| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 03 Maret 2024 Hari Minggu Prapaskah III

 


Minggu, 03 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III
 
Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus
 

Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 25:15-16)

Mataku tetap terarah kepada Tuhan, sebab Ia mengeluarkan kakiku dari jerat. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebab sebatang kara dan celakalah aku.

Oculi mei semper ad Dominum, quia ipse evellet de laqueo pedes meos: respice in me, et miserere mei, quoniam unicus et pauper sum ego.
   
 
Bacaan Tahun B ada dibawah
 
Doa Pagi

Ya Allah Yang Maharahim dan sumber segala kebaikan, Engkau telah menyatakan bahwa dosa dapat diampuni dengan puasa, doa dan amal kasih. Sudilah memandang kami, ciptaan-Mu yang rapuh. Semoga belas kasih-Mu senantiasa mengangkat kami kembali ketika kami tertunduk karena menyadari kesalahan kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
 
Diocese of Siouxfall
Bacaan ini dapat digunakan khususnya kalau pada hari Minggu ini diadakan upacara Tobat I untuk para calon baptis.
 
Bacaan dari Kitab Keluaran (17:3-7)
   
"Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum."
     
Sekali peristiwa, setelah bangsa Israel melewati padang gurun Sin, dan berkemah di Rafidim, kehausanlah mereka di sana. Maka bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata, “Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir untuk membunuh kami, anak-anak dan ternak kami dengan kehausan?” Lalu berseru-serulah Musa kepada Tuhan, katanya, “Apakah yang akan kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar lagi mereka akan melempari aku dengan batu!” Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Berjalanlah di depan bangsa itu, dan bawalah serta beberapa orang dari antara para tua-tua Israel; bawalah juga tongkatmu yang kaupakai memukul Sungai Nil, dan pergilah. Maka Aku akan berdiri di depanmu di atas gunung batu di Horeb; pukullah gunung batu itu, dan dari dalamnya akan keluar air, sehingga bangsa itu dapat minum. Demikianlah diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel. Maka dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar, dan oleh karena mereka telah mencobai Tuhan dengan mengatakan, “Adakah Tuhan di tengah-tengah kita atau tidak?”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = es, 4/4, PS 854
Ref. Singkirkanlah penghalang Sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat. (Mzm 95:1-2,6-7,8-9)
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan lagu syukur, bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
2. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
  
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (5:1-2.5-8)
   
"Kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita."
   
Saudara-saudara, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk ke dalam kasih karunia Allah. Di dalam kasih karunia itu kita berdiri dan bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati. Tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 4:42.15)
Tuhan, Engkau benar-benar Juruselamat dunia. Berilah aku air hidup, supaya aku tidak haus lagi.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (4:5-42) (Singkat: 4:5-15,19b-26,39a,40-42)
  
"Mata air yang memancar sampai ke hidup yang kekal."
    
Sekali peristiwa sampailah Yesus ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar, dekat tanah yang dahulu diberikan Yakub kepada anaknya, Yusuf. Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas. Maka datanglah perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya, “Berilah Aku minum!” Sebab murid-murid Yesus telah pergi membeli makanan. Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya, “Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?” Maklumlah orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria. Jawab Yesus kepadanya, “Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapa Dia yang berkata kepadamu ‘Berilah Aku minum’, niscaya engkau telah meminta kepada-Nya, dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.” Kata perempuan itu kepada-Nya, “Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu? Adakah Engkau lebih besar daripada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan ia sendiri telah minum dari dalamnya, ia beserta anak-anak dan ternaknya?” Jawab Yesus kepadanya, “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi!” Tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus menerus memancar sampai ke hidup yang kekal.” Kata perempuan itu kepada-Nya, “Tuhan, berilah aku air itu, supaya aku tidak haus, dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba.” Kata Yesus kepadanya, “Pergilah, panggillah suamimu dan datanglah ke sini.” Kata perempuan itu, “Aku tidak mempunyai suami.” Kata Yesus kepadanya, “Tepat katamu bahwa engkau tidak mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami, dan yang sekarang ada padamu pun bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar.” Kata perempuan itu kepada Yesus, “Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi. Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah.” Kata Yesus kepadanya, “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, tetapi kami menyembah yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Tetapi saatnya akan datang, dan sudah tiba sekarang, bahwa para penyembah yang benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran, sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah yang demikian. Allah itu Roh, dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam Roh dan kebenaran.” Jawab perempuan itu, “Aku tahu, bahwa Mesias yang disebut juga Kristus akan datang; apabila datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami.” Kata Yesus kepadanya, “Akulah Dia, yang sedang bercakap-cakap dengan engkau!” Pada waktu itu datanglah murid-murid Yesus, dan mereka heran bahwa Yesus sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan. Tetapi tidak seorang pun berkata, “Apa yang Engkau kehendaki?” Atau: “Apa yang Engkau percakapkan dengan dia?” Sementara itu perempuan tadi meninggalkan tempayannya di situ, lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ. Mari lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia itu Kristus?” Maka mereka pun meninggalkan kota, lalu datang kepada Yesus. Sementara itu murid-murid mengajak Yesus, katanya, “Rabi, makanlah!” Akan tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal.” Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain, “Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?” Kata Yesus kepada mereka, “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Bukankah kamu mengatakan “Empat bulan lagi tibalah musim menuai?” Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu, dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai. Sekarang juga penuai telah menerima upahnya, dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita. Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa ‘Yang seorang menabur dan yang lain menuai’. Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan. Orang-orang lain berusaha, dan kamu datang memetik hasil usaha mereka.” Banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada Yesus karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi, “Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat.” Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Yesus tinggal pada mereka, dan Yesus pun tinggal di situ dua hari lamanya. Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan Yesus, dan mereka berkata kepada perempuan itu, “Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dia benar-benar Juruselamat dunia.”

Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

Antifon Komuni (Yoh 4:13-14)

Barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, Sabda Tuhan, dalam dirinya air itu akan menjadi mata air, yang terus-menerus memancar sampai ke hidup yang kekal.

For anyone who drniks it, says the Lord, the water I shall give will become in him a spring welling up to eternal life.

Qui biberit aquam, quam ego do, dicit Dominus Samaritanæ, fiet in eo fons aquæ salientis in vitam æternam
atau  
dari Tahun B
 
Minggu, 03 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III

“Bangunan gereja manapun adalah rumahmu dan rumah Tuhan. Hargailah tempat itu sebagai tempat di mana kita dapat berjumpa dengan Bapa kita bersama” (Paus Yohanes Paulus II, Homili, 3 Nov 1982).


Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 25:15-16)

Mataku tetap terarah kepada Tuhan, sebab Ia mengeluarkan kakiku dari jerat. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebab sebatang kara dan celakalah aku.

Oculi mei semper ad Dominum, quia ipse evellet de laqueo pedes meos: respice in me, et miserere mei, quoniam unicus et pauper sum ego.


Doa Pagi


Ya Allah Yang Maharahim dan sumber segala kebaikan, Engkau telah menyatakan bahwa dosa dapat diampuni dengan puasa, doa dan amal kasih. Sudilah memandang kami, ciptaan-Mu yang rapuh. Semoga belas kasih-Mu senantiasa mengangkat kami kembali ketika kami tertunduk karena menyadari kesalahan kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  

Bacaan dari Kitab Keluaran (20:1-17)
  
"Hukum telah diberikan melalui Musa."
 
Di Gunung Sinai Allah berfirman begini, “Akulah Tuhan, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit, atau yang ada di bumi atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga  dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku. Tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku, dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku. Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan, sebab Tuhan akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat. Enam hari lamanya engkau bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu. Tetapi hari ketujuh adalah Sabat Tuhan, Allahmu. Maka janganlah melakukan suatu pekerjaan, engkau sendiri atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan pada hari ketujuh Ia beristirahat. Itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya. Hormatilah ayah dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu. Jangan membunuh, jangan berzinah. Jangan mencuri. Jangan bersaksi dusta terhadap sesamamu. Jangan mengingini rumah sesamamu. Jangan mengingini isterinya, atau hamba sahayanya, lembu atau keledainya, atau apa pun yang dimiliki sesamamu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


 
 
Mazmur Tanggapan, do = es, 2/4, PS 852
Ref. Pada-Mu ya Tuhan, ada sabda kehidupan abadi
Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.
Ayat. (Mzm 19:8.9.10.11; Ul: lh.Yoh 6:68c)
1. Sabda Tuhan sempurna, menyegarkan jiwa. Peraturan Tuhan teguh, membuat arif orang bersahaja. Titah Tuhan tepat, menyenangkan hati. Perintah Tuhan jelas, membuat mata berseri.
2. Hikmat Tuhan baik, tetap selamanya. Keputusan Tuhan benar, adil selalu. Lebih indah daripada emas murni, lebih manis daripada madu lebah.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1:22-25)

"Kami memberitakan Kristus yang tersalib, suatu sandungan bagi kebanyakan orang, tetapi bagi mereka yang terpanggil, merupakan hikmat Allah."
    
Saudara-saudara, orang Yahudi menuntut tanda dan orang Yunani mencari hikmat. Tetapi kami memberitakan Kristus yang tersalib. Suatu sandungan bagi orang Yahudi, dan kebodohan bagi orang bukan Yahudi. Tetapi bagi mereka yang dipanggil, baik Yahudi maupun bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan dan hikmat Allah! Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya daripada manusia, dan yang lemah dari Allah lebih kuat daripada manusia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 3:16)
Begitu besar kasih Allah akan dunia, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal. Setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (2:13-25)
 
"Bait Allah yang dimaksudkan Yesus ialah tubuh-Nya sendiri."
        
Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Maka Yesus membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing, domba dan lembu mereka; uang para penukar dihamburkan-Nya ke tanah, dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata, “Ambillah semuanya ini dari sini, jangan membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.” Maka teringatlah murid-murid Yesus bahwa ada tertulis, “Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku.” Tetapi orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya, “Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?” Jawab Yesus kepada mereka, “Rombaklah Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.” Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya, “Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini, dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?” Tetapi yang dimaksudkan Yesus dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Sesudah Yesus bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan Yesus. Maka percayalah mereka akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus. Sementara Yesus tinggal di Yerusalem selama Hari Raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya. Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Yesus mengenal mereka semua. Dan tidak perlu seorang pun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan
     
Dalam Injil hari ini, apa yang Yesus lakukan mungkin membuat kita sedikit gelisah. Yesus yang biasanya lemah lembut, penuh belas kasihan, dan penuh belas kasihan telah menjadi seorang yang suka mencambuk, mengusir domba dan sapi, menghamburkan koin-koin penukaran uang, menjatuhkan meja-meja mereka, dan tidak menyayangkan para penjual merpati.

Itu adalah Yesus yang sangat marah, dan seperti orang-orang yang melakukan bisnis di halaman Bait Suci, kita juga akan terkejut dan terganggu oleh tindakan-Nya.

Tapi itu bukanlah tindakan impulsif. Saat Yesus membuat cambuk dari tali, Dia tahu apa yang akan Dia lakukan dan Dia bermaksud membuat tindakan-Nya terasa.

Dan Dia menyatakan alasan-Nya melakukan hal ini: “Ambillah semuanya ini dari sini, jangan membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.”

Pasar hanyalah fasadnya. Kenyataannya adalah terjadi jual-beli, kecurangan dan suap, ketidakadilan dan pemerasan. Semua itu dilakukan dengan dalih persyaratan agama, dan dengan sepengetahuan serta direstui oleh penguasa Bait Suci.

Dengan kerusakan Bait Suci seperti itu, Yesus harus melakukan sesuatu yang drastis. Korupsi terjadi tepat di rumah Tuhan. Dia harus membersihkan Bait Suci, sehingga orang-orang biasa dapat datang dan benar-benar menyembah Tuhan dan mempersembahkan korban yang layak.

Dosa dan kerusakan harus disingkirkan dan dibersihkan sebelum ibadat sejati dapat dilaksanakan.

Injil hari ini memberi tahu kita bahwa Yesus mengambil sikap serius melawan dosa dan kerusakan. Yesus adalah Kepala dan kita adalah anggota Tubuh-Nya. Kita berkumpul sebagai anggota Tubuh-Nya untuk mempersembahkan ibadah kepada Tuhan dalam Misa.

Dan Dia mengenal kita masing-masing. Dia mengetahui apa yang kita masing-masing miliki dalam diri kita. Karakter sejati seseorang bukanlah apa yang dia lakukan saat orang lain melihat, tapi dari apa yang dia lakukan saat tidak ada orang yang melihat.

Jadi kita harus melihat diri kita sendiri dan mengakui dosa dan kerusakan yang ada di dalam diri kita, dan membiarkan Yesus menyucikan kita dari dosa dan kerusakan itu.

Oleh karena itu perlu dilakukan “Pemeriksaan hati nurani” minimal sehari sekali, agar kita dapat melihat sendiri apa saja dosa dan kesalahan kita.

Dan itulah mengapa Sakramen Rekonsiliasi atau Pengakuan Dosa juga perlu dilakukan. Ini adalah Sakramen penyembuhan, karena Yesus mengampuni dan menyucikan kita dari dosa-dosa kita sehingga kita dapat berdamai dengan Tuhan.

Kalau kita tahu ada sampah di hati kita, lalu kenapa kita tidak membuangnya? Mengapa kita membiarkan sampah yang penuh dosa merusak hidup kita dan merusak ibadah kita kepada Tuhan?
Ada cerita tentang St. Hieronimus. Dialah yang menerjemahkan kitab suci Ibrani ke dalam Vulgata Latin. Suatu hari dia mendapat penglihatan tentang Yesus, dan dia sangat gembira, lalu dia berseru: Tuhan, aku ingin memberikan kepada-Mu seluruh kecerdasanku, seluruh waktuku, seluruh tenagaku, bahkan hidupku.
Yesus menjawab: Baik, Aku tidak membutuhkan semua itu.
St Hieronimus menjadi sedikit kesal dan dia bertanya : Tuhan Yesus, lalu apa yang Engkau inginkan dariku?
Yesus berkata : Aku ingin dosamu. Beri aku semua dosamu.

Ya, Yesus ingin kita menyerahkan dosa-dosa kita kepada-Nya agar Dia dapat mentahirkan kita dan kita dapat mempersembahkan ibadah yang layak kepada Allah. Dengan hati yang bersih, kita bisa beribadah dengan baik dan mendapat berkat dari Tuhan.

Dalam menyerahkan dosa-dosa kita kepada Yesus, Tuhan Allah kita mengatakan hal ini kepada kita: "Sebab Aku akan mendatangkan kesembuhan bagimu, Aku akan mengobati luka-lukamu" (Yeremia 30:17)

Dosa-dosa kita dan kerusakan rohani kita telah menyebabkan kita menjadi lemah secara rohani dan bahkan mungkin menderita secara fisik. Jadi marilah kita melakukan Pengakuan Dosa dan membiarkan Yesus menyucikan jiwa kita
.
 
Biarlah doa dan ibadah kita datang dari hati yang rendah hati dan penuh penyesalan agar Rumah Tuhan benar-benar menjadi Rumah doa dan agar kita, Umat Tuhan, benar-benar menjadi umat doa dan saluran berkat Tuhan bagi dunia.
(RENUNGAN PAGI)
 
 Gereja mengetahui bahwa karena kelemahan kita, sulit menciptakan keheningan untuk menghadap Allah dan memperoleh kesadaran akan kondisi kita sebagai makhluk yang bergantung pada-Nya, sebagai orang berdosa yang membutuhkan kasih-Nya. Karena alasan inilah maka pada masa Prapaskah Gereja meminta kita untuk berdoa dengan lebih setia, lebih intens, dan memperpanjang meditasi kita terhadap firman Tuhan.
St Yohanes Krisostomus mendesak: “Hiasi rumah kamu dengan kesederhanaan dan kerendahan hati dengan praktik doa. Jadikanlah tempat tinggalmu bersinar dengan cahaya keadilan; menghiasi dindingnya dengan perbuatan baik, seperti kilau emas murni, dan mengganti dinding dan batu berharga dengan iman dan kemurahan hati supernatural, menempatkan doa di atas segalanya, jauh di atap pelana, untuk memberikan keseluruhan sopan santun yang rumit.
“Demikianlah kamu akan menyiapkan tempat tinggal yang layak bagi Tuhan, kamu akan menyambutnya di istana yang indah. Dia akan memberimu kesempatan untuk mengubah jiwamu menjadi tempat kehadiran-Nya” (Homili 6 tentang Doa: PG 64, 466).
- Paus Benediktus XVI, Rabu Abu, 9 Maret 2011.
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 
 
Antifon Komuni (Bdk. Mzm 84:4-5)

Burung pipit telah mendapat rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh anak-anaknya: pada mezbah-mezbah itu, ya Tuhan semesta alam, Rajaku dan Allahku! Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, untuk selama-lamanya mereka akan memuji Dikau.

Passer invenit sibi domum, et turtur nidum, ubi reponat pullos suos: altaria tua Domine virtutum, Rex meus, et Deus meus: beati qui habitant in domo tua, in saeculum saeculi laudabent te.
 

 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy