| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 15 Februari 2020 Hari Biasa Pekan V

Sabtu, 15 Februari 2020
Hari Biasa Pekan V
 
“Barangsiapa meninggalkan saudara yang memerlukan bantuannya, sesungguhnya dia itu tunduk dan mengamalkan hukum setan!” (Beato Ishak dari Stella)
 
Antifon Pembuka Mzm 81:10.11a
 
Janganlah ada di antaramu allah lain, dan jangan menyembah allah asing. Akulah Tuhan, Allahmu!

Doa Pembuka

Allah Bapa yang Mahamurah, kami bersyukur atas penyelenggaraan hidup kami. Bimbinglah kami agar dapat beribadat dalam kebenaran dan mengalami Yesus sebagai kebenaran hidup kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Raja Yerobeam merusak iman Israel, dan menggantikannya dengan penyembahan berhala. Dengan menggunakan kekuasaannya, dia menahbiskan imam-imam penyembah berhala. Kemarahan Tuhan Allah Israel memuncak: Seluruh keluarga Yerobeam harus dimusnahkan dari muka bumi. Sungguh, mengerikan!

Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (12:26-32; 13:33-34)
 
"Raja Yerobeam membuat dua anak lembu emas."
   
Setelah menjadi raja, berkatalah Yerobeam dalam hatinya, “Kini mungkin kerajaan ini kembali kepada keluarga Daud. Jika bangsa itu tetap pergi mempersembahkan kurban sembelihan di rumah Tuhan di Yerusalem, maka pastilah hati bangsa ini akan berbalik kepada tuan mereka, yaitu Rehabeam, raja Yehuda, kemudian mereka akan membunuh aku dan akan kembali kepada Rehabeam, raja Yehuda.” Sesudah menimbang-nimbang, raja membuat dua anak lembu jantan dari emas. Lalu ia berkata kepada mereka, “Sudah cukup kamu pergi ke Yerusalem! Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.” Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan. Maka hal itu menyebabkan orang berdosa. Sebab rakyat pergi ke Betel menyembah patung yang satu dan ke Dan menyembah patung yang lain. Yerobeam membuat juga kuil-kuil di atas bukit-bukit pengurbanan, dan mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi. Kemudian Yerobeam menentukan suatu hari raya pada hari yang kelima belas bulan kedelapan, sama seperti hari raya yang di Yehuda, dan raja sendiri naik tangga mezbah itu. Begitulah dibuatnya di Betel: ia mempersembahkan kurban kepada anak-anak lembu yang telah dibuatnya itu, dan ia menugaskan di Betel imam-imam bukit pengurbanan yang telah diangkatnya. Raja Yerobeam tidak berbalik dari kelakuannya yang jahat itu, tetapi mengangkat pula imam-imam dari kalangan rakyat untuk bukit-bukit pengurbanan. Siapa saja yang mau ditahbiskannya menjadi imam untuk bukit-bukit pengurbanan. Dan tindakan itu menjadi dosa bagi keluarga Yerobeam, sehingga mereka dilenyapkan dan dipunahkan dari muka bumi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat.
Ayat. (Mzm 106:6-7a.19-22)
1. Kami dan nenek moyang kami telah berbuat dosa, kami telah bersalah, kami telah berbuat fasik. Nenek moyang kami di Mesir tidak memahami perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
2. Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan; mereka menukar Yang Mulia dengan patung sapi jantan yang makan rumput.
3. Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal besar di tanah Mesir; yang melakukan karya-karya ajaib di tanah Ham, dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah

Yesus mengadakan mukjizat penggandaan roti. Dialah sumber rezeki. Bahkan nantinya Yesus akan menjadi “rezeki” itu sendiri dalam Ekaristi. Makanan adalah soal hidup. Maka dengan mukjizat ini, Yesus mengajarkan bahwa Dia adalah pemelihara kehidupan manusia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (8:1-10)
 
"Mereka semua makan sampai kenyang."
 
Sekali peristiwa sejumlah besar orang mengikuti Yesus. Karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, “Hatiku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh.” Murid-murid-Nya menjawab, “Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?” Yesus bertanya kepada mereka, “Berapa roti yang ada padamu?” Jawab mereka, “Tujuh.” Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Yesus mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan. Dan mereka memberikannya kepada orang banyak. Mereka mempunyai juga beberapa ikan. Sesudah mengucap berkat atasnya, Yesus menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan. Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul. Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang. Lalu Yesus menyuruh mereka pulang. Akhirnya Yesus segera naik ke perahu dengan murid-murid-Nya dan bertolak ke daerah Dalmanuta.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
   
Renungan

  
Yesus sungguh peduli terhadap semua orang yang mengikuti-Nya. Dalam kisah mukjizat perbanyakan roti ini, para murid – dan bukan Tuhan Yesus yang membagikan roti (makanan) kepada orang banyak. Semua makan sampai kenyang. Kisah mukjizat ini mengingatkan kita untuk menjadi pembagi kasih kebaikan Tuhan kepada sesama kita yang membutuhkan bantuan. Bagaimana semangat berbagi ini kita hayati dalam keseharian?
  
Antifon Komuni (Mat 4:4b)

Manusia hidup bukan saja dari makanan, tetapi juga dari setiap sabda Allah. 
 
    
 
Doa Malam
  
Yesus, berilah kami hati seperti Hati-Mu, yaitu hati yang berbelas kasih terhadap sesama yang menderita, berkekurangan, sendirian dan kesepian; yang sakit, dan kelaparan. Semoga kami mau tergerak untuk mengulurkan tangan kami dengan tulus. Amin.
  

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy