St Louis salah satu Raja Prancis yang paling termasyhur selama Abad Pertengahan, dan salah satu dari sedikit raja yang dianugerahi gelar santo, sementara St. Yosef Calasanz adalah seorang imam Spanyol yang dikenal karena dedikasinya kepada kaum kurang mampu, terutama dalam pendidikan anak-anak muda miskin di masyarakat. Pertama-tama, mari kita mulai dengan kisah St. Louis IX yang termasyhur, salah satu Raja Prancis yang paling termasyhur, yang memerintah selama empat puluh empat tahun, dan selama masa pemerintahannya yang panjang itu, dia dikenang karena komitmennya yang besar kepada rakyat dan kerajaannya, pemerintahannya yang bijaksana dan adil, serta dedikasinya kepada Tuhan, dalam upayanya yang berani untuk menyatukan kerajaannya dalam satu iman dan atas partisipasinya dalam Perang Salib di tahun-tahun terakhir masa pemerintahannya.
St. Louis IX naik takhta kerajaan Prancis pada usia muda, yaitu dua belas tahun, ketika kerajaan tersebut dilanda perpecahan dan masalah, seperti ajaran sesat Cathar yang merajalela di wilayah selatan Prancis, wilayah Prancis saat ini, dan juga ancaman dari kekuatan dan penguasa asing seperti Inggris dan bangsawan lainnya, baik di dalam maupun di luar wilayahnya. Namun, di bawah bimbingan para bupatinya dan melalui upaya besarnya sendiri, akhirnya St. Louis IX mampu mengatasi semua tantangan tersebut, membangun kerajaan yang kuat, berkuasa, dan makmur, sekaligus mempersatukan rakyat di bawah kekuasaannya dan mengakhiri perpecahan yang disebabkan oleh ajaran sesat dan perselisihan agama. St. Louis IX adalah seorang raja yang sungguh agung, yang berbakti kepada rakyatnya dan juga kepada Tuhan dan Gereja-Nya, memulai banyak karya besar untuk mendukung iman Kristen dan juga memulai Perang Salib sebagaimana disebutkan, yang sayangnya berakhir buruk dan raja yang suci itu terserang penyakit pada saat itu, setia hingga akhir hayatnya.
Sementara itu, St. Yosef Calasanz lahir di Kerajaan Aragon, yang sekarang menjadi bagian dari Spanyol, di mana ia adalah anak bungsu dari delapan bersaudara. Ia berpendidikan tinggi dan ingin menjadi seorang imam, meskipun orang tuanya tidak menyetujui keinginannya. Sepeninggal ibu dan saudara laki-lakinya, yang menjadikan St. Yosef Calasanz sebagai pewaris keluarga, ayahnya ingin ia menikah untuk meneruskan warisan keluarga. Namun, setelah sakit yang membuatnya hampir meninggal, St. Yosef Calasanz akhirnya diizinkan untuk mengejar cita-citanya menjadi seorang imam. Selama bertahun-tahun pelayanannya, St. Yosef Calasanz menghabiskan banyak waktu mengelola urusan administrasi di berbagai keuskupan dan juga mendirikan lembaga pendidikan bagi anak-anak miskin. Ia terus bekerja keras bagi umat Tuhan sepanjang hidupnya hingga akhir hayatnya.
Saudara-saudari dalam Kristus, sebagaimana kita telah membaca dari kehidupan St. Louis IX, Raja Prancis, dan St. Yosef Calasanz, marilah kita semua berusaha sebaik mungkin untuk mengikuti teladan mereka dalam mengabdikan diri kepada Tuhan. Marilah kita semua terus menjalani hidup kita dengan lebih beriman mulai sekarang, berusaha sebaik mungkin untuk memuliakan Tuhan melalui setiap perkataan, tindakan, dan perbuatan kita, setiap saat, untuk menjadi teladan dan teladan yang baik bagi satu sama lain sebagaimana Santo Louis IX dari Prancis dan Santo Yosef Calasanz telah menjadi teladan bagi kita. Semoga Tuhan senantiasa menyertai kita dan memberkati kita semua, dalam segala perkataan dan perbuatan kita, sekarang dan selamanya. Amin.
![]() |
| St. Yosef Calasanz (Public Domain) |










