| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.

Jumat, 24 April 2015
Hari Biasa Pekan III Paska
h

Kis. 9:1-20; Mzm. 117:1,2; Yoh. 6:52-59. 

Barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. 

Melalui proses pencernaan yang amat mengagumkan, makanan dan minuman yang setiap hari kita makan dan kita minum, memberi kekuatan pada badan kita dan dengan demikian kita bertahan hidup di dunia ini. Namun, sebagai orang beriman, kita tidak hanya terdiri dari tubuh jasmani saja tetapi juga jiwa dan roh. Sebagaimana tubuh kita butuh makanan, jiwa dan roh kita pun juga membutuhkan makanan supaya beroleh kekuatan dan bisa bertahan hidup. Oleh karena itu, Yesus menjadikan diri-Nya sendiri sebagai santapan bagi jiwa dan roh kita. Setiap hari, santapan itu disediakan secara istimewa dan cuma-cuma bagi kita melalui Ekaristi, di mana Ia memberikan baik santapan sabda maupun santapan tubuh dan darah-Nya melalui komuni suci. Setiap kali kita memakan-Nya, secara mengagumkan, Ia memberikan kekuatan bagi kita, memelihara dan menjamin hidup kita, baik di dunia ini maupun di akhirat nanti. Percayakah kita? Tertarikkah kita untuk menyambut dan memakan-Nya setiap hari atau paling tidak seminggu sekali? 

Doa: Tuhan, gerakkanlah kami untuk sesering mungkin menyambut dan memakan santapan rohani yang Kausediakan bagi kami. Amin. -agawpr-

Jumat, 24 April 2015 Hari Biasa Pekan III Paskah

Jumat, 24 April 2015
Hari Biasa Pekan III Paskah
   
Oleh sebab itu ajaran yang dipegang teguh oleh Gereja tentang makna Ekaristi bukan saja sebagai perjamuan melainkan juga bahkan terutama sebagai kurban, dengan setepatnya dilihat sebagai salah satu pintu masuk utama bagi semua orang beriman akan partisipasi penuh dalam Sakramen sebesar ini. "Karena, bila dilucuti dari segi kurban, maka misteri ini hanya diartikan dan dipentingkan tidak lebih daripada sebuah perjamuan persaudaraan". (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 38)


Antifon Pembuka (Why 5:12)

Anak Domba yang telah dikurbankan pantas menerima kekuatan dan keallahan, kebijaksanaan, keperkasaan dan kehormatan. Alleluya.

Worthy is the Lamb who was slain, to receive power and divinity, and wisdom and strength and honor, alleluia.


Doa Pagi
 

Allah Bapa sumber kehidupan sejati, Engkau telah menyediakan makanan surgawi bagi kami, yaitu Tubuh dan Darah Putra-Mu. Ajarilah kami untuk sungguh-sungguh mengimani kehadiran Putra-Mu dalam Ekaristi, sehingga kami pun dapat menimba daya hidup dari-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (9:1-20)
   
 
"Orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku, untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain."
     
Ketika pecah penganiayaan terhadap jemaat, hati Saulus berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar, dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem. Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah, dan kedengaran olehnya suatu suara yang berkata kepadanya, “Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?” Jawab Saulus, “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya, “Akulah Yesus yang kauaniaya itu! Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota. Di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.” Maka termangu-mangulah temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jua pun. Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa. Teman-temannya harus menuntun dia masuk ke Damsyik. Tiga hari lamanya Saulus tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum. Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan, “Ananias!” Jawabnya, “Ini aku, Tuhan!” Firman Tuhan, “Pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus, yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa, dan dalam suatu penglihatan ia melihat bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi.” Jawab Ananias, “Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu betapa banyak kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem. Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu.” Tetapi firman Tuhan kepadanya, “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain, kepada raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.” Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya, “Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus.” Dan seketika itu juga seolah-olah ada selaput gugur dari matanya, sehingga Saulus dapat melihat lagi. Saulus bangun lalu dibaptis. Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya. Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik. Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 827
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1bc.2)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.
    
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 6:56)
Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, sabda Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:52-59)
        
"Daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan Darah-Ku adalah benar-benar minuman."
    
Di rumah ibadat di Kapernaum orang-orang Yahudi bertengkar antar mereka sendiri dan berkata, “Bagaimana Yesus ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan?” Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan Daging Anak Manusia dan minum Darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu, barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab Daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan Darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa memakan Aku, akan hidup oleh Aku. Akulah roti yang telah turun dari surga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.” Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Engkau berkata,’Misanya lama’, maka aku menjawab, ’karena cintamu terlalu singkat’” – St. Josemaria Escriva
    
Renungan

Kisah Para Rasul pada bacaan hari ini menceritakan peristiwa yang biasa disebut pertobatan Saulus. Mungkin sebutan yang lebih tepat ialah perjumpaan Paulus dengan Tuhan mulia yang membarui kehidupan. Yang istimewa adalah bahwa kisah itu sampai diceritakan sampai tiga kali dalam Kis. 9, 22, dan 26. Kalau kita perhatikan ketiga kisah mengenai peristiwa yang sama itu ternyata berbeda-beda isinya. Masing-masing kisah terdiri atas dua bagian yang mengisahkan keadaan Paulus sebelum dan sesudah perjumpaan itu (Kis. 9:1-2.3-19; Kis. 22:3-5.6-16; dan Kis. 26:4-11.12-13). Perubahan itu terjadi tiba-tiba, hal yang tidak biasa dalam hidup manusia. Dengan cara ini penulis Kisah Para Rasul ingin mengatakan bahwa peristiwa itu bukan peristiwa manusiawi belaka, melainkan peristiwa ilahi.

Pesan ketiga kisah mengenai peristiwa yang sama itu rupanya juga berbeda-beda. Kisah yang pertama berakhir pada pengalaman penyembuhan (9:18); kisah yang kedua berpusat pada pengalaman pewahyuan (22:14); sedangkan pesan pokok kisah yang ketiga adalah perutusan (26:16). Kalau ketiga pesan ini dirangkai, dapatlah kita melihat dinamika ini: Paulus disembuhkan-dalam arti rohani, dibuka mata hatinya-agar ia dapat menerima pewahyuan diri Allah melalui Tuhan yang menampakkan diri. Pewahyuan itulah yang selanjutnya ia wartakan dalam seluruh hidupnya.

Sementara itu, kisah-kisah panjang seperti itu tidaklah kita temukan dalam surat-surat Paulus sendiri. Yang menulis Kisah Para Rasul adalah Lukas. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa Lukas mengartikan peristiwa perjumpaan itu dan memvisualisasikannya dalam bentuk kisah yang berbeda-beda.

Rasul Paulus sendiri hanya mengungkapkannya secara amat ringkas. Dalam salah satu suratnya ia menulis: Sebab Allah telah berfirman, ‘Dari dalam gelap akan terbit terang!’, Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang tampak pada wajah Kristus (2Kor 4:6). Ada dua hal yang menarik untuk kita renungkan. Pertama, dalam bagian ini Paulus menulis Kitab Kejadian 1:13 yang merupakan kisah penciptaan. Dengan cara itu Paulus mau mengatakan bahwa pengalamannya berjumpa dengan Tuhan adalah pengalaman diciptakan kembali menjadi manusia baru. Kedua, Paulus yang mengungkapkan pengalamannya sendiri, tidak menulis “bercahaya dalam hati saya”, tetapi dalam hati “kita”. Dengan cara ini ia menyatakan bahwa pengalaman yang sama juga dapat menjadi pengalaman kita semua.

Manakah buah-buah atau tanda nyata pengalaman seperti itu? Paulus memberi contoh mengenai dirinya, misalnya dalam Flp 3:4-11; skala nilai yang berubah. Sebelumnya ia menaruh percaya kepada hal-hal yang lahiriah. Sesudahnya ia menulis:.... Apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.

Ingatlah suatu peristiwa ketika doa-doa Anda atau sakramen yang Anda terima, Anda mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan yang menciptakan Anda kembali dan mengubah atau membarui hidup Anda. Syukurilah pengalaman itu dan mohonlah agar pengalaman-pengalaman semakin sering Anda rasakan. (IS/Inspirasi Batin)

Antifon Komuni

Dia yang Tersalib telah bangkit dari antara orang mati dan telah menebus kita, alleluya.

The Crucified is risen from the dead and has redeemed us, alleluia.

Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku

Kamis, 23 April 2015
Hari Biasa Pekan III Paskah

Kis. 8:26-40; Mzm. 66:8-9,16-17,20; Yoh. 6:44-51.
Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku
  
Kita masing-masing tentunya mempunyai pengalaman berjumpa dengan seseorang atau sesuatu yang menarik sehingga kita pun tertarik, entah untuk sekedar memandang, menyentuh atau bahkan memilikinya. Misalnya, kita tertarik pada jenis makanan tertentu sehingga kita menyentuh, memakan dan merasakannya. Kita tertarik dengan buku tertentu sehingga kita membeli dan membacanya. Kita tertarik dengan orang tertentu sehingga mendekati, berkenalan dan kalau Tuhan menghendaki bisa jadi kemudian saling memiliki untuk hidup bersama sebagai suami-istri. Kalau kita tertarik pada seseorang atau sesuatu, biasanya ada bagian-bagian tertentu yang membuat kita sungguh tertarik. Kalau menyangkut barang, mungkin bentuknya, warnanya, keantikannya, dll. Kalau menyangkut makanan, mungkin warnanya, rasanya, kekhasannya, dll. Kalau menyangkut orang, mungkin wajahnya, suaranya, senyumnya, sifat atau kepribadiannya, dll. Hari ini, Yesus berbicara tentang Allah Bapa yang menarik kita untuk datang kepada-Nya. Maka, mari kita sejenak merenung: Sungguhkah kita tertarik kepada-Nya sehingga kita tergerak untuk datang mendekat dan hidup bersama-Nya? Apa yang paling menarik dari Tuhan sehingga kita ingin selalu memiki dan dimiliki-Nya?

Doa: Tuhan, buatlah hati dan jiwa kami selalu tertarik kepada-Mu sehingga kami datang mendekat pada-Mu. Amin. -agawpr-

Kamis, 23 April 2015 Hari Biasa Pekan III Paskah

Kamis, 23 April 2015
Hari Biasa Pekan III Paskah

Liturgi sebagai tindakan suci par excellence adalah puncak yang menjadi arah kegiatan Gereja dan merupakan sumber semua kekuatannya. Melalui liturgi, Kristus meneruskan karya penebusan kita dalam, dengan, dan melalui Gereja. (Kompendium Katekismus Gereja Katolik, No. 219)

Antifon Pembuka (Kel 15:1-2)

Marilah kita memuji Allah, pahlawan gagah perkasa. Ia menyelamatkan kita dengan kekuatan-Nya yang jaya, alleluya.

Let us sing to the Lord, for he has gloriously triumphed. The Lord is my strength and my might; he has become my salvation, alleluia.

Doa Pagi


Allah Bapa yang kekal dan kuasa, hari-hari ini, Engkau menyatakan cinta kasih-Mu dengan lebih berlimpah kepada kami dan membebaskan kami dari kesesatan. Semoga kami semakin terbuka bagi rahmat-Mu, dan semakin teguh dalam kebenaran-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.
      
Bimbingan Roh Allah yang serta merta, sungguh-sungguh nyata, diterima oleh Filipus untuk membawa keselamatan bagi seorang sida-sida dari Etiopia. Filipus yang peka dan terbuka terhadap bimbingan Roh Allah ini akhirnya membawa pencerahan kepada orang tersebut hingga akhirnya dibaptis dan menjadi pengikut Kristus.
    

Bacaan dari Kisah Para Rasul (8:26-40)
   
 
"Jika Tuan percaya dengan segenap hati, Tuan boleh dibaptis."
    
Waktu Filipus di Samaria, berkatalah seorang malaikat Tuhan kepadanya, “Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menyusur jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza.” Jalan itu jalan yang sunyi. Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah. Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang, ia duduk dalam keretanya sambil membaca kitab Nabi Yesaya. Lalu kata Roh kepada Filipus, “Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!” Filipus segera mendekat, dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab Nabi Yesaya. Kata Filipus, “Mengertikah Tuan apa yang Tuan baca itu?” Jawabnya, “Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?” Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya. Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya. Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya, siapakah yang akan menceritakan asal usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi. Maka kata sida-sida itu kepada Filipus, “Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?” Maka mulailah Filipus berbicara, dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya. Mereka melanjutkan perjalanan, dan tiba di suatu tempat yang ada airnya. Lalu kata sida-sida itu, “Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?” Sahut Filipus, “Jika Tuan percaya dengan segenap hati, boleh.” Jawabnya, “Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.” Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus, dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita. Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia menjelajah daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi!
Ayat. (Mzm 66:8-9.16-17.20; R:1)
1. Pujilah Allah kami, hai para bangsa, dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya! Ia mempertahankan jiwa kami di dalam hidup dan tidak membiarkan kaki kami goyah.
2. Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takwa kepada Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadapku. Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian.
3. Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku, dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya daripadaku.

Bait Pengantar Injil, do = g, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 6:51)
Akulah roti hidup yang telah turun dari surga, sabda Tuhan. Barangsiapa makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.
 
Yesus Kristus adalah roti hidup yang menghantar setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Yesus memberikan diri-Nya bagi kehidupan dunia. Siapa yang percaya kepada-Nya akan hidup selama-lamanya.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:44-51)
    
"Akulah roti hidup yang telah turun dari surga."
    
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, “Tidak seorang pun dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku; dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi; Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku. Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa! Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. Akulah roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari surga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Bagaimana Kristus hadir dalam Sakramen Ekaristi?
Yesus Kristus hadir dalam Sakramen Ekaristi dalam cara yang unik dan tak
tertandingi. Dia hadir dalam cara yang sungguh-sungguh, nyata, dan substansial, dengan Tubuh dan Darah-Nya, dengan Jiwa dan Keilahian-Nya. Karena itu dalam Sakramen Ekaristi, Dia hadir secara sakramental, yaitu dalam rupa roti dan anggur ekaristis, Kristus penuh dan total, Allah dan Manusia. (Kompendium Katekismus Gereja Katolik, No. 282)

Renungan

Yesus adalah roti hidup yang turun dari surga. Roti hidup itu adalah Tubuh Yesus sendiri yang diberikan untuk kehidupan dunia. Keyakinan kita mendorong kita untuk menyantap Tubuh Yesus dengan hormat, penuh iman dan bersih dari noda dosa. Apakah hidup kita telah berubah beerkat santapan Tubuh dan Darah Yesus? Apakah hati kita selalu bersih sebelum menyantap Tubuh Yesus?

Antifon Komuni (2Kor 5:15)

Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka, alleluya.

Christ died for all, that those who live may live no longer for themselves, but for him, who died for them and is risen, alleluia.

Doa Malam

Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah memperkenalkan diri sebagai roti hidup yang telah turun dari surga; dan roti yang Engkau berikan tidak lain adalah Daging-Mu sendiri. Aku mengimani sepenuhnya bahwa yang aku sambut setiap kali menghadiri perayaan Ekaristi adalah Engkau sendiri, Tubuh-Mu sendiri. Saat itu, Engkau menyaturaga di dalam dagingku dan Engkau selalu tinggal dalam diirku. Betapa bahagianya, ya Yesus, aku boleh menyambut komuni, tanda kehadiran-Mu dalam diriku. Semoga aku menjadi pencinta Ekaristi, karena aku sungguh mencintai-Mu dan ingin selalu mencintai-Mu sepanjang hidupku. Amin.


RUAH

Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.

Rabu, 22 April 2015
Hari Biasa Pekan III Paskah
  


Kis. 8:1b-8; Mzm. 66:1-3a,4-5,6-7a; Yoh. 6:35-40.

Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.
  
Ketika merenungkan Injil ini, saya teringat akan kisah "Anak yang hilang" atau "Bapa yang Mahabaik". Kendati si anak telah meminta warisan sebelum waktunya kemudian pergi menghambur-hamburkan hartanya, namun ketika ia pulang, Sang Bapa tetap menerimanya sebagai anak. Sang Bapa tidak membuangnya (Jw: nyebratke), tetapi justru memeluk, merangkul, memberikan pakaian yang indah dan mengadakan pesta penyambutan yang meriah. Itu semua merupakan wujud nyata kasih-Nya yang begitu besar kepada anak-Nya, kendati si anak telah menghilangkan diri. Sikap Sang Bapa ini juga menjadi sikap Sang Putra, yakni Yesus Kristus. Siapa pun yang datang kepada-Nya, tidak ditolak dan dibuang tetapi diterima dengan tangan terbuka. Inilah yang digambarkan dengan kematian-Nya di salib, di mana tangan-Nya terentang untuk menyambut kita yang datang kemudian merengkuh dan merangkul kita dengan pelukan penuh kasih. 

Doa: Tuhan, berilah kami iman untuk tidak pernah menyia-nyiakan kasih dan kebaikan-Mu. Amin. -agawpr-

Rabu, 22 April 2015 Hari Biasa Pekan III Paskah

Rabu, 22 April 2015
Hari Biasa Pekan III Paskah

“Dalam sejarah umat Allah,telah ada pencobaan ini: menyurutkan iman sebagian, pencobaan menjadi sedikit ‘seperti yang dilakukan semua orang’, yaitu ‘tidak menjadi sangat, sangat tegar”. Tetapi saat kita mulai menyurutkan iman, mulai mengkompromi iman, sedikit menjualnya kepada penawar tertinggi, maka kita memulai jalan kemurtadan, yaitu jalan ketidaksetiaan kepada Tuhan”. (Paus Fransiskus)

Antifon Pembuka (Mzm 71(70):8.23)

Semoga lidahku bernyanyi memuji Engkau. Semoga bibirku bersorak bermadah kepada-Mu, alleluya.
  
Let my mouth be filled with your praise, that I may sing aloud; my lips shall shout for joy, when I sing to you, alleluia.
  
Doa Pagi

Allah Bapa yang berbelaskasih, kami telah Kauberi iman kepercayaan. Semoga berkat bantuan-Mu itu kami bangkit bersama Putra-Mu yang tunggal dan hidup mulia selamanya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (8:1b-8)
    
 
"Mereka menjelajah seluruh negeri sambil memberitakan Injil."
       
Setelah Stefanus dibunuh, mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria. Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat. Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu. Ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki serta perempuan ke luar, lalu menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara. Mereka yang tersebar menjelajah ke seluruh negeri sambil memberitakan Injil. Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ. Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu. Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan. Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi!
Ayat. (Mzm 66:1-3a.4-5.6-7a; R:1)
1. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah kepada Allah, "Betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu!"
2. Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, seluruh bumi memazmurkan nama-Mu. Pergilah dan lihatlah karya-karya Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia.
3. Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang berjalan kaki menyeberangi sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita karena Dia, yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil, do = g, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 6:40)
Setiap orang yang percaya kepada Anak, beroleh hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkannya pada akhir zaman.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:35-40)
     
"Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal."
      
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, "Akulah roti hidup! Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguh pun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai roti hidup yang turun dari surga. Ia memberikan diri-Nya agar setiap orang yang menerima-Nya dalam kepercayaan memperoleh hidup kekal dan dibangkitkan pada akhir zaman. Itulah juga kehendak Bapa yang mengutus-Nya. Namun demikian, tawaran Yesus tidak selalu ditanggapi dengan penerimaan. Kata-kata-Nya dianggap keras (Yoh. 6:60) sehingga banyak dari antara para murid yang meninggalkan-Nya. Penolakan terhadap iman akan Yesus juga terus berlangsung dan memunculkan penganiayaan terhadap jemaat Yerusalem. Tetapi justru karena penganiayaan inilah, muncul banyak orang yang berani tampil sebagai saksi bagi Yesus. Mereka mengambil risiko atas pilihan mereka untuk bersaksi. Stefanus adalah contoh saksi yang menanggung kematian demi iman akan Yesus. Banyak murid Yesus diseret keluar rumah dan dibawa ke dalam penjara, tetapi risiko dan bahaya penganiayaan itu tidak menyurutkan semangat iman mereka. Ketika mereka dianiaya di Yerusalem, mereka pergi mewartakan Yesus ke Samaria. Barangkali inilah jalan yang ditunjukkan oleh Tuhan untuk membawa warta tentang Yesus menjangkau wilayah yang semakin luas. Yesus Sang Roti Hidup tidak hanya dikenal di Yudea dan Galilea, tetapi juga dikenal oleh bangsa-bangsa yang semula dianggap kafir dan berdosa. Roti Hidup itu diterima dan memberi hidup bagi semakin banyak orang berkat darah kemartiran dan semangat para saksi yang membawa Yesus kepada semua orang.

Penganiayaan fisik mungkin bukan bagian dari pengalaman iman kita, meskipun secara psikologis para murid Yesus di zaman ini merasakan tekanan dalam berbagai bentuk. Kemerdekaan untuk beribadah dibatasi, pembangunan tempat ibadah dipersulit, persaudaraan universal dihalang-halangi, soal iman dan keagamaan dijadikan alasan diskriminasi. Belajar dari pengalaman jemaat perdana, akankah tekanan-tekanan seperti itu menyurutkan semangat kemartiran kita? Bukan kemartiran dengan menumpahkan darah, tetapi kemartiran dalam semangat kesaksian untuk mewujudkan hormat terhadap orang lain, untuk mewujudkan semangat-semangat hidup Yesus sendiri dalam keluarga dan masyarakat kita: kasih, persaudaraan, pengampuan dan pelayanan. Ketika kita tertindas, semoga ketakutan tidak juga mengimpit kita dan semoga semangat hidup sebagai saksi bagi Yesus tetap kita kobarkan. (ER/Inspirasi Batin 2015)

Akulah roti hidup

Selasa, 21 April 2015
Hari Biasa Pekan III Paskah


Kis. 7:51 - 8:1a; Mzm. 31:3cd-4,6ab,7b,8a,17,21ab; Yoh. 6:30-35.
 
"Akulah roti hidup"
 
Makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan. Namun, untuk bisa hidup, kita secara mutlak membutuhkan makanan. Yesus tahu sepenuhnya akan hal ini. Maka, Ia pun menjadikan diri-Nya sebagai makanan bagi kita. Bukan makanan jasmani tetapi makanan spiritual yang mengenyangkan hidup rohani kita dan memberi kekuatan pada jiwa kita. Ia dilahirkan di Betlehem yang dalam bahasa Ibrani berarti "rumah roti" (Bêṯ léḥem / Bêṯ lāḥem) dan dalam bahasa Arab berarti "rumah daging" ( بيت لحم, Bayt Laḥm). Kemudian, Ia dibaringkan di palungan, tempat makanan bagi ternak. Sebelum wafat-Nya, Ia meninggalkan kenangan bagi kita berupa Ekaristi, di mana dalam rupa roti dan anggur, Ia memberikan tubuh dan darah-Nya sebagai makanan dan minuman bagi kita. Marilah kita mengimani dan mengamini bahwa Dia adalah sungguh-sungguh makanan bagi kita. Kemudian dengan penuh kasih dan kerinduan senantiasa datang untuk menyambut-Nya. Maka jiwa kita akan senantiasa dikenanyakan dan dikuatkan.

Doa: Tuhan, barilah kami kerinduan untuk selalu menyambut dan menyantap-Mu sebagai makanan bagi jiwa kami. Amin. -agawpr-

Selasa, 21 April 2015 Hari Biasa Pekan III Paskah

Selasa, 21 April 2015
Hari Biasa Pekan III Paskah

“Bernyanyilah dengan suaramu; bernyanyilah dengan hatimu” (St. Agustinus)

Antifon Pembuka (Why 19:5; 12:10)

Pujilah Allah kita, kamu sekalian yang hina dan mulia, dan yang takut kepada-Nya, karena telah tiba keselamatan, kekuasaan dan kerajaan Kristus, alleluya.

Sing praise to our God, all you who fear God, both small and great, for now salvation and strength have come, and the power of his Christ, alleluia

Doa Pagi

Allah Bapa Yang Mahabaik, Engkau membuka pintu kerajaan surga bagi orang yang lahir kembali dari air dan Roh Kudus. Rahmat-Mu telah Kauberikan kepada kami, dan kami telah Kaubersihkan dari segala dosa. Semoga rahmat-Mu semakin melimpah dalam hati kami, agar kami layak menikmati janji-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Keberanian Stefanus menegur orang-orang yang hadir dalam Mahkamah Agama Yahudi muncul dari kebenaran yang dibelanya dan iman yang diyakininya. Roh Kudus sendiri bekerja dalam diri Stefanus. Dia juga menerima dengan tulus penderitaan dan maut yang harus dihadapinya.
 

Bacaan dari Kisah Para Rasul (7:51-8:1a)
   
 
"Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
     
Di hadapan sidang Mahkamah Agama Yahudi Stefanus berkata kepada Imam Besar, para penatua dan ahli Taurat, “Hai orang-orang yang keras kepala, yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus; sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang telah menubuatkan kedatangan Orang Benar yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh. Kita telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, tetapi kamu tidak menurutinya!” Mendengar semuanya itu, para anggota Mahkamah Agung sangat tertusuk hatinya. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit; ia melihat kemuliaan Allah, dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Maka katanya, “Sungguh, aku melihat langit terbuka, dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” Maka berteriak-teriaklah mereka, dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia. Mereka menyeret Stefanus ke luar kota, lalu melemparinya dengan batu. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sementara dilempari batu, Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.” Sambil berlutut Stefanus berseru dengan suara nyaring, “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah Stefanus. Saulus juga setuju bahwa Stefanus mati dibunuh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Ke dalam tangan-Mu, Tuhan, kuserahkan nyawaku.
Ayat. (Mzm 31:3-4.6.7.8)
1. Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku! Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku; oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
2. Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia. Tetapi aku percaya kepada Tuhan, aku akan bersorak sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu.
3. Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu terhadap persekongkolan orang-orang.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 6:35)
Akulah roti hidup yang turun dari surga, sabda Tuhan; Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.

Tanda-tanda atau mukjizat bisa membelokkan pemahaman orang ketika mereka berhenti hanya pada wujud mukjizat itu sendiri. Yesus mengajak mereka untuk menyadari asal dan latar belakang munculnya mukjizat-mukjizat tersebut. Ketika orang sampai pada sumber mukjizat, mereka akan menerima anugerah kehidupan kekal.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:30-35)
  
"Bukan Musa yang memberi kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Kulah yang memberi kamu roti yang benar dari surga."
     
Di rumah ibadat di Kapernaum orang banyak berkata kepada Yesus, “Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya kami dapat melihatnya dan percaya kepada-Mu?” Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari surga.” Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberi kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Kulah yang memberi kamu roti yang benar dari surga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari surga dan yang memberi hidup kepada dunia.” Maka kata mereka kepada-Nya, “Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa.” Kata Yesus kepada mereka, “Akulah roti hidup! Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Yesus adalah roti hidup yang turun dari surga. Barangsiapa yang datang kepada-Nya tidak akan lapar dan haus lagi. Kita masih hidup di dunia dengan makanan dan minum yang tetap membuat kita lapar dan haus lagi. Yesus mengajak kita datang kepada-Nya. Siapa yang telah memiliki Yesus, dia pasti tidak akan lapar dan haus lagi.

Antifon Komuni (Rm 6:8)

Jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Kristus.

If we have died with Christ, we believe that we shall also live with Christ, alleluia.

Doa Malam

Allah Bapa Mahamulia, Engkau telah membarui kami dengan sakramen-sakramen-Mu. Maka kami mohon, pandanglah kami dengan rela dan bangkitkanlah tubuh kami untuk hidup yang mulia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RUAH

Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.

Senin, 20 April 2015
Hari Biasa Pekan III Paskah
  

Kis. 6:8-15; Mzm. 119:23-24,26-27,29-30; Yoh. 6:22-29.21
   
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang."
   
Datang kepada Tuhan tentu merupakan hal yang sangat baik. Namun, kita masih harus memurnikan motivasi kita agar kita datang kepada-Nya dengan motivasi yang benar. Setidaknya, kita dapat membedakan adanya 3 motivasi. Pertama, kita datang kepada Tuhan hanya karena kewajiban sehingga mungkin kita melakukannya dengan terpaksa atau hanya formalitas saja. Kedua, kita datang kepada Tuhan karena kebutuhan. Artinya, saat kita butuh sesuatu atau sedang punya ujud tertentu, kita datang kepada-Nya untuk memohon. Kalau kita tidak butuh, mungkin kita tidak datang atau kalau kebutuhan kita sudah dipenuhi kita cenderung lupa berterimakasih. Rupanya, inilah yang menjadi motivasi banyak orang datang kepada Yesus sebagaimana dikisahkan dalam Injil: mereka butuh roti. Yang ketiga, kita datang kepada Tuhan karena sadar bahwa kita dikasihi oleh-Nya dan bahwa Ia selalu merindukan kita sehingga kita pun ingin mengasihi dan merindukan-Nya. Inilah motivasi yang terbaik: tidak tergatung ada yang mewajibkan atau tidak, tidak pula tergantung sedang butuh atau tidak. Kasih dan kerinduan akan senantiasa membawa kita untuk datang kepada Dia yang jauh lebih dulu dan lebih besar mengasihi serta merindukan kita.

Doa: Tuhan, bangkitkanlah dalam diri kami untuk senantiasa mengasihi dan merindukan-Mu. Amin. -agawpr-

Senin, 20 April 2015 Hari Biasa Pekan III Paskah

Senin, 20 April 2015
Hari Biasa Pekan III Paskah
 
"Begitulah sifat dari iman Katolik bahwa [iman ini] tidak hanya mengakui lebih atau kurang, tapi harus diyakini secara penuh atau secara penuh ditolak: Ini adalah iman Katolik, yang kalau seseorang tidak mempercayai dengan iman dan tegas, dia tidak bisa diselamatkan." (Paus Benediktus XV, 1914-1922)
  

Antifon Pembuka

Telah bangkit Gembala yang baik. Ia menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya, dan rela mati untuk kawanan-Nya, alleluya.

The Good Shepherd has risen, who laid down his life for his sheep and willingly died for his flock, alleluia.

Doa Pagi

Allah Bapa sumber cahaya ilahi, Engkau menunjukkan cahaya kebenaran-Mu kepada orang-orang yang sesat, supaya mereka kembali ke jalan yang benar. Semoga kami yang menamakan diri orang kristiani, menjauhkan segala yang bertentangan dengan nama itu, serta berusaha hidup sebagai orang kristiani sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (6:8-15)
    
 
"Mereka tidak sanggup melawan hikmat Stefanus dan Roh yang mendorong dia berbicara."
      
Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini. – Anggota-anggota jemaat ini adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria. – Mereka datang bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus, tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara. Lalu mereka menghasut beberapa orang untuk mengatakan, “Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah.” Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan di antara orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; maka mereka menyergap Stefanus, lalu menyerahkan dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama. Lalu mereka mengajukan saksi-saksi palsu yang berkata, “Orang ini terus menerus mengucapkan perkataan yang menghina tempat kudus ini dan hukum Taurat. Sebab kami telah mendengar dia mengatakan bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merobohkan tempat ini dan mengubah adat-istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita.” Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang hidup menurut Taurat Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:23-24.26-27.29-30; Ul: 1b)
1. Sekalipun para pemuka duduk bersepakat melawan aku, hambamu ini merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu. Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku, dan kehendak-Mu menjadi penasihat bagiku.
2. Jalan hidupku telah kuceritakan dan Engkau menjawab aku; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
3. Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku. Aku telah memilih jalan kebenaran, dan menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:22-29)
   
"Berkerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal."
     
Setelah Yesus mempergandakan roti, keesokan harinya orang banyak, yang masih tinggal di seberang danau Tiberias, melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain yang dipakai murid-murid Yesus. Mereka melihat juga bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat. Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias ke dekat tempat mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya. Ketika orang banyak melihat bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus. Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya, “Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?” Yesus menjawab, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.” Lalu kata mereka kepada-Nya, “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” Jawab Yesus kepada mereka, “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan

Seorang uskup agung pernah menulis demikian: ”Kerinduan terdalam dari hati setiap orang beriman adalah bersatu dengan Tuhan Allahnya.” Setiap manusia bekerja dan berusaha hidup dengan sebaik-baiknya supaya berkenan kepada Allah dan akhirnya nanti bisa bersatu dengan-Nya.

Hari ini Yesus bersabda: ”Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya” (Yoh. 6:27). Yesus bersabda demikian karena orang-orang hanya mencari Dia setelah mereka kenyang makan roti yang diberikan oleh Yesus. Lalu mereka bertanya: ”Apa yang harus kami perbuat supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” (ay. 28). Jawab Yesus: ”Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah”(ay. 29).
 
Sebagai seorang Kristiani, kita bisa bersatu dengan Allah kalau kita percaya kepada Yesus, Putra-Nya, yang telah diutus datang ke dunia. Yesus datang menjumpai kita, mengajar kita, dan menuntun kita supaya kita berjalan dengan selamat sampai ke rumah Bapa.

Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah jalan, kebenaran, dan kehidupanku. Aku mau senantiasa berjalan bersama-Mu, karena di dalam Engkau aku menemukan kehidupan dan keselamatan. Amin. (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)
 
Antifon Komuni (Yoh 14:27)

Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu, demikianlah firman Tuhan, alleluya.

Peace I leave with you; my peace I give to you. Not as the world gives do I give it to you, says the Lord, alleluia.

Doa Malam

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, berkat kebangkitan Kristus Putra-Mu, Engkau memulihkan kami untuk hidup abadi. Semoga rahmat Paskah semakin tampak dalam hidup kami, dan memberi kami kekuatan untuk mencapai keselamatan kekal. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?" Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng.

Minggu, 19 April 2015
Hari Minggu Paskah III


Kis. 3:13-15,17-19; Mzm. 4:2,4,7,9; 1Yoh. 2:1-5a; Luk. 24:35-48

Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?" Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng.

Yesus tidak hanya menyediakan dan memberikan makanan kepada kita, seperti misalnya tampak dalam kisah-kisah penggandaan roti. Ia juga tidak hanya menjadikan diri-Nya sebagai makanan dan minuman bagi kita sebagaimana dibuat-Nya dalam Perjamuan Malam Terakhir dan kemudian selalu kita kenang dan kita lakukan kembali dalam setiap Perayaan Ekaristi. Namun, Ia juga mencari dan meminta makanan dari kita seperti dikisahkan dalam Injil hari ini. Kepada para murid, Ia meminta makanan dan para murid kemudian memberi-Nya sepotong ikan goreng. Bagi kita masing-masing, Tuhan pun juga senantisa menyediakan santapan, baik santapan sabda maupun Tubuh dan Darah-Nya. Namun Ia juga mencari dan meminta dari kita agar kita juga memberikan makanan kepada-Nya. Origenes, salah satu dari Bapa Gereja kita, mengatakan bahwa pekerjaan-pekerjaan dan kata-kata kita yang baik merupakan makanan yang manis bagi Tuhan. Sebaliknya, perbuatan-perbuatan dan kata-kata kita yang tidak baik merupakan empedu yang amat pahit di mulut-Nya. Untuk itu, marilah kita semakin banyak melakukan perbuatan dan perkerjaan serta mengucapkan kata-kata yang baik karena dengan demikian kita mempersembahkan "makanan" yang lezat bagi Tuhan.

Doa: Tuhan, mempukanlah kami untuk memberikan makanan yang lezat bagimu, yakni melalui pekerjaan-pekerjaan baik kami. Amin- -agawpr-

Minggu, 19 April 2015 Hari Minggu Paskah III

Minggu, 19 April 2015
Hari Minggu Paskah III

Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia. (1Yoh 2:4-5)
 

Antifon Pembuka (Mzm 66 (65) :1-2)

Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Alleluya.

Cry out with joy to God, all the earth; O sing to the glory of his name. O render him glorious praise, alleluia.

Jubilate Deo omnis terra, alleluia: psalmum dicite nomine eius, alleluia: date gloriam laudi eius, alleluia, alleluia, alleluia.

Doa Pagi

Ya Allah, dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bangkit dan hidup mulia, Engkau telah memenuhi janji-Mu yang diwartakan oleh para nabi. Kami mohon, semoga kami selalu menyadari kehadiran Putra-Mu yang membawa damai sejahtera bagi kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (3:13-15.17-19)
   
 
"Yesus, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati"
    
Setelah Petrus dan Yohanes menyembuhkan orang lumpuh, orang banyak yang sangat keheranan mengerumuni mereka. Maka kata Petrus kepada mereka, "Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat bahwa Ia harus dilepaskan. Kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, dan malah menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu. Demikianlah Yesus, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, dan tentang hal itu kami adalah saksi. Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpinmu. Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita. Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 859
Ref. Bagi orang benar Tuhan bercahaya laksana lampu di dalam gulita.
Ayat. (Mzm 4:2.4.7.9; Ul: 7a)
1. Apabila aku berseru, jawablah aku ya Allah yang adil. Apabila aku bersusah, lapangkanlah dadaku, kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku.
2. Ketahuilah, Tuhan akan mengerjakan karya agung bagi para kekasih-Nya, Tuhan akan mendengarkan daku, bila aku berseru kepada-Nya.
3. Banyak orang berkata, "Siapa yang akan menurunkan berkat?" Hendaknya cahaya wajah-Mu menyinari kami, ya Tuhan.
4. Aku hendak membaringkan diri dan tidur dalam kehadiranku yang menenteramkan. Sebab hanya Engkaulah, ya Tuhan, yang membuat istirahatku aman sentosa.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:1-5a)
     
"Yesus adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan juga untuk dosa seluruh dunia."
   
Anak-anakku, hal-hal ini kutulis kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa. Namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita; malahan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia. Dan inilah tandanya bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata, 'Aku mengenal Allah' tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalam dia tidak ada kebenaran. Tetapi barangsiapa menuruti firman Allah, di dalam orang itu kasih Allah sungguh sudah sempurna.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
   
Bait Pengantar Injil, do = es, 2/2, Kanon, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 24:32, 2/4)
Tuhan Yesus, terangkanlah Kitab Suci, dan kobarkanlah hati kami bila mendengar Sabda-Mu.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:35-48)
   
"Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga."
   
Dua murid yang dalam perjalanan ke Emaus ditemui oleh Yesus yang bangkit segera kembali ke Yerusalem. Di sana mereka menceriterakan kepada saudara-saudara yang lain apa yang terjadi di tengah jalan, dan bagaimana mereka mengenal Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. Sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka, "Damai sejahtera bagi kamu!" Mereka terkejut dan takut, karena menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Yesus berkata kepada mereka, "Mengapa kamu terkejut, dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hatimu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini! Rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku."Sambil berkata demikian Yesus memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. Dan ketika mereka belum juga percaya karena girang dan masih heran, berkatalah Yesus kepada mereka, "Adakah padamu makanan di sini?" Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Yesus mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. Yesus berkata kepada mereka, "Inilah perkataan yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa, kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur." Lalu Yesus membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata Yesus kepada mereka, "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Dan lagi: Dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
MENJADI SAKSI KRISTUS YANG BANGKIT

Beberapa waktu yang lalu saya menjadi saksi dalam sebuah perkara di pengadilan. Saya diminta memberikan keterangan tentang sebuah alat bukti. Saya menyampaikan apa yang saya dengar, lihat, dan alami sejauh saya ingat dan saya melihat para hakim cukup yakin dengan keterangan dan saya juga lega karena telah memberi keterangan dengan benar.

Yesus yang bangkit membutuhkan para saksi agar semakin banyak orang yang percaya kepada-Nya. Agar mampu menjadi saksi, Yesus yang bangkit berulang kali menampakkan diri kepada para murid yang telah lama mengikuti-Nya. Ada yang langsung percaya, ada yang masih ragu-ragu. Dalam Injil yang kita dengarkan hari ini, Yesus yang bangkit menampakkan diri di tengah para murid yang sedang mempercakapkan tentang pengalaman dua orang murid yang pergi ke Emaus yang mengenali Yesus yang bangkit saat memecah-mecah roti. Yesus yang bangkit hadir di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Para murid terkejut dan takut karena menyangka melihat hantu. Yesus menegur keraguan mereka.

Yesus meyakinkan para murid bahwa Diri-Nya bukan hantu. Selain menunjukkan tangan dan kaki-Nya, Yesus juga meyakinkan mereka dengan meminta makanan dan makan ikan goreng di depan mereka. Yesus kemudian mengingatkan para murid akan perkataan-perkataan-Nya tentang penggenapan Kitab Suci. Para murid menjadi mengerti dan memahami Kitab Suci. Yesus kemudian memberi penjelasan bahwa Mesias harus menderita, wafat dan bangkit; dan berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus diwartakan ke seluruh penjuru dunia. Para murid diminta menjadi saksi.

Yesus yang bangkit telah meneguhkan iman para murid sehingga mengerti dan memahami peristiwa-peristiwa yang terjadi. Yesus memang harus menderita, wafat, namun dibangkitkan untuk menebus dosa-dosa manusia. Peristiwa ini perlu diwartakan agar banyak orang mengenal Allah, mengerti misteri keselamatan dan percaya. Karena itu, Yesus meminta para murid, dalam Nama-Nya, mewartakan berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa ke seluruh dunia, kabar sukacita Injil tentang belas kasih Allah.

Petrus, salah satu murid yang telah teguh iman, melaksanakan tugas panggilan mewartakan Injil ini. Dengan penuh keyakinan, Petrus memberi kesaksian tentang peristiwa wafat dan kebangkitan Tuhan. Dalam kesaksiannya, Petrus meminta semua orang yang mendengarnya untuk sadar dan bertobat agar memperoleh pengampunan dosa.

Kita sebagai seorang beriman, dipanggil juga untuk mewartakan dan menjadi saksi kabar sukacita Injil bahwa Yesus wafat dan bangkit untuk menebus dosa-dosa kita. Agar dapat menjadi saksi yang otentik kita perlu juga mengalami secara pribadi Yesus yang bangkit ini. Pengalaman pribadi ini bisa terjadi dalam kehidupan sehari-hari, terlebih dalam Ekaristi, peristiwa wafat dan kebangkitan Tuhan dikenangkan dan pengampunan dosa senantiasa dianugerahkan kepada kita. Iman yang telah diteguhkan menjadi kekuatan kita untuk berani memberi kesaksian tentang kebenaran belas kasih Allah yang telah dilaksanakan dalam peristiwa wafat dan kebangkitan Tuhan.

Sebagai orang beriman, kita dipanggil menjadi saksi karya penyelamatan Allah agar berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa terus diwartakan. [Kusdy/RUAH]

Antifon Komuni (Bdk. Luk 24:35)

Para murid mengenali Tuhan Yesus ketika Ia memecah-mecahkan roti, alleluya

The disciples recognized the Lord Jesus in the breaking of the bread, alleluia.

atau

Cantate Domino, alleluia: cantate Domino, benedicite nomen eius: bene nuntiate de die in diem salutare eius, alleluia, alleluia. (Mzm 96:2)

Menyanyilah bagi Tuhan, alleluya, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari, alleluya, alleluya. (Mzm 96:2)

Aku ini, jangan takut!

Sabtu, 18 April 2015
Hari Biasa Pekan II Paskah

 
Kis. 6:1-7; Mzm. 33:1-2,4-5,18-19; Yoh. 6:16-21.

"Aku ini, jangan takut!"

Mungkin, pernah atau malah sering, kita mengalami bahwa hidup kita diombang-ambingkan oleh berbagai macam masalah dan persoalan seperti perahu para murid yang diombang-ambingkan angin kencang di atas laut. Kemungkinan, apa yang kita alami tersebut disebabkan karena kita tidak bersama Tuhan seperti para murid yang meninggalkan Yesus seorang diri dan mereka pergi duluan dengan perahu. Namun, meskipun kita sering meninggalkan Tuhan, Ia tidak pernah melepaskan perhatian-Nya pada kita. Ia senantiasa hadir dan memberikan pertolongan tepat pada waktu-Nya. Maka, kita tidak perlu takut. Bersama Tuhan, kita akan dimampukan untuk menghadapi berbagai macam gelombang yang seringkali mengombang-ambingkan hidup kita. Bersama Tuhan, kita pasti sampai di tujuan dengan selamat. Maka, kita diingatkan untuk tidak pernah meninggalkan-Nya.

Doa: Tuhan, hanya pada-Mu lah, jaminan hidup dan keselamatan kami. Semoga kami tidak pernah meninggalkan-Mu. Amin. -agawpr-

Sabtu, 18 April 2015 Hari Biasa Pekan II Paskah

Sabtu, 18 April 2015
Hari Biasa Pekan II Paskah
 
“Ekaristi adalah sumber dan puncak seluruh hidup Kristiani” (Katekismus Gereja Katolik, 1324)

 
Antifon Pembuka (1Ptr 2:9)

Hai umat milik Tuhan, wartakanlah kebijaksanaan Allah, yang telah memanggil kalian dari kegelapan masuk ke dalam cahaya-Nya yang menakjubkan, alleluya.

Doa Pagi

Allah Bapa Mahapengasih dan penyayang, Engkau telah menebus kami dan mengangkat kami menjadi putra-putri-Mu karena kami mengimani Kristus. Semoga kami memperoleh kebebasan sejati dan warisan abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bertambahnya jumlah orang yang percaya membuat para murid disibukkan dengan kegiatan lain selain doa dan pelayanan firman. Oleh karena itu, mereka memilih orang-orang tertentu untuk melakukan pelayanan-pelayanan lain. Dengan demikian, para rasul bisa lebih memusatkan diri pada doa dan pelayanan firman.
 

Bacaan dari Kisah Para Rasul (6:1-7)
  
   
"Mereka memilih tujuh orang yang penuh Roh Kudus."
    
Di kalangan jemaat di Yerusalem, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena dalam pelayanan sehari-hari pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan. Berhubung dengan itu kedua belas rasul memanggil semua murid berkumpul dan berkata, “Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, yang penuh Roh Kudus dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, sehingga kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan firman. Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat. Lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas, dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia. Mereka itu dihadapkan kepada para rasul; lalu para rasul pun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka. Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 833
Ref. Kita memuji Allah kar'na besar cinta-Nya.
Atau Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berhadap kepada-Mu.
Ayat. (Mzm 33:1-2.4-5.18-19; R: 22)
1. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Sebab memuj-muji itu layak bagi orang jujur. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
3. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa-jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Bait Pengantar Injil, do = g, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:6)
Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tak seorang pun dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.
 

Keilahian Yesus ditampilkan pula dalam kisah kehadiran Yesus di tengah-tengah Danau Kapernaum yang sedang bergelora. Yesus menjadi penenang, bukan hanya menenangkan alam tetapi juga kedamaian bagi manusia yang diwakili oleh para murid.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:16-21)
      
"Para murid melihat Yesus berjalan di atas air."
     
Setelah mempergandakan roti dan memberi makan lima ribu orang, Yesus mengundurkan diri ke gunung. Ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka, sedang laut bergelora karena angin kencang. Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Ini Aku, jangan takut!” Mereka lalu mempersilahkan Yesus naik ke perahu, dan seketika itu juga perahu mereka sampai ke pantai yang mereka tuju.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Sesudah memberi makan kepada banyak orang, Yesus langsung menemui Bapa-Nya dalam kesunyian. Dalam kesatuan dengan Bapa, Yesus menjamin para murid-Nya untuk tidak perlu takut. Dia selalu menyertai mereka. Kita sering merasa takut bila ada kesulitan. Apakah dalam situasi sulit kita mempersilahkan Yesus naik ke perahu kita sehingga kita bisa sampai ke tujuan dengan selamat?

Doa Malam

Allah Bapa yang penuh kasih, semoga Putra-Mu yang bangkit hidup di tengah-tengah kami dalam kata-kata dan perbuatan kami. Jadikanlah kami saksi-saksi atas Engkau, yang selalu hendak menganugerahkan hidup. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy