| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Penderitaan

 


Kita semua wajib menderita jiwa dan raga. Penderitaan dimulai saat lahir dan berakhir saat kematian. "Seluruh hidup seorang Kristen adalah sebuah salib," (Khotbah 31) kata St. Agustinus. Untuk alasan ini kita harus mengembangkan kebajikan kesabaran. “Biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang,” kata St. Yakobus, “supaya kamu menjadi sempurna dan utuh.” (Yakobus 1:4) Jika kita ingin menjadi sempurna, kita harus menerima penderitaan dan pencobaan dari tangan Allah dan mempersembahkannya kepada-Nya dalam semangat yang selaras dengan kehendak kudus-Nya. Dengan cara ini semua tindakan kita menjadi berharga, karena itu adalah tindakan silih dan cinta yang akan dihargai di Surga. Suka dan duka kita disucikan jika kita mempersembahkannya kepada Tuhan, yang mengatur segalanya untuk kebaikan kita sendiri. Para orang kudus rindu menderita karena mereka mengasihi Allah dan tahu bahwa penderitaan adalah satu-satunya cara yang benar untuk membuktikan kasih kita. Penderitaan adalah obat terbaik bagi jiwa, karena jika ditanggung dengan kesabaran, penderitaan akan menyucikan kita dan mempersiapkan kita menuju Surga. "Jika Tuhan tidak menghukum kamu karena dosa-dosamu," kata St. Agustinus, "itu adalah tanda bahwa kamu tidak lagi dianggap sebagai putra-putra-Nya." (Lib. de Pass., c. 5.) "Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya," tulis St. Paulus, "Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." (Ibr. 12:6)


Penderitaan sebenarnya adalah anugerah dari Tuhan. Ini mengingatkan kita bahwa kita diciptakan bukan untuk dunia ini, tetapi untuk Surga, yang dalam persiapannya kita harus memikul salib kita dengan kesabaran mengikuti jejak Yesus. Apa pun yang kita lakukan, kita harus menderita. Entah kita menanggung cobaan dengan sabar dan mendapatkan peningkatan pahala, atau kita memberontak terhadapnya dan tidak mendapatkan pahala sama sekali. Saat kita menderita, mari kita pikirkan dua pencuri, yang keduanya disiksa dengan cara yang sama. Tetapi pencuri yang baik menerima siksaannya dengan kesabaran sebagai silih atas dosa-dosanya dan diselamatkan, sedangkan pencuri yang jahat memberontak melawan penderitaannya dan kemungkinan besar akan dikutuk selamanya.

Saat kita merasa tertekan, atau saat kita tergoda untuk menyerang dengan marah terhadap ketidakadilan dan kesalahpahaman manusia, ada dua pertimbangan yang bisa membantu kita untuk bersabar. (1) Yang pertama adalah refleksi bahwa segala sesuatu datang kepada kita dari Tuhan atau setidaknya diizinkan oleh-Nya. Mengapa kita harus memberontak terhadap kehendak Tuhan? Yesus itu sendiri tidak bersalah, namun Dia rela menderita demi kasih kita. Apakah kita tidak mau menderita demi kasih kepada-Nya? (2) Yang kedua adalah kesadaran bahwa kita adalah orang berdosa yang telah berkali-kali menghina Tuhan dan pantas dihukum. Penting untuk menerima dengan sabar semua penderitaan yang Tuhan kirimkan kepada kita untuk menebus dosa-dosa kita. "kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita." (Lukas 23:41) Di atas segalanya, kita harus bertekad untuk tidak pernah menyerah pada kemarahan dalam kata-kata atau perbuatan ketika kita tersinggung. Pada saat-saat seperti ini kita harus menunggu sampai kita menjadi tenang dan memohon ketenangan pikiran dari Tuhan. Sebelum kita melakukan apapun kita membutuhkan waktu untuk refleksi dan doa. Jika kita bertindak seperti ini, kita tidak perlu menyesal sesudahnya. Kesabaran dapat membantu kita untuk mencapai apapun dan pada akhirnya akan membantu kita untuk mendapatkan Surga.

“Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.” (I Petrus 2:21)— 


 Antonio Bacci  (4 September 1885 – 20 Januari 1971) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma asal Italia. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes XXIII.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy