| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 18 Februari 2024 Hari Minggu Prapaskah I

 

Minggu, 18 Februari 2024
Hari Minggu Prapaskah I
 
Masa Prapaskah tahunan adalah masa rahmat, karena kita mendaki Gunung Suci hari raya Paskah. "Masa Prapaskah mempunyai tugas ganda, mempersiapkan para katekumen dan kaum beriman untuk perayaan misteri Paskah. Para calon diantar oleh perayaan pendaftaran, oleh perayaan tobat dan pengajaran untuk menghayati Sakramen-sakramen Inisiasi; kaum beriman harus lebih rajin mendengarkan Sabda Allah dan berdoa dan mempersiapkan diri dengan tobat atas pembaruan janji baptis." (Caeremoniale Episcoporum) [Kongregasi Ibadat Ilahi, Perayaan Paskah dan Persiapannya, 16 Januari 1988, No. 6]
 

Antifon Pembuka (bdk. Mzm 91:15-16)

Ia akan memanggil-Ku dan Aku akan mendengarkan dia. Aku akan meluputkan dan memuliakannya. Dengan umur panjang akan Kupenuhi dia.

Invocabit me, et ego exaudiam eum: eripiam eum, et glorificabo eum: longitudine dierum adimplebo eum.

Doa Pagi


Allah Yang Mahakuasa, kami menjalankan masa Prapaskah ini sebagai tanda pertobatan kami. Semoga kami semakin mengenali Kristus dan mampu menghadirkan-Nya dengan hidup yang pantas. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan dari Kitab Kejadian (9:8-15)
  
"Perjanjian Allah dengan Nuh sesudah ia dibebaskan dari air bah."
   
Sesudah air bah berfirmanlah Allah kepada Nuh dan kepada anak-anak Nuh yang bersama-sama dengan dia, “Camkanlah, Aku mengadakan perjanjian dengan kamu dan keturunanmu, dan dengan segala makhluk hidup yang ada besertamu, yakni burung-burung, ternak dan binatang-binatang liar di bumi, segala yang keluar dari bahteramu, segala binatang di bumi. Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa sejak kini segala yang hidup takkan dilenyapkan oleh air bah lagi dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi.” Dan Allah berfirman, “Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk hidup yang ada sertamu turun temurun untuk selama-lamanya: Busur-Ku akan Kutempatkan di awan sebagai tanda perjanjian antara Aku dan bumi. Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan, maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah Kuadakan dengan kamu dan dengan segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845
Ref. Segala jalan-Mu ya Tuhan, adalah kasih setia dan kebenaran.
Atau Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 25:4b-5ab.6-7ab.8-9)
1. Tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.
2. Ingatlah segala rahmat dan kasih-setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.
3. Tuhan itu baik dan benar, sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (3:18-22)
  
"Air itu melambangkan pembaptisan yang kini menyelamatkan kamu."
   
Saudara-saudaraku terkasih, Kristus telah mati satu kali untuk segala dosa kita. Ia yang benar telah mati untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi dibangkitkan menurut Roh, dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, yaitu roh-roh mereka yang pada masa Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan dari air bah itu. Air itu melambangkan pembaptisan yang kini menyelamatkan kamu, bukan dengan membersihkan kenajisan jasmani, melainkan dengan memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah berkat kebangkitan Yesus Kristus, yang telah naik ke surga dan kini duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia menaklukkan segala malaikat, kuasa dan kekuatan kepada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = d, 4/4, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan saja dari roti, melainkan juga dari setiap sabda Allah.

Inilah Injil Suci menurut Markus (1:12-15)
   
"Yesus dicobai oleh Iblis dan malaikat-malaikat melayani Dia."
    
Sekali peristiwa Roh memimpin Yesus ke padang gurun. Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai oleh Iblis. Yesus berada di sana di antara binatang-binatang liar, dan malaikat-malaikat melayani Dia. Sesudah Yohanes Pembaptis ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah. Yesus memberitakan, “Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


 
Renungan
  
 
Dalam Injil, kita mendengar bahwa Roh mengusir Yesus ke padang gurun dan Dia tinggal di sana selama 40 hari dan dicobai oleh iblis. Dia bersama binatang buas dan para malaikat menjaga Dia. 
 
 Jadi selama 40 hari di padang gurun, Yesus menghadapi dua bahaya. Salah satunya adalah godaan iblis dan yang menantang Dia di alam roh, untuk menguji apakah Dia akan berdiri teguh di sisi Tuhan atau tidak. 
 
  Bahaya lainnya ada di alam fisik. Dengan binatang buas berkeliaran di sekitar dan mungkin di antara mereka ada beberapa anjing buas liar, akankah Dia menyerah pada rasa takut dan lari ke tempat yang aman dan menyerahkan misi-Nya? 
 
  Godaan dari iblis tidak kentara. Dalam Injil lain, kita mendengar tentang godaan itu: mengubah batu menjadi roti, untuk melompat dari tembok pembatas Bait Suci, untuk sujud kepada Setan. 
 
 Kedalaman Hati Yesus diuji untuk melihat di mana Dia berdiri dan siapa Dia. Tetapi meskipun godaan iblis tidak kentara, bahaya dari binatang buas itu nyata, karena dapat menyebabkan bahaya dan cedera. 
 
  St Teresa dari Avila pernah berkata: “Aku tidak takut pada iblis. Tapi aku takut pada agennya. " 
 
 Dengan kata lain, agen iblis tersebut harus diperhitungkan karena mereka adalah senjata fisik iblis. 
 
  Ketika dosa masuk ke dunia, dosa mengubah dunia menjadi dunia yang liar. Kedamaian di Taman Eden telah rusak dan begitu pula hubungan antara Tuhan dan manusia, dan manusia dan alam. 
 
  Yesus pergi ke padang gurun untuk memulihkan kehancuran dan untuk mendamaikan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan alam. 
 
  Dia melawan godaan iblis. Masa Prapaskah adalah masa rahmat. Bahwa melalui pertobatan, dunia yang liar ini dapat dijadikan Kerajaan Allah. Latihan spiritual doa, puasa dan sedekah adalah untuk membantu kita kembali ke dasar spiritual dan melatih kita di jalan Tuhan (RENUNGAN PAGI) 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini

Antifon Komuni (Mat 4:4)

Manusia hidup bukan dari makanan saja, melainkan juga dari setiap Sabda Allah.

atau (Mzm 91:4-5)

Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang,

Scapulis suis obumbrabit tibi Dominus, et sub pennis eius sperabis: scuto circumdabit te veritas eius.
 
 
 
 
Meditasi untuk Prapaskah
 
Selama masa ini, kita tidak menyanyikan "Alleluya" dan kita diminta untuk melakukan pengorbanan pertobatan yang pantas.
Masa Prapaskah hendaknya tidak dihadapi dengan semangat “lama”, seolah-olah merupakan sebuah kewajiban yang berat dan menjemukan, namun dengan semangat baru dari mereka yang telah menemukan makna hidup dalam Yesus dan Misteri Paskah-Nya serta menyadari bahwa untuk selanjutnya semuanya harus merujuk pada-Nya.
Inilah sikap Rasul Paulus yang menegaskan bahwa ia telah meninggalkan segalanya demi mengenal Kristus dan “kuasa kebangkitan-Nya, dan [untuk] turut ambil bagian dalam penderitaan-Nya, menjadi seperti Dia dalam kematian-Nya, agar jika memungkinkan [dia dapat ] memperoleh kebangkitan dari antara orang mati” (Filipi 3:10-11).
Semoga pembimbing dan guru kita dalam perjalanan masa Prapaskah kita adalah Maria Yang Tersuci, yang mengikuti Yesus dengan iman yang total ketika Ia berangkat dengan tekad ke Yerusalem, untuk menderita Sengsara. Dia menerima seperti "kulit segar" "anggur baru" yang dibawakan oleh Putra untuk pertunangan mesianis (lih. Mrk 2:22). Maka rahmat yang dimintanya dengan naluri keibuan bagi pasangan di Kana, yang pertama kali diterimanya di bawah Salib, dicurahkan dari Hati Putra yang tertusuk, suatu inkarnasi kasih Allah bagi umat manusia (lih. Deus Caritas Est, no.13-15).
Paus Benediktus XVI, Angelus, 26 Februari 2006.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy