| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Orang Kudus hari ini: 15 Oktober 2023 St. Teresia dari Avila

 
Fr Lawrence Lew, O.P. | Flickr CC BY-NC-ND 2.0
 

Hari ini Gereja memperingati St. Teresa Yesus, juga dikenal sebagai St. Teresa dari Avila, yang hidupnya mungkin memang menjadi sumber inspirasi dan harapan, kekuatan dan dorongan yang baik bagi kita semua tentang bagaimana kita masing-masing dan setiap orang harus menjalani hidup kita. St. Teresa dari Avila lahir di Avila, Spanyol pada tahun 1515. Ketika berumur 5 tahun dia mengajak kakak laki-lakinya pergi ke tanah orang-orang Moor di Afrika Utara. Seorang anak yang menawan dan bahagia, dia dikirim untuk dididik oleh Agustinian ketika dia berusia 14 tahun. Dia memasuki Karmel (biara Karmelit) pada usia 19 tahun. 

 Kita semua diingatkan bahwa kita semua dipanggil untuk mengikuti teladan baik para kudus, seperti St. Teresa dari Yesus. Bersama dengan St. Yohanes dari Salib, St. Teresa dari Yesus dikaitkan dengan reformasi yang sangat penting dalam Ordo Karmelit, berusaha untuk menjalani kehidupan dan ketaatan religius yang lebih berkomitmen dan berbudi luhur, dibandingkan dengan standar Karmelit yang saat itu semakin longgar.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Doa Rosario Misteri Mulia Kedua: Kenaikan Yesus ke Surga

karya Dosso Dossi, abad ke-16.


Empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya yang mulia, Yesus datang bersama semua sahabat-Nya, di antaranya ibu-Nya, ke Bukit Zaitun. Kawasan ini telah menjadi saksi fase awal dari sengsara-Nya, yang mungkin lebih pedih lagi, karena di Getsemani bukan tubuh-Nya yang terkoyak oleh cambuk dan paku, melainkan jiwa-Nya yang mengalami penglihatan yang penuh penderitaan akan dosa dan rasa tidak berterima kasih dari manusia. Namun sekarang, Dia ada di sini dengan tubuh kemuliaan sebagai penakluk dosa dan maut. Untuk terakhir kalinya Dia memandang sekelompok kecil pengikut-Nya, kepada siapa Dia telah mempercayakan misi-Nya untuk mengubah seluruh alam semesta dengan mewartakan dan melaksanakan pesan Injil di seluruh dunia. Sekarang Dia menjanjikan Roh Kudus kepada mereka, yang akan memberi mereka kuasa untuk mengalahkan kejahatan. Kemudian Dia naik ke Surga, hingga awan terang menyembunyikan Dia dari pandangan mereka.

Minggu, 15 Oktober 2023 Hari Minggu Biasa XXVIII

 SiouxFall Diocese
Minggu, 15 Oktober 2023
Hari Minggu Biasa XXVIII
  
Sekali orang telah menerima damai Kristus, ia akan mudah menyelamatkan jiwanya dan mengusahakan keutamaan. (St. Sirilus dari Aleksandria)

  
Antifon Pembuka (Mzm 130:3-4)
   
Jika Engkau menghitung-hitung kesalahan, ya Tuhan, siapakah dapat bertahan? Tetapi, Engkau suka mengampuni, ya Allah Israel.

If you, O Lord, should mark iniquities, Lord, who could stand? But with you is found forgiveness, O God of Israel.

Si iniquitates observaveris Domine, Domine quis sustinebit? quia apud te propitiatio est, Deus Israel.
 
Doa Pagi
   
Ya Allah, Engkau telah mengundang kami untuk ikut serta dalam perjamuan kudus-Mu, baik yang di dunia ini maupun kelak di surga. Semoga kami menanggapi undangan-Mu itu dengan gembira seraya mempersiapkan diri agar pantas menerima anugerah-Mu yang agung itu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.     
  
Bacaan dari Kitab Yesaya (25:6-10a)
                   
"Tuhan akan menghidangkan suatu jamuan, dan menghapus air mata dari wajah semua orang."
                  
Di Gunung Sion Tuhan semesta alam akan menghidangkan bagi segala bangsa suatu jamuan dengan masakan mewah, suatu jamuan dengan anggur yang tua benar, suatu jamuan dengan lemak dan sumsum dan dengan anggur tuaa yang disaring endapannya. Di atas gunung ini Tuhan akan mengoyakkan kain kabung yang diselubungkan kepada segala suku dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa. Tuhan Allah akan meniadakan maut untuk seterusnya; dan ia akan menghapus air mata dari wajah semua orang. Aib umat-Nya akan Ia jauhkan dari seluruh bumi, sebab Tuhan telah mengatakannya. Pada waktu itu orang akan berkata, "Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan supaya menyelamatkan kita. Inilah Tuhan yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karena keselamatan yang diadakan-Nya!" Sebab tangan Tuhan akan melindungi gunung ini.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Orang Kudus hari ini: 14 Oktober 2023 Paus St. Kalistus I, Martir

CC0

 
 
 Hari ini, Gereja  memperingati Paus St. Kalistus I adalah Paus dan Uskup Roma dan Wakil Kristus, penerus Rasul Santo Petrus, pada masa sulit dalam sejarah Gereja, seperti pada saat itu, penganiayaan sedang merajalela melawan Gereja dan umat Kristiani di seluruh Kekaisaran Romawi. Penindasan dan penderitaan sering kali menjadi bagian dari kehidupan banyak umat Tuhan yang setia, yang harus menanggung penderitaan tersebut hanya karena iman mereka kepada Tuhan.

Di tengah semua itu, Paus St. Kalistus I yang merupakan diakon dan asisten Paus St. Zephyrinus, dalam mengelola katakombe kota Roma, melayani kebutuhan umat Tuhan di Keuskupan Roma, dan kemudian akhirnya menjadi penerus Paus St. Zephyrinus yang sama, ia telah melibatkan dirinya dalam banyak pekerjaan dan pelayanan demi umat Tuhan, memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani mereka. Tuhan telah memanggil Paus St. Callistus I untuk menjadi Vikaris-Nya, dan dia melaksanakan tugas-tugasnya dengan sangat tekun, dalam mengayomi semua umat Allah, termasuk mereka yang telah murtad dan jatuh ke dalam dosa. Pada saat itu, masalah menyambut dan mengizinkan orang-orang Kristen yang sudah murtad yang menyerah pada tekanan untuk menyembah dewa-dewa dan berhala-berhala kafir, baik karena pilihan atau tidak, telah menyebabkan perpecahan dan perselisihan besar dalam Gereja.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Doa Rosario Misteri Mulia Pertama: Kebangkitan Tuhan kita



Yesus tidak mungkin tetap tidak bernyawa di dalam kubur. Dia adalah Manusia-Allah, penakluk dosa dan kematian. Dia rela tunduk pada semua kondisi keberadaan manusia kecuali dosa; oleh karena itu, Dia menderita dan mati demi cinta kita.

Namun, seperti yang telah dinubuatkan-Nya, Dia bangkit dengan mulia dari kubur pada hari ketiga. Kebangkitan ini dibuktikan secara historis dengan cara yang paling pasti melalui perilaku para Rasul, yang pada awalnya merasa putus asa dan tidak percaya, dan diubah menjadi pahlawan dan martir melalui penampakan Yesus yang mulia. Hal ini ditegaskan oleh ketegaran dan tipu daya orang-orang Yahudi, yang bahkan menyuap para prajurit yang menjaga makam agar tidak mengungkapkan kebenaran. Terlebih lagi, hal ini dibuktikan oleh fakta bahwa Rasul Tomas menolak untuk percaya pada Kebangkitan sampai dia meletakkan jarinya di luka Penebus, yang kemudian menampakkan diri kepadanya.

Kita membaca dalam Injil dan Kisah Para Rasul bahwa Yesus yang bangkit menampakkan diri berkali-kali kepada para Rasul untuk meneguhkan iman mereka, untuk berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah, dan untuk memberi mereka instruksi dan perintah terakhir-Nya. Kita juga membaca bahwa Dia menampakkan diri kepada Maria Magdalena untuk membalas kasihnya yang besar dan untuk menghiburnya. Kita tidak pernah membaca bahwa Dia menampakkan diri kepada Bunda terkasih-Nya, Maria. Namun, hati memberi tahu kita apa yang tidak disebutkan dalam Injil. Tentunya tidak mungkin untuk mengira bahwa Yesus yang telah bangkit tidak akan segera memeluk dan menghibur perempuan yang telah melahirkan Dia dalam rahimnya yang suci dan begitu mengasihi Dia sehingga dia mengikuti Dia sampai ke kaki Salib?

Sabtu, 14 Oktober 2023 Hari Biasa Pekan XXVII

Sabtu, 14 Oktober 2023
Hari Biasa Pekan XXVII

“Penerusan iman mewujud pertama dan terutama dalam Pembaptisan” (Paus Fransiskus)


Antifon Pembuka (Luk 11:28)

Yang berbahagia ialah mereka, yang mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya.

Doa Pagi

Allah Bapa kami di surga, Engkaulah benteng perlindungan bagi siapa saja yang mengimani Engkau. Semoga sabda-Mu, mendasari kehidupan kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
     

    
 
Bacaan dari Nubuat Yoel (3:12-21)
    
"Ayunkanlah sabit, sebab sudah masaklah tuaian."
   
Hendaklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke Lembah Yosafat, sebab di sana Aku akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari segenap penjuru. Ayunkanlah sabit, sebab sudah masaklah tuaian. Marilah, iriklah, sebab tempat anggur sudah penuh; tempat-tempat pemerasan sudah berkelimpahan. Sebab banyaklah kejahatan mereka. Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah dekatlah hari Tuhan di lembah penentuan! Matahari dan bulan menjadi gelap dan bintang-bintang kehilangan cahayanya. Tuhan mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya, dan langit serta bumi pun bergoncang. Tetapi Tuhan adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan benteng bagi orang Israel. Maka kalian akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, adalah Allahmu, yang tinggal di Sion, gunung-Ku yang kudus. Dan Yerusalem akan menjadi kudus, dan orang-orang luar takkan melintasinya lagi. Pada waktu itu akan terjadi bahwa gunung-gunung akan meniriskan anggur baru, bukit-bukit akan mengalirkan susu, dan segala sungai Yehuda akan mengalirkan air; mata air akan terbit dari rumah Tuhan dan akan membasahi Lembah Sitim. Mesir akan menjadi sunyi sepi, dan Edom akan menjadi padang gurun tandus, oleh sebab kekerasan terhadap keturunan Yehuda, oleh karena mereka telah menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tanahnya. Tetapi Yehuda tetap didiami untuk selama-lamanya, dan Yerusalem turun-temurun. Aku akan membalas darah mereka yang belum Kubalas; Tuhan tetap diam di Sion.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Doa Rosario Misteri Sedih Kelima: Penyaliban

 
Artist     
Bernardino Luini  (–1532)



Akhirnya Yesus mencapai Golgota, terengah-engah dan sangat kelelahan. Alat penyiksaan diambil dari-Nya dan diletakkan di atas tanah. Penebus ilahi kita menderita kesakitan yang luar biasa ketika pakaian-Nya kembali dilucuti, yang menempel pada luka-luka-Nya. Kini Dia direntangkan, sebagai korban yang tidak bersalah, di atas altar pengorbanan, yaitu Salib. Salah satu algojo menggenggam tangan-Nya, menusuknya dengan paku besar, dan menempelkannya pada kayu. Kemudian dia melakukan hal yang sama dengan tangan yang lain dan dengan kedua kakinya. Ibunya ada di dekatnya. Dalam hatinya ia merasakan hantaman palu yang mengoyak daging hidup Yesus. Yesus tetap diam, “seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih” (Yer. 11:19)

Sekarang para algojo mengangkat Salib dan memasangnya di ruang yang sudah disiapkan untuk itu. Kejutan dari dampak ini mengirimkan getaran rasa sakit ke seluruh anggota dan seluruh tubuh Korban. Lihatlah Dia sekarang, tergantung di antara Surga dan bumi, perantara antara Tuhan dan umat manusia, korban penebusan dosa-dosa manusia yang tak terhitung banyaknya.

Jumat, 13 Oktober 2023 Hari Biasa Pekan XXVII

Jumat, 13 Oktober 2023
Hari Biasa Pekan XXVII

“Siapapun yang memisahkan diri dari Gereja …. terpisah dari janji-janji Gereja.; ia yang meninggalkan Gereja tidak akan memperoleh penghargaan dari Kristus…Ia tak dapat memiliki Tuhan sebagai Bapa-Nya, yang tidak mempunyai Gereja sebagai ibunya; …. Siapapun yang menghancurkan damai dan harmoni Kristus, bertindak melawan Kristus; barangsiapa mengumpulkan di tempat lain di luar Gereja, mencerai-beraikan Gereja Kristus…. Jika seseorang tidak menjaga kesatuan ini, ia tidak menjaga hukum Tuhan, ia telah kehilangan iman akan Bapa, Putra dan ia telah kehilangan hidupnya dan jiwanya” (St. Siprianus, The Unity of the Catholic Church, 6).

Antifon Pembuka (Mzm 9:2-3)

Aku mau bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib. Aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya Allah Mahatinggi.

Doa Pagi


Allah Bapa, Benteng Kekuatan kami, berkenanlah menjaga kelangsungan semangat Yesus Putra-Mu dalam diri kami. Semoga kami rukun bersatu padu dan selalu bersedia membangun kedamaian. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
Karya:Tinnakorn Jorruang/istock.com

Bacaan dari Nubuat Yoel (1:13-15;2:1-2)   
  
"Hari Tuhan yang gelap gulita dan kelam kabut."
   
Hai para imam, kenakanlah pakaian kabung dan mengeluhlah. Merataplah, hai para pelayan mezbah. Masuklah, bermalamlah dengan memakai kain kabung, hai para pelayan Allahku, sebab sudah lama di rumah Allahmu tiada kurban sajian dan kurban curahan. Adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya. Kumpulkanlah para tua-tua dan seluruh penduduk negeri ke rumah Tuhan Allahmu, dan berteriaklah kepada Tuhan. Wahai, hari itu! Sungguh, hari Tuhan sudah dekat, datangnya seperti hari pemusnahan dari Yang Mahakuasa. Tiuplah sangkakala di Sion dan berteriaklah di gunung-Ku yang kudus! Biarlah gemetar seluruh penduduk negeri, sebab hari Tuhan datang, sebab hari itu sudah dekat. Suatu hari gelap gulita dan kelam kabut, suatu hari berawan dan kelam pekat. Seperti fajar di atas gunung-gunung terbentanglah suatu bangsa yang besar dan kuat, yang serupa itu tidak pernah ada sejak purbakala, dan tidak akan ada lagi sesudah itu, turun-temurun, pada masa yang akan datang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Doa Rosario Misteri Sedih Keempat: Jalan Menuju Kalvari

Lukisan, c.1446 oleh pelukis Florentine Biagio d'Antonio di Louvre di Paris.

 Dicambuk, dimahkotai duri, dan dicemooh, Yesus akhirnya dijatuhi hukuman mati. Dibebani dengan Salib, Dia berangkat ke tempat eksekusi di tengah kerumunan musuh, penghujat, dan spekulan yang menganggur. Di antara mereka hanya ada kelompok kecil yang bersimpati kepada Yesus, yaitu Maria Ibunya, para perempuan saleh, dan Rasul terkasih, St. Yohanes.

Penebus ilahi berjalan maju dengan susah payah di bawah beban berat Salib. Dia telah kehilangan banyak darah di Getsemani dan selama penderaan dan penobatan duri. Kekuatan-Nya tampaknya melemah, namun kasih menopang-Nya. Sambil memandang ke sekeliling-Nya dengan lemah, Dia melihat orang-orang Yahudi yang mengejek, tentara Romawi yang acuh tak acuh dan tidak sopan, dan kerumunan penonton yang penasaran mencari sesuatu untuk menghibur mereka. Apakah tidak ada orang lain? Di manakah mereka yang Dia sembuhkan secara ajaib, dan mereka yang Dia hibur dan ampuni? Apakah tidak ada seorang pun yang merasa kasihan pada-Nya? Tiba-tiba kerumunan itu terdiam. Seorang perempuan, pucat dan menangis, mendekati-Nya, didukung oleh teman-temannya. Dia menentang perintah para prajurit dan cemberut para algojo, dan mendekati-Nya.

Di sana-sini terdengar gumaman: Pasti ibunya, perempuan malang! Yesus dan Maria saling memandang. Mustahil bagi kita untuk menebak kedalaman cinta yang terkandung dalam pertukaran pandang penuh kasih itu. Tidak ada yang mengucapkan sepatah kata pun, karena tidak ada kata yang dapat mengungkapkan kesedihan mereka atau mengungkapkan cinta mereka. Mereka memandang dan memahami satu sama lain, mempersembahkan diri mereka sebagai bencana demi penebusan umat manusia yang tidak patuh.

Kamis, 12 Oktober 2023 Hari Biasa Pekan XXVII

Kamis, 12 Oktober 2023
Hari Biasa Pekan XXVII
 
“Tutuplah telingamu, kalau ada orang mengajar kamu tanpa berbicara tentang Yesus Kristus” (St. Ignasius dari Antiokhia)

 
Antifon Pembuka (Luk 11:9)

Mintalah, maka kamu akan diberi, carilah, maka kamu akan mendapat, ketuklah, maka kamu akan dibukakan pintu.

Doa Pagi


Allah Bapa yang Mahabaik, Engkaulah sahabat siapa saja yang mencari Engkau. Semoga permohonan mereka Kaukabulkan, dan mereka Kaubuat gembira dan tenang.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    
    
Bacaan dari Nubuat Maleakhi (3:13 - 4:2a)
   
    
"Hari Tuhan akan datang, menyala seperti api."
  
Tuhan bersabda kepada orang-orang fasik, "Bicaramu tentang Aku kurang ajar. Meskipun demikian kalian bertanya, 'Apakah yang kami bicarakan di antara kami tentang Engkau?' Kalian berkata, 'Sia-sialah beribadat kepada Allah! Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap Allah dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan Tuhan semesta alam? Itulah sebabnya kita memuji bahagia orang-orang yang gegabah. Sebab mujurlah orang-orang yang berbuat jahat itu! Mereka mencobai Allah, namun luput juga.' Sebaiknya orang-orang yang takwa berbicara demikian, 'Tuhan memperhatikan dan mendengarkan kita; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takwa kepada Tuhan dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya.' "Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri," sabda Tuhan semesta alam, "pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia. Maka kalian akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang jahat, antara orang yang beribadat kepada Allah dan orang yang tidak beribadat kepada-Nya. Sesungguhnya hari itu akan datang, menyala seperti api. Maka semua orang gegabah dan orang fasik akan menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang akan datang itu," sabda Tuhan semesta alam. "Mereka akan habis sampai ke akar dan cabangnya. Tetapi kalian yang takwa, bagi kalian akan terbit surya kebenaran yang sayapnya membawa kesembuhan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Doa Rosario Misteri Sedih Ketiga: Yesus dimahkotai duri

    
Anthonie van Dyck  (1599–1641)


Setelah Yesus dicambuk meskipun ia percaya bahwa Yesus tidak bersalah, Pilatus menunjukkan Dia kepada orang banyak dengan harapan sia-sia bahwa, ketika mereka melihat tubuh-Nya yang berdarah, kebencian mereka akan diredakan. Tidak ada gunanya. Massa yang marah terus berteriak: “Salibkan Dia!” (Lukas 23:21) Lalu Pilatus, dengan sikap yang memalukan dan menunjukkan ketidakadilan, menyerahkan Yesus kepada kehendak para algojo Yahudi. “Yesus diserahkannya kepada mereka untuk diperlakukan semau-maunya.” (Lukas 23:25)

Mungkin sebelum Pilatus menunjukkan Dia kepada orang banyak untuk kedua kalinya (lih. Yoh 19:4), pemandangan menyedihkan tentang dimahkotai duri terjadi. “Kemudian serdadu-serdadu membawa Yesus ke dalam istana, yaitu gedung pengadilan, dan memanggil seluruh pasukan berkumpul. Mereka mengenakan jubah ungu kepada-Nya, menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Kemudian mereka mulai memberi hormat kepada-Nya, katanya: "Salam, hai raja orang Yahudi!" Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya.” (Markus 15:16-19)

Rabu, 11 Oktober 2023 Hari Biasa Pekan XXVII

Rabu, 11 Oktober 2023
Hari Biasa Pekan XXVII


"Doa Tuhan adalah kesimpulan seluruh Injil" (Tertulianus, or. 1). "Ketika Tuhan mewariskan kepada kita rumusan doa ini, Ia menambahkan pula: "Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu" (Luk 11:9). Jadi setiap orang dapat menyampaikan pelbagai macam doa ke surga seturut kebutuhannya; tetapi ia harus selalu mulai dengan doa Tuhan, yang merupakan doa utama" (Tertulianus, or. 10). --- Katekismus Gereja Katolik, 2761
 

  
Antifon Pembuka (Mzm 86:9-10)

Ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku.
     

Doa Pagi
 

  Allah Bapa kami maha pengasih dan penyayang, Engkau selalu memperhatikan setiap orang, meski ia berdosa dan mengingkari Engkau. Kami bersyukur, karena demikian besar cinta dan belas kasih-Mu; dan kami mohon semoga kami bersedia berbuat baik. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   

   
Karya: petekarici/istock.com
Bacaan dari Nubuat Yunus (4:1-11)
   
"Engkau sayang akan pohon jarak itu. Mana mungkin Aku tidak sayang akan kota Niniwe yang besar itu?"
    
Yunus sangat kesal hatinya dan marah-marah, karena Tuhan mengasihani kota Niniwe. Maka berdoalah ia kepada Tuhan, “Ya Tuhan, bukankah telah kukatakan, ketika aku masih di negeriku. Aku tahu bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya, yang menyesali malapetaka yang hendak didatangkan-Nya. Itulah sebabnya aku melarikan diri ke Tarsis. Maka sekarang, ya Tuhan, cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati daripada hidup.” Tetapi Tuhan bersabda, “Layakkah engkau marah?” Yunus telah keluar dari kota Niniwe dan tinggal di sebelah timurnya. Di situ ia mendirikan sebuah pondok dan duduk di bawah naungannya menantikan apa yang akan terjadi atas kota itu. Lalu atas penentuan Tuhan Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak yang menaungi kepala Yunus, agar ia terhibur dari kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu. Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah pula datanglah seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu, sehingga layu. Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah, bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus; lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya mati. Ia berkata, “Lebih baiklah aku mati daripada hidup.” Tetapi Tuhan bersabda kepada Yunus, “Layakkah engkau marah kepada pohon jarak itu?” Jawab Yunus, “Selayaknyalah aku marah sampai mati.” Tuhan lalu bersabda, “Engkau sayang akan pohon jarak itu. Padahal tidak sedikit pun engkau berjerih payah dan tidak pula engkau menumbuhkannya! Pohon itu tumbuh dalam satu malam dan binasa pula dalam satu malam. Nah, mana mungkin Aku tidak sayang akan kota Niniwe yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, dengan ternaknya yang begitu banyak? Padahal mereka itu tak tahu membedakan tangan kanan dan tangan kiri!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Doa Rosario Misteri Sedih Kedua: Yesus didera



Pikirkan tentang cara Yesus disesah. Tubuh suci-Nya ditelanjangi oleh para prajurit yang mengejek, tangan-Nya diikat dan Dia diikat pada sebuah tiang. Para prajurit maju dengan cambuk mereka dan mulai memukulinya tanpa ampun. Saat darah-Nya mengalir deras ke tanah, Yesus gemetar kesakitan dan mengerang setengah tertahan. Namun hantaman baru terus menghujani daging-Nya yang memar. Jadi nubuatan ini digenapi di mana Yesaya menggambarkan hukuman atas orang-orang terpilih, yang dosa-dosanya dan hukumannya telah dipilih oleh Penebus ilahi untuk ditanggung oleh diri-Nya sendiri. “Dari telapak kaki sampai kepala tidak ada yang sehat: bengkak dan bilur ......” (Yesaya 1:6)

Melalui siksaan yang mengerikan ini Yesus ingin memberikan penebusan dosa secara khusus bagi dosa-dosa daging. Pada zaman dahulu, dosa-dosa yang tidak murni memicu murka Allah sehingga dosa-dosa tersebut terhapuskan oleh air bah. Sekarang dosa-dosa ini masih tak terhitung jumlahnya baik di kalangan penyembah berhala dan, di dunia Kristen, dosa-dosa ini dihapuskan oleh darah Yesus Kristus yang menyelamatkan, yang datang ke bumi untuk melakukan silih atas segala kejahatan manusia.

Selasa, 10 Oktober 2023 Hari Biasa Pekan XXVII

Selasa, 10 Oktober 2023
Hari Biasa Pekan XXVII 
 
Kamu akan tetap selamat jika kamu tidak membiarkan rasa sombong menguasai dirimu dan jika kamu tidak memisahkan diri dari Yesus. (St. Ignatius dari Antiokhia)
   
Antifon Pembuka (Mzm 130:1-2)

Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan. Tuhan, dengarkanlah suaraku. Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.

Doa Pagi


Allah Bapa kami Yang Maharahim, Engkau menawari kami hidup dan keselamatan dan memanggil kami kembali bila tersesat. Bangunlah kembali hati dan semangat kami, bukalah mata kami terhadap kebutuhan zaman sekarang, singkirkanlah kejahatan dan penuhilah kami dengan kekuatan Roh-Mu yang membawa kebebasan. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Karya: thanasus/istock.com
Bacaan dari Nubuat Yunus (3:1-10)    
   
"Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan Tuhan menaruh belas kasih."
    
Untuk kedua kalinya Tuhan bersabda kepada Yunus, “Bangunlah dan berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kusabdakan kepadamu.” Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan sabda Tuhan. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru, “Empat puluh hari lagi maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.” Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa; baik dewasa maupun anak-anak mengenakan kain kabung. Setelah kabar itu sampai kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya; diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di atas abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian, “Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah; dan haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal, serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa.” Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah atas malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Orang Kudus hari ini: 09 Oktober 2023 St. Dionisius, Uskup dkk, Martir, dan St. Yohanes Leonardus, Imam


 Hari ini, Gereja memperingati St. Dionisius (Denis), Uskup dan rekan-rekannya dalam kemartiran, serta peringatan St. Yohanes Leonardus, abdi Allah yang saleh dan imam, pendiri Ordo Klerus Regula Bunda Allah dari Lucca / Ordo Clericorum Regularium Matris Dei (O.M.D.). Pertama-tama, St. Dionisius (Denis) adalah Uskup Paris pada pertengahan abad ketiga, di mana ia dikenang karena kemartirannya yang paling ajaib di antara banyak orang lainnya, yang tertindas dan menjadi martir selama penganiayaan hebat terhadap orang-orang Kristen oleh Kaisar Romawi Desius. St Dionisius (Denis) ditangkap dan disiksa setelah usahanya dalam mempertobatkan banyak orang kafir membuat banyak imam dan pejabat kafir takut pada mereka, dan dia serta yang lainnya dibawa ke sebuah bukit tempat mereka dieksekusi, dan St. Dionisius (Denis) dipenggal. Namun, secara ajaib, St. Denis masih terus berkhotbah meskipun kepalanya telah terpenggal dari tubuhnya, berjalan beberapa mil sebelum akhirnya meninggal di lokasi di mana sebuah Basilika besar untuk menghormatinya sekarang berdiri. Tidak sedikit yang menjadi beriman melalui peristiwa ajaib ini. Dia meninggal sebagai martir sekitar tahun 250 atau 270 dan dimakamkan di tempat basilika St Denis berdiri. 

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Doa Rosario: Misteri Sedih Pertama: Penderitaan Yesus di Taman Getsemani

Giorgio Vasari  (1511–1574)


Kehidupan Maria, seperti kehidupan Putra ilahinya, adalah kehidupan yang penuh penderitaan dan pengorbanan.

Ketika Simeon menggendong Putra ilahi dalam pelukannya, dia telah bernubuat: “Anak ini ditentukan untuk kejatuhan dan kebangkitan banyak orang di Israel, dan untuk sebuah tanda yang akan ditentang. Dan jiwamu sendiri akan ditusuk oleh pedang.” (Bdk. Luk 2:35) Ada penderitaan sejak awal – dalam perjalanan yang sulit dari Nazaret ke Betlehem untuk memenuhi kewajiban sensus; dalam penolakan masyarakat Betlehem untuk memberikan perlindungan kepada Keluarga Kudus; dalam kelahiran Yesus di sebuah gua yang dingin; dalam pelarian ke Mesir untuk menghindari kekejaman Herodes; kehilangan Yesus ketika Dia berumur dua belas tahun; dalam kehidupan keras seorang pengrajin sederhana di Nazareth; dalam kesulitan kehidupan publik Yesus; dan dalam tragedi terakhir yang membawa Yesus dari Getsemani ke Golgota, dan dari Golgota ke kubur.

Bacaan Harian: 09 - 15 Oktober 2023

Senin, 09 Oktober 2023: Hari Biasa Pekan XXVII (H).
Yun. 1:1-17; 2:10; MT Yun. 2:2-4,7; Luk. 10:25-37. 

Selasa, 10 Oktober 2023: Hari Biasa Pekan XXVII (H).
Yun. 3:1-10; Mzm. 130:1-2,3-4ab,7-8; Luk. 10:38-42. 

Rabu, 11 Oktober 2023: Hari Biasa Pekan XXVII (H).
Yun. 4:1-11; Mzm. 86:3-4,5-6,9-10; Luk. 11:1-4. 

Kamis, 12 Oktober 2023: Hari Biasa Pekan XXVII (H).
Mal. 3:13-4:2a; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 11:5-13. 

Jumat: 13 Oktober 2023: Hari Biasa Pekan XXVII (H).
Yl. 1:13-15;2:1-2; Mzm. 9:2-3,6,16,8-9; Luk. 11:15-26. 

Sabtu, 14 Oktober 2023: Hari Biasa Pekan XXVII (H).
Yl. 3:12-21; Mzm. 97:1-2,5-6,11-12; Luk. 11:27-28. 

Minggu, 15 Oktober 2023: Hari Minggu Biasa XXVIII (H).
Yes. 25:6-10a; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6; Flp. 4:12-14,19-20; Mat. 22:1-14 (Mat. 22:1-10). 
 
 
Credit:ThamKC/istock.com

Senin, 09 Oktober 2023 Hari Biasa Pekan XXVII

Senin, 09 Oktober 2023
Hari Biasa Pekan XXVII

Kehidupan batin seorang imam Katolik ditentukan oleh janji-janjinya, yang dimotivasi oleh iman dan cinta kasih, untuk hidup murni sebagai seorang selibat dan menaati uskup. Melanggar janji-janji tersebut menghancurkan panggilannya dan melukai Gereja. – Francis Cardinal George, OMI., Kardinal dan Uskup Agung Chicago, dalam suratnya yang berisi informasi penonaktifan terhadap seorang imam Katolik yang mengajarkan ajaran yang menyimpang.

Antifon Pembuka (Luk 10:27)

Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hati dan segenap jiwamu, dengan segenap kekuatan dan segenap akal budimu. Dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Doa Pagi
  

Allah Bapa kami yang Maharahim, belas kasih Kaujadikan pertanda kehadiran-Mu di tengah-tengah kami. Kami mohon, hadirlah pula di antara orang-orang yang saling memaafkan dan saling melayani dengan hati yang tulus ikhlas. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.      
  
"Kaca Patri Agnus Dei - ditemukan di Katedral Florence (Basilica di Santa Maria del Fiore), Italia" Credit: mammuth/istock.com 
Bacaan dari Nubuat Yunus (1:1-2; 2:1-2.11)      
  
"Yunus siap melarikan diri dari hadapan Tuhan."
     
Datanglah sabda Tuhan kepada Yunus bin Amitai demikian, “Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan berserulah terhadap mereka, sebab kejahatannya telah sampai kepada-Ku.” Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan. Ia pergi ke Yafo, dan di sana mendapat sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan. Tetapi Tuhan menurunkan angin ribut ke laut; lalu terjadilah badai besar sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur. Awak kapal menjadi takut; masing-masing berteriak kepada allahnya, dan mereka membuang segala muatan ke dalam laut untuk meringankan kapal. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah, dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak. Datanglah nahkoda mendapatkannya sambil berkata, “Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah, berserulah kepada Allahmu, barangkali Allahmu itu akan mengindahkan kita, sehingga kita tidak binasa.” Lalu berkatalah mereka satu sama lain, “Marilah kita buang undi, supaya kita tahu, karena siapa kita ditimpa malapetaka ini.” Mereka lalu membuang undi, dan Yunuslah yang kena. Maka berkatalah mereka kepadanya, “Beritahu kami, karena siapa kita ditimpa malapetaka ini. Apa pekerjaanmu dan dari mana engkau datang? Manakah negerimu dan dari bangsa manakah engkau?” Sahut Yunus kepada mereka, “Aku ini seorang Ibrani. Aku takwa pada Tuhan, Allah yang menguasai langit, yang telah menjadikan laut dan daratan.” Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya, “Apa yang telah kauperbuat?” Sebab orang-orang itu tahu, bahwa ia telah melarikan diri, jauh dari hadapan Tuhan. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka. Bertanyalah mereka, “Akan kami apakan dikau, supaya laut menjadi reda dan tidak menyerang kami lagi? Sebab laut semakin bergelora.” Sahut Yunus kepada mereka, “Angkatlah aku dan campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kalian lagi. Sebab aku tahu, karena akulah badai besar ini menyerang kalian.” Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora menyerang mereka. Lalu berserulah mereka kepada Tuhan, katanya, “Ya Tuhan, janganlah kiranya Engkau biarkan kami binasa karena nyawa orang ini, dan janganlah Engkau tanggungkan kepada kami darah orang yang tidak bersalah, sebab Engkau, Tuhan, telah berbuat seperti yang Kaukehendaki.” Kemudian mereka mengangkat Yunus dan mencampakkannya ke dalam laut. Maka laut berhenti mengamuk. Orang-orang itu menjadi sangat takut kepada Tuhan, lalu mempersembahkan kurban sembelihan kepada Tuhan serta mengikrarkan nazar. Maka atas penentuan Tuhan datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus. Dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya. Lalu bersabdalah Tuhan kepada ikan itu, dan ikan itu pun memuntahkan Yunus ke darat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy