Minggu, 24 Juli 2022
Hari Minggu Biasa XVII
"Ketika sebuah komunitas gerejani mulai berkompromi dengan dunia, dengan
budaya yang sepenuhnya sekuler, itu adalah tanda bahwa ia telah
kehilangan akar kerasulan dan, dengan demikian, itu sangat jelas
identitasnya." — Kardinal Raymond Burke
Antifon Pembuka (Mzm 67:6.7.36)
Allah bersemayam di tempat-Nya yang kudus. Di dalam rumah-Nya Ia
menghimpun semua orang. Dia sendiri akan memberi kekuatan dan keberanian
kepada umat-Nya.
God is in his holy place, God who unites those who dwell in his house; he himself gives might and strength to his people.
Deus in loco sancto suo: Deus, qui inhabitare facit unanimes in domo: ipse dabit virtutem et fortitudinem plebi suæ.
Doa Pagi
Allah, Engkaulah pelindung bagi mereka yang berharap kepada-Mu. Tanpa
Engkau, tiada suatu pun yang baik, tiada suatu pun yang kudus.
Lipatgandakanlah belas kasih-Mu dalam diri kami agar dengan bimbingan
dan bantuan-Mu kami menggunakan harta yang fana dengan tetap terarah
pada harta yang abadi. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (18:20-33)
"Janganlah kiranya Tuhan murka kalau aku berkata."
Sekali peristiwa bersabdalah Tuhan kepada Abraham, “Sesungguhnya,
banyaklah keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora, dan sesungguhnya
sangat beratlah dosanya. Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah
benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang
telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya.” Lalu
berpalinglah orang-orang itu dan berjalan ke Sodom, tetapi Abraham masih
tetap berdiri di hadapan Tuhan. Abraham datang mendekat dan berkata,
“Apakah Engkau akan membinasakan orang benar bersama dengan orang fasik?
Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah
Engkau akan membinasakan tempat itu? Tidakkah Engkau mengampuninya
karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu? Jauhlah
kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar
bersama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama
dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan
Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?” Tuhan berfirman, “Jika
Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni
seluruh tempat itu demi mereka.” Abraham menyahut, “Sesungguhnya aku
telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan, walaupun aku debu dan abu.
Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh orang benar itu, apakah
Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu karena yang lima itu?” Tuhan
bersabda, “Aku takkan memusnahkannya, jika Kudapati empat puluh lima di
sana.” Lagi Abraham melanjutkan perkataannya, “Sekiranya empat puluh
didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku takkan berbuat demikian demi yang
empat puluh itu.” Kata Abraham, “Janganlah kiranya Tuhan murka kalau aku
berkata sekali lagi. Sekiranya tiga puluh didapati di sana?” Sabda
Tuhan, “Aku takkan berbuat demikian jika Kudapati tiga puluh di sana.”
Kata Abraham lagi, “Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata
kepada Tuhan. Sekiranya dua puluh didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku
tidak akan memusnahkannya demi yang dua puluh itu.” Kata Abraham,
“Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata lagi sekali ini saja.
Sekiranya sepuluh didapati di sana?” Jawab Tuhan, “Aku takkan
memusnahkannya demi yang sepuluh itu.” Lalu pergilah Tuhan, setelah
selesai bersabda kepada Abraham. Dan kembalilah Abraham ke tempat
tinggalnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, mi = fis, 4/4, PSL 816/MTB 146
Ref. Pada hari aku berseru kepada-Mu, jawablah aku ya Tuhan.
Atau: Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
Ayat. (Mzm 138:1-2a.2bc-3.6-7ab.7c-8)
1. Aku hendak bersyukur kepada-mu dengan segenap hati, sebab Engkau
mendengarkan kata-kata mulutku; di hadapan para dewata aku akan
bermazmur bagi-Mu, aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku hendak memuji nama-Mu oleh karena kasih-Mu dan oleh karena
setia-Mu; sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada
hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan
dalam jiwaku.
3. Tuhan itu tinggi, namun Ia memperhatikan orang yang hina, dan
mengenal orang yang sombong dari jauh. Jika aku berada dalam kesesakan,
Engkau mempertahankan hidupku, terhadap amarah musuhku Engkau
mengulurkan tangan-Mu.
4. Tangan kanan-Mu menyelesaikan segalanya bagiku. Tuhan akan
menyelesaikan segalanya bagiku! Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi,
janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (2:12-14)
"Kamu telah dihidupkan Allah bersama dengan Kristus, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran."
Saudara-saudara, bersama Kristus kamu telah dikuburkan dalam
pembaptisan, dan bersama Dia kamu juga turut dibangkitkan oleh
kepercayaanmu akan karya kuasa Allah, yang telah membangkitkan Kristus
dari antara orang mati. Dahulu kamu mati karena pelanggaranmu dan karena
tidak disunat secara lahiriah. Tetapi kini Allah menghidupkan kamu
bersama Kristus sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita. Surat
hutang yang oleh ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita, telah
dihapuskan-Nya dan ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mzm 8:15)
Kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru, "Abba, ya Bapa."
Inilah Injil Suci menurut Lukas (11:1-13)
"Mintalah, maka kamu akan diberi."
Pada waktu itu Yesus sdang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia
berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya,
“Tuhan, ajarlah kami berdoa, sebagaimana Yohanes telah mengajar
murid-muridnya.” Maka Yesus berkata kepada mereka, “Apabila kamu berdoa,
katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah kerajaan-Mu. Berilah
kami setiap hari makanan yang secukupnya, dan ampunilah dosa kami,
sebab kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah
membawa kami ke dalam pencobaan.” Lalu kata-Nya kepada mereka, “Jika di
antara kamu ada yang tengah malam pergi ke rumah seorang sahabat dan
berkata kepadanya, ‘Saudara, pinjami aku tiga buah roti, sebab seorang
sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku, dan
aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya’, masakan ia
yang di dalam rumah itu akan menjawab, ‘Jangan mengganggu aku; pintu
sudah tertutup, dan aku serta anak-anakku sudah tidur. Aku tidak dapat
bangun dan memberikannya kepadamu’. Aku berkata kepadamu: Sekalipun dia
tidak mau bangun dan tidak mau memberikan sesuatu meskipun ia itu
sahabatnya, namun karena sikap sahabatnya yang tidak malu-malu itu,
pasti ia akan bangun dan memberikan apa yang dia perlukan. Oleh karena
itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka
kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena
setiap orang yang meminta akan menerima, setiap orang yang mencari akan
mendapat, dan setiap orang yang mengetuk akan dibukakan pintu. Bapa
manakah di antara kamu, yang memberi anaknya sebuah batu kalau anak itu
minta roti? Atau seekor ulat, kalau anaknya minta ikan? Atau
kalajengking, kalau yang diminta telur? Jadi, jika kamu yang jahat tahu
memberikan yang baik kepada anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia
akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun yang meminta kepada-Nya.”
Verbum Domini (Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Sebagai
orang Katolik janganlah kita pernah berkata, “Sia-sialah berdoa kepada
Allah.” Sebab hal itu adalah pikiran yang gegabah. Sebaliknya Yesus
mengajarkan, “Mintalah maka kamu akan diberi, carilah maka kamu akan
mendapat, ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu.” Inti maksud Tuhan
Yesus adalah mengajarkan kepada kita kebaikan dan kemurahan hati Allah
Bapa kita. Bila kita yang jahat saja tahu memberikan yang baik kepada
anak-anak kita, apalagi Bapa di surga! Pertanyaan kembali kepada
pengantar awal renungan hari ini: mengapa ada ujud doa kita yang
terkadang sepertinya memang tidak dijawab Tuhan, tidak dikabulkan Tuhan.
Bukankah Tuhan sendiri sudah menjamin: "Mintalah, maka kamu akan
diberi?" Untuk pekerjaan yang baik, pasangan hidup yang tepat dan rumah
tangga yang bahagia, kita harus memperjuangkannya setiap saat dan
memohon agar Roh Kudus menjaga niat baik kita. Tidak ada kata terlambat
untuk memperoleh yang terbaik dan jangan sampai kita menyesal karena
kita malas untuk berjuang.
Dalam bacaan pertama, kita mendengar tentang kisah Abraham yang agak menakjubkan, yang berdiri di hadapan Tuhan, dan dia memohon dan bernegosiasi dengan Tuhan untuk tidak menghancurkan kota Sodom dan Gomora.
Keberanian dan ketekunan Abraham benar-benar sesuatu, dan dibutuhkan banyak iman dan keberanian untuk melakukan ini dengan Tuhan.
Namun dalam melakukan ini, Abraham mengajari kita sesuatu dan Tuhan Allah juga menunjukkan sesuatu kepada kita.
Abraham percaya pada belas kasihan Tuhan, dan Tuhan juga menunjukkan bahwa Dia mengalah ketika Abraham memohon belas kasihan-Nya.
Yesus juga memberi kita pengajaran yang sangat membesarkan hati tentang meminta, mencari, dan mengetuk.
Ya, itu memang sangat menggembirakan. Tetapi jika memang demikian, lalu mengapa ada orang yang mengatakan bahwa doa mereka tidak dikabulkan?
Dan mungkin kita adalah orang-orang yang mengatakan bahwa Tuhan tidak menjawab doa-doa kita. Maka iman kita terguncang, kita marah kepada Tuhan, dan kita bertanya-tanya apakah kita harus terus percaya kepada Tuhan. Apa gunanya percaya kepada Tuhan ketika Dia tidak mendengar atau menjawab doa-doa kita?
Mungkin kita berdoa agar anak kita diterima di sekolah pilihan kita, tapi ditolak. Kita kecewa.
Mungkin kita harus melihat doa kita dan melihat tentang apa itu. Sangat sering kita menyatakan kebutuhan kita terlebih dahulu. Kita mengatakan kepada Tuhan bahwa kita menginginkan ini dan kita menginginkan itu.
Tetapi kita lupa untuk mengakui Tuhan apa adanya, bahwa Dia adalah Bapa kita, seperti dalam doa yang Yesus ajarkan kepada kita, yang dimulai dengan kata “Bapa Kami”.
Dan kita juga perlu mengakui bahwa Allah Bapa kita adalah pengasih dan penyayang. Itu adalah “titik lemah” Tuhan, dan karena kita memohon belas kasihan-Nya, Tuhan pasti akan menunjukkan kepada kita betapa penuh belas kasih-Nya.
Di dalam berdoa semoga kita senantiasa mengajukan permohonan-permohonan
kepada Tuhan, lebih-lebih dalam kesempatan Novena seperti Novena
St.Antonius dari Padua, Novena di tempat peziarahan Bunda Maria dst..
Memang dalam relasi dengan Tuhan kebanyakan kita hanya dapat meminta,
namun sering ada orang-orang yang mengajukan permohonan aneh-aneh
sehingga ketika doanya tidak dikabulkan lalu putus asa dan tidak pernah
berdoa. Jika berdoa mengajukan permohonan kepada
Tuhan kita diharapkan ‘dalam nama Yesus’, artinya permohonan-permohonan
demi keselamatan jiwa kita sendiri maupun sesama dan saudara-saudari
kita. Permohonan demi keselamatan jiwa itu tidak lain adalah agar kita
hidup saling mengasihi sebagaimana diperintahkan oleh Yesus, sebagai
tanda bahwa kita adalah murid-murid-Nya.
"Doa Tuhan adalah kesimpulan
seluruh Injil" (Tertulianus, or. 1). "Ketika Tuhan mewariskan kepada
kita rumusan doa ini, Ia menambahkan pula: "Mintalah, maka kamu akan
diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan
dibukakan bagimu" (Luk 11:9). Jadi setiap orang dapat menyampaikan
pelbagai macam doa ke surga seturut kebutuhannya; tetapi ia harus selalu
mulai dengan doa Tuhan, yang merupakan doa utama" (Tertulianus, or.
10).(Katekismus Gereja Katolik, 2761)
Antifon Persiapan Persembahan (Mzm 30:2-3) Aku
akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas,
dan tidak memberi musuh-musuhku bersukacita atas aku. Tuhan, Allahku,
kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan Engkau telah menyembuhkan aku.
I will extol you, O Lord, for you drew me clear and did not let my enemies rejoice over me.
O Lord, my God, I cried out to you and you healed me.
Exaltabo te Domine, quoniam suscepisti me, nec delectasti inimicos meos super me: Domine clamavi ad te, et sanasti me.
Antifon Komuni (Mzm 103:2)
Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya.
Bless the Lord, O my soul, and never forget all his benefits.
atau (Mat 5:7-8)Berbahagialah
orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan.
Berbahagialah orang yang suci hati, karena mereka akan melihat Allah. Blessed are the merciful, for they shall receive mercy. Blessed are the clean of heart, for they shall see God. atau (Mat 13:45-46) Simile est regnum cælorum homini negotiatori, quærenti bonas margaritas:
inventa una pretiosa margarita, dedit omnia sua, et comparavit eam
RENUNGAN PAGI