| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 07 Agustus 2022 Hari Minggu Biasa XIX

Minggu, 07 Agustus 2022
Hari Minggu Biasa XIX
  
     Kamu “ditanam dan dibangun dalam Yesus Kristus, kokoh dalam iman” (bdk. Kol 2:7). Perkataan dari surat St. Paulus tersebut ditulis untuk menanggapi kebutuhan khusus jemaat di kota Kolose. Komunitas itu diancam oleh tren budaya tertentu yang membuat umat beriman menjauhi Injil. Konteks budaya kita, sahabat muda terkasih, seperti yang terjadi pada jemaat di Kolose lampau. Memang, ada arus pemikiran sekuler yag bertujuan meminggirkan Allah dalam kehidupan masyarakat dengan mengajukan dan mengupayakan untuk membuat “surga” tanpa-Nya. Namun pengalaman memberitahu kita bahwa dunia tanpa Allah menjadi “neraka”: penuh dengan keegoisan, keluarga yang rusak, kebencian di antara individu dan bangsa, dan kurangnya kasih sayang, sukacita dan harapan yang besar. .... Namun beberapa orang Kristen membiarkan diri mereka dihasut oleh sekulerisme atau ditarik oleh arus religius yang menjauhkan mereka dari iman kepada Yesus Kristus. Ada juga mereka yang, walau tidak takluk terhadap bujukan tersebut, namun semata-mata membiarkan iman mereka menjadi dingin, dengan dampak negatif yang tak terhindarkan dalam kehidupan moral mereka. (Paus Benediktus XVI, 6 Agustus 2010) 
      
Antifon Pembuka (Mzm 74:20.19.22.23/PS 329)

Ingatlah akan perjanjian-Mu, ya Tuhan, dan janganlah Engkau lupakan umat-Mu yang tertindas. Bangkitlah ya Tuhan, belalah perkara-Mu, janganlah Engkau lupakan seruan orang yang mencari Engkau.

Look to your covenant, O Lord, and forget not the life of your poor ones for ever. Arise, O God, and defend your cause, and forget not the cries of those who seek you.

Respice, Domine, in testamentum tuum, et animas pauperum tuorum ne derelinquas in finem: exsurge Domine, et iudica causam tuam: et ne obliviscaris voces quærentium te.
 
Mzm. Ut quid Deus repulisti in finem: iratus est furor tuus super oves pascuæ tuæ?
   
 
Doa Pagi
                   
Allah Bapa, pencipta alam semesta dan segala yang hidup, Engkau membangun kota-Mu di tengah-tengah kami. Penuhilah kami dengan semangat kegiatan untuk membangun dunia baru, yang Kaupercayakan kepada kami. Semoga kami siap sedia bila tiba saatnya Engkau menyempurnakan segalanya dengan cinta kasih-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.     
 
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (18:6-9)
   
"Dengan satu tindakan yang sama Engkau telah menghukum para lawan dan serentak memuliakan kami."
      
Malam pembebasan telah diberitahukan lebih dahulu kepada nenek moyang kami, supaya mereka benar-benar insaf akan sumpah yang mereka percayai dan menjadi berbesar hati. Maka inilah yang menjadi harapan umat-Mu, yakni keselamatan orang benar dan kebinasaan para musuh. Sebab dengan satu tindakan yang sama Engkau telah menghukum para lawan dan serentak memuliakan kami, setelah kami Kaupanggil kepada-Mu. Diam-diam anak-anak suci dari orang yang baik mempersembahkan kurban dan dengan sehati mereka membebankan kepada dirinya kewajiban ilahi ini: orang-orang suci akan sama-sama ambil bagian baik dalam hal-hal yang baik maupun dalam bahaya. Dan dalam pada itu mereka sudah mulai mendengungkan lagu-lagu pujian para leluhur.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.   

  
    
Mazmur Tanggapan do = g, 2/4, PS 840
Ref.
Berbahagialah bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya.
Atau  Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 33:1.12.18-19.20.22; Ul:12b)

1. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar, sebab memuji-muji itu layak bagi orang jujur. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya.
2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang bertakwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut,
dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu. 

   
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (11:1-2.8-19)          
  
"Ia menanti-nantikan kota yang beralas kokoh, yang dikarenakan dan dibangun oleh Allah sendiri."
         
Saudara-saudara, iman adalah dasar dari segala yang kita harapkan dan bukti dari segala yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena iman, Abraham taat ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya; ia berangkat tanpa mengetahui tempat yang ia tuju. Karena iman, ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing, dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu. Sebab ia menanti-nantikan kota yang beralas kokoh, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah sendiri. Karena iman pula Abraham dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia yakin bahwa Dia, yang memberikan janji itu, setia. Itulah sebabnya dari satu orang yang malahan telah mati pucuk terpancar keturunan besar seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya. Dalam iman, mereka semua ini telah mati sebagai orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi hanya dari jauh mereka melihatnya; mereka melambai-lambai kepadanya dan mengakui bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini. Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air. Andaikata dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ. Tetapi yang mereka rindukan adalah tanah air yang lebih baik, yaitu tanah air surgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka. Karena iman Abraham mempersembahkan Ishak, tatkala ia dicobai. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya telah dikatakan, Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu. Abraham percaya bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang sekalipun mereka sudah mati! Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
   
Bait Pengantar Injil do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 24:42a.44)
Berjaga-jagalah dan bersiaplah, karena kamu tidak tahu pada hari mana Anak Manusia akan datang.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (12:32-48)
   
"Hendaklah kamu siap sedia."
   
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, “Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberi kamu Kerajaan-Nya. Juallah segala milikmu dan berilah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di surga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri, dan yang tidak dirusakkan ngengat. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Hendaklah kamu seperti orang yang menanti-nantikan tuannya pulang dari pesta nikah, supaya jika tuannya itu datang dan mengetuk pintu, segera dapat dibukakan pintu. Berbahagialah hamba yang didapati tuannya sedang berjaga ketika ia datang: Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari, dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah hamba itu.Tetapi camkanlah ini baik-baik! Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangka-sangka.” Petrus bertanya, “Tuhan, kami sajakah yang Kaumaksudkan dengan perumpamaan ini, ataukah juga semua orang?” Jawab Tuhan, “Siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana, yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk membagikan makanan kepada mereka pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang melakukan tugasnya, ketika tuan itu datang. Aku berkata kepadamu: Sungguh, tuan itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Tetapi jika hamba itu jahat dan berkata dalam hatinya, Tuanku tidak datang-datang. Lalu ia mulai memukuli hamba-hamba lain, pria maupun wanita, dan makan minum serta mabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangka-sangkanya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan tuan itu akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia. Hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang seharusnya mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Barangsiapa diberi banyak, banyak pula dituntut dari padanya. Dan barangsiapa dipercaya banyak lebih banyak lagi yang dituntut dari padanya.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)
    
Renungan
 
 
Salah satu hal dalam hidup yang tidak menyenangkan untuk dihadapi adalah mengeluh. Itu hanya karena tidak ada yang mengeluh dengan baik. Dengan kata lain tidak ada yang namanya keluhan yang menyenangkan; itu adalah kontradiksi istilah. Tetapi setiap kali orang lain mengeluh, atau ketika kita mengeluh, penyebab keluhan itu adalah kekecewaan. Entah diucapkan atau ditulis, apakah kita mendengarnya atau membacanya, kata "kecewa" memberi tahu kita bahwa itu tidak akan menjadi sesuatu yang baik. Jadi tidak akan menyenangkan ketika bos memberi tahu pekerja "Saya kecewa dengan kinerja Anda", atau orangtua memberi tahu anak itu "Saya kecewa dengan nilai kamu".

Dan litani berlanjut: Saya kecewa dengan sikap Anda; Saya kecewa dengan kemajuan Anda; Saya kecewa dengan pasangan saya; Saya kecewa dengan anak-anak saya; Saya kecewa dengan Gereja; Saya kecewa dengan Tuhan. Dan dengan kekecewaan datang semua rasa asam dan kepahitan yang merupakan ciri-ciri keluhan. Tapi seperti yang selalu dikatakan, kekecewaan datang dari harapan. Jadi di mana ada harapan yang akan menjadi kekecewaan, karena ide atau gambaran yang ada di benak kita tidak seperti kenyataannya. Jadi cara tabah adalah tidak memiliki harapan, sehingga tidak akan ada kekecewaan. Tapi itu seperti robot. Robot tidak memiliki harapan dan karenanya tidak akan pernah mengecewakan. Tapi kita adalah manusia, dengan perasaan dan emosi, dengan harapan dan impian. Dan tentu saja dengan beberapa harapan. Satu-satunya hal adalah menjaga harapan kita pada tingkat yang realistis. Karena mengharapkan hidup untuk memperlakukan Anda dengan baik hanya karena Anda adalah orang yang baik adalah seperti mengharapkan banteng yang marah untuk tidak menyerang Anda karena Anda vegetarian. Nah, Anda akan sangat kecewa.

Dalam Injil Yesus memberi tahu kita sebuah perumpamaan untuk memberi kita gambaran tentang apa yang diharapkan dalam hidup. Dia menyuruh kita berpakaian untuk beraksi dan menyalakan pelita kita. Jadi apa artinya itu? Artinya seperti pelayan yang menunggu tuannya kembali dari pesta perkawinan, siap membuka pintu begitu tuannya datang. Jadi para pelayan mengharapkan tuan mereka. Pertanyaannya adalah kapan tuan akan tiba? Apakah di jam kedua atau jam ketiga? Apakah malam itu atau akan menjadi malam yang lain? Dan berbahagialah hamba-hamba yang ditemukan tuannya bangun ketika dia datang. Ya, senanglah para pelayan jika dia menemukan mereka siap, karena mereka akan diberi imbalan. Sehingga kita dapat benar-benar memiliki harapan kita dalam hidup dan memiliki harapan kita pada Tuhan. Tuhan akan membalas kita karena setia dan berdoa. Tetapi pada saat yang sama, kita harus bersiap untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga. Bahkan Yesus akan memberitahu kita bahwa kita harus siap karena Dia akan datang pada waktu yang tidak kita duga. Jadi misalnya dalam doa kita, kita berdoa untuk kebutuhan yang mendesak. Kita menaruh iman kita kepada Tuhan karena kita percaya bahwa setiap doa yang diucapkan juga setiap doa yang dijawab. Ya Tuhan akan mendengar doa-doa kita dan menjawab doa-doa kita. Pertanyaannya adalah bagaimana kita mengharapkan Tuhan menjawab doa-doa kita. Nah untuk menjaga harapan kita pada tingkat yang realistis, mari kita ingat bagaimana Tuhan menjawab doa secara umum.

Secara umum, Tuhan memberi kita tiga jawaban atas doa-doa kita:
"YA" - doa kita dijawab segera.
“BELUM” - kita perlu memiliki iman kepada Tuhan dan bersabar.
Atau, Tuhan berkata, "Aku punya sesuatu yang lebih baik untukmu".

Jadi Tuhan tidak mengatakan "TIDAK". Sebaliknya Dia menyuruh kita untuk selalu mengharapkan yang tak terduga, sehingga alih-alih kekecewaan, itu akan menjadi keheranan.

Ada cerita tentang seorang pria yang sedang menangkap ikan di tepi sungai dan dia menangkap cukup banyak ikan. Seorang anak laki-laki datang untuk melihat pria itu menangkap ikan. Pria itu melihat ke arah anak laki-laki itu dan dia berkata, “Hei nak, kamu bisa membawa pulang semua ikan itu.” Tetapi anak laki-laki itu menjawab, “Saya tidak mau ikan itu. Saya ingin pancing agar saya bisa menangkap ikan setiap hari.” Kedengarannya seperti jawaban cerdas dari anak pintar, bukan? Tapi ceritanya belum selesai. Pria itu berkata, "Kamu dapat memiliki pancing tetapi kamu tidak akan dapat menangkap ikan apa pun." Anak itu bertanya, "Mengapa?" Pria itu menjawab, “Karena kamu perlu belajar dari saya keterampilan menangkap ikan.”

Maksudnya di sini adalah bahwa anak laki-laki itu berpikir bahwa jika dia memiliki pancing maka dia akan dapat menangkap banyak ikan. Itu adalah harapannya dan itu juga akan menjadi kekecewaannya. Jadi janganlah kita menaruh harapan kita pada hal-hal atau pada orang-orang. Marilah kita menaruh harapan pada Tuhan, dan juga bersiaplah untuk mengharapkan yang tak terduga, karena Tuhan selalu memiliki sesuatu di luar ekspektasi kita. Sehingga kita akan takjub akan keajaiban yang akan Tuhan lakukan bagi kita.
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
   
   
Credit: JMLPYT/istock.com
 
Antifon Komuni (Mzm 142:12,14)

Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem! Ia mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik.

O Jerusalem, glorify the Lord, who gives you your fill of finest wheat.

Atau (Yoh 6:51)

Roti yang Kuberikan ialah Daging-Ku untuk kehidupan dunia, Sabda Tuhan.

The bread that I will give, says the Lord, is my flesh for the life of the world.
  
 
RENUNGAN PAGI

 

Sabtu, 06 Agustus 2022 Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya

Sabtu, 06 Agustus 2022
Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya
 
“Ketika Tuhan memberimu rahmat untuk merasakan kehadiran-Nya, dan menghendaki agar engkau dapat berbicara kepada-Nya seperti kepada sahabat yang terkasih, katakanlah kepada-Nya perasaanmu dengan bebas dan percaya diri. Sang Kebijaksanaan itu akan bersegera menyatakan diri-Nya kepada orang-orang yang mencari-Nya (lih. Keb 6:14). Ia akan bersegera menghampirimu, ketika engkau mencari kasih-Nya. Ia akan menghadirkan diri-Nya kepadamu, untuk memberimu rahmat dan obat yang engkau perlukan. Ia hanya menunggu satu kata darimu, untuk menunjukkan bahwa Ia ada di sisimu dan mau mendengarkanmu dan menopangmu….” (St. Alfonsus de Liguori)
   
PADA MISA HARI INI ADA GLORIA (MADAH KEMULIAAN), TANPA CREDO (SYAHADAT)
        
Antifon Pembuka (bdk. Mat 17:5)

Dalam awan yang bercahaya tampaklah Roh Kudus, dan terdengarlah suara Bapa: Inilah Putra-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!

In a resplendent cloud the Holy Spirit appeared. The Father's voice was heard: This is my beloved Son, with whom I am well pleased. Listen to him. 
  
Tibi dixit cor meum, quæsivi vultum tuum, vultum tuum Domine requiram: ne avertas faciem tuam a me.
  
Doa Pagi

Ya Allah, dalam Penampakan Kemuliaan Putra Tunggal-Mu, Engkau mengukuhkan misteri iman dengan kesaksian Musa dan Elia. Secara mengagumkan, Engkau juga memaklumkan martabat kami sebagai anak-anak angkat-Mu yang terkasih. Semoga kami, yang mendengarkan suara Putra-Mu terkasih, menjadi ahli waris yang sah bersama-Nya, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
   
Bacaan Pertama
Bacaan dari Nubuat Daniel (7:9-10.13-14)
    
"Pakaian-Nya putih seperti salju."
     
Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-Kitab. Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan seorang serupa Anak Manusia. Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya itu, dan Ia dihantar ke hadapan-Nya. Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya, dan kerajaan-Nya tidak akan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = g, 2/4, PS 836
Ref. Tuhan adalah Raja, Mahatinggi di atas seluruh bumi.
Atau Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta
.

Ayat. (Mzm 97:1-2.5-6.9; R: lih. 1a.9a)
1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
3. Sebab, ya Tuhan Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.    
    
Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus (1:16-19)
   
"Suara itu kami dengar datang dari surga."
     
Saudara-saudara, kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitakan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika suara dari Yang Mahamulia datang kepada-Nya dan mengatakan, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Suara itu kami dengar datang dari surga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baik kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing, dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 17:5c)
Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!    
  
Bacaan Injil 
Inilah Injil Suci menurut Lukas (9:28b-36)
  
"Ketika sedang berdoa, berubahlah rupa wajah Yesus."
   
Sekali peristiwa Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa. Ketika sedang berdoa, wajah Yesus berubah, dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia. Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan, dan berbicara tentang tujuan kepergian Yesus yang akan digenapi-Nya di Yerusalem. Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur, dan ketika terbangun, mereka melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya; juga kedua orang yang berdiri di dekat Yesus itu. Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada Yesus, “Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu. Sementara Petrus berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan ketika masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka. Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata, “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia!” Ketika suara itu terdengar, nampaklah Yesus tinggal seorang diri. Murid-murid itu merahasiakan semua itu, dan pada masa itu mereka tidak menceritakan kepada siapa pun apa yang telah mereka lihat itu. 
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)

Renungan 
 

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita merayakan Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya, mengingat saat ketika Tuhan Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita, dinyatakan dalam semua kemuliaan ilahi dan surgawi-Nya di Gunung Tabor sebelum tiga Rasul-Nya, St. Petrus, St. Yakobus dan St. Yohanes. Pada saat itu, dua hamba Tuhan terbesar dari zaman Perjanjian Lama, Musa dan Elia muncul di Gunung Tabor dan berbicara dengan Tuhan Yesus.

Momen penting dari Transfigurasi ini adalah wahyu yang sangat kuat dan jelas tentang kebenaran Tuhan, dalam mengungkapkan di hadapan umat-Nya, meskipun hanya beberapa orang terpilih pada awalnya, apa yang akan Dia lakukan untuk memenuhi Perjanjian-Nya dan janji-janji yang telah Dia buat untuk umat-Nya sepanjang zaman. Melalui Transfigurasi, ketiga Rasul, sebagai wakil umat manusia, menyaksikan Siapa Tuhan Yesus sebenarnya, sebagai pribadi yang sepenuhnya Allah dan sepenuhnya Manusia yang bersatu dalam pribadi-Nya.

Pada saat itu, Tuhan mengungkapkan sekilas kemuliaan surgawi-Nya yang sejati, sebagai Sabda Tuhan, yang menjelma dalam daging, sepenuhnya dan seutuhnya Tuhan seperti yang ditunjukkan oleh penampilan Diri-Nya yang berubah rupa, putih bersih dan berkilau mempesona, sementara masih tetap sepenuhnya Manusia. dalam daging. Dan melalui Pribadi yang sama ini, melalui Yesus Kristus, seluruh umat manusia akan menerima keselamatan dan pembebasan mereka dari tirani dosa dan belenggu kematian.

Dalam Transfigurasi sebenarnya kita melihat gambaran awal dan wahyu tentang apa yang akan terjadi pada kita semua pada akhirnya, ketika kita tetap setia dan berkomitmen kepada Tuhan, karena Dia akan memuliakan kita dan seluruh keberadaan kita, dalam tubuh dan roh untuk dimuliakan dan ditinggikan sama seperti Kristus telah dimuliakan dan ditinggikan di Gunung Tabor. Kita semua melalui pemenuhan Perjanjian Tuhan telah menerima kepastian dari-Nya bahwa kita akan menerima kepenuhan warisan Tuhan yang mulia.

Sama seperti Tuhan Yesus mengungkapkan keilahian-Nya yang bersatu dengan kemanusiaan-Nya, melalui Transfigurasi Tuhan menyatukan kemanusiaan kita dengan kemanusiaan-Nya sendiri, dan kita semua yang berbagi dalam kemanusiaan-Nya sekarang menerima kemuliaan keberadaan masa depan kita dengan Tuhan. Pada dasarnya, kita melihat di dalam Kristus refleksi diri kita sendiri yang mulia di masa depan, panggilan sejati bagi kita semua umat manusia yang tidak dimaksudkan untuk hidup dalam dosa dan kegelapan, tetapi dalam kepenuhan terang sebagai anak-anak terkasih Allah.

Oleh dosa-dosa kita, kita telah dibuat kotor, rusak dan tidak layak, dan dosa disebabkan oleh penolakan-penolakan sadar kita terhadap kasih Allah yang murah hati. Dosa telah menyebabkan kita kehilangan kemuliaan yang seharusnya menjadi milik kita sejak awal, sifat sejati diri kita sendiri, dan bukan diri kita yang berdosa dan jahat yang kita miliki sekarang. Tetapi Tuhan, melalui Transfigurasi-Nya, telah menunjukkan kepada kita semua bahwa melalui Dia.
  
Pada saat yang sama, melalui apa yang terjadi dalam Transfigurasi, ketika Tuhan Yesus bertemu dan berbicara dengan Musa dan Elia, Tuhan juga dengan sukarela mengungkapkan kepada umat-Nya tentang misi yang Dia telah diutus ke dunia ini, sebagai Juruselamat semua. Musa dan Elia termasuk di antara dua persona terpenting di seluruh Perjanjian Lama dan termasuk di antara yang paling dekat dengan Allah, sebagai hamba-hamba-Nya yang setia.

Musa mewakili Hukum yang pertama kali diwahyukan Allah melalui dia dalam Kitab Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan, kumpulan yang merupakan keseluruhan hukum Musa Israel yang dipertahankan selama berabad-abad setelahnya, berpusat pada Sepuluh Perintah-perintah yang Tuhan juga berikan pada saat yang bersamaan. Dan Musa juga merupakan simbol dari pertolongan dan kasih karunia Allah yang menyelamatkan bagi umat-Nya, saat Dia memimpin umat-Nya keluar dari Mesir dari perbudakan mereka menuju kebebasan.

Sementara itu, Elia adalah salah satu dari banyak nabi terbesar di era Perjanjian Lama, dan dia melakukan banyak pekerjaan baik dan mukjizat bagi Tuhan di hadapan umat-Nya, berjuang melawan banyak tantangan dan rintangan dalam pelayanan dan perjalanan kenabiannya. Dia menyatakan kebenaran Tuhan dan memanggil orang-orang untuk bertobat dan berbalik dari dosa-dosa mereka, untuk menolak berhala pagan Baal dan dewa-dewa palsu Kanaan lainnya dan mengikuti TUHAN Allah, satu-satunya Allah mereka yang benar.

Dia harus menanggung banyak kesulitan, melarikan diri dari musuh-musuhnya termasuk raja dan terutama Izebel sang ratu dan banyak orang kuat di kerajaan Israel dan imamat Baal di antara banyak lainnya. Dia harus berjuang sendirian melawan empat ratus lima puluh imam Baal saat mereka bertarung di Gunung Karmel siapa Tuhan yang benar, apakah itu TUHAN atau Baal.

Bahwa kedua hamba Tuhan ini muncul di hadapan Tuhan Yesus pada saat Transfigurasi-Nya berfungsi untuk mengungkapkan di hadapan kita misi Tuhan dan Juruselamat kita, yang seperti Musa telah diutus kepada kita semua, umat Tuhan, untuk membebaskan kita. Tetapi sementara orang Israel dibebaskan dari perbudakan di bawah Mesir dan Firaun mereka, melalui Kristus kita semua umat manusia telah dibebaskan dari perbudakan di bawah dosa.

Dan seperti Elia, Tuhan
mengarahkan keselamatan Tuhan kepada umat-Nya, melakukan mukjizat dan kuasa yang luar biasa untuk menunjukkan sejauh mana kasih dan belas kasihan Tuhan yang sebenarnya bagi umat yang dikasihi-Nya, menyerukan kepada mereka untuk berpaling dari dosa dan memeluk kasih Tuhan sepenuhnya, melalui Hukum Tuhan, pertama kali diungkapkan melalui Musa dan sekarang, dijelaskan dalam kepenuhannya oleh Kristus sendiri, untuk membawa kita semua lebih dekat kepada Tuhan.

Oleh karena itu, Tuhan telah mengungkapkan di hadapan kita hari ini, melalui Transfigurasi-Nya yang mulia di Gunung Tabor, kita semua dapat menjadi apa jika kita benar-benar percaya kepada-Nya dan menaruh iman dan kepercayaan kita sepenuhnya kepada-Nya. Dia telah datang ke dunia ini untuk mengungkapkan kebenaran dan kebijaksanaan-Nya kepada kita, dan untuk menunjukkan kepada kita bagaimana kita dapat menemukan jalan kita untuk mencapai kemuliaan yang dijanjikan, kebahagiaan sejati dan warisan yang telah Dia janjikan kepada kita dalam Perjanjian yang telah Dia buat dengan kita.

Tetapi kita kemudian harus memperhatikan tindakan Tuhan Yesus dan tindakan para murid-Nya di bagian akhir dari perikop Injil hari ini. Ketiga murid itu ingin tetap tinggal di tempat itu karena pasti terasa begitu indah bisa hadir dalam pemandangan dan pengalaman yang sederhana akan kemuliaan Tuhan di gunung itu. Mereka ingin membuat tiga kemah untuk Tuhan, Musa dan Elia masing-masing justru karena mereka ingin pengalaman bahagia itu tetap bersama mereka.

Namun, Tuhan mengingatkan mereka untuk mematuhi kehendak Tuhan, dan Tuhan Yesus memimpin mereka menuruni gunung, meninggalkan momen mulia Transfigurasi-Nya dan segera setelah itu, mengikuti momen Sengsara, penderitaan dan kematian-Nya, di mana Dia akan berbaring  dan melakukan pengorbanan penuh kasih di kayu Salib untuk keselamatan kita. Dan ini adalah pengingat bagi kita masing-masing bahwa kita harus menyadari bahwa menjadi orang Kristen, sebagai pengikut Tuhan kita, lebih sering daripada tidak kita akan menghadapi penderitaan dan tantangan sebagai bagian dari hidup kita.

Tetapi kita harus selalu tetap berharap kepada Tuhan, mengingat bahwa terlepas dari tantangan dan penderitaan yang mungkin harus kita tanggung, pada akhirnya, Tuhan yang penuh kasih dan setia akan memuliakan kita dan memberi kita kepenuhan warisan yang dijanjikan, dan perubahan rupa. Tubuh Kristus juga akan menjadi milik kita sebagaimana kita yang layak akan diubah rupa dan dimuliakan dengan cara yang sama untuk menikmati kasih karunia Allah yang penuh kasih selamanya.

Semoga Tuhan terus membimbing kita dalam perjalanan kita dan semoga Dia terus memberkati kita dan pekerjaan baik kita dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita masing-masing dapat berusaha untuk selalu setia terlepas dari tantangan dan rintangan yang mungkin kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Amin.
(renunganpagi)
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini  
 
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak/Ibu yang telah mendukung blog ini melalui donasi baik melalui QRIS maupun transfer BCA. 
     
 
Giovanni Bellini | Public Domain

 
 
Antifon Komuni (1Yoh 3:2)

Apabila Kristus dinyatakan, kita akan menjadi sama seperti Dia sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

When Christ appears, we shall be like him, for we shall see him as he is.

Peringatan Pemberkatan Gereja Basilika St. Maria

 Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, hari ini kita merayakan sebagai Gereja Universal, Peringatan Pemberkatan Basilika St. Maria, juga lebih dikenal dalam bahasa Italia sebagai Santa Maria Maggiore. Ini adalah salah satu dari empat Basilika Utama Kepausan yang agung, dan yang terbesar dari semua gereja dan basilika Maria yang didedikasikan untuk Maria, Bunda Allah yang Terberkati. Perayaan besar pemberkatan Basilika St. Maria ini seharusnya menjadi momen bagi kita semua untuk mengingat kembali peran Bunda Allah yang Terberkati, Maria, dalam sejarah keselamatan kita. Melalui dia, kita telah menerima Juruselamat dunia, Tuhan kita Yesus Kristus.


Kisah Basilika dimulai lebih dari tujuh belas abad yang lalu, pada saat penganiayaan terhadap iman Kristen baru saja berakhir berkat Edik Milan oleh Kaisar Romawi Konsantinus Agung dan Licinius, menandai berakhirnya era penganiayaan dan awal dari era pertumbuhan iman Kristen yang pesat. Saat itulah Basilika besar pertama di Roma dibangun, termasuk Basilika Santo Petrus yang lama, Basilika Lateran yang merupakan Katedral Paus, dan akhirnya Basilika Santa Maria yang agung ini didedikasikan untuk Maria, Ibu Tuhan.


Basilika ini dibangun dari peristiwa ajaib yang dikenal sebagai Keajaiban Salju, di mana salju turun di puncak musim panas di awal Agustus, pada tanggal ini yang menjadi waktu dedikasinya berabad-abad yang lalu. Sejarah berjalan sebagai berikut, karena pasangan bangsawan Kristen yang taat dan lanjut usia ingin menyumbangkan dan menawarkan harta mereka kepada Gereja saat itu dan menawarkannya kepada Santa Perawan Maria, Bunda Allah, tetapi mereka tidak tahu harus berbuat apa dan ke mana harus pergi. menawarkannya, mereka memintanya untuk membantu mereka menemukan cara untuk membuat persembahan dengan benar untuk menghormatinya.

Sebagai tanda bantuannya, salju turun di atas bukit Esquiline pada hari kelima bulan Agustus, pada puncak musim panas Romawi seperti yang disebutkan sebelumnya. Itu menjadi tempat di mana Basilika agung yang didedikasikan untuk Maria, Bunda Allah ini dibangun, dan selama berabad-abad berikutnya, banyak orang datang ke Rumah Allah yang agung ini, mencari Tuhan dan juga memohon perantaraan dari Bunda Maria yang Terberkati. Pada Basilika ini juga terdapat ikon Salus Populi Romani yang sangat populer, ikon Bunda Allah yang Terberkati sebagai Pelindung rakyat Romawi dan kota Roma, yang selalu dikunjungi oleh Paus Fransiskus kita saat ini sebelum dan sesudah setiap salah satu Perjalanan Apostoliknya.

Sekarang, saat kita bersukacita dan merayakan dalam memori Pemberkatan Basilika St. Maria yang agung ini, marilah kita semua fokus pada peran Maria dalam kisah keselamatan kita. Maria sebagai Bunda Allah selalu penuh cinta, pemeliharaan dan perhatian kepada Puteranya Yesus, dan dengan cara yang sama, seperti kita masing-masing telah dipercayakan oleh Tuhan kepada ibu-Nya sendiri, agar dia juga dapat jadilah ibu kita, maka dengan sendirinya dia juga menunjukkan cinta dan perhatian yang sama, sifat kepedulian yang sama dari seorang ibu kepada anak-anaknya. Selama bertahun-tahun ini, Maria selalu menunjukkan perhatiannya kepada kita, muncul dari waktu ke waktu kepada anak-anaknya, untuk mengingatkan kita semua agar setia kepada Putranya dan berpaling dari dosa-dosa kita.

Maria telah menunjukkan kepada kita apa artinya menjadi orang Kristen yang sejati, sejati dan berbudi luhur, dan dia menunjukkan kepada kita jalan paling langsung menuju Putranya, Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus. Melalui dia dan dengan mengikuti teladannya dalam iman dan kehidupan, kita semua dapat dan akan semakin dekat dengan Tuhan dan keselamatan-Nya. Pada hari ini saat kita bersukacita dan merayakan dalam memori Peresmian Rumah Tuhan yang agung yang didedikasikan untuk Bunda Allah, kita semua dipanggil untuk menempatkan diri kita di bawah perlindungan Bunda kita tercinta juga, terus-menerus memohon dengan perantaraannya. dan doa atas nama kita, bagi kita orang berdosa yang membutuhkan rahmat dan kesembuhan Tuhan.

Saat ini, dunia dan masyarakat kita perlu bertumbuh lebih dalam iman, karena banyak dari kita orang Kristen telah menjadi murtad dan suam-suam kuku dalam cara kita menjalankan iman kita. Kita tidak lagi menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada Tuhan, dan kita menjadi bodoh dan tertutup terhadap panggilan Tuhan dalam hidup kita. Dan bahkan ketika Bunda Maria memanggil kita, kita sering menutup hati dan pikiran kita juga. Kita menghabiskan lebih banyak waktu, usaha, fokus dan perhatian dalam mencoba mencari kesenangan dan kepuasan lain dalam hidup, banyak keinginan dan pengejaran kita daripada mengikuti Tuhan Allah kita yang dengan setia seperti yang seharusnya kami lakukan.

Saudara dan saudari di dalam Kristus, hari ini marilah kita semua mengingatkan diri kita sendiri dan satu sama lain bahwa kita semua adalah anak-anak Tuhan, dan ibu-Nya juga ibu kita. Kita semua harus mengikuti teladan yang telah ditunjukkan oleh Tuhan kita sendiri dan Bunda-Nya yang terberkati, dan menahan diri dari terus hidup dalam dosa dan ketidaktaatan terhadap Tuhan. Tuhan dan ibu-Nya Maria telah memanggil kita semua untuk meninggalkan kejahatan dan dosa masa lalu kita, dan datang sekali lagi ke dalam pelukan penuh kasih dan anugerah keselamatan-Nya, dan melalui bantuan Maria kita benar-benar dapat membuat ini menjadi kenyataan. Semoga Tuhan Allah kita terus mengasihi dan memberkati kita setiap hari, dan semoga melalui perantaraan ibu-Nya Maria, kita semua dapat dikuatkan dan didorong untuk menjalani hidup kita dengan iman yang semakin besar mulai sekarang. Amin.

 

 

                                                   MatthiasKabel CC-BY-SA-2.5

 

Jumat, 05 Agustus 2022 Hari Biasa Pekan XVIII

 

Jumat, 05 Agustus 2022
Hari Biasa Pekan XVIII (Jumat Pertama Dalam Bulan)
 
"Jiwa, yang telah dipersatukan dan diubah dalam Allah, bernapas di dalam Allah dengan pernapasan Ilahi sama seperti Allah. (St. Yohanes dari Salib)
 

Antifon Pembuka (Ul 32:29)
  
Lihatlah, Akulah Tuhan. Tiada Allah lain kecuali Aku. AKu yang mematikan, Aku pulalah yang menghidupkan. 
    
Doa Pagi


Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, smeoga kami mengenal jalan yang harus kami lalui, agar dapat bertemu dengan Dikau. Berkenanlah bersabda melalui Dia yang menunjukkan Kerajaan-Mu di tengah-tengah kami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus,  Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.
     

Bacaan dari Nubuat Nahum (1:15; 2:2; 3:1-3, 6-7) 
 
"Celakalah kota penumpah darah."
  
Lihatlah! Di atas gunung berjalan orang yang membawa berita, yang mengabarkan berita damai sejahtera. Rayakanlah pesta-pestamu, hai Yehuda, bayarlah nazarmu! Sebab orang dursila takkan datang lagi menyerang engkau; ia telah dilenyapkan sama sekali! Sungguh, Tuhan memulihkan kebanggaan Yakub, seperti kebanggaan Israel; sebab perusak telah merusakkannya dan telah membinasakan carang-carangnya. Celakalah kota penumpah darah itu! Kota itu seluruhnya dusta belaka penuh dengan barang rampasan, tak henti-hentinya menerkam! Dengar, lecut cambuk dan derak-derik roda! Dengar, kuda lari berderap, dan kereta meloncat-loncat! Pasukan berkuda menyerang, pedang bernyala-nyala dan tombak berkilat-kilat! Banyak yang mati terbunuh dan bangkai bertimbun-timbun! Mayat tidak habis-habisnya, orang-orang jatuh tersandung pada mayat. Aku telah melemparkan aib ke atasmu, akan menghina engkau dan akan membuat engkau menjadi tontonan. Maka semua orang yang melihat engkau akan lari meninggalkan dikau, serta berkata, "Niniwe sudah hancur! Siapakah yang meratapi dia? Dari manakah aku akan mencari pelipur lara untuk dia?"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Tuhanlah yang mematikan, Tuhan pulalah yang menghidupkan.
Ayat. (Ul 32:35cd-36ab.39abcd.41)

1. Dekatlah sudah hari bencana bagi orang-orang jahat, dan segera datanglah apa yang telah disediakan bagi mereka. Sebab Tuhan akan memberi keadilan kepada umat-Nya, dan akan merasa sayang akan hamba-hamba-Nya.
2. Lihatlah sekarang bahwa Akulah Tuhan. Tiada allah kecuali Aku. Akulah yang mematikan, Aku pulalah yang menghidupkan. Aku telah meremukkan, tetapi Aku pulalah yang menyembuhkan.
3. Apabila Aku mengasah pedang-Ku yang berkilat-kilat, apabila tangan-Ku menjalankan penghukuman, maka Aku membalas dendam kepada lawan-Ku, dan mengadakan pembalasan kepada yang membenci Aku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:10) 
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah. Alleluya.
     
Inilah Injil Suci menurut Matius (16:24-28) 
 
"Setiap orang akan dibalas setimpal dengan perbuatannya." 
   
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal diri, memikul salibnya, dan mengikuti Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, akan kehilangan nyawanya. Tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya bagi seseorang jika ia memperoleh seluruh dunia, tetapi kehilangan nyawanya? Apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat-Nya. Pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang setimpal dengan perbuatannya. Aku berkata kepadamu: Sungguh, di antara orang-orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan
  
  Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mengajukan beberapa pertanyaan menyelidik untuk menantang kita. Dalam setiap keputusan yang kita buat dalam hidup, kita membuat diri kita menjadi orang tertentu. Apakah kita mau menyangkal diri kita sendiri dan memikul salib kita dan mengikuti Yesus? Hidup biasanya memberi kita berbagai salib. Beberapa dari mereka lebih sulit daripada yang lain. Namun, tidak pernah mudah untuk menerima salib, apakah itu penyakit, kekhawatiran keuangan, kesulitan keluarga, depresi, pengangguran, dll. Yang mungkin membantu atau merugikan kita adalah bagaimana kita memandang salib kita. Apakah kita menganggapnya sebagai hukuman dari Tuhan atau apakah kita percaya bahwa salib hanyalah bagian dari hidup kita, seperti halnya sukacita dan cinta adalah bagian dari kondisi manusiawi kita?
 
Realitas menjadi manusia berarti kita akan menderita, sama seperti kita akan mengalami sukacita, cinta, kedamaian, dan kenyamanan. Karunianya adalah ketika kita memikul salib, Yesus bersama kita dan Dia akan membantu kita memikul salib kita. Yesus juga akan memberkati kita dengan penghiburan, kedamaian, dan kekuatan saat kita menghadapi salib kita.

Selama masa-masa sulit, mungkin bermanfaat untuk mencoba melihat melampaui salib kita. Kita dapat memeriksa hidup kita dan bertanya pada diri sendiri: siapa dan apa yang memberi saya sukacita, cinta, dan perhatian? Apa hadiah dalam hidup saya? Bahkan ketika kita memikul salib yang sangat berat, Yesus bersama kita, memberi dan memberkati kita. Kita perlu terjaga dan waspada jika kita ingin memperhatikan karunia dan anugerah kita.

Hari ini saya mengundang Anda untuk fokus pada kebaikan dalam hidup Anda. Jika kita melakukan ini, kita mungkin menyadari bahwa ada 100 kali lebih banyak kebaikan dalam hidup kita daripada apa yang sulit. Hari ini semoga Yesus membuka pikiran dan hati kita terhadap banyak karunia yang diberikan kepada kita!

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
  
 
Exe Lobaiza | Cathopic CC0


Doa Malam

 
Terima kasih, ya Tuhan, atas hari yang telah kulalui. Rahmat-Mu senantiasa cukup bagiku untuk mengatasi masalah-masalah yang kujumpai hari ini. Semoga rahmat ini juga dialami oleh semua umat kesayangan-Mu. Amin. 
 
RENUNGAN PAGI

Orang Kudus hari ini: 04 Agustus 2022 St. Yohanes Maria Vianey

 

stjohnvianneykamloops.ca

 

 Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, hari ini Gereja memperingati St. Yohanes Maria Vianey. Dedikasi dan semangat St. Yohanes Maria Vianey dalam menjalankan misi dan karyanya juga harus menginspirasi kita masing-masing dalam cara hidup kita sendiri. Kehidupan St. Yohanes Maria Vianey adalah lambang pemuridan dan kebajikan Kristen sejati, sebuah teladan bagi kita semua.

St. Yohanes Maria Vianey lahir dalam keluarga Katolik yang taat dan mengalami kesulitan tahun-tahun penganiayaan Gereja, terutama bagi para imam dan pelayan Gereja selama era Revolusi Prancis. Dia melihat dan mengalami bagaimana para imam menghadapi kesulitan dan mempertaruhkan diri mereka dan hidup mereka ketika mereka terus melayani umat Allah yang setia, sering bersembunyi dari kaum revolusioner dan semua orang yang memusuhi Gereja. Pengalaman itu mengilhami St. Yohanes Maria Vianey yang karena itu terinspirasi untuk mengikuti jalan mereka dan dia bercita-cita menjadi imam di kemudian hari dalam hidupnya.

St. Yohanes Maria Vianey bukanlah seorang seminaris teladan di masa seminarinya, dalam hal prestasi akademiknya. Bukan hanya sebagian dari studinya yang terganggu oleh perang yang terjadi saat itu, tetapi dia dianggap sebagai pembelajar yang lambat dan tidak lulus ujian bahasa Latin, dan karenanya hampir gagal dalam studi seminari dan oleh karena itu hampir tidak menjadi sarjana imam sama sekali. Namun, akhirnya ia berhasil melewati, menyelesaikan persiapan seminari dan akhirnya ditahbiskan sebagai imam, diberi tugas menjadi imam paroki kota kecil Ars, dari mana julukannya yang terkenal, pastor paroki dari Ars.

St Yohanes Maria Vianey memiliki awal yang sulit di kota dan paroki Ars itu, justru karena Revolusi dan perang, yang berlangsung lebih dari dua dekade telah menyebabkan orang-orang kehilangan iman mereka dan menjadi marah dan suam-suam kuku, dengan beberapa bahkan langsung memusuhi mereka. Gereja dan para imam. Meskipun demikian, hal-hal dan hambatan itu tidak menghalangi St. Yohanes Maria Vianey dari komitmennya terhadap misi dan pekerjaannya, karena ia terus bekerja hari demi hari, menghabiskan banyak waktu dengan umat paroki dan penduduk kota, perlahan-lahan membuat mereka membuka hati. dan pikiran sekali lagi kepada Tuhan.

St. Yohanes Maria Vianey dikenang karena kasih dan perhatiannya yang besar terhadap kawanan domba yang dipercayakan kepadanya, dan dia dengan sabar menghabiskan banyak waktu dan waktu untuk menjangkau mereka dan memenuhi kebutuhan mereka. Dia menghabiskan banyak waktu di kamar pengakuan dosa, konon menghabiskan sekitar enam belas jam setiap hari untuk mendengarkan dengan sabar orang-orang yang datang kepadanya untuk mengakui dosa-dosa mereka. Sebagai seorang bapa pengakuan yang agung dan imam yang peduli, tak lama kemudian antrean panjang terbentuk dari orang-orang yang datang bahkan dari jauh, mencari untuk menemukan dia dan untuk mengakui dosa-dosa mereka kepadanya, sementara yang lain datang kepadanya untuk meminta bantuan dan nasihat. Berita juga menyebar bahwa mukjizat telah terjadi melalui karya St. Yohanes Maria Vianey, dan roh-roh jahat sangat takut padanya.

St Yohanes Maria Vianey terus mengilhami banyak generasi imam dan awam selama bertahun-tahun, dekade dan abad setelah kematiannya, sampai hari ini, karena dia benar-benar mewujudkan apa yang seorang imam dipanggil untuk lakukan, seperti para gembala yang mengikuti Tuhan sendiri, sebagai Gembala yang Baik. Sebagai gembala kita, para imam telah dipanggil untuk memberikan diri mereka untuk melayani Tuhan dan umat-Nya, dan untuk membantu menjangkau mereka yang tersesat, terpisah dari Allah, sehingga mereka dapat menemukan jalan kembali kepada Tuhan. Itulah juga mengapa Gereja dan dunia kita saat ini sangat membutuhkan banyak imam yang kudus dan baik seperti St. Yohanes Maria Vianey. 

 
Oleh karena itu, panggilan dan misi para imam sebenarnya bukanlah hal yang mudah, karena mereka diharapkan melakukan lebih dari apa yang kita harapkan sebagai orang awam. Ada kebutuhan besar di seluruh dunia akan imam yang lebih suci dan saleh, seperti yang dilakukan St. Yohanes Maria Vianey dan banyak imam suci lainnya di masa lalu dan ada kebutuhan akan lebih banyak imam suci yang menempatkan kawanan dan kebutuhan kawanan mereka di atas kebutuhan mereka sendiri. Semoga Tuhan terus membimbing kita semua, dan terutama para imam kita, agar mereka semua dan kita semua dapat semakin berkomitmen pada pekerjaan baik dan misi Gereja, sekarang dan selama-lamanya. Amin.

Kamis, 04 Agustus 2022 Peringatan Wajib St. Yohanes Maria Vianey

 

Kamis, 04 Agustus 2022
Peringatan Wajib St. Yohanes Maria Vianey
    

“Bukan Tuhan yang mencampakkan kita ke dalam neraka, kita sendirilah yang melemparkan diri ke dalam neraka dengan dosa-dosa kita.” (St. Yohanes Maria Vianney)

Antifon Pembuka (Mzm 132 (131):9)

Semoga imam-Mu berpakaian kesucian, dan umat-Mu bersorak kegirangan.

Your priests, O Lord, shall be clothed with justice; your holy ones shall ring out their joy


Pengantar
 
Santo Yohanes Maria Vianey lahir di Lyon, Perancis, pada 8 Mei 1786. Walau kurang pandai, namun karena kesucian dan keteguhan hatinya, ia akhirnya ditahbiskan menjadi imam (1815). Selanjutnya ia mendapat tugas baru sebagai pastor paroki di kampung Ars, Perancis Selatan. Ia meninggal pada 3 Agustus 1859, dibeatifikasi pada 8 Januari 1905 dan dinyatakan sebagai Santo oleh Paus Pius XI pada 31 Mei 1925. (Dari berbagai sumber)
 
Doa Pagi

Allah Bapa Yang Mahakuasa dan penuh belaskasih, Engkau sudah memasyhurkan Santo Yohanes Maria, karena kegiatannya sebagai pastor di Ars. Semoga berkat doa dan teladannya kami berusaha membawa sesama kepada cinta kasih Kristus dan dapat memperoleh kemuliaan abadi bersama mereka.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
  
Bacaan dari Kitab Yeremia (31:31-34)
    
"Aku akan mengikat perjanjian baru, dan takkan lagi mengingat dosa mereka."
         
Beginilah sabda Tuhan, “Sungguh, akan datang waktunya Aku akan mengikat perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuikat dengan nenek moyang mereka, ketika Aku memegang tangan mereka dan membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Perjanjian-Ku itu sudah mereka ingkari meskipun Akulah tuan yang berkuasa atas mereka,” demikianlah sabda Tuhan. “Tetapi beginilah perjanjian yang Kuikat dengan kaum Israel sesudah waktu itu,” demikianlah sabda Tuhan. “Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka, dan menuliskannya dalam hati mereka. Maka Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka menjadi umat-Ku. Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan, “Kenallah Tuhan!” Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku,” demikianlah sabda Tuhan. “Sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka, dan takkan lagi mengingat dosa mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan 
Ref. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah

Ayat. (Mzm 51:12-15.18-19: R:12a)
1. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
2. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang durhaka, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
 
Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 16:18)
Engkau adalah Petrus, di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.    
  
Inilah Injil Suci menurut Matius (16:13-23)
     
"Engkau adalah Petrus. dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku."
          
Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis; ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau, Simon anak Yunus, sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu, ‘Engkaulah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut takkan menguasainya. Kepadamu akan kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa saja yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa saja yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.” Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya memberitahukan kepada siapa pun, bahwa Dialah Mesias. Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem, dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur Dia, katanya, “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.” Tetapi Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus, “Enyahlah Iblis! Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab Engkau memikirkan bukan yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan

 
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita merayakan Peringatan St. Yohanes Maria Vianney yang terkenal, santo pelindung para imam.  Dalam bacaan Kitab Suci hari ini, kita mendengar tentang perjanjian yang telah dibuat Allah melalui nabi-Nya Yeremia, bahwa Dia akan memperbarui perjanjian dengan umat-Nya dan menyatukan mereka kembali sebagai satu umat, dan mengumpulkan mereka dalam kasih-Nya ke dalam pelukan-Nya. . Dan ini diambil dalam konteks bahwa umat Allah telah direndahkan dan banyak yang dibawa ke pembuangan di negeri musuh-musuh mereka, karena telah berdosa berkali-kali di hadapan Tuhan.

Dan hari ini kita juga mendengar dalam Injil, pertukaran yang terkenal antara Yesus dan murid-murid-Nya, terutama Santo Petrus, yang mengakui imannya yang diperbarui kepada Tuhan, menyatakan tanpa ragu-ragu bahwa Yesus Gurunya, adalah Putra Allah yang Hidup, Mesias, dan Tuhan dari semua. Ini adalah sesuatu yang sulit dipercaya oleh banyak orang lain, orang Farisi, ahli Taurat dan bahkan di antara para murid sendiri.

Dan Yesus mempercayakan semua umat-Nya kepadanya, yang Dia tugaskan sebagai pemimpin seluruh Gereja yang Dia dirikan di dunia ini, yang didirikan di atas iman yang sama yang telah diwartakan Santo Petrus sebelumnya sepanjang hari itu. Dan Tuhan Yesus menugaskannya untuk mengurus kunci kerajaan surga, dengan tanggung jawab untuk mengikat dan melepaskan jiwa manusia kepada Tuhan, itulah misi Gereja.

Dan bagaimana ini relevan dengan apa yang kita rayakan hari ini sebagai Peringatan St. Yohanes Maria Vianney? St Yohanes Maria Vianney adalah teladan bagi semua imam, semua orang yang telah mengabdikan diri kepada Tuhan. Dia telah memberikan dirinya dalam pelayanan kepada mereka yang paling hina dan paling lemah dalam masyarakat, dan dia telah menyampaikan banyak khotbah besar, menyerukan banyak orang untuk bertobat dari dosa-dosa mereka dan menemukan jalan kembali kepada Tuhan.

Dia menyembuhkan hati orang beriman, dan membawa mereka kembali dari kegelapan dan kembali ke terang. Dia menggerakkan hati orang-orang berdosa agar mereka dapat mendengarkan firman dan panggilan Allah, yang terdengar di dalam hati mereka, dan menarik mereka kembali dari tepi jurang yang mengarah ke neraka. Dan dengan demikian, dengan cara ini, St. Yohanes Maria Vianney mewujudkan panggilan dan misi yang telah dipercayakan Yesus, Tuhan kita kepada St. Petrus.
    
Oleh karena itu hari ini, saat kita bersama-sama merayakan Peringatan St. Yohanes Maria Vianney, santo pelindung para imam, marilah kita semua berdoa bagi para imam kita, semua orang yang telah mengabdikan hidup mereka dan menyerahkan diri mereka untuk merawat umat Allah, dan untuk mengumpulkan sebanyak mungkin orang. jiwa sebanyak mungkin untuk keselamatan di dalam Tuhan. Marilah kita semua mengabdikan diri kita juga dengan cara yang sama dan berkomitmen untuk mendukung para imam kita yang setia, bahwa karya-karya mereka akan membawa dampak yang lebih besar dalam membawa orang-orang yang dikasihi Tuhan tetapi bandel kembali ke pelukan-Nya.

Semoga Tuhan membantu kita semua, dan semoga Dia juga membangkitkan dalam diri kita semua, semangat pelayanan dan dedikasi, dan semoga beberapa dari kita dapat menerima tantangan dan panggilan yang telah Dia buat kepada kita, agar kita juga memiliki imam baru. dan hamba-hamba Tuhan yang kudus yang muncul dari barisan kita. Tuhan memberkati kita semua. Amin.
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini

Antifon Komuni (Bdk. Mat 24:46-47)

Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Amin Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.

Blessed is the servant whom the Lord finds watching when he comes. Amen I say to you: He will put that servant in charge of all his property
  
Doa Malam

Tuhan Yesus, tanpa penderitaan dan wafat di salib, Engkau tidak dapat menebus kami. Berilah kami kesadaran akan iman kepada-Mu bahwa tanpa salib tidak ada kebangkitan dan penebusan, yakni pengampunan dosa. Terpujilah Engkau kini dan sepanjang masa. Amin.
  

   

RENUNGAN PAGI

Rabu, 03 Agustus 2022 Hari Biasa Pekan XVIII

 

Rabu, 03 Agustus 2022
Hari Biasa Pekan XVIII

"Hasil dari kebingungan peran ini di era modern telah menjadi kecenderungan untuk awam menjadi seperti imam dan peran imam seperti hilang. Indikasi dari kebingungan ini telah meningkatkan penghapusan aturan altar dari tempat-tempat suci, misal sedang duduk atau ketika setiap orang sedang sujud di sekitar tatanan altar. Begitu banyak orang sudah mulai berjalan atau masuk ke tempat kudus, sangat banyak sehingga ada banyak kekeliruan sikap dan gangguan di banyak pelayanan liturgi kita. Ekaristi Kudus itu dalam situasi seperti ini menjadi sebuah pertunjukan dan imam menjadi aktor dari pertunjukan itu ... " (Albert Malcolm Kardinal Ranjith, Uskup Agung Colombo)
      
Antifon Pembuka (Yer 31:10d)

Tuhan menjaga kita seperti gembala menjaga kawanannya.

Doa Pagi
     
Allah Bapa Mahasetia, perkenankanlah kami menerima sabda-Mu, dan percaya akan janji-Mu melalui Yesus Mesias, Sabda-Mu terakhir serta cahaya hidup kami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa,  yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
    
Bacaan dari Kitab Yeremia (31:1-7)
   
"Aku mengasihi engkau dengan kasih yang abadi."

Tuhan bersabda, "Aku akan menjadi Allah segenap kaum keluarga Israel dan mereka akan menjadi umat-Ku. Mereka mendapat kasih karunia di padang gurun yaitu bangsa yang terluput dari pedang. Israel berjalan mencari istirahat bagi dirinya; dan dari jauh Tuhan menampakkan diri kepadanya, 'Aku mengasihi engkau dengan kasih yang abadi, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu. Aku akan membangun engkau kembali sehingga engkau pulih, hai anak dara Israel! Engkau akan menghiasi dirimu lagi dengan rebana, dan akan tampil dalam tarian sukaria. Engkau akan membuat kebun anggur lagi di gunung-gunung Samaria; dan orang-orang yang membuatnya akan memetik hasilnya pula. Sungguh, akan datang harinya para penjaga akan berseru di Gunung Efraim: Ayo, marilah kita naik ke Sion, menghadap Tuhan, Allah kita! Sebab beginilah sabda Tuhan: Bersorak-sorailah bagi Yakub dengan sukacita, bersukarialah atas pemimpin para bangsa! Kabarkanlah, pujilah dan katakanlah: Tuhan telah menyelamatkan umat-Nya, yakni sisa-sisa Israel."
 
Demikianlah sabda Tuhan 
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan menjaga kita seperti gembala menjaga kawanannya.
Ayat. (MT Yer. 31:10,11-12ab,13)
1. Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan menghimpunnya kembali.
2. Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan Tuhan.
3. Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.
  
Bait Pengantar Injil do = g, 4/4 , PS 963

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.

Ayat. (Luk 7:16)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.


Inilah Injil Suci menurut Matius (15:21-28)
    
"Hai ibu, sungguh besar imanmu!"

Pada suatu hari Yesus menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah seorang wanita Kanaan dari daerah itu dan berseru, “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud. Anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.” Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab. Lalu para murid Yesus datang dan meminta kepada-Nya, “Suruhlah wanita itu pergi, sebab ia mengikuti kita sambil berteriak-teriak.” Jawab Yesus, “Aku diutus hanya kepada domba-domba umat Israel yang hilang.” Tetapi wanita itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata, “Tuhan, tolonglah aku!” Yesus menjawab, “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” Kata wanita itu lagi, “Benar Tuhan, tetapi anjing-anjing pun makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” Bersabdalah Yesus kepadanya, “Hai Ibu, sungguh besar imanmu! Terjadilah bagimu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

Renungan
   
    Sebagian besar karakter dalam Injil tidak diidentifikasi dengan nama mereka.

Biasanya mereka diidentifikasi berdasarkan jenis kelamin atau status atau profesi atau kebangsaan.

Tetapi yang dapat mengejutkan adalah bahwa beberapa perjumpaan Yesus yang paling menakjubkan adalah dengan orang-orang yang tidak disebutkan namanya.

Dalam Injil adalah salah satu perjumpaan Yesus dengan seorang wanita Kanaan.

Di akhir perjumpaan, Yesus menegaskan iman wanita itu dan juga mengabulkan permintaannya.

Tetapi wanita Kanaan yang tidak disebutkan namanya itu juga mengajari kita sebuah doa sederhana yang kuat.

Wanita itu datang kepada Yesus dan berlutut di kaki-Nya dan memohon: Tuhan, tolonglah aku.

Sikap sederhana untuk datang kepada Yesus dan berlutut di kaki-Nya dan memohon kepada-Nya hanya dengan tiga kata sederhana seharusnya mengilhami kita untuk melakukan hal yang sama kapan pun kita berada dalam kesulitan dan membutuhkan.

Kita harus datang ke hadapan Yesus dan berlutut di hadapan-Nya dengan doa sederhana "Tuhan, tolonglah aku."

Semoga Tuhan Yesus mengasihani kita dan melihat iman kita yang rendah hati dan memberi kita apa yang kita butuhkan.

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 
 
Antifon Komuni (Yer 31:7)
 
Kabarkanlah, pujilah dan katakanlah: Tuhan telah menyelamatkan umat-Nya, yakni sisa-sisa Israel.     
 
RENUNGAN PAGI


terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy