| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 03 Mei 2015 Hari Minggu Paskah V

Minggu, 03 Mei 2015
Hari Minggu Paskah V

Sejak awal, Yesus membiarkan para murid-Nya mengambil bagian dalam kehidupan-Nya Bdk. Mrk 1:16-20; 3:13-19.. Ia menyingkapkan bagi mereka misteri Kerajaan Allah Bdk. Mat 13:10-17. dan memberikan mereka bagian dalam perutusan-Nya, dalam kegembiraan-Nya Bdk.Luk 10:17-20. dan dalam kesengsaraan-Nya Bdk. Luk 22:28-30.. Yesus berbicara mengenai hubungan akrab antara Dia dan mereka, yang mengikuti Dia: "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu... Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya" (Yoh 15:4-5). Dan Ia menyatakan satu persekutuan yang penuh rahasia dan real antara tubuh-Nya dan tubuh kita: "Barang siapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia" (Yoh 6:56). (Katekismus Gereja Katolik, 787)


Antifon Pembuka (Mzm 98:1-2)

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; Ia telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa, alleluya.

O sing a new song to the Lord. for he has worked wonders; in the sight of the nations he has shown his deliverance, alleluia.

Cantate Domino canticum novum, alleluia: quia mirabilia fecit Dominus, alleluia: ante conspectum gentium revelavit iustitiam suam, alleluia, alleluia.

Doa Pagi

Allah Bapa Yang Maha Pengasih, dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah mencurahkan cinta kasih-Mu sampai sehabis-habisnya kepada kami. Kami mohon, semoga karena cinta kasih-Mu itu, kami semakin menaruh kepercayaan kepada-Mu dan hidup saling mengasihi satu sama lain. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Kisah Para Rasul (9:26-31)
     
   
"Barnabas menceritakan kepada para rasul bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan."
     
Setelah dibaptis dalam nama Yesus, Saulus pergi ke Yerusalem. Di sana ia mencoba menggabungkan diri dengan murid-murid Yesus, tetapi semuanya takut kepadanya karena mereka tidak percaya bahwa Saulus juga seorang murid. Tetapi Barnabas menerima dia, lalu membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan kepada mereka bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan, dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia. Juga diceritakannya bagaimana keberanian Saulus mengajar di Damsyik dalam nama Yesus. Maka, Saulus tetap bersama-sama dengan mereka di Yerusalem dan dengan berani ia mengajar dalam nama Tuhan. Saulus juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani, dan mereka itu berusaha membunuh dia. Akan tetapi setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara anggota jemaat, mereka membawa Saulus ke Kaisarea, dan dari situ membantu dia ke Tarsus. Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun, dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, re = a, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan, di tengah umat kumuliakan.
Ayat. (Mzm 22:26b-27.28+30.31-32; Ul: 26a)
1. Nazarku akan kubayar di depan orang-orang yang bertakwa. Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang mencari Tuhan akan memuji-muji Dia, biarlah hatimu hidup untuk selamanya.
2. Segala ujung bumi akan menjadi sadar lalu berbalik kepada Tuhan, dan segala rumpun bangsa akan sujud menyembah di hadapan Allah kita.
3. Kepada-Nya akan sujud menyembah; semua orang sombong di bumi di hadapan-Nya akan berlutut: semua orang yang telah kembali ke pangkuan pertiwi.
4. Dan aku akan hidup bagi Tuhan, anak cucuku akan beribadah kepada-Nya. Mereka akan menceritakan hal-ikhwal Tuhan kepada angkatan yang akan datang.
5. Mereka akan memberitakan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti; semua itu telah dikerjakan oleh Tuhan.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:18-24)
     
"Inilah perintah Allah, yaitu supaya kita percaya dan saling mengasihi."
       
Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran, dan kita dapat menghadap Allah dengan hati tenang. Sebab jika kita dituduh oleh hati kita, Allah adalah lebih besar daripada hati kita, dan Ia mengetahui segala sesuatu. Saudara-saudaraku yang terkasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian penuh iman untuk mendekati Allah. Dan apa saja yang kita minta dari Allah, kita peroleh dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya. Dan inilah perintah Allah itu: yakni supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah-Nya yang diberikan Kristus kepada kita. Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan beginilah kita ketahui bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu dalam Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
   
Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:5.5b)
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia ia berbuah banyak.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:1-8)
  
"Barangsiapa tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak."
    
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Akulah pokok anggur yang benar, dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya berbuah lebih banyak. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam aku, ia dibuang ke luar seperti ranting yang menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak, dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 

KOMUNITAS PASKAH
 
Saulus bertobat menjadi murid Kristus dan berani mengajar dalam nama Tuhan Yesus. Pertobatannya dikarenakan ia melihat Tuhan dan Tuhan berbicara dengannya. Berkat Barnabas, Saulus pun diterima dilindungi oleh para murid yang lain (Kis 9: 26-30)

Masa Paskah adalah masa penuh sukacita bagi orang Katolik, karena kita sadar akan rahmat pertobatan dari Tuhan yang menjadikan kita memiliki semangat hidup yang baru. Kita diundang untuk berani bertobat, mengubah haluan hidup agar lebih dekat Tuhan, menjadi murid Tuhan yang setia. Tanda pertama bahwa kita adalah murid Tuhan yaitu bila kita memiliki pengalaman akan Tuhan. Tuhan menyapa kita dengan cara-Nya yang dahsyat. Kita melihat Tuhan lewat pengalaman bersama orang lain maupun pengalaman pribadi yang unik. Tuhan sanggup mengubah keburukan kita menjadi alat pewarta sabda kasih-Nya seperti Paulus yang berani “mengajar dalam nama Tuhan” (ay. 28). Tanda kedua, bila kita berani hidup dalam komunitas agar kelemahan kita dilengkapi dan kekuatan kita bisa membantu saudara yang lain. Saulus tidak merasa sempurna, maka ia “mencoba menggabungkan diri dengan murid-murid Yesus” (ay. 26) dan “tetap bersama-ama dengan mereka di Yerusalem” (ay. 28).

Rahmat Paskah mengajak kita untuk menikmati indahnya hidup dalam suasana damai dan persaudaraan agar kita tidak merasa terasing atau kesepian. Hanya di dalam komunitaslah insan Katolik mengalami lebih nyata “pertolongan dan penghiburan Roh Kudus” (ay. 31).

Di dalam komunitas yang bersemangat Paskah, orang Katolik diajak untuk saling mengasihi ”dengan perbuatan dan dalam kebenaran” (1Yoh 3:18). Roh Kudus yang kita terima lewat Sakramen Pembaptisan dan Krisma juga dihidupi lewat Sakramen Ekaristi dan tobat menjadikan kita sadar bahwa kita berasal dari kebenaran dan dengan hati tenang kita mengahadapi hidup ini sebagai karunia Tuhan. Tuhan tahu apa yang terbaik bagi kita. Ia tidak mungkin mencelakakan kita. Komunitas menjadi tempat kita memperoleh apa yang terbaik dari Tuhan dan “berbuat apa yang berkenan kepada-Nya” (ay. 22). Keluarga, komunitas rohani dan Gereja paroki harus menjadi tempat kita bertumbuh dan berkembang dalam kasih. Kalau tidak, maka kita patut bertanya. “Mengapa saya tidak mengalami kasih di dalamnya? Apakah saya yang tidak berusaha mencari seperti ajakan Yohanes, ataukah komunitas gerejawi yang kurang menyapa dan mempersatukan?”

Gereja Katolik harus menjadi komunitas Paskah yang menjadikan Tuhan Yesus sebagai pokok anggur yang benar dan Bapa di surga sebagai pengusahanya. Dengan cara seperti ini, kita akan terhindar dari pembentukan sekte yang mengkultuskan individu sebagai Allah. Tidak seorang pun dalam Gereja Katolik boleh menganggap diri lebih daripada Yesus atau bahkan menjadikan dirinya sebagai pusat pemujaan. Yesus bersabda, “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya” (Yoh 15:5). Kita selamanya adalah ranting ciptaan-Nya. Insan Katolik harus menjadi Saulus baru yang penuh semangat kasih, ranting yang selalu dibersihkan dan berbuah banyak karena Yesus Sang Kasih tinggal di dalam hati kita dan kita tinggal di dalam Sabda Kebenaran-Nya. [Jeffrey/RUAH]

Antifon Komuni (Yoh 15:1.5)

Akulah pokok anggur yang benar dan kamulah ranting-rantingnya, Sabda Tuhan; siapa saja yang tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, alleluya.

atau

Ego sum vitis vera et vos palmites, qui manet in me, et ego in eo, hic fert fructum multum, alleluia, alleluia. (Yoh 15:5)

Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan

Sabtu, 02 Mei 2015
Peringatan Wajib St. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja

Kis. 13:44-52; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; Yoh. 14:7-14;

 
Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan
 
Kalau kita percaya betul pada seseorang, biasanya dengan sangat mudah kita menganggap benar apa pun yang dia katakan. Kita juga akan sungguh-sungguh melaksanakan apa yang dia inginkan atau kehendaki. Bahkan, kita juga akan mengikuti atau meniru apa pun yang dia lakukan atau kerjakan. Apakah hal ini juga terjadi dalam relasi kita dengan Tuhan? Kita mengaku beriman dan percaya kepada-Nya. Untuk selalu menganggap benar apa pun yang Dia katakan, tidak sulit kita lakukan. Namun, untuk melaksanakan kehendak-Nya dan mengikuti atau meniru-Nya, dalam arti untuk melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Ia lakukan, seringkali kita mengalami kesulitan. Yesus mengampuni orang berdosa, mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, dll. Namun, tidak mudah bagi kita untuk mengampuni sesama. Tidak mudah pula mengusir setan yang menggoda kita untuk berbuat dosa tetapi justru mengikutinya. Juga tidak mudah membantu saudara/i kita sembuh dari luka/sakit hatinya tapi seringkali justru malah menyakiti atau menambah luka dengan kata-kata dan sikap kita. Maka, untuk menjadi sungguh-sungguh percaya kepada-Nya, kita butuh rahmat dan ketekunan dalam belajar dan berlatih melakukan seperti apa yang Dia lakukan. Semakin kita dekat dengan Tuhan, kita pun akan semakin menyerupai-Nya.
Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami dapat semakin menyerupai-Mu. Amin. -agawpr-

Sabtu, 02 Mei 2015 Peringatan Wajib St. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja

Sabtu, 02 Mei 2015
Peringatan Wajib St. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja
     
“Sebab Putra ada di dalam Bapa… dan Bapa ada di dalam Putra…. Mereka itu satu, bukan seperti sesuatu yang dibagi menjadi dua bagian namun dianggap tetap satu, atau seperti satu kesatuan dengan dua nama yang berbeda… Mereka adalah dua, (dalam arti) Bapa adalah Bapa dan bukan Putera, demikian halnya dengan Putra… tetapi kodrat/ hakekat mereka adalah satu (sebab anak selalu mempunyai hakekat yang sama dengan bapanya), dan apa yang menjadi milik Bapa-Nya adalah milik Anak-Nya.” (St. Atanasius [296-373])
  

Antifon Pembuka (Bdk. Sir 44:15.14)

Kebijaksanaan orang suci diwartakan para bangsa. Kemuliaannya dikabarkan umat, dan nama mereka hidup terus, dikenang turun-menurun. Alleluya.

In the midst of the Church he opened his mouth, and the Lord filled him with the spirit of wisdom and understanding and clothed him in a robe of glory, alleluia.


Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau menugasi Santo Atanasius, Uskup-Mu, untuk membela keallahan Putra-Mu. Kami mohon semoga kebenaran ini semakin meresap di dalam hati kami sehingga kami semakin mendalami iman kami dan semakin berkembang dalam cinta kasih. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:44-52)
      
  
"Paulus dan Barnabas berpaling kepada bangsa-bangsa lain."
       
Waktu Paulus berada di Antiokhia di Pisidia pada hari Sabat datanglah hampir seluruh warga kota, berkumpul di rumah ibadat Yahudi untuk mendengar firman Allah. Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati, dan sambil menghujat mereka membantah apa yang dikatakan Paulus. Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata, “Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu! Tetapi kamu menolaknya, dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi.” Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah, dan mereka memuliakan firman Tuhan. Dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu. Tetapi orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota Antiokhia itu. Begitulah mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas, dan mengusir mereka dari daerah itu. Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium. Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 8:31b-32)
Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, sabda Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:7-14)
   
"Barangsiapa melihat Aku, melihat Bapa."
    
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” Kata Filipus kepada-Nya, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa kepada kami, dan itu sudah cukup bagi kami.” Kata Yesus kepadanya, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa pun yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

atau Bait Pengantar Injil dan bacaan Injil dari Rumus Khusus Pw. St. Atanasius

 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (bdk. Yoh 16:13)
Roh Kebenaran akan datang dan mengajar kalian segala kebenaran. Ia akan mengingatkan segala yang telah Kunyatakan kepadamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:22-25a)
   
"Apabila kamu dianiaya di suatu kota, larilah ke kota yang lain."
         
Tatkala mengutus murid-murid-Nya, Yesus berkata kepada mereka, "Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi barangsiapa bertahan sampai kesudahannya, ia akan selamat. Apabila kamu dianiaya di suatu kota, larilah ke kota yang lain. Aku berkata kepadamu: Sungguh, sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang. Seorang murid tidaklah melebihi gurunya, dan seorang hamba tidak melebihi tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya, dan bagi seorang hamba juga ia menjadi sama seperti tuannya."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Ada begitu banyak cara untuk mengenal orang lain. Secara ringkas, cara-cara tersebut dapat dibedakan menjadi dua yakni: cara langsung, melalui tatap-muka, dan cara tidak langsung, yakni dengan menggunakan media-media yang ada.

Dari kedua cara itu, kebanyakan orang zaman sekarang memilih cara yang kedua. Cara ini dianggap lebih mudah dan murah. Hasilnya: banyak orang yang menemukan cinta sejati melalui jejaring sosial. Tak terhitung yang bernostalgia karena berhasil mengenal kembali orang-orang yang dulu pernah menghiasi hidupnya lewat facebook. Bahkan, melalui media Skype dan sejenisnya, orang dapat mengobati rasa rindu karena bisa bercakap-cakap dan memandang wajah meski jarak yang memisahkan kedua pihak. Ya, media-media itu telah membantu orang untuk mengenal sesamanya secara tidak langsung.

Dalam Injil hari ini, Filipus bertanya kepada Yesus, "Tuhan, tunjukkan kepada kami siapa (Allah) Bapa itu?" Filipus bertanya, karena ia tidak mengenal (Allah) Bapa. Ia belum berjumpa dengan-Nya. Namun, Yesus menjelaskan serta mengajarkan kepadanya bahwa melalui diri-Nya, Filipus secara tidak langsung dapat mengenal (Allah) Bapa. Yesus adalah "media" untuk mengenal Bapa. Pengenalan tersebut tentu terjadi karena dalam diri Yesus tidak saja ada kemiripan karakter, sifat dan juga karya tetapi lebih dari itu karena Yesus dan Bapa adalah satu; Bapa diam dalam diri Yesus.

Hari ini kita merayakan peringatan Santo Atanasius, seorang Uskup dan Pujangga Gereja. Orang kudus asal Aleksandria, Mesir (297-373) ini berjasa membantu kita untuk memahami dan mengenal misteri Allah Tritunggal, yang (bersama Gregorius dari Nazianze dan Basilius dari Caesarea) ia rumuskan dalam Syahadat Nicea. Dalam Syahadat itu, kita dapat memahami bahwa Bapa dapat dikenal dalam diri Yesus, juga demikian halnya dengan Roh Kudus, sebab Ia berasal dari Bapa dan Putra.

Sebagai orang beriman, pertanyaan Filipus tentu akan terus kita dengarkan. Bagaimana dapat mengenal Allah Tritunggal tanpa melihat-Nya secara langsung? Jawabannya tentu saja melalui media-media yang ada, dan salah satu dari media-media itu adalah "Kasih". Alasannya? Sebab, Allah adalah Kasih dan di mana ada kasih di situ Allah ada. [Rosari/Cafe Rohani]

Antifon Komuni (1Kor 3:11)

Tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus, alleluya.

No one can lay a foundation other than the one that is there, namely, Jesus Christ, alleluia.

Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria?

Jumat, 01 Mei 2015
Hari Biasa Pekan IV Paskah
 

Kej 1,26-2,3 atau Kol 3,14-15.17.23-14; Mzm 89/90; Mat 13,54-58

Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria?

Tanggal 1 Mei adalah Hari Buruh. Dan sejak tahun 1955, Paus XXII mengajak kita semua untuk memberi isi rohani pada Hari Buruh ini dengan menjadikannya sebagai peringatan fakultatif St. Yusuf Pekerja. Kita tahu, bahwa St. Yusuf adalah tukang kayu dan Yesus pun dikenal sebagai anak tukang kayu (Injil). Dalam hal ini, kita diajak untuk memaknai peran Yusuf yang dipilih Allah untuk menjadi suami Maria dan bapa bagi Yesus, sebagai kesediannya untuk mengambil bagian dalam karya keselamatan Allah. Melalui perannya sebagai bapa keluarga, ia berpartisipasi dalam membentuk keluarga kudus Nazaret, di mana Yesus, Sang Penyelamat, dilahirkan, tumbuh dan berkembang. Melalui pekerjaannya sebagai tukang kayu, ia memberi nafkah kepada keluarganya (Maria dan Yesus). Oleh karena itu, melalui peringatan ini, kita diajak untuk memaknai setiap pekerjaan kita sebagai partisipasi dalam karya penciptaan, pemeliharaan dan penyelamatan Allah bagi dunia dan segala isinya. Pada bulan Mei ini, kita tentu berdevosi secara khusus kepada Bunda Maria karena bulan Mei memang merupakan bulan Maria, namun sebaiknya kita tidak melupakan St. Yusuf, suaminya.

Doa: Novena St. Yusuf
Santo Yusuf yang mulia, engkaulah pelindung para pekerja. Tolonglah aku untuk mendapat rahmat, agar aku dapat bekerja sungguh-sungguh dan lebih taat pada kewajiban daripada mengikuti selera sendiri. Bantulah aku, agar aku mengerjakan tugas sebagai ungkapan syukur dan kegembiraan, ini disebabkan karena mengembangkan karunia dan bakat yang kuterima dari kekuasaan Tuhan, merupakan suatu kehormatan.
Semoga aku dapat bekerja dengan tertib, tenang tidak tergesa-gesa dan sabar tanpa takut lelah dan berani menghadapi kesulitan. Aku mempersembahkan kelelahan dan kegelisahanku sebagai silih atas dosaku.
Aku mau bekerja dengan ujud murni dan bebas dari kelekatan pada diriku, dengan selalu menatap saat kematian dan tanggung jawab yang harus kuberikan. Aku harus bertanggung jawab atas waktu yang dipergunakan dengan tidak baik, atas bakat yang tidak terpakai, atas kebaikan yang dilalaikan atas kesombongan kalau berhasil dan hal-hal yang menghalangi karya Allah
(Sebutkan permohonan anda...........)
Santo Yusuf, untuk mengikuti teladanmu aku menyerahkan semua kepada Yesus, melalui Maria. Ini akan menjadi semboyanku dalam hidup dan mati. Amin.



Jumat, 01 Mei 2015 Hari Biasa Pekan IV Paskah (Jumat Pertama Dalam Bulan)

Jumat, 01 Mei 2015
Hari Biasa Pekan IV Paskah (Jumat Pertama Dalam Bulan)

Bila Alkitab dibacakan dalam gereja, Allah sendiri bersabda kepada umat-Nya, dan Kristus sendiri mewartakan kabar gembira, sebab Ia hadir dalam sabda itu. Oleh karena itu, pembacaan Sabda Allah merupakan unsur yang sangat penting dalam liturgi. Umat wajib mendengarkannya dengan penuh hormat. Memang, Sabda Allah ditujukan kepada semua orang dari segala zaman dan dapat mereka pahami. Namun sabda itu akan dipahami secara lebih penuh dan lebih berhasil guna bila dijabarkan secara konkret. Ini dilakukan dalam homili, yang merupakan bagian dari perayaan liturgis. (Pedoman Umum Misale Romawi, 29)

Antifon Pembuka (Why 5:9-10)

Tuhan, Engkau telah menebus kami dengan darah-Mu dari setiap suku, bahasa, rakyat, dan bangsa, dan Engkau telah menjadikan kami raja dan imam bagi Allah Bapa, alleluya.

You have redeemed us, Lord, by your Blood, from every tribe and tongue and people and nation, and have made us into a kingdom, priests for our God, alleluia.

Doa Pagi


Allah Bapa yang mahakuasa, warta gembira-Mu Kautujukan kepada semua orang, dan semua orang hendak Kausatukan menjadi satu umat kesayangan-Mu. Kami mohon, patahkanlah ketegaran hati kami, agar kami layak diterima sebagai umat pilihan-Mu dalam kerajaan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:26-33)
     
  
"Janji telah digenapi Allah dengan membangkitkan Yesus."
      
Dalam perjalanannya Paulus sampai di Antiokhia di Pisidia. Di rumah ibadat Yahudi di sana Paulus berkata, "Hai saudara-saudaraku baik yang termasuk keturunan Abraham maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan sudah disampaikan kepada kita. Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Yesus, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat. Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Yesus dibunuh. Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur. Tetapi Allah membangkitkan Yesus dari antara orang mati. Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini. Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan.
Ayat. (Mzm 2:6-7.8-9.10-11)
1. "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!" Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, "Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan."
2. "Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, dan memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk."
3. Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada Tuhan dengan takwa, dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:1-6)   
      
"Akulah jalan, kebenaran, dan hidup."
     
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku sudah mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke sana untuk menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke sana." Kata Tomas kepada-Nya, "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke sana?" Kata Yesus kepada-Nya, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan
  

Salah satu aklamasi umat setelah Injil dibacakan dalam perayaan Ekaristi berbunyi: Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. Dengan ungkapan itu, umat beriman menyatakan bahwa seluruh sabda Tuhan yang baru saja didengarkan adalah jalan, kebenaran dan hidup. Sabda Tuhan itu bukan hanya menjadi jalan, kebenaran dan hidup, tetapi adalah jalan, kebenaran dan hidup itu sendiri. Mengapa demikian?

Injil hari ini menjelaskan makna aklamasi sesudah Injil tadi. Tuhan Yesus bersabda, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Yesus Kristus sendiri adalah jalan, kebenaran dan hidup itu. Di satu pihak pewartaan Injil mewartakan diri Yesus, hidup-Nya, sabda-Nya, dan perbuatan-Nya. Di lain pihak, pewartaan Injil juga mau menyatakan bahwa Injil itu sendiri adalah Tuhan Yesus Kristus. Artinya, asaat Injil diwartakan, saat itu pula Tuhan Yesus sedang hadir dan bersabda kepada umat-Nya. Dengan demikian, ungkapan pada aklamasi sesudah Injil terutama hendak menunjukkan kehadiran Tuhan Yesus sendiri yang bagi kita adalah jalan, kebenaran dan hidup.

Marilah kita renungkan sikap kita saat mendengarkan pembacaan Injil dalam perayaan Ekaristi. Sikap yang tepat dan diharapkan adalah membuka mata dan telinga hati untuk mendengarkannya dengan penuh keyakinan iman bahwa kini di mimbar Tuhan Yesus sedang hadir dan berbicara kepada umat-Nya, kepadaku. (EM/Inspirasi Batin 2015)

Antifon Komuni (Rm 4:25)

Kristus, Tuhan kita diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita, alleluya.

Christ our Lord was handed over for our transgressions and was raised again for our justification, alleluia.
   
    Taat [ob-audire] dalam iman berarti menaklukkan diri dengan sukarela kepada Sabda yang didengar, karena kebenarannya sudah dijamin oleh Allah, yang adalah kebenaran itu sendiri. Sebagai contoh ketaatan ini Kitab Suci menempatkan Abraham di depan kita. Perawan Maria melaksanakannya atas cara yang paling sempurna. (Katekismus Gereja Katolik, 144)

Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.

Kamis, 30 April 2015
Hari Biasa Pekan IV Paskah
 


Kis. 13:13-25; Mzm. 89:2-3,21-22,25,27; Yoh. 13:16-20.

Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.

Mengacu pada kiasan yang dipakai Daud terhadap Ahitofel (Mzm 41,10), kita dapat memaknai tindakan mengangkat tumit sebagai tindakan pengkhianatan. Dalam Mazmur tersebut, Daud berbicara tentang temannya yang berkhianat dengan mengatakan, ”[Ia] telah menaikkan tumitnya terhadap aku.” Oleh karena itu, kita dapat memaknai kata-kata Yesus dalam Injil hari ini sebagai ungkapan yang menunjuk pada tindakan pengkhiantan Yudas Iskariot. Ia, yang telah dipilih menjadi salah dari dari keduabelas murid-Nya dan setiap saat makan roti bersama-Nya, akan tampil sebagai pengkhianat. Hal ini terbukti dengan tindakannya yang menjual dan menyerahkan Yesus untuk disalibkan. Dalam arti tertentu, penghianatan Yudas ini, kadang juga kita lakukan. Setiap hari atau setiap Minggu, kita makan roti Ekaristi, yakni tubuh Kristus sendiri. Namun, kadang/sering terjadi, kita "menjual" Tuhan untuk sekedar mendapatkan kesenangan sesaat yang tidak seberapa. Kalau Yudas menjual Yesus seharga 30 dinar, yakni harga seorang budak, seringkali kita juga memperlakukan Tuhan sebagai "budak" yang kita suruh-suruh dan kita dikte untuk melakukan dan memberi ini dan itu sesuai dengan keinginan kita. Dengan berbuat dosa, kita pun menyerahkan Yesus untuk disalib, sebab salib yang dipanggul-Nya tidak lain adalah beban dosa-dosa kita. 

Doa: Tuhan, kasihanilah kami, orang yang tidak tahu diuntung ini. Engkau senantiasa menyediakan santapan bagi kami, tetapi dengan mudah kami sering menghianati-Mu. Maka, berilah kami rahmat pertobatan. Amin. -agawpr-

Kamis, 30 April 2015 Hari Biasa Pekan IV Paskah

Kamis, 30 April 2015
Hari Biasa Pekan IV Paskah
 
“Allah mengasihi kita, agar kita saling mengasihi sebagai umat Allah dan putra-putri Yang Mahatinggi” (St. Agustinus)
 

Antifon Pembuka (Mzm 68:8.9.20)

Ya Allah, ketika Engkau tampil di depan umat-Mu, melangkah mendahului dan tinggal di tengah mereka, maka bumi goncang dan langit bergetar, alleluya.
 
O God, when you went forth before your people, marching with them and living among them, the earth trembled, heavens poured down rain, alleluia.
 

Doa Pagi


Allah yang berbelas kasih, Putra-Mu telah Kauanugerahkan kepada kami sebagai Juruselamat. Limpahkanlah berkat-Mu atas kami agar tetap setia pada iman akan Dia di saat mengalami tawaran-tawaran dunia yang dapat membuat kami mengingkari Dia dan meninggalkan Gereja-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Di Antiokhia, Paulus membeberkan sejarah penyelamatan umat Israel. Di sepanjang sejarah Israel, Allah telah berkarya untuk memelihara dan menyelamatkan Israel. Akhir dari karya penyelamatan itu terjadi dengan kehadiran Yesus di tengah-tengah mereka. Yesuslah, Juruselamat yang dijanjikan Allah bagi umat Israel.
    

Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:13-25)
   
 
"Allah telah membangkitkan Juruselamat dari keturunan Daud."
   
Dalam perjalanannya Paulus dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia. Tetapi Yohanes meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem. Dari Perga Paulus dan kawan-kawannya melanjutkan perjalanan mereka, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ. Setelah selesai pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, pejabat-pejabat rumah ibadat bertanya kepada mereka, “Saudara-saudara, jikalau Saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakan!” Maka bangkitlah Paulus. Ia memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata, “Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah! Allah umat Israel telah memilih nenek moyang kita, dan membuat umat itu menjadi besar. Ketika mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang perkasa Ia telah memimpin mereka keluar dari negeri itu. Empat puluh tahun lamanya Ia sabar terhadap tingkah laku mereka di padang gurun. Dan setelah membinasakan tujuh bangsa di tanah Kanaan, Ia membagi-bagikan tanah itu kepada mereka untuk menjadi warisan mereka selama kira-kira empat ratus lima puluh tahun. Sesudah itu Ia memberi mereka hakim-hakim sampai pada zaman Nabi Samuel. Kemudian mereka meminta seorang raja, dan Allah memberikan kepada mereka Saul bin Kish dari suku Benyamin, empat puluh tahun lamanya. Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. Menjelang kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. Dan ketika hampir selesai menunaikan tugasnya, Yohanes berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Atau Kasih setia-Mu, ya Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:2-3.21-22.25.27)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetian-Mu turun temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya, kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku; Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus. Maka tangan-Ku tetap menyertai dia, bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.
3. Kesetiaan dan kasih-Ku menyertai dia, dan oleh karena nama-Ku tanduknya akan meninggi. Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.”

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Why 1:5ab)
Ya Yesus Kristus, Engkaulah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati; Engkau mengasihi kami dan telah melepaskan kami dari dosa kami oleh darah-Mu.
 
Yesus bernubuat tentang murid yang akan menjadi pengkhianat-Nya. Nubuat itu disampaikan supaya ketika semuanya terjadi, para murid bisa percaya kepada Yesus. Siapa yang percaya dan menerima Yesus, mereka juga percaya dan menerima Bapa yang mengutus Yesus.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (13:16-20)
   
"Barangsiapa menerima orang yang Kauutus, ia menerima Aku."
       
Dalam perjamuan malam terakhir Yesus membasuh kaki para murid-Nya. Sesudah itu Ia berkata, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya; ataupun seorang utusan daripada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku. Aku mengatakannya kepadamu sekarang sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
   

Pembasuhan kaki terhadap para murid Yesus adalah gambaran bahwa pekerjaan seorang hamba bukan hal yang rendah atau jelek. Yesus mengharapkan agar kita memahaminya. Hanya kalau orang rela menjadi hamba, dia akan mencintai pelayanan. Bila orang masih bermental tuan dan minta dilayani, dia tak akan pernah memahami arti kedatangan Yesus.

Antifon Komuni (Mat 28:20)

Sesungguhnya, Aku menyertai kamu senantiasa bahkan sampai akhir zaman, alleluya.

Behold, I am with you always, even to the end of the age, alleluia.

Doa Malam

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, berkat kebangkitan Putra-Mu, Engkau memulihkan kami untuk hidup abadi. Semoga rahmat Paskah semakin tampak dalam hidup kami dan memberi kekuatan untuk mencapai keselamatan abadi. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.


RUAH

Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.

Rabu, 29 April 2015
Peringatan Wajib Sta. Katarina dari Siena

 Kis. 12:24 - 13:5a; Mzm. 67:2-3,5,6,8; Yoh. 12:44-50

Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.

 Cukup sering, entah sengaja atau tidak, saya membaca status di facebook atau di BB dari beberapa orang dalam waktu bersamaan yang isinya bernada keluhan karena listrik mati. Hal ini menggambarkan betapa pentingnya terang bagi kita dan kita sangat membutuhkannya. Dalam gelap, tidak banyak hal yang bisa kita kerjakan. Dan kalau kita memaksa melakukan atau mengerjakan sesuatu, bisa jadi kita hasilnya tidak maksinal, bahkan banyak kesalahan yang kita buat. Sebagaimana mata indrawi kita membutuhkan terang dari lampu, mata hati dan budi kita pun butuh terang. Dan Kristus telah menjadikan diri-Nya sebagai terang bagi kita. Oleh karena itu, bersama Kristus, kita akan selalu hidup dan melangkah dalam terang. Kalau suatu saat kita mengalami kegelapan dan kebingungan untuk melangkah atau memilih dan memutuskan sesuatu, jangan ragu untuk datang pada Kristus, Sang Terang. Dia akan selalu menerangi kita melalui sabda-Nya dalam Kitab Suci, melalui bisikan-Nya dalam nurani dan melalui pencerahan-Nya dalam akal budi kita.

Doa: Tuhan, semoga terang-Mu senantiasa menyinari kami, agar kami tidak pernah lagi berjalan jalan kegelapan. Amin. -agawpr-

Rabu, 29 April 2015 Peringatan Wajib Sta. Katarina dari Siena

Rabu, 29 April 2015
Peringatan Wajib Sta. Katarina dari Siena

"Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku; dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku." --- Yoh 12:44-45

Antifon Pembuka

Inilah perawan bijaksana yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita bernyala, alleluya.

Here is a wise virgin, from among the number of the prudent, who went forth with lighted lamp to meet Christ, alleluia.

Doa Pagi

Ya Allah, Engkau mengobarkan hati Santa Katarina dengan kasih ilahi setiap kali ia merenungkan sengsara Kristus dan melayani Gereja-Mu. Semoga berkat doa dan permohonannya umat-Mu, yang dipersatukan dengan misteri Kristus, selalu bersukacita memandang kemuliaan-Nya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (12:24 - 13:5a)
   
 
"Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku."
  
Pada waktu itu firman Tuhan makin tersebar dan makin banyak didengar orang. Setelah menyelesaikan tugas pelayanan mereka, Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem ke Antiokhia. Mereka membawa Yohanes, yang disebut juga Markus. Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu Barnabas dan Simon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus. Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus, “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.” Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi. Oleh karena disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus. Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 822
Ref. Pujilah Allah alleluya, alleluya
atau Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan; kiranya bangsa-bangsa semua bersyukur kepada-Mu.
Ayat. (Mzm 67:2-3.5.6.8; Ul: 4)
1. Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya. Kiranya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.
3. Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya.

atau bacaan dari Rumus Khusus Para Kudus:
      
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1:5-2:2)
 
"Darah Yesus Kristus menyucikan kita dari segala dosa."

Saudara-saudara terkasih, inilah berita yang telah kami dengar dari Yesus Kristus, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang, dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta, dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa. Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Allah adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata bahwa bahwa kita tidak berbuat dosa, maka kita membuat Allah menjadi pendusta, dan firman-Nya tidak ada di dalam kita. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa; namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil. Dialah pendamaian untuk segala dosa kita; malahan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
atau Pujilah Tuhan, hai jiwaku.
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.8-9.13-14.17-18a; Ul: 1a)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak terus menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.
4. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa. Sebab Dia sendiri tahu dari apa kita dibuat, Dia sadar bahwa kita ini debu.
5. Tetapi kekal abadilah kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya. Sebagaimana kekal abadilah kebaikan-Nya atas anak cucu mereka, asal saja mereka tetap berpegang pada perjanjian-Nya.

Bait Pengantar Injil dan Bacaan Injil dari rumus Hari Biasa Pekan IV Paskah, atau dari Rumus Umum Para Perawan, misalnya Mat 11:25-30

Bait Pengantar Injil, do = f, gregorian, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 8:12)
Akulah terang dunia, sabda Tuhan, barangsiapa mengikut Aku, ia akan mempunyai terang hidup.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (12:44-50)
  
"Aku telah datang ke dunia sebagai terang."
    
Sekali peristiwa, Yesus berseru di hadapan orang-orang Farisi yang percaya kepada-Nya, “Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia percaya bukan kepada-Ku, tetapi kepada Dia yang telah mengutus Aku; dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia yang telah mengutus Aku. Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan. Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, bukan Aku yang menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan; itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman. Sebab bukan dari diri-Ku sendiri Aku berkata-kata, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku, untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana difirmankan oleh Bapa kepada-Ku.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan


Hari ini Gereja memperingati Sta. Katarina dari Siena. Ia lahir pada tahun 1347 dari keluarga sederhana. Katarina bukanlah anak yang pandai. Ia tidak pandai menulis. Ketrampilan membaca juga hanya semampunya. Namun, dalam usia 6 tahun ada semacam tanda surgawi bahwa ia dipilih oleh Allah untuk suatu tugas khusus dalam Gereja. Ia mendapat penampakan Kristus di atas Gereja St. Dominikus. Penampakan Yesus itu mengubah diri Katarina. Ia suka menyendiri untuk berdoa. Ibunya tidak suka, maka ia dipekerjakan di dapur. Tugas itu diterimanya dengan rajin dan rendah hati. Ia kemudian masuk ordo ketiga Santo Dominikus.

Di biara ia memiliki cara hidup yang luar biasa. Ia setia menjalankan meditasi dan doa di samping karya amal dan kerasulannya. Kerohanian dan kepribadiannya yang menarik membuat dia diberi kepercayaan lebih. Ia memiliki karisma yang besar untuk mempengaruhi banyak orang. Ia berhasil membawa kembali banyak pendosa kepada Tuhan. Atas semua karya itu, ia tetap rendah hati. Ia mengaku diri hanyalah alat Tuhan untuk menegakkan kemuliaan-Nya. Ia meninggal pada tahun 1380 dalam usia 33 tahun.

Apa yang dilakukan oleh Sta. Katarina memang mengagumkan. Ia bagaikan pribadi yang memberi harapan kepada banyak orang seperti yang dialami oleh Yesus dalam bacaan hari ini. Orang-orang bergembira atas kedatangan Yesus yang memberi harapan akan keselamatan serta keteladanan akan hidup yang rendah hati. Dari sini kita bisa belajar untuk membangun hidup yang bisa memberi harapan pada banyak orang. Kita lakukan apa saja yang bernilai bagi mereka. Kita tidak ingin dikagumi, tetapi setidak-tidaknya memberi inspirasi pada mereka akan cara hidup yang baik yang memberi arti dan pengharapan. Dengan cara inilah hidup akan lebih bermakna dan membawa kebahagiaan. Pengalaman iman sangat membantu kita untuk mengikuti jejak Yesus dalam mengembangkan cara hidup yang bernilai. (SY/Inspirasi Batin 2015)

Antifon Komuni (1Yoh 1:7)

Jika kita berjalan dalam terang sama seperti Allah berada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa, alleluya.

If we walk in the light, as God is in the light, then we have fellowship with one another, and the blood of his Son Jesus Christ cleanses us from all sin, alleluia.

Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku

Selasa, 28 April 2015
Hari Biasa Pekan IV Paskah
  


Kis. 11:19-26; Mzm. 87:1-3,4-5,6-7; Yoh. 10:22-30.

Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku

Salah satu hal yang dipakai untuk menggambarkan relasi kita dengan Yesus adalah gembala dan kawanan domba. Kita semua adalah kawanan domba dan Yesus adalah Sang Gembala kita. Dia bukan sembarang gembala, tetapi gembala yang baik, yakni gembala yang sungguh-sungguh mengenal kita secara pesonal, bahkan Ia lebih mengenal kita daripada kita mengenal diri kita sendiri. Kalau Dia adalah gembala yang baik, maka sudah sepantasnya kita pun juga menjadi domba-domba yang baik bagi-Nya, yakni dengan senantiasa mendengarkan sabda-Nya dan setia mengikut-Nya. Setiap hari, ada banyak sekali bunyi dan suara yang masuk telinga kita sehingga suara Tuhan seringkali nyaris tak terdengar. Oleh karena itu, kita perlu menciptakan keheningan agar mampu mendengar suara Tuhan yang berbisik dalam hati dan budi kita atau dalam tulisan di Kitab Suci. 

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu menjadi domba-domba-Mu yang baik, yakni yang senantiasa mendengarkan sabda-Mu dan setia mengikut-Mu. Amin. -agawpr-

Selasa, 28 April 2015 Hari Biasa Pekan IV Paskah

Selasa, 28 April 2015
Hari Biasa Pekan IV Paskah
  
“Setan tidak dapat menggoda orang yang benar-benar rendah hati” (St. Teresa dari Avila)
     

Antifon Pembuka (Why 19:7.6)

Marilah kita bergembira dan memuliakan Tuhan, Raja yang Mahakuasa. Alleluya.

Let us rejoice and be glad and give glory to God, for the Lord our God the Almighty reigns, alleluia.


Doa Pagi


Allah Bapa Mahakuasa, kami merayakan misteri kebangkitan Tuhan dengan penuh rasa syukur. Semoga kami layak menikmati sukacita penebusan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  

Jemaat awali bertumbuh dengan cepat karena mereka sungguh-sungguh mengikuti bimbingan Roh Allah dan mewartakan Injil tanpa henti. Kemauan mereka untuk menjaga kualitas kebaikan mereka dan keteguhan iman, memampukan untuk peka akan bimbingan Allah. Karena itu, mereka mampu menjalankan pewartaan dan membangun jemaat dengan baik.

    

Bacaan dari Kisah Para Rasul (11:19-26)
    
 
"Mereka berbicara kepada orang-orang Yunani, dan memberitakan Injil bahwa Yesus adalah Tuhan."
       
Banyak saudara telah tersebar karena penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati. Mereka tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia; namun mereka memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi saja. Akan tetapi di antara mereka ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang tiba di Antiokhia, dan berbicara juga kepada orang-orang Yunani; mereka ini memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan. Tangan Tuhan menyertai mereka, dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan. Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yerusalem. Lalu jemaat di Yerusalem itu mengutus Barnabas ke Antiokhia. Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan. Karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman, sejumlah orang dibawa kepada Tuhan. Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya dsebut Kristen.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa!
Ayat. (Mzm 87:1b-3.4-5.6-7; Ul: 1a)
1. Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangun-Nya; Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion daripada segala tempat kediaman Yakub. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.
2. Aku menyebut Rahab dan Babel di antara orang-orang yang mengenal Aku, bahkan tentang Filistea, Tirus dan Etiopia Kukatakan, “Ini dilahirkan di sana.” Tetapi tentang Sion dikatakan, “Tiap-tiap orang dilahirkan di dalamnya,” dan Dia, Yang Mahatinggi, menegakkannya.
3. Pada waktu mencatat bangsa-bangsa Tuhan menghitung, “Ini dilahirkan di sana.” Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai, “Semua mendapatkan rumah di dalammu.”

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:27)
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.
  
Keraguan orang-orang Yahudi akan ke-Mesias-an Yesus terjadi karena mereka tidak mau mendengarkan Bapa dan Yesus. Kalau mereka sungguh-sungguh mendengarkan dan percaya, mereka akan mengenali dan mengakui bahwa Yesus adalah Mesias. Yesus menegaskan pula bahwa mereka yang percaya kepada-Nya akan masuk dalam persekutuan dengan Allah dan tak akan terpisahkan.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (10:22-30)
   
"Aku dan Bapa adalah satu."
     
Pada hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem, ketika itu musim dingin, Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo. Dan orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya, “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” Yesus menjawab mereka, “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku. Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tdak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar daripada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Melalui pekerjaan-pekerjaan-Nya, Yesus telah menunjukkan bahwa Dia adalah Mesias. Tetapi mereka tidak percaya karena merekaa bukan termasuk domba-domba-Nya. Mereka tidak mengenal suara-Nya karena itu mereka tidak mengikuti Dia. Apakah kita mengenal Dia? Bapa menghendaki agar tak seorang pun dapat merebut kita dari tangan-Nya. Apakah kita sadar bahwa kita telah menjadi milik Kristus?

Antifon Komuni (Bdk. Luk 24:46,26)

Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya.

The Christ had to suffer and rise from the dead, and so enter into his glory, alleluia.

Doa Malam

Allah Bapa tumpuan harapan kami, Engkau telah berjanji akan menganugerahkan hidup luhur melalui sabda janji-Mu. Semoga kami siap sedia memberi kesaksian tentang harapan yang sudah dinyalakan di dalam hati kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RUAH

Senin, 27 April 2015 Hari Biasa Pekan IV Paskah

Senin, 27 April 2015
Hari Biasa Pekan IV Paskah
  
"Gereja adalah kandang domba, dan satu-satunya pintu yang harus dilalui ialah Kristus Bdk. Yoh 10:1-10.. Gereja juga kawanan, yang seperti dulu telah difirmankan Bdk. Yes 40:11, Yeh 34:11-31., akan digembalakan oleh Allah sendiri. Domba-dombanya, meskipun dipimpin oleh gembala-gembala manusiawi, namun tiada hentinya dibimbing dan dipelihara oleh Kristus sendiri, Sang Gembala Baik dan Pemimpin para gembala Bdk. Yoh 10:11; 1 Ptr 5:4., yang telah merelakan hidup-Nya demi domba-domba" (LG 62) Bdk. Yoh 10:11-15. (Katekismus Gereja Katolik, 754)

Antifon Pembuka (Rm 6:9)

Kristus yang bangkit dari alam maut takkan wafat lagi. Maut takkan menguasai-Nya lagi. Alleluya.

Christ, having risen from the dead, dies now no more; death will no longer have dominion over him, alleluia.


Doa Pagi


Allah Bapa Mahaluhur, Putra-Mu telah merendahkan diri untuk mengangkat dunia yang telah jatuh dan membebaskan kami dari dosa. Berilah umat-Mu kegembiraan sejati, agar mampu menikmati sukacita abadi. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (11:1-18)
     
   
"Jadi kepada bangsa-bangsa lain pun Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup."
      
Rasul-rasul dan saudara-saudara di Yudea mendengar, bahwa bangsa-bangsa lain juga menerima firman Allah. Ketika Petrus tiba di Yerusalem, orang-orang dari golongan yang bersunat berselisih pendapat dengan dia. Kata mereka: "Engkau telah masuk ke rumah orang-orang yang tidak bersunat dan makan bersama-sama dengan mereka." Tetapi Petrus menjelaskan segala sesuatu berturut-turut, katanya: "Aku sedang berdoa di kota Yope, tiba-tiba rohku diliputi kuasa ilahi dan aku melihat suatu penglihatan: suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya diturunkan dari langit sampai di depanku. Aku menatapnya dan di dalamnya aku lihat segala jenis binatang berkaki empat dan binatang liar dan binatang menjalar dan burung-burung. Lalu aku mendengar suara berkata kepadaku: Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah! Tetapi aku berkata: Tidak, Tuhan, tidak, sebab belum pernah sesuatu yang haram dan yang tidak tahir masuk ke dalam mulutku. Akan tetapi untuk kedua kalinya suara dari sorga berkata kepadaku: Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram! Hal itu terjadi sampai tiga kali, lalu semuanya ditarik kembali ke langit. Dan seketika itu juga tiga orang berdiri di depan rumah, di mana kami menumpang; mereka diutus kepadaku dari Kaisarea. Lalu kata Roh kepadaku: Pergi bersama mereka dengan tidak bimbang! Dan keenam saudara ini menyertai aku. Kami masuk ke dalam rumah orang itu, dan ia menceriterakan kepada kami, bagaimana ia melihat seorang malaikat berdiri di dalam rumahnya dan berkata kepadanya: Suruhlah orang ke Yope untuk menjemput Simon yang disebut Petrus. Ia akan menyampaikan suatu berita kepada kamu, yang akan mendatangkan keselamatan bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu. Dan ketika aku mulai berbicara, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, sama seperti dahulu ke atas kita. Maka teringatlah aku akan perkataan Tuhan: Yohanes membaptis dengan air, tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus. Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada kita pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?" Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya: "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 843
Ref. Jiwaku, haus, pada-Mu Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
Atau Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup!
Ayat. (Mzm 42:2-3; 43:3-4)
1. Seperti rusa merindukan sungai berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup! Bilakah aku boleh datang melihat Allah.
2. Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-gunung yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
3. Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!
   
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 10:14)
Akulah gembala yang baik, sabda Tuhan, Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (10:1-10)
     
"Akulah pintu kepada domba-domba."
       
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. Untuk dia penjaga membuka pintu, dan domba-domba mendengarkan suaranya; ia memanggil dombanya, masing-masing menurut namanya, dan menuntunnya ke luar. Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-dombanya itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.” Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka. Maka kata Yesus sekali lagi, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu kepada domba-domba itu. Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat; ia akan masuk dan keluar, dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri, membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 

Ada kaitan yang erat antara pintu dan keamanan/keselamatan. Sesuai dengan konteks yang tepat, pintu yang tertutup dan terkunci membuat kita merasa aman, tanpa rasa kuatir kalau orang lain yang tidak berkepentingan bisa masuk. Demikian pula, pintu yang terbuka membuat kita bisa keluar dan masuk dengan aman dan tanpa kesulitan. Kiasan yang dipakai Yesus dalan Injil hari ini menegaskan bahwa domba akan aman jika mereka masuk melalui pintu yang ada. Sebaliknya, jika mereka melompat bisa jadi terluka atau jika melalui lubang lain bisa jadi terjepit. Dan jika mereka keluar melalui pintu, mereka akan menemukan padang rumput sebagai sumber makanan. Kiasan ini merujuk pada kehidupan kekal dan hidup berkelimpahan yang dijamin oleh Yesus. Yesus adalah pintu keselamatan bagi kita dan hanya melalui Dialah, keselamatan kita terjamin.

Doa: Tuhan, semoga kami tidak pernah mengandalkan keselamatan kami pada diri kami sendiri atau hal-hal lain, sebab hanya Engkaulah satu-satunya yang pantas kami andalkan untuk menjamin keselamatan kami. Amin. -agawpr-

Antifon Komuni (Yoh 20:19)

Yesus berdiri di tengah-tengah para murid-Nya dan berkata: Damai sejahtera bagi kamu. Alleluya.

Jesus stood in the midst of his disciples and said to them: Peace be with you, alleluia.
  
  
“Sang Penyelamat sendiri adalah pintu bagi kawanan domba: ‘Akulah pintu bagi para domba.’ Ke dalam kawanan domba Yesus Kristus, tak seorangpun dapat masuk kecuali ia dituntun oleh Paus; dan hanya bila mereka disatukan kepadanya maka manusia dapat diselamatkan, karena Uskup Roma adalah Wakil Kristus dan Perwakilan pribadi-Nya di bumi.” (St. Paus Yohanes XXIII)
  
     
Doa Malam
 
Allah Bapa Gembala utama, barangsiapa mengetuk pintu, takkan dibiarkan saja. Maka, dengarkanlah kami yang mohon cahaya terang dan kebenaran demi Yesus, Gembala kami, yang telah mendahului kami menghadap Engkau, dan kini hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Akulah gembala yang baik.

Minggu, 26 April 2015
Hari Minggu Paskah IV


Kis. 4:8-12; Mzm. 118:1,8-9,21-23,26,28cd,29; 1Yoh. 3:1-2; Yoh. 10:11-18

Akulah gembala yang baik.

Melalui para gembala yang dipanggil dan dipilih-Nya di sepanjang zaman, Tuhan terus-menerus menggembalakan kita semua. Secara khusus, pada Hari Minggu Panggilan ini, kita diajak untuk merenungkan tentang gembala yang baik. Dalam konteks ini, sebaiknya kita mengerti bahwa gembala bukanlah pemilik kawanan domba. Sebab, pemilik kawanan yang sesungguhnya adalah Tuhan sendiri. Kita semua adalah kawanan domba milik Tuhan yang diserahkan dalam penggembalaan para gembala yang dipanggil dan dipilih-Nya, yakni para imam. Karena para gembala (= imam) bukanlah pemilik kawanan (= umat), maka mereka tidak berhak, baik untuk menjual para domba agar mendapatkan uang maupun untuk mencukur bulu-bulu mereka guna membuat pakaian hangat. Oleh karena itu, St. Agustinus mengingatkan bahaya yang seringkali membuat jatuh para gembala, yakni keinginan untuk mendapatkan keuntungan material dan kenyamanan atau kehangatan relasional dari umat yang digembalakannya. Meskipun demikian, umat tetap berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pelayanan para gembala secara layak dan wajar. Jadi, ukurannya adalah kelayakan dan kewajaran, bukan berlebihan. Sebaliknya, para gembala juga wajib untuk sungguh-sungguh menghadirkan pribadi Kristus sebagai gembala yang baik, yakni dengan pengorbanannya untuk melayani umat, dengan usahanya untuk sungguh-sungguh mengenal umat yang dilayani, juga dengan gaya hidup yang dikenal baik oleh umat sehingga suaranya didengarkan dan tindakannya dijadikan tuntunan, panutan dan teladan.

Doa: Tuhan, berilah kami gembala-gembala yang baik dan perilaharah mereka selalu agar selama-lamanya mereka tetap menjadi gembala yang baik. Amin. -agawpr-

Minggu, 26 April 2015 Hari Minggu Paskah IV

Minggu, 26 April 2015
Hari Minggu Paskah IV

Imam yang saleh adalah imam yang menyadari siapakah dirinya, secara obyektif dan ontologis: “alter Christus” (Kristus yang lain), dan yang mencoba dengan rahmat Allah untuk menjadi setiap hari lebih “alter Christus” juga di akal budinya, intensinya, perkataannya dan perbuatannya menurut semangat dan contoh dari Kristus, Imam Kekal, Gembala yang baik, yang menyerahkan dirinya untuk keselamatan kekal jiwa manusia, yang tidak mencari keuntungannya sendiri, tapi seluruhnya demi kemuliaan Allah dan kebaikan rohani dari jiwa-jiwa. Dan bantuan yang paling besar di proses ini adalah, ketika ia setiap hari merayakan dengan iman dan cinta yang dalam terhadap Kurban Misa Kudus. (Athanasius Schneider ORC, uskup auxiliary Astana, Kazakhstan dan uskup titular Celerina.)

Antifon Pembuka (Mzm 33:5-6)

Bumi penuh dengan kasih setia Tuhan, oleh Firman Tuhan langit dijadikan, alleluya.

The merciful love of the Lord fills the earth; by the word of the Lord the heavens were made, alleluia.

Misericordia Domini plena est terra, alleluia: verbo Dei cæli firmati sunt, alleluia, alleluia.


Doa Pagi

   
Ya Allah, dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu yang telah wafat dan bangkit, Engkau telah membuka jalan keselamatan bagi kami. Kami mohon, berilah kami keberanian untuk mengikuti jejak-Nya, mencintai sesama secara tulus kendati harus disertai dengan pengorbanan. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:8-12)
    
 
"Hanya Yesuslah sumber keselamatan."
      
Tatkala dihadapkan Mahkamah Agama Yahudi karena telah menyembuhkan seorang lumpuh, Petrus, yang penuh dengan Roh Kudus berkata, "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua, jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa semua itu kami lakukan dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi dibangkitkan Allah dari antara orang mati. Karena Yesus itulah orang ini sekarang berdiri dengan sehat di depan kamu. Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan yaitu kamu sendiri, namun ia telah menjadi batu penjuru. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/2, PS 824
Ref. Tangan kanan Tuhan telah memperlihatkan kekuatan. Tangan kanan Tuhan telah menjunjungku. Maka aku tak akan mati, melainkan hidup abadi.
Ayat. (Mzm 118:1.8-9.21-23.26.28.29)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya! Lebih baik berlindung pada Tuhan, daripada percaya kepada manusia. Lebih baik berlindung pada Tuhan daripada percaya kepada para bangsawan.
2. Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.
3. Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Kami memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan. Allahkulah Engkau, aku hendak bersyukur kepada-Mu, Allahku, aku hendak meninggikan Dikau. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:1-2)
   
"Kita melihat Yesus dalam keadaan-Nya yang sebenarnya."
    
Saudara-saudara terkasih, lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Allah. Saudara-saudaraku yang terkasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata bagaimana keadaan kita kelak. Akan tetapi kita tahu bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = f, gregorian, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 10:14)
Akulah gembala yang baik, sabda Tuhan; Aku mengenal domba-domba-Ku, dan domba-domba-Ku mengenal Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (10:11-18)
      
"Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya."
       
Pada suatu hari Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, "Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu. Akulah gembala yang baik. Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga; mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala! Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
MENGIKUTI BISIKAN SUARA GEMBALA BAIK

Yesus mengibaratkan diri sebagai gembala bagi kawanan domba-Nya. Namun, bagaimana orang yang lahir dan besar di tengah kota besar, bisa mengerti bahwa tokoh panutannya ialah gembala?

Mari sejenak kita menerawang kehidupan gembala di Palestina. Gembala di Palestina sangat berbeda dengan gembala di negeri kita. Di negeri kita kambing atau domba dipelihara atau digembalakan dengan tujuan pada usia atau bobot tertentu kambing atau domba itu dapat dijual atau dipotong, dikonsumsi dagingnya. Di Palestina umumnya domba dipelihara untuk diambil bulu atau susunya. Maka, domba-domba itu akan hidup lama dengan si gembalanya, karena ia tidak disembelih. Di sanalah terjadi hubungan yang akrab antara gembala dan domba-dombanya. Seringkali si gembala memberi nama kepada masing-masing dombanya, entah itu Si Coklat, Si Belang dan sebagainya. Sang gembala akan menjaga kawanan domba itu siang dan malam dari pelbagai ancaman baik perampok atau binatang buas. Ia akan mempertaruhkan nyawanya demi tugasnya itu.

Yesus mengklaim diri sebagai gembala (Yoh 10:11-18), karena analogi seorang gembala sangat pas dengan diri-Nya. Gembala adalah personifikasi diri yang menggambarkan kepemimpinan yang memelihara, melindungi dan sekaligus berkorban bagi pengikut-Nya. Yesus telah paripurna mengemban tugas yang tidak mudah itu. Bahkan Ia menyerahkan nyawa-Nya sendiri untuk domba-domba-Nya, dalam hal ini umat manusia. Jika kita memakai gambaran gembala di Palestina, hubungan timbal balik antara gembala dan domba akan berhasil dengan baik asalkan masing-masing pihak menjalankan fungsinya secara tepat dan benar. Fungsi gembala dalam hal ini memimpin, mengarahkan, memelihara, mengayomi dan melindungi (bdk. Mzm 23, Yoh 10:1-5).

Sedangkan sebagai domba, ia harus taat kepada sang gembala. Domba harus melakukan petunjuk dan arahan dari gembalanya. Ia harus mempercayakan dirinya pada sang gembala jika mau aman dan sejahtera. Yesus mengingatkan bahwa di sekitar kita ada banyak suara-suara lain yang mencoba menirukan suara-Nya. Mungkin saja suara itu menjanjikan kenyamanan, kenikmatan dan prestasi yang gemilang. Namun kita tidak bisa menjamin apakah hal itu nantinya untuk kebaikan kita? Atau kita sedang dibujuk rayu supaya mengikuti suaranya dengan maksud mencelakakan dan menjerumuskan kita.

Suara-suara itu seolah benar merupakan solusi bagi masalah yang membelenggu kita. Sebagai domba, kita sering dihadapkan pada situasi seperti itu. Namun domba yang baik pasti akan bisa membedakan mana suara gembalanya dan mana yang bukan. Dari mana kita dapat membedakan suara gembala yang asli dan yang bukan? Tidak lain dengan kepekaan diri. Kepekaan itu dapat diasah manakala kita mau selalu akrab bergaul dengan Sang Gembala itu melalui firman-Nya. Suara gembala itu akan jelas terdengar dalam nurani kita. Ia mengingatkan kita akan segala sesuatu yang pernah dikatakan Sang Gembala. Melenceng sedikit saja dari apa yang diajarkan-Nya pasti membuat kita tidak sejahtera.

Betapa pun sulit dan terjalnya jalan yang kita tempuh, jika kita mendengarkan suara-Nya, pasti kita akan aman dan sejahtera. [Chang/RUAH]

Antifon Komuni

Telah bangkit Gembala Baik yang menyerahkan nyawa untuk domba-domba-Nya dan rela mati untuk kawanan-Nya, alleluya.

The Good Shepherd has risen, who laid down his life for his sheep and willingly died for his flock, alleluia.

Atau (Yoh 10:14)

Ego sum pastor bonus, alleluia: et cognosco oves meas, et cognoscunt me meæ alleluia, alleluia.

Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy