Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Kamis, 31 Desember 2020
Hari Ketujuh dalam Oktaf Natal
“Allah itu agung melebihi setiap makhluk. Karena itu, kita harus
membersihkan pembicaraan kita tentang Dia terus-menerus dari segala
keterbatasan, dari segala gambaran, dari segala ketidaksempurnaan,
supaya jangan menggantikan Allah "yang tidak terucapkan, yang tidak
dimengerti, yang tidak kelihatan, yang tidak dibayangkan" (Liturgi santo
Yohanes Kristostomus, Doa Syukur Agung) dengan gambaran-gambaran
manusiawi kita tentang Dia. Kata-kata manusiawi kita tidak pernah akan
mencapai misteri Allah.” (Katekismus Gereja Katolik, 42)
Antifon Pembuka (bdk. Yes 9:6)
Seorang anak lahir untuk kita, seorang putra dianugerahkan kepada kita.
Ia memegang kendali pemerintahan dan disebut penasihat ulung.
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, Engkau menghendaki kelahiran Putra-Mu,
Yesus Kristus menjadi dasar dan puncak iman kami. Bantulah kami agar
dapat bersatu dengan Dia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala
masa. Amin Yohanes
mengingatkan supaya berhati-hati karena saatnya telah tiba dengan
datangnya antikristus dari kalangan mereka sendiri. Tetapi sebagai orang
yang telah diurapi Roh Kudus mereka tentu telah menerima anugerah
pengetahuan tentang kebenaran.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:18-21)
"Kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus dan dianugerahi pengetahuan."
Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang
telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang; bahkan sekarang
telah bangkit banyak antikristus! Itulah tandanya bahwa waktu ini
benar-benar waktu yang terakhr. Memang mereka berasal dari antara kita,
tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika
mereka sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama
kita. Tetapi hal itu terjadi supaya menjadi nyata bahwa tidak semua
orang sungguh termasuk pada kita. Tetapi kamu telah beroleh pengurapan
dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua dianugerahi pengetahuan.
Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran,
tetapi justru karena kamu mengetahuinya, dan karena kamu juga mengetahui
bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai di hadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 96:1-2. 11-12. 13)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai
seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah dari
hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya.
2. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak sorai, biar gemuruhlah
laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada
di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak sorai.
3. Biarlah mereka bersorak sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang,
sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan
keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya. Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 1:14,12b)
Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita. Semua orang yang menerima Dia diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah. Firman
telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Namun umat
pilihan-Nya tidak mengenal dan menerima Dia karena mereka lebih
mencintai kegelapan daripada terang.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:1-18)
"Firman telah menjadi manusia."
Pada awal mula adalah Firman; Firman itu ada bersama-sama dengan Allah
dan Firman itu adalah Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia, dan
tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah
dijadikan. Dalam Dia ada hidup, dan hidup itu adalah terang bagi
manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan, tetapi kegelapan tidak
menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes. Ia
datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya
oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia sendiri bukan terang itu,
tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang
sesungguhnya, yang menerangi setiap orang sedang datang ke dalam dunia.
Terang itu telah ada di dalam dunia, dan dunia dijadikan oleh-Nya,
tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya,
tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua
orang yang menerima Dia diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah, yaitu
mereka yang percaya dalam nama-Nya, orang-orang yang diperanakkan bukan
dari darah atau daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang
laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan
diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu
kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh
kasih dan kebenaran. Tentang Dia Yohanes memberi kesaksian dan berseru,
“Inilah Dia yang kumaksudkan ketika aku berkata: Sesudah aku akan datang
Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.” Karena
dari kepunahan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih
karunia sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan
kebenaran datang oleh Yesus. Tidak seorang pun pernah melihat Allah,
tetapi Anak Tunggal Allah yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang
menyatakan-Nya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan Setiap cerita memiliki akhir. Saat kita sampai pada hari terakhir tahun 2020, kisah tahun ini telah sampai pada halaman terakhir dan berlanjut menuju beberapa kata terakhir.
Apapun ceritanya, baik atau buruk, saat baik atau buruk, bahagia atau sedih, cerita tahun 2020 akan segera berakhir.
Ya, setiap cerita memiliki akhir. Namun dalam hidup, setiap akhir adalah awal yang baru. Karena kisah kehidupan memiliki akhir dan awal, dan yang satu terhubung dengan yang lain.
Bacaan pertama dimulai dengan kata-kata ini "ini adalah hari-hari terakhir". Tetapi Injil dimulai dengan kata-kata ini "Pada awal mula".
Jadi ini seperti apa yang disebut ulat sebagai akhir, dunia menunggu apa yang disebut kupu-kupu.
Kita mungkin banyak yang mengalami kesusahan, penderitaan dan kekacauan karena pandemi covid-19 dan saat tahun ini akan segera berakhir, kita mungkin bertanya-tanya apa yang dibawa tahun baru.
Tetapi seperti kupu-kupu yang merupakan tanda harapan dan kehidupan baru, kita melihat ke depan dengan harapan dan terus percaya pada Sabda yang hidup di antara kita dan yang memberi kita hidup dan terang.
Yesus adalah Alfa dan Omega, dan di dalam Dia adalah akhir dan awal kita dan di dalam Dia kita hidup dan bergerak dan memiliki keberadaan kita.
Jadi kita bersyukur untuk segala yang terjadi pada tahun 2020 dan kita berharap dengan harapan yang menggembirakan saat kami memulai cerita baru untuk 2021.. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (1Yoh 4:9)
Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
Doa Malam
Tuhan Yesus, dalam kelahiran-Mu telah Kaunyatakan kebaikan dan cinta
kasih terhadap kami. Semoga kami selalu bersyukur atas
anugerah-anugerah-Mu ini dan bersedia juga menyatakan dalam tingkah laku
kami. Sebab Engkaulah Tuhan kami. Amin. .
Rabu, 30 Desember 2020
Hari Keenam dalam Oktaf Natal
”Allah tidak kekurangan suatu apa! Ia menjadikan kamu Ilahi demi kemuliaan-Nya!” (St. Hipolitus)
Antifon Pembuka (Keb 18:14-15)
Ketika segalanya diliputi kesunyian dan malam mencapai puncak
peredarannya, turunlah Sabda-Mu yang Mahakuasa, ya Tuhan, dari surga,
dari singgasana kerajaan.
When a profound silence covered all things and night was in the middle
of its course, your all-powerful Word, O Lord, bounded from heaven’s
royal throne.
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahakuasa, kami mohon, semoga kelahiran Putra-Mu sebagai
manusia baru membebaskan kami dari perbudakan manusia lama. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan
berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:12-17)
"Orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya."
Aku menulis kepadamu, hai anak-anak, sebab dosamu telah diampuni karena
nama Yesus. Aku menulis kepadamu, hai para bapak, sebab bapak-bapak
telah mengenal Dia yang ada dari mulanya. Aku menulis kepadamu, hai
orang-orang muda, sebab kamu telah mengalahkan yang jahat. Aku menulis
kepadamu, hai anak-anak, sebab kamu mengenal Bapa. Aku menulis kepadamu,
hai para bapak, sebab bapak-bapak telah mengenal Dia yang ada dari
mulanya. Aku menulis kepadamu, hai orang-orang muda, sebab kamu kuat dan
firman Allah diam di dalam kamu, dan kamu telah mengalahkan yang jahat.
Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau
orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang
itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan
keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa,
melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang melenyap bersama
keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup
selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 96:7-8a.8b-9.10)
1. Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya.
2. Bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya, sujudlah menyembah
kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya,
hai seluruh bumi!
3. Katakanlah di antara bangsa-bangsa, "Tuhan itu raja! Dunia
ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam
kebenaran." Bait Pengantar Injil, do = f, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Inilah hari yang suci! Marilah, hai para bangsa, sujudlah di hadapan Tuhan, sebab cahaya gemilang menyinari seluruh muka bumi.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:36-40)
"Hana berbicara tentang Kanak-Kanak Yesus."
Ketika kanak-kanak Yesus dipersembahkan di Bait Allah, ada di Yerusalem
seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer, namanya Hana. Ia
sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun
bersama suaminya, dan sekarang ia sudah janda, berumur delapan puluh
empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam
beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Pada hari kanak-kanak Yesus
dipersembahkan di Bait Allah, Hana pun datang ke Bait Allah dan mengucap
syukur kepada Allah, serta berbicara tentang kanak Yesus kepada semua
orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Setelah menyelesaikan
semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah Maria dan
Yusuf beserta Kanak Yesus ke kota kediaman mereka, yaitu Kota Nazaret di
Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan
kasih karunia Allah ada pada-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Yesus dipersembahkan di Bait
Allah. Dia menerima berbagai ritus yang berlaku untuk anak-anak
Yahudi. Yusuf dan Maria tidak membiarkan peristiwa yang mengesankan
itu berlalu, melainkan memaknainya. Dalam kebersamaan dengan kedua
orangtua-Nya Yesus bertumbuh: ”Yesus bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya” (Luk 2:40).
Saat Kanak-Kanak Yesus dipersembahkan di kenisah, Hana, seorang saleh dan rajin beribadah dalam puasa dan doa tampil berbicara. Dalam diri Yesus, terletaklah harapan pembebasan dan kelepasan bagi umat manusia. Ada misteri kehidupan yang memberi kita harapan akan masa depan yang kita nantikan.
Hana adalah orang yang tahu apa misteri itu dan dia menantikannya dan dia hidup untuk melihatnya.
Semoga kita juga menjadi seperti Hana, meluangkan waktu dalam doa bahkan puasa, sehingga kita akan menemukan misteri Natal dan menantikan misteri masa depan.(RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Yoh 1:16)
Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia.
From his fullness we have all received, grace upon grace.
Paus Fransiskus memberikan berkat Natal 'Urbi et Orbi' pada 25 Desember 2020. Kredit: Vatican Media
Kota Vatikan, 25 Des, 2020 / 05:30 MT (CNA) .- Pada hari Jumat, Paus Fransiskus memberikan berkat tradisional Natal "Urbi et Orbi", ia menyerukan agar vaksin virus corona disediakan bagi orang-orang yang paling membutuhkan di dunia.
Paus membuat seruan khusus kepada para pemimpin untuk memberikan akses kepada orang miskin untuk mendapat vaksin melawan virus yang telah merenggut lebih dari 1,7 juta nyawa di seluruh dunia pada 25 Desember.
Ia berkata: “Hari ini, di saat kegelapan dan ketidakpastian tentang pandemi ini, berbagai cahaya harapan muncul, seperti penemuan vaksin. Tetapi agar lampu-lampu ini menerangi dan membawa harapan bagi semua, vaksin harus tersedia untuk semua. Kita tidak dapat membiarkan berbagai bentuk nasionalisme menutup diri untuk mencegah kita hidup sebagai keluarga manusia yang sesungguhnya. ”
“Kita juga tidak bisa membiarkan virus individualisme radikal menguasai kita dan membuat kita acuh tak acuh terhadap penderitaan saudara dan saudari lainnya. Saya tidak dapat menempatkan diri saya di atas orang lain, membiarkan hukum pasar dan paten lebih diutamakan daripada hukum kasih dan kesehatan umat manusia. "
“Saya meminta semua orang - para pemimpin pemerintah, bisnis, organisasi internasional - untuk membina kerja sama dan bukan persaingan, dan mencari solusi untuk semua orang: vaksin untuk semua, terutama untuk yang paling rentan dan membutuhkan di semua wilayah di planet ini. Sebelum yang lainnya: yang paling rentan dan membutuhkan! ”
Pandemi tersebut memaksa paus untuk memutuskan kebiasaan untuk muncul di balkon tengah yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus untuk menyampaikan berkatnya "Kepada Kota dan Dunia". Untuk menghindari pertemuan besar orang, dia berbicara di Aula Doa di Istana Apostolik. Sekitar 50 orang hadir, mengenakan masker dan duduk di kursi merah di sepanjang sisi aula.
Dalam pesannya, yang disampaikan pada siang hari waktu setempat dan disiarkan langsung di internet, paus menggunakan ensiklik terbarunya, "Fratelli tutti," yang menyerukan persaudaraan yang lebih besar antara orang-orang di seluruh dunia.
Dia mengatakan bahwa kelahiran Yesus memungkinkan kami untuk “saling memanggil saudara dan saudari” dan berdoa agar Bayi Kristus menginspirasi tindakan kemurahan hati di tengah pandemi virus corona.
“Semoga Bayi Betlehem membantu kita, kemudian, menjadi murah hati, mendukung dan membantu, terutama terhadap mereka yang rentan, yang sakit, mereka yang menganggur atau mengalami kesulitan karena dampak ekonomi dari pandemi, dan perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga selama bulan-bulan penguncian ini,” katanya.
Sambil berdiri di depan mimbar transparan di bawah permadani kelahiran Yesus, dia melanjutkan: “Dalam menghadapi tantangan yang tidak mengenal batas, kita tidak dapat mendirikan tembok. Kita semua berada di perahu yang sama. Setiap orang adalah saudara laki-laki atau perempuan saya. Pada setiap orang, saya melihat tercermin wajah Tuhan, dan pada mereka yang menderita, saya melihat Tuhan memohon bantuan saya. Saya melihatnya dalam keadaan sakit, miskin, pengangguran, terpinggirkan, migran dan pengungsi: saudara dan saudari semuanya! ”
Paus kemudian fokus pada negara-negara yang dilanda perang Suriah, Irak, dan Yaman, serta hotspot lainnya di seluruh dunia.
Dia berdoa untuk mengakhiri konflik di Timur Tengah, termasuk perang saudara Suriah, yang dimulai pada 2011, dan perang saudara Yaman, yang meletus pada 2014 dan telah merenggut sekitar 233.000 nyawa, termasuk lebih dari 3.000 anak-anak. “Pada hari ini, ketika firman Tuhan menjadi seorang anak, mari kita alihkan pandangan kita kepada banyak, terlalu banyak, anak-anak di seluruh dunia, terutama di Suriah, Irak dan Yaman, yang masih membayar mahal harga perang,” katanya di aula bergema. “Semoga wajah mereka menyentuh hati nurani semua pria dan wanita yang berkehendak baik, sehingga penyebab konflik dapat diatasi dan upaya yang berani dapat dilakukan untuk membangun masa depan perdamaian.”
Paus, yang berencana mengunjungi Irak pada Maret, berdoa untuk pengurangan ketegangan di seluruh Timur Tengah dan Mediterania Timur.
“Semoga Bayi Yesus menyembuhkan luka orang-orang Suriah yang terkasih, yang selama satu dekade telah dilanda perang dan konsekuensinya, sekarang diperburuk oleh pandemi,” katanya. “Semoga Dia menghibur rakyat Irak dan semua yang terlibat dalam upaya rekonsiliasi, dan khususnya bagi Yazidi, yang dengan berat dicobai oleh perang tahun-tahun terakhir ini.” “Semoga Dia membawa perdamaian ke Libya dan memungkinkan fase baru negosiasi untuk mengakhiri semua bentuk permusuhan di negara ini.”
Paus juga mengimbau untuk "dialog langsung" antara Israel dan Palestina.
Dia kemudian berbicara kepada orang-orang Lebanon, kepada siapa dia menulis surat penghiburan pada Malam Natal. “Semoga bintang yang bersinar terang di malam Natal ini memberikan arahan dan semangat kepada masyarakat Lebanon, sehingga dengan dukungan masyarakat internasional tidak putus asa di tengah kesulitan yang mereka hadapi saat ini,” ujarnya.
“Semoga Pangeran Perdamaian membantu para pemimpin negara untuk mengesampingkan kepentingan parsial dan berkomitmen dengan keseriusan, kejujuran dan transparansi untuk memungkinkan Lebanon melakukan proses reformasi dan bertahan dalam panggilannya kebebasan dan hidup berdampingan secara damai. "
Paus Fransiskus juga berdoa agar gencatan senjata akan diadakan di Nagorno-Karabakh dan Ukraina timur.
Dia kemudian beralih ke Afrika, berdoa untuk orang-orang di Burkina Faso, Mali dan Niger, yang menurutnya menderita "krisis kemanusiaan yang parah yang disebabkan oleh ekstremisme dan konflik bersenjata, tetapi juga oleh pandemi dan bencana alam lainnya".
Dia mengimbau diakhirinya kekerasan di Ethiopia, tempat konflik pecah pada November di wilayah Tigray utara.
Dia meminta Tuhan untuk menghibur penduduk wilayah Cabo Delgado di Mozambik utara, yang menghadapi serangan teroris yang gencar.
Dia berdoa agar para pemimpin Sudan Selatan, Nigeria, dan Kamerun akan "mengejar jalur persaudaraan dan dialog yang telah mereka lakukan."
Paus Fransiskus, yang merayakan ulang tahunnya yang ke 84 minggu lalu, diwajibkan untuk menyesuaikan jadwal Natal tahun ini karena meningkatnya kasus virus corona di Italia.
Kurang dari 100 orang hadir di Basilika Santo Petrus pada Kamis malam saat ia merayakan Misa Tengah Malam. Liturgi dimulai pada pukul 19.30. waktu setempat karena pada jam 10 malam. jam malam diberlakukan di seluruh Italia untuk membatasi penyebaran virus.
Dalam pidatonya "Urbi et Orbi", paus menyoroti penderitaan yang disebabkan oleh virus di Amerika. “Semoga Sabda Bapa yang Kekal menjadi sumber harapan bagi benua Amerika, khususnya yang terkena dampak virus corona yang semakin memperparah penderitaannya, yang sering diperburuk oleh dampak korupsi dan peredaran narkoba,” ujarnya. “Semoga Dia membantu meredakan ketegangan sosial baru-baru ini di Chili dan mengakhiri penderitaan rakyat Venezuela.”
Paus mengakui korban bencana alam di Filipina dan Vietnam.
Dia kemudian memilih kelompok etnis Rohingya, ratusan ribu di antaranya terpaksa melarikan diri dari Negara Bagian Rakhine Myanmar pada 2017.
“Saat saya memikirkan Asia, saya tidak bisa melupakan orang-orang Rohingya: semoga Yesus, yang terlahir miskin di antara orang miskin, membawa harapan di tengah penderitaan mereka,” katanya.
Paus menyimpulkan: "Pada hari perayaan ini, saya memikirkan secara khusus semua orang yang menolak untuk membiarkan diri mereka dikuasai oleh kesulitan, tetapi sebaliknya bekerja untuk membawa harapan, penghiburan dan bantuan kepada mereka yang menderita dan mereka yang sendirian." “Yesus lahir di kandang, tetapi dipeluk oleh cinta Perawan Maria dan St. Yusuf. Melalui kelahirannya dalam daging, Putra Allah menguduskan cinta keluarga. Pikiranku saat ini beralih ke keluarga: kepada mereka yang tidak dapat berkumpul hari ini dan mereka yang terpaksa tetap di rumah. ”
“Semoga Natal menjadi kesempatan bagi kita semua untuk menemukan kembali keluarga sebagai tempat lahir kehidupan dan iman, tempat penerimaan dan cinta, dialog, pengampunan, solidaritas persaudaraan dan kegembiraan bersama, sumber kedamaian bagi seluruh umat manusia.”
Setelah menyampaikan pesannya, paus membacakan Angelus. Mengenakan stola merah, dia kemudian memberikan restunya, yang disertai kemungkinan indulgensi pleno.
Indulgensi paripurna membebaskan semua hukuman sementara karena dosa. Mereka harus disertai dengan pelepasan penuh dari dosa, serta pengakuan sakramental, resepsi Komuni Kudus, dan doa untuk niat paus jika memungkinkan.
Akhirnya, Paus Fransiskus memberikan ucapan selamat Natal kepada mereka yang hadir di aula dan menonton di seluruh dunia melalui internet, televisi, dan radio. “Saudara dan saudari yang terkasih,” katanya. “Saya memperbarui harapan saya untuk Natal yang bahagia kepada Anda semua yang terhubung dari setiap bagian dunia melalui radio, televisi, dan sarana komunikasi lainnya. Saya berterima kasih atas kehadiran spiritual Anda pada hari yang ditandai dengan kegembiraan ini. "
“Di zaman sekarang, di mana suasana Natal mengajak orang-orang untuk menjadi lebih baik dan lebih bersahabat, marilah kita tidak lupa mendoakan keluarga dan komunitas yang hidup di tengah begitu banyak penderitaan. Tolong juga terus doakan aku. "
Selasa, 29 Desember 2020
Hari Kelima dalam Oktaf Natal
Hai orang Kristiani, sadarilah keadaanmu: Kodrat Allah sendiri ikut kamu miliki.-- St. Leo Agung
Antifon Pembuka (bdk. Yoh 3:16)
Demikian besar cinta kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia menyerahkan
Putra Tunggal-Nya, agar semua orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa
melainkan memperoleh hidup abadi.
God so loved the world that he gave his Only Begotten Son, so that all
who believe in him may not perish, but may have eternal life.
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Mahakuasa, Engkau mengutus Putra-Mu untuk menerangi
dunia yang gelap. Bantulah kami untuk memperingati kelahiran-Nya dengan
puji-pujian yang pantas. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup
dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa.
Amin
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:3-11)
"Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang."
Saudara-saudara terkasih, inilah tandanya bahwa kita mengenal Allah,
yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata
“Aku mengenal Allah”, tetapi tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah
seorang pendusta dan tidak ada kebenaran di dalam dia. Tetapi
barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu kasih Allah sungguh
sudah sempurna; dengan itulah kita ketahui bahwa kita ada di dalam
Allah. Barangsiapa mengatakan bahwa ia ada di dalam Allah, ia wajib
hidup sama seperti Kristus telah hidup. Saudara-saudara terkasih, bukan
perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang
telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah
kamu dengar. Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu;
perintah ini telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab
kegelapan sedang melenyap dan terang yang benar telah bercahaya.
Barangsiapa berkata bahwa ia berada di dalam terang, tetapi membenci
saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang. Barangsiapa
mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia
tidak ada penyesatan. Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada
di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana
ia pergi karena kegelapan itu telah membutakan matanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 96:1-2a.2b-3.5b-6)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya!.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya,
ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah
karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
3. Tuhanlah yang menjadikan langit, keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan hormat ada di tempat kudus-Nya. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 2:32)
Kristuslah cahaya yang menerangi para bangsa. Dialah kemuliaan bagi umat Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:22-35)
"Kristus cahaya para bangsa."
Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat, Maria dan Yusuf
membawa kanak-kanak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan Dia kepada
Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: “Semua anak laki-laki
sulung harus dikuduskan bagi Allah.” Juga mereka datang untuk
mempersembahkan kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan,
yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Adalah
di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh
hidupnya, yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada
diatasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus bahwa ia tidak
akan mati sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Atas
dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah. Ketika kanak-kanak
Yesus dibawa masuk oleh orangtua-Nya untuk melakukan apa yang ditentukan
hukum Taurat, Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji
Allah, katanya, “Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam
damai sejahtera sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat
keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan
segala bangsa, yaitu terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa
lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.” Yusuf dan Maria amat
heran akan segala sesuatu yang dikatakan tentang Kanak Yesus. Lalu
Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak
itu,”Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau
membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang
menimbulkan perbantahan --dan suatu pedang akan menembus jiwamu
sendiri--, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Saat menyiapkan Kandang Natal, Anda harus memiliki satu elemen penting ini, yang tanpanya seluruh Kandang Natal akan terlihat agak aneh.
Selain latar belakang kandang dan palungan dan potongan-potongan jerami yang mirip, penting bahwa harus ada cahaya yang menyinari sosok bayi Yesus, atau setidaknya harus ada cahaya di sekitar sosok itu.
Kandang Natal tanpa cahaya akan terlihat agak aneh, dan mungkin menunjukkan kurangnya pemahaman tentang makna Natal.
Dalam doa-doa masa natal, aspek terang sering diulang-ulang, disamping itu penekanan pada perayaan kelahiran Tuhan.
Hal itu ditekankan dalam Injil ketika Simeon yang saleh dan lurus, yang menantikan Israel yang menghibur, memberkati Tuhan ketika dia menggendong bayi Yesus di pelukannya dan untuk membiarkan dia melihat keselamatan yang telah Tuhan persiapkan untuk semua bangsa.
Yesus datang sebagai Juruselamat dan keselamatan dimanifestasikan sebagai terang yang akan menyebarkan kegelapan dan kegelapan tidak pernah bisa mengatasinya.
Bacaan pertama mengatakan bahwa bersama Yesus, malam telah berakhir dan terang yang sesungguhnya sudah bersinar.
Perayaan Natal adalah perayaan Kristus sebagai Terang sejati yang memancarkan terang keselamatan kepada kita.
Jika kita hidup dalam terang itu, maka kita akan mencintai Tuhan dan sesama kita. Jika tidak, maka kita masih dalam kegelapan. Semoga terang Juruselamat kita Yesus Kristus menyinari kita dan memencarkan kegelapan dosa kita dan memenuhi kita dengan terang dan kasih. (RENUNGAN PAGI)
“Andai
saja Tuhan tidak memelihara hidup Maria dengan mukjizat istimewa di
setiap saat kehidupannya, dukacitanya yang begitu dahsyat itu pastilah
telah mengakibatkan kematiannya” (St. Anselmus)
Antifon Komuni (Luk 1:78)
Melalui rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, Fajar pagi dari tempat yang tinggi akan mengunjungi kita.
Through the tender mercy of our God, the Dawn from on high will visit us.
Doa Malam
Yesus, Engkau hadir dalam dunia fana
ini, gembirakanlah hati kami selalu akan rahmat kehadiran-Mu. Sebab
Engkaulah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.
Senin, 28 Desember 2020
Pesta Kanak-kanak Suci, Martir (Hari Ketiga Dalam Oktaf Natal)
“Meskipun tidak mengerti, kanak-kanak martir ini mati demi Kristus.” (St.
Quidvultdeus)
Antifon Pembuka
Kanak-kanak tak bersalah dibunuh demi Kristus. Kini mereka mengikuti
Anak Domba tak bercela, dan senantiasa berseru, "Terpujilah Kristus!"
The innocents were slaughtered as infants for Christ; spotless, they follow the Lamb and sing for ever: Glory to you, O Lord.
Pengantar
Pesta Kanak-kanak Suci yang kita rayakan pada hari ini menunjuk pada
kenyataan bahwa kuasa kegelapan menjadi gusar terhadap terang Kristus.
Ini dapat dilihat di sepanjang sejarah keselamatan. Dengan lahirnya
Yesus, Raja Herodes merasa kedudukannya terancam dengan hadirnya Raja
baru tersebut. Ia merasakan takhtanya mulai digoyang. Itulah sebabnya,
ia tidak segan-segan membunuh anak-anak. Telinganya sudah tuli untuk
mendengar ratapan para ibu yang harus kehilangan anaknya. Mata hatinya
buta untuk melihat penderitaan begitu banyak orang. Kehadiran seorang
pembawa damai kerap menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang yang congkak
dan arogan. Kedatangan Yesus, Sang Raja Damai, menyebabkan kekacauan
besar dalam diri Herodes. Anak-anak yang tidak bersalah menjadi korban
kekejamannya hanya karena ingin memastikan bahwa Yesus termasuk di
antara anak-anak tersebut.
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Mahabaik, hari ini para martir-Mu yang kecil tak
bersalah, meluhurkan Dikau bukan dengan madah melaikan dengan darah.
Semoga iman yang kami akui dengan perkataan kami nyatakan pula dengan
perbuatan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang
hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala
masa. Amin
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1:5-2:2)
"Darah Yesus Kristus menyucikan kita dari segala dosa."
Saudara-saudara terkasih, inilah berita yang telah kami dengar dari
Yesus Kristus, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang,
dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan
bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia namun kita hidup di dalam
kegelapan, kita berdusta, dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi
jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang,
maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus,
Anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa. Jika kita berkata bahwa
kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran
tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Allah adalah
setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan
menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata bahwa kita
tidak berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta, dan
firman-Nya tidak ada di dalam kita. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan
kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa; namun jika seorang berbuat
dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus
yang adil. Dialah pendamaian untuk segala dosa kita; malahan bukan untuk
dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat penangkap.
Ayat. (Mzm 124:2-3.4-5.7b-8)
1. Jika bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit
melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah
mereka menyala-nyala terhadap kita.
2. Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus
kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu.
3. Jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 24:42, 44)
Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu barisan para martir berkurban dengan mempertaruhkan nyawa.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (2:13-18)
"Herodes menyuruh agar semua anak laki-laki di Betlehem dan sekitarnya dibunuh."
Setelah orang-orang majus yang mengunjungi bayi Yesus di Betlehem itu
pulang, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu
berkata, “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya! Larilah ke Mesir,
dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Raja
Herodes akan mencari Anak itu untuk dibunuh.” Maka Yusuf pun bangunlah.
Malam itu juga diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, lalu menyingkir ke
Mesir, dan tinggal di sana sampai Herodes mati. Hal itu terjadi supaya
genaplah yang difirmankan Tuhan lewat nabi-Nya, ‘Dari Mesir Kupanggil
Anak-Ku’. Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh
orang-orang majus itu, sangat marahlah ia. Lalu ia menyuruh membunuh
semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua
tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari
orang-orang majus itu. Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan
oleh Nabi Yeremia: Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang
amat memilukan; Rahel menangisi anak-anaknya, dan ia tidak mau dihibur,
sebab mereka tidak ada lagi.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan Ada banyak cara untuk mengatasi suatu masalah. Tentu cara yang paling beradab adalah melalui dialog dan negosiasi.
Tetapi pada akar masalahnya, masalahnya adalah seseorang merasa terancam atau ditempatkan pada posisi negatif atau inferior.
Hasilnya tentu saja ketakutan, karena ketakutan itu akan membuat seseorang bereaksi sedemikian rupa sehingga bisa bermusuhan dan kekerasan, dan dialog serta negosiasi tidak mungkin dilakukan.
Begitulah kasus raja Herodes ketika dia mendengar berita tentang raja orang Yahudi yang baru lahir.
Dan kemudian ketika dia mengetahui bahwa orang-orang majus yang dia kirim untuk mencari tahu lebih banyak tentang raja yang baru lahir ini mengecohnya, dia sangat marah dan memerintahkan pembunuhan semua anak laki-laki yang berusia dua tahun atau di bawah.
Itu pasti tindakan kekejaman, dan lebih jauh lagi itu adalah tindakan yang sangat kejam dan kejam terhadap yang lemah dan tidak berdaya.
Seperti darah Habel, darah bayi tak berdosa itu berseru menentang tindakan kejam, kejam, dan kejam.
Tangisan mereka juga harus membuat kita menghadapi ketakutan kita sehingga kita tidak bertindak dengan cara yang bermusuhan atau kekerasan terhadap orang lain, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Selain itu, marilah kita mengindahkan panggilan keadilan dan itu untuk melindungi mereka yang lemah dan yang tidak dapat membela diri dari agresi/serangan.
Antifon Komuni (Bdk. Why 14:4)
Lihatlah mereka yang telah ditebus sebagai buah pertama umat manusia
untuk Allah dan Anak Domba, dan yang mengikuti Anak Domba itu ke mana
saja ia pergi.
Behold those redeemed as the first fruits of the human race for God and the Lamb, and who follow the Lamb wherever he goes.
Doa Malam
Allah
sumber cinta dan damai, baruilah iman kami akan penjelmaan Putra-Mu
menjadi manusia agar kami tetap setia untuk selalu bersyukur kepada-Mu.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Minggu, 27 Desember 2020
Pesta Keluarga Kudus (Hari Kedua Dalam Oktaf Natal)
Keluarga Kristen adalah persekutuan pribadi-pribadi, satu tanda dan
citra persekutuan Bapa dan Putera dalam Roh Kudus. Di dalam kelahiran
dan pendidikan anak-anak tercerminlah kembali karya penciptaan Bapa.
Keluarga dipanggil, supaya mengambil bagian dalam doa dan kurban
Kristus. Doa harian dan bacaan. Kitab Suci meneguhkan mereka dalam cinta
kasih. Keluarga Kristen mempunyai suatu tugas mewartakan dan
menyebarluaskan Injil. (Katekismus Gereja Katolik, 2205)
Antifon Pembuka (Luk 2:16)
Para gembala bergegas datang dan bertemu dengan Maria dan Yusuf serta Sang Bayi yang terbaring di palungan.
The shepherds went in haste, and found Mary and Joseph and the Infant lying in a manger.
Deus in loco sancto suo: Deus, qui inhabitare facit unamines in domo: ipse dabit virtutem et fortitudinem plebi suae.
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan dan Syahadat
Bacaan I, Mazmur dan Bacaan II dapat menggunakan dari Tahun A. Bacaan Injil dari Tahun B.
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau berkenan memberikan kepada kami Keluarga Kudus sebagai
teladan yang unggul. Semoga kami meneladannya dalam keutamaan hidup
berkeluarga dan dalam ikatan cinta agar kami layak menikmati dengan
penuh sukacita anugerah hidup abadi di dalam rumah-Mu. Dengan
pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala
masa. Amin. Bacaan Pertama
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (3:2-6,12-14)
"Orang takwa menghormati ibu-bapanya."
Anak-anakku, dengarkanlah aku: Tuhan telah memuliakan bapa di atas
anak-anaknya, dan hak itu atas para anaknya Ia teguhkan. Barangsiapa
menghormati bapanya, ia memulihkan dosa, dan siapa memuliakan ibunya, ia
sama dengan orang yang mengumpulkan harta. Barangsiapa menghormati
bapanya, ia sendiri akan mendapat kesukaan pada anak-anaknya, dan
apabila bersembahyang, niscaya doanya dikabulkan. Barangsiapa memuliakan
bapanya akan panjang umurnya, dan orang yang taat kepada Tuhan
menenangkan hati ibunya. Anakku, tolonglah bapamu pada masa tuanya, dan
jangan menyakiti hatinya di masa hidupnya. Kalau akalnya sudah
berkurang, hendaklah kaumaafkan, jangan menistakan dia sewaktu engkau
masih berjaya. Kebaikan yang ditujukan kepada bapa tidak akan
terlupakan; sebaliknya akan dibilang sebagai pemulihan segala dosamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
Ayat. (Mzm 128:1-2.3.4-5; R:1)
1. Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan yang hidup menurut jalan
yang ditunjukkan-Nya. Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu,
berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur yang ada di dalam
rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di se keliling mejamu!
3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan, orang laki-laki yang takwa
hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat
kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu. Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose (3:12-21)
"Tata hidup keluarga di dalam Tuhan."
Saudara-saudara, kalianlah orang pilihan Allah, yang dikuduskan dan
dikasihi oleh-Nya. Maka kenakanlah belas kasihan, kemurahan dan
kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang
terhadap yang lain, dan hendaknya kalian saling mengampuni bila yang
seorang menaruh dendam terhadap yang lain; sebagaimana Kristus
mengampuni kalian, demikian pula kalian hendaknya. Dan di atas semuanya
itu kenakanlah cintakasih, tali pengikat yang mempersatukan dan
menyempurnakan. Semoga damai sejahtera Kristus menguasai hatimu, karena
untuk itulah kalian dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
Semoga sabda Kristus dengan segala kekayaannya tinggal di antara kamu.
Hendaknya kamu saling mengajar dan menasihati dengan segala hikmat.
Nyanyikanlah mazmur, puji-pujian dan nyanyian rohani, untuk mengucap
syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu
lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah itu demi nama Tuhan
Yesus Kristus, dan dengan perantaraan-Nya bersyukurlah kepada Allah,
Bapa kita. Hai para isteri, tunduklah kepada suamimu sebagaimana
seharusnya di dalam Tuhan. Hai para suami, kasihilah isterimu, dan
janganlah berlaku kasar terhadapnya. Hai anak-anak, taatilah orangtuamu
dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Hai para
bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
atau
Bacaan Pertama
Bacaan dari Kitab Kejadian (15:1-6; 21;1-3)
"Anak kandungmulah yang akan menjadi ahli warismu."
Pada suatu ketika datanglah firman Tuhan kepada Abram dalam suatu
penglihatan, "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan
sangat besar." Abram menjawab, "Ya Tuhan Allah, apakah yang akan Engkau
berikan kepadaku? Aku akan meninggal tanpa mempunyai anak, dan yang akan
mewarisi isi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu." Lagi kata
Abram, "Engkau tidak memberi aku keturunan, sehingga seorang hambakulah
yang nanti menjadi ahli warisku." Tetapi datanglah firman Tuhan
kepadanya, demikian, "Orang itu tidak akan menjadi ahli warismu,
melainkan anak kandungmulah yang akan menjadi ahli warismu." Lalu Tuhan
membawa Abram ke luar serta berfirman, "Coba lihat ke langit, hitunglah
bintang-bintang itu jika engkau dapat!" Maka firman-Nya kepada Abram,
"Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Lalu Abram percaya kepada
Tuhan; maka Tuhan memperhitungkan hal itu sebagai kebenaran. Tuhan
memperhatikan Sara seperti difirmankan-Nya, dan Tuhan melakukan kepada
Sara seperti yang dijanjikan-Nya. Maka mengandunglah Sara, lalu ia
melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya pada
waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya.
Abraham menamai anaknya yang baru lahir itu Ishak, dialah anak yang
dilahirkan Sara baginya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berkenan pada perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 105:1b-2.3-4.5-6.8-9; Ul: 7a.8a)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah
perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan,
bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
2. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersuka hati
orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya. Carilah
selalu wajah-Nya!
3. Ingatlah perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan ketetapan
yang diucapkan-Nya, hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak
Yakub, pilihan-Nya!
4. Selama-lamanya ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang
diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang
diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak. Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (11:8.11-12.17-19)
"Iman Abraham, Sara, dan Ishak."
Saudara-saudara, karena iman, Abraham taat ketika ia dipanggil untuk
berangkat ke negeri yang akan dia terima menjadi milik pusakanya, ia
berangkat tanpa mengetahui tempat yang ia tuju. Karena iman pula,
Abraham dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun
usianya sudah lewat, karena ia yakin bahwa Dia yang memberikan janji itu
setia. Itulah sebabnya, dari satu orang yang malahan telah mati pucuk
terpancar keturunan besar seperti bintang di langit atau seperti pasir
di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya. Karena iman, Abraham rela
mempersembahkan Ishak tatkala ia dicobai. Ia yang telah menerima janji
itu rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya telah
dikatakan, "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut
keturunanmu." Abraham berbuat demikian karena ia percaya bahwa Allah
berkuasa membangkitkan orang sekalipun mereka sudah mati. Dan dari sana
ia seakan-akan telah menerimanya kembali.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
****
Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, allleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Kol 3:15a.16a)
Semoga damai Kristus melimpahi hatimu. Semoga damai Kristus berakar dalam dirimu. Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:22-40 (Singkat: 2:22.39-40)
"Anak itu bertambah besar dan penuh hikmat."
(Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat, Maria dan Yusuf
membawa Kanak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan Dia kepada Tuhan),
seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: Semua anak laki-laki sulung
harus dikuduskan bagi Allah. Juga mereka datang untuk mempersembahkan
kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang
burung tekukur dan dua ekor anak merpati. Adalah di Yerusalem seorang
bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya, yang
menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan
kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus bahwa ia tidak akan mati
sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Atas dorongan Roh
Kudus Simeon datang ke Bait Allah. Ketika Kanak Yesus dibawa masuk oleh
orangtua-Nya untuk melakukan apa yang ditentukan hukum Taurat, Simeon
menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya,
"Sekarang Tuhan, biarlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera,
sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang
daripada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu
terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi
kemuliaan bagi umat-Mu Israel." Yusuf dan Maria amat heran akan segala
sesuatu yang dikatakan tentang Kanak Yesus. Lalu Simeon memberkati
mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, "Sesungguhnya Anak ini
ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel
dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan -- dan suatu
pedang akan menembus jiwamu sendiri --, supaya menjadi nyata pikiran
hati banyak orang." Pada waktu itu ada pula di Yerusalem seorang nabi
perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer, namanya Hana. Ia sudah sangat
lanjut umurnya. Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya,
dan sekarang ia sudah janda, berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak
pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam beribadah dengan
berpuasa dan berdoa. Pada hari itu Hana pun datang ke Bait Allah dan
mengucap syukur kepada Allah, serta berbicara tentang Kanak Yesus kepada
semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. (Setelah
menyelesaikan semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah
Maria dan Yusuf beserta Kanak Yesus ke kota kediaman mereka, yaitu kota
Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh
hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya).
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan
Hari ini, Gereja juga merayakan pesta, pesta Keluarga Kudus, dan Injil dimulai dengan ini:
"Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat, Maria dan Yusuf
membawa Kanak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan Dia kepada Tuhan ..."
Bagi Maria dan Yusuf, banyak yang telah terjadi dan ketika mereka mempersembahkan anak Yesus kepada Tuhan, mereka pasti ingin bersyukur bahwa mereka masih berpegangan bersama.
Dari Kabar Sukacita hingga Yesus dipersembahkan kepada Allah, terdapat peristiwa-peristiwa di sana yang begitu signifikan dan penuh dengan misteri yang berada di luar realitas.
Maria mendapat kunjungan dari malaikat Gabriel yang memiliki misi untuknya dan dia berkata "Ya". Yusuf mengalami mimpi dan dia juga berkata "Ya". Mereka harus pergi ke Betlehem dan bersama-sama mereka berkata "Ya". Mereka menerima kandang sebagai tempat kelahiran Yesus. Dan sekarang, dalam ketaatan pada Hukum Musa, mereka mempersembahkan Yesus kepada Tuhan.
Tetapi banyak yang telah terjadi, dan lebih banyak lagi yang akan datang. Simeon yang lurus dan saleh datang dan menggendong bayi Yesus itu. Baginya, pada akhirnya, matanya telah melihat Juruselamat yang dijanjikan dan matanya sekarang dapat beristirahat dengan damai.
Untuk Hanna, janda berusia 84 tahun, kewaspadaannya telah berakhir dan dia sekarang dapat menantikan matahari terbenam yang damai.
Tetapi bagi Maria dan Yusuf, mereka harus bersiap untuk apa yang akan datang. Khusus bagi Maria, pedang itu akan menembus jiwanya.
Namun pengalaman Maria dan Yusuf dengan bayi Yesus tidak hanya terbatas pada diri mereka sendiri dalam perayaan pesta Keluarga Kudus. Karena itu membuat kita memikirkan tentang pengalaman keluarga kita sendiri.
Kita mungkin ingat bahwa pesta ini diistilahkan dengan "Keluarga Kudus" dan bukan "keluarga sempurna" atau "keluarga ideal".
Dan itu juga realitas keluarga kita bukan? Keluarga kita tidaklah sempurna atau ideal, apa pun arti sempurna atau ideal itu.
Tetapi keluarga kita harus berjuang untuk menjadi kudus, dan di sinilah Keluarga Kudus menjadi teladan bagi keluarga kita.
Terlepas dari pencobaan dan kesengsaraan mereka dan harus merawat dan melindungi Yesus, mereka memancarkan kekudusan dan membawa kedamaian bagi orang-orang yang bertemu mereka.
Simeon melihat apa yang ingin dilihat matanya dan Anna penantiannya telah berakhir, dan kedamaian datang atas mereka.
Sewaktu kita melihat anggota senior keluarga kita, apakah kita tahu apa yang ingin mereka lihat dan apakah kita tahu apa yang mereka tunggu? Apakah mereka menunggu kita untuk mengunjungi mereka, dan membawa cucu untuk melihat mereka? Semoga penantian mereka tidak sia-sia, dan semoga mata mereka tertutup damai dengan matahari terbenam.
Dan tentang anak-anak kita, apakah kita membentuk mereka untuk mencintai Tuhan terlebih dahulu di atas segalanya?
Sebagaimana pesta ini memberitahu kita, ini tentang kekudusan dalam keluarga dan tugas yang sulit dan menantang untuk pembentukan dalam kekudusan.
Maria dan Yusuf membentuk Yesus dalam kekudusan dan Dia mengubah cara berpikir dunia.Tapi kita tidak bisa terus memikirkannya;kita harus menjalankannya.Seperti Keluarga Kudus, marilah kita berjuang untuk kekudusan saat kita menantikan tahun baru.Biarlah kekudusan menjadi fokus kita, dan berkat Tuhan akan melimpah.(RENUNGAN PAGI)
Antion Komuni (Bar 3:38)
Allah kita tampak di dunia, Ia bergaul dengan manusia.
Our God has appeared on the earth, and lived among us.
Pesta St. Stefanus, Martir Pertama (Hari Kedua Dalam Oktaf Natal)
“Cinta yang dibawa Kristus dari surga ke dunia, mengangkat Stefanus dari dunia ke surga.” (St. Fulgensius dari Ruspe)
Antifon Pembuka
Pintu surga terbuka bagi Stefanus. Dialah yang pertama di antara para
martir. Maka ia berseri mulia di surga, dimahkotai dengan kemenangan.
The gates of heaven were opened for blessed Stephen, who was found to be
first among the number of the Martyrs and therefore is crowned
triumphant in heaven.
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
Doa Pembuka
Allah Bapa, sumber kemuliaan, pada pesta martir-Mu Santo Stefanus kami
mengunjukkan persembahan ini di altar-Mu. Semoga kami mengikuti
teladannya dalam membela iman dan menaruh cinta kasih kepada mereka yang
memusuhi kita. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (6:8-10; 7:54-59)
"Aku melihat langit terbuka."
Sekali peristiwa Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa,
mengadakan mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. Tetapi
tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang
Libertini. – Anggota jemaat ini adalah orang-orang dari Kirene dan dari
Aleksandria. – Mereka tampil bersama dengan beberapa orang Yahudi dari
Kilikia dan dari Asia. Orang-orang ini bersoal jawab dengan Stefanus,
tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmat Stefanus dan Roh Kudus yang
mendorong dia berbicara. Mendengar semua yang dikatakan Stefanus, para
anggota Mahkamah Agama sangat tertusuk hatinya. Maka mereka menyambutnya
dengan gertakan gigi. Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus,
menatap ke langit; ia melihat kemuliaan Allah, dan Yesus berdiri di
sebelah kanan Allah. Maka katanya, “Sungguh, aku melihat langit terbuka,
dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” Maka
berteriak-teriaklah mereka, dan sambil menutup telinga serempak menyerbu
dia. Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya dengan batu.
Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang
bernama Saulus. Sementara dilempari, Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus,
terimalah rohku.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Ke dalam tangan-Mu, Tuhan, kuserahkan jiwaku.
Ayat. (Mzm 31:3cd-4.6.8ab.16bc.17)
1. Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan
untuk menyelamatkan daku! Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku;
oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
2. Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya
Tuhan, Allah yang setia. Aku akan bersorak sorai dan bersukacita karena
kasih setia-Mu, sebab Engkau telah menilik sengsaraku.
3. Lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan bebaskanlah dari
orang-orang yang mengejarku! Buatlah wajah-Mu bercahaya atas
hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:26a,27a) Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:17-22)
"Karena Aku, kamu akan digiring ke muka para penguasa dan raja-raja."
Pada waktu mengutus murid-murid-Nya, Yesus berkata, “Waspadalah terhadap
semua orang! Sebab ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama;
dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Karena Aku, kamu akan
digiring ke muka para penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian
bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila
mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan
apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan
kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berbicara, melainkan
Roh Bapamu; Dialah yang akan berbicara dalam dirimu. Orang akan
menyerahkan saudaranya untuk dibunuh; demikian juga seorang ayah akan
menyerahkan anaknya. Anak-anak akan memberontak terhadap orangtuanya dan
akan membunuh mereka. Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena
nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan
selamat.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan
Jika kita melihat pada gambar St Stefanus, ada berbagai gambaran tentang dia.
Beberapa akan membayangkan dia memegang ranting palem untuk melambangkan kemenangan kemartiran.
Beberapa orang akan menunjukkan kemartirannya dengan rajam seperti yang kita dengar pada bacaan pertama, yang merupakan kematian yang lambat, menyakitkan dan mengerikan.
Tetapi cukup banyak gambar juga akan menunjukkan dia mengenakan jubah diakon, yang sebenarnya adalah semacam celemek untuk menunjukkan bahwa pelayanan diaken adalah untuk melayani Tuhan dan Gereja.
Di satu sisi dia digambarkan memegang pedupaan untuk menunjukkan perannya dalam pelayanan liturgi Gereja.
Di sisi lain dia digambarkan sedang memegang miniatur gereja. Ini untuk menunjukkan peran dan pengaruhnya terhadap Gereja terutama pada masa pertumbuhannya yang penuh dengan gejolak dan pergolakan.
Dalam liturgi hari ini, kita menghormati St Stefanus sebagai Martir Pertama dan dengan kematiannya datanglah jalan darah yang telah disediakan bagi mereka yang akan bersaksi tentang Kristus dengan hidup mereka.
Namun St Stefanus dan orang-orang yang menyerahkan nyawa mereka hanya mengikuti apa yang telah dilakukan Tuhan Yesus dan memberi mereka teladan.
Yesus Kristus datang ke dunia untuk menunjukkan kasih Tuhan dan kami merayakan pesta besar dan sukacita kelahiran-Nya kemarin.
Dia datang untuk menyelamatkan kita. Namun Dia harus menyerahkan hidup-Nya di kayu salib untuk menebus kita dari dosa dan kematian kekal.
Di kayu salib Tuhan mengampuni dosa-dosa kita. Pada pesta Santo Stefanus ini, marilah kita meminta pengampunan atas dosa-dosa kita. Dan marilah kita juga meminta rahmat untuk mengampuni orang lain juga..(RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Kis 7:59) Mereka merajam Stefanus yang berdoa, "Tuhan Yesus, terimalah nyawaku."
Jumat, 25 Desember 2020
Hari Raya Natal (Misa Siang)
Pesan
Natal menyadarkan kita akan kegelapan dunia yang tertutup, dan oleh
sebab itu menggambarkan realita yang kita lihat sehari-hari dengan
jelas. Namun ia juga memberitahu kita bahwa Allah tidak mengijinkan
dirinya untuk berada di luar. Ia menemukan tempat, bahkan bila itu
berarti masuk melalui kandang; ada orang-orang yang melihat terang-Nya
dan meneruskannya. Melalui sabda Injil, malaikat juga berbicara pada
kita, dan dalam liturgi suci terang Sang Penebus memasuki kehidupan
kita. Apakah kita gembala atau “orang bijak”—terang dan pesannya
memanggil kita untuk pergi keluar, meninggalkan lingkaran sempit hasrat
dan kepentingan kita, yakni keluar bertemu Tuhan dan menyembah Dia. Kita
menyembah Dia dengan membuka dunia kepada kebenaran, kebaikan, kepada
Kristus, kepada pelayanan terhadap mereka yang terpinggirkan dan yang di
dalam diri mereka, Ia menantikan kita. (Paus Benediktus XVI, 25
Desember 2007)
Antifon Pembuka (lih. Yes 9:6)
Seorang Bayi telah lahir bagi kita, seorang
Putera telah diberikan kepada kita. Ia menyandang kekuasaan di
bahu-Nya, dana kan disebut Penasihat Agung. A child is born for us, and a son is given to us;
his scepter of power rests upon his shoulder, and his name will be
called Messenger of great counsel.
Puer natus est nobis, et filius datus est nobis:
cuius imperium super humerum eius: et vocabitur nomen eius, magni
consilii Angelus. Mzm. Cantate Dominum canticum novum: quia mirabilia fecit. (Graduale Romanum, 47)
Doa Pembuka
Ya Allah, secara mengagumkan Engkau menciptakan
manusia dengan martabat yang luhur, dan secara lebih mengagumkan lagi
Engkau membaruinya. Kami mohon perkenankanlah kami ikut serta dalam
keilahian Kristus yang sudah berkenan menjadi manusia seperti kami.
Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (52:7-10)
"Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab Tuhan telah menghibur umatnya."
O betapa indah kelihatan dari puncak bukit-bukit
kedatangan bentara yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar
baik; yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion,
"Allahmu meraja!" Dengarlah suara orang-orang yang mengawal engkau:
Mereka bersorak-sorai serempak. Sebab dengan mata kepala sendiri mereka
melihat bagaimana Tuhan kembali ke Sion. Bergembiralah,
bersorak-sorailah bersama-sama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab Tuhan
telah menghibur umat-Nya. Ia telah menebus Yerusalem. Tuhan telah
menunjukkan tangan-Nya yang kudus di depan mata semua bangsa; maka
segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806 Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang. Ayat. (Mzm 98:1.2-3b.3c-4.5-6; Ul:3c) 1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah
melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh
tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus. 2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang
datang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di antara para
bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel. 3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang
datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi,
bergembiralah dan bermazmurlah. 4. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan
kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring
bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan.
Bacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani (1:1-6)
"Allah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya."
Saudara-saudara, pada zaman dahulu Allah berulangkali dan dalam pelbagai
cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan para nabi.
Tetapi pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada kita dengan
perantaraan Anak-Nya. Anak-Nya itulah yang ditetapkan-Nya sebagai yang
berhak menerima segala yang ada. Oleh Dialah Allah menjadikan alam
semesta. Dialah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Dialah
yang menopang segala yang ada dengan sabda-Nya yang penuh kekuasaan. Dan
setelah berhasil mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan
Yang Mahabesar di tempat yang tinggi. Ia jauh lebih tinggi daripada
malaikat-malaikat sebagimana nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh
lebih indah daripada nama mereka. Karena kepada siapakah di antara
malaikat-malaikat itu Allah pernah berkata, "Anak-Kulah Engkau! Pada
hari ini Engkau telah Kuperanakkan" Atau pun: "Aku akan menjadi
Bapa-Nya, dan Ia menjadi Anak-Ku". Lagipula, ketika mengantar Anak-Nya
yang sulung ke dunia, Allah berkata, "Semua malaikat Allah harus
menyembah Dia."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953 Ref. Alleluya, alleluya Ayat:2/4 Hari ini cahaya gemilang turun ke dunia, dan fajar suci menyinari kita; marilah menyembah Tuhan, hai semua bangsa.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:1-18)
"Firman telah menjadi manusia."
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama
dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama
dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak
ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam
Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu
bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang
sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh
dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus
memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang
menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di
dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak
mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang
kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang
menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu
mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan
bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh
keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah
menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak
Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes memberi
kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang
kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia
yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." Karena dari
kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih
karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia
dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak seorangpun yang pernah
melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa,
Dialah yang menyatakan-Nya. Inilah Injil Tuhan kita! U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Empat Misa dirayakan untuk hari raya Natal, dan masing-masing diberikan seperangkat bacaannya sendiri untuk membantu kita merenungkan kelahiran Kristus. Injil untuk Misa Malam Natal diambil dari awal Injil Matius. Misa tengah malam memproklamasikan kelahiran Yesus menggunakan Injil Lukas. Misa Natal Fajar pagi melanjutkan kisah kelahiran Yesus seperti yang ditemukan dalam Injil Lukas melalui kunjungan para gembala kepada bayi Yesus. Dalam setiap pembacaan Injil ini, kita mendengar bagian-bagian dari Narasi Masa Bayi yang kita kenal.
Injil untuk Misa Natal hari ini diambil dari awal Injil Yohanes, tetapi Injil ini bukanlah Narasi Masa Bayi seperti yang ditemukan dalam Injil Matius dan Lukas. Sebaliknya, Injil Yohanes dimulai dari permulaan, sebagaimana adanya, dan menyajikan kisah Penciptaan sebagai kerangka kerja untuk mewartakan Inkarnasi. Kata-kata pembuka Yohanes, “Pada mulanya. . ., ”Menggemakan ayat pembuka dari Kitab Kejadian. Kerangka kerja ini mengajak kita untuk melihat kelahiran Yesus dari sudut pandang Tuhan. Masing-masing Injil menjelaskan bahwa kelahiran Yesus adalah hasil inisiatif Allah. Namun demikian, Injil Yohanes menggarisbawahi bahwa ini adalah maksud ilahi sejak awal, sejak saat Penciptaan.
Yohanes Pembaptis diutus oleh Tuhan untuk bersaksi tentang Yesus, terang itu. Orang lain dalam Injil ini juga akan memberikan kesaksian tentang Yesus. Pembaca diundang untuk menerima kesaksian ini, yang memberikan kesaksian tentang Yesus, Putra Allah. Namun secara lebih langsung, tindakan dan perkataan Yesus itu sendiri akan membuktikan identitasnya dengan Tuhan sebagai Sabda Tuhan yang Berinkarnasi.
Misa pada Hari Natal ini dimaksudkan untuk membantu kita berhenti sejenak untuk merenungkan inti spiritual Natal. "Firman itu menjadi manusia dan Dia tinggal di antara kita. Mengapa? Karena Tuhan begitu mencintai dunia sehingga Dia memberikan Anak-Nya yang tunggal", untuk kita dan untuk keselamatan kita.
Senang sekali melihat Anda semua di sini hari ini, karena kita di sini untuk menyatakan bahwa Natal lebih dari sekadar pertemuan keluarga sambil makan, atau terlibat dalam hiruk-pikuk Natal, atau libur kerja. Saya percaya Anda semua ada di sini hari ini karena Anda memahami Natal sebagai perayaan iman. Natal memang begitu; dan itu haruslah sebuah perayaan yang diilhami oleh iman, sebuah perayaan yang dimotivasi oleh iman dan penuh iman. Terima kasih telah menunjukkannya hari ini. Selamat Natal untuk semuanya. Semoga semangat Natal - yaitu kasih Tuhan yang besar bagi kita - tetap hidup di hati kita dan dibagikan oleh semua orang dalam pemberian hadiah dan pertemuan Natal kita. Semoga Anda semua memiliki perayaan Natal yang suci, bahagia dan bermakna! (RENUNGAN PAGI 2020).
Antifon Komuni (Bdk. 98 (97): 3)
Segala ujung bumi menyaksikan keselamatan yang dari Allah kita.
All the ends of the earth have seen the salvation of our God.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati