| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Penghormatan terhadap Patung dan Gambar Kristus dan Orang Kudus


 
 
 Ada dua ekstrem yang harus dihindari dalam menghormati gambar Kristus dan Orang Kudus. Dalam meniru ajaran sesat kuno Ikonoklas, ada beberapa orang yang menganggap penghormatan patung sebagai praktik takhayul dan penyembahan berhala. Untuk mendukung pandangan mereka, mereka mengutip dari Kitab Keluaran: "Jangan membuat bagimu patung...    Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya." (Keluaran 20:4-5)

Ketidakjelasannya jelas. Larangan ini mengacu pada gambar dewa palsu, bukan gambar Orang Kudus. Yang dilarang adalah penyembahan berhala, bukan devosi kepada para kudus. Ada beberapa contoh dalam Perjanjian Lama tentang penghormatan patung dan simbol yang menunjukkan kehadiran Allah, seperti Tabut Perjanjian, yang dihiasi oleh "dua kerub dari emas tempaan," (Keluaran 25:18) dan ular perunggu yang ditaruh oleh Musa di tiang di padang pasir. (Bil. 21:8)

Sejak masa awal gereja, di Katakombe terdapat representasi Yesus, Perawan Terberkati, dan para Martir, dan fakta bahwa mereka dihiasi dengan lingkaran cahaya merupakan indikasi yang jelas tentang penghormatan yang dilakukan oleh umat beriman kepada mereka. Sejarawan Eusebius secara khusus menyebutkan patung perunggu yang didirikan untuk menghormati Juruselamat, di mana umat beriman berdoa dan kadang-kadang dianugerahi mukjizat.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Mengikuti Yesus yang Tersalib

“Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu,” tulis Santo Paulus kepada jemaat di Korintus, “selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.” (1 Kor. 2:2)

Itu adalah ucapan Santo Paulus bahwa, sementara orang Yahudi mencari tanda dan orang Yunani mencari hikmat, dia terus berkhotbah tentang Kristus di kayu Salib. “Orang Yahudi meminta tanda, dan orang Yunani mencari hikmat;     tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan.” (1 Kor. 1:22-23)
 
Ajaran Kristen dan kehidupan Kristen berpusat pada Yesus yang Tersalib. Sayangnya, di zaman modern seperti di zaman Santo Paulus, Salib diabaikan dan dilupakan atau diserang sebagai simbol kebodohan.

Tidak perlu heran dengan hal ini. Ketika lelaki tua suci, Simeon, memeluk Yesus, dia membuat nubuatan bahwa Anak ini akan menjadi “tanda yang akan pertentangan.” (Lukas 2:34) Dunia bangga dengan kemajuan ilmiah dan teknisnya, sedangkan Salib adalah simbol kerendahan hati yang diturunkan Allah sendiri demi kasih kepada kita. Dunia mencari kesenangan dan kegairahan, sedangkan Salib memberitakan kepada kita semangat pengorbanan dan nilai pemurnian dari penderitaan. Dunia menyukai kemudahan, kekayaan, dan kehormatan; Salib menunjukkan kedalaman kasih Allah, Yang menjadi manusia demi kita, menderita dan mati untuk menebus kita dari dosa, mengajari kita kasih persaudaraan, dan memerintahkan kita untuk memikul salib kita setiap hari jika kita ingin mengikuti Dia.

Minggu, 06 Agustus 2023 Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya

 

Minggu, 06 Agustus 2023
Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya
 
“Ketika Tuhan memberimu rahmat untuk merasakan kehadiran-Nya, dan menghendaki agar engkau dapat berbicara kepada-Nya seperti kepada sahabat yang terkasih, katakanlah kepada-Nya perasaanmu dengan bebas dan percaya diri. Sang Kebijaksanaan itu akan bersegera menyatakan diri-Nya kepada orang-orang yang mencari-Nya (lih. Keb 6:14). Ia akan bersegera menghampirimu, ketika engkau mencari kasih-Nya. Ia akan menghadirkan diri-Nya kepadamu, untuk memberimu rahmat dan obat yang engkau perlukan. Ia hanya menunggu satu kata darimu, untuk menunjukkan bahwa Ia ada di sisimu dan mau mendengarkanmu dan menopangmu….” (St. Alfonsus de Liguori)
   
PADA MISA HARI INI ADA GLORIA (MADAH KEMULIAAN) DAN CREDO (SYAHADAT)
        
Giovanni Bellini | Public Domain

Antifon Pembuka (bdk. Mat 17:5)

Dalam awan yang bercahaya tampaklah Roh Kudus, dan terdengarlah suara Bapa: Inilah Putra-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!

In a resplendent cloud the Holy Spirit appeared. The Father's voice was heard: This is my beloved Son, with whom I am well pleased. Listen to him. 
  
Tibi dixit cor meum, quæsivi vultum tuum, vultum tuum Domine requiram: ne avertas faciem tuam a me.
  
Doa Pagi

Ya Allah, dalam Penampakan Kemuliaan Putra Tunggal-Mu, Engkau mengukuhkan misteri iman dengan kesaksian Musa dan Elia. Secara mengagumkan, Engkau juga memaklumkan martabat kami sebagai anak-anak angkat-Mu yang terkasih. Semoga kami, yang mendengarkan suara Putra-Mu terkasih, menjadi ahli waris yang sah bersama-Nya, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
   
Bacaan Pertama
Bacaan dari Nubuat Daniel (7:9-10.13-14)
    
"Pakaian-Nya putih seperti salju."
     
Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-Kitab. Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan seorang serupa Anak Manusia. Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya itu, dan Ia dihantar ke hadapan-Nya. Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya, dan kerajaan-Nya tidak akan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Sabtu, 05 Agustus 2023 Hari Biasa Pekan XVII

Credit:ThamKC/istock.com
Sabtu, 05 Agustus 2023
Hari Biasa Pekan XVII

“Kemuliaan Tuhan harus menjadi tujuan dalam segala hal.” (St. Ignatius dari Antiokhia)

Antifon Pembuka (Mzm 67:2-3)

Semoga Allah mengasihani dan memberkati kita, semoga wajah-Nya berseri-seri kepada kita. Ya Allah, semoga karya-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.

Doa Pagi


Allah Bapa Maha Pengasih dan Penyayang, Engkau lebih berkenan akan belas kasih daripada kurban. Kami mohon, semoga kami selalu berlaku jujur dan menghormati nama-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.        
    

Bacaan dari Kitab Imamat (25:1.8-17)
   
  
"Dalam tahun suci, semua hendaknya pulang ke tanah miliknya."
    
Tuhan bersabda kepada Musa di Gunung Sinai, “Engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun. Jadi tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun. Lalu engkau harus membunyikan sangkakala di mana-mana dalam bulan ketujuh, pada tanggal sepuluh. Pada hari raya Pendamaian kalian harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu. Kalian harus menguduskan tahun yang kelima puluh dan memaklumkan kebebasan bagi segenap penduduk negeri. Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan masing-masing kalian harus pulang ke tanah miliknya, dan kembali kepada kaumnya. Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu. Janganlah kalian menabur, dan apa yang tumbuh sendiri dalam tahun itu jangan kalian tuai, dan pokok anggur yang tidak dirantingi jangan kalian petik buahnya. Karena tahun itu tahun Yobel, maka haruslah menjadi kudus bagimu; hasil tahun itu yang hendak kalian makan harus diambil dari ladang. Dalam tahun Yobel itu semua harus pulang ke tanah miliknya. Apabila kalian menjual sesuatu kepada sesamamu atau membeli dari padanya, janganlah kalian merugikan satu sama lain. Apabila engkau membeli dari sesamamu haruslah menurut jumlah tahun sesudah tahun Yobel. Dan apabila ia menjual kepadamu haruslah menurut jumlah tahun panen. Makin besar jumlah tahun itu makin besarlah pembeliannya, makin kecil jumlah tahun itu, makin kecillah pembeliannya, karena jumlah panenlah yang dijualnya kepadamu. Janganlah kalian merugikan satu sama lain, tetapi engkau harus takwa kepada Allahmu. Akulah Tuhan, Allahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Kematian

Albert Anker, “Kinderbegräbnis,” 1863 (photo: Public Domain)

 
 Kadang-kadang berguna bagi orang Kristen untuk mendedikasikan satu hari untuk meditasi tentang kematian. Ini berguna karena mudah untuk menganggap kematian kita sendiri sebagai sesuatu yang teoretis dan jauh, padahal sebenarnya kita harus selalu siap untuk mati karena “pada jam yang tidak kamu duga, Anak Manusia akan datang.” (Lukas 12:40) Mungkin pada saat yang paling tidak kita duga Tuhan akan datang menjemput kita, dan pada keadaan rohani kita pada jam inilah kekekalan kita akan bergantung.

Kita tidak tahu kapan atau di mana kematian akan mengejutkan kita. Mungkin hari ini, mungkin dalam beberapa tahun. Itu bisa datang tiba-tiba, atau mungkin setelah lama sakit. Kita mungkin berada di tempat tidur atau di tengah jalan, di rumah sakit atau di rumah. Akhirnya, kita mungkin pasrah, terhibur dengan kehadiran seorang imam dan dengan penerimaan sakramen-sakramen terakhir, atau kita mungkin sendirian dan kehilangan penghiburan ini.

Orang Kudus Hari Ini: 04 Agustus 2023 St. Yohanes Maria Vianney

Sharon Mollerus CC

 
 Hari ini, Gereja memperingati St. Yohanes Maria Vianney,  seorang pastor paroki sederhana dari desa atau kota Ars di bagian selatan yang sekarang disebut Prancis. St Yohanes Maria Vianney dilahirkan dalam keluarga yang sederhana, saleh dan setia di mana ia tumbuh dalam iman dan pengabdian kepada Tuhan, dan tumbuh untuk mencintai Tuhan dalam Sakramen Mahakudus, yang secara bertahap membuatnya menyadari panggilan untuk menjadi seorang pendeta. Oleh karena itu, ia memulai pendidikannya dengan niat menjadi seorang imam dan menjawab panggilannya. Dia tidak memiliki waktu yang mudah dengan semua persiapan karena dia bergumul dengan semua persyaratan akademik dan terutama dengan pembelajaran bahasa Latin, bahasa resmi dan liturgi Gereja. Sementara dia gagal berulang kali, tekad dan keinginannya untuk melayani Tuhan sebagai seorang imam yang membuatnya terus maju dan dia akhirnya berhasil melakukannya setelah menghadapi banyak tantangan, termasuk gangguan akibat perang Napoleon yang terjadi pada saat itu.

Jumat, 04 Agustus 2023 Peringatan Wajib St. Yohanes Maria Vianney, Imam

Jumat, 04 Agustus 2023
Peringatan Wajib St. Yohanes Maria Vianney, Imam (Jumat Pertama Dalam Bulan)

“Di dalam doa yang dilakukan dengan baik, semua kesulitan lenyap, seperti salju di bawah sinar matahari” (St. Yohanes Maria Vianney)

Antifon Pembuka (Mzm 132 (131):9)

Semoga imam-Mu berpakaian kesucian, dan umat-Mu bersorak kegirangan.

Your priests, O Lord, shall be clothed with justice; your holy ones shall ring out their joy


Doa Pagi


Allah Bapa Yang Mahakuasa dan penuh belaskasih, Engkau sudah memasyhurkan Santo Yohanes Maria, karena kegiatannya sebagai pastor di Ars. Semoga berkat doa dan teladannya kami berusaha membawa sesama kepada cinta kasih Kristus dan dapat memperoleh kemuliaan abadi bersama mereka. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.          


Bacaan dari Kitab Imamat (23:1.4-11.15-16.27.34b-37)
      
   
"Hari-hari Tuhan yang harus kalian rayakan dan kalian kuduskan."
   
Tuhan bersabda kepada Musa, "Inilah hari-hari raya yang ditetapkan Tuhan, hari-hari pertemuan kudus yang harus kalian maklumkan masing-masing pada waktunya yang tetap. Dalam bulan pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, adalah Paskah bagi Tuhan. Dan hari yang kelima belas bulan itu adalah hari raya Roti Tidak Beragi. Tujuh hari lamanya kalian harus makan roti yang tidak beragi. Pada hari yang pertama kalian harus mengadakan pertemuan kudus. Janganlah kalian melakukan sesuatu pekerjaan berat. Kalian harus mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan tujuh hari lamanya. Pada hari yang ketujuh haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kalian melakukan suatu pekerjaan berat." Tuhan bersabda pula kepada Musa, "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, 'Apabila kalian sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepada kalian, dan kalian menuai hasilnya, maka kalian harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam. Dan imam itu harus mengunjukkan berkas itu di hadapan Tuhan, supaya Tuhan berkenan akan kalian. Imam harus mengunjukkannya pada hari sesudah sabat. Kemudian kalian harus menghitung, mulai dari hari sesudah sabat itu, yaitu waktu kalian membawa berkas persembahan unjukan, haruslah genap tujuh minggu. Sampai pada hari sesudah sabat yang ketujuh harus kalian hitung lima puluh hari. Lalu kalian harus mempersembahkan kurban sajian yang baru kepada Tuhan. Akan tetapi tanggal sepuluh bulan ketujuh adalah Hari Perdamaian. Kalian harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan. Hari yang kelima belas bulan ketujuh itu adalah hari raya Pondok Daun bagi Tuhan, tujuh hari lamanya. Pada hari yang pertama harus ada pertemuan kudus. Janganlah kalian melakukan suatu pekerjaan berat. Tujuh hari lamanya kalian harus mempersembahkan kurban api-apian dan pada hari yang kedelapan kalian harus mengadakan pertemuan kudus dan mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan. Itulah hari raya Perkumpulan. Janganlah kalian melakukan suatu pekerjaan berat. Itulah hari-hari raya yang ditetapkan Tuhan, yang harus kalian maklumkan sebagai hari pertemuan kudus untuk mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan, yaitu kurban bakaran dan kurban sajian, kurban sembelihan dan kurban-kurban curahan, setiap hari, sebanyak yang ditetapkan untuk hari itu."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Mengenali kehadiran Tuhan


 
 Sangat berguna untuk mempertimbangkan cara-cara di mana kita dapat mengembangkan kesadaran yang konstan dan efektif akan kehadiran Tuhan. Cara pertama yang dapat kita lakukan adalah dengan memupuk iman yang hidup yang akan membantu kita melihat Tuhan di mana-mana. “Tidakkah Aku memenuhi langit dan bumi? Demikianlah firman Tuhan.” (Yer. 23:24)

Keyakinan seperti ini seharusnya memperdalam perasaan kita akan kehadiran Tuhan dan mengilhami dalam diri kita perasaan cinta dan syukur yang akan membimbing kita dalam semua tindakan kita. Kita tidak dapat berharap bahwa kita akan dapat tetap dalam keadaan kontemplasi terus-menerus kepada Tuhan, karena ini adalah hak istimewa yang dinikmati oleh para kudus di Surga, yang imannya telah digantikan oleh penglihatan yang indah. Kita harus puas dengan menggairahkan dalam diri kita sesering mungkin kesadaran aktif akan kehadiran Tuhan. Ini harus menjadi proses yang tenang dan damai, tidak melibatkan usaha mental atau kecemasan yang tidak semestinya.

Kita harus dapat melakukan pekerjaan kita dan kewajiban lainnya secara alami, dan kita harus dibantu dan dihibur dalam hal ini dengan mengarahkan pikiran kita kepada Tuhan dari waktu ke waktu untuk mempersembahkan diri kita kepada-Nya. Ini dapat dengan mudah dilakukan melalui seruan doa yang sering, dengan memperbarui secara berkala niat kita untuk melakukan segalanya demi cinta Tuhan, dan dengan bersiap untuk bertahan dalam penerimaan penuh kehendak Ilahi semua kesulitan dan cobaan hari ini. Terlebih lagi, kapan pun memungkinkan, kita harus melarikan diri dari kekhawatiran dan kebingungan dunia ke dalam gereja yang tenang. Di sini kita dapat berlutut di hadapan nyata Yesus dalam Ekaristi Mahakudus dan mengungkapkan dalam doa yang intim cinta kita kepada-Nya dan keinginan kita untuk melayani Dia.

Cara lain untuk meningkatkan kesadaran kita akan kehadiran Tuhan adalah dengan memahami Dia dalam semua ciptaan-Nya. St Theresia dari Kanak-Kanak Yesus suka merenungkan gambar Penciptanya di bunga-bunga di padang dan di bintang-bintang cakrawala.

Tuhan telah menciptakan segala sesuatu untuk kepentingan kita dan Dia hadir dalam segala sesuatu. Dia melihat apa gunanya kita memanfaatkannya dan dapat menilai apakah kita menggunakannya untuk menghormati Dia, yang merupakan awal dan akhir kita. Sinar keindahan ilahi yang memancar dalam setiap ciptaan harus menarik kita kepada Penciptanya dan membuat kita memuja dan mengabdi kepada-Nya. Terlebih lagi, setiap kali kita bertemu dengan orang terpelajar dan suci, refleksi kekuasaan dan kebaikan Tuhan semakin memikat. “Belajarlah untuk mencintai Sang Pencipta dalam makhluk,” kata St. Agustinus, “agar benda yang Dia ciptakan tidak mencengkeram kamu, dan kamu kehilangan Dia yang dengannya kamu juga diciptakan.” (Dalam Mzm., 19)

Dengan kata lain, marilah kita belajar untuk melihat Sang Pencipta dalam semua makhluk-Nya sehingga tidak memperbudak kita dan membuat kita kehilangan Dia yang merupakan kebaikan tertinggi kita.

Cara ketiga untuk tetap memperhatikan hadirat Tuhan adalah merenungkan Dia yang hidup di dalam diri kita sendiri. Memang benar bahwa Tuhan hadir di mana-mana, Dia berdiam secara khusus di dalam jiwa manusia, yang merupakan mahakarya penciptaan. Ketika jiwa kita dihiasi dengan kasih karunia-Nya, kesenangan-Nya pada kita tidak terbatas. “Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.” (2 Kor. 6:16) “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?” (1 Kor. 3:16)

Karena itu, Tuhan tinggal di antara kita, dan tinggal di dalam kita seperti di banyak tempat suci. Kita harus mengenali kehadiran-Nya dan mendengarkan suara-Nya; terlebih lagi, kita harus menyembah-Nya, mencintai-Nya, dan berdoa kepada-Nya.—
 
 
 Antonio Bacci  (4 September 1885 – 20 Januari 1971) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma asal Italia. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes XXIII.

Kamis, 03 Agustus 2023 Hari Biasa Pekan XVII

Kamis, 03 Agustus 2023
Hari Biasa Pekan XVII
 
“Gereja itu disebut Katolik, karena memang itu nama yang tepat bagi Gereja Kudus, ibu kita semua.” – St. Sirilus dari Yerusalem
 

Antifon Pembuka (Kel 40:37)

Selama mengembara itu pada siang hari awan Tuhan berada di atas kemah suci, dan pada malam hari terdapat api di dalam awan itu.

Doa Pagi

Allah Bapa tujuan hidup kami, Engkau selalu mendampingi perjalanan para leluhur dengan memberikan awan pada siang hari dan tugu api pada malam hari. Kami mohon, jangan sampai kami ditinggalkan penyelenggaraan-Mu yang penuh cinta kasih. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.          
       
"Kaca Patri Agnus Dei - ditemukan di Katedral Florence (Basilica di Santa Maria del Fiore), Italia" Credit: mammuth/istock.com
 
Bacaan dari Kitab Keluaran (40:16-21.34-38)    
    
"Awan menutupi Kemah Pertemuan dan kemuliaan Tuhan menutupi Kemah Suci."
   
Tentang hal ikhwal Kemah Suci Musa melakukan semuanya secara tepat, seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Dan terjadilah dalam bulan pertama tahun kedua, pada tanggal satu bulan itu didirikanlah Kemah Suci. Beginilah Musa mendirikan Kemah Suci itu: Ia memasang alas-alasnya, menyusun papan-papannya, memasang kayu-kayu lintang dan mendirikan tiang-tiangnya. Kemudian ia membentangkan atap kemah yang menudungi Kemah Suci dan meletakkan tudung kemah di atasnya, seperti diperintahkan Tuhan kepadanya. Lalu awan menutupi Kemah Pertemuan dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci, sehingga Musa tidak dapat memasuki Kemah Pertemuan, sebab awan itu hinggap di atas kemah dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci. Setiap kali awan itu naik dari atas kemah Suci, berangkatlah orang Israel dari tempat mereka berkemah. Tetapi jika awan itu tidak naik, mereka pun tidak berangkat, sampai hari awan itu naik. Sebab awan Tuhan itu berada di atas Kemah Suci pada siang hari, dan pada malam hari ada api di dalamnya, di depan mata seluruh umat Israel pada setiap tempat mereka berkemah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Kehadiran Tuhan


 
 
 Menumbuhkan kesadaran terus-menerus akan kehadiran Tuhan adalah praktik yang sangat berguna sehingga banyak penulis menganggapnya sebagai prinsip dasar kehidupan spiritual. Seperti yang ditunjukkan oleh St Alfonsus de' Liguori, hal itu mewajibkan kita untuk melakukan tiga hal: (1) Menjaga diri kita sepenuhnya bebas dari dosa; (2) Untuk mempraktikkan kebajikan dengan segala cara yang memungkinkan, dan (3) Untuk mencari kontak yang lebih dekat dan lebih penuh kasih dengan Tuhan. (Al. Div. Servizio, III, 1, 3)

Realisasi kehadiran Tuhan adalah cara yang sangat baik untuk menaklukkan nafsu kita dan menaklukkan pencobaan. “Jika kita selalu sadar akan kehadiran Tuhan di dalam diri kita,” tulis St. Thomas, “kita tidak akan pernah, atau hampir tidak pernah, berbuat dosa.” (Opusc.58, c.2)

Tidak mungkin seseorang yang melakukan dosa mempromosikan fakta bahwa Tuhan mengawasinya dan dapat turun tangan untuk menghukumnya kapan saja. Dia telah melupakan kehadiran Tuhan, Pencipta dan Penebusnya, yang telah begitu baik padanya dan yang suatu hari nanti akan menjadi hakimnya. Pikirannya telah digelapkan dan hatinya disesatkan oleh kesenangan dunia yang menipu.

Orang Kudus hari ini: 02 Agustus 2023 St. Petrus Yulianus Eymard dan St. Eusebius dari Vercelli

St. Petrus Yulianus Eymard

 
 Hari ini, Gereja memperingati St. Eusebius dari Vercelli dan St. Petrus Yulianus Eymard yang mengabdikan hidup mereka untuk Tuhan, yang menjalani hidup mereka dengan komitmen dan cinta yang besar kepada Tuhan, dan Tuhan telah membuat mereka menjadi besar dan panutan dan teladan yang menginspirasi bagi banyak dari kita, umat Allah yang setia sehingga kita dapat mengikuti teladan dan inspirasi mereka, dalam dedikasi dan komitmen mereka, kekudusan dan tindakan besar mereka. St Eusebius dari Vercelli dan St Petrus Yulianus Eymard benar-benar diberkati dan layak menjadi hamba Tuhan, teladan-Nya yang suci dan adil, untuk kita semua ikuti. St. Eusebius lahir pada awal abad keempat. Seorang anggota imam Roma, ia terpilih sebagai uskup Vercelli, pada tahun 345. St Eusebius dari Vercelli adalah salah satu bapa Gereja, seorang uskup Roma dari Sardinia, yang sekarang menjadi bagian dari Italia, yang dikenang sebagai seorang gembala yang agung dan rendah hati dari orang-orang yang dipercayakan kepadanya. Dikenal karena khotbah dan perhatiannya, ia mendirikan yayasan monastik pertama di keuskupannya, dan menjadi uskup pertama Gereja Barat yang memperkenalkan cita-cita monastik kepada klerus keuskupannya. St Eusebius dari Vercelli mengabdikan banyak waktunya untuk hidup di antara para imam dan kawanannya, dan memperhatikan kebutuhan spiritual mereka, membantu dan membimbing mereka di jalan menuju kebenaran dan keselamatan di dalam Tuhan.

Rabu, 02 Agustus 2023 Hari Biasa Pekan XVII

 
Credit:ThamKC/istock.com
Rabu, 02 Agustus 2023
Hari Biasa Pekan XVII
 
Apakah kamu masih akan pelit mengeluarkan uang, kalau kemuliaan yang begitu agung akan menjadi pahalamu? (St. Basilius Agung)
   

Antifon Pembuka (Mzm 99:9)

Luhurkanlah Tuhan Allah kita, dan sujudlah menyembah Dia di hadapan gunung-Nya. Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita.  
 
Doa Pagi

Allah Bapa Mahamulia, atas perintah-Mu kami menapaki padang pasir untuk masuk ke tanah perjanjian. Kami mohon, jangan sampai kami tewas di tengah jalan karena kelaparan atau kehausan, dan jangan sampai pula kehabisan harapan, tetapi perkenankanlah kami semua, yang mendambakan kebebasan dari penjajahan, dapat mencapai tanah perjanjian yang bebas dan sejahtera. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                  
      
Bacaan dari Kitab Keluaran (34:29-45)
    
  
"Melihat wajah Musa, orang-orang Israel takut mendekat."
    
Ketika Musa turun dari Gunung Sinai dengan membawa kedua loh hukum Allah, ia tidak tahu bahwa kulit wajahnya bercahaya kareana ia telah berbicara kepada Tuhan. Dan ketika Harun dan semua orang Israel melihat Musa, tampaklah kulit wajahnya bercahaya. Maka mereka takut mendapati dia. Tetapi Musa memanggil mereka. Lalu Harun dan para pemimpin jemaah datang kepadanya dan Musa berbicara kepada mereka. Sesudah itu mendekatlah semua orang Israel lalu disampaikannyalah kepada mereka segala perintah yang diucapkan Tuhan kepadanya di atas Gunung Sinai. Setelah Musa selesai berbicara dengan mereka, diselubunginyalah wajahnya. Tetapi apabila Musa masuk menghadap Tuhan untuk berbicara dengan Dia, ditanggalkannyalah selubung itu sampai ia keluar. Dan apabila keluar, ia menyampaikan kepada orang Israel apa yang diperintahkan kepadanya. Apabila orang Israel melihat bahwa kulit wajah Musa bercahaya, maka Musa menyelubungi wajahnya kembali sampai ia masuk menghadap untuk berbicara dengan Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Ringkasan Informasi Penggunaan Donasi

Kepada pembaca renunganpagi.id dan lumenchristi.id yang terkasih, 
 
berikut kami sampaikan penggunaan donasi untuk perpanjangan domain
 

Selain pengeluaran diatas, ada pengeluaran rutin untuk internet per bulan Rp 200.000. Kami dapat terus melayani juga berkat dukungan Bapak/Ibu/Saudara/i.
 
Kunjungi kami di Facebook RenunganPagi.ID
Threads dan Instagram: Veritatis.Splendor.ID
 
 
 

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Pendakian Spiritual


 Sangat sedikit orang yang ditakdirkan untuk hal-hal besar oleh Allah Yang Mahakuasa. Sebagian besar dari kita harus mempersembahkan diri kita dalam jalan hidup yang relatif tidak penting di mana kita telah ditempatkan oleh penyelenggaraan Ilahi. Hanya beberapa Orang Kudus yang diberkati dengan kebajikan luar biasa dan kekuatan ajaib yang menarik perhatian dan kekaguman dunia. Dalam peristiwa normal, kesempurnaan Kristiani harus diperoleh sedikit demi sedikit melalui praktik kebajikan biasa dan tindakan baik yang tidak spektakuler. Selalu ada ruang untuk ini. Lonjakan kemarahan dapat diredam dari motif kasih Allah dan sesama kita. Kita bisa berperilaku sopan terhadap orang yang tidak simpatik terhadap kita atau yang menyinggung kita dengan perilaku tidak sopan mereka. Kita dapat melawan kesombongan dengan tindakan kerendahan hati dan egoisme dengan tindakan kasih. Kita dapat mempermalukan diri kita sendiri dalam ucapan, perilaku, dan di meja makan, dan kita dapat memberikan sedekah kepada orang miskin, nasihat yang baik kepada orang yang bodoh, dan penghiburan kepada orang yang menderita.

Orang Kudus hari ini: 01 Agustus 2023 St. Alfonsus Maria de Liguori


 
Transalpine Redemptorists CC

 Hari ini, Gereja memperingati St. Alfonsus Maria de Liguori, pendiri terkenal dari ordo religius yang dikenal sebagai Kongregasi Sang Penebus Mahakudus, Redemptoris. St Alfonsus de Liguori benar-benar seorang abdi Allah yang agung, seorang uskup dan hamba Tuhan yang setia, yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk melayani Allah, Tuhan dan Tuannya. Ia dilahirkan dalam keluarga bangsawan kecil yang kecil, dan kemudian unggul dalam akademisi dan studinya, dan menjadi pengacara selama beberapa tahun. Namun, dia tidak benar-benar menemukan kepuasan dan kegembiraan sejati dalam hidup, dan mencari makna yang lebih dalam dalam hidupnya. St Alfonsus Maria Liguori kemudian akhirnya mencari Tuhan dalam hidup bakti, sebagai seorang imam dan misionaris Tuhan, dalam mewartakan kasih dan kebenaran Allah kepada banyak orang, dengan inisiatif dan usahanya menjangkau puluhan ribu orang, yang tersentuh oleh khotbahnya yang tulus dan jelas, penuh dengan kebenaran dan kasih yang tulus kepada Tuhan.

Selasa, 01 Agustus 2023 Peringatan Wajib St. Alfonsus Maria de Liguori, Uskup dan Pujangga Gereja

 

Selasa, 01 Agustus 2023
Peringatan Wajib St. Alfonsus Maria de Liguori, Uskup dan Pujangga Gereja

Bersama Tuhan, penebusan berlimpah. (St. Alfonsus Maria de Liguori)

Antifon Pembuka (Mzm 131:9)

Tuhan bersabda, "Seorang imam akan Kuangkat bagi-Ku. Ia setia pada-Ku dan bertindak menurut maksud dan keinginan-Ku."

Doa Pagi


Allah Bapa, Penyelamat Umat Manusia, Engkau selalu membangkitkan tokoh-tokoh agung untuk menyegarkan semangat Gereja-Mu. Semoga kami mengikuti jejak Santo Alfonsus Maria dan giat mengusahakan keselamatan sesama, supaya kami pantas memperoleh ganjaran di surga. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                   

Karya: petekarici/istock.com

Bacaan-bacaan dan Mazmur Tanggapan dari hari biasa, atau dari Rumus Umum Gembala Umat atau Pujangga Gereja, misalnya Rm 8:1-4; Mzm 119:9.10.11.12.13.14; R:12b; Mat 5:13-19.    

Bacaan dari Kitab Keluaran (33:7-11;34:5b-9.28)
   
"Tuhan bersabda kepada Musa dengan berhadapan muka."
   
Waktu Israel ada di padang gurun Musa mengambil sebuah kemah dan membentangkannya jauh di luar perkemahan. Kemah itu diberi nama Kemah Pertemuan. Setiap orang yang mencari Tuhan, pergi ke Kemah Pertemuan itu di luar perkemahan. Apabila Musa pergi ke kemah itu, bangunlah seluruh bangsa dan berdirilah mereka, masing-masing di pintu kemahnya, dan mereka mengikuti Musa dengan matanya, sampai ia masuk ke dalam kemah itu. Apabila Musa masuk ke dalam kemah itu, maka turunlah tiang awan dan berhenti di pintu kemah lalu berbicaralah Tuhan dengan Musa di sana. Setelah seluruh bangsa melihat, bahwa tiang awan berhenti di pintu kemah, maka mereka bangun dan sujud menyembah, masing-masing di pintu kemahnya. Dan Tuhan berbicara dengan Musa dengan berhadapan muka seperti orang yang berbicara dengan temannya. Kemudian kembalilah Musa ke perkemahan. Tetapi Yosua bin Nun, hambanya, orang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu. Pada suatu hari, pagi-pagi benar, Musa naik ke Gunung Sinai. Ia menyerukan nama Tuhan. Tuhan lewat di depan Musa sambil berseru, “Tuhan adalah Allah yang penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya; rahmat dan kesetiaan-Nya berlimpah-limpah. Ia meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, Ia mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa. Tetapi orang yang bersalah tidak sekali-kali Ia bebaskan dari hukuman. Dan kesalahan bapa akan dibalaskan-Nya kepada anak-anak dan cucunya, sampai keturunan yang ketiga dan keempat.” Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah, serta berkata, “Jikalau aku mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, ya Tuhan, berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami. Sekalipun bangsa ini suatu bangsa yang berkeras kepala, tetapi ampunilah kesalahan dan dosa kami. Ambillah kami menjadi milik-Mu.” Musa berada di sana bersama-sama Tuhan empat puluh hari empat puluh malam lamanya, tanpa makan roti dan tanpa minum air. Dan seluruh perjanjian, yakni kesepuluh sabda, dituliskannya pada loh batu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Tuhan itu pengasih dan penyayang
Atau: Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim
Ayat. (Mzm 103:6-7.8-9.10-11.12-13)
1. Tuhan menjalankan keadilan dan hukum bagi semua orang yang diperas. Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, dan memaklumkan perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.
2. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak terus menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.
3. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan, atas orang-orang yang takut akan Dia!
4. Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya.
    
Inilah Injil Suci menurut Matius (13:36-43)
 
"Seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman."
   
Pada suatu hari Yesus meninggalkan orang banyak, lalu pulang. Para murid kemudian datang dan berkata kepada-Nya, “Jelaskanlah kepada kami arti perumpamaan tentang lalang di ladang itu.” Yesus menjawab, “Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia. Ladang itu ialah dunia. Benih yang baik adalah anak-anak Kerajaan dan lalang adalah anak-anak si jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman, dan para penuai itu malaikat. Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. Anak Manusia akan mengutus malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam kerajaan-Nya. Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi. Pada waktu itulah orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan!”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
 


Renungan
 
Dalam hidup ada banyak pilihan - mulai dari makanan yang kita makan, pakaian yang kita kenakan, kata-kata yang kita gunakan, hingga apa yang kita pilih untuk dilakukan.

Dalam kehidupan rohani kita, kita juga harus membuat pilihan mendasar, yaitu pilihan antara yang baik dan yang jahat.

Dan ketika kita melakukan pemeriksaan terhadap hidup kita, maka kita akan melihat bahwa ada kalanya kita memilih berbuat baik dan ada kalanya kita memilih berbuat jahat.

Jadi dalam hidup kita, ada panen gandum yang baik, tetapi ada juga gulma dosa.

Dan sampai hari terakhir hidup kita di bumi, akan ada gandum dan lalang di hati kita.

Saat Yesus berbicara tentang penghakiman terakhir dalam Injil hari ini, marilah kita berdoa agar telinga mendengarkan.

Saat kita mendengarkan Firman Tuhan, semoga kita juga membuat pilihan untuk Tuhan.

Sehingga dalam semua yang kita lakukan dan katakan, kita akan mau memilih untuk melakukan hal yang baik dan benar dan penuh kasih.

10 Perintah Allah mengajar kita tentang jalan menuju kehidupan. Yesus menawarkan kepada kita pilihan antara hidup dan mati.

Mari kita memilih hidup, dan kematian perlahan akan ditarik keluar dan dibakar habis.
 
Antifon Komuni (Yoh 10:10)

Aku datang supaya mereka memiliki hidup, bahkan hidup berlimpah.

Doa Malam

Tuhan, Engkau adalah pemilik kehidupan. Ampunilah segala kelemahan manusiawiku dan sempurnakanlah agar aku layak di hadapan-Mu. Jauhkanlah aku dari segala ratapan dan kertak gigi sehingga kelak aku dapat senantiasa hidup bersama-Mu. Amin.
  
Santo Alfonsus Maria de Liguori 
 
ALFONSUS MARIA DE LIGUORI lahir di Marianella, Napoli, Italia, pada 27 September 1696. Ia adalah seorang yang jenius. Bayangkan, dalam usia 16 tahun ia telah meraih gelar Doktor Hukum di Universitas Napoli. Setelah 3 tahun menjadi imam, pada 9 November 1732 ia mendirikan Tarekat "Sanctissimi Redemptoris". 
 
Pada usia 66 tahun ia diangkat menjadi Uskup Agata dan meninggal pada 1 Agustus 1787. Dibeatifikasi di Roma pada 15 September 1816 oleh Paus Pius VII dan dinyatakan sebagai Santo oleh Paus Gregorius XVI pada 26 Mei 1839. 
 
REFLEKSI: "Seluruh kesucian dan kesempurnaan jiwa terletak pada cinta akan Yesus Kristus, Tuhan kita, harta kita tertinggi, Penebus kita." (St. Alfonsus Maria de Liguori). -dari berbagai sumber.  
 
 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 


RENUNGAN PAGI

Senin, 31 Juli 2023 Peringatan Wajib St. Ignatius dari Loyola

 

Senin, 31 Juli 2023
Peringatan Wajib St. Ignatius dari Loyola

“Keberanian untuk berdiri kokoh dalam kebenaran adalah tuntutan yang tak terhindarkan dari mereka yang dikirim Tuhan sebagai domba diantara serigala. “Mereka yang takut akan Tuhan tidak akan takut”, kata kitab Sirakh (34:16). Takut akan Allah membebaskan kita dari takut akan manusia. Ia membebaskan.” – Paus Benediktus XVI

     

Antifon Pembuka (Mzm 81:10-11a)

Dalam nama Yesus hendaknya setiap makhluk di surga, di bumi dan di bawah bumi bertekuk lutut. Dan demi kemuliaan Bapa hendaknya setiap lidah mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan.

At the name of Jesus, every knee should bend of those in heaven and on earth and under the earth, and every tongue confess that Jesus Christ is Lord, to the glory of God the Father.

   

Doa Pagi

Allah Bapa Mahamulia, untuk menyebarluaskan kemuliaan nama-Mu, Engkau menampilkan Santo Ignasius di tengah umat. Semoga dengan bantuan dan teladannya kami berjuang di dunia, agar memperoleh mahkota di surga. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                  
   
Karya: PaulCalbar/istock.com

Bacaan dari Kitab Keluaran (32:15-24.30-34)
      
         
"Bangsa itu telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas."
      
Waktu itu Musa dan Yosua turun dari Gunung Sinai. Musa membawa di kedua tangannya kedua loh hukum Allah. Loh-loh itu bertulis pada kedua sisinya sebelah-menyebelah. Kedua loh itu telah dibuat oleh Allah dan tulisannya adalah tulisan Allah, digurat pada loh-loh itu. Ketika Yosua mendengar sorak-sorai bangsa Israel, berkatalah ia kepada Musa, "Kedengaran bunyi sorak peperangan di perkemahan!" Jawab Musa, "Bukan nyanyian kemenangan, bukan pula nyanyian kekalahan, melainkan nyanyian berbalas-balasan, itulah yang kudengar." Ketika sudah dekat perkemahan dan melihat anak lembu serta orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa. Dibantingnya kedua loh itu dan dihancurkannya pada kaki gunung. Kemudian diambilnya patung anak lembu buatan mereka itu, lalu dibakarnya dalam api, digilingnya sampai halus dan ditaburkannya ke atas air, dan orang Israel disuruh meminumnya. Lalu berkatalah Musa kepada Harun, "Apakah yang dilakukan bangsa ini kepadamu, sehingga engkau mendatangkan dosa sebesar itu kepada mereka?" Jawab Harun, "Janganlah Tuanku marah. Engkau sendiri tahu, bahwa bangsa ini jahat semata-mata. Mereka berkata kepadaku, 'Buatlah allah bagi kami, yang akan berjalan di depan kami, sebab mengenai Musa, yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir, kami tidak tahu apa yang terjadi dengan dia.' Lalu aku berkata kepada mereka, 'Barangsiapa mempunyai emas, hendaklah menanggalkannya.' Semua emas itu mereka berikan kepadaku; aku melemparkannya ke dalam api, dan keluarlah anak lembu ini." Keesokan harinya berkatalah Musa kepada bangsa itu, "Kalian telah berbuat dosa besar, tetapi sekarang aku akan naik menghadap Tuhan, mungkin aku dapat mengadakan pendamaian karena dosamu itu." Lalu kembalilah Musa menghadap Tuhan dan berkata, "Ah, bangsa ini telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka. Tetapi sekarang kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu. Dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis." Maka Tuhan bersabda kepada Musa, "Barangsiapa berdosa terhadap-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku. Tetapi pergilah sekarang, tuntunlah bangsa itu ke tempat yang telah Kusebutkan kepadamu. Di depanmu akan berjalan malaikat-Ku. Tetapi pada hari pembalasan-Ku, Aku akan membalaskan dosa mereka kepada mereka."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do=bes, 2/4, PS 831
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, kar'na baiklah Dia!
Ayat. (Mzm 106:19–20.21–22.23; R:1a)
1. Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan, mereka menukar Yang Mulia dengan patung sapi jantan yang makan rumput.
2. Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal besar di tanah Mesir; yang melakukan karya-karya ajaib di tanah Ham, dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau.
3. Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka, kalau Musa, orang pilihan-Nya, tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk menyurutkan amarah-Nya, sehingga Ia tidak memusnahkan mereka.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, kanon, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yak 1:18)
Dengan rela hati Allah telah melahirkan kita oleh sabda kebenaran, supaya kita menjadi anak sulung ciptaan-Nya.

Inilah Injil Suci menurut Matius (13:31-35)
  
"Biji sesawi itu menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang di cabang-cabangnya."
   
Sekali peristiwa Yesus membentangkan perumpamaan ini, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil di antara segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar daripada sayuran lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang di cabang-cabangnya." Dan Yesus menceritakan perumpamaan lain lagi, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama ragi yang diambil seorang wanita dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat, sampai seluruhnya beragi." Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan Ia tidak menyampaikan apa pun kepada mereka kecuali dengan perumpamaan. Dengan demikian digenapilah sabda nabi, "Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan. Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan."
 Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)



Renungan
 
Bayi dan anak kecil memiliki kecenderungan aneh ini. Mereka akan menangis dalam kesusahan ketika mereka tidak melihat orang tua mereka di sekitar mereka. Orang tua mereka pasti masih ada; hanya saja mereka sesaat tidak terlihat. Kecenderungan ini terutama terlihat pada hari pertama pembibitan, ketika para orang tua menitipkan anaknya di bawah asuhan guru. Reaksi anak bisa apa saja, mulai dari cemberut hingga tangisan histeris. Begitulah kebutuhan anak-anak akan kehadiran orang tua mereka yang terlihat. 
 
Kita melihat situasi yang serupa dengan bangsa Israel di bacaan pertama. Musa telah meninggalkan mereka untuk pergi ke Gunung Sinai, dan mereka mulai merasa ditinggalkan dan tidak aman. Mereka membutuhkan rasa aman dan mereka beralih ke sesuatu untuk memuaskan mereka.   Namun apa yang mereka rasakan hanya menggambarkan kerinduan manusia akan kehadiran Tuhan agar merasa aman. Hadirat Allah itu seperti biji sesawi dan ragi perumpamaan yang Yesus gunakan untuk menggambarkan Kerajaan Allah. Di mana Tuhan hadir, di situ ada Kerajaan. Kita seperti biji sesawi dan ragi. Tuhan ada di dalam kita dan Dia sedang menunggu. Dia sedang menunggu kita untuk membuat Kerajaan-Nya hadir di dunia..  (RENUNGAN PAGI) 
 
 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 

Antifon Komuni (Luk 12:49)

 
Tuhan bersabda: Aku datang untuk melemparkan api ke bumi, dan apalagi yang Kuharapkan selain agar api itu menyala? 

 

 


Orang Kudus hari ini: 31 Juli 2023 St. Ignatius dari Loyola

Fr Lawrence Lew, O.P. | Flickr CC BY-NC-ND 2.0


Hari ini, Gereja memperingati St. Ignatius dari Loyola, Pendiri Serikat Yesus atau Jesuit. Pada hari ini saat kita mengingat kembali kehidupan orang kudus yang agung ini, kita mengenang tindakan dan karya yang dilakukan St. Ignatius dari Loyola dalam hidupnya, dalam dedikasinya untuk melayani Tuhan, agar kita juga terinspirasi untuk melakukan sama dalam hidup kita sendiri. St Ignatius dari Loyola dilahirkan sebagai Inigo Lopez dalam sebuah keluarga bangsawan rendah di wilayah Basque di tempat yang sekarang menjadi bagian utara Spanyol. Dan setelah tahun-tahun awal kehidupan yang agak bergejolak, St. Ignatius dari Loyola muda tertarik untuk hidup di militer, dan dibujuk dan digoda oleh banyak pengejaran hedonistik dan materialistis dunia, yang di masa remajanya, dia mengambil berjudi, menari, berduel, dan mengejar wanita muda, seperti yang biasa terjadi pada masa itu di kalangan bangsawan dan orang kaya.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Kerendahan hati


 Setelah berdoa, kerendahan hati adalah senjata terbaik dalam perjuangan kita melawan pencobaan.

Tuhan ingin kita menyadari bahwa kita tidak mampu melakukan satu pikiran atau tindakan yang baik tanpa bantuan-Nya. "Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah." (2 Kor. 3:5) “Allah menentang orang yang sombong, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” (Yakobus 4:6; 1 Petrus 5:5) Kita tidak dapat menaklukkan pencobaan tanpa kasih karunia Allah, dan Allah hanya memberikan kasih karunia-Nya kepada orang yang rendah hati. Dia mengizinkan kita diganggu oleh pencobaan untuk merendahkan kita, dan jika Dia melihat bahwa kita masih sombong Dia membiarkan kita jatuh dengan menolak kasih karunia-Nya. Banyak dari kejatuhan kita, terutama dosa kenajisan, adalah hasil dari kesombongan.

Ujud Kerasulan Doa Bulan Agustus 2023

 

 Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini.
Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putera-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi pembimbing dan kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan […] ini:
 

AGUSTUS 2023

Ujud Gereja Universal: Hari Orang Muda Sedunia – Kita berdoa semoga perayaan hari Orang Muda Sedunia di Lisbon dapat membantu orang muda untuk menghidupi dan menjadi saksi Injil dalam kehidupan mereka.

Ujud Gereja Indonesia: Cita-cita kemerdekaan – Kita berdoa, semoga pemerintah, anggota DPR, para elit politik, dan kaum cendikiawan bersama-sama serius memperjuangkan cita-cita kemerdekaan dan keutuhan bangsa, dan tidak saling bertengkar serta saling mencari kesalahan, yang membingungkan masyarakat dan memecah belah kesatuan serta kerukunan.
 
Bulan Agustus secara tradisional didedikasikan untuk Hati Maria yang Tak Bernoda, hatinya adalah pola dan model dari semua kebajikan, dari semua kemurnian! Ora pro nobis
 

 

Bacaan Harian: 31 Juli - 6 Agustus 2023

Senin, 31 Juli 2023: Peringatan Wajib St. Ignatius dari Loyola (P).
Kel. 32:15-24,30-34; Mzm. 106:19-20,21-22,23; Mat. 13:31-35.

Selasa, 01 Agustus 2023: Peringatan Wajib St. Alfonsus Maria de Liguori, Uskup dan Pujangga Gereja (P).
Kel. 33:7-11; 34:5b-9,28; Mzm. 103: 6-7,8-9,10-11,12-13; Mat. 13:36-43.

Rabu, 02 Agustus 2023: Hari Biasa Pekan XVII (H).
Kel. 34:29-35; Mzm. 99:5,6,7,9; Mat. 13:44-46.

Kamis, 03 Agustus 2023: Hari Biasa Pekan XVII (H).
Kel. 40:16-21,34-38; Mzm. 84:3,4,5-6a,8a,11; Mat. 13:47-53.

Jumat, 04 Agustus 2023: Peringatan Wajib St. Yohanes Maria Vianney, Imam (P).
Im. 23:1,4-11,15-16,27,34b-37; Mzm. 81:3-4,5-6ab,10-11ab; Mat. 13:54-58.

Sabtu, 05 Agustus 2023: Hari Biasa Pekan XVII (H).
Im. 25:1,8-17; Mzm. 67:2-3,5,7-8; Mat. 14:1-12.

Minggu, 06 Agustus 2023: Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya (P).
Dan. 7:9-10,13-14; Mzm. 97:1-2,5-6,9; 2Ptr. 1:16-19; Mat. 17:1-9.

 

 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy