| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Menghadapi Pencobaan


 
 
 Tuhan tidak pernah membiarkan kita dicobai melebihi kekuatan kita, tetapi akan selalu memberi kita kasih karunia yang kita butuhkan untuk melawannya. “Allah itu setia,” tulis St Paulus, “dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” (Kor. 10:13)

Orang yang putus asa karena sering jatuh sehingga menyerah pada pencobaan dan menyerah pada perbudakan dosa seolah-olah tidak ada jalan keluar lain, sedang melakukan kesalahan fatal. Tuhan itu sangat baik dan penuh belas kasihan dan mencintai kita semua, bahkan mereka yang berdosa. Ingatlah perumpamaan tentang anak yang hilang dan tentang domba yang hilang. Bagaimana mungkin Bapa kita di Surga meninggalkan kita dan tidak memberi kita kekuatan untuk melawan kejahatan?

Minggu, 30 Juli 2023 Hari Minggu Biasa XVII

 


Jennifer Boyer/flickr  (CC BY 2.0)

Minggu, 30 Juli 2023
Hari Minggu Biasa XVII

Bila Ekaristi adalah pusat dan pucak hidup Gereja, maka haruslah juga menjadi pusat dan puncak dari pelayanan imamat. Dengan demikian, penuh dengan rasa syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, saya ulangi bahwa Ekaristi adalah prinsip dan inti alasan pengadaan Sakramen Imamat, yang memang timbul pada saat pendarasan Ekaristi. (St. Yohanes Paulus II)
 
     

Antifon Pembuka (Mzm 67:6.7.36)

Allah bersemayam di tempat-Nya yang kudus. Di dalam rumah-Nya Ia menghimpun semua orang. Dia sendiri akan memberi kekuatan dan keberanian kepada umat-Nya.
 
God is in his holy place, God who unites those who dwell in his house; he himself gives might and strength to his people.
 
Deus in loco sancto suo: Deus, qui inhabitare facit unanimes in domo: ipse dabit virtutem et fortitudinem plebi suæ.
 

Doa Pagi


Allah, Engkaulah pelindung bagi mereka yang berharap kepada-Mu. Tanpa Engkau, tiada suatu pun yang baik, tiada suatu pun yang kudus. Lipatgandakanlah belas kasih-Mu dalam diri kami agar dengan bimbingan dan bantuan-Mu kami menggunakan harta yang fana dengan tetap terarah pada harta yang abadi.  Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.        

Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (3:5.7-12)
 
  
 "Salomo meminta hikmat dan pengertian."
      
Pada suatu malam Tuhan menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi. Beginilah firman Tuhan Allah, "Mintalah apa yang kauharapkan dari pada-Ku!" Lalu Salomo berkata, "Ya Tuhan, Allahku, Engkau telah mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman. Kini hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang besar yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya. Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang paham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan tepat, dengan membedakan mana yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini? "Tuhan sangat berkenan bahwa Salomo meminta hal yang demikian. Maka berfirmanlah Allah kepada Salomo, "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian, dan tidak meminta umur yang panjang atau kekayaan, atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, maka Aku akan melakukan sesuai dengan permintaanmu! Sungguh Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau pun takkan bangkit seorang seperti engkau.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. 
 
    

Mazmur Tanggapan, do = es, 2/4, PS 852
Ref. Kebun anggur Tuhan ialah Israel.
Atau Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.
Ayat. (Mzm 57.72.76-77.127-128.129-130; Ul: 97a)
1. Bagianku ialah Tuhan, aku telah berjanji untuk berpegang pada firman-firman-Mu. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.
2. Biarlah kasih setia-Mu menjadi penghiburanku, sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu. Biarlah rahmat-Mu turun kepadaku sehingga aku hidup, sebab Taurat-Mulah kegemaranku.
3. Itulah sebabnya aku mencintai perintah-perintah-Mu lebih daripada emas, bahkan daripada emas tua. Itulah sebabnya aku hidup jujur sesuai dengan segala titah-Mu, segalal jalan dusta aku benci.
4. Peringatan-peringatan-Mu ajaib, itulah sebabnya jiwaku memegangnya. Bila tersingkap, firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:28-30)
    
"Mereka ditentukan Allah dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya."
     
Saudara-saudara, kita tahu, bahwa Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Anak-Nya itu menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya itu, juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, juga dimuliakan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. 
 
    

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 11:25)
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena rahasia Kerajaan telah Kaunyatakan kepada orang-orang kecil.

Inilah Injil Suci menurut Matius (13:44-52)
     
"Ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu."
      
Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Karena sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Demikianlah pula "Hal Kerajaan Surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan pelbagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu ditarik orang ke pantai. Lalu mereka duduk dan dipilihlah ikan-ikan itu, ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang. Demikianlah juga pada akhir zaman. Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar. Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan dan kertak gigi. Mengertikah kalian akan segala hal ini?" Orang-orang menjawab, "Ya, kami mengerti." Maka bersabdalah Yesus kepada mereka, "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran hal Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya."
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)


  
Renungan
    
Mutiara yang sangat berharga juga memberi tahu kita pelajaran serupa. Mutiara di dunia kuno datang untuk mewakili yang sangat berharga. Yesus mengatakan bahwa seseorang tidak boleh melempar mutiara kepada babi (Matius 7:6). Mengapa seorang pedagang menjual segalanya untuk mutiara yang tiada taranya? Tidak diragukan lagi karena dia tertarik pada apa yang dia anggap sebagai harta terbesar yang bisa dia miliki. Menemukan Kerajaan Allah seperti menemukan harta karun yang tersembunyi atau menemukan satu mutiara yang sangat berharga.

Ketika kita menemukan Kerajaan Allah kita menerima harta terbesar yang mungkin - Tuhan sendiri. Menjual semua yang kita miliki untuk mendapatkan harta yang tiada tara ini bisa berarti banyak hal - teman kita, pekerjaan, "gaya hidup" kita, apa yang kita lakukan dengan waktu luang kita. Harta memiliki hubungan khusus dengan hati, tempat keinginan dan kerinduan, tempat kemauan dan fokus. Hal yang paling kita inginkan adalah harta kita yang tertinggi. Dalam perumpamaan ini, apa yang dimaksud dengan harta kerajaan? Ini tentu mengacu pada Kerajaan Allah dalam segala aspeknya. Tetapi secara khusus, Tuhan sendiri adalah harta yang kita cari. 

Apa yang bisa diceritakan oleh cerita tentang pukat tarik dan tangkapan ikan yang banyak tentang Kerajaan Allah? Dua cara yang paling umum untuk menangkap ikan pada zaman Yesus adalah dengan jaring tebar (atau jaring tangan) yang dilemparkan dari pantai dan jaring tarik atau pukat yang diturunkan atau dilemparkan ke dalam air dari perahu. Saat perahu bergerak melalui air, jaring ditarik menjadi bentuk kerucut besar yang tanpa pandang bulu mengambil semua jenis ikan. Biasanya dibutuhkan beberapa orang untuk menarik jaring seperti itu ke pantai.

Apa maksud Yesus di sini? Sama seperti jaring menangkap setiap jenis ikan di laut, demikian juga Gereja bertindak sebagai alat Tuhan untuk mengumpulkan semua yang akan datang. Sama seperti jaring tidak bisa membedakan, demikian juga Gereja tidak membedakan antara yang baik dan yang buruk, yang tidak berguna dan yang berguna. Kerajaan Allah terbuka bagi semua orang yang mau menerima dan percaya. Namun akan tiba saatnya perpisahan, di akhir zaman, ketika para malaikat akan mengirimkan yang baik dan yang buruk ke tujuannya masing-masing. Tugas kita adalah mengumpulkan semua yang akan datang. Tuhan, pada akhirnya, akan memberi yang baik (mereka yang menerima dan mengikuti Kristus) dan yang jahat (mereka yang menolak Kristus) upah yang pantas mereka terima. Allah menawarkan harta Jerajaan-Nya kepada semua orang yang percaya kepada Kristus. Apakah Anda lapar akan Tuhan dan akan Kerajaan kebenaran, kedamaian, dan sukacita-Nya?
 
Ketika Yesus selesai berbicara tentang perumpamaan-perumpamaan-Nya, Ia berpaling kepada murid-murid-Nya dan bertanya kepada mereka, "Sudahkah kamu mengerti semua ini?" (Matius 13:52). Yesus mengajukan pertanyaan yang sama kepada kita. Jika kita ingin memahami arti dan pentingnya perumpamaan itu bagi kehidupan kita sehari-hari, maka kita harus merenungkan apa yang Tuhan katakan kepada kita melalui petunjuknya. Roh Kudus adalah pembimbing dan pengajar kita yang membantu kita untuk bertumbuh dalam pemahaman akan firman Tuhan di dalam Kitab Suci.
(RENUNGAN PAGI) 
 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini  
 
  


Antifon Persiapan Persembahan (Mzm 30:2-3)

Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak memberi musuh-musuhku bersukacita atas aku. Tuhan, Allahku, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan Engkau telah menyembuhkan aku.
    
I will extol you, O Lord, for you drew me clear and did not let my enemies rejoice over me. O Lord, my God, I cried out to you and you healed me.
    
Exaltabo te Domine, quoniam suscepisti me, nec delectasti inimicos meos super me: Domine clamavi ad te, et sanasti me.
Antifon Komuni (Mzm 103:2)
  
Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya.
 
Bless the Lord, O my soul, and never forget all his benefits.

atau (Mat 5:7-8)

Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hati, karena mereka akan melihat Allah.
 
Blessed are the merciful, for they shall receive mercy. Blessed are the clean of heart, for they shall see God.
    
atau (Mat 13:45-46)
   
Simile est regnum cælorum homini negotiatori, quærenti bonas margaritas: inventa una pretiosa margarita, dedit omnia sua, et comparavit eam

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Pencobaan

Public Domain

 
 Ketika seseorang takut dan mengasihi Tuhan, pencobaan adalah pencobaan terbesar yang dapat dia tanggung.

“Tidak seorang pun yang begitu sempurna dan suci,”
kata Mengikuti Jejak Kristus, “selain kadang-kadang memiliki pencobaan; dan kita tidak pernah bisa sepenuhnya bebas darinya. mungkin; karena di dalamnya seseorang direndahkan, dimurnikan dan diajar. Semua Orang Kudus melewati banyak kesengsaraan dan pencobaan, dan diuntungkan olehnya. Dan mereka yang tidak dapat menghadapi pencobaan menjadi terkutuk, dan jatuh ..."

“Seorang manusia tidak pernah sepenuhnya aman dari pencobaan selama dia hidup; karena di dalam diri kita ada sumber pencobaan, sejak kita lahir dalam nafsu ...

“Ketidakkekalan pikiran, dan sedikit keyakinan pada Tuhan, adalah awal dari semua pencobaan jahat. Karena seperti kapal tanpa kemudi yang digerakkan oleh gelombang, demikian pula orang yang lalai, dan menyerah pada tekadnya, dicobai dengan berbagai cara. Api menguji besi, dan pencobaan adalah orang yang adil.”
(Mengikuti Jejak Kristus, Bk I, c.13)

Sabtu, 29 Juli 2023 Peringatan Wajib St Marta, Maria, Lazarus - Sahabat Tuhan

Sabtu, 29 Juli 2023
Peringatan Wajib St Marta, Maria, Lazarus - Sahabat Tuhan
   
Marta menerima Tuhan seperti menerima para peziarah (St. Agustinus)

     
  Antifon Pembuka (Luk 10:38)

Yesus memasuki sebuah dusun, dan seorang wanita bernama Marta menyambut-Nya ke dalam rumahnya.
 
Intravit Iesus in quoddam castellum, et mulier quaedam Martha nomine excepit illum in domum suam.

Jesus entered a village, where a woman named Martha welcomed him into her home.
          

Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Putra-Mu telah sudi bertamu di rumah Santa Marta. Semoga berkat doanya kami setia melayani Kristus dalam diri sesama kami, supaya kelak kami pun masuk ke dalam kediaman surgawi. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang masa. Amin. 
 
 
Bacaan Injil diambil dari rumus khusus untuk Peringatan Wajib Santa Marta 
     
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:7-16)

"Allah adalah kasih."

Anak-anakku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allahlah yang telah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi dosa-dosa kita. Anak-anakku kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita pun saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui, bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan.
Ayat. (Mzm 34:2-3,4-5,6-7,8-9,10-11)

1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.
4. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
5. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
6. Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab orang yang takut akan Dia takkan berkekurangan. Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan, tidak akan kekurangan suatu pun. 

Jumat, 28 Juli 2023 Hari Biasa Pekan XVI

 

Jumat, 28 Juli 2023
Hari Biasa Pekan XVI

Allah mengubah kita dari hamba menjadi anak-anak-Nya, justru karena Ia, Putra-Nya, menjadi hamba.  (St. Agustinus)
    
  
Antifon Pembuka (Mzm 19:9)

Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati. Perintah Tuhan itu murni, membuat mata berseri.

Doa Pagi


Allah Bapa Sumber Kebenaran, Sabda-Mu jujur dan benar untuk selamanya. Semoga Kautanam dalam-dalam di hati kami, agar kami semakin yakin, bahwa Engkau beserta kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.          
 

St. Michael & St. Mary Stillwater, MN Catholic Church     
 
Bacaan dari Kitab Keluaran (20:1-17)
    
"Hukum telah diberikan melalui Musa."
  
Di Gunung Sinai Tuhan bersabda demikian, “Akulah Tuhan Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Janganlah ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu barang yang menyerupai apa pun yang ada di langit, di atas bumi atau di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya. Sebab Aku, Tuhan Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalas kesalahan bapa ke dalam diri anak-anaknya dalam keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku. Tetapi, Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku. Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan, sebab Tuhan akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat. Selama enam hari engkau bekerja, dan melakukan segala pekerjaanmu. Tetapi hari ketujuh adalah Sabat Tuhan, Allahmu. Maka janganlah melakukan suatu pekerjaan, engkau sendiri atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang ada di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan pada hari ketujuh Ia beristirahat. Itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya. Hormatilah ayah dan ibumu, agar umurmu panjang di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu. Jangan membunuh. Jangan berzinah. Jangan mencuri. Jangan bersaksi dusta terhadap sesamamu. Jangan mengingini rumah sesamamu. Jangan mengingini isterinya, hamba sahayanya, lembu atau keledainya, atau apa pun yang dimiliki sesamamu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Doa di hadapan Sakramen Mahakudus

 Siapa pun yang mengasihi Yesus dengan tulus dalam Sakramen Ekaristi pasti mengalami rasa penyesalan setiap kali memasuki gereja dan melihat ruang di sekitar tabernakel kosong. Di sana-sini beberapa orang mungkin berdoa di depan patung Bunda Maria dan para Orang Kudus, tetapi terlalu sering tidak ada orang yang menyembah Yesus dalam Sakramen Mahakudus. Hanya cahaya remang-remang dari lampu tabernakel yang tampaknya mencoba mengimbangi dengan cara kecil rasa tidak berterima kasih manusia. Namun di sini bukan hanya gambar, tetapi Yesus yang hidup nyata yang mencintai kita dan rindu untuk menghujani kita dengan karunia-Nya.

Kita miskin, dan Dia kaya; kita lemah, dan Dia kuat. Kita adalah orang berdosa dan Dia ingin agar kita berlutut bertobat di kaki-Nya sehingga Dia dapat mengampuni kita. Kita membungkuk di bawah beban salib kita yang tampaknya terlalu berat untuk kita pikul, dan Dia ingin meringankannya dengan kasih karunia-Nya. Kita lelah dan khawatir dan tidak dapat menemukan teman yang akan sepenuhnya memahami dan menghibur kita. Tetapi jika kita pergi kepada Yesus kita akan menemukan seorang Sahabat dan Penghibur. “Datanglah kepadaku,” Dia berkata kepada kita, “semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.” (Mat. 11:28-30) Marilah kita berlutut di hadapan Yesus di tabernakel dan menceritakan kekhawatiran, kesedihan, dan keinginan kita kepada-Nya. Dia akan memahami dan mencerahkan kita; Dia akan memperkuat tekad kita yang goyah dan mengilhami di dalam hati kita cinta ilahi yang membuatnya mudah untuk mengorbankan diri demi Dia.

Kamis, 27 Juli 2023 Hari Biasa Pekan XVI

 

Kamis, 27 Juli 2023
Hari Biasa Pekan XVI

"Dari salib terdapat keselamatan dan dalam salib terdapat kemenangan." (Beato Titus Brandsma)

Antifon Pembuka (Dan 3:52)

Terpujilah Engkau Tuhan, Allah leluhur kami! Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Doa Pagi
    
Allah Bapa Yang Mahakuasa dan kekal, orang yang mencari Engkau, Engkau terima melalui Yesus, Sabda-Mu yang menjelma. Perkenankanlah kami mendengar, betapa agung kebahagiaan yang menjadi panggilan umat manusia. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang masa. Amin.
Credit: JMLPYT/istock.com
 

Bacaan dari Kitab Keluaran (19:1-2.9-11.16-20b)     
    
"Tuhan turun ke Gunung Sinai di hadapan seluruh umat."
   
Pada bulan ketiga setelah keluar dari tanah Mesir orang Israel tiba di padang gurun Sinai pada hari yang sama. Setelah berangkat dari Rafidim, tibalah mereka di padang gurun Sinai, lalu mereka berkemah di padang gurun; orang Israel berkemah di sana di depan gunung Sinai. Bersabdalah Tuhan kepada Musa, "Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh seluruh bangsa apabila Aku berbicara dengan dikau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu." Lalu Musa menyampaikan jawaban bangsa itu kepada Tuhan. Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa, "Pergilah kepada bangsa itu. Suruhlah mereka menguduskan diri hari ini dan esok, dan mereka harus mencuci pakaiannya. Menjelang hari ketiga mereka harus bersiap-siap, sebab pada hari ketiga Tuhan akan turun ke Gunung Sinai di depan mata seluruh umat." Dan terjadilah pada hari ketiga, pada waktu fajar, guntur gemuruh dan kilat menyala-nyala. Awan tebal meliputi gunung, dan terdengarlah bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa di dalam perkemahan. Lalu Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan untuk menjumpai Allah. Mereka berdiri di kaki gunung. Gunung Sinai ditutpi seluruhnya oleh asap, karena Tuhan turun ke atasnya dalam api. Asapnya membubung seperti asap dapur, dan seluruh gunung sangat gemetar. Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Musa lalu berbicara dan Tuhan menjawabnya dalam guruh. Tuhan lalu turun ke atas Gunung Sinai ke puncak gunung itu. Lalu Tuhan memanggil Musa ke puncak gunung, dan Musa pun naik ke atas puncak itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan (Dan 3:52-54.56)
* Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus.
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau di atas tahta kerajaan-Mu
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau di bentangan langit.
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.
  
Inilah Injil Suci menurut Matius (13:10-17)
   
"Kalian diberi karunia mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi mereka tidak."
     
Setelah Yesus menceritakan perumpamaan tentang seorang penabur, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, "Mengapa Engkau mengajar mereka dengan perumpamaan?" Jawab Yesus, "Kalian diberi karunia mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi orang-orang lain tidak. Karena barangsiapa mempunyai, akan diberi lagi; tetapi barangsiapa tidak mempunyai, maka apa pun yang ada padanya akan diambil juga. Itulah sebabnya Aku mengajar mereka dengan perumpamaan, karena biarpun melihat, mereka tidak tahu, dan biarpun mendengar, mereka tidak menangkap dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: 'Kalian akan mendengar dan mendengar lagi, namun tidak mengerti, kalian akan melihat dan melihat lagi, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan matanya melekat tertutup, agar jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya lalu berbalik sehingga Kusembuhkan.' Akan tetapi berbahagialah mata kalian sebab melihat, berbahagialah telinga kalian sebab mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu, 'Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kalian lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, tetapi tidak mendengarnya."
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
 

 
Renungan
 
  Banyak yang telah dikatakan tentang sikap sebagian umat Katolik yang datang ke Misa pada hari Minggu.

Selain terlambat, ada yang datang dengan segala macam pakaian yang membuat orang lain tersipu malu dan ada pula yang menyibukkan diri dengan kegiatan lain selain ibadat.

Dengan sikap seperti itu, kita bertanya-tanya apa pengertian Ekaristi dan Rumah Tuhan dijadikan apa.

Dalam bacaan pertama, Tuhan memberi tahu Musa - "Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh seluruh bangsa apabila Aku berbicara dengan dikau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu."

Tuhan juga berkata kepada Musa -"Pergilah kepada bangsa itu. Suruhlah mereka menguduskan diri hari ini dan esok, dan mereka harus mencuci pakaiannya. Menjelang hari ketiga mereka harus bersiap-siap, sebab pada hari ketiga Tuhan akan turun ke Gunung Sinai di depan mata seluruh umat."

Ketika hari itu tiba, terdengar gemuruh guntur di gunung dan kilatan petir, awan tebal, dan tiupan terompet yang keras, dan di dalam kemah semua orang gemetar.

Orang-orang harus siap untuk bertemu Tuhan ketika Dia datang kepada mereka. Dan Tuhan membuat hadirat-Nya terasa dengan tanda-tanda yang cukup untuk membuat orang-orang gemetar.

Betapa kita berharap tanda-tanda seperti itu hadir di setiap Misa Kudus. Maka semua sikap yang tidak pantas itu pasti akan hilang.

Namun jika kita mempersiapkan diri dengan baik, kita akan melihat tanda-tanda kehadiran Tuhan. Kita tidak hanya mencuci pakaian kita tetapi juga membersihkan hati kita sehingga Tuhan akan datang dan berdiam di dalam hati kita dan membuat tempat tinggal-Nya di dalam hati kita.

Seperti kata Yesus -  "Berbahagialah mata kalian sebab melihat, berbahagialah telinga kalian sebab mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu, 'Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kalian lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, tetapi tidak mendengarnya."

Ya, kita akan melihat, dan kita akan mendengar, selama hati kita siap. 
(RENUNGAN PAGI) 

 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
  
Antifon Komuni (Mat 11:25)

Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada kaum papa.
 
 

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Sakramen Tobat


 Kita harus menyadari bahwa kita semua adalah orang berdosa yang malang di hadapan Allah.

Kitab Suci memperingatkan kita bahwa "orang benar jatuh tujuh kali." (Ams. 24:16) “Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa”, kata St. Yohanes, “kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita.” (1 Yohanes 1:8) Dosa adalah kejahatan terbesar karena menyinggung Allah, kebaikan dan kebahagiaan tertinggi kita. Hanya perlu kebencian kita sendiri bagi kita untuk melakukan dosa, tetapi untuk menebusnya dan untuk menebus kita dari perbudakan, Tuhan perlu menjadi manusia dan mempersembahkan diri-Nya sebagai korban penebusan dosa-dosa kita. Hanya Allah-Manusia yang dapat sepenuhnya melunasi utang kita dengan mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban silih bagi saudara-saudara angkat-Nya.

Orang Kudus hari ini: 26 Juli 2023 St. Yoakim dan Anna

Photo by form PxHere
 

Hari ini, Gereja memperingati St. Yoakim dan St. Anna, orang tua dari Santa Perawan Maria, dan karenanya, mereka adalah kakek nenek dari Tuhan Yesus, Tuhan dan Juru Selamat kita. Oleh karena itu, pada kesempatan ini juga kita mengingat semua orang lanjut usia di keluarga kita, semua orang tua kita dan mereka yang telah memberi kita cinta mereka dengan sabar dan terus menerus, bahkan ketika mereka tidak dihargai dan ketika mereka lelah dan menghadapi tantangan dalam hidup mereka sendiri. Seperti St Yoakim dan St Anna, yang telah mencintai dan merawat Maria, Bunda Allah, sejak dia bahkan belum lahir, dan selama tahun-tahun pembentukannya. Meskipun kita tidak memiliki banyak informasi tentang mereka, tetapi kita sangat yakin bahwa mereka telah membesarkan Maria dengan sangat baik, bahwa ia menjadi makhluk yang benar-benar layak menjadi Bunda Allah dan Juru Selamat, dalam teladan iman dan kesalehan, dan komitmennya kepada Allah.

Rabu, 26 Juli 2023 Peringatan Wajib St. Yoakim dan Ana, Orangtua SP Maria

 

foto: maxpixel.net / CC0

Rabu, 26 Juli 2023
Peringatan Wajib St. Yoakim dan Ana, Orangtua SP Maria

“O suami-istri bahagia, yang paling suci murni, Yoakim dan Ana! Kamu mengambil cara hidup yang berkenan kepada Tuhan..” (St. Yohanes Damasenus)
    
      
Antifon Pembuka

Marilah kita menghormati Santo Yoakim dan Santa Anna pada peringatan kelahiran mereka. Mereka telah menerima berkat dari Allah bagi segala bangsa.

Doa Pagi


Allah Bapa para leluhur kami, Engkau sudah memilih Santo Yoakim dan Santa Ana menjadi orangtua Ibunda Yesus. Semoga berkat doa mereka kami menerima keselamatan yang Kaujanjikan.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                   
        
Bacaan dari Kitab Sirakh (44:1.10-15)
     
    
"Nama mereka hidup terus turun-menurun."
        
Kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para leluhur kita, menurut urut-urutannya. Mereka adalah orang-orang kesayangan, yang kebajikannya tidak sampai terlupa; semua itu tetap disimpan oleh keturunannya sebagai warisan baik yang berasal dari mereka. Keturunannya tetap setia kepada perjanjian-perjanjian, dan anak-anak mereka pun demikian pula keadaannya. Keturunan mereka akan lestari untuk selama-lamanya, dan kemuliaannya tidak akan dihapus. Dengan tenteram jenazah mereka dimakamkan, dan nama mereka hidup terus turun temurun. Kebijaksanaan mereka diceritakan oleh bangsa-bangsa, dan para jemaah mewartakan pujian mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bacaan Harian: 24 - 30 Juli 2023

Senin, 24 Juli 2023: Hari Biasa Pekan XVI (H). 
Kel 14:5-18/Kel 15:1bc-2, 3-4, 5-6/Mat 12:38-42
 
Selasa, 25 Juli 2023: Pesta St. Yakobus, Rasul (M). 
2 Kor 4:7-15/Mzm 126:1bc-2ab, 2cd-3, 4-5, 6/ Mat 20:20-28
 
Rabu, 26 Juli 2023: Peringatan Wajib St. Yoakim dan Anna, Orangtua SP. Maria (P).
Kel 16:1-5, 9-15/Mz 78:18-19, 23-24, 25-26, 27-28/Mat 13:1-9
 
Kamis, 27 Juli 2023: Hari Biasa Pekan XVI (H). 
Kel 19:1-2, 9-11, 16-20b/Dn 3:52, 53, 54, 55, 56/Mat 13:10-17
 
Jumat, 28 Juli 2023: Hari Biasa Pekan XVI (H). 
Kel 20:1-17/Mz 19:8, 9, 10, 11/Mat 13:18-23
 
Sabtu, 29 Juli 2023: Peringatan Wajib St. Marta, Maria, Lazarus, Sahabat Tuhan (P).  
Kel 24:3-8/Mz 50:1b-2, 5-6, 14-15/Yoh 11:19-27 atau Luk 10:38-42
 
Minggu depan: 
Minggu, 30 Juli 2023: Hari Minggu Biasa XVII (H). 
1 Raj 3:5, 7-12/Mz 119:57, 72, 76-77, 127- 128, 129-130 (97a)/Roma 8:28-30/Mat 13:44-52 atau 13:44-46

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Menyenangkan Tuhan dan melaksanakan kehendak-Nya


 
 
 Seluruh sistem Kekristenan didasarkan pada kasih Allah. Ini adalah “hukum yang terutama dan yang pertama.” (Mat. 22:38) Melalui Yesus di mana perintah kedua untuk mengasihi sesama kita secara alami mengalir. Orang yang tidak mematuhi perintah pertama ini bukanlah orang Kristen, sedangkan orang yang berusaha untuk meningkatkan kasihnya kepada Tuhan setiap hari adalah orang kudus. Ada banyak tingkat pendakian dalam cinta ini, tetapi langkah dasarnya ditunjukkan dalam kata-kata Guru Ilahi kita: "Dia yang memegang perintah-Ku dan menaatinya, dialah yang mengasihi-Ku." (Yohanes 14:15, 21)

Kasih kepada Tuhan tidak boleh terdiri dari sentimentalitas yang kosong dan tidak efektif, tetapi harus terdiri dari tekad yang tulus untuk menyenangkan Tuhan dengan melaksanakan kehendak-Nya tanpa pamrih dan dengan menjadi lebih dekat bersatu dengan-Nya dengan bantuan rahmat suci-Nya. Kemajuan dalam kasih Tuhan dibagi oleh para ahli kehidupan spiritual menjadi tiga tahap: - (1) periode penyucian; (2) masa iluminasi; dan (3) periode penyatuan dengan Tuhan. Kita mungkin telah maju tidak lebih jauh dari tahap pertama karena masih banyak yang harus dimurnikan dalam jiwa kita. Namun demikian, marilah kita memohon rahmat Tuhan untuk membantu kita memulai pekerjaan ini dengan segera.

Selasa, 25 Juli 2023 Pesta Santo Yakobus, Rasul

Selasa, 25 Juli 2023
Pesta Santo Yakobus, Rasul

"Dari semula Yakobus giat penuh semangat. Ia mengesampingkan semua kepentingan dunia hingga ia mati dibunuh." (St. Yohanes Krisostomus)

Antifon Pembuka (Mat 4:18.21)

Ketika Yesus berjalan di pantai Danau Galilea, Ia melihat Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya. Mereka sedang memperbaiki jala dan Yesus memanggil mereka.

As he walked by the Sea of Galilee, Jesus saw James the son of Zebedee and John his brother mending their nets and he called them.
 
  
  
 
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan 
  
Public Domain

 
Doa Pagi

Allah Bapa Yang Mahakuasa dan Kekal, di antara para rasul, Santo Yakobuslah yang pertama Kaukuduskan sebagai martir. Semoga umat-Mu menimba kekuatan dari kesaksiannya dan menemukan perlindungan berkat doanya.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                  
    
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (4:7-15)     
  
"Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami."
        
Saudara-saudara, harta pelayanan sebagai rasul kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang berlimpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami sendiri. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terhimpit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian; kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Sebab kami yang masih hidup ini terus-menerus diserahkan kepada maut demi Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata dalam tubuh kami yang fana ini. Demikianlah maut giat di dalam diri kami, sedangkan hidup giat di dalam kamu. Namun kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis, “Aku percaya, sebab itu aku berbicara.” Karena kami pun percaya, maka kami juga berbicara. Karena kami tahu, bahwa Allah yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur semakin melimpah bagi kemuliaan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Sifat sejati Kekudusan

Dalam sebuah pesan radio yang disiarkan pada kesempatan Beatifikasi Paus Innosensius XI, Paus Agung, Pius XII, mendefinisikan kekudusan sebagai “kesadaran yang mendalam akan ketundukan yang setia kepada Allah, yang disembah dan dicintai sebagai awal, akhir, dan norma dari setiap pikiran, kasih sayang, perkataan, dan tindakan.”

Mari kita renungkan definisi ini, yang membantu menjelaskan sifat sejati kekudusan. Orang Kudus harus selalu memiliki kesadaran yang tajam akan ketergantungannya sendiri kepada Tuhan, Pencipta, Penebus dan Pengudusnya, dan harapannya akan ganjaran dan kebahagiaan di kehidupan selanjutnya. Kesadaran ini harus hidup, karena seharusnya tidak mungkin untuk dikaburkan oleh gangguan duniawi atau dilenyapkan oleh daya pikat hawa nafsu. Itu harus aktif, sehingga tidak hanya menjadi pengakuan teoretis atas ketergantungan kita yang tidak lebih dari sekadar pemujaan bibir; sebaliknya, itu harus mampu mengubah hidup kita menjadi tindakan ketaatan dan kasih. Akhirnya, itu harus menjadi kesadaran yang setia, kepatuhan penuh dan sukarela kepada Tuhan yang merupakan kekuatan pendorong di balik semua kata dan tindakan kita, dan yang mengilhami kita dalam suka dan duka, dalam kemenangan dan kekalahan. Jika kita ingin menjadi orang Kristen yang sempurna, kita harus memupuk kesadaran akan ketergantungan kita kepada Tuhan seperti ini.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Menemukan makna dan tujuan hidup


 Jika ada kemajuan yang sama sepanjang zaman dalam kesucian dan sains, manusia sekarang akan menjadi sangat bijaksana dan sangat suci.

Adalah fakta yang terkenal bahwa sains telah membuat langkah besar, tetapi harus diakui, sayangnya, ia sering melupakan awal dan akhir akhirnya, yaitu hanya Tuhan. Obyek pengetahuan adalah kebenaran, dan semua kebenaran berasal dari Tuhan, tetapi Ia bersemayam dalam benda-benda ciptaan seperti pantulan cahaya ilahi. Kita harus melacak cahaya yang dipantulkan ini kembali ke sumber aslinya. Jika siswa selalu melakukan ini, mereka bisa menjadi bijak sekaligus terpelajar. Mereka akan memperoleh dari studi dan penelitian mereka pengetahuan yang lebih dalam tentang Tuhan, pencipta semua keajaiban di alam semesta, dan mereka akan menemukan cara menyembah dan menaati-Nya.

Ketika sains tersesat atau menjadi tujuan itu sendiri, itu berhenti menjadi layanan nyata dan bisa menjadi alat kejahatan. Ketika sejarah filsafat digambarkan sebagai sejarah penyimpangan manusia, ini sama sekali tidak dilebih-lebihkan. Apalagi ilmu-ilmu teknis dan praktis yang berkembang di zaman ini sering menjadi sarana pemusnahan manusia. Inilah yang terjadi ketika sains berpaling dari Tuhan, yang merupakan asalnya.

Orang Kudus hari ini: 24 Juli 2023 St Sharbel Makhluf, Biarawan dan Pertapa Maronit (1828-1898)

Public Domain

 
Saudara-saudari terkasih, hari ini Gereja memperingati St Sharbel Makhluf, orang kudus dan imam Maronit yang terkenal, yang hidup dan melayani umat Allah sekitar satu setengah abad yang lalu, menunjukkan banyak kekudusan dan dedikasinya kepada Tuhan.

St Sharbel Makhluf menjalani kehidupan suci sejak usia sangat muda, dibesarkan dalam keluarga yang taat, dan kemudian menjadi seorang biarawan di tempat yang sekarang menjadi bagian dari Lebanon. Pada tahun 1851, ia memasuki biara Santa Perawan Maria dari Maifouk, menerima nama religius “Sharbel.” Dia mengucapkan kaul pada tahun 1853 dan ditahbiskan sebagai imam pada tahun 1859. Setelah dipindahkan ke biara di Anaya, dia mendapat izin untuk hidup sebagai seorang pertapa. Dia hidup dalam kesendirian selama dua puluh tiga tahun mempersiapkan, merayakan, dan bersyukur atas Misa hariannya. Tak terhitung orang datang kepadanya, meminta nasehat dan doanya. Dia menjalani kehidupan yang sangat kudus, sepenuhnya mengabdi kepada Tuhan, dan ketika dia kemudian mengundurkan diri ke biara sebagai seorang biarawan, mengabdikan dirinya lebih banyak lagi kepada Tuhan, dia menunjukkan kepada banyak orang bagaimana mungkin bagi seseorang untuk mempercayakan dirinya sepenuhnya kepada Tuhan, dan mengikuti Dia dalam perintah dan kehendak-Nya. 
 
Pater Sharbel menderita stroke saat merayakan Misa dan meninggal pada Malam Natal 1898. Ia dikanonisasi pada tahun 1977 dan secara khusus dihormati karena banyaknya mukjizat yang dikaitkan dengan perantaraannya. Setelah kematiannya, banyak yang secara ajaib disembuhkan di makamnya dan dengan perantaraan orang kudus ini, yang merupakan contoh lain dari rahmat Allah yang agung, yang benar-benar mencintai kita masing-masing umat-Nya, bahwa Dia mengirimkan kepada kita berkat dan rahmat yang luar biasa ini, penyembuhan dan keajaiban, mukjizat yang dikaitkan melalui perantaraan dan bantuan terus-menerus dari St. Sharbel Makhluf.

Saudara dan saudari dalam Kristus, oleh karena itu marilah kita semua melakukan yang terbaik untuk memperbarui iman kita kepada Tuhan dan untuk memperbaharui diri kita di jalan yang telah ditunjukkan Tuhan kepada kita. Biarlah hidup dan karya kita, setiap tindakan, perkataan dan perbuatan kita menjadi teladan dan inspirasi yang luar biasa satu sama lain sehingga lebih banyak orang dapat percaya kepada Tuhan melalui kita. Amin.

Senin, 24 Juli 2023 Hari Biasa Pekan XVI

 

Senin, 24 Juli 2023
Hari Biasa Pekan XVI
 
Yesus mengundang para pendosa ke meja Kerajaan Allah: "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa" (Mrk 2:17) Bdk. 1 Tim 1:15.. Ia mengajak mereka supaya bertobat, karena tanpa tobat orang tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan. Tetapi Ia menunjukkan kepada mereka perkataan dan perbuatan belas kasihan Bapa yang tidak terbatas Bdk. Luk 15:11- 32. dan "kegembiraan" yang luar biasa, yang "akan ada di surga, karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan" (Luk 15:7). Bukti cinta-Nya yang terbesar ialah penyerahan kehidupan-Nya "untuk pengampunan dosa" (Mat 26:28). (Katekismus Gereja Katolik, 545)

Antifon Pembuka (Kel 14:13a,14)

Janganlah takut! Tetaplah berdiri! Perhatikanlah keselamatan dari Tuhan. Tuhan akan berperang untuk kalian, dan kalian tinggal diam saja.

Doa Pagi

Allah Bapa Mahapengasih, Engkau telah membebaskan umat-Mu dan memimpin mereka menuju hari depan baru. Kami mohon, Kautunjukkan jalan menuju kehidupan dan kebebasan. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.        
            
Fr Lawrence Lew, O.P. | CC BY-NC-ND 2.0
 
Bacaan dari Kitab Keluaran (14:5-18)
 
"Mereka akan insaf bahwa Aku ini Tuhan, apabila Aku menampakkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun."
  
Waktu diberitahukan kepada raja Mesir, bahwa bangsa Israel telah lari, maka berubahlah hati Firaun dan pegawai-pegawainya terhadap bangsa Israel itu. Mereka berkata, “Apakah yang telah kita perbuat ini? Mengapa telah kita biarkan orang Israel pergi dari perbudakan kita?” Kemudian Firaun memasang keretanya dan membawa serta rakyatnya. Ia membawa enam ratus kereta yang terpilih, ya segala kereta Mesir, masing-masing lengkap dengan perwiranya. Demikianlah Tuhan mengeraskan hati Firaun, raja Mesir itu, sehingga ia mengejar orang Israel. Tetapi orang Israel berjalan terus dipimpin oleh tangan yang perkasa. Adapun orang Mesir, dengan segala kuda dan kereta Firaun, dengan orang-orang berkuda dan pasukannya, mengejar mereka, dan mencapai mereka pada waktu mereka berkemah di tepi laut, dekat Pi-Hahirot di depan Baal-Zefon. Ketika Firaun telah dekat, orang Israel menoleh; maka tampaklah orang Mesir bergerak menyusul mereka. Lalu sangat ketakutanlah orang Israel; mereka berseru-seru kepada Tuhan, dan mereka berkata kepada Musa, “Apakah di Mesir tidak ada kuburan, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Maksudmu apa membawa kami keluar dari Mesir? Bukankah telah kami katakan di Mesir, janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami bekerja bagi orang Mesir daripada mati di padang gurun!” Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu, “Janganlah takut! Tetaplah berdiri, dan perhatikanlah keselamatan dari Tuhan yang hari ini juga akan diberikan-Nya kepada kalian. Sebab orang Mesir yang kalian lihat hari ini takkan kalian lihat lagi untuk selama-lamanya. Tuhan akan berperang untuk kalian, dan kalian tinggal diam saja.” Lalu Tuhan bersabda kepada Musa, “Mengapa engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. Dan engkau, angkatlah tongkatmu ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel dapat masuk ke tengah-tengah laut dan berjalan di tanah yang kering. Tetapi sementara itu Aku akan menegarkan hati orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel. Dan terhadap Firaun serta seluruh pasukannya, kereta dan orang-orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku. Maka orang Mesir akan insyaf, bahwa Aku ini Tuhan, apabila Aku menampakkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orang-orangnya yang berkuda.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy