| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Bacaan Harian: 15 - 21 Januari 2024

Senin, 15 Januari 2024: Hari Biasa Pekan II (H).
1Sam. 15:16-23; Mzm. 50:8-9; 16bc-17,21,23; Mrk. 2:18-22. 

Selasa, 16 Januari 2024: Hari Biasa Pekan II (H).
1Sam. 16:1-13; Mzm. 89:20,21-22,27-28; Mrk. 2:23-28. 

Rabu, 17 Januari 2024: Peringatan Wajib St. Antonius, Abas (P).
1Sam. 17:32-33,37,40-51; Mzm. 144:1,2,9-10; Mrk. 3:1-6.

Kamis, 18 Januari 2024: Hari Biasa Pekan II (H).
Pembukaan Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristen
1Sam. 18:6-9; 19:1-7; Mzm. 56:2-3,9-10a,10b-11,12-13; Mrk. 3:7-12.

Jumat, 19 Januari 2024: Hari Biasa Pekan II (H).
1Sam. 24:3-21; Mzm. 57:2,3-4,6,11; Mrk. 3:13-19. 

Sabtu, 20 Januari 2024: Hari Biasa Pekan II (H). 
Peringatan Fakultatif St. Fabianus, Paus (P), dan St. Sebastianus, Martir (M).
2Sam. 1:1-4,11-12,19,23-27; Mzm. 80:2-3,5-7; Mrk. 3:20-21. 
 
Minggu, 21 Januari 2024: Hari Minggu Biasa III - Hari Minggu Sabda Allah (H).
Yun. 3:1-5,10; Mzm. 25:4bc-5ab,6-7bc,8-9; 1Kor. 7:29-31; Mrk. 1:14-20.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Surga

 


Iman mengajarkan kepada kita bahwa jiwa yang berada dalam keadaan rahmat dan telah menghapuskan segala siksa sementara akibat dosa-dosanya, segera masuk Surga setelah terpisah dari raga. Di sana jiwa menikmati kebahagiaan abadi. Ia melihat Tuhan secara langsung. Ia melihat Dia tanpa campur tangan ciptaan apa pun, tetapi sebagaimana Dia ada di dalam diri-Nya dalam kesatuan dan Trinitas kesempurnaan-Nya yang tak terhingga.

Dalam penglihatan indah ini, akal budi tetap terpuaskan sepenuhnya, karena di dalam Tuhan terdapat segala kebenaran, keindahan, dan kebaikan. Kehendak menyerahkan dirinya sepenuhnya pada kehendak Tuhan, tidak menginginkan apa pun lagi dan tidak mencintai apa pun selain Tuhan saja. Dari pengabaian ini muncullah cinta yang memuaskan setiap keinginan, kegembiraan yang tak terkatakan, dan kedamaian tak terbatas. Jiwa yang bahagia juga akan melihat Santa Perawan, dan dia akan tersenyum padanya dengan kelembutan keibuan. Ini akan melihat para Malaikat dan Orang Kudus berkumpul di sekitar Raja segala Raja dan Ratu Surga, menyanyikan pujian mereka. Santo Paulus, yang diangkat ke Surga ketiga, mengatakan kepada kita bahwa mustahil untuk membayangkan atau menggambarkan kegembiraan yang tidak diketahui yang dialami di sana. Dibandingkan dengan kebahagiaan abadi Surga, malangnya kenikmatan dunia hanyalah bayang-bayang kosong. Kita tidak dapat membayangkan kebahagiaan mereka yang telah memperoleh Surga melalui kehidupan baik mereka di bumi. Konsep Surga begitu indah dan luas sehingga menyebabkan para Orang Kudus menginginkan kematian sebagai sarana untuk menuju ke sana. Mereka juga menyambut baik penderitaan karena hal itu membawa mereka lebih dekat kepada tujuan mereka.

Minggu, 14 Januari 2024 Hari Minggu Biasa II

 
 SiouxFall Diocese

Minggu, 14 Januari 2024
Hari Minggu Biasa II
  
Amanat misi. "Kepada para bangsa Gereja diutus oleh Allah untuk menjadi 'Sakramen universal keselamatan'. Untuk memenuhi tuntutan-tuntutan hakiki sifat katoliknya, menaati perintah Pendirinya, Gereja sungguh-sungguh berusaha mewartakan Injil kepada semua orang" (AG 1): "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Mat 28:19-20). (Katekismus Gereja Katolik, 849)

  
Antifon Pembuka (Mzm 66:4)
 
Seluruh bumi hendaknya menyembah Dikau, ya Allah, dan bermazmur bagi-Mu, meluhurkan nama-Mu, ya Allah Mahatinggi.
 
All the earth shall bow down before you, O God, and shall sing to you, shall sing to your name, O Most High!
 
Omnis terra adoret te, Deus, et psallat tibi: psalmum dicat nomini tuo, Altissime.
 

Doa Pagi


Ya Allah, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau hadir di tengah-tengah kami. Kami mohon, gerakkanlah kami untuk dengan setia mengikuti Dia, tinggal bersama-Nya, mendengarkan Sabda-Nya dan melaksanakan kehendak-Nya. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (1Sam 3:3b-10.19)
   
 
"Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan."
  
Pada hari itu Samuel telah tidur di dalam Bait Suci Tuhan, tempat tabut Allah. Lalu Tuhan memanggil, “Samuel! Samuel!” Samuel menjawab, “Ya, Bapa.” Lalu berlarilah ia kepada Eli, dan berkata, “Ya Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak memanggil; tidurlah kembali.” Samuel pergi dan tidur lagi. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi. Samuel pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya, Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak memanggil, anakku. Tidurlah kembali.” Waktu itu Samuel belum mengenal Tuhan. Firman Tuhan belum pernah dinyatakan kepadanya. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Samuel pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Lalu mengertilah Eli, bahwa Tuhanlah yang memanggil anak itu. Sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel, “Pergilah tidur, dan apabila engkau dipanggil lagi, katakanlah: Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Maka pergilah Samuel, dan tidurlah ia di tempat tidurnya. Lalu datanglah Tuhan, berdiri di sana, dan memanggil seperti yang sudah-sudah, “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab, “Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Samuel makin bertambah besar, dan Tuhan menyertai dia. Tidak ada satu pun dari firman Tuhan itu yang dibiarkan-Nya gugur.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Neraka


 
 
 Neraka

“Dalam segala urusanmu ingatlah akan akhir hidupmu, maka tak pernah engkau akan berdosa.”
(Sirakh 7:36)


Meditasi yang dianggap oleh para ahli kehidupan spiritual sebagai yang paling berguna untuk membangkitkan jiwa dari dosa, atau dari keadaan kelambanan, adalah pada hal-hal terakhir, dengan kata lain, pada apa yang akan terjadi pada kita di akhir kehidupan. kehidupan. Di antara hal-hal terakhir ini, neraka adalah yang paling menakutkan. Namun, jika belas kasihan Tuhan tidak menopang kita, kita bisa saja jatuh ke neraka kapan saja. St Yohanes Krisostomus bermeditasi tentang neraka setiap hari. Semua Orang Kudus telah menemukan dalam meditasi ini langkah pertama menuju kesempurnaan. Ingatlah bahwa satu dosa berat akan membawa kita ke neraka. Pada saat itu, orang berdosa bisa saja sudah dilemparkan ke dalam jurang siksaan. Mari kita bayangkan bahwa kita berada di sana... dan bahwa kebaikan dan kemurahan Tuhan telah melepaskan kita dari api abadi yang melahap segalanya. Jika hal ini terjadi, semua pengorbanan yang dituntut oleh kebajikan akan tampak begitu mudah dan menyenangkan. Betapa siapnya kita untuk melakukan apa pun secepatnya daripada kembali ke jurang kesedihan abadi!

Orang Kudus hari ini: 13 Januari 2024 St. Hilarius, Uskup dan Pujangga Gereja

 

 

Lawrence OP CC

 Saudara dan saudari dalam Kristus, hari ini kita semua harus melihat teladan dan inspirasi yang baik yang diberikan oleh St. Hilarius, salah satu bapa Gereja yang agung, juga dikenal sebagai St. Hilarius dari Poitiers, yang cinta dan pengabdiannya kepada Tuhan, semangat dan iman yang dengannya dia telah menjalani kehidupan dan pelayanannya, dapat menjadi sumber inspirasi yang besar bagi kita semua dalam bagaimana kita menjalani kehidupan dan iman Kristiani kita sendiri. St Hilarius dari Poitiers adalah Uskup Poitiers yang terkenal karena dedikasinya yang besar kepada kawanannya dan penentangannya terhadap bidat dan semua orang yang telah memutarbalikkan dan menyalahgunakan kebenaran Allah untuk tujuan egois mereka sendiri. Dia sangat bersemangat dan bersemangat dalam menentang kepercayaan Arian yang sangat berpengaruh saat itu yang memutarbalikkan kebenaran tentang Yesus Kristus sebagai Putra Allah dan Juruselamat.

Sabtu, 13 Januari 2023 Hari Biasa Pekan I

 
Sabtu, 13 Januari 2023
Hari Biasa Pekan I
    
“Hanya percaya bahwa Allah itu ada, tidak akan saya sebut sebagai komitmen. Bahkan iblis pun percaya bahwa Allah itu ada! Percaya [kepada Allah] berarti [kita] harus mengubah cara hidup kita.” – Mother Angelica

  
Antifon Pembuka (Mzm 21:6-7)

Besarlah kemuliaannya karena kemenangan anugerah-Mu; keagungan dan semarak Kaukaruniakan kepadanya. Engkau membuat dia menjadi berkat abadi, Engkau memenuhi dia dengan sukacita di hadapan-Mu.

Doa Pagi


Allah Bapa, Pencipta dan Penyelamat, Yesus Putra-Mu telah Kauurapi untuk menyampaikan sabda penuh cinta kasih kepada umat manusia. Semoga kami dapat memenuhi sabda-Nya, agar dapat menemukan keselamatan. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Siouxfall Diocese
Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (9:1-4.17-19;10:1a)
  
"Inilah orang yang disebut-sebut Tuhan! Inilah Saul yang akan memegang tampuk pemerintahan atas umat-Nya."
     
Ada seorang dari daerah Benyamin, namanya Kisy bin Abiel, bin Zeror, bin Bekhorat, bin Afiah. Ia seorang suku Benyamin, seorang yang berada. Orang ini punya anak laki-laki, namanya Saul, seorang muda yang elok rupanya; tidak seorang pun dari antara orang Israel lebih elok daripadanya: ia lebih tinggi daripada setiap orang sebangsanya dari bahu ke atas. Kisy, ayah Saul itu, kehilangan keledai-keledai betinanya. Sebab itu berkatalah Kisy kepada Saul, anaknya, “Ambillah salah seorang bujang, bersiaplah dan pergilah mencari keledai-keledai itu.” Lalu mereka menjelajah pegunungan Efraim; juga mereka menjelajah tanah Sahalim, tetapi keledai-keledai itu tidak ada; kemudian mereka menjelajah tanah Benyamin, tetapi tidak menemuinya. Ketika Samuel melihat Saul, yang datang minta petunjuk, bersabdalah Tuhan kepada Samuel, “Samuel, inilah orang yang Kusebutkan kepadamu itu; Inilah orang yang akan memegang tampuk pemerintahan atas umat-Ku.” Sementara itu Saul datang mendekati Samuel di tengah pintu gerbang dan berkata, “Maaf, di mana rumah pelihat itu?” Jawab Samuel kepada Saul, katanya, “Akulah pelihat itu. Naiklah mendahului aku ke bukit. Hari ini kamu akan makan bersama-sama dengan daku; besok pagi aku membiarkan engkau pergi dan kemudian aku akan memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ada dalam hatimu.” Maka keesokan harinya Samuel mengambil buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah dia sambil berkata, “Sungguh, Tuhan telah mengurapi engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel. Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat Tuhan, dan engkau akan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuh di sekitarnya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Jumat, 12 Januari 2024 Hari Biasa Pekan I

 
 SiouxFall Diocese
Jumat, 12 Januari 2024
Hari Biasa Pekan I
     
Taat [ob-audire] dalam iman berarti menaklukkan diri dengan sukarela kepada Sabda yang didengar, karena kebenarannya sudah dijamin oleh Allah, yang adalah kebenaran itu sendiri. Sebagai contoh ketaatan ini Kitab Suci menempatkan Abraham di depan kita. Perawan Maria melaksanakannya atas cara yang paling sempurna. (Katekismus Gereja Katolik, 144)
 
Antifon Pembuka (Mzm 91:13-14)

Aku hendak menyanyikan kasih setia-Mu selamanya, ya Tuhan. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya. Kesetiaan-Mu tegak seperti langit.

Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, bangkitkanlah kami berkat sabda-Mu yang kuasa, dan arahkanlah perhatian kami kepada kebajikan dan kedamaian berkat Yesus Mesias. Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (8:4-7.10-22a)
   
"Kalian akan berteriak karena rajamu, tetapi Tuhan tidak akan menjawab kalian."
    
Sekali peristiwa berkumpullah semua tua-tua Israel. Mereka datang kepada Samuel di Rama dan berkata kepadanya, “Engkau sudah tua dan anak-anakmu tidak hidup seperti engkau. Maka angkatlah sekarang seorang raja untuk memerintah kami, seperti halnya dengan segala bangsa lain.” Waktu mereka berkata: “Berikanlah kepada kami seorang raja untuk memerintah kami”’ Samuel menjadi kesal hati. Maka berdoalah Samuel kepada Tuhan. Tuhan bersabda kepada Samuel, “Dengarkanlah perkataan bangsa itu!” Segala hal yang mereka katakan kepadamu, turutilah! Sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak! Maksud mereka: jangan Aku menjadi raja atas mereka.” Samuel menyampaikan segala sabda Tuhan kepada bangsa itu, yang meminta seorang raja kepadanya. Kata Samuel, “Inilah yang menjadi hak raja yang akan memerintah kamu: Anak-anakmu laki-laki akan diambilnya dan dipekerjakannya pada kereta dan pada kuda, dan mereka harus berlari di depan keretanya. Ia akan menjadikan mereka kepala pasukan seribu dan kepala pasukan lima puluh. Mereka harus membajak ladangnya dan mengerjakan penuaian baginya; mereka harus membuat senjata-senjata dan perkakas keretanya. Anak-anakmu perempuan akan diambilnya sebagai juru campur rempah-rempah, juru masak dan juru makanan. Selanjutnya dari ladangmu, dari kebun anggur dan kebun zaitunmu akan diambilnya yang paling baik, untuk diberikannya kepada pegawai-pegawainya; dari gandum dan hasil kebun anggurmu akan diambilnya sepersepuluh, untuk diberikannya kepada pegawai-pegawai istana dan kepada pegawai-pegawainya yang lain. Budak-budakmu laki-laki dan budak-budakmu perempuan, ternakmu yang terbaik dan keledai-keledaimu akan diambilnya dan dipakainya untuk pekerjaannya. Dari kambing dombamu akan diambilnya sepersepuluh dan kamu sendiri akan menjadi budaknya. Pada waktu itu kamu akan berteriak karena raja yang kamu inginkan itu, tetapi Tuhan tidak akan menjawab kamu.” Tetapi bangsa itu tidak mau mendengarkan perkataan Samuel. Mereka bersikeras, “Tidak, kami harus punya raja. Biar kami pun sama seperti segala bangsa lain! Raja kami akan menghakimi kami dan memimpin kami dalam perang!” Samuel mendengarkan segala perkataan bangsa itu, dan menyampaikannya kepada Tuhan. Tuhan bersabda kepada Samuel, “Turutilah permintaan mereka, dan angkatlah seorang raja bagi mereka!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Penghakiman Terakhir

 

Keputusan Khusus dan Umum

“Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,” (Ibr. 9:27)

Harus menghadap wajah Tuhan yang hidup adalah hal yang menakutkan bagi semua orang. Betapa lebih mengerikannya hal ini bagi orang berdosa? Karena terbebani oleh dosa-dosa yang tak terhitung jumlahnya, dia akan berdiri di hadapan pandangan Tuhan yang penuh perhatian. Dia tidak akan bisa menyembunyikan apa pun. Semuanya akan terlihat jelas dan jelas. Wajah Penebus Ilahi kita, yang lemah lembut dan penuh belas kasihan selama hidup, pada saat itu akan menjadi hakim yang kejam dan adil. Setelah mengabaikan begitu banyak rahmat, setelah menolak begitu banyak seruan untuk bertobat dan begitu banyak inspirasi rahasia untuk mengubah hidupnya, setelah mati tanpa bertobat... lihatlah orang berdosa di hadapan Hakim Kekalnya. Pada saat itu dia akan mendengar kalimat yang tidak dapat dibatalkan bergema di telinganya: “Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.” (Mat. 25:41) Kecaman yang mengerikan ini akan diulangi di depan umum, terlebih lagi, pada saat penghakiman umum.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Kematian Orang Berdosa Berbeda dengan Kematian Orang Adil

 

Orang berdosa juga akan mati. Baginya kematian sungguh mengerikan. Bayangkan dia terbaring di ranjang kematiannya, secara naluriah sadar bahwa hidupnya telah berakhir. Masa lalu akan muncul untuk mencelanya, masa lalu yang penuh dengan dosa dan rasa tidak berterima kasih kepada Pencipta dan Penebusnya. Rencana yang dia pusatkan pada keuntungan, ambisi, dan kehormatan akan lenyap seperti asap. Teman-temannya akan meninggalkannya atau akan melontarkan kata-kata tak berguna yang tak mampu menghiburnya. Sekarang dia harus berdiri sendiri, sendirian di hadapan Tuhan.

Apa yang akan terjadi pada saat itu? Mungkinkah keputusasaan akan menguasai jiwanya, seperti yang menguasai jiwa Yudas? Mungkin rahmat-rahmat yang tak terhitung jumlahnya yang ia hina akan membawa keseimbangan Keadilan Ilahi menuju jurang kutukan? Atau akankah pancaran belas kasihan terakhir menembus pikirannya yang lelah, membara dengan penyesalan, sehingga dengan denyut terakhirnya hatinya yang malang akan berpaling kepada Tuhan dan memohon pengampunan-Nya? Siapa yang bisa mengatakannya? Namun yang pasti, dari dua pencuri yang mati di samping Salib Penebus kita, hanya satu yang mendengar dia berkata: "Hari ini kamu akan bersama-Ku di surga!" Yang lain tetap keras kepala dalam dosanya. Menunggu untuk bertobat pada saat kematian adalah suatu kebodohan yang paling tinggi.

Kamis, 11 Januari 2024 Hari Biasa Pekan I

 
Kamis, 11 Januari 2024
Hari Biasa Pekan I
  
Iman "dewasa" bukanlah iman yang mengikuti tren mode dan kebaruan terkini; iman dewasa yang matang berakar dalam dalam persahabatan dengan Kristus.
— Benediktus XVI
 

Antifon Pembuka (Mzm 44:24-25)

Bangunlah! Mengapa Engkau tidur, ya Tuhan? Bangkitlah! Jangan membuang kami terus-menerus! Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu? Mengapa tak Kauhiraukan penindasan yang menimpa kami?

Doa Pagi


Allah Bapa Mahapengasih, silakan datang berdiam dalam diri kami, berkat sabda pembebasan, berkat Roh yang menjiwai kami, berkat Yesus Kristus, Putra-Mu. Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
 

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (4:1-11)
  
   
"Orang-orang Israel terpukul kalah dan tabut Allah dirampas."
  
Sekali peristiwa, orang Israel maju berperang melawan orang Filistin. Orang Israel berkemah dekat Eben Haezer, sedang orang Filistin berkemah di Afek. Orang Filistin mengatur barisannya berhadapan dengan orang Israel. Ketika pertempuran menghebat, terpukullah kalah orang Israel oleh orang Filistin, yang menewaskan kira-kira empat ribu orang di medan pertempuran itu. Ketika tentara itu kembali ke perkemahan, berkatalah para tua-tua Israel, “Mengapa Tuhan membuat kita terpukul kalah oleh orang Filistin pada hari ini? Marilah kita mengambil tabut perjanjian Tuhan dari Silo, supaya Ia datang ke tengah-tengah kita dan melepaskan kita dari tangan musuh kita.” Kemudian bangsa itu menyuruh orang ke Silo. Mereka mengangkat dari sana tabut perjanjian Tuhan semesta alam, yang bersemayam di atas para kerub. Kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, ada di sana dekat tabut perjanjian Allah itu. Segera sesudah tabut perjanjian Tuhan sampai ke perkemahan, bersoraklah seluruh orang Israel dengan nyaring, sehingga bumi bergetar. Mendengar bunyi sorak itu orang Filistin berkata, “Apakah arti sorak yang nyaring di perkemahan orang Ibrani itu?” Ketika mereka tahu bahwa tabut Tuhan telah sampai ke perkemahan itu, ketakutanlah orang Filistin. Kata mereka, “Allah mereka telah datang ke perkemahan itu. Celakalah kita, sebab hal seperti itu belum pernah terjadi. Celakalah kita! Siapakah yang akan menolong kita dari tangan Allah yang maha dahsyat ini? Allah ini jugalah, yang telah menghajar orang Mesir dengan berbagai tulah di padang gurun. Akan tetapi, hai orang Filistin, kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti anak laki-laki, supaya kamu jangan menjadi budak orang Ibrani itu, seperti mereka dahulu menjadi budakmu. Berlakulah seperti laki-laki dan berperanglah!” Lalu berperanglah orang Filistin, sehingga orang Israel terpukul kalah. Mereka melarikan diri, masing-masing ke kemahnya. Amatlah besar kekalahan itu: dari pihak Israel gugur tiga puluh ribu orang pasukan infantry. Lagipula tabut Allah dirampas dan kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, tewas.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah

Rabu, 10 Januari 2024 Hari Biasa Pekan I

 
Rabu, 10 Januari 2024
Hari Biasa Pekan I

Semua melihat Bapa di dalam Putra, sebab Putra itu penampakan dari Bapa. --- St. Ireneus


Antifon Pembuka (Mzm 40:7-8a)

Kurban dan persembahan tidak Kaukehendaki, tetapi Engkau telah membuka telingaku.

Doa Pagi

Allah Bapa sumber kebahagiaan, semoga kami memahami tugas panggilan kami melalui Yesus, Putra-Mu terkasih, agar kami pantas memasuki kerajaan-Mu yang merupakan jalan kebahagiaan kami serta kebijaksanaan hidup kami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (3:1-10.19-20)  
   
"Bersabdalah ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan."
  
Samuel yang masih muda menjadi pelayan Tuhan di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu Tuhan jarang menyampaikan sabda-Nya; penglihatan-penglihatan pun tidak sering terjadi. Pada suatu hari, Eli, yang matanya mulai kabur dan tidak dapat melihat dengan baik, sedang berbaring di tempat tidurnya. Lampu rumah Allah belum lagi padam. Samuel telah tidur di dalam bait suci Tuhan, tempat tabut Allah. Lalu Tuhan memanggil, “Samuel! Samuel!” Samuel menjawab, “Ya Bapa.” Lalu berlarilah ia kepada Eli, dan berkata, “Ya Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak memanggil; tidurlah kembali.” Samuel pergi dan tidur lagi. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi. Samuel pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya, Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak memanggil, anakku; tidurlah kembali.” Waktu itu Samuel belum mengenal Tuhan; sabda Tuhan belum pernah dinyatakan kepadanya. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Ia pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Lalu mengertilah Eli, bahwa Tuhanlah yang memanggil anak itu. Sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel, “Pergilah tidur, dan apabila engkau dipanggil lagi, katakanlah: “Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Maka pergilah Samuel, dan tidurlah ia di tempat tidurnya. Lalu datanglah Tuhan, berdiri di sana, dan memanggil seperti yang sudah-sudah, “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab, “Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Samuel semakin bertambah besar, dan Tuhan menyertai dia. Tidak ada satu pun dari sabda Tuhan itu yang dibiarkannya gugur. Maka tahulah seluruh Israel, dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Penderitaan (bagian 2)


 
 
Dalam rencana Allah, penderitaan mempunyai misi khusus. Bahkan mungkin ada yang menyebutnya semacam kerasulan. Penderitaan selalu mengingatkan kita bahwa kita tidak diciptakan untuk dunia ini, namun sedang dalam perjalanan menuju keabadian. “Sebab di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap; kita mencari kota yang akan datang.” (Ibr. 13:14)

Penderitaan adalah sebuah dorongan yang mengangkat pandangan kita ke Surga, rumah kita yang sebenarnya, di mana kita akan menemukan kebahagiaan yang tak ada habisnya. Akan menjadi bencana jika tidak ada penderitaan di dunia ini. Garam itulah yang melindungi kita dari kerusakan, sifat kita yang malang dan telah jatuh, yang ternoda oleh dosa. Ketika segalanya berjalan baik dan kesenangan sesaat dalam hidup ini membuat kita terpesona, sangatlah mudah untuk mengarahkan hati kita pada hal-hal di bawah dan melupakan Tuhan. Namun ketika tubuh kita disiksa oleh rasa sakit dan pikiran kita gelisah dan kesepian, maka gejolak batin tampaknya memisahkan kita dari bumi ini dan menyebabkan kita mengangkat mata kita yang berlinang air mata ke arah Surga. Dimurnikan dan hampir diperbaharui, hati kita berpaling kepada Tuhan, kebaikan kita yang sejati dan tertinggi.

Selasa, 09 Januari 2024 Hari Biasa Pekan I

 
Selasa, 09 Januari 2024
Hari Biasa Pekan I

“Tanpa diajar, kita menaruh rasa sayang kepada yang dekat dan yang cinta kepada kita.” (St. Basilius Agung)


Antifon Pembuka (1Sam 2:1)

Hatiku bersukaria karena Tuhan penyelamatku, Aku bermegah-megah karena Allahku.

Doa Pagi


Allah Bapa Maha Pengasih, berkenanlah memperhatikan kami serta mengutus Roh-Mu mendatangi kami. Semoga kami percaya bahwa Engkau telah bersabda melalui Yesus, Guru kami yang sejati.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                   
  
 SiouxFall Diocese
  Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (1:9-20)
   
"Tuhan mengabulkan doa Hana, dan ia melahirkan Samuel."
    
Sekali peristiwa setelah keluarga Elkana makan dan minum di rumah Allah di Silo, berdirilah Hana, isteri Elkana, sedang Imam Eli duduk di kursi dekat tiang pintu Bait Suci Tuhan. Dengan pedih hati Hana berdoa kepada Tuhan sambil menangis tersedu-sedu. Kemudian Hana bernazar, dan berseru, “Tuhan semesta alam, jika Engkau sungguh-sungguh memperhatikan sengsara hamba-Mu ini, dan mengingat kepadaku, dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada Tuhan untuk seumur hidupnya. Dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya.” Hana terus-menerus berdoa di hadapan Tuhan, dan Eli mengamat-amati mulutnya. Oleh karena Hana berdoa dalam hati dan hanya bibirnya saja yang bergerak-gerak, sedangkan suaranya tidak kedengaran, maka Eli menyangka Hana itu mabuk. Eli lalu berkata kepadanya, “Berapa lama lagi engkau berlaku sebagai orang mabuk? Sadarkanlah dirimu dari mabukmu itu.” Tetapi Hana menjawab, “Tidak, Tuanku, aku tidak minum anggur ataupun minuman yang memabukkan. Aku ini seorang wanita yang sangat bersusah hati. Aku sedang mencurahkan isi hatiku di hadapan Tuhan. Janganlah anggap hambamu ini seorang wanita dursila. Karena besarnya cemas dan sakit hatiku, aku berdoa demikian lama.” Maka Elia berkata kepada Hana, “Pergilah dengan selamat, dan semoga Allah Israel memberikan kepadamu apa yang engkau mohon dari pada-Nya.” Maka berkatalah Hana, “Semoga hambamu ini mendapat belas kasih dari padamu.” Maka keluarlah Hana. Ia mau makan, dan mukanya tidak muram lagi. Keesokan harinya Elkana dan seluruh keluarga bangun pagi-pagi. Mereka sujud menyembah di hadapan Tuhan, lalu pulang ke rumahnya di Rama. Ketika Elkana bersetubuh dengan Hana, isterinya, Tuhan ingat kepadanya. Maka setahun kemudian mengandunglah Hana, dan melahirkan seorang anak laki-laki. Anak itu diberinya nama Samuel, sebab katanya, “Aku telah memintanya dari Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bacaan Harian 08 - 14 Januari 2024

Senin, 08 Januari 2024: Pesta Pembaptisan Tuhan (P).
Yes. 55:1-11; MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; 1Yoh. 5:1-9; Mrk. 1:7-11. 

Selasa, 09 Januari 2024: Hari Biasa Pekan I (H).
1Sam. 1:9-20; MT 1Sam. 2:1,4-5,6-7,8abcd; Mrk. 1:21b-28. 

Rabu, 10 Januari 2024: Hari Biasa Pekan I (H).
1Sam. 3:1-10,19-20; Mzm. 40:2,5,7-8a,8b-9,10; Mrk. 1:29-39. 

Kamis, 11 Januari 2024: Hari Biasa Pekan I (H).
1Sam. 4:1-11; Mzm. 44:10-11,14-15,24-25; Mrk. 1:40-45. 

Jumat, 12 Januari 2024: Hari Biasa Pekan I (H). 
1Sam. 8:4-7,10-22a; Mzm. 89:16-17,18-19; Mrk. 2:1-12. 

Sabtu, 13 Januari 2024: Hari Biasa Pekan I / Peringatan Fakultatif St. Hilarius, Uskup dan Pujangga Gereja (H/P)
1Sam. 9:1-4,17-19; 10:1a; Mzm. 21:2-3,4-5,6-7; Mrk. 2:13-17. 

Minggu, 14 Januari 2024: Hari Minggu Biasa II (H).
1Sam. 3:3b-10,19; Mzm. 40:2,4ab,7-8a,8b-9,10; 1Kor. 6:13c-15a,17-20; Yoh. 1:35-42.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Penderitaan (bagian 1)


 
 
 Kekristenan sendiri memberikan penjelasan yang memadai mengenai misteri penderitaan. Mengapa ada yang namanya penderitaan? Masalahnya sangat besar, dan penjelasan yang dikemukakan oleh berbagai aliran filsafat gagal memuaskan hati manusia dan meninggalkan keraguan dalam pikiran. Ajaran Kristen memberi tahu kita bahwa Tuhan itu baik tanpa batas, namun juga keadilan tanpa batas. Karena kebaikannya yang tak terhingga, Dia menciptakan manusia tanpa penderitaan. Dia juga memberi manusia anugerah kebebasan yang luar biasa, yang disalahgunakan manusia dengan melakukan dosa. Begitu dosa telah dilakukan, Allah dengan keadilan-Nya yang tak terhingga menuntut penebusan dosa. Oleh karena itu penderitaan dan kematian... “sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.” (Rm. 5:12) Bersamaan dengan kematian, datanglah serangkaian kemalangan, penderitaan fisik dan moral yang tidak pernah berakhir, yang menimpa umat manusia.

Jadi, penderitaan tidak datang langsung dari Tuhan. Ini adalah konsekuensi dan hukuman atas dosa. Namun ada juga aspek penebusan dan penebusan. Allah dalam keadilan-Nya yang tak terbatas menuntut hukuman dari manusia atas dosanya, namun Ia tidak berhenti menjadi kebaikan yang tak terhingga. Oleh karena itu, pada misteri penderitaan ditambahkan misteri Penebusan Anak Allah sendiri yang menjadi manusia dan menanggung segala dosa kita. Untuk penebusan penuh atas dosa-dosa kita, Dia, “Manusia yang Berdukacita”, mempersembahkan kepada Bapa Yang Kekal penderitaan-Nya yang bernilai tak terhingga.

Senin, 08 Januari 2024 Pesta Pembaptisan Tuhan

 

Senin, 08 Januari 2024
Pesta Pembaptisan Tuhan

"Kristus dibaptis bukan supaya disucikan di dalam air, tetapi supaya air sendiri menjadi suci karena Dia." --- St. Maksimus dari Turin.


Antifon Pembuka (lih. Mat 3:16-17)

Setelah Yesus dibaptis, langit terbuka, dan seperti burung merpati Roh Allah turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak-Ku terkasih, Aku berkenan kepada-Nya."

After the Lord was baptized, the heavens were opened, and the Spirit descended upon him like a dove, and the voice of the Father thundered: This is my beloved Son, with whom I am well pleased.

Dilexisti iustitiam, et odisti iniquitatem: propterea unxit te Deus, Deus tuus, oleo laetitia prae consortibus tuis.

  Juan Navarrete | Public Domain
Doa Pagi

Ya Allah, Putra Tunggal-Mu telah tampak sebagai manusia yang rapuh. Kami mengenal Dia sebagai manusia yang secara kelihatan menjadi sesama kami. Semoga kami diperbarui dari dalam agar kami layak menjadi serupa dengan Dia, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (55:1-11)
 
 
"Firman-Ku akan melaksanakan apa yang Kukehendaki."
 
Beginilah firman Tuhan, “Hai kamu, semua orang yang haus, marilah dan minumlah! Dan kamu yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli, dan makanlah; minumlah anggur dan susu tanpa bayar! Mengapa kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti? Dan mengapa upah jerih payahmu kamu belanjakan untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku, maka kamu akan mendapat makanan yang baik, dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu, dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah Aku, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh, yang Kujanjikan kepada Daud. Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa; sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa-bangsa yang tidak kaukenal, dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari kepadamu, oleh kaena Tuhan, Allahmu, dan karena yang mahakudus, Allah Israel, yang mengagungkan engkau. Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Allah kita, sebab Allah kita memberi pengampunan dengan limpah. Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,” demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah jalan-Ku menjulang di atas jalanmu, dan rancangan-Ku di atas rancanganmu. Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberi benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy