Minggu, 05 April 2015
HARI RAYA PASKAH - KEBANGKITAN TUHAN (Misa Minggu Pagi)

Karena itu Hari Raya Paskah bukan
saja salah satu pesta di antara yang lain, mclainkan "pesta segala
pesta", "perayaan segala perayaan", sebagaimana Ekaristi adalah Sakramen
segala Sakramen (Sakramen agung). Santo Atanasius menamakan pesta Paskah
"Minggu agung" (ep. fest. 1), sebagaimana pekan suci di dunia timur
dinamakan "pekan agung". Misteri kebangkitan, di mana Kristus
mengalahkan kematian, meresapi zaman kita yang lama dengan kekuatannya
yang besar, sampai segala sesuatu ditaklukkan kepada Kristus. (Katekismus Gereja Katolik, 1169)
Antifon Pembuka (Luk 24:34; Mzm 118:1.1.16ab-17.22, PS 516/GR 196, Mode VI)
Aku telah bangkit dan s'lalu bersama Engkau, Bapa-Ku, alleluya.
Tangan-Mu yang kudus telah Kautumpangkan atas diri-Ku, alleluya.
Kebijaksanaan-Mu menakjubkan, alleluya.
Resurrexi, et adhuc tecum sum, alleluia:
Posuisti super me manum tuam, alleluia:
Mirabilis facta est scientia tua, Alleluia.
Domine probasti me, et cognovisti me:
tu cognovisti sessionem meam,
et resurrectionem meam.
Gloria Patri...
Doa Pagi
Ya Allah, pada hari ini dengan pengantaraan Putra Tunggal-Mu Engkau
telah menaklukkan kematian dan membuka bagi kami pintu keabadian. Semoga
kami yang merayakan pesta Kebangkitan Tuhan dibarui oleh Roh-Mu dan
bangkit dalam terang kehidupan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan Pertama
Bacaan dari Kisah Para Rasul (10:34a.37-43)
"Kami telah makan dan minum bersama dengan Yesus setelah Ia bangkit dari antara orang mati."
Sekali peristiwa Allah menyuruh Petrus pergi ke rumah perwira Kornelius.
Di sana Petrus berkata, "Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi
di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah pembaptisan yang
diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: Bagaimana
Allah mengurapi Dia dengan Roh dan kuat kuasa. Yesus itulah yang
berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang
yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia. Kami adalah saksi dari
segala sesuatu yang diperbuat Yesus di tanah Yudea maupun di Yerusalem!
Dia telah dibunuh dan digantung pada kayu salib. Tetapi Allah telah
membangkitkan Dia pada hari yang ketiga. Dan Allah berkenan bahwa Ia
menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada
saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada
kami yang telah makan dan minum bersama dengan Dia, setelah Ia bangkit
dari antara orang mati. Dan Yesus telah menugaskan kami memberitakan
kepada seluruh bangsa dan bersaksi bahwa Dialah yang ditentukan Allah
menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Tentang
Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia
akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 821
Ref. Pada hari ini Tuhan bertindak! Mari kita rayakan dengan gembira.
Ayat. (Mzm 118:1-2.16ab-17.22-23; Ul:24)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik, kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya."
2. Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan
keperkasaan. Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan
menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan!
3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu
penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata
kita.
Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (3:1-4)
"Pikirkanlah perkara yang di atas, dimana Kristus berada."
Saudara-saudara, kamu telah dibangkitkan bersama dengan Kristus. Maka
carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada, duduk di sebelah
kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab
kamu telah mati, dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus dalam
Allah. Kristuslah hidup kita! Apabila Ia menyatakan diri kelak, kamu pun
akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
atau
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 5:6b-8)
"Buanglah ragi yang lama, agar kamu menjadi adonan baru."
Saudara-saudara, kamu tahu bahwa ragi yang sedikit saja dapat
mengkhamirkan seluruh adonan. Maka buanglah ragi yang lama, supaya kamu
menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab Kristus,
anak domba Paskah kita, sudah disembelih. Karena itu marilah kita
berpesta, bukan dengan roti yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan
dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan
kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
SEKUENSIA, do = d, PS 518
wajib dinyanyikan pada Hari Minggu Paskah I, sebelum Bait Pengantar Injil
Hai umat Kristen, pujilah Kristus, Sang Kurban Paskah.
Cempe menebus domba: Kristus yang tak berdosa mendamaikan kita dengan Bapa.
Maut dan kehidupan dahsyat saling menyerang:
Sang Hidup yang mati, bangkit jaya.
Katakan, Maria, yang kaulihat di jalan!
Kubur dan kemuliaan Sang Kristus yang hidup serta bangkit:
Saksi malaikat, kain peluh dan kafan.
Kristus, harapanku bangkit, mendahului ke Galilea.
Kita yakin Kristus bangkit dari kematian: Kau Raja Pemenang, kasihanilah.
atau
Victimae paschali laudes
immolent Christiani.
Agnus redemit oves:
Christus innocens Patri
reconciliavit peccatores.
Mors et vita duello
conflixere mirando:
dux vitae mortuus,
regnat vivus.
Dic nobis Maria,
quid vidisti in via?
Sepulcrum Christi viventis,
et gloriam vidi resurgentis:
Angelicos testes,
sudarium, et vestes.
Surrexit Christus spes mea:
praecedet suos in Galilaeam.
Scimus Christum surrexisse
a mortuis vere:
tu nobis, victor Rex,
miserere.
Amen. Alleluia.
Bait Pengantar Injil, do = f, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (1Kor 5:7b-8a)
Mari kita merayakan perjamuan Paskah, sebab Yesus Kristus sudah dikurbankan.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:1-9)
"Yesus harus bangkit dari antara orang mati."
Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap,
pergilah Maria Magdalena ke kubur Yesus, dan ia melihat bahwa batu telah
diambil dari kubur. Maka ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan
murid yang lain yang dikasihi Yesus. Ia berkata kepada mereka, "Tuhan
telah diambil orang dari kubur-Nya, dan kami tidak tahu di mana Ia
diletakkan." Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur.
Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih
cepat daripada Petrus, sehingga ia lebih dahulu sampai di kubur. Ia
menjenguk ke dalam dan melihat kain kafan terletak di tanah; akan tetapi
ia tidak masuk ke dalam. Maka tibalah juga Simon Petrus menyusul dia,
dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kafan terletak di tanah,
sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat
kain kafan itu, tetapi agak di samping, di tempat yang lain, dan sudah
tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai
ke kubur itu; ia melihatnya dan percaya. Sebab selama itu mereka belum
mengerti isi Kitab Suci, yang mengatakan bahwa ia harus bangkit dari
antara orang mati.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Selamat Paskah! Hari ini, kita diajak menyelami para tokoh yang menjadi
saksi kebangkitan Yesus, yaitu Maria Magdalena, Simon Petrus dan murid
yang lain. Kisahnya bermula dari batu kubur yang sudah terguling dan
kubur kosong.
Rasa resah dan gelisah Maria Magdalena membangkitkan keinginan Simon
Petrus dan murid yang lain untuk bergegas ke kubur Yesus. Kesimpulan
Maria Magdalena, “Tuhanku diambil orang”, bukan tanpa alasan, karena
imam-imam kepala memang menyebarkan cerita seperti itu (Bdk. Mat
28:13-15). Kisah Simon Petrus dan murid yang lain, yang dilukiskan
berlari bersama, rupanya sengaja ditampilkan untuk menyiapkan pesan
khusus bagi kita.
Murid yang lain lebih dulu sampai ke kubur, tetapi tidak masuk; malah
memberi kesempatan kepada Petrus yang yang datang kemudian untuk masuk
ke dalam kubur. Rasa hormatnya terhadap Simon Petrus membuatnya
‘terlambat’ untuk melihat kain kafan dan kain peluh yang sudah tergulung
rapi tanpa mayat Yesus. Namun, dan ini mesti menjadi catatan penting,
murid yang lain ini ‘tidak terlambat’ untuk percaya dibandingkan Simon
Petrus. Tak adanya keterangan tentang sikap Simon Petrus, percaya atau
tidak akan kebangkitan Yesus, bisa diindikasikan dia terlambat untuk
mengerti isi Kitab Suci bahwa Yesus harus bangkit dari antara orang
mati. Simon Petrus terlambat untuk percaya akan kebangkitan Yesus.
Kisah ini mengajak kita untuk melihat adanya tokoh yang terlupakan, di
samping Simon Petrus yang terlanjur populer karena memiliki pangkat dan
jabatan. Tokoh ini tak kalah penting, bahkan jauh lebih layak untuk
diperhitungkan daripada Simon Petrus. Injil menyebutnya: Murid yang
lain. Dia juga mengenalkan dirinya sebagai “murid yang dikasihi Yesus”
(Yoh 20:2).
Murid ini memiliki kepekaan yang luar biasa, karena dia dekat dengan
Yesus. Dalam bab 18-19, murid ini mengikuti seluruh proses pengadilan
dan penyaliban Yesus, bahkan mengikuti-Nya hingga di bawah salib bersama
Maria, ibu Yesus (Yoh 19:25). Imannya akan Yesus tak tergoyahkan, juga
saat dia melihat kematian Yesus di kayu salib.
Pada umumnya, para murid membutuhkan penampakan Yesus yang bangkit,
untuk bisa percaya. Bahkan, kedua murid Emaus membutuhkan bantuan
penjelasan isi Kitab Suci untuk bisa percaya pada kebangkitan Yesus (Luk
12:13-35). Namun, murid yang lain ini hanya membutuhkan kain kafan dan
kain peluh yang tergulung dalam kubur kosong untuk percaya pada
kebangkitan Yesus.
Gereja Perdana, rupanya melupakan murid yang lain tersebut sebagai tokoh
penting. Padahal perannya sungguh besar dalam Gereja Perdana, karena
dialah yang diserahi Yesus untuk menerima Bunda Maria di rumahnya (Yoh
19:26-27). Apa maksud Yesus menyerahkan bunda-Nya kepada murid tersebut?
Yesus ingin menunjukkan bahwa murid ini merupakan tokoh yang bisa
diandalkan dan layak dipercaya. Dia merupakan bagian penting dalam
kehidupan Yesus, karena dia adalah murid yang dikasihi Yesus. Kasih
Yesus kepadanya membuat murid ini sungguh istimewa. Pada waktu perjamuan
terakhir, murid inilah yang bersandar dekat Yesus, di sebelah kanan-Nya
(Yoh 13:23). Dia memiliki hubungan kasih sayang pribadi yang sangat
istimewa dengan Yesus. Kasih Yesus kepada para murid-Nya hanya bisa
impas, jika dibalas dengan kasih pula.
Murid ini telah memainkan peranan yang sangat penting sebagai seorang
murid, karena memiliki iman yang meyakinkan pada kebangkitan Yesus; iman
yang lahir dari kasih. Gereja Perdana perlu memperhitungkannya! Jadi,
iman yang otentik akan kebangkitan Yesus itu lahir dari kasih, bukan
dari pangkat dan jabatan. [Adrian Pristio/RUAH]
Antifon Komuni (1Kor 5:7-8)
Kristus, Anak Domba Anak Paskah kita sudah dikurbankan, Alleluya;
Maka marilah kita berpesta dengan roti tak beragi,
yakni kesucian dan kebenaran. Alleluya.
Christ our Passover has been sacrificed, alleluia;
therefore let us keep the feast with the unleavened bread
of purity and truth, alleluia, alleluia.
Pascha nostrum immolatus est Christus, alleluia: itaque epulemur in
azymis sinceritatis et veritatis, alleluia, alleluia, alleluia.