| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 23 Juli 2023 Hari Minggu Biasa XVI

 

Minggu, 23 Juli 2023
Hari Minggu Biasa XVI
   
“Banyak sekali umat beriman yang mengungkapkan keprihatinan mereka yang mendalam terhadap Gereja pada masa sekarang kepada saya, yaitu ketika tampak ada begitu banyak kebingungan tentang kebenaran dogmatis yang mendasar dan kebenaran moral. Saya mendorong mereka untuk memperdalam pemahaman mereka tentang ajaran dan disiplin Gereja dan menyuarakan keprihatinan mereka, supaya para gembala dapat memahami kebutuhan yang mendesak untuk menyuarakan kebenaran iman dengan jelas dan berani, serta menerapkan kembali disiplin yang diperlukan untuk menjaga kebenaran yang sama ini dengan kasih dan ketegasan.” — Raymond Leo Kardinal Burke
  

        

Antifon Pembuka (Mzm 54:6-8)
   
Allah adalah Penolongku; Tuhanlah yang menopang aku. Dengan rela aku mempersembahkan kurban dan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, karena baiklah nama-Mu.
  
See, I have God for my help. The Lord sustains my soul. I will sacrifice to you with willing heart, and praise your name, O Lord, for it is good.
  
Ecce Deus adiuvat me, et Dominus susceptor est animæ meæ: averte mala inimicis meis, in veritate tua a disperde illos, protector meus Domine.
  

Doa Pagi

   
Allah Bapa yang penuh kasih, Engkau selalu memberi kesempatan kepada kami untuk bertobat. Semoga, kami peka dan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang Kauberikan itu sehingga kesabaran-mu sungguh-sungguh membuahkan perbaikan dan pembaruan bagi hidup kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                

Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (12:13.16-19)
      
   
"Apabila mereka berdosa, Kauberi kesempatan untuk bertobat."
     
Selain Engkau, tidak ada Allah yang memelihara segala-galanya, sehingga Engkau harus membuktikan kepadanya bahwa Engkau menghukum dengan adil. Asas keadilan-Mu ialah kekuatan-Mu, dan karena berdaulat atas semuanya maka Engkau bersikap lunak terhadap segala sesuatu. Kekuatan-Mu hanya Kauperlihatkan apabila orang tak percaya akan kepenuhan kuasa-Mu, orang yang berani menentang kekuasaan-Mu Kaupermalukan. Tetapi, meskipun Engkau Penguasa yang kuat, Engkau mengadili dengan belas kasihan, dan dengan sangat murah hati memperlakukan kami. Sebab kalau mau, Engkau dapat berbuat apa saja. Dengan berlaku demikian Engkau mengajar umat-Mu bahwa orang benar harus sayang akan manusia. Anak-anak-Mu Kauberi harapan yang baik ini: Apabila mereka berdosa, Kauberi kesempatan untuk bertobat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.  
 
     

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Memikul Salib dan Mengikuti Yesus


 
 Jalan Salib adalah satu-satunya jalan menuju Surga. Konsekuensinya, seseorang yang menolak untuk mengambil jalan ini tidak dapat mencapai Surga. Jika ada cara lain, Yesus akan memberitahu kita tentang hal itu. Sebaliknya, Dia bersikeras bahwa jika ada yang ingin mengikuti Dia, dia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikuti Dia. (Lukas 9:23)

Tuhan kita melakukan lebih dari sekadar mengkhotbahkan cara ini kepada kita, karena Dia memberi kita contoh tentang cara untuk mengikutinya. Yesus dapat saja menebus kita dengan satu tindakan dari kehendak manusiawi-ilahi-Nya, hanya dengan mempersembahkan diri-Nya kepada Bapa yang kekal sebagai penebusan dosa-dosa kita. Tetapi Dia memilih untuk memikul beban Salib, mendaki Bukit Kalvari, dan mati dalam penderitaan.

Kita harus naik Kalvari kita sendiri jika kita ingin meniru dan mengikuti Yesus. Penebus ilahi kita menggenapi dengan sempurna dalam Sengsara-Nya semua karya kesempurnaan yang telah Dia khotbahkan dalam Injil. Biarlah Sengsara Kristus menjadi pedoman hidup kita. Marilah kita bergembira ketika kita tampak lebih seperti Dia dan bersedih setiap kali kita tampak menyimpang dari teladan yang Dia berikan kepada kita.

Sabtu, 22 Juli 2023 Pesta Santa Maria Magdalena

Maria Magdalena (Piero di Cosimo)
 
Sabtu, 22 Juli 2023
Pesta Santa Maria Magdalena

“Berkobar dalam cinta, Maria Magdalena merindukan Dia yan dikira sudah dibawa orang” (St. Gregorius Agung)

Peringatan Wajib St. Maria Magdalena mulai tahun 2016 ditingkatkan menjadi PESTA. Keputusan ini ditandatangani pada tanggal 3 Juni 2016 pada Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus. Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan 
     
Antifon Pembuka (Bdk. Yoh 20:17)

Yesus bersabda kepada Maria Magdalena, "Pergilah dan beritahukanlah kepada saudara-saudara-Ku: Aku naik kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."

The Lord said to Mary Magdalene: Go to my brothers and tell them: I am going to my Father and your Father, to my God and your God.

Doa Pagi

Allah Bapa Yang Mahamulia, Putra-Mu yang tunggal menyampaikan kabar sukacita Paskah yang mulia kepada Maria Magdalena mendahului para murid lainnya. Semoga berkat teladan dan doanya kami mewartakan Kristus yang hidup dan kelak melihat-Nya meraja dalam kemuliaan-Mu. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang masa. Amin.

Bacaan Pertama
Bacaan dari Kidung Agung (3:1-4a)
  
"Impian mempelai perempuan."
  
Di dalam kerinduannya, sang mempelai berkata: Pada malam hari, di atas peraduanku, kucari jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan. Aku bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan. Aku ditemui peronda-peronda kota. “Apakah kamu melihat jantung hatiku?” Baru saja meninggalkan mereka, kutemukan jantung hatiku. Kupegang dia, dan tak kulepaskan lagi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

atau

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (5:14-17)

Saudara-saudara, kasih Kristus telah menguasai kami. Sebab kami telah mengerti bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia yang telah mati dan dibangkitkan bagi mereka. Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. Jadi barangsiapa ada dalam Kristus, dia adalah ciptaan baru! Yang lama sudah berlalu, dan sungguh, yang baru sudah datang!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Orang Kudus hari ini: 21 Juli 2023 St. Laurensius dari Brindisi

Public Domain


Saudara-saudari terkasih, hari ini Gereja memperingati St. Laurensius dari Brindisi, seorang hamba Tuhan yang agung yang hidup dan komitmennya kepada-Nya dapat menginspirasi kita dalam bagaimana kita semua juga harus menjalani hidup kita sendiri, dengan keyakinan. St. Laurensius lahir di Brindisi, Italia, dan masuk Fransiskan Kapusin pada usia enam belas tahun. Dia dengan cepat mengembangkan reputasi sebagai sarjana berbakat. St Laurensius dari Brindisi adalah seorang imam dan anggota ordo religius Kapusin, yang dikenang karena kesalehan dan kefasihannya dalam banyak bahasa, yang juga ikut bertempur dalam konflik dan perang melawan kekuatan penindas Gereja, menurut tradisi dipersenjatai hanya dengan salib. Dia mengabdikan seluruh hidupnya untuk melayani Tuhan, dalam melayani sesama saudara dan saudari Kapusin sebagai vikjen dan pemegang jabatan tertinggi, di antara pekerjaan lain di antara umat Allah, hingga hari-hari terakhirnya. 

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Membangun Kesadaran Diri


 "Amati dengan rajin gerakan alam dan rahmat,"
kata mengikuti jejak Kristus, "karena mereka bergerak dengan sangat kontras dan halus, dan hampir tidak dapat dibedakan kecuali oleh manusia spiritual, dan yang tercerahkan di dalam." (Imit. of Christ, Bk. III, c. 54.)

Pergumulan antara sifat kejatuhan dan kasih karunia disebabkan oleh dosa asal, yang memadamkan kehidupan supernatural dalam diri kita dan menimbulkan ketidakharmonisan yang ada antara kemampuan dan akal kita yang lebih rendah, dan antara akal dan Tuhan. Bahkan para orang kudus mengalami pertempuran internal yang menakutkan antara yang baik dan yang jahat. “di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain” kata St. Paul, “berjuang melawan hukum akal budiku.” (Roma 7:23) Di tempat lain dia mengeluh bahwa “keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging,” (Galatia 5:17) dan bahwa pencobaan daging menyerangnya begitu kuat sehingga dia memohon kepada Tuhan untuk menyelamatkannya. Tetapi jawaban Tuhan atas permohonannya adalah:  "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." (Bdk. 2 Kor 12:7-9)

Ini tidak berarti bahwa sifat manusia pada dasarnya rusak dan tidak mampu berbuat baik sebagai akibat dari dosa. Kecenderungan menuju kebaikan dan menuju Tuhan tetap ada dan sangat kuat di saat-saat terbaik kita. Namun demikian, kita membutuhkan uluran tangan Tuhan agar kecenderungan ini dapat dinyatakan dalam perbuatan baik yang layak mendapatkan ganjaran yang kekal. Untuk alasan ini kita harus berdoa dengan rendah hati dan terus menerus untuk anugerah berharga dari rahmat ilahi.

Jumat, 21 Juli 2023 Hari Biasa Pekan XV

 

Credit:ThamKC/istock.com
Jumat, 21 Juli 2023
Hari Biasa Pekan XV

Tuhan sedang mengetuk pintu hati kita. Apakah kita menaruh tanda pada pintu hati kita: 'Jangan ganggu aku?'" (Paus Fransiskus)


Antifon Pembuka (Mzm 115:17-18)

Aku mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu sambil menyerukan nama Tuhan. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.

Doa Pagi

Allah Bapa Yang Mahabaik, sebagai bekal dalam perjalanan Engkau telah memberi kami rezeki, yaitu Yesus, Anak Domba Paskah baru. Semoga Engkau berkenan datang dan mencipta baru kami pada waktu kami berkumpul memuji nama-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.          

Bacaan dari Kitab Keluaran (11:10-12:14)
    
 
"Hendaklah kalian menyembelih anak domba pada waktu senja. Apabila Aku melihat darah, maka Aku akan melewati kalian!"
 
Musa dan Harun telah melakukan segala mukjizat di depan Firaun. Tetapi Tuhan mengeraskan hati Firaun, sehingga ia tidak membiarkan orang Israel pergi dari negeri Mesir. Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa dan Harun di tanah Mesir, “Bulan ini akan menjadi permulaan segala bulan bagimu, bulan yang pertama bagimu tiap-tiap tahun. Katakanlah kepada segenap jemaat Israel, ‘Pada tanggal sepuluh bulan ini hendaklah diambil seekor anak domba oleh masing-masing menurut kaum keluarga, seekor untuk tiap-tiap rumah tangga. Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk menghabiskan seekor anak domba, maka hendaklah ia bersama dengan tetangga yang terdekat mengambil seekor menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang. Anak domba itu harus jantan, tidak bercela dan berumur setahun, boleh domba, boleh kambing. Anak domba itu harus kalian kurung sampai tanggal empat belas bulan ini. Lalu seluruh jemaat Israel yang berkumpul harus menyembelihnya pada senja hari. Dan darahnya harus diambil sedikit dan dioleskan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas rumah tempat orang makan anak domba itu. Pada malam itu juga mereka harus makan dagingnya yang dipanggang; daging panggang itu harus mereka makan dengan roti tak beragi dan sayuran pahit. Janganlah kalian memakannya mentah atau direbus dalam air; tetapi hanya dipanggang di api, lengkap dengan kepala, betis dan isi perutnya. Janganlah kalian tinggalkan apa-apa dari daging itu sampai pagi. Apa yang tinggal sampai pagi harus dibakar habis dalam api. Beginilah kalian memakannya: pinggang berikat, kaki berkasut dan tongkat ada di tanganmu. Hendaknya kalian memakannya cepat-cepat. Itulah Paskah bagi Tuhan. Sebab pada malam ini Aku akan menjelajahi negeri Mesir, membunuh semua anak sulung, baik anak sulung manusia, maupun anak sulung hewan, dan semua dewata Mesir akan Kujatuhi hukuman. Akulah, Tuhan. Adapun darah domba tersebut menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah tempat kalian tinggal. Apabila Aku melihat darah itu, Aku akan melewati kalian. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah kalian pada saat Aku menghukum negeri Mesir. Hari itu harus menjadi hari peringatan bagimu dan harus kamu rayakan sebagai hari raya bagi Tuhan turun-temurun. Hari itu harus kalian rayakan sebagai suatu ketetapan untuk selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Mengendalikan Hawa Nafsu (Bagian 2)


 Di antara nafsu yang mengganggu kita, ada satu kecenderungan utama yang merupakan kelemahan khusus kita. Mungkin kita tidak menyadari apa itu, tetapi mereka yang harus tinggal bersama kita mengetahuinya dengan baik. Penting bagi kita untuk mengetahuinya juga untuk menjadikannya tujuan khusus dalam pertempuran spiritual kita.

Informasi ini dapat diperoleh dengan berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Roh Kudus untuk mencerahkan kita untuk mengenal diri kita sendiri, dengan melakukan pemeriksaan hati nurani setiap hari, dan dengan mencari nasihat dari bapa pengakuan kita, dari pembimbing rohani kita, dan dari setiap teman yang tulus. Nafsu utama kitalah yang paling sering membawa kita ke dalam dosa. Itu berulang dalam semua pengakuan kita dan kita mengalami kesulitan besar untuk mengatasinya. Gairah utama Kain adalah iri hati, yang gagal dia lawan pada waktunya, sehingga akhirnya menyebabkan dia melakukan pembunuhan saudara. Nafsu adalah nafsu utama Maria Magdalena dan St. Agustinus dan sampai mereka berhasil mengendalikannya, nafsu itu membawa mereka ke dalam banyak kesalahan besar. Karena Rasul Yudas lalai berjuang melawan keserakahannya sendiri maka ia menjadi seorang pengkhianat. Ada orang lain yang sangat bangga dan ambisius, dan ada orang lain lagi yang dikuasai oleh keinginan akan kesenangan.

Orang Kudus hari ini: 20 Juli 2023 Apollinaris, Uskup dan Martir

Lawrence OP CC

 

Hari ini, Gereja memperingati St. Apollinaris, seorang santo yang hidup dan karyanya, yang tindakannya, perkataannya dan lebih banyak hal tentang dia semoga menginspirasi lebih banyak lagi di antara kita untuk semakin setia kepada Tuhan dan agar lebih layak bagi-Nya. St Apollinaris, juga dikenal sebagai St Apollinaris dari Ravenna adalah Uskup Ravenna dan salah satu bapa Gereja paling awal yang menurut Tradisi Suci, sezaman dengan para Rasul Suci. St Apollinaris mungkin juga salah satu murid Tuhan, dan setidaknya adalah murid St Petrus Rasul, Paus pertama. Menurut tradisi Gereja dan martirologi, St. Apollinaris adalah seorang uskup yang berdedikasi dan hamba Allah, yang mengabdikan hidupnya untuk memelihara kawanannya, seperti bagaimana Tuhan Yesus sendiri mencari domba-Nya yang hilang.  

Kamis, 20 Juli 2023 Hari Biasa Pekan XV

 

Credit: Sidney de Almeida/istock.com
Kamis, 20 Juli 2023
Hari Biasa Pekan XV

"Tuhan membuat umat-Nya sangat subur, dan menjadikannya lebih kuat daripada para lawannya." (Mzm 105:24)


Antifon Pembuka (Mat 11:29)

Terimalah beban-Ku dan belajarlah dari pada-Ku, sebab Aku lembut dan rendah hati; maka hatimu akan tenang.

Doa Pagi

Allah Bapa Mahaluhur, bagaimana kami dapat menyapa nama-Mu, andaikata Yesus Putra-Mu tidak membicarakan Dikau? Kami mohon, berilah kami semangat-Nya, agar dalam sengsara dan sakit, dalam suka dan duka, kami selalu ingat bahwa Engkau mendampingi kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                   
 
Bacaan dari Kitab Keluaran (3:13-20)
    
 
"'Sang 'Aku' telah mengutus aku kepadamu."

Waktu Musa mendengar sabda Tuhan dari tengah semak duri bernyala, berkatalah ia kepada Allah, “Apabila aku menemui orang Israel, dan berkata kepada mereka, ‘Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu’ dan mereka berkata, ‘Siapakah nama-Nya?’ Apa yang harus kukatakan kepada mereka?” Sabda Tuhan kepada Musa, “Aku adalah ‘Sang Aku’. Lalu dilanjutkan, “Katakanlah begini kepada orang Israel, ‘Sang Aku’ telah mengutus aku kepadamu.” Sabda Allah pula kepada Musa, “Katakanlah ini kepada orang Israel, ‘Tuhan, Allah nenek nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu’, itulah nama-Ku untuk selamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun. Pergilah, kumpulkanlah para tua-tua Israel, dan katakanlah kepada mereka, ‘Tuhan, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub, telah menampakkan diri kepadaku, serta bersabda, Aku sudah mengindahkan kalian, dan juga apa yang dilakukan di Mesir terhadapmu. Maka Aku telah bersabda, Aku akan menuntun kalian keluar dari kesengsaraan di Mesir menuju negeri orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya’. Setelah mereka mendengarkan perkataanmu, maka engkau bersama para tua-tua Israel harus menghadap raja Mesir. Kalian harus berkata kepadanya, ‘Tuhan, Allah orang Ibrani, telah menemui kami. Oleh sebab itu izinkanlah kiranya kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan, Allah kami.’ Tetapi Aku tahu, bahwa raja Mesir tidak akan membiarkan kalian pergi, kecuali dipaksa oleh tangan yang kuat. Maka Aku akan mengacungkan tangan-Ku dan memukul Mesir dengan segala perbuatan yang ajaib, yang akan Kulakukan di tengah-tengahnya. Sesudah itu raja Mesir akan membiarkan kalian pergi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Mengendalikan Hawa Nafsu (Bagian 1)


 
 
 Nafsu kita pada dasarnya tidak berdosa. Mereka bisa membuka jalan menuju kejahatan, tapi mereka juga bisa membawa kita menuju kesempurnaan. Semuanya tergantung bagaimana kita mengontrol dan mengarahkan mereka. Mereka adalah impuls yang pada saat yang sama berharga dan berbahaya.

Kodrat manusia terluka akibat dosa asal. Jiwa tidak taat kepada Tuhan, dan kemampuan yang lebih rendah memberontak melawan akal sehat. Karenanya gangguan nafsu kita. Bagaimana seharusnya sikap kita terhadap masalah ini? Haruskah kita menekan atau melenyapkan nafsu kita, seperti yang akan dilakukan oleh beberapa orang Stoa? Faktanya, hal ini tidak mungkin dilakukan, karena nafsu kita adalah kekuatan alam bawaan yang tidak dapat dihancurkan. Yang harus kita lakukan adalah membimbing dan mengendalikan itu. Jika tanggul jebol, sungai yang mengalir deras dapat menyebabkan kerusakan, tetapi jika alirannya diarahkan dengan bijak, ia mengairi tanah dan membuatnya subur. Sama halnya dengan kecenderungan alami kita, yang “dapat digunakan untuk membentuk orang kudus, tetapi juga dapat menjadi perampok”. (Cordovani, Breviario Spirituale, hal. 66)

Rabu, 19 Juli 2023 Hari Biasa Pekan XV

 

Rabu, 19 Juli 2023
Hari Biasa Pekan XV 
   
Melalui kekayaan duniawi kita harus mendapatkan bagi diri kita sendiri kekayaan yang sejati dan abadi itu: sungguh, jika ada orang-orang yang siap untuk mengambil segala bentuk cara ketidakjujuran demi menjamin keadaan jasmani mereka sendiri yang senantiasa tak terduga, betapa terlebih lagi kita umat Kristiani harus peduli untuk mempersiapkan kebahagiaan kekal kita dengan barang-barang dari dunia ini (bdk. Risalat, 359, 10). Sekarang, satu-satunya cara untuk menghantarkan bakat-bakat dan kecakapan pribadi kita serta kekayaan yang kita miliki pada tujuan akhir kekekalan adalah dengan membagikannya pada sesama, dengan demikian menunjukkan bahwa kita adalah bendahara-bendahara yang baik dari apa yang Allah percayakan kepada kita. Yesus bersabda: "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar" (Lukas 16:10). (Paus Benediktus XVI, bdk. St. Agustinus)
    
Antifon Pembuka (Kel 3:5)

Tuhan bersabda, "Jangan mendekat! Tanggalkan kasutmu, sebab tempat di mana engkau berdiri itu tanah kudus."

Doa Pagi


Allah Bapa Mahakuasa, sungguh kuduslah Engkau dan tak terhampiri bagaikan api menyala pada masa apa pun. Namun, sebenarnya Engkau lebih dekat daripada anggapan kami. Semoga misteri ini Kautanam dalam-dalam di hati kami sebagai sumber sukacita kami.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                  
   
Credit: JMLPYT/istock.com
 
Bacaan dari Kitab Keluaran (3:1-6.9-12)
   
"Tuhan menampakkan diri dalam nyala api yang keluar dari semak duri."
    
Di tanah Midian Musa biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali peristiwa Musa menggiring kawanannya ke seberang padang gurun, dan tiba di gunung Allah, yaitu Gunung Horeb. Lalu malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Musa melihat-lihat, dan tampaklah semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api. Musa berkata, “Baiklah aku menyimpang ke sana, dan menyelidiki penglihatan hebat itu. Mengapa semak duri itu tidak terbakar?” Ketika dilihat Tuhan bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya, “Musa, Musa!” Musa menjawab, “Ya, Allah!” Lalu Tuhan bersabda, “Jangan mendekat! Tanggalkanlah kasutmu dari kaki, sebab tempat di mana engkau berdiri itu, tanah kudus.” Tuhan bersabda lagi, “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.” Musa lalu menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah. Lalu Tuhan bersabda, “Sekarang seruan Israel telah sampai kepada-Ku. Juga telah Kulihat betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka. Maka sekarang pergilah! Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.” Tetapi Musa berkata kepada Allah, “Siapakah aku ini, maka aku harus menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?” Lalu Tuhan bersabda, “Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: Apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kalian akan beribadah kepada Allah di gunung ini.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Mendengarkan Suara Tuhan

 
George Martell | Archdiocese of Boston | CC BY-ND 2.0
 
Tuhan berbicara kepada kita dalam banyak cara melalui benda-benda ciptaan. Kita melihat kemuliaan-Nya di bintang-bintang di cakrawala, (bdk. Mzm 13:2) di laut, gunung dan lembah, dan di pepohonan dan bunga-bunga. St Theresia pernah memeriksa kelopak bunga ketika dia berseru: "Betapa baiknya Engkau, ya Tuhan!"

Tuhan juga berbicara di dalam diri kita. Terkadang Dia melihat betapa asyiknya kita dalam urusan duniawi dan Dia membangkitkan kegelisahan dan kerinduan kita akan Surga. Ketika kita jatuh ke dalam dosa, Dia menusuk kita dengan penyesalan dan meminta kita untuk bangkit kembali, menyadarkan kita bahwa segala sesuatu yang lain adalah kosong dan sia-sia jika kita telah kehilangan Dia. Dia berbicara kepada kita lebih jelas lagi melalui Wahyu, yang terkandung dalam Kitab Suci sebagaimana ditafsirkan secara resmi oleh Gereja.

Firman Tuhan yang diwahyukan selalu menyertai kita untuk menjawab pencarian hati manusia dan menghilangkan kegelisahan-Nya. Injil sama baru dan menerangi hari ini seperti kemarin. Ini adalah buku yang harus kita pelajari dengan penuh hormat dan tekun untuk memecahkan masalah pribadi kita dan masalah umat manusia.

Marilah kita mendengarkan Tuhan ketika Dia berbicara kepada kita dengan berbagai cara ini. Marilah kita menanggapi permohonan-Nya dan melaksanakan apa pun yang Dia minta dari kita dalam kehidupan kita sehari-hari.

Selasa, 18 Juli 2023 Hari Biasa Pekan XV

 

Credit:ThamKC/istock.com
Selasa, 18 Juli 2023
Hari Biasa Pekan XV

 Kalau mengalami kejahatan dan penderitaan, iman akan Bapa yang maha kuasa dapat diuji secara serius. Sewaktu-waktu Allah tampaknya tidak hadir dan tidak mampu mencegah kemalangan. Namun Allah Bapa menyatakan kekuasaan-Nya atas cara paling rahasia dalam Penghinaan dan kebangkitan Putera-Nya, yang mengalahkan yang jahat. Dengan demikian, Yesus yang tersalib adalah "kekuatan dan hikmat Allah. Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya daripada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat daripada manusia" (1 Kor 1:24- 25). Dalam pembangkitan dan pengangkatan Kristus, Bapa menunjukkan "kekuatan kuasa-Nya" dan menyatakan betapa "hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya" (Ef 1:19). (Katekismus Gereja Katolik, 272)
    
Antifon Pembuka (Mzm 69:33-34)

Hai orang yang rendah hati, lihatlah dan bersukacitalah! Hai kalian yang mencari Allah, hidupkan kembali hatimu! Sebab Tuhan mendengarkan kaum miskin dan tak memandang hina mereka yang ada dalam tahanan.

Doa Pagi


Allah Bapa yang Mahabaik, Engkau telah menunjukkan daya kekuatan yang mampu memberi pertolongan, ialah Yesus, Musa Baru. Kami mohon, semoga Dia berkenan mengarahkan hidup kami ke arah kebaikan dan membimbing kami masuk ke dalam kedamaian-Mu. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   

Bacaan dari Kitab Keluaran (2:1-15a)
 
  
"Anak itu diberi nama Musa, sebab ia telah ditarik dari air. Ketika Musa telah dewasa ia mendapatkan saudara-saudaranya."
 
Waktu umat Israel ditindas di Mesir ada seorang pria dari suku Lewi yang kawin dengan seorang wanita dari suku yang sama. Wanita itu mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia melihat bahwa anak itu tampan; maka disembunyikannya tiga bulan lamanya. Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi. Maka diambilnya sebuah peti pandan dan dipakalnya dengan gala-gala dan ter. Lalu ia meletakkan bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi Sungai Nil. Kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat apakah yang akan terjadi dengan bayi itu. Maka datanglah puteri Firaun untuk mandi di Sungai Nil, sedang dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi sungai. Maka terlihatlah oleh puteri Firaun peti di tengah-tengah teberau itu. Ia menyuruh seorang hambanya untuk mengambilnya. Ketika peti itu dibuka, dilihatnya seorang bayi yang menangis, maka ibalah hatinya dan ia berkata, “Tentulah ini bayi orang Ibrani.” Lalu bertanyalah kakak bayi itu kepada puteri Firaun, “Maukah Tuan Puteri agar kupanggil seorang inang penyusu dari kaum Ibrani untuk menyusui bayi itu bagi Tuan Puteri?” Sahut puteri Firaun kepadanya, “Baiklah!” Lalu pergilah gadis itu memanggil ibu bayi itu. Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu, “Bawalah bayi ini dan susuilah dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu.” Kemudian ibu itu mengambil bayinya dan menyusui dia. Ketika anak itu sudah besar, ibunya membawa dia kepada puteri Firaun. Ia diangkat anak oleh puteri Firaun dan diberi nama Musa, sebab katanya, “Aku telah menarik dia dari air.” Pada suatu hari, ketika Musa telah dewasa, ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya untuk melihat kerja paksa mereka. Lalu dilihatnya seorang Mesir memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya itu. Ia menoleh ke sana-sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu, dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir. Keesokan harinya Musa keluar lagi, dan didapatinya dua orang Ibrani tengah berkelahi. Ia bertanya kepada yang bersalah, “Mengapa kaupukul temanmu itu?” Jawab orang itu, “Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami? Apakah engkau bermaksud membunuh aku, sama seperti engkau telah membunuh orang Mesir itu?” Musa menjadi takut, sebab pikirnya, “Tentulah peristiwa itu telah ketahuan.” Ketika Firaun mendengar tentang peristiwa itu, ia berikhtiar membunuh Musa. Tetapi Musa melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Hai orang-orang yang rendah hati, carilah Allah, maka hatimu akan hidup kembali.
Ayat. (Mzm 69:3.14.30-31.33-34; R:33)

1. Aku tenggelam ke rawa yang dalam tidak ada tempat bertumpu; aku telah terperosok ke air yang dalam, gelombang pasang menghanyutkan daku.
2. Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan, aku bermohon pada waktu Engkau berkenan, ya Allah, demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!
3. Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan lagu syukur.
4. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah, biarlah hatimu hidup kembali hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 95:8ab)
Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah sabda Tuhan.
     
Inilah Injil Suci menurut Matius (11:20-24)
  
"Pada hari penghakiman tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu."

Sekali peristiwa Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat meskipun di sana Ia melakukan paling banyak mukjizat. Ia berkata, “Celakalah engkau, Khorazim! Celakalah engkau, Betsaida! Karena jika di Tirus dan Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah Kulakukan di tengah-tengahmu, pasti sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Pada hari penghakiman tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu.’ Dan engkau, Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak! Engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Maka Aku berkata kepadamu, ‘Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan daripada tanggunganmu’.”
 Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan
 
Ketidakpedulian umumnya didefinisikan sebagai kurangnya minat atau perhatian. Tetapi derajatnya tergantung pada situasi dan keadaan. Ketidakpedulian terhadap ketidakrapian tempat kerja kita tidak sama dengan ketidakpedulian terhadap tindakan kejahatan.

Pada bacaan pertama, ibu Musa hanya bisa acuh tak acuh dan meratapi bahwa Tuhan tidak melindungi umat-Nya dengan membiarkan orang Mesir membunuh bayi laki-laki mereka. Tapi dia melakukan sesuatu untuk melindungi bayinya dari kejahatan yang akan datang. Demikian pula, Musa dewasa tidak memalingkan muka dan dia juga tidak peduli dengan kekerasan yang dilakukan orang Mesir terhadap rekan senegaranya.

Dalam Injil, Yesus membuat celaan tajam atas ketidakpedulian kota Khorazim dan Betsaida dan Kapernaum. Ketidakpedulian adalah tanda pembusukan internal dan dengan demikian tiga kota yang disebutkan dalam Injil sekarang menjadi reruntuhan. Ketidakpedulian juga merupakan tanda bahwa iman kita sedang membusuk dan kita tidak peka terhadap bisikan Tuhan di dalam hati kita. Semoga hati kita dilunakkan oleh kasih Tuhan dan semoga kita sadar akan kebutuhan orang lain di sekitar kita.
 


Antifon Komuni (Mzm 69:14)

Aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan, pada waktu Engkau berkenan. Demi besarnya kasih setia-Mu jawablah aku dengan pertolongan.

Doa Malam

Allah Bapa Mahakuasa, Engkau telah memberi kami pemimpin kehidupan, ialah Yesus, hamba-Mu. Ajarilah kami mengimani sabda-Nya serta menyesuaikan hidup kami akan sabda itu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

RENUNGAN PAGI

Bacaan Harian: 17 - 23 Juli 2023

Senin, 17 Juli 2023: Hari Biasa Pekan XV (H).
Kel 1:8-14, 22/Mzm 124:1b-3, 4-6, 7-8/ Mat 10:34—11:1
 
Selasa, 18 Juli 2023: Hari Biasa Pekan XV (H).
Kel 2:1-15a/Mzm 69:3, 14, 30-31, 33-34/Mat 11:20-24
 
Rabu, 19 Juli 2023: Hari Biasa Pekan XV (H).
Kel 3:1-6, 9-12/Mzm 103:1b-2, 3-4, 6-7/ Mat 11:25-27
 
Kamis, 20 Juli 2023: Hari Biasa Pekan XV (H). 
Kel 3:13-20/Mzm 105:1 dan 5, 8-9, 24-25, 26-27/ Mat 11:28-30
 
Jumat, 21 Juli 2023: Hari Biasa Pekan XV (H). 
Kel 11:10—12:14/Mzm 116:12-13, 15 dan 16bc, 17-18/ Mat 12:1-8
 
Sabtu, 22 Juli 2023: Pesta St. Maria Magdalena (P).
Kid 3:1-4b atau 2 Kor 5:14-17/Mzm 63:2, 3-4, 5-6, 8-9/ Yoh 20:1-2, 11-18
 
Minggu, 23 Juli 2023: Hari Minggu Biasa XVI (H).
Keb 12:13, 16-19/Mzm 86:5-6, 9-10, 15-16 (5a)/ Rom 8:26-27/Mat 13:24-43 atau 13:24-30
 
 
Credit: Sidney de Almeida/istock.com

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Melaksanakan kehendak Tuhan

St. Michael & St. Mary Stillwater, MN Catholic Church     
 

Jika sebuah perahu berjalan mengikuti arus, ia hanya membutuhkan sedikit tarikan dayung atau panduan kemudi. Lintasannya mulus dan damai.

Hal yang sama berlaku bagi mereka yang menaruh keyakinan mutlak pada Tuhan dalam perjalanan hidup mereka. Tuhan tahu bahwa saya mencintai-Nya, alasan mereka; Dia tahu bahaya yang saya hadapi dan tahu betapa lemahnya saya. Dia tidak akan membiarkan saya dicobai melebihi kekuatan saya. “Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” (1 Kor. 10:13)

Mengapa saya harus khawatir ketika saya tahu bahwa apa pun yang Tuhan simpan untuk saya adalah untuk kebaikan saya sendiri? Apakah saya menderita kesehatan yang buruk? Biarlah kehendak Allah yang terjadi, karena ini untuk kesejahteraan rohani saya. Apakah saya kuat dan mampu bekerja untuk kemuliaan-Nya? Izinkan saya berterima kasih kepada Tuhan karena menjadikan saya alat kebaikan-Nya.

Senin, 17 Juli 2023 Hari Biasa Pekan XV

SiouxFall Diocese

Senin, 17 Juli 2023
Hari Biasa Pekan XV

, “… Tuhan kita membukakan mata hati kita, dengan menjelaskan apa yang telah dikatakan-Nya, maka kalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapa yang akan mempercayakan harta sejati kepadamu? Maka apa yang terkecil adalah Mamon yang tidak jujur, yaitu kekayaan duniawi, yang nampak sebagai bukan apa-apa bagi orang-orang yang bijaksana secara surgawi… Seseorang setia dalam hal kecil, ketika ia membantu mereka yang tertunduk karena dukacita. Jika kita tidak setia dalam hal-hal kecil, bagaimana kita akan memperoleh harta sejati, yaitu karunia rahmat ilahi yang menghasilkan buah, dengan menanamkan gambar Allah di jiwa manusia? Tapi bahwa perkataan Tuhan condong kepada arti ini… sebab kata-Nya, Dan jika kamu tidak setia dalam hal yang menjadi milik orang lain, siapa yang akan memberi kepadamu apa yang menjadi milikmu sendiri?” (St. Sirilus, Catena Aurea, Luk 16:8-13).


Antifon Pembuka (Mzm 124:8)

Penolong kita ialah Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.

Doa Pagi


Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, perkenankanlah kami mengenal suara Sabda-Mu dan selanjutnya menyesuaikan suara kami dengan suara Sabda itu, ialah Yesus Kristus Putra-Mu. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Keluaran (1:8-14.22)

"Marilah kita bertindak terhadap orang Israel dengan bijaksana, agar mereka jangan semakin bertambah banyak."

Pada waktu itu tanah Mesir diperintah oleh raja baru yang tidak mengenal Yusuf. Berkatalah raja itu kepada rakyatnya, “Lihat, bangsa Israel itu sangat banyak, dan jumlahnya lebih besar daripada kita. Marilah kita bertindak terhadap mereka dengan bijaksana, agar mereka jangan semakin bertambah banyak. Jangan-jangan, jika terjadi peperangan, mereka bersekutu dengan musuh kita dan memerangi kita, lalu pergi dari sini.” Maka pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas orang-orang Israel, untuk menindas mereka dengan kerja paksa. Mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses. Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembanglah mereka, sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu. Maka dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja, dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat. Mereka dipaksa mengerjakan tanah liat dan membuat batu bata. Juga berbagai-bagai pekerjaan di padang; ya segala macam pekerjaan dengan kejam dipaksakan oleh orang Mesir kepada mereka itu. Lalu Firaun memberi perintah kepada seluruh rakyatnya, “Setiap anak laki-laki yang lahir bagi orang Ibrani lemparkanlah ke dalam Sungai Nil. Tetapi anak-anak perempuan biarkanlah hidup.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy