| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 30 Desember 2022 Pesta Keluarga Kudus: Yesus, Maria, Yusuf (Hari Keenam Dalam Oktaf Natal)

Credit:junak/istock.com
Jumat, 30 Desember 2022
Pesta Keluarga Kudus: Yesus, Maria, Yusuf  
    
Keluarga Kristen adalah persekutuan pribadi-pribadi, satu tanda dan citra persekutuan Bapa dan Putera dalam Roh Kudus. Di dalam kelahiran dan pendidikan anak-anak tercerminlah kembali karya penciptaan Bapa. Keluarga dipanggil, supaya mengambil bagian dalam doa dan kurban Kristus. Doa harian dan bacaan. Kitab Suci meneguhkan mereka dalam cinta kasih. Keluarga Kristen mempunyai suatu tugas mewartakan dan menyebarluaskan Injil. (Katekismus Gereja Katolik, 2205)
 
Antifon Pembuka (Luk 2:16)

Para gembala bergegas datang dan bertemu dengan Maria dan Yusuf serta Sang Bayi yang terbaring di palungan.

The shepherds went in haste, and found Mary and Joseph and the Infant lying in a manger.

Deus in loco sancto suo: Deus, qui inhabitare facit unamines in domo: ipse dabit virtutem et fortitudinem plebi suae.   
 
  
Doa Pagi
 
Ya Allah, Engkau berkenan memberikan kepada kami Keluarga Kudus sebagai teladan yang unggul. Semoga kami meneladannya dalam keutamaan hidup berkeluarga dan dalam ikatan cinta agar kami layak menikmati dengan penuh sukacita anugerah hidup abadi di dalam rumah-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (3:2-6,12-14)
 
"Orang takwa menghormati ibu-bapanya."
 
Anak-anakku, dengarkanlah aku: Tuhan telah memuliakan bapa di atas anak-anaknya, dan hak itu atas para anaknya Ia teguhkan. Barangsiapa menghormati bapanya, ia memulihkan dosa, dan siapa memuliakan ibunya, ia sama dengan orang yang mengumpulkan harta. Barangsiapa menghormati bapanya, ia sendiri akan mendapat kesukaan pada anak-anaknya, dan apabila bersembahyang, niscaya doanya dikabulkan. Barangsiapa memuliakan bapanya akan panjang umurnya, dan orang yang taat kepada Tuhan menenangkan hati ibunya. Anakku, tolonglah bapamu pada masa tuanya, dan jangan menyakiti hatinya di masa hidupnya. Kalau akalnya sudah berkurang, hendaklah kaumaafkan, jangan menistakan dia sewaktu engkau masih berjaya. Kebaikan yang ditujukan kepada bapa tidak akan terlupakan; sebaliknya akan dibilang sebagai pemulihan segala dosamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.         
 
                

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.
Atau Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
Ayat. (Mzm 128:1-2.3.4-5; R:1)
1. Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur yang ada di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di se keliling mejamu!
3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan, orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose (3:12-21)
 
"Tata hidup keluarga di dalam Tuhan."
 
Saudara-saudara, kalianlah orang pilihan Allah, yang dikuduskan dan dikasihi oleh-Nya. Maka kenakanlah belas kasihan, kemurahan dan kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan hendaknya kalian saling mengampuni bila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain; sebagaimana Kristus mengampuni kalian, demikian pula kalian hendaknya. Dan di atas semuanya itu kenakanlah cintakasih, tali pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Semoga damai sejahtera Kristus menguasai hatimu, karena untuk itulah kalian dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. Semoga sabda Kristus dengan segala kekayaannya tinggal di antara kamu. Hendaknya kamu saling mengajar dan menasihati dengan segala hikmat. Nyanyikanlah mazmur, puji-pujian dan nyanyian rohani, untuk mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah itu demi nama Tuhan Yesus Kristus, dan dengan perantaraan-Nya bersyukurlah kepada Allah, Bapa kita. Hai para isteri, tunduklah kepada suamimu sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai para suami, kasihilah isterimu, dan janganlah berlaku kasar terhadapnya. Hai anak-anak, taatilah orangtuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Hai para bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.  
 
            

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Kol 3:15a.16a)
Semoga damai sejahtera Kristus menguasai hatimu.
Semoga sabda Kristus dengan segala kekayaannya
tinggal di antara kamu.


Inilah Injil Suci menurut Matius (2:13-15,19-23)
  
"Bawalah Bayi serta ibu-Nya mengungsi ke Mesir."
  
Setelah orang-orang majus yang mengunjungi Bayi Yesus di Betlehem pulang, nampaklah Malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu berkata, “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya! Larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Raja Herodes akan mencari Anak itu untuk dibunuh.” Maka Yusuf pun bangun. Malam itu juga diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana sampai Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan lewat nabi-Nya, “Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku.” Setelah Herodes mati, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf di Mesir dalam mimpi. Kata malaikat itu, “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, dan berangkatlah ke tanah Israel, karena mereka yang hendak membunuh Anak itu sudah mati.” Lalu Yusuf pun bangunlah. Diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, dan pergilah mereka ke tanah Israel. Tetapi setelah mendengar bahwa Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes, ayahnya, Yusuf takut ke sana. Setelah dinasihati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea. Setibanya di sana ia tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan
 
Menjelang akhir tahun 2022 dalam beberapa hari, kantor berita terkemuka telah membuat ulasan tentang berita teratas tahun ini, yaitu berita yang paling banyak dibaca dan paling banyak ditonton.) Pastinya, ada banyak berita top baik di kancah internasional maupun di kancah lokal. Ada begitu banyak berita yang membanjiri gelombang udara dan di layar ponsel kita setiap hari, dan berita itu datang setiap jam, dan bahkan mungkin setiap menit. Tetapi jika kita mengambil waktu sejenak dan bertanya pada diri kita sendiri, berita apa yang berdampak pada hidup kita, kita mungkin harus berpikir sejenak. Tentu saja, kita mungkin memiliki pilihan sendiri tentang apa yang menjadi berita teratas tahun 2022, tetapi bagaimana sebuah berita berdampak pada kita sangat bergantung pada satu hal. Dan seberapa besar pengaruhnya terhadap kita dan bagaimana hal itu mempersatukan kita lebih dekat satu sama lain. Dengan kata lain, dampak sebuah berita pada sekelompok orang, baik atau buruk, bergantung pada efek pemersatunya.
 
 Semoga kita mengingat peristiwa-peristiwa tertentu di tahun 2022 yang mempersatukan kita dalam solidaritas. Kita mungkin ingat bahwa pada tahun ini, ada beberapa tragedi yang terjadi. Salah satunya adalah gempa besar di Cianjur, tragedi di Kanjuruhan, Malang.

Pada pesta Keluarga Kudus ini, perikop Injil menyoroti Yusuf. Injil tidak memiliki kutipan darinya dan dia tampaknya adalah sosok ayah pendiam yang tindakannya berbicara lebih keras daripada kata-kata. Tetapi jika kita bertanya kepada Yusuf, peristiwa apa yang berdampak padanya dan mengubah hidupnya, dia akan memiliki daftar yang cukup untuk dibagikan.

Pertama, setelah mimpi di mana dia mendapat penglihatan tentang malaikat yang memberitahunya apa yang harus dilakukan, dia membawa Maria pulang untuk menjadi istrinya.

Kemudian dia dan Maria harus pergi ke Bethlehem untuk sensus. Di sanalah Yesus dilahirkan dan karena tidak ada tempat, bayi Yesus dibaringkan di palungan.

Dan kemudian mimpi lain, dan dia harus membawa Maria dan Anak itu melarikan diri ke Mesir untuk melarikan diri dari Raja Herodes yang ingin membunuh Anak itu.

Setelah kematian Herodes, mimpi lain datang, dan dia membawa Maria dan Yesus kembali ke Israel, tetapi karena masih ada bahaya di Yudea, dia membawa mereka ke Galilea dan menetap di sebuah kota bernama Nazareth.

Itu bukan hanya peristiwa yang berdampak. Itu adalah saat-saat krisis dan saat-saat yang membahayakan jiwa. Tetapi itu adalah saat-saat yang diingat Yusuf. Itu juga saat-saat dia menunjukkan karakter aslinya dan juga menyatukan keluarga.

Maka hari ini, kita merayakan Pesta Keluarga Kudus Yesus, Maria dan Yusuf. Mereka disebut “Keluarga Kudus” dan bukan “Keluarga Bahagia”, atau “Keluarga Beruntung”, atau “Keluarga Sehat”.

Mereka adalah Keluarga Kudus karena di saat-saat krisis yang berbahaya, mereka tetap bersama dalam iman dan cinta dan mereka memberi kita model tentang bagaimana seharusnya sebuah keluarga.
 
Tetapi dikatakan, dan sangat mendalam, bahwa jika Anda ingin mengubah dunia, pulanglah dan cintai keluarga Anda (St. Teresa dari Kalkutta).

Cintalah yang dapat mengubah dunia dan harus dimulai dari keluarga.

Dan biasanya pada saat-saat krisis yang berbahaya cinta dan persatuan keluarga dibangun, seperti yang akan ditunjukkan oleh cerita berikut kepada kita.

Agar sebuah keluarga tetap bersama ada dua hal yang diperlukan: berdoa bersama dan makan bersama.

Itulah tentang Misa – sebagai keluarga Allah, kita datang untuk berdoa bersama dan ambil bagian dalam Ekaristi Kudus agar kita dapat menjadi seperti Keluarga Kudus.

Keluarga Kudus tidak akan ditampilkan sebagai berita utama tahun 2022. Keluarga yang berdoa bersama, makan bersama, dan tinggal bersama juga tidak akan menjadi berita.

Tapi bukan berita yang mengubah dunia. Keluarga yang sederhana dan rendah hati itulah yang akan mengubah dunia.

Dan keluarga dapat mengubah dunia hanya dengan berdoa bersama, makan bersama, dan tinggal bersama. 

Paus Fransiskus memperbaharui undangannya kepada umat beriman untuk berdoa bagi Paus Emeritus Benediktus XVI dan menemaninya dalam doa pada saat-saat sulit ini.
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 
Antion Komuni (Bar 3:38)

Allah kita tampak di dunia, Ia bergaul dengan manusia.

Our God has appeared on the earth, and lived among us.
 
 
 

RENUNGAN PAGI

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy