| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>
Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Rabu, 19 November 2025 Hari Biasa Pekan XXXIII

Rabu, 19 November 2025
Hari Biasa Pekan XXXIII
  
Sejak Paskah, Roh Kudus "menginsyatkan" dunia akan "dosa" (Yoh 16:8-9), artinya Ia menyingkapkan bahwa dunia tidak percaya kepada Dia, yang diutus Bapa. Roh yang sama, yang membuka kedok dosa, adalah juga Penolong Bdk. Yoh 15:26. yang memberi rahmat penyesalan dan pertobatan kepada hati manusia Bdk. Kis 2:36-38; DeV 27-48. (Katekismus Gereja Katolik, 1433)
 
Antifon Pembuka (bdk. 2Mak 7:23)
 
Berkat belas kasih-Nya Tuhan mengembalikan roh dan hidup kepadamu, justru karena kamu kini memandang dirimu bukan apa-apa demi hukum-hukum-Nya.

Doa Pagi


Allah Bapa kami, sumber kebahagiaan abadi, semoga kami selalu gembira dalam berbakti kepada-Mu. Sebab hanya dalam mengabdi kepada-Mu kami akan memperoleh kebahagiaan yang sempurna dan abadi. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
   
Siouxfall Diocese

Bacaan dari Kitab Kedua Makabe (7:1.20-31)   
      
"Pencipta alam semesta akan memberi kembali roh dan hidup kepadamu."
   
Pada waktu itu ada tujuh orang bersaudara beserta ibunya ditangkap. Dengan siksaan cambuk dan rotan mereka dipaksa oleh Raja Antiokhus Epifanes untuk makan daging babi yang haram. Ibu itu sungguh mengagumkan secara luar biasa. Ia layak dikenang baik-baik. Ia harus menyaksikan ketujuh anaknya mati dalam tempo satu hari saja. Namun demikian ia tetap menanggungnya dengan tabah dan besar hati karena harapannya kepada Tuhan. Dengan rasa hati yang luhur ia menghibur anaknya masing-masing dalam bahasanya sendiri penuh dengan semangat hukum. Dengan semangat jantan dikuatkannya tabiat kewanitaannya, lalu berkatalah ia kepada anak-anaknya, “Aku tidak tahu bagaimana kalian muncul dalam kandunganku. Bukan akulah yang memberi kalian nafas dan hidup atau menyusun anggota-anggota badanmu satu per satu, melainkan Pencipta alam semestalah yang membentuk kelahiran manusia dan merencanakan kejadian segala sesuatunya. Dengan belas kasih Tuhan akan memberi kembali roh dan hidup kepadamu, justru karena kini kalian memandang dirimu bukan apa-apa demi hukum-hukum-Nya.” Adapun Raja Antiokhus mengira, bahwa ibu itu menghina dirinya, dan ia menganggap bicaranya suatu penistaan. Anak bungsu yang masih hidup tidak hanya dibujuk dengan kata-kata, tetapi raja juga menjanjikan dengan angkat sumpah bahwa si bungsu akan dijadikannya kaya dan bahagia, asal saja ia mau meninggalkan adat istiadat nenek moyangnya. Bahkan ia akan dijadikan sahabat raja, dan kepadanya akan dipercayakan pelbagai jabatan Negara. Oleh karena pemuda itu tidak menghiraukannya sama sekali, maka raja memanggil ibunya dan mendesak, supaya ia menasihati anaknya demi keselamatan hidupnya. Sesudah lama didesak barulah ibu itu menyanggupi untuk meyakinkan anaknya. Kemudian ia membungkuk kepada anaknya lalu dengan mencemoohkan penguasa yang bengis itu ia berkata dalam bahasanya sendiri, “Anakku, kasihanilah aku yang sembilan bulan lamanya mengandungmu dan tiga tahun lamanya menyusui engkau. Aku pun sudah mengasuhmu dan membesarkanmu hingga umurku sekarang ini dan terus memliharamu. Aku mendesak, ya anakku, tengadahlah ke langit dan ke bumi dan kepada segala sesuatu yang kelihatan di dalamnya. Ketahuilah bahwa Allah menjadikan semuanya itu bukan dari barang yang sudah ada. Demikianlah bangsa manusia juga dijadikan. Jangan takut kepada algojo itu. Sebaliknya hendaklah menyatakan diri sepantas kakak-kakakmu dan terimalah maut itu, supaya aku mendapat kembali engkau bersama kakak-kakakmu di masa belas kasihan kelak.” Belum lagi ibu itu mengakhiri ucapannya berkatalah pemuda itu, “Kalian menunggu siapa? Aku tidak akan taat kepada penetapan raja. Sebaliknya aku taat kepada segala ketetapan Taurat yang sudah diberikan oleh Musa kepada nenek moyang kami. Tetapi Baginda, yang menjadi asal usul segala malapetaka yang menimpa orang-orang Ibrani, pasti tidak akan luput dari tangan Allah.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Support untuk RENUNGANPAGI.ID


Pembaca renunganpagi.id yang terhormat,
Seiring dengan meningkatnya biaya operasional, kami tidak dapat melakukan ini semua tanpa bantuan Anda. Untuk pemeliharaan website maupun sosial media kami selain membutuhkan waktu, tenaga juga biaya yang dikeluarkan (misalnya biaya perpanjangan 3 domain renunganpagi.id, lumenchristi.id, indonesianpapist.com, perpanjangan verifikasi X twitter Indonesian Papist yang berada dibawah pengelolaan kami). Terima kasih atas dukungan, kebaikan dan kemurahan hati selama ini sehingga web renunganpagi.id dapat beroperasi dengan minim iklan), kami juga tidak monetitasi seluruh sosial media facebook renunganpagi.id, X Katolik_Roma, ini semua tidak lepas dari donasi yang Anda berikan. Semoga Tuhan menyertai kita masing-masing, dan semoga Dia terus menguatkan kita dalam iman, sehingga kita akan bertumbuh untuk semakin mengasihi Dia, setiap hari dalam hidup kita. Amin. 
 




 

 

Selasa, 18 November 2025 Hari Biasa Pekan XXXIII

 

Selasa, 18 November 2025
Hari Biasa Pekan XXXIII
Peringatan Fakultatif Pemberkatan Basilika Santo Petrus dan Santo Paulus     
 
Antifon Pembuka (2Mak 6:30)

Bagi Tuhan yang mempunyai pengetahuan yang kudus ternyatalah bahwa aku dapat meluputkan diri dari maut dan kini menanggung sengsara hebat dalam tubuhku akibat deraan ini. Tetapi dalam jiwa kuderita semuanya itu dengan suka hati karena takut akan Tuhan.

Doa Pagi

Allah Bapa Yang Maharahim, Engkau menganugerahi kami teladan para kudus yang rela mengorbankan hidup demi kebenaran. Semoga kami berani bertindak selaras dengan kehendak-Mu.  Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Foto oleh form PxHere
Bacaan dari Kitab Kedua Makabe (2Mak 6:18-31)
 
"Aku meninggalkan teladan baik, bila aku dengan sukarela mati demi hukum Taurat yang mulia dan suci."

  
Ada seorang ahli Taurat terkemuka, bernama Eleazar. Ia sudah lanjut usia dan sangat terhormat. Ia dipaksa membuka mulutnya untuk makan daging babi. Tetapi ia lebih mengutamakan mati secara terhormat daripada hidup ternista. Maka ia memuntahkan daging yang haram itu dan dengan rela hati menuju ke tempat deraan. Memang demikianlah seharusnya tindakan orang yang berani menolak apa yang tidak halal untuk dikecap kendati secara naluriah ia mencintai hidupnya. Tetapi para pengurus perjamuan kurban yang tak halal itu telah lama kenal baik dengan Eleazar. Karena itu mereka menyendirikan Eleazar, lalu menyuruh dia mengambil daging yang boleh dipakai dan yang dapat ia sediakan sendiri. Lalu dari daging itu cukuplah kalau ia pura-pura makan apa yang dititahkan raja. Dengan demikian nyawanya akan diselamatkan, dan ia akan diperlakukan dengan baik demi persahabatan yang lama. Tetapi Eleazar mengambil keputusan mulia yang pantas bagi umurnya, bagi kehormatan usianya dan bagi ubannya yang jernih dan amat mulia, pantas bagi cara hidupnya yang jernih sejak masa mudanya, dan terlebih pantas bagi perundang-undangan suci yang diberikan oleh Allah sendiri. Dengan tegas ia minta, supaya segera dikirim ke dunia orang mati saja. Kata Eleazar, “Berpura-pura tidaklah pantas bagi umur kami, jangan-jangan banyak pemuda kusesatkan oleh karena mereka menyangka bahwa Eleazar yang sudah berumur sembilan puluh tahun beralih kepada tata cara asing. Boleh jadi mereka kusesatkan dengan berpura-pura demi hidup yang pendek dan fana ini. Selain itu kuturunkan noda dan aib kepada usiaku. Kalaupun sekarang aku lolos dari dendam pihak manusia, tetapi tak mungkin aku melarikan diri dari tangan Yang Mahakuasa, baik hidup maupun mati. Dari sebab itu dengan berpulang secara jantan aku mau menyatakan dirilayak bagi usiaku. Dengan demikian aku pun meninggalkan teladan luhur bagi kaum muda untuk dengan sukarela mati demi hukum Taurat yang mulia dan suci itu.” Setelah berkata demikian, Eleazar langsung menuju tempat deraan. Adapun orang-orang yang beberapa saat sebelumnya bersikap baik terhadapnya, sekarang memusuhi dia karena menurut mereka Eleazar tadi berbicara seperti orang gila. Sesudah didera sampai hampir mati, Eleazar mengaduh, katanya, “Bagi Tuhan yang memiliki pengetahuan kudus, ternyatalah bahwa aku dapat meluputkan diri dari maut dan bahwa aku sekarang menanggung derita hebat dalam tubuhku akibat deraan ini. Tetapi dalam jiwa aku menderita semuanya itu dengan senang hati karena aku takut akan Tuhan.” Demikian Eleazar berpulang dan meninggalkan kematiannya sebagai teladan keluhuran budi dan sebagai peringatan kebajikan, tidak hanya bagi kaum muda, tetapi juga bagi kebanyakan orang dari bangsanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Orang Kudus hari ini: 17 November 2025 St. Elisabeth dari Hungaria

 

Public Domain

 

 Saudara-saudari terkasih, pada hari ini, Gereja memperingati St. Elisabeth dari Hungaria, seorang perempuan yang agung dan suci, seorang hamba Allah yang setia, yang hidup, pengabdian, komitmen, dan hidupnya yang berharga hendaknya menjadi sumber inspirasi bagi kita semua untuk diteladani, dalam bagaimana kita seharusnya sungguh-sungguh beriman dalam seluruh hidup kita. Santa Elisabeth dari Hungaria adalah seorang putri Hungaria yang menikah dengan seorang bangsawan pemilik tanah dan penguasa Thuringia di Jerman. Ia harus menikah di usia muda dan berkeluarga. Namun di saat yang sama, ia juga menjalani hidup yang saleh dan berbudi luhur, terinspirasi oleh teladan dan reformasi yang dilakukan oleh rekan sezamannya, Santo Fransiskus dari Assisi. Santa Elisabeth dari Hungaria dikenal karena karya-karya amalnya yang luar biasa dan kepeduliannya terhadap kaum miskin dan orang sakit di seluruh wilayah kekuasaan suaminya, yang disetujui oleh suaminya, sang penguasa negeri itu. Tindakannya juga sangat memengaruhi suaminya, karena suaminya, sering mendukung Gereja dan upaya-upaya yang dilakukan Gereja.

Bacaan Harian: 17 - 23 November 2025

Senin, 17 November: Peringatan Wajib St. Elisabet dari Hungaria (P). 
1Mak. 1:10-15,41-43,54-57,62-64; Mzm. 119:53,61,134,150,155,158; Luk. 18:35-43. 
 
Selasa, 18 November: Hari Biasa Pekan XXXIII (H). 
Peringatan Fakultatif Pemberkatan Basilika St Petrus dan St. Paulus
2Mak. 6:18-31; Mzm. 4:2-3,4-5,6-7; Luk. 19:1-10. 
 
Rabu, 19 November: Hari Biasa Pekan XXXIII (H).  
2Mak. 7:1,20-31; Mzm. 17:1,5-6,8b,15; Luk. 19:11-28
 
Kamis, 20 November: Hari Biasa Pekan XXXIII (H). 
1Mak. 2:15-29; Mzm. 50:1-2,5-6,14-15; Luk. 19:41-44.
 
Jumat, 21 November: Peringatan Wajib SP Maria Dipersembahkan kepada Allah (P). 
1Mak. 4:36-37,52-59; MT 1Taw. 29:10,11abc,11d-12a,12bcd; Luk. 19:45-48.
 
Sabtu, 22 November: Peringatan Wajib St. Sesilia, Perawan dan Martir (M).
1Mak. 6:1-13; Mzm. 9:2-3,4,6,16b,19; Luk. 20:27-40.
 
Minggu, 23 November: Hari Raya Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam (P). 
2Sam. 5:1-3; Mzm. 122:1-2,4-5; Kol. 1:12-20; Luk. 23:35-43.
 
 
The Photographer | CC0
 

Senin, 17 November 2025 Peringatan Wajib St. Elisabeth dari Hungaria

Senin, 17 November 2025
Peringatan Wajib St. Elisabeth dari Hungaria 
  
"Bagaimana mungkin aku memakai mahkota emas, sedangkan Tuhan memakai mahkota duri? Dan Dia memakainya untukku!" - Santa Elisabeth dari Hungaria

    

Antifon Pembuka (Mzm 149:1-2)
 
Marilah kalian yang diberkati oleh Bapa-Ku, sebab Aku sakit dan kalian mengunjungi Aku. Sungguh Aku bersabda kepadamu: Apa saja yang kalian lakukan bagi saudara-Ku yang terhina sekali pun, itu kalian lakukan bagi-Ku.
 
Doa Pagi

 
Ya Allah, Santa Elisabet melihat dan menghormati Kristus dalam diri kaum miskin. Semoga karena doa dan teladannya kami pun melayani orang malang dan papa dengan cinta kasih sejati. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  


Credit: JMLPYT/istock.com
 

Bacaan dari Kitab Pertama Makabe (1:10-15.41-43.54-57.62-64)   
 
"Kemurkaan hebat menimpa umat."
 
Pada masa itu tampillah di Israel seorang raja yang berdosa, yaitu Antiokhus Epifanes, putera Raja Antiokhus. Ia pernah menjadi sandera di Roma. Antiokhus Epifanes itu menjadi raja dalam tahun seratus tigapuluh tujuh di zaman pemerintahan Yunani. Pada masa itu tampillah dari Israel beberapa orang jahat yang meyakinkan banyak orang dengan berkata, “Marilah kita mengadakan perjanjian dengan bangsa-bangsa sekeliling kita. Sebab sejak kita menyendiri, maka kita ditimpa banyak malapetaka.” Usul itu diterima baik. Mereka diberi hak oleh raja untuk menuruti adat istiadat bangsa-bangsa lain. Kemudian mereka itu membangun sebuah gelanggang olah raga di Yerusalem menurut adat istiadat bangsa-bangsa lain. Mereka pun memulihkan kulup mereka dan murtadlah mereka dari perjanjian kudus. Mereka bergabung dengan bangsa-bangsa lain dan menjual dirinya untuk berbuat jahat. Beberapa waktu kemudian Raja Antiokhus Epifanes menulis sepucuk surat perintah untuk seluruh kerajaan, bahwasanya semua orang harus menjadi satu bangsa. Masing-masing harus melepaskan adatnya sendiri. Maka semua bangsa menyesuaikan diri dengan titah raja itu. Juga dari Israel ada banyak orang yang menyetujui pemujaan raja. Dipersembahkanlah oleh mereka kurban kepada berhala dan hari Sabat dicemarkan. Pada tanggal limabelas bulan Kislew dalam tahun 145 raja menegakkan patung berhala keji di atas mezbah kurban bakaran di bait Allah. Dan di semua kota di seluruh Yehuda mereka dirikan pula mezbah pemujaan berhala. Pada pintu-pintu rumah dan di lapangan-lapangan dibakar kurban. Kitab-kitab Taurat yang diketemukan disobek-sobek dan dibakar habis. Jika pada salah seorang terdapat Kitab Perjanjian atau jika seseorang berpaut pada hukum Taurat, ia dihukum mati oleh pengadilan raja. Namun demikian ada banyak orang Israel yang tetap teguh hatinya dan bertekad untuk tidak makan sesuatu yang haram. Mereka lebih suka mati daripada menodai diri dengan makanan semacam itu dan dengan demikian mencemarkan perjanjian kudus. Dan mereka mati juga. Kemurkaan yang hebat sekali menimpa Israel.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Minggu, 16 November 2025 Hari Minggu Biasa XXXIII

 

Minggu, 16 November 2025
Hari Minggu Biasa XXXIII
  
Pada akhir zaman Kerajaan Allah akan sampai pada kesempurnaannya. Lalu orang-orang benar akan dimuliakan dengan jiwa dan badan, akan memerintah bersama Kristus sampai selama-lamanya, dan alam semesta material akan diubah. Lalu dalam kemuliaan itu Allah akan "menjadi semua di dalam semua" (1 Kor 15:28). --- Katekismus Gereja Katolik, 1060
 
Antifon Pembuka (Bdk. Yer 39:11.12.14)
  
Aku memikirkan rancangan damai, bukan bencana; kamu akan berseru kepada-Ku dan Aku akan mendengarkan kamu; Aku akan membawa kamu kembali dari semua tempat pembuanganmu.
  
The Lord said: I think thoughts of peace and not of affliction. You will call upon me, and I will answer you, and I will lead back your captives from every place.
   
Dicit Dominus: Ego cogito cogitationes pacis, et non afflictionis: invocabitis me, et ego exaudiam vos: et reducam captivitatem vestram de cunctis locis.

Doa Pagi
  
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau menghendaki agar kami semua selamat. Semoga kami selalu waspada dan siap sedia menyambut kedatangan Kerajaan-Mu dengan tetap bertekun pada tugas dan panggilan kami masing-masing.  Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    
Credit:ThamKC/istock.com

Bacaan dari Kitab Nubuat Maleakhi (4:1-2a)
  
"Bagimu akan terbit surya kebenaran."

Sungguh, hari Tuhan akan datang, menyala seperti perapian! Maka semua orang yang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik akan menjadi seperti jerami, dan akan terbakar oleh hari yang datang itu,” firman Tuhan semesta alam; “akar dan cabang mereka pun tidak akan ditinggalkan. Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 838
Ref. Tuhan datang untuk mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.
Atau  Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 98:5-6.7-8.9a; R:9)
1. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan!
2. Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gemunung bersorak-sorai bersama-sama.
3. Biarlah mereka bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.    

Orang Kudus hari ini: 15 November 2025 St Albertus Agung, Uskup dan Pujangga Gereja

 

 
 
Albertus menghidupkan kembali minat para filsuf klasik di kalangan agama dan dikenal sebagai filsuf Jerman terbesar Abad Pertengahan. © FR LAWRENCE LEW / CC FLICKR 
 
Saudara dan saudari dalam Kristus, hari ini Gereja memperingati St. Albertus Agung, juga dikenal sebagai St. Albertus Magnus, seorang santo besar dan pelayan Tuhan, yang dikenal karena kontribusinya yang besar dalam filsafat dan teologi Kristen, serta berbagai aspek iman lainnya, di mana dia telah mengilhami banyak orang untuk mengikuti Tuhan dengan setia seperti yang dia lakukan. St. Albertus Agung lahir di Italia dan dididik di Padua dan Pavia sebelum bergabung dengan Ordo Pengkhotbah pada tahun 1223.
 
Pada saat yang sama, selain banyak kontribusinya dalam bidang sastra dan pengajaran Gereja, Santo Albertus Agung juga dikenang karena perannya dalam meredakan banyak konflik dan ketegangan antara berbagai golongan Gereja, bepergian dari satu tempat ke tempat lain, memanggil orang-orang kepada kebenaran dan meninggalkan jalan mereka yang berdosa dan salah. Ia mengabdikan dirinya untuk karya-karya baik Gereja dan untuk membangun komunitas-komunitas Kristen sampai akhir. 

Sabtu, 15 November 2025 Hari Biasa Pekan XXXII

 
Sabtu, 15 November 2025
Hari Biasa Pekan XXXII

Ekaristi, sebagai sakramen cinta kasih, memiliki hubungan istimewa dengan kasih antara laki-laki dan perempuan yang dipersatukan dalam perkawinan. Suatu pemahaman yang lebih mendalam akan hubungan ini diperlukan pada masa sekarang. Paus Yohanes Paulus II kerap kali berbicara mengenai karakteristik perkawinan dari Ekaristi dan hubungan istimewanya dengan Sakramen Perkawinan: “Ekaristi adalah sakramen penebusan kita. Ekaristi adalah sakramen dari Sang Pengantin dan Sang Mempelai.” Di samping itu, “Seluruh kehidupan Kristen diwarnai cinta mempelai antara Kristus dan Gereja. Pembaptisan, langkah masuk ke dalam Umat Allah, sudah merupakan satu misteri mempelai; ia boleh dikatakan `permandian perkawinan', yang mendahului perjamuan perkawinan, Ekaristi. Secara tanpa batas Ekaristi menguatkan kesatuan dan kasih yang tak terpisahkan dalam setiap perkawinan Kristen. Dengan kuasa sakramen, ikatan perkawinan secara intrinsik dipertalikan dengan persatuan ekaristis Kristus sang Pengantin dengan Mempelai-Nya, yakni Gereja (bdk Efesus 5:31-32). Kesepakatan bersama yang saling dipertukarkan suami dan isteri dalam Kristus, yang menjadikan mereka sebagai suatu komunitas hidup dan kasih, juga memiliki dimensi ekaristik. Sungguh, dalam teologi St Paulus, kasih suami isteri merupakan suatu tanda sakramental akan kasih Kristus bagi Gereja-Nya, kasih yang mencapai puncaknya pada Salib, ungkapan “perkawinan-Nya” dengan umat manusia dan pada saat yang sama merupakan asal mula dan jantung Ekaristi. Untuk alasan ini Gereja menyatakan kedekatan rohaninya yang istimewa kepada mereka semua yang telah membangun keluarga mereka dalam Sakramen Perkawinan. (Anjuran Apostolik “Sacramentum Caritatis” No. 27, Paus Benediktus XVI, 22 Februari 2007)


Antifon Pembuka (Mzm 19:2-3)

Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, kisahkanlah segala mukjizat-Nya. Berbahagialah atas nama-Nya yang kudus, bergembiralah kamu semua yang mencari Tuhan.

Doa Pagi

Allah Bapa kami yang mahabaik, perkenankanlah kami selalu dengan setia menjaga misteri yang telah Kaunyatakan kepada kami dalam diri Yesus Putra-Mu terkasih. Semoga hidup kami memperlihatkan bakti setia kami kepada sabda-Nya yang membawa kehidupan dan kebebasan.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   

Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (18:14-16;19:6-9)  
   
"Jalan tanpa rintangan muncul di Laut Merah, dan rakyat melonjak-lonjak bagaikan anak domba."
  
Ketika segalanya diliputi sunyi senyap dan malam telah mencapai puncak peredarannya yang cepat maka sabda-Mu, yang mahakuasa, laksana pejuang yang garang, melompat dari dalam surga, dari atas takhta kerajaan ke tengah-tengah negeri yang celaka. Bagaikan pedang yang tajam dibawanya perintah-Mu yang lurus. Sambil berdiri tegak ia memenuhi seluruh negeri dengan maut. Ia menjamah langit sambil berdiri di bumi. Sungguh dengan taat kepada perintah-Mu seluruh tata ciptaan diubah sama sekali, supaya anak-anak-Mu jangan sampai mendapat celaka. Maka nampaklah awan membayangi perkemahan, tanah kering muncul di tempat yang tadinya berair, jalan tanpa rintangan muncul dari Laut Merah, dan lembah kehijau-hijauan timbul dari empasan ombak yang hebat. Di bawah lindungan tangan-Mu seluruh bangsa melewati tempat itu, seraya melihat pelbagai tanda yang menakjubkan. Mereka pergi seperti kuda menuju padang rumput, dan melonjak-lonjak bagaikan anak domba, sambil memuji Engkau, ya Tuhan, yang telah menyelamatkan mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Jumat, 14 November 2025 Hari Biasa Pekan XXXII

 
Jumat, 14 November 2025
Hari Biasa Pekan XXXII

“Sacrosanctum Concilium” mengingatkan kepada kita bahwa “setiap perayaan liturgi, sebagai karya Kristus sang Imam serta Tubuh-Nya yakni Gereja, merupakan kegiatan suci yang sangat istimewa. Tidak ada tindakan Gereja lainnya yang menandingi daya dampaknya dengan dasar yang sama serta dalam tingkat yang sama” (SC, 7). Kita perlu memupuk kesadaran iman ini mengenai liturgi, agar liturgi tidak pernah direduksi menjadi sesuatu yang kita manipulasi sesuka hati. Benediktus XVI pernah mengatakan: “sayangnya, kita juga sebagai gembala dan para ahli, lebih memandang liturgi sebagai sesuatu yang perlu diperbaharui daripada sebagai subyek yang mampu membaharui hidup Kristiani” (Homili 6 Mei 2011). Ketika kita merayakan ataupun mempelajari liturgi, kita mesti bersikap penuh hormat bagaikan nabi Musa yang menghampiri semak duri yang menyala, sebagai tanda kehadiran Allah yang hidup. (Homili Yang Mulia Antonio Guido Filipazzi: “Keindahan Liturgi Terkait dengan Hakikat Liturgi”)

Antifon Pembuka (Mzm 19:2-3)

Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam.

Doa Pagi


Allah Bapa kami di surga yang mahabijaksana, ajarilah kami mengenal tanda-tanda, yang Kaugunakan untuk menyampaikan kebijaksanaan-Mu. Semoga sabda-Mu memancarkan cahaya kepada siapa pun yang mencari Engkau. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin

Foto oleh PxHere
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (13:1-9)   
   
"Jika mereka mampu menyelidiki jagad raya, mengapa mereka tidak menemukan penguasa semuanya itu?"
  
Sungguh tolol karena kodratnya semua orang yang tidak mengenal Allah sama sekali; mereka yang tidak mampu mengenal Dia yang ada dari barang-barang yang kelihatan! Walaupun berhadapan dengan karya-karya-Nya mereka tidak mengenal Senimannya. Sebaliknya yang mereka anggap sebagai allah penguasa jagat raya ialah api atau angin atau pun badai, gugusan bintang-bintang atau air yang bergelora, atau pun penerang-penerang yang ada di langit. Jika dengan menikmati keindahannya mereka sampai menganggapnya allah, maka seharusnya mereka mengerti betapa lebih mulianya Penguasa kesemuanya itu. Sebab Bapa dari keindahan itulah yang menciptakannya. Jika mereka sampai terpesona oleh kuasa dan daya, maka seharusnya mereka menjadi insyaf karenanya, betapa lebih kuasanya Pembentuk semuanya itu. Sebab orang dapat mengenal Pencipta dengan membanding-bandingkan kebesaran dan keindahan ciptaan-ciptaan-Nya. Namun demikian dalam hal ini mereka hanya sedikit saja salahnya, sebab mungkin mereka hanya tersesat, tetapi mereka mencari Allah dan berusaha menemukan-Nya. Karena sibuk mengamat-amati karya-karya Allah dan menyelidikinya. Mereka hanya terpukau oleh apa yang mereka lihat, sebab memang indahlah semua yang kelihatan itu. Tetapi bagaimana pun mereka tidak dapat dimaafkan. Sebab jika mereka mampu mengetahui sebanyak itu, sehingga dapat menyelidiki jagat raya, mengapa mereka tidak terlebih dahulu menemukan Penguasa semuanya itu?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kamis, 13 November 2025 Hari Biasa Pekan XXXII

 

 
Karya: Stanislava Karagyozova/istock.com
Kamis, 13 November 2025
Hari Biasa Pekan XXXII
 
“Roti dan anggur bukan melambangkan Tubuh dan Darah Kristus - Sama sekali tidak! - melainkan sungguh Tubuh Kristus yang Kudus, oleh sebab Kristus Sendiri mengatakan: 'Inilah Tubuh-Ku'; dan bukannya 'Ini melambangkan Tubuh-Ku' melainkan 'Tubuh-Ku,' dan bukan 'melambangkan Darah-Ku' melainkan 'Darah-Ku'” (St. Yohanes Damaskus, The Orthodox Faith, IV [PG 94, 1148-49]).

 
Antifon Pembuka (Mzm 119:135)

Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

Doa Pagi


Allah Bapa yang Mahakuasa, melalui Yesus Putra-Mu Engkau menyampaikan rencana-Mu mengenai kami manusia. Kami mohon ajarilah kami bijaksana, sanggup memahami kehidupan-Mu dan menghayati dalam hidup kami sehari-hari. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
    
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (7:22-8:1)
  
"Kebijaksanaan merupakan pantulan cahaya kekal, dan cermin tak bernoda kegiatan Allah."
  
Di dalam kebijaksanaan ada roh yang arif dan kudus, tunggal, majemuk dan halus, mudah bergerak, jernih dan tidak bernoda, terang, tidak dapat dirusak, suka akan yang baik dan tajam, tidak tertahan, murah hati dan sayang akan manusia, tetap, meyakinkan dan mantap, mahakuasa dan memelihara semuanya serta menyelami sekalian roh yang arif, murni dan halus sekalipun. Sebab kebijaksanaan lebih lincah dari segala gerakan, karena dengan kemurniannya ia menembus dan melintasi segala-galanya. Kebijaksanaan adalah napas kekuatan Allah, dan pancaran murni kemuliaan Yang Mahakuasa. [Karena itu tidak ada sesuatupun yang bernoda masuk ke dalamnya]. Karena kebijaksanaan merupakan pantulan cahaya kekal, dan cermin tak bernoda kegiatan Allah, serta gambar kebaikan-Nya. Meskipun tunggal, namun kebijaksanaan mampu akan segala-galanya, dan walaupun tinggal di dalam dirinya, namun membarui semuanya. Dari angkatan yang satu ke angkatan yang lain ia beralih masuk ke dalam jiwa-jiwa yang suci, yang olehnya dijadikan sahabat Allah dan nabi. Tiada sesuatu pun yang dikasihi Allah kecuali orang yang berdiam bersama dengan kebijaksanaan. Sebab kebijaksanaan lebih indah daripada matahari, dan mengalahkan setiap tempat bintang-bintang. Dibandingkan dengan siang terang dialah yang unggul, sebab siang digantikan malam, sedangkan kejahatan tak sampai menggagahi kebijaksanaan. Dengan kuat ia meluas dari ujung yang satu ke ujung yang lain, dan halus memerintah segala sesuatu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Orang Kudus hari ini: 12 November 2025 St. Yosafat, Uskup dan Martir

 

 
Public Domain

Saudara-saudari terkasih hari ini Gereja memperingati St. Yosafat, uskup dan martir. Ia dari persekutuan Katolik Timur, khususnya di antara orang Ukraina dan Rusia. St. Yosafat Kuncevyc lahir di Polandia pada tahun 1580. Ia adalah anggota Ordo St. Basil dan berupaya mereformasi komunitas yang sebelumnya bersifat monastik, memberinya karakter yang lebih aktif. Teladannya yang agung dalam hal kesetiaan dan kasih kepada Allah, iman kepada-Nya, serta kasih dan kepeduliannya terhadap umatnya, orang-orang yang dipercayakan kepadanya oleh Allah, semuanya hendaknya menginspirasi kita semua untuk menjadi murid dan pengikut Allah yang lebih baik dan lebih berdedikasi. 

Pada tahun 1617, Yosafat diangkat menjadi uskup agung Polotsk. Sebagai uskup agung, ia mengkampanyekan rekonsiliasi umat Kristen yang terpisah, serta reformasi kaum klerus. Ia menjadi pemimpin besar pertama umat Katolik Ruthenia, sekelompok umat Kristen yang terpisah yang dipersatukan kembali dengan Takhta Suci melalui Perjanjian Brest-Litovsk pada tahun 1595.

Pada waktu itu, Gereja-gereja di Eropa Timur dan Tenggara telah terpisah dari Gereja Induk di Roma selama kurang lebih lima ratus tahun, karena perpecahan dan pemisahan yang terjadi karena ketidaksepakatan dan kesalahpahaman yang tidak menguntungkan antara Gereja Timur yang semula berpusat di Konstantinopel, dan seluruh Gereja Katolik di bawah yurisdiksi Paus di Roma

Akibatnya, persekutuan antara kedua belah pihak putus, dan Gereja-gereja Timur tidak mengakui Gereja Roma sebagai Gereja yang sah, melihat diri mereka sebagai penerus yang benar dari para Rasul. Dan banyak kesedihan dan kepahitan muncul di antara kedua Gereja karena kesalahpahaman dan pembagian yang salah di antara mereka.

Dan konflik ini adalah yang paling sulit di tempat-tempat di mana kedua Gereja bertemu dan berbaur, di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Lituania, Belarusia dan Ukraina. Dan di sinilah St. Yosafat Kuntsevych memimpin kawanannya, dan dalam kesempatan di mana sebuah cabang zaitun diperpanjang antara dua Gereja di Persatuan Brest, St. Yosafat termasuk di antara para uskup yang setuju untuk berada di bawah kepemimpinan pengganti yang sebenarnya, Santo Petrus di Roma sambil melestarikan tradisi unik Kekristenan Timur mereka.

St Yosafat bekerja keras menyatukan kembali dua golongan di antara domba-domba yang dipercayakan kepadanya sebagai gembala mereka. Ada banyak kesedihan dan banyak kesulitan dalam hal ini, dan banyak yang menolak keputusan untuk bersatu kembali dengan Gereja Roma, yang mengakibatkan kekerasan dan kehancuran, pembunuhan, dan banyak penderitaan bagi Tuhan dan Gereja-Nya.

Tetapi St. Yosafat tidak menyerah dan terus bertekun, memanggil semua orang yang telah menempuh jalan yang salah untuk bertobat dan kembali kepada kebenaran di dalam Gereja, dan untuk itu ia menjadi martir, ketika mereka yang menolak untuk mengikuti teladannya, menyerangnya dan membunuhnya dengan darah dingin, dan melemparkan tubuhnya ke sungai sambil menggeledah gerejanya, harta benda dan semua umat beriman berkumpul di tempat itu. Santo Yosafat dikanonisasi pada tahun 1867, menjadi orang suci Timur pertama yang secara resmi dikanonisasi oleh Roma. Ia dihormati sebagai salah satu santo pelindung Polandia dan Belarus dan sebagai pelindung khusus persatuan Kristen.

Dari contoh St. Yosafat Kuntsevych, kita dapat melihat bagaimana kita orang Katolik harus menjalani hidup kita, dipenuhi dengan iman, keberanian dan kekuatan untuk menghidupi iman itu dengan tulus dan dengan pengabdian. Dan bagaimana kita melakukannya? Dengan memohon kepada Tuhan, Allah kita, untuk kasih karunia dan pertolongan-Nya setiap hari, agar kita, orang-orang yang lemah, dapat hidup dengan semangat dan kekuatan, dan dengan keberanian bahkan ketika kita menghadapi tantangan besar melawan kita.

Oleh karena itu marilah kita hari ini memohon kepada Tuhan, Allah kita, melalui perantaraan santo suci dan martir, St. Yosafat Kuntsevych, agar kita dapat bertumbuh semakin kuat dan lebih setia dalam iman, dan marilah kita juga berdoa untuk akhirnya persatuan gereja-gereja dan semua umat beriman di bawah yurisdiksi yang sah dari Wakil Kristus, penerus Santo Petrus, yang adalah Paus kita di Roma. Semoga Tuhan membantu kita semua, Gereja-Nya yang terkasih. Amin.

Rabu, 12 November 2025 Peringatan Wajib St. Yosafat, Uskup dan Martir

 
Rabu, 12 November 2025
Peringatan Wajib St. Yosafat, Uskup dan Martir
 
“Uskup Yosafat menyerahkan hidupnya sebagai martir demi kehidupan Gereja” (Paus Pius XI)
   
Antifon Pembuka (Luk 4:18)


Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur orang yang remuk redam.

Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, bangkitkanlah di dalam Gereja-Mu semangat yang mendorong Santo Yosafat untuk menyerahkan nyawa bagi domba-dombanya. Semoga berkat doa dan teladannya kami dijiwai oleh semangat yang sama, sehingga takkan takut mempertaruhkan nyawa bagi kepentingan sesama.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Mykola Swarnyk / CC BY-NC 2.0
      
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (6:2-11)
      
"Dengarkanlah, hai para raja, dan pelajarilah kebijaksanaan."
   
Hai para raja yang memerintah orang banyak dan bermegah karena banyaknya rakyatmu, condongkanlah telingamu. Sebab dari Tuhanlah kamu diberi kekuasaan dan pemerintahan datang dari Yang Mahatinggi, yang akan memeriksa segala pekerjaanmu serta menyelami rencanamu, oleh karena kamu yang hanya menjadi abdi dari kerajaan-Nya tidak memerintah dengan tepat, tidak pula menepati hukum, atau berlaku menurut kehendak Allah. Dengan dahsyat dan cepat Ia akan mendatangi kamu, sebab pengadilan yang tak terelakkan menimpa para pembesar. Memang yang bawahan saja dapat dimaafkan karena belas kasihan, tetapi yang berkuasa akan disiksa dengan berat. Sang Kuasa atas segala-galanya tidak akan mundur terhadap siapapun, dan kebesaran orang tidak dihiraukan-Nya. Sebab yang kecil dan yang besar dijadikan oleh-Nya, dan semua dipelihara oleh-Nya dengan cara yang sama. Tetapi terhadap yang berkuasa akan diadakan pemeriksaan keras. Jadi perkataanku ini tertuju kepada kamu, hai pembesar, agar kamu belajar kebijaksanaan dan jangan sampai terjatuh. Sebab mereka yang secara suci memelihara yang suci akan disucikan pula, dan yang dalam hal itu terpelajar akan mendapat pembelaan. Jadi, hendaklah menginginkan serta merindukan perkataanku, maka kamu akan dididik.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bangunlah, ya Allah, hakimilah bumi.
Ayat. (Mzm 82:3-4.6-7)
1. "Berilah keadilan kepada orang lemah dan kepada anak yatim, belalah hak orang sengsara dan orang yang kekurangan! Luputkanlah orang lemah dan miskin, lepaskanlah mereka dari tangan orang fasik."
2. Allah sendiri telah berfirman, "Kamu adalah allah, kamu sekalian adalah anak-anak Yang Mahatinggi. Namun kamu akan mati seperti manusia, dan seperti salah seorang pembesar kamu akan tewas."

Orang Kudus hari ini: 11 November 2025 St. Martinus dari Tours, Uskup

 

 
Abmg | CC BY-SA 3.0
 
 Saudara-saudari terkasih, pada hari ini, Gereja memperingati St Martinus dari Tours adalah seorang prajurit yang menjadi abdi Tuhan, yang dikenal karena komitmen dan imannya kepada Tuhan, bahkan sebelum dia memberikan segalanya kepada Tuhan. St. Martinus lahir di Hongaria dan merupakan putra dari orang tua kafir. Ia menjadi katekumen dan bertugas di tentara Romawi sampai, setelah memberikan separuh jubahnya kepada seorang pengemis di Amiens, sebuah penglihatan tentang Kristus mengilhaminya untuk dibaptis dan menjadi seorang biarawan. Santo Martinus dari Tours pernah menjadi prajurit Romawi di akhir masa Kekaisaran Romawi, dan konon ia dipanggil oleh Tuhan selama menjadi prajurit, dan salah satu pengalaman uniknya adalah ketika ia bertemu Tuhan sendiri yang menyamar sebagai seorang tua di tengah badai salju.

Selasa, 11 November 2025 Peringatan Wajib St. Martinus dari Tours, Uskup

Selasa, 11 November 2025
Peringatan Wajib St. Martinus dari Tours, Uskup
 
 
Ya Tuhan, kalau bagi umat-Mu aku masih dibutuhkan, bekerja aku tidak enggan. Terjadilah menurut kehendak-Mu. (St. Martinus dari Tours)
   

Antifon Pembuka (1Sam 2:35)

Tuhan bersabda, "Seorang imam akan Kuangkat bagi-Ku, Ia setia pada-Ku dan bertindak menurut maksud dan keinginan-Ku."
 
I shall raise up for myself a faithful priest who will act in accord with my heart and my mind, says the Lord.

 

Doa Pagi

 

Allah Bapa, kemuliaan para kudus, uskup-Mu Santo Martinus meluhurkan Dikau baik dengan kehidupan maupun dengan kematiannya. Perbaruilah kiranya dalam hati kami karya agung rahmat-Mu, sehingga maut ataupun hidup takkan mampu memisahkan kami dari cinta kasih-Mu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   

   
Karya: petekarici/istock.com

Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (2:23-3:9)
    
  
"Menurut pandangan orang bodoh, mereka itu mati, padahal mereka menikmati ketenteraman."
   
Allah telah menciptakan manusia untuk kebakaan, dan ia dijadikan-Nya gambar hakikat-Nya sendiri. Tetapi karena dengki setan maka maut masuk ke dunia, dan yang menjadi milik setan mencari maut itu. Tetapi jiwa orang benar ada di tangan Allah, dan siksaan tiada menimpa mereka. Menurut pandangan orang bodoh mereka mati nampaknya, dan pulang mereka dianggap malapetaka, dan kepergiannya dari kita dipandang sebagai kehancuran. Namun mereka berada dalam ketenteraman. Kalaupun mereka disiksa menurut pandangan manusia, namun harapan mereka penuh kebakaan. Setelah disiksa sebentar mereka menerima anugerah yang besar, sebab Allah hanya menguji mereka, lalu mendapati mereka layak bagi diri-Nya. Laksana emas dalam dapur api diperiksalah mereka oleh-Nya, lalu diterima bagaikan kurban bakaran. Maka pada waktu pembalasan mereka akan bercahaya, dan laksana bunga api yang berlari-larian di ladang jerami. Mereka akan mengadili para bangsa dan memerintah sekalian rakyat. Dan Tuhan berkenan memerintah mereka selama-lamanya. Orang yang telah percaya kepada Allah akan memahami kebenaran, dan yang setia dalam kasih akan tinggal pada-Nya. Sebab kasih setia dan belas kasih menjadi bagian orang-orang pilihan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bacaan Harian: 10 - 16 November 2025

Senin, 10 November: Peringatan Wajib St. Leo Agung, Paus dan Pujangga Gereja (P). 
Keb. 1:1-7; Mzm. 139:1-3,4-6,7-8,9-10; Luk. 17:1-6.
 
Selasa, 11 November: Peringatan Wajib St. Martinus dr Tours, Uskup (P). 
Keb. 2:23 - 3:9; Mzm. 34:2-3,16-17,18-19; Luk. 17:7-10.
 
Rabu, 12 November:  Peringatan Wajib St. Yosafat, Uskup dan Martir (M). 
Keb. 6:1-11; Mzm. 82:3-4,6-7; Luk. 17:11-19.
 
Kamis, 13 November: Hari Biasa Pekan XXXII (H). 
Keb. 7:22 - 8:1; Mzm. 119:89,90,130,135,175; Luk. 17:20-25
 
Jumat, 14 November: Hari Biasa Pekan XXXII (H). 
Keb. 13:1-9; Mzm. 19:2-3,4-5; Luk. 17:26-37.
 
Sabtu, 15 November: Hari Biasa Pekan XXXII (H).
Peringatan Fakultatif St. Albertus Agung, Uskup dan Pujangga Gereja (P). 
Keb. 18:14-16,19:6-9; Mzm. 105:2-3,36-37,42-43; Luk. 18:1-8.
 
Minggu, 16 November: Hari Minggu Biasa XXXIII (H). 
Mal. 4:1-2a; Mzm. 98:5-6,7-8,9a,9bc; 2Tes. 3:7-12; Luk. 21:5-19.
 
 

Orang Kudus hari ini: 10 November 2025 Paus St. Leo Agung, Pujangga Gereja

 

Fr Lawrence Lew, O.P. | Flickr CC BY-NC-ND 2.0
Hari ini, Gereja memperingati Paus St. Leo Agung, Pujangga Gereja, salah satu pemimpin besar Gereja dan seorang Paus yang termasyhur, yang kontribusi dan jasanya begitu besar sehingga ia memang salah satu dari sedikit Paus yang dikenal dengan julukan 'Agung'. Paus Santo Leo Agung adalah salah satu Paus yang paling lama memerintah di Gereja, memerintah seluruh Gereja selama lebih dari dua dekade, di masa yang penting dan penuh gejolak, baik bagi Kekristenan maupun di dunia sekuler. Upaya, karya, dan perbuatannya telah menginspirasi banyak orang dan membantu banyak orang untuk tetap setia kepada Tuhan meskipun menghadapi banyak cobaan dan tantangan pada masa itu. Paus St. Leo Agung turut memimpin Gereja melewati masa-masa sulit tersebut, dan kepemimpinan, tindakan, serta berbagai tulisannya, yang membuatnya dihormati sebagai Pujangga Gereja, hendaknya menginspirasi kita semua untuk semakin setia kepada Tuhan juga.

Senin, 10 November 2025 Peringatan St. Leo Agung, Paus dan Pujangga Gereja

 

Senin, 10 November 2025
Peringatan St. Leo Agung, Paus dan Pujangga Gereja

“Dalam kesatuan iman dan pembaptisan, kita memiliki kedudukan sama bagi kita semua” (St. Leo Agung)


Antifon Pembuka (Sir 45:30)

Tuhan mengikat perjanjian damai dengannya, mengangkat dia menjadi pemimpin umat dan memberinya martabat imam agung.

Doa Pagi


Allah Bapa, benteng pertahanan kami, Gereja-Mu Kaualaskan pada Petrus, wadas kokoh kuat yang takkan digoncangkan oleh serangan kerajaan maut. Semoga berkat doa Santo Leo Agung, Gereja-mu berdiri teguh dalam kebenaran dan tetap dilindungi dalam damai.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
   

   
Credit: Sidney de Almeida/istock.com
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (1:1-7)
 
"Kebijaksanaan adalah roh yang sayang akan manusia, Roh Tuhan memenuhi seluruh dunia."

  
Kasihilah kebenaran, hai para penguasa dunia. Hendaklah pikiranmu tertuju kepada Tuhan dengan tulus ikhlas, dan carilah Dia dengan tulus hati. Ia membiarkan diri-Nya ditemukan oleh orang yang tidak mencobai-Nya. Ia menampakkan diri kepada semua yang tidak menaruh syak wasangka terhadap-Nya. Pikiran bengkang-bengkung menjauhkan dari Allah, dan orang bodoh yang menguji kekuasaan-Nya pasti dienyahkan. Sebab kebijaksanaan tidak masuk ke dalam hati keruh, dan tidak pula tinggal dalam tubuh yang dikuasai dosa. Roh pendidik yang suci menghindarkan tipu daya, dan pikiran pandir dijauhinya. Sebab kebijaksanaan adalah roh yang sayang akan manusia, tetapi si penghojat tidak dibiarkannya terluput dari hukuman karena ucapan bibirnya. Memang Allah menyaksikan hati sanubarinya, benar-benar mengawasi isi hatinya dan mendengarkan ucapan lidahnya. Sebab Roh Tuhan memenuhi seluruh dunia, dan Dia yang merangkum segala-galanya tahu apa saja yang disuarakan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Minggu, 09 November 2025 Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran

 

Minggu, 09 November 2025
Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran

“Sebelum dibaptis kita semua kediaman setan; setelah dibaptis kita menjadi kenisah Kristus.” (St. Caesarius dari Arles)

Antifon Pembuka (bdk. Why 21:2)

Kulihat kota yang suci, Yerusalem yang baru, turun dari surga, dari Allah, berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

I saw the holy city, a new Jerusalem, coming down out of heaven from God, prepared like bride adorned for her husband

atau (bdk. Why 21:3)

Lihatlah, kemah Allah di antara manusia! Dia akan berdiam bersama mereka, dan mereka akan menjadi umat-Nya dan Allah-bersama-mereka ini akan menjadi Allah mereka.

Behold God's dwelling with the human race. He will dwell with them and they will be his people, and God himself with them will be their God.


atau (Mzm 68:6,7,36,2)

Deus in loco sancto suo: Deus, qui inhabitare facit unanimes in domo: ipse dabit virtutem et fortitudinem plebi suæ.

Pengantar


Hari ini kita merayakan Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran. Basilika agung ini didirikan oleh Kaisar Konstantinus Agung, putra Santa Helena, pada tahun 324. Dalam konteks sejarah Kristiani, Basilika ini merupakan Basilika agung yang pertama, yang melambangkan kemerdekaan dan perdamaian di dalam Gereja setelah tiga-abad lebih berada di dalam kancah penghambatan dan penganiayaan kaisar-kaisar Romawi yang kafir. Pemberkatannya yang kita peringati pada hari ini merupakan peringatan akan kemerdekaan dan perdamaian itu. Basilika Lateran merupakan Takhta Paus, bukan Basilika St. Petrus sebagaimana yang anda kira selama ini. Ketika Paus menetapkan dogma, Beliau berbicara dari Takhtanya di Basilika Lateran ini. Di Basilika Lateran inilah Kursi Petrus berada. Mula-mula pesta ini hanya dirayakan di Roma, namun lama kelamaan menjadi pesta bagi seluruh Gereja. Dalam pesta ini, selain kita mengenang dan memperingati kemerdekaan dan perdamaian yang dialami Gereja, kita juga mau mengungkapkan cinta kasih dan kesatuan kita dengan Uskup Roma, yang sekaligus menjabat sebagai Paus, pemersatu seluruh Gereja dalam cinta kasih Kristus. Gereja, tempat kita berkumpul merupakan tanda dan lambang Gereja, Umat Allah.

Doa Pagi

Ya Allah, dari batu-batu hidup dan terpilih Engkau telah menyiapkan tempat tinggal yang kekal bagi keagungan-Mu. Lipatgandakanlah di dalam Gereja-Mu anugerah Roh yang telah Engkau berikan, agar umat yang setia kepada-Mu senantiasa bertambah.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
Norbert Staudt | CC BY 2.0

Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (47:1-2.8-9.12)    
  
"Aku melihat air mengalir dari dalam Bait Suci; ke mana saja air itu mengalir, semua yang ada di sana hidup."
 
Sekali peristiwa aku dibawa malaikat Tuhan ke gerbang Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu, mengalir menuju timur, sebab Bait Suci itu juga menghadap ke timur. Air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan mezbah. Lalu malaikat itu menuntun aku keluar melalui pintu gerbang utara, dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur. Sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. Lalu malaikat itu berkata kepadaku, "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin; maka air laut yang mengandung banyak garam itu menjadi tawar. Ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup. Ikan-ikan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua yang ada di sana hidup. Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak pernah layu, dan buahnya tidak habis-habis. Tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Sabtu, 08 November 2025 Hari Biasa Pekan XXXI

 

Sabtu, 08 November 2025
Hari Biasa Pekan XXXI
 
Allah, "Ia yang ada", telah mewahyukan Diri kepada Israel sebagai "yang penuh kemurahan hati dan belas kasihan" (Kej 34:6). Kedua pengertian ini menegaskan inti kekayaan nama ilahi itu. Dalam segala karya-Nya Allah menunjukkan kemurahan hati-Nya, kebaikan-Nya, rahmat-Nya, cinta-Nya, tetapi juga sifat-Nya yang layak dipercaya, ketabahan hati-Nya, kesetiaan-Nya dan kebenaran-Nya. "Aku mau memuji nama-Mu, sebab Engkau setia dan selalu mengasihi" (Mzm 138:2) Bdk. Mzm 85:11.. Ia adalah kebenaran, karena "Allah itu terang, dan pada-Nya tidak ada kegelapan sama sekali" (1 Yoh 1:5); Ia adalah "cinta", seperti yang diajarkan Rasul Yohanes (1 Yoh 4:8). (Katekismus Gereja Katolik, 214)


Antifon Pembuka (Rm 16:25)

Terpujilah Allah yang berkuasa meneguhkan kalian menurut Injil yang kumaklumkan dan sesuai pewartaan Yesus Kristus.

Doa Pagi


Allah Bapa kami yang mahabaik, perkenankanlah kami selalu dengan setia menjaga misteri yang telah Kaunyatakan kepada kami dalam diri Yesus Putra-Mu terkasih. Semoga hidup kami memperlihatkan bakti setia kami kepada sabda-Nya yang membawa kehidupan dan kebebasan.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  

Foto oleh PxHere
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (16:3-9.16.22-27)
  
"Hendaklah kalian saling memberi salam dengan cium kudus."
    
Saudara-saudara, sampaikan salamku kepada Priska dan Akwila, teman-teman sekerjaku dalam Kristus Yesus. Mereka telah mempertaruhkan nyawa untuk hidupku. Kepada mereka bukan aku saja yang berterima kasih, tetapi juga semua jemaat bukan Yahudi. Salam juga kepada jemaat di rumah mereka. Salam kepada Epenetus, saudara yang kukasihi; dialah buah pertama dari daerah Asia untuk Kristus. Salam kepada Maria, yang telah bekerja keras untuk kalian. Salam kepada Andronikus dan Yunias, saudara-saudaraku sebangsa, yang pernah dipenjarakan bersama dengan daku; mereka itu orang-orang terpandang di antara para rasul dan telah menjadi Kristen sebelum aku. Salam kepada Ampliatus yang kukasihi dalam Tuhan. Salam kepada Urbanus, teman sekerja kami dalam Kristus, dan salam kepada Stakhis yang kukasihi. Hendaklah kalian saling memberi salam dengan cium kudus. Salam kepada kalian dari semua jemaat Kristen. Salam dalam Tuhan dari Tertius, yaitu aku yang menulis surat ini. Salam bagi kalian dari Gayus yang memberi tumpangan kepadaku, dan bagi seluruh jemaat. Salam kepada kalian dari Erastus, bendahara negeri, dan dari Kwartus, saudara kita. Kasih karunia Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kalian semua. Amin. Allah berkuasa menguatkan kalian menurut Injil yang kumaklumkan dan pewartaan tentang Yesus Kristus, yang isinya ialah pernyataan yang berabad-abad lamanya tersembunyi, tapi kini dinyatakan, yang menurut perintah Allah yang abadi telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman. Bagi DIa, satu-satunya Allah yang penuh hikmat itu, segala kemuliaan untuk selama-lamanya, oleh Yesus Kristus. Amin!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id

renunganpagi.id 2025 -

Privacy Policy