| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 01 November 2022 Hari Raya Semua Orang Kudus

Selasa, 01 November 2022
Hari Raya Semua Orang Kudus 

   
“…Para pengikut Kristus dipanggil oleh Allah bukan berdasarkan perbuatan mereka, melainkan berdasarkan rencana dan rahmat-Nya. Mereka dibenarkan dalam Tuhan Yesus, dan dalam Baptis iman sungguh-sungguh dijadikan anak-anak Allah dan ikut serta dalam kodrat ilahi, maka sungguh menjadi suci. Maka dengan bantuan Allah mereka wajib mempertahankan dan mengembangkan dalam hidup mereka kesucian yang telah mereka terima. Oleh rasul mereka dinasehati, supaya hidup “sebagaimana layak bagi orang-orang kudus” (Ef 5:3); supaya “sebagai kaum pilihan Allah, sebagai orang-orang Kudus yang tercinta, mengenakan sikap belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemah-lembutan dan kesabaran” (Kol 3:12); dan supaya menghasilkan buah-buah Roh yang membawa kepada kesucian (lih. Gal 5:22; Rom 6:22). Akan tetapi karena dalam banyak hal kita semua bersalah (lih. Yak 3:2), kita terus-menerus membutuhkan belas kasihan Allah dan wajib berdoa setiap hari: “Dan ampunilah kesalahan kami” (Mat 6:12). Jadi bagi semua jelaslah, bahwa semua orang kristiani, bagaimanapun status atau corak hidup mereka, dipanggil untuk mencapai kepenuhan hidup kristiani dan kesempurnaan cinta kasih…” (Konstitusi Dogmatis tentang Gereja, 40)   

Antifon Pembuka
       

Marilah kita semua bergembira dalam Tuhan sambil merayakan hari pesta untuk menghormati semua Orang Kudus; pada hari raya ini para malaikat pun turut bergembira dan bersama-sama memuji Putra Allah.

Gaudeamus omnes in Domino, diem festum celebrantes sub honore Sanctorum omnium: de quorum solemnitate gaudent angeli, et collaudant Filium Dei.

Let us all rejoice in the Lord, as we celebrate the feast day in honor of all the Saints, at whose festival the Angels rejoice and praise the Son of God 
   
Pada Misa Hari Raya Semua Orang Kudus ada Madah Kemuliaan dan Syahadat
     
Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, dalam perayaan kali ini kami kenangkan semua orang kudus yang mengimani dan mempercayakan dirinya kepada cinta kasih-Mu entah mereka itu terkenal entah tidak. Dengan para kudus itu kami telah Kau perkenankan dalam umat-Mu, dalam Gereja-Mu. Maka kami mohon dengan perantaraan mereka penuhilah doa keinginan kami dan perkenankanlah kami ikut serta dilimpahi belas kasih-Mu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  

Bacaan dari Kitab Wahyu (7:2-4.9-14)     
    
"Aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, mereka terdiri dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa"
   
Aku, Yohanes, melihat seorang malaikat muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup. Dengan suara nyaring ia berseru kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya, "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!" Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. Kemudian dari pada itu aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa. Mereka berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih, dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dengan suara nyaring mereka berseru, "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta, dan bagi Anak Domba!" Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta, tua-tua dan keempat makhluk yang ada disekeliling takhta itu. Mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah sambil berkata, "Amin! Puji-pujian dan kemuliaan, hikmat dan syukur, hormat, kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin! "Seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku, "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu, dan dari manakah mereka datang?" Maka kataku kepadanya, "Tuanku, Tuan mengetahuinya!" Lalu ia berkata kepadaku, "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar! Mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkan di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan dan tidak bersumpah palsu.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub. 
   
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:1-3)
 
"Kita akan melihat Kristus dalam keadaan-Nya yang sebenarnya."
  
Saudara-saudara terkasih, lihatlah, betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita sungguh anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. Saudara-saudaraku yang terkasih, sekarang kita ini sudah anak-anak Allah, tetapi bagaimana keadaan kita kelak belumlah nyata. Akan tetapi kita tahu bahwa, apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, ia menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah pada-Ku, kamu semua yang letih dan berbeban berat. Aku akan membuat lega.

Inilah Injil Suci menurut Matius (5:1-12a)
  
"Bersukacita dan bergembiralah, karena besarlah ganjaranmu di surga."
   
Sekali peristiwa ketika melihat banyak orang yang datang, Yesus mendaki lereng sebuah bukit. Setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya. Lalu Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, katanya, "Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kamu, jika demi Aku kamu dicela dan dianiaya, dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat; bersukacita dan bergembiralah, karena besarlah ganjaranmu di surga."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


 
Renungan
  
 Gereja dalam perayaan besar hari ini menghormati semua orang kudus yang memerintah bersama dalam kemuliaan; pertama, untuk bersyukur kepada Tuhan atas rahmat dan mahkota dari semua orang pilihan-Nya: kedua, untuk menggairahkan diri kita sendiri untuk meneladani dengan sungguh-sungguh kebajikan mereka dengan mempertimbangkan teladan suci dari begitu banyak hamba Tuhan yang setia dari segala usia, jenis kelamin, dan kondisi, dan dengan merenungkan kebahagiaan abadi dan tak terlukiskan yang telah mereka nikmati, dan yang kepadanya kita diundang: kedua, untuk memohon belas kasihan ilahi melalui banyak pendoa syafaat yang kuat ini.
 
 Semangat kita pada hari ini harus sedemikian rupa sehingga dapat menjadi perbaikan dari kemalasan kita di semua hari raya lain tahun ini; mereka semua tergabung dalam satu peringatan khusyuk ini, yang merupakan gambaran dari pesta besar abadi yang terus-menerus dirayakan oleh Allah sendiri di surga dengan semua orang kudus-Nya, yang dengan rendah hati kita ikut memuji kebaikan-Nya yang manis atas semua belas kasihan-Nya.
 
 Dalam perayaan ini dan semua perayaan orang-orang kudus lainnya, Tuhan adalah satu-satunya objek penyembahan tertinggi, dan seluruh penghormatan yang lebih rendah yang diberikan kepada orang-orang kudus itu diarahkan untuk memberikan penghormatan berdaulat kepada Tuhan saja. Oleh karena itu, ketika kita menghormati orang-orang kudus, di dalam mereka dan melalui mereka kita menghormati Allah, dan Kristus, Allah sejati dan manusia sejati, Penebus dan Juruselamat umat manusia, Raja para Orang Kudus, dan sumber dari semua kekudusan dan kemuliaan mereka. Oleh karena itu, wajar jika orang-orang kudus itu sendiri mulia dan dihormati bukan karena mereka telah naik keperkasaan dengan kekuatan mereka sendiri, dan mereka juga tidak memiliki kekuatan apa pun yang terpisah dari kuasa dan otoritas Allah. Mereka ambil bagian selamanya dalam kemuliaan Tuhan di surga, dan mereka tidak akan tahu lagi ketakutan, kematian atau kegelapan, karena Tuhan bersama mereka, dan mereka bersama Tuhan.
 
  Apakah Anda ingat apa yang Yesus katakan kepada orang-orang tentang berkumpul dalam doa? Dia memberi tahu mereka dan murid-murid-Nya bahwa ketika dua orang atau lebih berkumpul dalam nama-Nya, Dia akan hadir di sana dan Dia akan mendengarkan doa-doa mereka. Jadi, bukankah lebih bermanfaat bagi kita jika lebih banyak orang berdoa untuk kita? Orang-orang kudus, setelah naik ke hadirat Tuhan, sekarang melihat dengan pandangan Tuhan, dan tentu saja, karena mereka sendiri adalah orang-orang berdosa, mereka juga mengerti betapa pedihnya dosa-dosa kita, kita semua masih hidup di dunia ini.
 
  Dan setelah berbagi kemuliaan dan sukacita Tuhan, mereka juga sekarang berbagi kasih Tuhan, dan sebagai orang benar sebagaimana adanya, pasti dalam cinta mereka baik untuk Tuhan dan sesama manusia, mereka juga sangat peduli dengan kita yang masih hidup dan berjuang di dunia ini melawan kejahatan, dan segala bentuk dosa. Jika kita tidak berhati-hati tentang hal ini, dan terus berdiam dalam kegelapan, maka kita berisiko jatuh ke dalam perangkap kutukan abadi dan neraka yang darinya tidak ada jalan keluar.
 
  Semoga Allah Yang Mahakuasa menyertai kita, dan semoga Dia membimbing kita di jalan kita, dan membantu kita sehingga kita memiliki keberanian untuk mengatasi kesombongan kita, keinginan kita dan semua hal yang menghalangi jalan kita menuju Tuhan. Janganlah kita dikalahkan oleh kejahatan dan kekurangan kita sendiri, tetapi marilah kita semakin setia dan lebih berkomitmen kepada Tuhan Allah kita. Tuhan memberkati kita semua. Amin.

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
  
Kekudusan berawal dari hal-hal kecil dan sederhana yang dilakukan dengan motif kasih yang besar kepada Tuhan, karena “perbuatan kasih adalah jalan utama yang memimpin kita kepada Tuhan.” (St. Teresia dari Kanak-kanak Yesus)
   
Antifon Komuni (Mat 5:8-10)

Berbahagialah orang yang suci hatinya sebab mereka akan memandang Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai sebab mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Blessed are the clean of heart, for they shall see God. Blessed are the peacemakers, for they shall be called children of God. Blessed are they who are persecuted for the sake of righteousness, for theirs is the Kingdom of Heaven.

Beati mundo corde, quoniam ipsi Deum videbunt: beati pacifici, quoniam filii Dei vocabuntur: beati qui persecutionem patiuntur propter iustitiam, quoniam ipsorum est regnum caelorum.



Public Domain

RENUNGAN PAGI

RD. Yanuarius Teofilus Matopai You, Uskup Terpilih Keuskupan Jayapura



Komsos Keuskupan Jayapura


Pastor Yanuarius Teofilus Matopai You dipilih Paus Fransiskus sebagai uskup Jayapura. Pastor Yanuarius akan menggantikan uskup Mgr. Leo Laba Ladjar OFM yang mengundurkan diri karena alasan usia.

Pengumuman resmi Vatikan ini dibacakan oleh Uskup Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM, di Gereja Katedral Jayapura sekitar pukul 19.00 WIT pada Sabtu (29/10/2022). Pastor Yanuarius menjadi orang asli Papua pertama yang menjadi uskup.

Ujud Kerasulan Doa Bulan November 2022

 

 Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini.
Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putera-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi pembimbing dan kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan […] ini:
 

NOVEMBER 2022

Ujud Gereja Universal: Anak-anak yang menderita
  
Kita berdoa untuk anak-anak yang menderita, terutama tuna wisma, yatim piatu, dan korban perang; semoga mereka mendapat jaminan untuk memperoleh pendidikan dan kesempatan merasakan kehangatan kekeluargaan.

Ujud Gereja Indonesia: Mengenang mereka yang meninggal karena Covid-19


Kita berdoa untuk mereka yang meninggal karena Covid 19, semoga Tuhan menganugerahkan belas kasih-Nya pada mereka, dan arwah mereka beristirahat dalam ketentraman kekal.

Ujud Khusus : 
Persatukanlah kami dengan para Leluhur kami, sehingga memperoleh pengudusan martabat, dalam pengampunan dosa-dosa karena Putra-Mu.

 

 

Credit: Tinnakorn Jorruang/istock.com

Senin, 31 Oktober 2022 Hari Biasa Pekan XXXI

 

Senin, 31 Oktober 2022
Hari Biasa Pekan XXXI
 
Kerinduan duniawiku sudah disalibkan. Di dalam aku ada air yang hidup dan berbicara, yang berbisik dan berkata kepadaku: Mari menuju rumah Bapa (St. Ignatius dari Antiokhia)
  

Antifon Pembuka (Flp 2:4)

Janganlah masing-masing hanya memperhatikan kepentingan sendiri, melainkan kepentingan orang lain.

Doa Pagi


Allah Bapa kami yang Maha Pengasih, kami mohon, jiwailah kami dengan semangat Yesus Putra-Mu, agar berani menjadi orang papa dan saling memperkaya sesama dengan cinta kasih sejati.
Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang masa. Amin.
         
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (2:1-4)
    
 
"Lengkapilah sukacitaku, hendaklah kalian sehati sepikir."
     
Saudara-saudara dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasih. Maka sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kalian sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa dan satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau pujian yang sia-sia. Sebaliknya dengan rendah hati anggaplah orang lain lebih utama daripada dirimu sendiri. Janganlah masing-masing hanya memperhatikan kepentingan sendiri, melainkan kepentingan orang lain juga.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, lindungilah aku dalam damai-Mu.
Ayat. (Mzm 131:1.2.3)
1. Tuhan, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku.
2. Sungguh, aku telah menenangkan dan mendirikan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.
3. Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alelluya
Ayat. (Yoh 8:31b-32) 
Jika kalian tetap dalam firman-Ku, kalian benar-benar murid-Ku, dan kalian akan mengetahui kebenaran.
     
Inilah Injil Suci menurut Lukas (14:12-14)
     
"Janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, melainkan undanglah orang-orang miskin dan cacat."
     
Yesus bersabda kepada orang Farisi yang mengundang Dia makan, “Bila engkau mengadakan perjamuan siang atau malam, janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu, atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula, dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. Tetapi bila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta. Maka engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalas engkau. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan
   
  Salah satu cara untuk memotivasi orang adalah dengan membujuk mereka dengan imbalan.

Organisasi menggunakan strategi itu, perusahaan menggunakannya, masyarakat menggunakannya dan bahkan keluarga akan menggunakannya.

Gagasan tentang penghargaan ini muncul dari fakta bahwa kita biasanya bertanya pada diri sendiri sebelum memulai suatu tugas: Apa untungnya bagi saya? Apa yang akan saya dapatkan darinya?

Di bagian belakang pikiran kita, kita sudah memikirkan kemungkinan imbalan, jenis pengembalian, keuntungan yang diharapkan, dan manfaat nyata serta tidak berwujud.

Namun semua itu menunjuk pada keegoisan kita dan ego kita, kebanggaan kita dan keinginan kita yang terhubung dengannya.

Dan itulah yang dimaksud dengan bacaan pertama dan juga Injil.

St Paulus mendesak jemaat Filipi bahwa jika hidup mereka di dalam Kristus berarti apa-apa bagi mereka, maka mereka akan bersatu dalam hati dan pikiran, dan tidak akan ada persaingan dan kesombongan.

Juga tidak ada yang akan memikirkan kepentingannya sendiri terlebih dahulu tetapi semua orang akan memikirkan kepentingan orang lain sebagai gantinya.

Dalam Injil, Yesus melangkah lebih jauh melawan perilaku manusia dengan mengajarkan cara memberi total tanpa berpikir untuk mendapatkan imbalan apa pun.

Intinya adalah bahwa semua yang kita lakukan harus untuk Tuhan dan di hadapan Tuhan. Bagaimanapun juga apapun yang kita lakukan dan apapun yang kita berikan bukanlah milik kita tetapi diberikan kepada kita oleh Tuhan sejak awal.

Jadi jika semua yang kita lakukan adalah untuk kemuliaan Tuhan, maka kita tidak akan mencari imbalan dan imbalan. Maka kita akan benar-benar merasakan sukacita dalam melakukan apapun yang kita lakukan dan memberikan apapun yang kita berikan karena kita tahu kita melakukannya untuk Tuhan dan dihadapan Tuhan.
(RENUNGAN PAGI) 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini  
   
Dalam rangka "Peringatan Arwah Semua Orang Beriman" ini, kita dapat memperoleh indulgensi, yaitu penghapusan atas hukuman sementara dari dosa bagi orang yang sudah meninggal. Caranya adalah dengan mengunjungi makam dan/atau mendoakan arwah orang yang ingin kita mohonkan indulgensi. Jika dilakukan tiap hari dari tanggal 1-8 November, maka akan diperoleh indulgensi penuh; jika dilakukan pada hari lain, akan diperoleh indulgensi sebagian.

Marilah, kita doakan arwah saudara/i kita yang sudah meninggal. Akan tiba saatnya kelak, kita pun menjadi arwah dan harus menjalani pemurnian di api penyucian. Pada saat itulah, kita butuh doa, baik dari saudara/i kita yang masih hidup di dunia ini maupun dari para kudus di surga. Demikianlah, di dalam communio sanctorum itu, semua anggota Gereja saling mendoakan dan bersatu dalam doa.
 
Baca: Ujud Kerasulan Doa Bulan November 2022
  
Antifon Komuni (Rm 11:36)
 
Segala sesuatu berasal dari Allah, ada karena Allah, dan menuju Allah. Bagi Dialah kemuliaan selama-lamanya! 
  Credit: valokuvaus/istock.com
 
 Doa Malam

Allah Bapa kami di surga, dengarkanlah doa kami yang mohon dunia baru, di mana kami merasa senasib dengan kaum papa dan kaum tertindas, di mana kami takkan merasa bahagia, selama masih ada orang yang dihina dan diperas. Datanglah memperkuat kami dengan Roh-Mu dalam perjalanan kami mengikuti jejak Yesus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
   
Dalam kematian, Allah memanggil manusia kepada diri-Nya. Karena itu, seperti Paulus, warga Kristen dapat merindukan kematian: “Aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus” (Flp 1:23) Dan ia dapat mengubah kematiannya menjadi perbuatan ketaatan dan cinta kepada Bapa, sesuai dengan contoh Kristus (lih Mat 23:46) (Katekismus Gereja Katolik, 1011)
 

Minggu, 30 Oktober 2022 Hari Minggu Biasa XXXI

 

Minggu, 30 Oktober 2022
Hari Minggu Biasa XXXI
        
Kebangkitan Yesus merupakan puncak kebenaran iman Kristen, yang diwartakan sebagai bagian hakiki dari Misteri Paskah sejak permulaan Kekristenan. (Instruksi Ad Resurgendum Cum Christo (Bangkit Bersama Kristus), Kongregasi Ajaran Iman 15 Agustus 2016)

Antifon Pembuka (bdk. Mzm 38:22-23)

Jangan tinggalkan daku, ya Tuhan, Allahku, janganlah jauh dariku! Bersegeralah menolong aku, ya Tuhan, Penyelamatku. 
 
Forsake me not, O Lord, my God; be not far from me! Make haste and come to my help, O Lord, my strong salvation!

Doa Pagi

Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu untuk mencari dan menyelamatkan umat-Mu yang tersesat dan hilang. Kami mohon, bukalah hati kami untuk dengan gembira menerima kehadiran-Nya yang membawa anugerah keselamatan dan kehidupan bagi kami.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.        
   
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (11:22-12:2)
  
"Semua orang Kaukasihani, sebab Engkau mengasihi segala yang ada."

   
Tuhan, laksana sebutir debu di atas neraca, atau seperti embun pagi yang jatuh ke bumi, demikianlah seluruh jagat di hadapan-Mu. Tetapi justru karena Engkau berkuasa atas segala sesuatu, maka semua orang Kaukasihani, dan dosa manusia tidak Kauperhatikan, supaya mereka bertobat. Sebab Engkau mengasihi segala yang ada, dan tidak benci kepada barang apa pun yang telah Kaubuat. Sebab andaikata sesuatu Kaubenci, niscaya tidak Kauciptakan. Bagaimana sesuatu dapat bertahan, jika tidak Kaukehendaki, atau bagaimana dapat tetap terpelihara, kalau tidak Kaupanggil? Engkau menyayangkan segala-galanya sebab semua itu milik-Mu, ya Penguasa penyayang hidup! Roh-Mu yang baka ada di dalam segala sesuatu. Dari sebab itu orang-orang yang jatuh Kauhukum berdikit-dikit. Mereka Kautegur dengan mengingatkan dalam hal mana mereka sudah berdosa, supaya setelah menjauhi kejahatan itu mereka percaya kepada Dikau, ya Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.               
                                

Mazmur Tanggapan
Ref.
Aku hendak mengagungkan Dikau selama-lamanya, ya Allah, ya Rajaku.
Ayat. (Mzm 145:1-2.8-9.10-11.13cd-14; Ul: lh.1)
1. Aku hendak mengagungkan Dikau, ya Allah, ya Rajaku, aku hendak memuji nama-Mu untuk selama-lamanya. Setiap hari aku hendak memuji Engkau dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya.
2. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
3. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
4. Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya, dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (1:11-2:2)
   
"Semoga nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu dan kamu di dalam Dia."
  
Saudara-saudara, kami senantiasa berdoa untuk kamu, supaya Allah kita menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik, dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu. Dengan demikian nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu, dan kamu di dalam Dia, sesuai dengan kasih karunia Allah kita dan Tuhan kita Yesus Kristus. Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan berkumpulnya kita dengan Dia, kami minta kepadamu, Saudara-saudara, jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh maupun oleh kabar atau surat yang dikatakan dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.  
                       

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 3:16)
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (19:1-10)
   
"Anak manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
  
Sekali peristiwa Yesus memasuki Kota Yerikho dan berjalan melintasi kota itu. Di situ ada seorang kepala pemungut cukai yang amat kaya, bernama Zakheus. Ia berusaha melihat orang apakah Yesus itu, tetapi tidak berhasil karena orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. Ketika sampai ke tempat itu, Yesus melihat ke atas dan berkata, “Zakheus, segeralah turun! Hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya, “Ia menumpang di rumah orang berdosa!” Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan, “Tuhan, separuh dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Kata Yesus kepadanya, “Hari ini telah terjadi keselamatan atas rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Sebab Anak Mausia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan 
 

Seorang pria sedang berbicara dengan istrinya tentang kesehatan dan usia tua. Dia berkata kepadanya: "Sayangku, jangan biarkan aku hidup dalam keadaan vegetatif, sepenuhnya bergantung pada mesin dan cairan dari botol. Jika kamu melihat aku dalam keadaan itu, aku ingin kamu melepaskan semua alat yang membuat aku tetap hidup. Aku lebih baik mati."

Sang istri memandangnya dengan kagum dan berkata. Oke, saya akan melakukannya.
Dan kemudian dia memutuskan sambungan TV, kabel, komputer, laptop, smartphone, dan kemudian dia pergi ke lemari es dan membuang semua botol bir. Adapun pria itu ... dia hampir mati. Jadi akhirat adalah urusan masa depan dan kehidupan sekarang adalah urusan langsung. Tetapi jika kekhawatiran masa depan dan perhatian langsung tidak ada hubungannya sama sekali, maka itu benar-benar perhatian yang serius.

Dalam perikop Injil, pemungut cukai senior Zakheus adalah orang kaya. Jadi hidupnya nyaman dan kekhawatiran langsungnya diurus. Jadi mengapa dia ingin sekali melihat orang seperti apakah Yesus itu? Dia bahkan memanjat pohon ara untuk melihat sekilas Yesus yang lewat di jalan itu.

Jadi itu bukan hanya rasa ingin tahu. Ada kecemasan. Tapi apa kecemasan itu? Mungkin itu adalah kecemasan yang muncul dari perasaan kosong. Zakheus kaya tapi mungkin dia merasa hampa. Zakheus punya banyak, tapi mungkin dia merasa lapar. Rasa lapar yang kosong itu membuatnya memanjat pohon ara, agar bisa meredakan kegelisahannya.

Apapun cara kita mungkin ingin melihatnya, di Zakheus, kita melihat kenyataan ini, dan ketika itu bukan waktu Tuhan, Anda tidak bisa memaksanya. Ketika itu adalah waktu Tuhan, Anda tidak dapat menghentikannya.

Jadi bagi Zakheus, waktunya telah tiba. Kerumunan tidak bisa menghentikannya. Dan memanjat pohon ara bukanlah masalah, meskipun sangat aneh dan bahkan lucu bagi seorang pemungut cukai senior yang kaya untuk memanjat pohon.

Dan Yesus juga tahu bahwa waktunya Zakheus telah tiba, karena ketika Ia sampai di tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: 
“Zakheus, segeralah turun! Hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.”

Ya, ketika waktu Tuhan telah tiba, tidak akan ada waktu yang terbuang sia-sia.

Jadi kecemasan itulah yang membawa Zakheus dari perhatiannya yang sementara ke perhatian yang kekal.

Kita juga memiliki kekhawatiran sementara kita, serta masalah spiritual kita. Misalnya, kita mungkin telah mempersembahkan doa dan Misa untuk orang yang kita cintai yang telah meninggal, namun kita tidak tahu pasti apakah mereka sudah berada di surga.

Tapi itu tidak menjadi perhatian kita. Tugas kita adalah mengingat dan berdoa serta mempersembahkan Misa bagi orang-orang terkasih kita yang telah meninggal. Dan jika mereka sudah di surga, maka mereka akan mempersembahkan semua doa kita kepada Tuhan, terutama untuk jiwa-jiwa yang terlupakan dan juga untuk keselamatan kita. Jadi inilah saatnya bagi kita untuk melihat melampaui kekhawatiran sementara kita menuju masa depan kekal kita.

Yesus datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Dan jika hari ini Yesus melewati jalan kita, janganlah kita membuang waktu lagi. Mari kita meminta Yesus untuk menyelamatkan kita dari kekhawatiran sementara kita dan mengarahkan hati kita pada keselamatan kekal kita..
(RENUNGAN PAGI)

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
    
SiouxFall Diocese
Antifon Komuni (Mzm 16:11)
 
Engkau menunjukkan kepadaku jalan kehidupan. Di hadapan-Mu, ya Tuhan, ada sukacita berlimpah. 
 
You will show me the path of life, the fullness of joy in your presence, O Lord

Sabtu, 29 Oktober 2022 Hari Biasa Pekan XXX

Sabtu, 29 Oktober 2022
Hari Biasa Pekan XXX

“Doa Rosario adalah salah satu tradisi kontemplasi Kristiani yang terbaik dan paling berharga.” (St. Yohanes Paulus II)

Antifon Pembuka (Mzm 43:3)

Jiwaku haus akan Allah, Allah hidup! Bilakah aku boleh datang menghadap Allah?

Doa Pembuka

Allah Bapa Mahabaik, orang yang datang menghadap-Mu dengan sederhana tak pernah dikecewakan. Engkau selalu mendengarkan bila kami sebut nama-Mu. Kami mohon perkenankanlah kami menyerupai Yesus yang sudi merendahkan diri untuk dapat menjunjung kami. Ia sudi menjadi cermin teladan kami dan jalan kehidupan kami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus,  Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
   
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi (1:18b-26)


"Bersukacita dalam iman."

Saudara-saudara, asal saja Kristus diwartakan, aku bersukacita karenanya. Dan aku akan tetap bersukacita sebab aku tahu, bahwa akhir dari semuanya ini ialah keselamatanku berkat doamu dan berkat pertolongan Roh Yesus Kristus. Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan, ialah bahwa dalam segala hal aku tidak mendapat malu. Kuharapkan bahwa seperti dahulu, sekarang pun Kristus dengan nyata dimuliakan dalam tubuhku baik oleh hidup maupun oleh matiku. Karena bagiku hidup ialah Kristus dan mati keuntungan. Hidup di dunia bagiku berarti bekerja dan menghasilkan buah. Maka aku tidak tahu, mana yang harus kupilih. Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama Kristus, karena ini memang jauh lebih baik. Tetapi demi kalian, lebih perlu aku tetap tinggal di dunia ini. Dalam keyakinan ini tahulah aku bahwa aku akan tetap tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kalian semua, supaya kalian makin maju dan bersukacita dalam iman. Dengan demikian kemegahanmu dalam Kristus Yesus makin bertambah karena aku, yaitu apabila aku kembali kepadamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 843.
Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 42:2.3.5bcd; R: 42:2, 2/4)
1. Seperti rusa yang merindukan sungai berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
2. Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup! Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
3. Bagaimana aku berjalan maju di tengah kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah di tengah suara sorak sorai dan nyanyian syukur, di tengah keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 11:29ab)
Terimalah beban-Ku dan belajarlah pada-Ku, sebab Aku lemah lembut dan rendah hati.
       
Inilah Injil Suci menurut Lukas (14:1.7-11)

"Barangsiapa meninggikan diri, akan direndahkan; dan barangsiapa merendahkan diri, akan ditinggikan."


Pada suatu hari Sabat Yesus masuk rumah seorang pemimpin orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan seksama. Melihat tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat terhormat, Yesus lalu mengatakan perumpamaan berikut, “Kalau engkau diundang ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan. Sebab mungkin ada undangan yang lebih terhormat daripadamu. Jangan-jangan orang yang telah mengundang engkau dan tamu itu berkata kepadamu, ‘Berikanlah tempat itu kepada orang ini’. Lalu dengan malu engkau harus pindah ke tempat yang paling rendah! Tetapi apabila engkau diundang, duduklah di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata, ‘Sahabat, silakan duduk di depan’. Dengan demikian engkau mendapat kehormatan di mata semua tamu yang lain. Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan; dan barangsiapa merendahkan diri, akan ditinggikan.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan


Pada umumnya, kita memiliki etiket dan kesopanan untuk ditunjukkan tempat duduk kita dalam suatu acara atau pada resepsi makan malam.

Kita tentu tidak ingin malu untuk mengambil tempat duduk yang kita anggap milik kita hanya untuk diberitahu sebaliknya.

Meskipun demikian perumpamaan Yesus memberitahu kita bahwa kita memiliki keinginan bawaan untuk dihormati dan bahkan mungkin ditinggikan.

Karena tidak bisa dipungkiri bahwa kita juga suka dipandang sebelah mata. Bagi sebagian orang, itu bahkan mungkin obsesi. Tetapi untuk semua pujian dan sorotan yang mungkin kita dapatkan, apa dan bagaimana pengaruhnya dalam kekekalan?

Dalam bacaan pertama, kita mendengar dilema St. Paulus. Dia ingin bersama Kristus tetapi dia tahu dia harus tinggal sebentar untuk membantu orang Kristen perdana maju dalam iman mereka. Namun St. Paulus juga tahu bahwa segala pujian dan hormat hanya diberikan kepada Allah.

Jadi marilah kita menyadari kecenderungan kita untuk menjadi pusat perhatian dan menerima tepuk tangan. Namun semua ini tidak penting dalam kekekalan. Yang penting kemudian adalah kita terus memuji dan memuliakan Tuhan.


Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 
Kami mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan Anda baik melalui doa maupun donasi. 
 
Antifon Komuni (Flp 1:21)
 
Bagiku hidup adalah Kristus, dan mati suatu keuntungan. 
 

Credit: valokuvaus/istock.com

 
RENUNGAN PAGI

Jumat, 28 Oktober 2022 Pesta Santo Simon dan Yudas, Rasul



Jumat, 28 Oktober 2022
Pesta Santo Simon dan Yudas, Rasul

“Tugas para rasul jugalah untuk membawa orang berdosa kepada pertobatan” (St. Sirilus dari Aleksandria)
  

Antifon Pembuka
  
Merekalah orang suci, yang dipilih Tuhan dalam cinta sejati. Mereka dimahkotai kemuliaan abadi, dan Gereja disinari ajaran mereka.

Isti sunt viri sancti, quos elégit Dóminus in caritáte non ficta, et dedit illis glóriam sempitérnam.
 
These are the holy men whom the Lord chose in his own perfect love; to them he gave eternal glory.
        
 
Pada Misa hari ini ada Madah Kemuliaan
      
Doa Pagi
    
Ya Allah, pada Pesta Santo Simon dan Yudas ini, Engkau telah melimpahkan sukacita yang sejati. Berkatilah kami sebagai Umat Allah agar selalu hidup sesuai dengan panggilan kami, serta berani memberi kesaksian tentang penyelenggaraan-Mu, kekudusan dan kebaikan-Mu. Peliharalah kami supaya tetap bersatu dengan Putra-Mu, dan mengabdi kepada-Mu dengan setia. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
        
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (2:19-22)
  
Saudara-saudara, kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan sewarga dengan orang kudus dan anggota keluarga Allah. Kamu dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di atas Dia tumbuhlah seluruh bangunan, yang rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan. Di atas Dia pula kamu turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah dalam Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan, di tengah umat kumuliakan
atau Di seluruh dunia bergemalah suara mereka.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; Ul: lh.5a)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.
   
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu paduan para rasul bersyukur, ya Tuhan.
        
Inilah Injil Suci menurut Lukas (6:12-19)
     
Sekali peristiwa Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebut-Nya rasul. Mereka itu ialah: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, Andreas saudara Simon, Yohanes dan Yakobus, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat. Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya, dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem, dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan

 


Pesta St. Simon orang Zelot dan St. Yudas (Tadeus) dihubungkan bersama mungkin karena keduanya memberitakan Kabar Baik di Persia dan menjadi martir di sana.

Dan jenazah mereka berdua berada di Basilika Santo Petrus di bawah altar utama Santo Yosef. Bahkan nama mereka bersebelahan dalam daftar para rasul dalam perikop Injil.

Mereka mungkin tidak mengetahuinya pada waktu itu, bahwa mereka pada akhirnya akan pergi ke negeri-negeri yang jauh untuk memberitakan Kabar Baik dan menyerahkan hidup mereka untuk bersaksi kepada Yesus, Tuhan mereka.

Untuk alasan apa pun St. Simon disebut orang Zelot, dapat dianggap bahwa dia cukup bersemangat untuk misi diberi nama itu.

Tetapi bagi St. Yudas, aslinya adalah Yudas putra Yakobus, dan dia sering disalahartikan sebagai Yudas Iskariot si pengkhianat.

Tetapi St. Yudas memiliki tempatnya dalam kehidupan devosi gereja karena ia adalah pelindung kasus-kasus yang putus asa dan bahkan "tanpa harapan".

Saat kita bergabung dengan Gereja untuk menghormati kedua orang kudus ini, marilah kita juga meminta dengan perantaraan mereka agar dalam kesulitan dan keputusasaan kita, kita akan menerima bantuan dari tempat tinggi melalui doa-doa mereka.
  
Allah adalah kasih, dan Allah mengasihi kita dan ingin menyelamatkan kita.

Inilah Kabar Baik yang dikhotbahkan oleh St. Simon orang Zelot dan St. Yudas Tadeus serta menyerahkan hidup mereka.

Semoga kita mengalami kasih Tuhan yang menyelamatkan bagi kita dalam keputusasaan dan kesusahan kita melalui doa-doa mereka. 
 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 

Antifon Komuni (bdk. Yoh 14:23)

Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku, demikianlah firman Tuhan; dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.
 
Si quis díligit me, sermónem meum servábit, dicit Dóminus et Pater meus diligent eum, et ad eum veniémus, et mansiónem apud eum faciémus.
 
Whoever loves me will keep my word, says the Lord; and my Father will love him, and we will come to him, and make our home with him.
    
Doa Malam
  
Yesus, Engkau telah memilih aku menjadi murid-Mu. Engkau telah menyembuhkan segala luka hatiku, terlebih luka karena dosa. Semoga aku setia mengabdi-Mu sampai akhir hayatku. Amin.
     
 
Public Domain
 
  
RENUNGAN PAGI

 


Kamis, 27 Oktober 2022 Hari Biasa Pekan XXX

Kamis, 27 Oktober 2022
Hari Biasa Pekan XXX
 
“Kesalahan-kesalahan yang kita lakukan hanyalah bagaikan butiran-butiran pasir di hadapan gunung kerahiman Allah yang Mahabaik” (St. Yohanes Maria Vianey)
 

Antifon Pembuka (Mzm 144:1)
 
Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku! Ia mengajak tanganku bertempur, Ia melatih jari-jariku berperang!
 
Doa Pagi
 

Allah Bapa kami di surga, sudilah datang menyampaikan sabda dan memberi kami kekuatan. Semoga Roh-mu mengajar kami tentang kebenaran dan keadilan-Mu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
   
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (6:10-20) 
    
"Kenakanlah perlengkapan senjata Allah agar kalian dapat bertahan."
      
Saudara-saudara, hendaklah kalian kuat dalam Tuhan, dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, agar kalian dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis. Sebab perjuangan kita bukanlah melawan manusia, melainkan melawan pemerintah dan penguasa, melawan para penghulu dunia gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, agar kalian dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri sesudah menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap berikatpinggangkan kebenaran, berbajuzirahkan keadilan dan kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera. Dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kalian akan dapat memadamkan semua panah api si jahat. Terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu sabda Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu dalam Roh dan berjaga-jagalah dalam doamu itu dengan permohonan terus-menerus untuk segala orang kudus. Berdoalah juga untuk aku, supaya tiap kali membuka mulutku, aku dikaruniai perkataan yang tepat. Berdoalah, agar aku dengan berani mewartakan rahasia Injil, yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya aku menyatakannya dengan berani, sebagaimana seharusnya aku berbicara.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku!
Ayat. (Mzm 144:1.2.9-10)

1. Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku! Ia mengajar tanganku bertempur, Ia melatih jari-jariku berperang!
2. Ia menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku; Ia menjadi perisai, tempat aku berlindung; Dialah yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku!
3. Ya Allah, aku hendak menyanyikan lagu baru bagi-Mu, dengan gambus sepuluh tali aku hendak bermazmur. Sebab Engkaulah yang memberikan kemenangan kepada raja-raja, dan yang membebaskan Daud, hamba-Mu!
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 13:35, Mrk 11:10) 
Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Terpujilah Engkau di surga.
        


Inilah Injil Suci menurut Lukas (13:31-35)  
  
"Tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem." 
    
Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus, “Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Pergilah, dan katakanlah kepada si serigala itu, ‘Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang pada hari ini dan esok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. Tetapi hari ini dan esok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya sorang nabi dibunuh di luar Yerusalem’. Yerusalem, Yerusalem, engkau membunuh nabi-nabi dan merajam orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayap, tetapi kalian tidak mau. Sungguh, rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi! Tetapi Aku berkata kepadamu: Kalian tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kalian berkata, ‘Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan’.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan
 
 
Kekuatan manusia bisa sangat mengesankan dan bahkan mengagumkan.

Tetapi tidak peduli seberapa kuat seseorang, baik secara fisik maupun mental, kekuatan manusia terbatas dan manusia tidak terkalahkan.

Terlebih lagi ketika kekuatan manusia dilawankan dengan kekuatan spiritual, maka kekuatan manusia tentu tidak ada tandingannya karena kekuatan spiritual semakin tinggi.

Dalam bacaan pertama, Rasul Paulus mendesak jemaat Efesus dan mendesak kita untuk bertumbuh kuat di dalam Tuhan, dengan kekuatan kuasa-Nya.

Rasul Paulus memberitahu kita untuk mengenakan perlengkapan senjata Tuhan agar dapat melawan taktik iblis.

Rasul Paulus juga menyoroti hal ini: Karena bukan melawan musuh manusia yang harus kita perjuangkan, tetapi melawan penguasa dan kekuatan yang memulai kegelapan dunia ini, pasukan spiritual kejahatan.

Yesus harus menghadapi kekuatan kegelapan ini ketika Herodes, yang digunakan oleh kekuatan gelap ini, mencoba mencari cara untuk membunuh Yesus.

Tetapi Yesus datang untuk menghancurkan kuasa kegelapan dan untuk membawa terang dan keselamatan dan untuk memberi kita kekuatan untuk melawan kejahatan.

St Paulus mendesak kita untuk berdoa sepanjang waktu, meminta apa yang kita butuhkan, berdoa dalam Roh pada setiap kesempatan yang memungkinkan.

Doa adalah senjata kita dan kekuatan kita dari Tuhan. Dengan doa kita akan dapat melakukan apa yang Tuhan inginkan dari kita dan juga kita akan mengatasi kekuatan kegelapan dan kejahatan. 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 
Antifon Komuni (Mzm 144:1)
 
Terpujilah Tuhan, Pelindungku, yang mengajar tanganku bertempur dan lenganku berperang. 
 
Doa Malam

Yesus, ampunilah aku, jika pada hari ini aku telah melukai hati-Mu dengan pikiran, perkataan dan perbuatanku. Aku menyesal kesalahanku ini. Bimbinglah aku kembali ke jalan yang benar, jalan yang membawa kepada keselamatan abadi. Amin.
 
   

RENUNGAN PAGI

 

Rabu, 26 Oktober 2022 Hari Biasa Pekan XXX

 

Rabu, 26 Oktober 2022
Hari Biasa Pekan XXX
     
Orang yang berbicara melawan kebenaran adalah seperti hamba yang menampar wajah Tuhan. (St. Markus, Pertapa)

  
Antifon Pembuka (Ef 6:7)
   
Laksanakanlah pelayananmu dengan rela seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia.       
  
Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau berkenan mengumpulkan segala bangsa menjadi umat kesayangan-Mu. Kami mohon, tunjukkanlah kepada kami jalan menuju iman kepada-Mu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
      
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (6:1-9)
     
   
"Laksanakan pelayananmu seperti orang yang melayani Kristus dan bukan manusia."
      
Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam Tuhan, karena memang haruslah demikian. Hormatilah ayah dan ibumu, sebab inilah perintah penting yang memuat suatu janji, yaitu: supaya kalian berbahagia dan panjang umur di bumi. Dan kalian para bapak, jangan bangkitkan amarah dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka dalam ajaran dan nasihat Tuhan. Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu di dunia ini dengan takut dan gentar dan dengan tulus hati, sama seperti kalian taat kepada Kristus. Jangan hanya taat di hadapan mereka untuk menyenangkan hati orang, tetapi taatlah sebagai hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah. Laksanakanlah pelayananmu dengan rela seperti orang-orang yang melayani Tuhan, dan bukan manusia. Kalian tahu, bahwa setiap orang, entah hamba, entah orang merdeka, akan menerima ganjaran dari Tuhan, kalau ia berbuat sesuatu yang baik. Dan kalian para tuan, bersikaplah demikian juga terhadap hamba-hambamu, dan janganlah mengancam. Ingatlah bahwa Tuhan mereka dan Tuhanmu ada di surga, dan Ia tidak memandang muka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya.
Ayat. (Mzm 145:10-11.12-14)
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuhdan penegak bagi semua orang yang tertunduk.
   
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (2Tes 2:14) 
Allah telah memanggil kita untuk memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (13:22-30)
     
"Mereka datang dari timur dan barat, dan akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah."
      
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar. Maka bertanyalah orang kepada-Nya, “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” Jawab Yesus kepada orang-orang di situ, “Berusahalah masuk melalui pintu yang sempit itu! Sebab Aku berkata kepadamu, ‘banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. Jika tuan rumah telah bangkit dan menutup pintu, kalian akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata, ‘Tuan, bukakan pintu bagi kami’. Tetapi dia akan berkata, ‘Aku tidak tahu dari mana kalian datang’. Maka kalian akan berkata, ‘Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu, dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami’. Tetapi ia akan berkata, ‘Aku tidak tahu dari mana kalian datang. Enyahlah dari hadapanku, hai kalian semua yang melakukan kejahatan!’ Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kalian melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi ada di dalam Kerajaan Allah, tetapi kalian sendiri dicampakkan ke luar. Dan orang akan datang dari timur dan barat, dari utara dan selatan, dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. Ingatlah, ada orang terakhir yang akan menjadi terdahulu, dan orang terdahulu yang akan menjadi yang terakhir.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

  
Renungan
 
     Kisah Yesus tentang pintu tertutup bagi mereka yang datang terlambat menunjukkan bahwa mereka telah menyinggung tuan rumah mereka dan pantas untuk dikucilkan. Sudah menjadi kebiasaan bagi para guru di zaman Yesus untuk menutup pintu bagi siswa yang terlambat dan tidak mengizinkan mereka kembali selama seminggu penuh untuk memberi mereka pelajaran tentang disiplin dan kesetiaan.
  
Yesus menceritakan kisah ini sebagai jawaban atas pertanyaan tentang siapa yang akan masuk surga - Kerajaan Allah yang damai dan hidup yang kekal. Banyak rabi berpendapat bahwa seluruh Israel akan diselamatkan dan masuk ke dalam Kerajaan Allah, kecuali beberapa pendosa terang-terangan yang mengucilkan diri mereka sendiri! Lagi pula, mereka dipilih secara khusus oleh Tuhan ketika Dia menjalin hubungan perjanjian dengan mereka.

Yesus mengejutkan para pendengar-Nya dengan mengatakan bahwa keanggotaan seseorang sebagai umat yang telah mengadakan hubungan perjanjian dengan Allah tidak secara otomatis berarti masuk ke dalam Kerajaan Allah yang kekal. Kedua, Yesus menegaskan bahwa banyak dari bangsa-bangsa non-Yahudi akan masuk ke dalam Kerajaan Allah. Undangan Allah terbuka bagi orang Yahudi dan bukan Yahudi.
 
Tetapi Yesus memperingatkan bahwa kita dapat dikecualikan jika kita tidak berusaha untuk masuk melalui pintu yang sempit. Apa yang Yesus maksudkan dengan ungkapan ini? Pintu yang ada dalam pikiran Yesus adalah dirinya sendiri. "Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput." (Yohanes 10:9). Allah mengutus Anak-Nya yang tunggal, Tuhan Yesus Kristus, untuk membuka jalan bagi kita untuk memiliki akses penuh ke takhta kasih karunia Allah (kebaikan dan berkat) dan belas kasihan (pengampunan atas dosa-dosa kita). Melalui kemenangan Yesus di kayu salib Dia telah membebaskan kita dari perbudakan dosa dan keinginan serta kecanduan yang menyakitkan, dan Dia telah menjadikan kita putra dan putri Allah dan warga Kerajaan Surgawi-Nya. Kita sekarang bebas untuk memilih kerajaan mana yang akan kita layani - kerajaan kebenaran dan terang yang diperintah oleh hikmat Tuhan atau kerajaan kepalsuan dan kegelapan yang diperintah oleh Iblis dan sistem dunia atau masyarakat dari orang-orang yang menentang Tuhan dan hukum-hukum-Nya.
   
Jika kita ingin masuk ke dalam Kerajaan Allah dan menerima seluruh warisan kita yang disimpan bagi kita di surga, maka kita harus mengikuti Tuhan Yesus di jalan salib-Nya dengan rela meninggalkan kehendak kita sendiri demi kehendak-Nya.

Mengapa Yesus berkata bahwa kita harus berjuang untuk memasuki Kerajaan kebenaran dan kedamaian-Nya? Kata berjuang juga dapat diterjemahkan sebagai penderitaan. Untuk memasuki Kerajaan Allah kita harus berjuang melawan setiap kekuatan atau kekuatan oposisi - bahkan godaan untuk tetap acuh tak acuh, apatis, atau kompromi dalam iman dan kepercayaan pribadi kita kepada Yesus, harapan kita untuk memegang teguh janji-janji Yesus, dan harapan kita untuk memegang teguh janji-janji Yesus, kasih tanpa kompromi untuk Tuhan di atas segalanya. Rasul Paulus mengingatkan kita bahwa harapan kita kepada Allah tidak mengecewakan kita karena "kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita." (Roma 5:5).
 
Tuhan mengingatkan kita bahwa ketika kita menghadapi kesulitan, cobaan, godaan, dan bahkan kegagalan, kita tidak berjuang sendirian. Dia mengetahui kelemahan kita bahkan lebih baik daripada kita mengenalnya, dan Dia selalu siap membantu kita dalam perjuangan kita untuk mengatasi dosa dan perbuatan salah. Kasih karunia Tuhan cukup! Saat kita berjuang berdampingan untuk iman Injil (Filipi 1:27) Yesus meyakinkan kita akan kemenangan penuh! Apakah Anda percaya pada kasih karunia dan pertolongan Tuhan, terutama pada saat-saat pencobaan-pencobaan?

    Tuhan Yesus, semoga aku tidak pernah meragukan kehadiran-Mu yang membimbing dan kasih-Mu yang lembut serta belas kasihan-Mu kepadaku. Melalui karunia Roh-Mu, penuhi aku dengan iman yang teguh dan keberanian untuk selalu memercayai-Mu dalam segala hal dan dalam setiap keadaan yang kuhadapi. Semoga cinta-Mu membuat hatiku berkobar-kobar dengan cinta kepada-Mu yang adalah segalanya bagiku. 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
   
Credit: JMLPYT/istock.com
 
Antifon Komuni (Mzm 145:13cd, 14)
 
Tuhan setia dalam semua sabda-Nya, penuh kasih dalam segala karya-Nya. Tuhan menopang semua orang yang jatuh, dan menegakkan semua orang yang tertunduk. 

RENUNGAN PAGI

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy