| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 05 November 2023 Hari Minggu Biasa XXXI

 
Minggu, 05 November 2023
Hari Minggu Biasa XXXI
 
"Doa menyegarkan jiwa dan memberikan rasa tenang" --- St Yohanes Krisostomus
  
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 38:22-23)

Jangan tinggalkan daku, ya Tuhan, Allahku, janganlah jauh dariku! Bersegeralah menolong aku, ya Tuhan, Penyelamatku. 
 
Forsake me not, O Lord, my God; be not far from me! Make haste and come to my help, O Lord, my strong salvation!

Doa Pagi

Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu untuk mencari dan menyelamatkan umat-Mu yang tersesat dan hilang. Kami mohon, bukalah hati kami untuk dengan gembira menerima kehadiran-Nya yang membawa anugerah keselamatan dan kehidupan bagi kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
  
Karya: thanasus/istock.com
Bacaan dari Nubuat Maleakhi (1:14b-2:2b.8-10)
  
"Kamu telah menyimpang dari jalan; dengan pengajaranmu, kamu membuat banyak orang tergelincir."

"Aku ini Raja yang besar," firman Tuhan semesta alam, "dan nama-Ku ditakuti di antara bangsa-bangsa. Maka sekarang, kepada kamulah tertuju perintah ini, hai para imam! Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, maka Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk. Kamu telah menyimpang dari jalan; dengan pengajaranmu kamu membuat banyak orang tergelincir; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi," firman Tuhan semesta alam. "Maka Aku pun akan membuat kamu hina dan rendah bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan, dan kamu memandang bulu dalam pengajaranmu. Bukankah kita sekalian mempunyai satu Bapa? Bukankah satu Allah yang menciptakan kita? Lalu mengapa kita berkhianat satu nama lain dan dengan demikian menajiskan perjanjian nenek moyang kita?"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 842
Ref. Jagalah jiwaku dalam damaimu ya Tuhan
Atau Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.
Ayat. (Mzm 131:1.2.3)

1. Tuhan aku tidak tinggi hati dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku.
2. Sungguh, aku telah menenangkan jiwaku; aku telah membuatnya diam seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.
3. Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (2:7b-9.13)
   
"Kami rela membagi dengan kamu bukan hanya Injil Allah melainkan juga hidup kami sendiri."

Saudara-saudara, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya, demikianlah besarnya kasih sayang kami kepadamu, sehingga kami rela membagi dengan kamu bukan hanya Injil Allah, melainkan juga hidup kami sendiri, karena kamu memang kami kasihi. Kamu tentu masih ingat akan usaha dan jerih payah kami. Sebab sementara kami bekerja siang malam, agar jangan menjadi beban bagi siapa pun di antara kamu, kami memberitakan Injil Allah kepada kamu. Karena itulah kami tak putus-putusnya mengucap syukur kepada Allah, sebab kamu telah menerima sabda Allah yang kami beritakan itu. Pemberitaan kami telah kamu terima bukan sebagai perkataan manusia, melainkan sebagai sabda Allah, sebab memang demikianlah adanya. Dan sabda Allah itu bekerja giat dalam diri kamu yang percaya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 23:9a.10b)
Hanya satulah Bapamu, yaitu Dia yang di surga. hanya satulah Pemimpinmu, yaitu Kristus.
 
Inilah Injil Suci menurut Matius (23:1-12)
  
"Mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukan."

Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu. Tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang. Mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang. Mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kamu, janganlah kamu suka disebut Rabi, karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di surga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Kristus. Siapa pun yang terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.
 
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)

   

Renungan 
 
Tugas mewartakan homili dalam Misa diberikan kepada mereka yang menjalankan pelayanan tertahbis, yaitu. diakon, imam, uskup, dll.

Mengkhotbahkan homili bukan hanya sekedar mengucapkan beberapa patah kata saja, tetapi isinya harus dipersiapkan dengan berdoa dan merenungkan Sabda Tuhan, sehingga melalui homili tersebut umat Tuhan dapat mendengar suara Tuhan.

Dan para imam melayani dalam pribadi Kristus. Untuk itulah imam ditahbiskan, dan banyak yang diharapkan darinya, dalam berkhotbah dan dalam pelayanan kepada Tuhan dan umat Tuhan.

Namun banyak juga yang dibicarakan mengenai keadaan khotbah Katolik dan banyak juga yang dibicarakan tentang imamat Katolik. Dan disertai juga beberapa lelucon:
- Whatsapp dikirim ke seorang imam: Romo terkasih, saya menyukai homili Romo pada hari Minggu, terutama setelah homili tersebut selesai!
- Seorang anak kecil mendatangi seorang imam dan berkata, “Kalau aku besar nanti, aku ingin memberimu sejumlah uang.” Romo itu berkata, “Oh, terima kasih banyak, tetapi mengapa kamu mau melakukan itu?” Anak laki-laki itu menjawab, “Ayah saya berkata bahwa engkau adalah salah satu pengkhotbah “termiskin” yang pernah kami miliki!”

Kemunafikan memang menjadi ancaman nyata terutama bagi para imam yang berprofesi sebagai tokoh masyarakat, namun harus dikatakan bahwa tidak ada seorang pun yang mau menjadi imam sekaligus menjadi munafik.

Para imam ingin mengamalkan apa yang mereka khotbahkan dan menjadi teladan hidup kekudusan sehingga dapat memimpin umat Tuhan untuk menjadi seperti Tuhan dalam kasih, belas kasihan, kasih sayang dan pengampunan-Nya.

Para imam ingin menjadi manusia yang terpanggil untuk membangun jembatan antara Tuhan dan manusia, sehingga Gereja juga dapat menjadi jembatan antara Tuhan dan dunia.

Kita tahu bahwa doa itu penting dan kita ingin berdoa, namun stres dan kesibukan hidup membuat kita letih dan letih, sehingga kita hanya mempunyai waktu untuk berdoa secara sporadis. Jadi betapa pentingnya Tuhan dalam hidup kita, jika doa kita seperti itu.

Hal ini memunculkan pepatah Santo Fransiskus de Sales: Biasanya setengah jam berdoa sudah cukup, tetapi jika kamu sibuk maka jadikanlah satu jam!

Kita terus datang untuk Misa, kita terus berdoa, kita pergi untuk Pengakuan Dosa, setidaknya kita ingin menjadi baik dan kita berusaha untuk menjadi suci, tetapi tidak untuk menarik perhatian seperti yang dilakukan oleh orang-orang munafik. Sebaliknya kita melakukan semua itu untuk menjaga diri kita tetap rendah hati dan memperhatikan kehadiran Tuhan dalam hidup kita dan memperhatikan rencana-Nya bagi kita.

Kita ingin perlahan-lahan menemukan makna peristiwa-peristiwa dalam hidup kita, melihat tangan Tuhan membimbing dan menolong kita, sehingga iman dan hidup kita bisa terhubung. Kita hanya ingin rendah hati dan setia serta penuh perhatian kepada Tuhan dan tidak menarik perhatian pada diri kita sendiri.  
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 
Antifon Komuni (Mzm 16:11)
 
Engkau menunjukkan kepadaku jalan kehidupan. Di hadapan-Mu, ya Tuhan, ada sukacita berlimpah. 
 
You will show me the path of life, the fullness of joy in your presence, O Lord 
 

(RENUNGAN PAGI)

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy