| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 30 Juli 2022 Hari Biasa Pekan XVII

 

Sabtu, 30 Juli 2022
Hari Biasa Pekan XVII
 
“Sekarang kita sudah terlahir kembali, seperti yang sudah saya katakan, dalam rupa Tuhan kita, dan memang telah diangkat oleh Allah sebagai anak-anak-Nya, mari kita kenakan gambaran lengkap Pencipta kita supaya menjadi seperti Dia sepenuhnya, bukan dalam kemuliaan yang hanya dimiliki-Nya, namun dalam kemurnian, kesederhanaan, kelembutan, kesabaran, kerendahan hati, belas kasih, harmoni, itulah kualitas yang ia pilih, dan untuk menjadi satu dengan kita.” – St. Petrus Krisologus
   
Antifon Pembuka (Mat 5:10)
 
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan. Sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.

Doa Pagi

Allah Bapa Mahabijaksana, Engkau menyampaikan sabda-Mu kepada kami melalui Dia yang sampai wafat selalu memuliakan nama-Mu, dan mewujudkan kedamaian-Mu. Kami mohon, semoga hidup, wafat dan kebangkitan-Nya mendatangkan berkat bagi kami sekalian dan semoga kami dengan tabah dan mantap menyongsong kejadian-kejadian pada masa mendatang. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
        
Bacaan dari Kitab Yeremia (26:11-16.24)
   
"Tuhan benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu."
      
Setelah Yeremia ditangkap karena nubuat yang disampaikannya, para imam dan para nabi berkata kepada para pemuka dan seluruh rakyat, “Orang ini patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah bernubuat tentang kota ini, seperti yang kalian dengar dengan telingamu sendiri.” Tetapi Yeremia berkata kepada para pemuka dan seluruh rakyat, “Tuhanlah yang telah mengutus aku bernubuat tentang kota dan rumah ini; Tuhanlah yang mengutus aku menyampaikan segala perkataan yang telah kalian dengar itu. Oleh karena itu perbaikilah tingkah langkah dan perbuatanmu, dan dengarkanlah suara Tuhan, Allahmu, sehingga Tuhan mencabut kembali malapetaka yang diancamkan-Nya atas kalian. Tetapi aku ini, sesungguhnya aku ada di tanganmu. Perbuatlah kepadaku apa yang baik dan benar menurut anggapanmu. Hanya ketahuilah sungguh-sungguh, bahwa jika kalian membunuh aku, maka kalian mendatangkan darah orang tak bersalah atas dirimu dan atas kota ini beserta penduduknya. Sebab Tuhan benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu.” Lalu berkatalah para pemuka dan seluruh rakyat itu kepada para imam dan para nabi, “Orang ini tidak patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah berbicara kepada kita demi nama Tuhan, Allah kita.” Maka Yeremia dilindungi oleh Ahikam bin Safan, sehingga ia tidak diserahkan ke dalam tangan rakyat, untuk dibunuh.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Pada waktu Engkau berkenan, jawablah aku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 69:15-16.30-31.33-34)
1. Lepaskanlah aku dari dalam Lumpur, supaya jangan aku tenggelam; biarlah aku lepas dari orang-orang yang membenci aku, dan dari air yang dalam! Janganlah gelombang air menghanyutkan aku, janganlah tubir menelan aku, atau sumur menutup mulutnya di atasku.
2. Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan lagu syukur.
3. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:10)
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.
       
Inilah Injil Suci menurut Matius (14:1-12)
   
"Herodes menyuruh memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Kemudian murid-murid Yohanes memberitahukan hal itu kepada Yesus."
         
Sekali peristiwa sampailah berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wiayah. Maka ia berkata kepada pegawai-pegawainya, “Inilah Yohanes Pembaptis. Ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya.” Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggu dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus, saudaranya. Sebab Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil Herodias!” Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut kepada orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah puteri Herodias di tengah-tengah mereka dan menyenangkan hati Herodes, sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, puteri itu berkata, “Berikanlah kepadaku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam.” Lalu sedihlah hati raja. Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya orang memenggal kepala Yohanes di penjara, dan membawanya di sebuah talam, lalu diberikan kepada puteri Herodias, dan puteri Herodias membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil jenazah itu dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahu Yesus.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan

  


Kehadiran Yesus membuka kembali lembaran kelam dalam diri Herodes. Dikatakan bahwa pada masa itu sampailah berita-berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. Lalu ia berkata kepada pegawai-pegawainya: Inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya. Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya. Karena Yohanes pernah menegornya,: "Tidak halal engkau mengambil Herodias!" Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut akan orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka dan menyukakan hati ayahnya, sehingga Herodes bersumpah memberikan kepadanya apa saja yang diminta oleh anaknya.
 
Herodes tidak pernah menyangka bahwa akibat dari sumpah yang telah ia ucapkan kepada anaknya sangat berbahaya. Herodes lupa bahwa isterinya masih dendam kepada Yohanes Pembaptis yang telah mengeritik raja Herodes suaminya. Kritikan itu, memang ditujukan kepada Herodes, tetapi sebagai isteri baru, Herodias tenyata merasa sakit hati. Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: "Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam." Lalu sedihlah hati raja, tapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara dan kepala Yohanes itu pun dibawa orang di sebuah talam, lalu diberikan kepada gadis itu dan ia membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahukan kepada Yesus.

"Herodes-Herodes" masa kini masih marak dalam kehidupan bersama berbangsa, bernegara maupun bermasyarakat, dan mungkin juga dalam menggereja atau berkeluarga: bersumpah atau berjanji seenaknya, jaga gengsi yang membuat orang lain / sesama sakit hati atau mati. Maka baiklah jika kita sedang memiliki jabatan atau kedudukan yang penuh kuasa atau kesempatan dan kemungkinan berkata dan bertindak dengan bebas, hendaknya menggunakan kebebasan dan keleluasaan tersebut dengan penuh tanggungjawab, artinya jangan sampai merugikan keselamatan jiwa sendiri maupun sesama atau orang lain yang terkait dengan/terkena oleh kata-kata atau tindakan kita. Sebaliknya hendaknya kebebasan dan keleluasaan yang kita miliki kita manfaatkan demi keselamatan dan kebahagiaan diri sendiri maupun sesama. 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 

Orang Kudus hari ini: 30 Juli 2022 St. Petrus Krisologus

Doa Malam

Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, berilah kirana kami kekuatan Roh-Mu, agar berani mempertaruhkan nyawa memberi kesaksian tentang cinta kasih Putra-Mu, yang mengorbankan hidup-Nya demi keselamatan kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Credit:HuyNguyenSG /istock.com
RENUNGAN PAGI



terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy