| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>
Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Orang Kudus hari ini: 19 Agustus 2025 St. Yohanes Eudes

 
Public Domain
 
 
Saudara-saudari terkasih, hari ini Gereja memperingati Santo Yohanes Eudes. seorang imam asal Prancis yang merupakan pendiri Ordo Bunda Maria Cinta Kasih dan juga Kongregasi Yesus dan Maria (CJM), yang dikenal sebagai Eudis, sesuai nama pendirinya. Santo Yohanes Eudes lahir di pedesaan Prancis pada awal abad ke-17 dan mengucapkan kaul kemurnian di masa remajanya sebelum akhirnya menjadi imam setelah dibimbing dan dididik oleh para Yesuit dan Oratorian, yang menekankan hubungan dengan Kristus dan Roh Kudus. Ia kemudian melayani di berbagai paroki dan melakukan banyak misi, dan dikenal karena keahliannya yang luar biasa dalam evangelisasi dan menjangkau hati dan pikiran umat yang dilayaninya.

Selasa, 19 Agustus 2025 Hari Biasa Pekan XX

 
Selasa, 19 Agustus 2025
Hari Biasa Pekan XX
   
  “Jangan pernah lupa bahwa jalan menuju surga itu sempit; gerbang menuju kehidupan itu sempit; hanya sedikit yang menemukannya dan masuk melaluinya; dan jika ada beberapa orang yang masuk dan menapaki jalan sempit itu untuk beberapa waktu, hanya sedikit yang bertahan di dalamnya.” - St. Klara

  
   Antifon Pembuka (Mzm 85:13)

Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil.

Doa Pagi


Ya Allah, semoga Kerajaan-Mu berkembang dengan subur di tengah-tengah umat manusia, sebab di dalam Kerajaan-Mu kemiskinan menumbuhkan kekayaan dan perang menumbuhkan kebaikan dan kesabaran. 
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.       
 

Bacaan dari Kitab Hakim-Hakim (6:11- 24a)    
  
"Gideon, engkau akan menyelelamatkan Israel. Ketahuilah, Akulah yang mengutus engkau."
     
Pada zaman para hakim datanglah Malaikat Tuhan dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, milik Yoas, orang Abiezer. Ketika itu Gideon, anak Yoas, sedang mengirik gandum di tempat pemerasan anggur, agar tersembunyi bagi orang Midian. Malaikat Tuhan lalu menampakkan diri kepadanya dan berkata, “Tuhan sertamu, pahlawan gagah berani.” Jawab Gideon kepadanya, “Ah Tuanku, jika Tuhan menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah segala perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib yang diceritakan oleh nenek moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata: ‘Bukankah Tuhan telah menuntun kita keluar dari Mesir?” Tetapi sekarang Tuhan membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang Midian.” Lalu Tuhan berpaling kepada Gideon dan bersabda, “Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Ketahuilah, Akulah yang mengutus engkau.” Tetapi Gideon menjawab, “Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye, dan aku pun yang paling muda di antara kaum keluargaku.” Bersabdalah Tuhan kepadanya, “Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian sampai habis.” Maka jawab Gideon kepada-Nya, “Jika sekiranya aku mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, maka berikanlah kepadaku tanda, bahwa Engkau sendirilah yang bersabda kepadaku. Janganlah kiranya pergi dari sini, sampai aku datang membawa persembahan dan meletakkannya di hadapan-Mu.” Sabda-Nya, “Aku akan tinggal di sini sampai engkau kembali.” Maka masuklah Gideon ke dalam, lalu mengolah seekor anak kambing dan roti yang tidak beragi dari tepung seefa; ditaruhnya daging itu dalam bakul dan kuahnya dalam periuk. Lalu dibawanya kepada malaikat di bawah pohon tarbantin, dan dihidangkannya. Bersabdalah Malaikat Tuhan itu kepada Gideon, “Ambillah daging dan roti tak beragi itu, letakkanlah di atas batu ini, dan tuangkanlah kuahnya.” Gideon berbuat demikian. Lalu Malaikat Tuhan mengulurkan tongkat yang ada di tangannya. Dengan ujung tongkat itu disentuhnya daging dan roti itu. Maka timbullah api dari batu dan memakan habis daging dan roti itu. Kemudian Malaikat Tuhan itu menghilang dari pandangan Gideon. Maka tahulah Gideon, bahwa itu Malaikat Tuhan. Ia berkata, “Celakalah aku, Tuhanku Allah! Sebab aku telah melihat Malaikat Tuhan dengan berhadapan muka.” Tetapi Tuhan bersabda kepadanya, “Selamatlah engkau! Jangan takut, engkau tidak akan mati.” Lalu Gideon mendirikan mezbah di sana bagi Tuhan, dan menamainya ‘Tuhan itu Keselamatan’.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bacaan Harian: 18 - 24 Agustus 2025

 
Credit:ThamKC/istock.com
Senin, 18 Agustus 2025: Hari Biasa Pekan XX (H). 
Hak. 2:11-19; Mzm. 106:34-35,36-37,39-40,43ab,44; Mat. 19:16-22
 
Selasa, 19 Agustus 2025: Hari Biasa Pekan XX (H). 
Peringatan Fakultatif St. Yohanes Eudes (P). 
Hak. 6:11-24a; Mzm. 85:9,11-12,13-14; Mat. 19:23-30
 
Rabu, 20 Agustus 2025: Peringatan Wajib St. Bernardus, Abas dan Pujangga Gereja (P). 
Hak. 9:6-15; Mzm. 21:2-3,4-5,6-7; Mat. 20:1-16a.
 
Kamis, 21 Agustus 2025: Peringatan Wajib St. Pius X, Paus (P). 
Hak. 11:29-39a; Mzm. 40:5,7-8a,8b-9,10; Mat. 22:1-14
 
Jumat, 22 Agustus 2025:  Peringatan Wajib Santa Perawan Maria, Ratu (P). 
Rut. 1:1,3-6,14b-16,22; Mzm. 146:5-6,7,8-9a,9bc-10; Mat. 22:34-40.
 
Sabtu, 23 Agustus 2025: Hari Biasa Pekan XX (H). 
Peringatan Fakultatif St. Rosa dari Lima, Perawan (P).
Rut. 2:1-3,8-11;4:13-17; Mzm. 128:1-2,3,4,5; Mat. 23:1-12.
 
Minggu, 24 Agustus 2025:  Hari Minggu Biasa XXI (H). 
Yes. 66:18-21; Mzm. 117:1,2 Ibr. 12:5-7,11-13; Luk. 13:22-30

Senin, 18 Agustus 2025 Hari Biasa Pekan XX

 
Senin, 18 Agustus 2025
Hari Biasa Pekan XX

Kitab Mazmur mempunyai daya kekuatan mengobarkan jiwa kita untuk giat mengusahakan segala kebaikan. (St. Pius X, Paus)
  
  
Antifon Pembuka (Mzm 106:44)
         
Tuhan memperhatikan kesusahan umat-Nya, dan mendengarkan jeritan mereka. 
     
Doa Pagi

Ya Allah, Engkau menghendaki agar semua orang diselamatkan. Semoga kami dapat mendengarkan sabda-Mu dan tidak mengikuti keinginan kami sendiri seturut teladan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang taat kepada-Mu. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
          
Public Domain

Bacaan dari Kitab Hakim-Hakim (2:11-19)
  
"Tuhan membangkitkan hakim-hakim, tetapi para hakim pun tidak dihiraukan."

Setelah Yosua meninggal dunia, orang Israel melakukan apa yang jahat di hadapan Tuhan, dan mereka beribadah kepada para Baal. Mereka meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyang mereka, yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Mereka mengikuti allah lain, dewa-dewa dari bangsa-bangsa di sekeliling mereka. Mereka sujud menyembah kepada dewa-dewa itu, sehingga mereka menyakiti hati Tuhan. Demikianlah mereka meninggalkan Tuhan dan beribadah kepada Baal dan para Ashtoret. Maka bangkitlah murka Tuhan terhadap orang Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok dan menjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga mereka tidak sanggup lagi menghadapi musuh mereka. Setiap kali mereka maju, tangan Tuhan melawan mereka dan mendatangkan malapetaka ke atas mereka. Hal ini sesuai dengan peringatan yang disampaikan Tuhan kepada mereka dengan sumpah, sehingga mereka sangat terdesak. Maka Tuhan membangkitkan hakim-hakim, yang menyelamatkan mereka dari tangan para perampok. Tetapi para hakim pun tidak dihiraukan mereka, karena mereka berzinah dengan mengikuti allah lain dan sujud menyembah kepadanya. Bangsa Israel segera menyimpang dari jalan yang ditempuh nenek moyang mereka yang mendengarkan perintah Tuhan. Mereka melakukan yang tidak patut. Setiap kali, apabila Tuhan membangkitkan seorang hakim bagi mereka, maka Tuhan menyertai hakim itu, dan menyelamatkan mereka dari tangan musuh selama hakim itu hidup. Sebab Tuhan berbelas kasih mendengar rintihan mereka karena orang-orang yang mendesak dan menindas mereka. Tetapi begitu hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat, lebih jahat daripada nenek moyang mereka. Mereka mengikuti allah lain, beribadah dan sujud menyembah kepadanya. Dalam hal apa pun mereka tidak menghentikan perbuatan jahat dan kelakuan mereka yang tegar itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  

Minggu, 17 Agustus 2025 Hari Minggu Biasa XX

 

Minggu, 17 Agustus 2025
Hari Minggu Biasa XX
 
“Ekaristi adalah sungguh perjamuan sejati, di mana Kristus mempersembahkan diri-Nya sebagai santapan yang menguatkan kita.” (Paus Yohanes Paulus II, Ecclesia de Eucharistia, 16)
     

Bacaan ini berlaku di luar Indonesia
Bacaan dan Renungan HUT RI klik tautan ini 
    
Antifon Pembuka (Mzm 84:10-11)

Ya Allah, Pelindung kami, pandanglah dan perhatikanlah wajah yang Engkau urapi. Lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain.


Turn your eyes, O God, our shield; and look on the face of your anointed one; one day within your courts is better than a thousand elsewhere.

Protector noster aspice, Deus, et respice in faciem Christi tui: quia melior est dies una in atriis tuis super millia.
Mzm. Quam dilecta tabernacula tua, Domine virtutum! concupiscit, et deficit anima mea in atria Domini.
 
   
Doa Pagi

Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu kepada kami. Kami mohon, semoga pertentangan-pertentangan yang terjadi dalam rangka menanggapi kedatangan Putra-Mu itu, tidak menghancurkan kami tetapi justru semakin menguji kemurnian dan kesungguhan iman kami.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.       
  
Karya: freedom007/istock.com

Bacaan dari Kitab Yeremia (38:4-6.8-10)
 
"Engkau telah melahirkan aku, seorang yang menjadi buah percederaan di seluruh negeri."
 
Setelah Yeremia bernubuat tentang malapetaka yang akan menimpa Israel, berkatalah para pemuka kepada Zedekia, raja Israel, “Baiklah orang ini dihukum mati! Sebab dengan mengatakan hal-hal seperti itu, ia melemahkan semangat prajurit-prajurit yang masih tinggal di kota ini dan melemahkan semangat segenap rakyat. Sungguh, orang ini tidak mengusahakan kesejahteraan untuk bangsa, melainkan kemalangan.” Raja Zedekia menjawab, “Baiklah, ia ada dalam kuasamu! Sebab raja tidak dapat berbuat apa-apa menentang kamu!” Maka mereka mengambil Yeremia, dan memasukkannya ke dalam perigi milik Pangeran Malkia yang ada di pelataran penjagaan itu; mereka menurunkan Yeremia dengan tali. Di perigi itu tidak ada air, tetapi hanya lumpur; maka terperosoklah Yeremia ke dalam lumpur itu. Maka keluarlah Ebed-Melekh dari istana raja, lalu berkata kepada raja, “Tuanku Raja, perbuatan orang-orang ini jahat dalam segala hal yang mereka lakukan terhadap Nabi Yeremia; mereka memasukkan dia ke dalam perigi; Yeremia kan mati kelaparan di tempat itu! Sebab tidak ada lagi roti di kota.” Lalu raja memberi perintah kepada Ebed-Melekh, orang Etiopia itu, katanya, “Bawalah tiga orang dari sini, dan angkatlah Nabi Yeremia dari perigi sebelum ia mati!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Minggu, 17 Agustus 2025 Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia

 

Minggu, 17 Agustus 2025
Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia
 
Negara mempunyai tugas untuk membela dan memajukan kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan umum untuk seluruh keluarga umat manusia menuntut adanya satu tata tertib masyarakat intemasional. (Katekismus Gereja Katolik, No. 1927)

 
 
Bacaan dan Renungan Minggu Biasa XX untuk Anda yang berada di luar Indonesia klik tautan ini

Antifon Pembuka (Mzm 28:8-9)

Tuhanlah kekuatan umat-Nya, dan benteng keselamatan bagi raja yang diurapi-Nya. Selamatkanlah umat-Mu, ya Tuhan, berkatilah pusaka-Mu. Gembalakanlah dan dukunglah mereka selamanya.

The Lord is the strength of his people, a saving refuge for the one he has anointed. Save your people, Lord, and bless your heritage, and govern them for ever.

Dominus fortitudo plebis suæ, et protector salutarium Christi sui est: salvum fac populum tuum, Domine, et benedic hereditati tuæ, et rege eos usque in sæculum.


Doa Pagi
  

Allah Bapa yang Mahakuasa, kami bersyukur atas anugerah kemerdekaan bagi bangsa kami. Semoga kami dapat memelihara dan mempergunakan kemerdekaan dengan bijaksana; semoga kami dapat menyalakan tungku kebaikan di atas kepala setiap orang sehingga kemuliaan dan kebaikan-Mu dapat dirasakan oleh setiap orang yang merindukan kemerdekaan sejati.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    
   
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (10:1-8)
    
  
"Para penguasa bertanggung jawab atas rakyatnya."
    
Pemerintah yang bijak menjamin ketertiban dalam masyarakat, pemerintah yang arif adalah yang teratur. Seperti para penguasa, demikian pula para pegawainya, seperti pemerintah kota, demikian pula semua penduduknya. Raja yang tidak terdidik membinasakan rakyatnya, tetapi sebuah kota sejahtera berkat kearifan para pembesarnya. Di dalam tangan Tuhan terletak kuasa atas bumi, dan pada waktunya Ia mengangkat orang yang serasi atasnya. Di dalam tangan Tuhanlah terletak kemujuran seseorang, dan kepada para pejabat Tuhan mengaruniakan martabat. Janganlah pernah menaruh benci kepada sesamamu, apa pun juga kesalahannya, dan jangan berbuat apa-apa terpengaruh oleh nafsu. Kecongkakan dibenci oleh Tuhan maupun manusia, dan bagi kedua-duanya kelaliman adalah salah. Pemerintahan beralih dari bangsa yang satu kepada bangsa yang lain akibat kelaliman, kekerasan, dan uang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 

Orang Kudus hari ini: 16 Agustus 2025 St. Stefanus dari Hungaria

 

 
 
Public Domain
 Hari ini, Gereja memperingati St Stefanus dari Hungaria, raja Kristen pertama Hungaria. Ia sangat dihormati sebagai raja dan penguasa teladan, dan sebagai seorang Kristen yang taat. Ia secara luas diakui sebagai pendiri negara Hungaria, dan sangat membantu dalam membangun Gereja dan iman Kristen di seluruh wilayah kekuasaannya. Santo Stefanus, ditahbiskan sebagai penguasa yang ditunjuk Tuhan atas rakyat yang dipercayakan kepadanya, dengan restu dan persetujuan Paus. Pada saat itu, Hongaria masih berada di tengah-tengah transformasi dari bangsa Magyar yang sebelumnya pagan setelah migrasi mereka dari Stepa Eurasia ke dataran Pannonia tempat Hongaria berada saat ini. Santo Stefanus adalah anggota keluarga penguasa Wangsa Árpád dan meskipun ia bukan orang Kristen pertama dalam keluarganya, ia memang orang pertama yang taat dan sungguh-sungguh mengabdikan diri pada iman Kristen, raja dan penguasa Hongaria yang pertama yang beragama Kristen.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id

renunganpagi.id 2025 -

Privacy Policy