| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Tanda Suci: Api

 Kebutuhan hati yang terdalam membuat kita merindukan persatuan dengan Tuhan. Dua jalur mengarah ke penyatuan ini, dua jalur terpisah, meskipun keduanya berakhir pada tujuan yang sama. Yang pertama adalah jalan pengetahuan dan cinta. Jalan ini ditunjukkan oleh jiwa kita sendiri kepada kita. Yang lain kita ketahui hanya karena Kristus telah menunjukkannya kepada kita.

Tindakan mengetahui adalah tindakan penyatuan. Dengan pengetahuan kita menembus sifat suatu objek dan menjadikan objek itu milik kita. Kita secara mental menyerapnya, dan itu menjadi bagian tak terpisahkan dari diri kita sendiri. Kita juga merupakan tindakan penyatuan, dan bukan hanya keinginan penyatuan. Itu adalah penyatuan yang sebenarnya, karena begitu banyak hal yang kita cintai menjadi milik kita. Karena ada lebih dari satu cara untuk mencintai, kita menyebutnya cinta "spiritual". Tetapi kata itu kurang tepat, karena itu juga berlaku untuk cara penyatuan lainnya melalui jalan kedua yang saya bicarakan. Perbedaannya adalah sementara jenis cinta naluriah pertama ini menghasilkan persatuan, ia tidak, seperti yang lainnya, bergabung dengan keberadaan. Itu adalah penyatuan oleh pengetahuan sadar dan niat kehendak.

Apakah ada bentuk material yang memberikan keserupaan dengan penyatuan seperti itu?
Memang ada; cahaya dan panas yang sangat indah.

Mata kita, tanpa mendekati atau menyentuhnya, melihat dan menerima nyala lilin. Mata dan lilin tetap berada di tempatnya, namun penyatuan terjadi. Itu bukan persatuan percampuran dan penyerapan, tetapi penyatuan jiwa yang murni dan hormat dengan Tuhan melalui pengetahuan. Karena, seperti yang dikatakan Kitab Suci, Allah adalah kebenaran, dan karena siapa pun yang mengetahui kebenaran, secara mental memilikinya, maka dengan pengetahuan yang benar tentang dia, pikiran kita memiliki Tuhan. Tuhan hadir dalam intelek yang pemikirannya benar. Inilah yang dimaksud dengan “mengenal Tuhan”, Mengenal Tuhan adalah menjadi satu dengan Dia sebagaimana mata menjadi satu dengan nyala lilin dengan memandangnya.

Minggu, 04 Juni 2023 Hari Raya Tritunggal Mahakudus

 

Minggu, 04 Juni 2023
Hari Raya Tritunggal Mahakudus
  
Tiada sesuatu yang serupa dengan Tritunggal; kodrat-Nya satu, tak terceraikan; satu pun daya kegiatan-Nya. (St. Atanasius)
  

Antifon Pembuka
    
Terpujilah Allah Bapa, Putra Allah yang tunggal, serta Roh Kudus: karena besarlah kasih-Nya bagi kita.
 
Blest be God the Father; and the Only Begotten Son of God, and also the Holy Spirit, for he has shown us his merciful love.

Benedicta sit Sancta Trinitas, atque indivisa Unitas: confitebimur ei, quia fecit nobiscum misericordiam suam.
 

Doa Pagi

 
Allah Bapa, dengan mengutus Sabda Kebenaran dan Roh Pengudus ke dalam dunia, Engkau telah mengungkapkan kepada manusia misteri-Mu yang mengagumkan. Semoga dengan iman yang benar kami mengakui kemuliaan Tritunggal yang kekal dan menyembah keesaan-Nya dalam keagungan kuasa-Nya.  Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.      

Bacaan dari Kitab Keluaran (34:4b-6.8-9)
     
      
"Tuhan, Tuhan Allah, Engkaulah pengasih dan murah hati."
      
Pada waktu itu Musa bangun pagi-pagi, dan naiklah ia ke atas Gunung Sinai, seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya, dan membawa kedua loh batu di tangannya. Maka turunlah Tuhan dalam awan, lalu berdiri di sana dekat Musa, dan Musa pun menyerukan nama Tuhan. Berjalanlah Tuhan lewat di depan Musa sambil berseru, “Tuhan adalah Allah yang penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya!” Segera Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah, serta berkata, “Jikalau aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, ya Tuhan, berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami. Sekalipun bangsa ini suatu bangsa yang tegar tengkuk, tetapi ampunilah kesalahan dan dosa kami. Ambillah kami menjadi milik-Mu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Devosi kepada Hati Yesus Yang Mahakudus


Dikutip dari "Mengikuti Hati Kudus Yesus, Pater Peter J. Arnoudt, S.J., 1904"

 Pengabdian khusus umat Kristiani yang paling kuno tidak diragukan lagi adalah kepada Hati Kudus Yesus, Putra Allah. Sakramen-sakramen suci dan objek devosi lainnya belum ada, ketika Perawan Maria yang Terberkati menemukan kesenangannya dalam menyembah Hati Yesusnya yang termanis; sudahkah St. Yusuf mendekapkan hati itu ke dada-Nya; bahkan pada saat itu para Gembala dan orang Majus, Simeon dan Hana, para rasul dan murid tertarik kepada-Nya dan oleh-Nya: mereka rindu untuk menunjukkan kasih sayang dan cinta hati mereka kepada-Nya. Tetapi setelah Yesus memanggil semua orang untuk belajar, "bahwa Dia lemah lembut dan rendah hati;" setelah Dia mengambil dari perbendaharaan Hati-Nya yang terbaik dari semua pemberian, Sakramen Ekaristi Mahakudus; terakhir, setelah Dia menghendaki, di atas Salib, Hati-Nya harus dibuka, dan terus terbuka, sebagai tempat perlindungan bagi semua; kemudian pengabdian kepada Hati Ilahi-Nya meningkat secara luar biasa.

Orang Kudus hari ini: 03 Juni 2023 St. Karolus Lwanga, dkk, Martir Uganda


 

Rachel Strohm | CC BY-ND 2.0

Hari ini, Gereja memperingati St. Karolus Lwanga dan rekan-rekan kudusnya dalam kemartiran, yang secara kolektif dikenal sebagai Para Martir Suci Uganda. Mereka semua membaktikan diri kepada Tuhan, para misionaris, para imam setempat, dan pria maupun wanita awam yang setia, yang dianiaya karena iman mereka kepada Tuhan, dan tetap teguh teguh dan berkomitmen dalam iman mereka kepada Tuhan sampai akhir, terlepas dari godaan, paksaan dan ancaman yang mereka hadapi. Saat itu, St. Karolus Lwanga sendiri adalah kepala pelayan penting Raja Kerajaan Buganda di tempat yang sekarang disebut Uganda. Dia bertemu dengan iman Kristiani melalui para misionaris yang mewartakan Tuhan dan Kabar Baik-Nya di antara orang-orang di wilayah itu. Saat itu, Raja adalah seorang pedofil hebat yang memangsa orang-orang muda kerajaan, dan penentangan dari misionaris Kristen terhadap praktik semacam itu menyebabkan raja melakukan pembantaian terhadap mereka.

Sabtu, 03 Juni 2023 Peringatan Wajib St. Karolus Lwanga, dkk Martir

 

Sabtu, 03 Juni 2023
Peringatan Wajib St. Karolus Lwanga, dkk Martir
       
“Santo Karolus Lwanga dan kawan-kawannya ini telah menambahkan lembaran baru pada daftar para pria dan wanita yang menang dalam perjuangan.” (Paus St. Paulus VI)
     
Antifon Pembuka 
   
Mereka itulah orang suci yang jaya berkat darah Anak Domba. Hidup tidak mereka sayangi, maut tidak mereka takuti. Sebab itu mereka jaya bersama Kristus selama-lamanya.


Pengantar


Karolus Lwanga adalah seorang pelayan di istana raja Muanga, di Uganda, Afrika. Sebagai seorang Katolik, Karolus giat membawa teman-temannya kepada Yesus. Aksinya ini, menyebabkan ia bersama 21 temannya dibunuh dengan dilemparkan ke dalam kobaran api pada 3 Juni 1886. Pada 6 Juni 1920 ia bersama teman-temannya dibeatifikasi dan pada 18 Oktober 1964 Paus Paulus VI menggelari mereka sebagai santo dan martir.
  

Doa Pagi

  

Allah Bapa, Tuhan panenan, Engkau memberkati darah para saksi iman menjadi benih yang menumbuhkan umat baru. Semoga ladang Gereja-Mu di Afrika, yang sudah disiram dengan darah Santo Karolus Lwanga dan teman-temannya membuahkan panenan berlimpah. 
 
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
          
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (51:12-20)
    
"Hatiku bersukacita atas kebijaksanaan."
     
Aku hendak bersyukur kepada-Mu ya Tuhan, dan memuji nama Tuhan. Pada masa mudaku, sebelum mengadakan perjalanan, kebijaksanaan telah kucari dengan sungguh dalam sembahyangku. Kebijaksanaan itu telah kumohon di depan Bait Allah, dan akan kukejar sampai akhir hidup. Hatiku bersukacita atas kebijaksanaan, karena bunganya yang bagaikan buah anggur masak. Kakiku melangkah di jalan yang lurus, dan sejak masa mudaku telah kuikuti jejaknya. Hanya sedikit saja kupasang telingaku, lalu mendapatinya, dan memperoleh banyak pengajaran bagi diriku. Aku maju di dalamnya, dan kuhormati orang yang memberikan kebijaksanaan kepadaku. Oleh karena aku berniat mengamalkannya, maka dengan rajin kucari yang baik, dan aku tidak dikecewakan. Hatiku memperjuangkan kebijaksanaan, dan dengan teliti kulaksanakan hukum Taurat. Tanganku telah kuangkat ke surga, dan aku menyesal karena belum cukup tahu akan kebijaksanaan. Hatiku telah kuarahkan kepada kebijaksanaan, dan dalam kemurnian hati aku menemukannya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Devosi Kepada Hati Yesus Yang Mahakudus

 

Jennifer Boyer/flickr  (CC BY 2.0)


 
 Semua devosi yang telah disetujui oleh Gereja adalah berharga karena itu adalah tindakan keagamaan yang memiliki objek pencipta semua kekudusan dan sumber semua kebaikan. Melalui perbuatan-perbuatan ini Tuhan disembah, disyukuri dan didoakan oleh anak-anak-Nya yang telah ditebus oleh Darah Berharga Kristus. Devosi kepada Perawan Terberkati dan kepada para Orang Kudus juga diarahkan pada akhirnya kepada Allah, yang telah menganugerahkan hamba-hamba-Nya yang setia, terutama Bunda Yesus, dengan karunia dan rahmat-Nya dan telah menjadikan mereka sebagai pengantara melalui takhta-Nya. Namun, devosi kepada Hati Kudus Yesus bukanlah salah satu dari banyak praktik saleh yang hanya diizinkan atau direkomendasikan oleh Gereja. Pada dasarnya, itu adalah devosi yang penting bagi setiap orang Kristen sejauh itu adalah penyembahan cinta Tuhan yang menjadi manusia demi kita.

Tujuh Misteri Pokok Devosi kepada Hati Yesus Yang Mahakudus


Jendela kaca patri ini berada di Lourdes Upper Basilica. Foto Fr. Lawrence, OP(CC BY-NC-ND 2.0)

 
 Devosi kepada Hati Kudus dapat direndahkan secara menyedihkan dengan memperlakukannya hanya sebagai devosi lainnya. Sebaliknya, di dalam landasan doktrinalnya terdapat apa yang telah diingatkan oleh para Paus kepada kita sebagai tujuh misteri utama Iman Katolik kita, yang disangkal dunia tetapi kita terima.

Ketujuh misteri pokok ini adalah:

1. Tuhan menciptakan umat manusia karena kasih. Dia tidak perlu menciptakan apa pun atau siapa pun. Selain itu, Dia mengangkat umat manusia ke takdir supernatural, tidak kurang dari visi Tritunggal Mahakudus untuk selama-lamanya. Semua ini bukan karena Dia harus, tetapi hanya karena Dia mengasihi.

2. Allah menjadi manusia karena kasih kepada umat manusia yang berdosa. Dia menjadi manusia fana untuk wafat untuk membuktikan betapa Dia mengasihi kita. Dia mengambil kehendak manusia bahwa Dia boleh menderita dengan bebas. Apakah semua manusia menderita? Ya. Apakah semua manusia rela menderita? Tidak. Hakikat cinta adalah rela menderita demi orang yang Anda klaim kasihi. Tuhan menjadi manusia untuk menderita dengan kehendak manusia.

3. Kristus, Anak Allah yang menjadi Anak Manusia, menderita dan wafat bukan hanya untuk orang pilihan yang ditentukan, tetapi untuk seluruh umat manusia.

Litani Hati Yesus Yang Mahakudus

Kaca patri Santo Petrus dan Santo Paulus yang mengapit Hati Kudus. Jendelanya ada di gereja Hati Kudus Don Bosco di Roma. Foto: Fr. Lawrence, OP (CC BY-NC-ND 2.0)

  Litani Hati Yesus Yang Mahakudus disetujui untuk penggunaan umum pada tahun 1899 oleh Paus Leo XIII.

Ini sebenarnya adalah sintesis dari beberapa litani lain yang berasal dari abad ke-17. Litani terdiri dari tiga puluh tiga doa, satu untuk setiap tahun kehidupan Yesus Kristus.

Indulgensi sebagian melekat pada pendarasan litani ini, pendarasan yang khususnya sesuai selama bulan Juni, yang dipersembahkan kepada Hati Kudus.

Berikut doanya dari Puji Syukur No. 209

Orang Kudus hari ini: 02 Juni 2023 St. Marsellinus dan St. Petrus, Martir

 
Agridecumantes | CC BY-SA 3.0, melalui Wikimedia Commons


Saudara-saudari terkasih, hari ini Gereja memperingati dua orang kudus yang hidup, tindakan dan dedikasinya kepada Tuhan semoga dapat menginspirasi kita masing-masing untuk setia kepada Tuhan dengan cara yang sama juga. St Marsellinus dan St Petrus adalah orang Katolik yang setia yang dianiaya karena iman mereka, dan mereka, menurut tradisi Katolik, baik imam atau pelayan iman, dengan St Marsellinus konon menjadi seorang imam dan St Petrus adalah seorang pengusir setan, yang ditangkap dan disiksa dalam salah satu episode penganiayaan Kristen yang paling brutal di bawah Kaisar Romawi Diokletianus. Menurut tradisi yang sama, kedua orang suci itu dengan senang hati menghadapi kemartiran dan menyiapkan tempat di mana mereka kemudian dipenggal dan dikuburkan, di tempat yang sengaja disembunyikan sehingga mereka tidak dapat dihormati oleh orang lain di kemudian hari.
 
Selama perayaan Misa, imam memiliki pilihan untuk memilih Doa Syukur Agung I (juga dikenal sebagai “Kanon Romawi”). Selama doa ini, imam memiliki pilihan untuk mengucapkan dua daftar pendek orang-orang kudus. Di antara para martir yang disebutkan dalam Doa Syukur Agung I ini ada St. Marsellinus dan Petrus, dua orang suci yang relatif tidak dikenal di dunia modern. Paus Vigilius memasukkan nama mereka ke dalam Kanon Misa pada abad ke-6, pada saat yang sama ia memulihkan makam mereka. Sementara sedikit yang diketahui tentang para martir awal ini, jelas bahwa makam mereka adalah titik fokus bagi umat Kristiani di Roma dan membantu melestarikan iman selama salah satu masa tersulit dalam sejarah Gereja.

Jumat, 02 Juni 2023 Hari Biasa Pekan VIII

 

Jumat, 02 Juni 2023
Hari Biasa Pekan VIII 
  
Misteri Ekaristi ini terlalu agung bagi siapa pun juga untuk merasa bebas melakukannya sesuai dengan pandangannya sendiri, sehingga kekudusannya dan penetapannya yang universal menjadi kabur, sebaliknya, siapa saja yang bertindak demikian dan melampiaskan saja kecendrungannya sendiri-juga bila dia seorang imam-melukai kesatuan hakiki Ritus Romawi, yang seharusnya dijaga ketat. Dia pun harus mempertanggungjawabkan semua perbuatan yang sama sekali tidak menanggapi kelaparan dan kehausan akan Allah yang hidup yang dialami orang dewasa ini, perbuatan-perbuatan yang demikian tidak juga membawa manfaat untuk reksa pastoral yang otentik atau pembaharuan liturgi yang benar; sebaliknya. Karena ulah-ulah itu, umat beriman dirampasi dari harta kekayaan dan warisannya, Demikianlah perbuatan-perbuatan yang sewenang-sewenang itu bukannya jalan menuju ke pembaharuan yang sejati, melainkan melanggar hak umat beriman akan sebuah perayaan liturgis yang adalah pengukapan hidup Gereja sepadan dengan tradisi dan tata tertibnya, pada akhirnya sikap ini menyebabkan masuknya unsur-unsur yang merusak dan menghancurkan ke dalam Ekaristi itu sendiri, yang justru seharusnya-karena mulianya dan berdasarkan maknanya sendiri-menandai serta menghadirkan secara ajaib persekutuan hidup ilahi dan persatuan umat Allah, Alhasil ialah kebingungan di bidang ajaran Gereja, kekacauan dan scandalum dipihak umat Allah, dan sebagai akibat hampir pasti-perlawanan yang kuat; dan semuanya itu akan banyak umat beriman merasa bingung dan sedih, khususnya dimasa kita ini ketika hidup kristiani sudah begitu dipersulit akibat menjalarnya sekularisasi pula. (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 11)


Antifon Pembuka (Mzm 149:1)

Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan. Pujilah Dia dalam himpunan umat-Nya

Doa Pagi

Allah Bapa Maharahim, melalui mereka yang mendahului kami, kami telah menerima sabda-Mu. Semoga Engkau berkenan memperkembangkan iman umat-Mu, sehingga sungguh berakar dan menghasilkan buah. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    
 
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (44:1.9-12)
    
 
"Leluhur kita penuh belas kasihan, dan nama mereka dikenang sepanjang masa."
    
Kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para leluhur kita, menurut urut-urutannya. Di antara mereka ada yang tidak diingat lagi, yang lenyap seolah-olah tidak pernah ada. Mereka itu seolah-olah tidak pernah dilahirkan, dan demikian pula nasib anak-anak mereka sesudahnya. Tetapi yang lain adalah orang kesayangan, yang kebajikannya tidak sampai terlupa. Semuanya tetap tinggal pada keturunannya sebagai warisan baik yang berasal dari mereka. Keturunannya tetap setia kepada perjanjian-perjanjian, dan anak-anak mereka pun demikian pula keadaannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Tanda Suci: Berlutut

 

 
Ketika seorang manusia merasa bangga pada dirinya sendiri, dia berdiri tegak, menarik dirinya setinggi-tingginya, mengangkat kepala dan bahunya ke belakang dan berkata dengan setiap bagian tubuhnya, saya lebih besar dan lebih penting daripada Anda. Tetapi ketika dia rendah hati dia merasakan ketidakberdayaannya, dan menundukkan kepalanya dan menyusut ke dalam dirinya sendiri. Dia merendahkan dirinya sendiri. Dan semakin besar kehadiran di mana dia berdiri, semakin dalam dia merendahkan dirinya; semakin kecil dia di matanya sendiri.

Tetapi kapan kekerdilan kita menjadi nyata bagi kita seperti ketika kita berdiri di hadirat Tuhan? Dia adalah Tuhan yang agung, yang ada hari ini dan kemarin, yang tahun-tahunnya ratusan dan ribuan, yang mengisi tempat di mana kita berada, kota, dunia yang luas, ruang tak terukur dari langit berbintang, yang di matanya alam semesta kurang dari sebuah partikel debu, mahakudus, maha murni, maha benar, maha tinggi. Dia begitu hebat, saya begitu kecil, begitu kecil sehingga di sampingnya saya tampak hampir tidak ada, jadi saya kekurangan nilai dan substansi. Seseorang tidak perlu diberi tahu bahwa kehadiran Tuhan bukanlah tempat berdirinya martabat seseorang. Agar terlihat tidak terlalu sombong, menjadi sekecil dan serendah yang kita rasakan, kita berlutut dan dengan demikian mengorbankan setengah tinggi badan kita; dan untuk memuaskan hati kita lebih jauh kita menundukkan kepala kita, dan perawakan kita yang berkurang berbicara kepada Tuhan dan berkata, Engkau adalah Allah yang agung; aku bukan apa-apa.

Tanda Suci: Pintu


 Setiap kali kita memasuki sebuah gereja, jika kita memperhatikannya, sebuah pertanyaan diajukan kepada kita. Mengapa memiliki pintu gereja? Sepertinya pertanyaan bodoh. Secara alami, untuk masuk. Ya, tapi pintu tidak diperlukan--hanya pintu. Pembukaan dengan sekat papan untuk menutupnya akan menjadi kemudahan yang murah dan praktis untuk membiarkan orang keluar masuk. Tetapi pintu berfungsi lebih dari sekadar penggunaan praktis; itu adalah pengingat.

Ketika Anda melangkah melewati ambang pintu sebuah gereja, Anda meninggalkan dunia luar dan memasuki dunia batin. Dunia luar adalah tempat yang adil yang penuh dengan kehidupan dan aktivitas, tetapi juga tempat dengan percampuran yang jelek dan buruk. Ini adalah semacam pasar, dilintasi dan dilintasi oleh semua orang. Mungkin "tidak suci" bukanlah kata yang tepat untuk itu, namun ada sesuatu yang tidak senonoh tentang dunia ini. Di belakang pintu gereja adalah tempat batin, terpisah dari pasar, tempat sunyi, sakral dan kudus. Sangat pasti bahwa seluruh dunia adalah karya Allah dan karunia-Nya kepada kita, bahwa kita dapat bertemu dengan Dia di mana saja, bahwa segala sesuatu yang kita terima berasal dari tangan Allah, dan ketika diterima secara religius, adalah kudus. Meskipun demikian, manusia selalu merasa bahwa lingkungan tertentu secara khusus dipisahkan dan dipersembahkan kepada Tuhan.

Ujud Kerasulan Doa Bulan Juni 2023

 Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini.
Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putera-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi pembimbing dan kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan […] ini:
 

JUNI 2023

Ujud Gereja Universal:  Penghapusan praktik penyiksaan – Kita berdoa semoga komunitas internasional berkomitmen dengan cara-cara konkret untuk memastikan penghapusan praktik penyiksaan dan menjamin adanya dukungan bagi para korban dan keluarganya.


Ujud Gereja Indonesia:  Hati Yesus – Kita berdoa, semoga kita dianugerahi rahmat untuk menghormati dan mencintai Hati Yesus, dan percaya, bahwa dalam Hati-Nya yang Maha Kudus kita boleh menemukan kekuatan dan penghiburan, lebih-lebih ketika kita dicekam oleh beban hidup dan krisis yang tak tertanggungkan. 

Ujud khusus: Semoga Hati Yesus Yang Mahakudus menguatkan hati seluruh umat sehingga sinodalitas berpadu dengan cinta Hati Yesus.

  


Sumber: Karya Kepausan Indonesia

Orang Kudus hari ini: 01 Juni 2023 St. Yustinus, Martir

World History Archive / Aurimages

 
 Hari ini, Gereja memperingati St. Yustinus, Martir. St Yustinus adalah teladan yang luar biasa bagi kita semua dalam bagaimana dia sepenuhnya mengabdikan hidupnya untuk melayani Tuhan dan dalam kegigihannya dalam menanggung semua tantangan dan penganiayaan yang dia hadapi, bahkan sampai saat kemartirannya, selalu penuh dengan penderitaan iman dan komitmen kepada Tuhan. St Yustinus adalah seorang pria Yunani yang beralih ke iman Katolik ketika dia bertemu dengan seorang lelaki tua, yang kemungkinan besar adalah seorang Katolik Suriah di tepi pantai, dan terlibat dengannya dalam dialog tentang Tuhan, meyakinkannya bahwa iman kepada Tuhan, para nabi-Nya dan utusan jauh lebih baik dan unggul daripada terlibat dalam kebijaksanaan dan perdebatan para filsuf, karena St. Yustinus sedang mencari makna hidup dan kebenaran saat itu.

Tulisan-tulisan Santo Yustinus mengandung beberapa ajaran paling awal dalam Ekaristi:

Kamis, 01 Juni 2023 Peringatan Wajib St. Yustinus, Martir

Kamis, 01 Juni 2023
Peringatan Wajib St. Yustinus, Martir  

 “Kami menyebut makanan ini Ekaristi, dan tak satu orangpun diperbolehkan untuk mengambil bagian di dalamnya kecuali jika ia percaya kepada pengajaran kami… Sebab kami menerima ini tidak sebagai roti biasa atau minuman biasa; tetapi karena oleh kuasa Sabda Allah, Yesus Kristus Penyelamat kita telah menjelma menjadi menjadi manusia yang terdiri atas daging dan darah demi keselamatan kita, maka, kami diajar bahwa makanan itu yang telah diubah menjadi Ekaristi oleh doa Ekaristi yang ditentukan oleh-Nya, adalah Tubuh dan Darah dari Kristus yang menjelma dan dengan perubahan yang terjadi tersebut, maka tubuh dan darah kami dikuatkan.”" --- St Yustinus
 
Antifon Pembuka (Mzm 119:85.46)
  
     Orang sombong menggali lubang bagiku, mereka tidak memedulikan perintah-Mu. Aku akan berbicara tentang hukum-Mu. Aku tidak malu di hadapan para raja.     
  
The wicked have told me lies, but not so is your law:ispoke of your decrees before kings, and was not confounded. 
 
Doa Pagi
  
Allah Bapa sumber hikmat kebijaksanaan, dengan kebodohan salib Engkau telah mengajarkan kebijaksanaan Yesus Kristus, Putra-Mu, kepada Santo Yustinus, Martir. Pada hari peringatannya hari ini kami mohon, berilah kami agar sanggup menolak segala yang dapat menjauhkan kami daripada-Mu. Berilah pula kami rahmat-Mu agar selalu setia dalam iman.  Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    
    
 Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (42:15-25)      
 
"Ciptaan Tuhan penuh dengan kemuliaan-Nya."
         
Karya Tuhan hendak kukenangkan, dan apa yang telah kulihat hendak kukisahkan. Segala karya Tuhan dijadikan dengan sabda-Nya. Matahari bercahaya memandang segala sesuatu, dan ciptaan Tuhan penuh dengan kemuliaan-Nya. Kepada orang-orang-Nya yang kudus Tuhan tidak memberikan kemampuan untuk menceritakan segala karya-Nya yang mengagumkan itu. Sebab Tuhan alam semesta telah menetapkan supaya jagat raya didukung dengan kemuliaan-Nya. Lubuk lautan dan hati diselami oleh-Nya, dan segala rencana hati diketahui-Nya. Sebab Yang Mahatinggi mengenal segala sesuatu yang dapat dikenal dan menilik tanda-tanda zaman. Yang sudah-sudah diberitahukan-Nya, dan apa yang akan datang dimaklumkan oleh-Nya; dan bekas dari apa yang tersembunyi pun disingkapkan-Nya. Tidak ada pikiran satu pun yang terluput dari Tuhan, dan perkataan mana pun tak tersembunyi bagi-Nya. Ciptaan besar dari kebijaksanaan-Nya diatur rapih oleh-Nya, sebab dari kekal sampai kekal Ia ada. Tidak ada sesuatu pun yang dapat ditambahkan atau diambil dari pada-Nya. Dan Ia tidak membutuhkan seorang pun sebagai penasihat. Betapa eloklah segala ciptaan Tuhan, tetapi hanya sebagai bunga api sajalah yang tampak. Semuanya hidup dan tetap tinggal untuk selamanya guna setiap keperluan, dan semuanya patuh kepada-Nya. Segala-galanya berpasangan, yang satu berhadapan dengan yang lain, dan tidak ada sesuatu pun yang diciptakan-Nya kurang lengkap. Yang satu menguatkan kebaikan dari yang lain, dan siapa gerangan pernah puas memandang kemuliaan Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Hidup di dalam Tuhan

 

Kemampuan untuk selalu hidup di hadirat Tuhan adalah dasar dari kehidupan rohani. Ini adalah fakta yang tidak perlu dipertanyakan lagi bahwa kita selalu berada di hadirat Allah. “Di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.” (Kisah Para Rasul 17:28) Tetapi kita harus menyadari kehadiran ilahi ini. Jika kita benar-benar hidup sepanjang waktu di hadirat Tuhan, kita akan dapat menghindari dosa, melakukan kebajikan, dan menikmati persahabatan dekat Tuhan. Bagaimana kita bisa menyinggung Tuhan, Pencipta, Penebus, dan Hakim kita, jika kita ingat bahwa kita sedang diawasi oleh-Nya? “Jika kita merenungkan kehadiran Allah,” kata St Thomas, “kita hampir tidak pernah berbuat dosa.” (Opusc., 58:2) “Jika kita menjaga diri kita selalu di hadirat Allah,” tulis St. Yohanes Krisostomus, “kita tidak akan berpikir jahat, tidak mengatakan kejahatan, dan tidak melakukan kejahatan.” (Hom. 8 ad Phil., 2)

Rabu, 31 Mei 2023 Pesta SP Maria mengunjungi Elisabet

Rabu, 31 Mei 2023
Pesta SP Maria mengunjungi Elisabet 
 
“Maria tahu bahwa dalam beredarnya waktu ia akan melahirkan Dia, yang diakuinya sebagai sumber keselamatan sejak dari kekal” (St. Beda Venerabilis)
  
   


Antifon Pembuka
    
Maria, dengarkanlah, hai kalian yang takwa, aku hendak mewartakan yang dikerjakan Allah bagiku. 
       
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan, tanpa Syahadat.
      
Doa Pagi
 
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah mendorong Santa Perawan Maria, yang sedang mengandung Putra-Mu, untuk mengunjungi Santa Elisabet, saudarinya. Semoga kami pun senantiasa mentaati dorongan Roh Kudus. Maka bersama Santa Perawan Maria kami akan selalu dengan gembira memuji karya-Mu yang agung. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.  Amin.           
       
Bacaan dari Kitab Nubuat Zefanya (3:14-18a)

  
"Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengahmu."
   
Bersorak sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; Engkau tidak akan takut lagi kepada malapetaka. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lunglai! Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena engkau seperti pada hari pertemuan raya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Atau
           
 Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (12:9-16b)
  


"Bantulah orang yang kudus dalam kekurangannya, dan berusahalah selalu memberi tumpangan."
  
Saudara-saudara, kasihmu janganlah pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik! Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Janganlah hendaknya kerajinanmu berkurang, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Bantulah orang-orang kudus dalam kekurangannya, dan berusahalah selalu memberi tumpangan! Berkatilah orang yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan yang muluk-muluk, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Kidung Tanggapan, do = c, 4/4, PS 864
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6; R: 6b)
1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
2. Pada waktu itu kamu akan berkata, "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!"
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!
   
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 1:45) 
Berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.
        
Inilah Injil Suci menurut Lukas (1:39-56)
 
"Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?"
  

Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.” Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan menceraiberaikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


   
Renungan

   

     


Di seluruh Alkitab, Tuhan datang kepada umat-Nya ketika umat-Nya membutuhkan atau dalam situasi yang sulit.

Tuhan datang mengunjungi Adam ketika dia berdosa. Allah mengutus Musa kepada umat-Nya ketika mereka berada di bawah perbudakan di Mesir.

Allah mengutus para nabi kepada umat-Nya ketika mereka tersesat dan berdosa terhadap-Nya.

Allah mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka.

Dalam pesta hari ini, kita mendengar bahwa Allah mengutus Maria untuk mengunjungi Elisabet untuk mendukungnya pada saat dia membutuhkan.

Itu adalah kunjungan yang penuh dengan sukacita karena Tuhan ada di tengah-tengah mereka dan bahkan anak itu melonjak kegirangan dalam rahim Elizabeth.

Kita tentu sedang dalam masa membutuhkan. Tetapi kita harus menyadari bahwa yang kita butuhkan adalah Tuhan dan Dia akan datang kepada kita.

Marilah kita tetap teguh dalam iman dan doa sehingga kita akan melihat bagaimana Tuhan melindungi kita dan memberkati kita dan kemudian hati kita juga akan melompat kegirangan. 




Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Hidup di dalam Tuhan 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini

Antifon Komuni (Luk 1:48-49)
 
Mulai sekarang aku disebut "yang bahagia" oleh sekalian bangsa. Sebab karya agung dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa, kuduslah nama-Nya. 
   
 
       
“Sukacita merupakan kata kunci perjumpaan dengan Elisabet, di mana suara Maria dan kehadiran Yesus dalam rahimnya membuat Yohanes "melonjak kegirangan" (Luk 1:44). Sukacita juga memenuhi kawasan Betlehem ketika kelahiran Bayi Ilahi, Juruselamat dunia, diberitakan oleh nyanyian para malaikat dan dimaklumkan kepada para gembala sebagai "kesukaan besar" (Luk 2:10).” (Paus Yohanes Paulus II, Surat Apostolik Rosarium Virginis Mariae, No. 20)
 

RENUNGAN PAGI

 

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Kesunyian


 

 Seorang manusia yang tidak mencintai kesunyian tidak mencintai Tuhan. Dapat dengan mudah terjadi bahwa objek-objek duniawi memesona pikiran dan memikat hati, sehingga siapa pun yang sangat sibuk dengannya tidak dapat melihat atau mengalami Tuhan dengan cara apa pun. Manusia yang banyak berbicara dengan manusia lain jarang berbicara dengan Tuhan. Suara Tuhan terdengar dalam keheningan dan kesunyian, dan kita harus mendengarkan-Nya jika kita ingin bercakap-cakap dengan-Nya dengan nyaman. Adalah fatal membiarkan diri kita tuli oleh kebisingan dunia dan tidak pernah mendengarkan suara Tuhan yang berbicara di dalam diri kita.

Hanya mereka yang telah dipanggil untuk panggilan yang lebih tinggi yang dapat tinggal di biara, tetapi sedikit kesunyian diperlukan bagi setiap orang dari waktu ke waktu. Itu bisa berupa kursus latihan rohani, atau hari rekoleksi bulanan, atau seperempat jam dihabiskan setiap hari di hadapan Sakramen Mahakudus. Pada saat-saat keterpisahan dari dunia dan keintiman dengan Tuhan ini, kita dapat menikmati kondisi yang jauh melebihi apa pun yang dapat ditemukan di bumi. Momen seperti itu bisa menjadi awal dari kehidupan baru. Roh Kudus mendorong kita melalui nabi Hosea untuk menemukan jeda yang diperlukan untuk keheningan dan doa: "Sebab itu, sesungguhnya, Aku ini akan membujuk dia, dan membawa dia ke padang gurun, dan berbicara menenangkan hatinya." (Hos 2:14) Yesus menetapkan standar bagi kita ketika Dia menghabiskan empat puluh hari sendirian di padang gurun, berpuasa dan berdoa. Meskipun para Rasul terlibat dalam kegiatan misionaris publik, Dia ingin agar mereka beristirahat sejenak untuk menyegarkan diri mereka secara rohani. “Datanglah ke tempat gurun,” kata-Nya, “dan istirahatlah sejenak.” (bdk.Markus 6:31) St. Bernardus menulis bahwa keheningan dan kedamaian yang jauh dari kebisingan dunia membantu jiwa untuk merenungkan Tuhan dan hal-hal rohani. (Epist. 73) “Kesunyian adalah Surga bagiku,” (Epist. 4 ad Rust.) kata St Hieronimus. Perawan Terberkati juga berlindung dari gangguan dan menyukai kesunyian rumahnya di Nazareth, tempat Malaikat pertama kali mengumumkan kepadanya bahwa dia akan menjadi Bunda Allah.

Selasa, 30 Mei 2023 Hari Biasa Pekan VIII

 

Selasa, 30 Mei 2023
Hari Biasa Pekan VIII

“Seperti biji yang jatuh ke bumi menghasilkan upah bagi yang menabur, demikian juga sedekah yang diberikan kepada orang lapar akan menghasilkan pahala besar di kemudian hari.” (St. Basilius Agung)


Antifon Pembuka (Mzm 50:14)

Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah, dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi. 
  
Doa Pagi

Allah Bapa Raja Damai, anugerah-Mulah kedamaian serta pengampunan dosa. Semoga Kauukir cinta kasih-Mu dalam hati kami, agar kami dapat membagikan kedamaian-Mu itu kepada semua orang dan sekalian bangsa.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.        
 
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (35:1-12)
    
 
"Tuhan berkenan kepada korban orang benar, dan ingatannya tidak akan dilupakan.”
       
Memenuhi hukum Tuhan itu sama dengan mempersembahkan banyak kurban, dan memperhatikan segala perintah Tuhan itu sama dengan mempersembahkan kurban keselamatan. Membalas kebaikan hati orang sama dengan mempersembahkan kurban sajian, dan memberi derma sama dengan menyampaikan kurban syukur. Yang direlai oleh Tuhan ialah menjauhi kejahatan dan menolak kelaliman itu sama dengan dengan kurban penghapus dosa. Janganlah tampil di hadirat Tuhan dengan tangan kosong, sebab semuanya wajib menuruti perintah Tuhan. Persembahan orang jujur melemaki mezbah, dan harumnya sampai ke hadapan Yang Mahatinggi. Tuhan berkenan akan kurban orang yang jujur, dan takkan melupakannya. Muliakanlah Tuhan dengan kemurahan, dan buah bungaran di tanganmu janganlah kausedikitkan. Bawalah pemberianmu dengan muka riang, dan dengan suka hati sertakanlah bagian sepersepuluh menjadi barang kudus. Berikanlah kepada Yang Mahatinggi sesuai dengan apa yang diberikan-Nya kepadamu: itupun harus dengan murah hati dan seturut penghasilanmu. Sebab Tuhan pasti membalas, dan akan membalas engkau tujuh kali lipat. Jangan mencoba menyuap Tuhan, sebab tidak akan Ia terima! Jangan menaruh harapan pada kurban kelaliman. Sebab Tuhan adalah hakim yang tidak memihak.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bacaan Harian: 29 Mei - 04 Juni 2023

 

Artis: Fra Angelico1433–1435
Senin, 29 Mei 2023: Peringatan Wajib SP. Maria Bunda Gereja (P). 

Kej 3:9-15, 20 atau Kis 1:12-14/Mzm 87:1-2,3 dan 5, 6-7/Yoh 19:25-34
 
Selasa, 30 Mei 2023: Hari Biasa Pekan VIII (H).
Sir 35:1-12/Mzm 50:5-6, 7-8, 14 dan 23/ Mrk 10:28-31
 
Rabu, 31 Mei 2023: Pesta SP. Maria mengunjungi Elisabet (P).
Zef 3:14-18a atau Rom 12:9-16/ Yes 12:2-3, 4bcd, 5-6/Luk 1:39-56
 
Kamis, 01 Juni 2023: Peringatan Wajib St. Yustinus, Martir
Sir 42:15-25/Mzm 33:2-3, 4-5, 6-7, 8-9/ Mrk 10:46-52
 
Jumat, 02 Juni 2023: Pfak St. Marselinus dan Petrus, Hari Biasa Pekan VIII (H). 
Sir 44:1, 9-13/Mz 96:10, 11-12, 13/Mrk 11:11-26
 
Sabtu, 03 Juni 2023: Peringatan Wajib St. Karolus Lwanga, dkk Martir Uganda (M).
Sir 51:12cd-20/Mzm 19:8, 9, 10, 11/Mrk 11:27-33

Minggu, 04 Juni 2023: Hari Raya Tritunggal Mahakudus (P). 
Kel 34:4b-6, 8-9/Dan 3:52, 53, 54, 55, 56 (52b)/2 Kor 13:11-13/Yoh 3:16-18
 
 
 
 

Senin, 29 Mei 2023 Peringatan Wajib Santa Perawan Maria, Bunda Gereja

Senin, 29 Mei 2023
Peringatan Wajib Santa Perawan Maria, Bunda Gereja  
 
“Maria adalah sungguh ibu dari anggota- anggota Kristus, yaitu kita semua. Sebab oleh karya kasihnya, umat manusia telah dilahirkan di Gereja, [yaitu] para umat beriman yang adalah Tubuh dari Sang Kepala, yang telah dilahirkannya ketika Ia menjelma menjadi manusia.” (St. Agustinus, De sancta virginitate, 6 (PL 40, 399)
 
Antifon Pembuka (Lih. Kis 1:14)
 
Dengan sehati para murid bertekun dalam doa, bersama Maria, ibu Yesus. 
 
Doa Pagi
 
Allah Bapa Yang Maharahim, Putra Tunggal-Mu yang dipaku di kayu salib, telah memilih Santa Perawan Maria, Bunda-Nya, untuk menjadi Bunda kami juga. Semoga dengan pertolongan kasih-Nya, Gereja-Mu semakin berbuah limpah dari hari ke hari dan bersukacita dalam kekudusan anak-anaknya serta mampu merangkul seluruh keluarga umat manusia. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.      
      
Bacaan dari Kitab Kejadian (3:9-15.20)
  
"Aku akan mengadakan permusuhan antara keturunanmu dan keturunan wanita itu."
   
Pada suatu hari, di Taman Eden, setelah Adam makan buah pohon terlarang, Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya, “Di manakah engkau?” Ia menjawab, “Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” Lalu Tuhan berfirman, “Siapakah yang memberitahukan kepadamu bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?” Manusia itu menjawab, “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.” Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu, “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu, “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.” Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu, “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan! Dengan perutmulah engkau akan menjalar, dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu! Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan itu, antara keturunanmu dan keturunannya. Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
atau 
 
Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:12-14)
 
"Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa."
 
Setelah Yesus diangkat ke surga, dari bukit yang disebut Bukit Zaitun kembalilah para rasul ke Yerusalem yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya. Setelah tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, Simon orang Zelot, dan Yudas bin Yakobus. Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy