| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Seri Katekismus ARTINYA KATOLIK


KATKIT (Katekese Sedikit) No. 234

Seri Katekismus
ARTINYA KATOLIK

Syalom aleikhem.
Gereja kita bernama “Gereja Katolik”. Tahukah anda apa arti kata “katolik”? Katolik, sebelum menjadi sebuah nama, adalah kata sifat. Katolik itu suatu sifat. Kata itu berarti “merangkul semua”. Juga, berarti “seluruhnya” atau “lengkap”. Sebagai kata yang ditinjau dari asal-muasalnya, katolik itu suatu sifat yang merangkul keseluruhan.

Belum terlalu jelas? Mari perdalam. Santo Ignasius dari Antiokhia dalam suratnya kepada Gereja Smirna mengatakan, “Di mana ada Yesus Kristus, di situ ada Gereja Katolik”. Memang, pernyataan ini belum merujuk pada katolik sebagai nama, melainkan sebagai sifat, yaitu bahwa Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik – waktu itu benar-benar utuh dalam kesatuan, belum ada perpecahan – merangkul seluruh bangsa.

Katolik: Merangkul Segala Suku dan Bangsa

Hal itu terbukti sejak dari Pentakosta. Gereja Kristus sudah katolik sejak hari Pentakosta. Silakan dilihat betapa banyaknya orang dari aneka suku dan bangsa yang mendengarkan pewartaan Para Rasul yang diwakili oleh Rasul Santo Petrus yang bicara di depan umum. Kitab Kisah Para Rasul mencatat suku dan bangsa itu satu demi satu. Dan, mereka itu menerima ajaran yang disampaikan Rasul Petrus, lalu mereka – dari berbagai suku dan bangsa – dibaptis. Gereja memang sudah katolik sejak hari lahirnya.

Itulah alasannya mengapa sering disebut Pentakosta adalah hari lahir Gereja Katolik – nama lengkapnya: Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik. Gereja Katolik menerima kepenuhan sarana keselamatan, yaitu pengakuan iman yang benar dan utuh, kehidupan sakramental yang lengkap, dan tugas pelayanan yang tertahbis dalam suksesi apostolik.

Sekali lagi, Gereja kita disebut Gereja Katolik karena sejak mula lahirnya, yaitu hari Pentakosta, sudah merangkul di dalam dirinya pelbagai suku dan bangsa yang waktu itu mendengarkan pewartaan dari Para Rasul. Sejak hari lahirnya, Gereja Katolik bukan gereja kesukuan atau kebangsaan, bukan gereja milik suku atau bangsa tertentu, melainkan gereja “milik” seluruh dunia. Sejak hari lahirnya, Gereja Katolik sudah benar-benar katolik, dalam arti bersifat merangkul seluruhnya.

Kekatolikan itu tampak juga dalam pengakuan iman yang benar dan utuh. Benar artinya sesuai dengan iman Para Rasul yang diterima dari Yesus Kristus. Utuh artinya tak memilih bagi dirinya apa yang cocok saja, segala yang diajarkan Para Rasul itulah yang diteruskan. Semuanya terjaga dan lestari oleh suksesi apostolik. Kepemimpinan Para Rasul diteruskan oleh orang-orang yang dipercaya dan ditunjuk untuk menggantikan peran dan karya mereka.

Katolik: Diutus kepada Segala Suku dan Bangsa

Gereja bersifat katolik juga karena diutus kepada seluruh umat manusia. Semua orang dipanggil menjadi Umat Allah yang baru. Karena itu, Gereja Katolik harus disebarluaskan ke seluruh dunia.

Begitulah secara singkat padat artinya katolik: pertama, Gereja sudah katolik karena sejak hari lahirnya sudah memiliki anggota dari aneka suku dan bangsa; kedua, Gereja diutus kepada seluruh suku dan bangsa di dunia.

** Uraian atas Katekismus Gereja Katolik (KGK) No. 830 – 831

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy