| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 21 Desember 2012 Hari Biasa Khusus Adven

Jumat, 21 Desember 2012
Hari Biasa Khusus Adven

“Dengan busana keselamatan yang melindungi aku, aku menjadi lebih percaya” (St. Petrus Kanisius)


Antifon Pembuka (bdk. Yes 7:14; 8:10)

Tuhan, Raja Agung akan tiba dengan segera. Ia akan dinamai Emanuel: Allah-Beserta-Kita.


Doa Bagi Para Imam

Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Ya Bapa, menjelang saat terakhir hidup-Nya,
Putra-Mu berdoa bagi para murid-Nya supaya mereka tidak terjebak dan terseret dalam arus dunia ini....

Ya Tuhan Yesus Kristus,
kuduskanlah para imam, biarawan-biarawati serta anggota hidup bakti lainnya.
Mereka telah Kau panggil dan Kau pilih untuk mengabdi-Mu dengan melayani sesama dimana pun mereka berada.
Berilah mereka kekuatan-Mu sehingga di mana pun mereka berada senantiasa menghadirkan cinta-Mu.
Sehingga setiap orang yang berjumpa dengan mereka dapat merasakan perjumpaan dengan-Mu sendiri.
Semoga melalui kehadiran mereka di tengah dunia ini, mereka membawa kegembiraan, pelepasan dari segala tekanan hidup dan membawa janji keselamatan yang Engkau tawarkan.

Ya Roh Kudus,
terangilah budi dan hati mereka serta bawalah mereka masuk ke dalam keheningan batin dan kehidupan doa.
Semoga mereka senantiasa mengerti dan dimampukan untuk menjalankan kehendak-Mu di tengah dunia ini.
Sehingga berkat karunia Roh-Mu mereka senantiasa memberi kesaksian misteri AllahTritunggal Misteri Cinta Kasih.

Bunda Maria,
dampingilah mereka sebagaimana engkau juga mendampingi Puteramu Yesus sampai di kayu salib.

Yesus yang Baik, Sang Guru dan Imam Agung kami,
doakanlah mereka sebagaimana Engkau berdoa dan berkumpul bersama para rasul menjelang Pentakosta.

Ya Hati Kudus Imam Agung Yesus Kristus,
kasihanilah mereka.
Ya Hati Tersuci Maria Ratu Para Imam,
doakanlah mereka.
Ya Santo Yohanes Maria Vianney,
doakanlah mereka.
Amin

Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.


Doa Pagi

Tuhan, kasih-Mu tak terselami oleh pikiran manusia. Celikkanlah mata hatiku agar setiap saat selalu menyadari akan belas kasih-Mu. Jauhkanlah dari padaku rasa cemas dan takut serta tambahkanlah imanku akan Dikau, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kidung Agung (2:8-14)


Dengarlah! Itulah kekasihku! Lihatlah, ia datang, melompat-lompat di atas gunung, meloncat-loncat di atas perbukitan. Kekasihku itu laksana kijang atau anak rusa. Lihatlah, ia berdiri di balik dinding kita, sambil menengok-nengok melalui tingkap-tingkap, dan melihat dari kisi-kisi. Kekasihku angkat bicara, katanya kepadaku, “Bangunlah, Manisku! Jelitaku, marilah! Lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan telah berhenti dan sudah berlalu. Di ladang telah nampak bunga-bunga, tibalah sudah musim memangkas; bunyi tekukur terdengar di tanah kita. Pohon ara mulai berbuah, dan bunga pokok anggur semerbak baunya. Bangunlah, Manisku! Jelitaku, marilah! Merpatiku di celah-celah batu, dalam persembunyian di lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab suaramu sungguh merdu, dan jelita nian parasmu!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Atau

Bacaan dari Nubuat Zefanya (3:14-18a)
   
"Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengahmu."
    
Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lunglai. Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena engkau seperti pada hari pertemuan raya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru!
Ayat. (Mzm 33:2-3.11-12.20-21; R:1a,3a)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai.
2. Rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun temurun. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya!
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. O Imanuel, Engkau raja dan pemberi hukum. Datanglah dan selamatkanlah kami, ya Tuhan Allah kami. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:39-45)
  
"Siapakah aku ini sampai Ibu Tuhanku mengunjungi aku?"
        
Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Doa Salam Maria dan Rosario menjadi bagian tidak terpisahkan dari cara berdoa umat Katolik. Bagian pertama doa Salam Maria diambil dari peristiwa Injil hari ini, dimana dua orang wanita yang terberkati berjumpa dan bayi dalam rahim Elizabet melonjak kegirangan. Seruan Elizabet ”diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu” telah menjadi bagian dari doa yang tidak kunjung putus didoakan oleh orang Katolik di mana pun mereka berada. Doa Salam maria yang kemudian dirangkai menjadi doa Rosario memiliki tiga kekhasan: (1) doa ini biasa didoakan oleh orang-orang sederhana yang tidak bisa merangkai kata-kata indah dalam berdoa; (2) doa ini adalah doa repetitif atau yang diulang-ulang sehingga bisa dilakukan saat kita melakukan kesibukan apa pun; (3) doa repetitif semacam ini mengandaikan suatu ritme doa yang teratur sehingga kita didorong untuk berdoa tak kunjung putus.

Dalam setiap peristiwa kehidupan yang penting, Bunda Maria selalu menyertai para Rasul, pada momen perkawinan, momen penganiayaan, bahkan saat penderitaan paling mendasar sekalipun, kematian, Bunda Maria selalu ada. Maka, doa dengan perantaraan Bunda Maria sebagai manusia yang paling terberkati di antara semua manusia merupakan devosi yang paling populer dan sangat dianjurkan di kalangan umat Katolik.

Di saat kerap kali Gereja Katolik berfokus pada dogma-dogma teologi dan filsafat yang berciri rasional dan maskulin, perjumpaan dua wanita yang terberkati dalam Injil hari ini memberikan suatu dimensi iman yang lebih afektif dan feminim. Kita diajak untuk beriman dengan hati kita, meneladan kelembuhan hati Maria, untuk mencintai Tuhan di atas segalanya.

Doa: Ya Bapa, ajarilah aku untuk mencintai Putra-Mu dari dasar hatiku yang terdalam, bukan sekadar dengan akal budi dan dogma-dogma. Biarlah aku merasakan kelembutan cinta-Mu melalui perantaraan Ibu Maria. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 20 Desember 2012 Hari Biasa Khusus Adven

Kamis, 20 Desember 2012
Hari Biasa Khusus Adven

“Aku telah menemukan panggilanku, dan panggilanku adalah cinta!” (St. Teresia dari Lisieux)

Antifon Pembuka (Yes 11:1; 40:5; Luk 3:6)

Suatu tunas akan terbit dari akar Isai, kemuliaan Tuhan memnuhi seluruh bumi, dan semua orang melihat penyelamatan oleh Allah kita.

Doa Pagi

Tuhan, terima kasih atas kesabaran-Mu terhadapku. Ampunilah aku yang sering bebal hati. Aku ingin berubah dan hidup lebih baik seturut kehendak-Mu. Maka berkatilah juga segala tindakanku hari ini, ya Tuhan. Amin.

Bagi Yesaya, tanda tampilnya seorang perawan yang mengandung adalah cetusan kelelahan Allah atas sikap-sikap Ahas. Dengan demikian, penjelmaan menjadi puncak “tanda” dari Allah. Santo Yohanes dari Salib pernah mengatakan, “Barangsiapa meminta mukjizat, dia menghina penjelmaan.” Betapa mengagumkan penjelmaan Allah menjadi manusia. Apalagi yang lebih tinggi daripada tanda seagung itu bagi kita? Berbahagialah kita yang percaya pada Anak, buah kandungan perawan Maria, yakni Yesus Kristus, Tuhan kita.
      
Bacaan dari Kitab Yesaya (7:10-14)
   
"Seorang perempuan muda akan mengandung."

     
Tuhan berfirman kepada Raja Ahas, “Mintalah suatu pertanda dari Tuhan, Allahmu, entah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah, entah sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas.” Tetapi Ahas menjawab, “Aku tidak mau minta! Aku tidak mau mencobai Tuhan!” Lalu berkatalah Nabi Yesaya, “Baiklah! Dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang sehingga kamu melelahkan Allahku juga? Sebab itu, Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamai Dia Immanuel.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 803
Ref. Gapuramu, lapangkanlah, menyambut Raja mulia. Bukalah pintu hatimu, sambutlah Raja Sang Kristus.

Ayat. (Mzm 24:1-2. 3-4ab. 5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. O Tuhan, Kunci Kerajaan Allah, datanglah dan bebaskanlah umat-Mu dari perbudakan.

Lain dengan Zakharia yang ragu-ragu untuk percaya dan dihukum menjadi bisu, Maria percaya! Pertanyaan “bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” merupakan cara Maria untuk membuka misteri dari buah kandungannya; bukan ungkapan tidak percaya. Gabriel menjelaskan dan Maria menerimanya. Adakah yang lebih bermutu daripada ungkapan sikap iman ini, “Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu”?

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)
  
"Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki."
  
Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf, dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hati, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhurnya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang dikatakan mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada hal yang mustahil.” Maka kata Maria, “Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu.” Lalu malaikat itu meninggalkan Maria.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Tuhan tidak berkenan kepada orang yang sombong, tinggi hati dan congkak. Orang seperti ini akan meresahkan hidup bersama. Kita sulit mengalami keteraturan dan kebahagiaan hidup bersama. Sebaliknya Tuhan berkenan kepada orang yang rendah hati, suka berdoa dan takut kepada-Nya. Ketaatan iman ini mendatangkan keselamatan dalam hidup bersama. Bunda Maria menjadi teladan kerendahan hati dan ketaatan iman. Sudahkah kita meneladaninya?

Doa Malam

Tuhan, bersama dengan rahmat-Mu, bantulah aku untuk bersikap sederhana dalam menghadapi persoalan hidup sehari-hari. Aku ingin agar kehendak-Mu sajalah yang terjadi atas diriku. Amin.
  

RUAH

"Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan; Elisabet, istrimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan haruslah engkau menamai dia Yohanes" (Luk 1:13)

Rabu, 19 Desember 2012
Hari Biasa Khusus Adven
       
Dalam Kitab Suci, setidaknya ada 4 kisah tentang wanita mandul yang akhirnya dikaruniai anak pada usia tuanya, yakni: Sara yang dianugerahi anak Ishak (Kej 21:1-7); istri Menoah yang dianugerahi anak Simson (Hak 13:1-25); Hana yang dianugerahi anak Samuel (1Sam1:1-28); dan Elisabeth yang dianugerahi anak Yohanes (Luk 1:5-25).

Keempat wanita tersebut hidup dengan baik dan sungguh beriman. Iman mereka itulah yang akhirnya membuat sesuatu yang mustahil bisa terjadi. Allah memberi mereka anak pada masa tuanya. Bagaimana mereka itu menghayati imannya?

¤ Mereka menerima keadaan dengan sabar, tabah dan pasrah. Kendati berat, sulit dan pahit, mereka tidak marah dan protes pada Tuhan
¤ Mereka tetap mengupayakan hidup yang baik dan benar
¤ Mereka tidak pernah putus asa tapi terus-menerus berpengharapan kepada Tuhan.
¤ Mereka tekun dan setia berdoa, karena percaya Tuhan pasti memperhatikan kendati tidak tahu kapan Ia akan mengabulkan doanya
¤ Akhirnya, mereka terkejut, tertawa, dan bersukacita memuji Allah karena Tuhan membuat yang mustahil bagi manusia menjadi kenyataan.

Karena penghayatan iman mereka yang demikian itu, mereka pun menjadi bagian panting dari orang-orang yang mempersiapkan hadirnya Sang Juru Selamat. Semoga, kita juga menghayati iman kita secara demikian, lebih-lebih kalau kita harus menunggu lama saat Tuhan mengabulkan doa kita. Percayalah, suatu saat, Tuhan akan berkata: "Jangan takut, sebab doamu telah dikabulkan"

RD. Agus Widodo

SUARANYA ADALAH YOHANES, SABDANYA ADALAH KRISTUS

SUARANYA ADALAH YOHANES, SABDANYA ADALAH KRISTUS
oleh: St Agustinus, Uskup (354-430)

Yohanes adalah suara, tetapi Yesus adalah Sabda yang ada sejak semula. Yohanes adalah suara yang ada untuk suatu masa; tetapi sejak dari semula Kristus adalah Sabda yang hidup untuk selamanya.

Singkirkanlah sabdanya, maknanya, dan apalah artinya suara? Bilamana tidak ada makna, maka yang tinggal hanyalah suara tanpa makna. Suara tanpa kata sampai ke telinga tetapi tidak menggerakkan hati.

Tetapi, marilah kita cermati apa yang terjadi apabila kita pertama-tama berusaha menggerakkan hati. Ketika aku memikirkan mengenai apa yang hendak aku katakan, kata atau pesan telah ada dalam hatiku. Apabila aku hendak berbicara kepadamu, aku mencari cara untuk membagikan kepada hatimu apa yang telah ada dalam hatiku.

Dalam usahaku untuk mencari cara agar pesan ini sampai kepadamu, agar kata yang telah ada dalam hatiku mendapatkan tempat juga dalam hatimu, aku mempergunakan suaraku untuk berbicara kepadamu. Suaraku menyampaikan makna kata kepadamu dan kemudian suara itu pun hilang. Kata yang disampakan suara kepadamu sekarang ada dalam hatimu, dan meski demikian kata yang sama masih tetap ada pula dalam hatiku.

Ketika kata telah disampaikan kepadamu, tidakkah suara seakan berkata: Kata haruslah bertumbuh, sementara aku harus lenyap? Suara telah menjadikan dirinya terdengar demi melayani kata, dan kemudian suara pun lenyap, seolah hendak mengatakan: Sukacitaku telah sempurna. Marilah kita mencamkan kata; janganlah kita kehilangan kata yang telah dikandung dalam lubuk hati kita.

Adakah kalian memerlukan bukti bahwa suara berlalu tetapi Sabda Allah tinggal? Di manakah suara Yohanes Pembaptis sekarang? Ia telah menunaikan tugasnya, dan ia pun lenyap. Sekarang, pembaptisan Kristus-lah yang kita rayakan. Segala yang kita yakini ada dalam Kristus; kita mengharapkan keselamatan dalam Dia. Inilah pesan yang diserukan sang suara.

Sebab sulit membedakan kata dari suara, bahkan Yohanes sendiri disangka sebagai Kristus. Suara dianggap Sabda. Tetapi suara mengenali Sabda, dan tegas tak hendak menghinakan Sabda. Aku bukanlah Kristus, katanya, bukan pula Elia, ataupun nabi. Pertanyaan muncul: Jadi, siapakah engkau? Jawabnya: Aku adalah suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan.

Suara orang yang berseru-seru di padang gurun adalah suara orang yang memecah keheningan. Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, katanya; seolah ia hendak mengatakan: “Aku berkata demi menghantar Dia masuk ke dalam hati kalian, tetapi Ia tidak memilih masuk ke mana aku menghantar-Nya terkecuali jika kalian mempersiapkan jalan untuk-Nya.”

Mempersiapkan jalan berarti berdoa dengan baik; berarti berpikir merendahkan diri. Hendaknyalah kita belajar dari Yohanes Pembaptis. Ia dianggap sebagai Kristus; tetapi ia memaklumkan diri bahwa dia bukanlah yang mereka sangka. Ia tidak mengambil keuntungan dari kesalahan mereka demi kemuliaannya sendiri.

Andai ia mengatakan, “Akulah Kristus,” dapatlah kalian bayangkan bagaimana orang akan segera percaya, sebab mereka telah percaya bahwa ia adalah Kristus bahkan sebelum ia mengatakannya. Tetapi ia tidak mengatakannya; ia mengakui siapa dirinya. Ia memaklumkan dengan jelas siapa dia; ia merendahkan dirinya.

Ia tahu di mana keselamatannya terletak. Ia mengerti bahwa ia adalah lampu, dan ketakutannya adalah bahwa ia dapat terbakar oleh angin kesombongan.

Sumber:
http://www.indocell.net/yesaya/pustaka4/id82.htm

Rabu, 19 Desember 2012 Hari Biasa Khusus Adven

Rabu, 19 Desember 2012
Hari Biasa Khusus Adven

“Jangan takut akan kesulitan-kesulitan dan kesalahpahaman yang akan kamu hadapi sepanjang jalan” (Our Lady, 19 Desember 1973)


Antifon Pembuka (bdk. Ibr 10:37)

Dia yang dinanti-nantikan sudah dekat, dan ketakutan takkan ada lagi dalam wilayah kita, sebab Dialah penyelamat kita.

Doa Pagi


Allah yang mahakuasa, sungguh besar anugerah yang Engkau limpahkan kepada kami di awal hari ini. Engkau telah mengaruniakan kehidupan dan kesehatan kepada kami. Sungguh kami percaya bahwa Engkau Allah yang mahakuasa atas diri kami dan diri Zakharia serta Elisabet dengan peristiwa iman yang boleh mereka alami. Semoga kami hari ini mampu melihat Engkau sendiri dalam setiap peristiwa hidup kami.
Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Hakim-Hakim (13:2-7.24-25a)
 
  
"Kelahiran Simson diberitahukan oleh malaikat."
  
Pada waktu itu hiduplah seorang dari kota Zora, dari keturunan Dan, namanya Manoah. Isterinya mandul, tidak beranak. Sekali peristiwa malaikat Tuhan menampakkan diri kepada perempuan itu dan berfirman kepadanya, “Memang engkau mandul, tidak beranak! Tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan, dan jangan makan sesuatu yang haram. Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi nazir Allah, dan lewat dia akan mulailah penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin.” Kemudian perempuan itu datang kepada suaminya dan berkata, “Telah datang kepadaku seorang abdi Allah, yang rupanya seperti rupa malaikat Allah, amat menakutkan. Tidak kutanyakan dari mana datangnya, dan tidak juga diberitahukannya namanya kepadaku. Tetapi ia berkata kepadaku: Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; oleh sebab itu janganlah minum anggur atau minuman yang memabukkan, dan janganlah makan sesuatu yang haram, sebab sejak dari kandungan ibunya sampai pada hari matinya, anak itu akan menjadi seorang nazir Allah.” Lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, dan diberinya nama Simson. Anak itu menjadi besar dan Tuhan memberkati dia. Mulailah hatinya digerakkan oleh Roh Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Mulutku penuh dengan puji-pujian untuk mengidungkan kemuliaan-Mu.
Ayat. (Mzm 71: 3-4a.5-6ab.16-17)
1. Jadilah bagiku Gunung Batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab engkaulah bukit batu dan pertahananku. Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.
2. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.
3. Aku datang dengan keperkasaan Tuhan Allah, hendak memasyhurkan hanya keadilan-Mu saja! Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. O Tuhan, Tunas Isai, yang menjulang di tengah bangsa-bangsa, bebaskanlah kami, dan jangan berlambat. Alleluya

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:5-25)

"Kelahiran Yohanes Pembaptis diberitahukan oleh Gabriel."

Di zaman Herodes, raja Yudea, hiduplah seorang imam bernama Zakharia, dari kalangan imam Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. Keduanya hidup benar di hadapan Allah, dan hidup menurut segala perintah serta ketetapan dengan tidak bercacat. Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet itu mandul, dan keduanya telah lanjut usia. Sekali peristiwa, waktu tiba giliran kelompoknya, Zakharia melakukan tugas sebagai imam di hadapan Allah. Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Allah dan membakar ukupan di situ. Pada saat pembakaran ukupan itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Melihat kejadian itu Zakharia terkejut dan menjadi takut. Tetapi malaikat itu berkata kepadanya, “Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan; Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu, dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya. Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan, dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras; ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati para bapa berbalik kepada anak-anaknya, dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar. Dengan demikian ia menyiapkan suatu umat yang layak bagi Tuhan.” Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu, “Bagaimanakah aku tahu bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua, dan isteriku pun sudah lanjut umurnya.” Jawab malaikat itu kepadanya, “Akulah Gabriel yang melayani Allah. Aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. Sesungguhnya, engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai pada hari semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang pada waktunya akan terbukti kebenarannya.” Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka begitu heran bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci. Lalu Zakharia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu. Ketika selesai masa tugasnya, ia pulang ke rumah. Tak lama kemudian mengandunglah Elisabet, isterinya, dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri. Katanya, “Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku! Sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
  
· Hari ini ditampilkan tokoh Zakharia, orang yang setia dalam beribadah kepada Tuhan, yang beristerikan Elisabeth. Sebagai suami-isteri kiranya mereka berdua mendambakan anugerah Tuhan berupa anak, namun sampai usia lanjut/lansia mereka tidak dianugerahi anak. Pada suatu hari terjadilah mujizat, yaitu doanya dikabulkan dan Elisabeth dalam usia tuanya mengandung dan akan melahirkan seorang anak. Begitu luar biasa anugerah Tuhan sehingga membuat Zakharia kurang percaya dan menerima hukuman menjadi bisu sampai anak yang dikandung oleh Elisabeth lahir dari kandungannya. Berdoa memang tidak mudah, kebanyakan orang berdoa hanya menghafalkan teks doa atau formalistis belaka. Jika kita sungguh berdoa, maka apa yang kita mohon kepada Tuhan melalui doa pasti dikabulkan, dan jangan heran ketika pengabulan doa diluar bayangan atau dugaan kita. Pengabulan doa kita atau anugerah Tuhan pada umumnya menuntut kita untuk berubah, dan tentu saja berubah ke arah yang (lebih) baik, dan untuk itu menuntut perjuangan dan pengorbanan kita. Pada umumnya orang-orang masa kini enggan atau pelit dalam hal perjuangan dan pengorbanan serta lebih cenderung cari enaknya sendiri. Tidak siap sedia untuk berubah pasti akan ketinggalan atau terlindas oleh perkembangan zaman, maka hendaknya kita semua senantiasa siap sedia untuk berubah. Ingat dan sadari bahwa yang abadi di dunia ini adalah perubahan, segala sesuatu berubah begitu cepat.
  
"Malaikat TUHAN menampakkan diri kepada perempuan itu dan berfirman kepadanya, demikian: "Memang engkau mandul, tidak beranak, tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram." (Hak 13:3-4). Kutipan ini kiranya baik untuk menjadi permenungan atau refleksi bagi para ibu yang sedang mengandung. Mereka yang sedang mengandung renungkan dan hayati pesan ini: "Peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram." Dengan kata lain para ibu yang sedang mengandung kami harapkan dalam hal makan dan minum mengkonsumsi yang sungguh bergizi, agar tubuh dalam keadaan sehat, segar-bugar, dan yang perlu diperhatikan adalah agar anda mempunyai air susu yang sehat, yang akan menjadi makanan dan minuman utama bagi bayi atau anak yang tidak lama kemudian akan segera lahir dari kandungan anda. Kami sungguh berharap kepada rekan-rekan perempuan, entah yang sedang mengandung atau mereka yang akan hidup berkeluarga, untuk memperhatikan gizi makanan dan minuman yang ada konsumsi. Jika anda tidak sehat dan segar-bugar, maka ketika mengandung akan mengalami masalah dan membahayakan janin yang ada dalam kandungan anda. Kami juga berharap agar anak-anak atau bayi dapat menikmati air susu ibu yang sehat dan memadai waktunya, jauhkan pemberian air susu instant atau susu sapi bagi anak-anaknya anda pada usia balita.
  
"Jadilah bagiku gunung batu, tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku; sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku.Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik." (Mzm 71:3-4a)
  
Rm. Ign Sumarya, SJ - 19 Desember 2012

Selasa, 18 Desember 2012 Hari Biasa Pekan Khusus Adven

Selasa, 18 Desember 2012
Hari Biasa Pekan Khusus Adven


“Jagalah hatimu bersih, dan Tuhan akan melindungi kamu” (Tomas a Kempis)


Antifon Pembuka

Kristus Raja kita akan datang. Ia diwartakan Yohanes sebagai Anak Domba yang dinanti-nantikan.

Doa Pagi


Tuhan, aku mohon kepada-Mu, tumbuhkanlah tunas adil kepada seluruh umat-Mu. Dengan begitu dunia ini sungguh menjadi kerajaan-Mu di mana keadilan dapat dirasakan oleh setiap hati. Amin.


Harapan Yeremia membangkitkan bangsa Israel untuk memiliki dan tinggal di tanah airnya sendiri, bukan lagi sebagai orang-orang terbuang atau sebagai budak akibat perang. Baginya, itulah Tuhan yang adil. Bukan sekadar janji, Tuhan sendiri datang dengan keadilan, kebenaran, pembebasan dan menjanjikan hidup yang tenteram, dalam diri Yesus Kristus, Sang Mesias.

Bacaan dari Kitab Yeremia (23:5-8)
  
"Aku akan menumbuhkan Tunas Adil bagi Daud."
   
Beginilah firman Tuhan, “Sesungguhnya, waktunya akan datang, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas Adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana, dan akan melakukan keadilan serta kebenaran di negeri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah nama yang diberikan orang kepadanya: Tuhan Keadilan kita. Sebab itu, beginilah firman Tuhan, waktunya akan datang bahwa orang tidak lagi mengatakan ‘Demi Tuhan yang hidup, yang menuntun orang Israel keluar dari tanah Mesir’, melainkan ‘Demi Tuhan yang hidup, yang menuntun dan membawa pulang keturunan kaum Israel keluar dari tanah utara dan dari segala negeri ke mana Allah telah mencerai-beraikan mereka’; maka mereka akan tinggal di tanahnya sendiri.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 809
Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah rahim.
atau
Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya, dan damai sejahtera berlimpah sampai selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 72:1.2.12-13.18-19)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.
3. Terpujilah Tuhan, Allah Israel, hanya Dia yang melakukan perbuatan ajaib! Terpujilah nama-Nya yang mulia selama-lamanya, dan kiranya kemuliaan-Nya memenuhi seluruh bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. O Tuhan, pemimpin umat, yang memberikan hukum kepada Musa di Sinai, datanglah dan bebaskanlah kami dengan lengan perkasa.

Yusuf adalah orang pertama yang menjadi pintu kedatangan Immanuel, sesudah Maria. Jika Maria adalah pintu gerbangnya, Yusuf merupakan pintu depan. Keraguannya dijawab oleh malaikat Tuhan, yang memastikan bahwa buah kandungan Maria adalah karya Roh Kudus. Suatu keputusan yang sulit, tetapi akhirnya Yusuf berhasil mengalahkan nalurinya sebagai seorang laki-laki. Yusuf mengambil Maria sebagai isteri legal, demi Yesus, Penyelamat dunia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (1:18-24)

  
"Yesus akan lahir dari Maria yang bertunangan dengan Yusuf anak Daud."
   
Kelahiran Yesus Kristus adalah sebagai berikut: Pada waktu Maria, ibu Yesus, bertunangan dengan Yusuf, ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf, suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Hal itu terjadi supaya genaplah firman Tuhan yang disampaikan oleh nabi: “Sesungguhnya anak dara itu akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamai Dia Immanuel” yang berarti: Allah menyertai kita. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Rencana Tuhan kadang sulit kita mengerti dengan nalar kita. Kemampuan pikiran kita sangat terbatas bila harus mengerti semua rencana Tuhan. Memang, iman tidak memerlukan jawaban yang serba jelas. Iman menuntut penyerahan diri dan ketaatan kepada kehendak Tuhan. Yusuf menjadi model bapa yang taat kepada rencana Tuhan. Berkat ketaatan Yusuf, Yesus dapat lahir ke dunia dengan lancar. Bagaimana ketaatan iman kita pada kehendak Allah?

Doa Malam
Tuhan, tolonglah aku untuk semakin tulus hati dalam bertindak dan melayani sesama. Mampukan aku mendengarkan sabda-Mu dalam hidup harianku sehingga aku boleh mengalami kehadiran-Mu setiap saat. Amin.

RUAH

Persiapkan hati menjelang datangnya Tuhan!

Belum lama ini di TV sering diberitakan tentang adanya ‘kunjungan mendadak’ yang dilakukan oleh bapak gubernur DKI Jakarta, Bp. Jokowi, ke tempat-tempat tertentu di ibukota. Umumnya kunjungan dimaksudkan agar bapak gubernur mengetahui keadaan yang riil di lapangan, dan keadaan ini kemudian dievaluasi untuk dapat diperbaiki ataupun ditingkatkan, jika itu berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat. Menarik untuk disimak bahwa dalam kunjungan yang mendadak itu, adakalanya terlihat bahwa yang dikunjungi tidak siap, atau bahkan tidak ada di tempat.
   
Sesungguhnya, dari liputan sederhana ini kita dapat menarik suatu pelajaran tertentu. Sebab hal ‘kedatangan mendadak’ tersebut dapat terjadi dalam kehidupan rohani kita. Ya, Tuhan Yesus dapat datang kembali di saat yang tidak kita duga. Sudahkah kita siap menyambut kedatangan-Nya? Di akhir tahun liturgi, Gereja Katolik merenungkan tentang kematian dan akhir zaman yang mengarahkan pandangan kita akan kedatangan Kristus yang kedua kalinya bagi kita, sambil mempersiapkan hati untuk menyambut perayaan kedatangan Kristus yang diperingati setiap hari Natal.

Pengertian Adven

Kata “Adven” berasal dari kata Latin ‘adventus, advenio‘ (bahasa Yunani-nya parousia), artinya ‘kedatangan’. Maka fokus masa Adven adalah kedatangan Mesias, yaitu Yesus Kristus. Maka doa- doa penyembahan dan bacaan Kitab Suci tidak saja mempersiapkan kita secara rohani akan kedatangan-Nya (untuk memperingati kedatangan-Nya yang pertama) tetapi juga mempersiapkan kedatangan-Nya yang kedua. Itulah sebabnya bacaan Kitab Suci pada masa Adven diambil dari Perjanjian Lama yang mengharapkan kedatangan Mesias dan Perjanjian Baru yang mengisahkan kedatangan Kristus untuk menghakimi semua bangsa. Demikian juga, tentang Yohanes Pembaptis, sang perintis yang membuka jalan bagi kedatangan Kristus Sang Mesias.
  
Masa Adven adalah masa empat minggu sebelum hari Natal, ketika Gereja merayakan kedatangan Kristus yang pertama dan mengharapkan kedatangan-Nya yang kedua. Hari pertama Adven dapat jatuh antara tanggal 27 November sampai 3 Desember.

Makna masa Adven

Katekismus Gereja Katolik menjelaskan tentang makna masa Adven sebagai berikut:
KGK 524 Ketika Gereja merayakan liturgi Adven setiap tahunnya, ia menghadirkan kembali pengharapan di jaman dahulu akan kedatangan Mesias, sebab dengan mengambil bagian di dalam masa penantian yang panjang terhadap kedatangan pertama Sang Penyelamat, umat beriman memperbaharui kerinduan yang sungguh akan kedatangan-Nya yang kedua. Dengan merayakan kelahiran sang perintis [Yohanes Pembaptis] dan kematiannya, Gereja mempersatukan kehendaknya: “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.”(Yoh 3:30)
Dengan demikian masa Adven merupakan masa menantikan kelahiran Kristus/ penjelmaan-Nya menjadi manusia. Masa Adven ini bukan bagian dari masa Natal, tetapi merupakan persiapannya. Oleh karena itu, masa Adven merupakan masa pertobatan (menyerupai masa Prapaska), sebab memang pertobatan-lah yang diserukan oleh Yohanes Pembaptis agar kita dapat menyambut Kristus Sang Penyelamat. Ciri- ciri perayaan masa Adven adalah tenang dan sederhana, tidak semeriah masa biasa, sebab penekanannya adalah pertobatan yang diwarnai oleh pengharapan akan kedatangan Tuhan.
      
Budaya sekular di sekitar kita dan juga banyak gereja- gereja non- Katolik merayakan hari Natal yang berdiri sendiri, terlepas dari masa Adven dan masa oktaf Natal sampai Epifani. Namun sesungguhnya hari Natal tidak dimaksudkan sebagai hari yang berdiri sendiri, tetapi sebagai perayaan yang tidak terlepas dari penanggalan tahunan liturgis. Natal sebagai perayaan Inkarnasi Tuhan Yesus perlu dipersiapkan terlebih dahulu pada masa Adven. Sebab masa Adven merupakan masa peringatan akan penghiburan yang diberikan Tuhan dan kesempatan di mana kita menyesuaikan diri dengan kehendak Tuhan, seperti halnya ketika para patriarkh, para nabi dan raja menanti dengan penuh pengharapan akan janji Allah yang akan mengutus Putera-Nya menjadi manusia.

Latar belakang Kitab Suci

Perjanjian Baru menyatakan Yesus sebagai Mesias bangsa Yahudi, meskipun Yesus bukanlah Mesias yang diharapkan oleh kebanyakan orang Yahudi pada saat itu. Sebab bangsa Yahudi saat itu menantikan Mesias yang dapat mengusir bangsa Romawi yang menjajah mereka. Injil dengan jelas menyatakan bahwa Kristus tidak datang untuk mendirikan Kerajaan di dunia atau untuk membebaskan orang- orang Yahudi dari penjajahan Romawi; tetapi Ia mewartakan Kerajaan Surga bagi bangsa Yahudi dan bangsa non- Yahudi. Meskipun jemaat perdana mengakui bahwa Yesus telah berjaya di dalam Gereja-Nya namun mereka mengakui bahwa segala hal belum sepenuhnya takluk kepada-Nya, sehingga masih ada penggenapan Kerajaan-Nya di masa mendatang (lih. KGK 680). Oleh karena itu, para jemaat perdana menantikan dengan rindu kedatangan Kristus yang kedua dalam kemuliaan-Nya, untuk mencapai kemenangan sempurna kebaikan atas kejahatan, ketika Kristus akan mengadili semua orang, baik yang hidup dan yang mati (lih. KGK 681, 682) dengan keadilan dan kasih yang sempurna. Maka bacaan Kitab Suci inilah yang mendasari masa Adven.
    
Kitab Suci mengajarkan agar kita mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan. Persiapan diri yang dimaksud adalah ‘berjaga-jaga’, karena memang inilah yang diperintahkan oleh Kristus untuk menyambut kedatangan-Nya (lih. Mat 24:42. Mat 25:13; Mrk 13:33). ‘Berjaga- jaga’ di sini maksudnya adalah untuk mengarahkan pandangan kita kepada hal- hal surgawi, dan bukan kepada hal- hal duniawi, pesta pora, dan dosa, seperti yang dilakukan orang banyak pada jaman nabi Nuh (lih. Mat 24:37-39, Kej 6:5-13). Dengan demikian masa Adven merupakan masa pertobatan, di mana kita dipanggil Allah untuk kembali ke jalan Tuhan. Adven adalah kesempatan untuk menumpas gunung dan bukit kesombongan hati kita, maupun menimbun lembah kekecewaan dan luka-luka batin kita, agar semua yang berliku diluruskan dan yang berlekuk diratakan (lih. Luk 3:5-6) agar kita siap menyambut Kristus. Dengan demikian kita akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.

Latar Belakang Sejarah

Referensi pertama tentang perayaan Adven terjadi pada abad ke-6. Sebelumnya, terdapat perayaan- perayaan dan puasa yang menyerupai masa Adven kita saat ini. St. Hilarius dari Poitiers (367) dan Konsili Saragossa di Spanyol (380) menjabarkan tentang tiga minggu masa puasa sebelum Epifani. Paus St. Leo Agung banyak berkhotbah tentang ‘masa puasa pada bulan kesepuluh (yaitu bulan Desember)’ sebelum hari Natal. Gelasian Sacramentary (750) memberikan bacaan liturgi bagi lima Minggu sebelum hari Natal, juga Rabu dan Jumat. Akhirnya Gereja Barat memutuskan untuk menentukan 4 Minggu pada masa Adven, yang dimulai dari akhir November atau awal Desember sampai hari Natal.
    
Gereja- gereja Timur juga melakukan puasa untuk menyambut Natal. Masa puasa ini lebih panjang dari masa Adven yang dirayakan oleh Gereja Barat, yaitu dimulai pada pertengahan bulan November. Maka Adven, atau masa puasa pada Gereja- gereja Timur ini dirayakan baik oleh Gereja Katolik, maupun gereja- gereja Orthodox.
   
Pada masa Reformasi, beberapa tokoh Protestan menolak masa peringatan/banyak hari perayaan dalam kalender liturgi Gereja, dan dengan ini memisahkan gereja mereka dari ritme perayaan liturgis yang dirayakan Gereja Katolik setiap tahunnya (kecuali gereja Lutheran yang kini mempunyai kalender liturgi yang kurang lebih sama dengan kalender liturgi Gereja Katolik). Namun demikian beberapa gereja Protestan mempertahankan masa Adven, seperti gereja Anglikan. Kemungkinan karena gerakan liturgis, ataupun sebagai reaksi akan perayaan Natal yang cenderung semakin dikomersialkan di kalangan dunia sekular, maka perayaan Adven sekarang ini menjadi semakin populer di kalangan gereja- gereja non- Katolik dan non- Orthodox. Gereja- gereja Lutheran, Anglikan, Methodis dan Presbytarians dan kelompok- kelompok evangelis telah memasukkan juga tema Adven ke dalam ibadah penyembahan mereka, walau dengan derajat yang berbeda- beda.

Mari menyiapkan hati

Maka, walaupun masa Adven tidak secara eksplisit tertulis dalam Kitab Suci, namun bukan berarti masa Adven ini tidak ada dasar Alkitabnya. Bahwa Allah selalu menginginkan umat-Nya untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan-Nya, itu bukan merupakan ‘ide baru’; tetapi memang sudah diajarkan dalam Kitab Suci. Perayaan Adven itu merupakan peringatan akan masa persiapan menyambut kelahiran Kristus dalam kedatangan-Nya yang pertama, dan penegasan masa penantian akan kedatangan Kristus yang kedua. Tidak ada yang salah jika kita mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Kristus, malah itu adalah keharusan, seperti diserukan oleh Yohanes Pembaptis, ataupun oleh Yesus sendiri, seperti telah dijabarkan di atas.
   
Kembali ke kisah kunjungan Bapak gubernur kepada pihak yang tidak siap dan tidak hadir pada saat dikunjungi. Walau liputan tidak melaporkan kejadian seluruhnya, namun dapat dimengerti jika pihak yang dikunjungi tersebut, jika diberi kesempatan kedua, tentu tidak akan mengulangi kesalahan ini. Mengapa? Karena memang selayaknya ia tidak bersikap demikian. Jika untuk kedatangan bapak gubernur saja, orang- orang layak mempersiapkan diri dengan sungguh- sungguh dalam banyak hal, apalagi kita dalam menyambut Kristus, Sang Raja di atas segala raja di bumi. Sudah sepantasnya kita sebagai umat Kristiani  tidak memandang hari raya Natal sebagai hari yang berdiri sendiri, yang dapat dirayakan tanpa persiapan hati yang cukup sebelumnya. Jika kita mengamini Kristus sebagai Raja Semesta alam yang mengatasi semua pemimpin negara di dunia, tentulah Ia layak menerima penghormatan melebihi para pemimpin di dunia. Mari kita lakukan hal yang sama, mempersiapkan rumah hati kita sebaik mungkin untuk menyambut kedatangan Kristus Tuhan dan Juru Selamat kita!

Oleh: Stefanus Tay dan Ingrid Listiati 
www.katolisitas.org

Bacaan Harian 17 - 23 Desember 2012

Bacaan Harian 17 - 23 Desember 2012

Senin, 17 Desember: Hari Biasa Khusus Adven (U).

Kej 49:2.8-10; Mzm 72:1.3-4b.7-8.17; Mat 1:1-17.

Dari silsilah Yesus yang diturunkan Matius, tampaklah bahwa Yesus adalah keturunan Yehuda. Keluarga Yehuda mengalami penantian yang panjang untuk sampai pada Mesias yang dinantikan. Penantian itu membutuhkan kesetiaan dan kesabaran. Inilah makna hidup dalam pengharapan

Selasa, 18 Desember: Hari Biasa Khusus Adven (U).

Yer 23: 5-8; Mzm 72:2.12-13.18-19; Mat 1:18-24.

Imanuel berarti Allah beserta kita. Itulah yang dikehendaki Allah., bahwa Ia akan menyertai kita sampai akhir zaman. Maka, kita tidak pernah sendirian. Masalahnya adalah apakah kita sungguh terbuka untuk menyadari bahwa Allah yang penuh belas-kasih itu ada di tengah kita?

Rabu, 19 Desember: Hari Biasa Khusus Adven (U).

Hak 13:2-7.24-25a; Mzm 71:3-4a.5-6ab.16-17; Luk 1:5-25.

Meskipun Zakharia dan Elisabet sudah tua, Allah ingin menggunakan mereka untuk melahirkan seorang anak yang akan mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Maka, marilah kita juga belajar peka dan terbuka, jangan-jangan Allah juga ingin menggunakan kita sebagai alat-Nya.

Kamis, 20 Desember: Hari Biasa Khusus Adven (U).

Yes 7:10-14; Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6; Luk 1:26-38.

Salam Malaikat Gabriel kepada Perawan Maria memberikan harapan cerah kepada segala makhluk. Malaikat memberitakan kabar sukacita bahwa karya keselamatan Allah akan terlaksana. Allah akan segera memenuhi kerinduan umat manusia. Perawan Maria dipilih Allah karena kerendahan hatinya dan peri hidupnya yang saleh. Allah sangat berkenan kepadanya.

Jumat, 21 Desember: Hari Biasa Khusus Adven (U).

Kid 2:8-14 atau Zef 3:14-18a; Mzm 33:2-3.11-12.20-21; Luk 1:39-45.

Kendati Bunda Maria telah mendengar dari malaikat Gabriel tentang rencana Allah terhadap dirinya untuk mengandung Sang Juru Selamat, hal itu tidak membuatnya menjadi sombong. Dengan semangat kerendahan hati, ia rela bersusah-susah untuk berbagi berkat dan penghiburan dengan mengunjungi Elizabet, sepupunya. Bunda Maria bukan hanya teladan dalam hal iman, tetapi juga dalam kerendahan hati.

Sabtu, 22 Desember: Hari Biasa Khusus Adven (U).

1Sam 1:24-28; MT 1Sam 2:1.4-5.6-7.8abcd; Luk 1:46-56.

Maria menyadari bahwa ia hanyalah alat yang dipakai Allah. Maka, Maria memuji dan memuliakan Allah dengan melambungkan kidungnya. Saat ini, Allah juga ingin memakai kita. Bersyukurlah dan pujilah Allah karena tugas yang diembankan-Nya kepada kita.

Minggu, 23 Desember: Hari Minggu Adven IV (U).

Mi 5:1-4a; Mzm 80:2ac.3b.15-16.18-19; Ibr 10:5-10; Luk 1:39-45.

Kendati Bunda Maria telah mendengar dari malaikat Gabriel tentang rencana Allah terhadap dirinya untuk mengandung Sang Juru Selamat, hal itu tidak membuatnya menjadi sombong. Dengan semangat kerendahan hati, ia rela bersusah-susah untuk berbagi berkat dan penghiburan dengan mengunjungi Elizabet, sepupunya. Bunda Maria bukan hanya teladan dalam hal iman, tetapi juga dalam kerendahan hati.

Senin, 17 Desember 2012 Hari Biasa Khusus Adven

Senin, 17 Desember 2012
Hari Biasa Khusus Adven

Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia. --- Mzm 72:17

Antifon Pembuka (bdk. Yes 49:13)

Hendaklah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, karena Tuhan datang mengasihani umat-Nya yang tertindas.

Doa Pagi


Terima kasih, ya Tuhan, atas orang tua yang Engkau berikan kepadaku. Limpahkanlah rahmat yang mereka butuhkan dalam hidup sehari-hari. Kiranya Engkau memenuhi harapan mereka terutama terhadap anak-anak mereka. Amin.


Elia dan para nabi diutus Allah untuk memaklumkan datangnya Kerajaan Allah. Segenap umat hendaknya mempersiapkan diri. Mereka harus meninggalkan kebiasaan lama yang penuh dosa. Rahmat baru telah disediakan bagi semua orang. Yohanes Pembaptis membuka jalan bagi datangnya Kerajaan Allah dalam diri Yesus Kristus. Mari kita membuka hati dan budi agar rahmat Tuhan mengalir dalam hidup kita. Kita pun boleh menjadi saluran berkat bagi sesama.


Bacaan dari Kitab Kejadian (49:2.8-10)

"Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda."

Ketika mendekati ajalnya, Yakub memanggil anak-anaknya dan berkata, “Berhimpunlah kamu dan dengarlah,; ya anak-anak Yakub, dengarlah kepada Israel ayahmu. Yehuda, engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu. Yehuda, engkau ini seperti anak singa: setelah menerkam engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; engkau meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau singa betina; siapakah yang berani membangunkannya? Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda, atau pun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai datanglah dia yang berhak atasnya, dan kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 809
Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah rahim.
atau
Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya, dan damai sejahtera berlimpah sampai selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 72:1-4ab.7-8.17; R:7; 2/4)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran. Kiranya ia memberikan keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu; kiranya ia menolong orang-orang miskin.
3. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi!
4. Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.

Bait Pengantar Injil, do = d, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. O Tuhan yang Mahabijaksana, semuanya Kauatur dengan lembut dan perkasa; datanglah dan bimbinglah langkah kami.

Ada tiga kali dari empat belas keturunan dari Abraham sampai Kristus. Menarik, bahwa silsilah ini mencantumkan nama-nama yang tidak selalu "baik" sebagai tokoh Kitab Suci. Yang ingin dinyatakan adalah bahwa rencana Allah tak tergoyahkan oleh kelemahan dan kerapuhan manusiawi. Allah memiliki rencana yang tak terbatalkan, juga saat orang-orang yang berperan dalam rencana-Nya bukan selalu orang baik. Kuasa Allah sungguh mengagumkan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (1:1-17)
"Silsilah Yesus Kristus, anak Daud."

Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya. Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram. Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon. Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai. Isai memperanakkan Raja Daud, Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria. Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa. Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia. Uzia memperanakan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia. Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia. Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel. Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor, Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud. Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub. Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Jadi seluruhnya ada empat keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Budaya Batak sangat kental dengan ikatan marga. Marga ini menyatukan kekerabatan di mana pun mereka berada. Suasana kekerabatan dalam satu rumpun sangat mendominasi pesta adat. Silsilah Yesus disatukan dalam kekerabatan wangsa Daud. Allah menjanjikan datangnya Mesias, Sang Penebus dari wangsa Daud. Karya keselamatan Allah dinyatakan melalui banyak keturunan bangsa-bangsa. Bagaimana hubungan kekerabatan dalam keluarga dengan hidup iman kita?

Doa Malam

Allah Bapa surgawi, kami mengucap syukur kepada-Mu, atas anugerah yang telah Engkau limpahkan kepada kami. Kami telah menjadi anak bangsa Indonesia yang diperkaya oleh kehadiran berbagai suku bangsa dan bahasa dengan segala adat-istiadatnya. Namun, sebagai anak-anak-Mu, ya Allah, kami telah diperkaya setelah mengenal kasih karunia Tuhan kami Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kami menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kami menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya. Semoga selama Tahun Iman ini kami pun terus bertumbuh dan bertambah kaya dalam iman akan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin.
  
RUAH

Kobus: Minggu, 16 Desember 2012




silahkan klik gambar untuk memperbesar

Minggu Adven III/C – 16 Desember 2012



Minggu Adven III/C – 16 Desember 2012
Zef 3:14-18a; Flp 4:4-7; Luk 3:10-18

Hari ini sudah Minggu Adven III. Hari Raya Natal, sudah semakin dekat. Maka, kita diajak untuk semakin bersungguh-sungguh mempersiapkan pesta kelahiran Tuhan. Tentu, banyak hal telah kita lakukan. Panitia Natal tinggal melalukan pengecekan akhir untuk memastikan bahwa perayaan Natal akan berjalan dengan baik. Rancangan dan bangunan Gua Natal yang tahap demi tahap telah dimulai sejak Adven I sudah ada bentuknya yang jelas. Lingkungan-lingkungan juga sudah merencanakan aksi natal sebagai wujud solidaritas dan syukur kita atas pemberian diri Allah dalam inkarnasi Putera-Nya. Hati kita juga sudah kita siapkan dan kita bersihkan melalui sakramen pengakuan dosa. Apalagi yang masih kurang?
Bacaan-bacaan hari ini mengajak kita untuk memperdalam persiapan kita. Natal merupakan peristiwa Tuhan hadir dan tinggal di tengah-tengah kita, sebagaimana dinubuatkan dalam kitab Zefanya (Zef 3:14-18a). “Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membarui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena Engkau seperti pada hari pertemuan raya” (ay.17.18a). Salah satu hal penting yang dianugerahkan Tuhan melalui kedatangan-Nya di tengah-tengah kita adalah pembaruan hidup. “Ia membarui engkau dalam kasih-Nya” (ay.17b).
Langkah pembaruan hidup itu telah kita mulai dengan masuk ke bilik pengakuan dan mengaku dosa. Kita telah datang kepada Allah yang maharahim, mengakukan dan menyesali dosa-dosa kita dan berjanji dengan pertolongan rahmat-Nya hendak memperbaiki hidup kita dan tidak akan berbuat dosa lagi (bdk. Doa Tobat). Langkah pembaruan hidup ini diteguhkan oleh bacaan Injil (Luk 3:10-18) yang menyatakan bahwa orang perlu sejenak meninggalkan keramaian hidup dan menemukan ketenangan batin agar dapat sungguh-sungguh memperbaruai diri, sebagaimana banyak orang yang datang kepada Yohanes Pembaptis di padang gurun. Mereka meninggalkan hingar-bingarnya kota Yerusalem dan pergi ke padang gurun untuk “nyepi” sehingga mendapatkan keheningan dan kebeningan.
Dalam ketenangan batin itulah, orang akan lebih peka untuk mendapatkan pertolongan ilahi guna memperbarui diri. Dengan penuh kesungguhan mereka mendengarkan pewartaan Yohanes pembaptis, “Bertobatlah ... Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.... yang berliku-liku diluruskan, yang berlekuk-lekuk diratakan ... hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan!” (Luk 3:3-5.8). Kemudian, dari lubuk hati yang terdalam mereka bertanya, “apakah yang harus kami perbuat?” (ay.10.12.14). Pertanyaan ini menunjukkan adanya keterbukaan hati untuk memperbarui dan memperbaiki hidup.
Menanggapi kesungguhan dan keterbukaan hati banyak orang untuk memperbarui dan memperbaiki diri ini, Yohanes Pembaptis memberikan cara-cara praktis yang sesuai dengan situasi masing-masing. Yang serba berkecukupan diajak berbagi kepada yang berkekurangan (ay.11); yang mem­punyai wewenang menarik pajak diajak berlaku jujur dan adil (ay.13); yang memiliki kekuasaan dan senjata diajak untuk tidak melakukan kekerasan dan tidak serakah (ay.14).
Sekarang, bagaimana pesan Injil ini dapat kita terapkan dan kita hayati dalam hidup kita pada zaman sekarang? Pertama, harus kita sadari bahwa pertobatan yang sungguh hanya dapat terjadi kalau niat untuk memperbaiki dan memperbarui hidup itu kita lakukan dalam suasana hati yang tenang, hening dan bening. Maka, kita harus mengikuti jejak Yohanes dan para pengikutinya yang berani meninggalkan keramaian kota Yerusalem untuk masuk dalam kesunyian padang gurun. Di tengah kesibukan dan kehidupan kita yang serba ramai ini, kita harus berani sejenak menarik diri dengan rutin, tekun dan setia untuk mengalami keheningan doa sehingga kita lebih peka pada kehendak Tuhan dan lebih terbuka pada bimbingan-Nya. Tuhan akan menolong kita untuk meluruskan jalan hidup kita dan menimbun lubang-lubang penghayatan iman kita, serta meratakan hati kita yang seringkali “nggronjal” karena terlalu mudah emosi dan reaktif. Dengan demikian, pertobatan dan pembaruan hidup merupakan kerjasama antara rahmat Tuhan dan usaha-usaha kita.
Kedua, langkah pembaruan hidup juga harus kita lakukan secara konkret dengan penghayatan moralitas yang baik. Dalam hal ini, anjuran Yohanes Pembaptis dalam Injil dapat dimaknai sebagai ajakan untuk memikirkan dan menghayati bahwa kelebihan atau kekayaan material menuntut peng-amal-an, bukan penimbunan; dan kedudukan serta kekuasaan tidak dapat dilepaskan dari kewajiban untuk menjalankannya dengan jujur dan adil demi kesejahteraan bersama. Inilah prinsip moral yang berlaku di mana-mana dan kapan saja. Maka, pembaruan hidup yang secara konkret dapat kita lakukan adalah memperhatikan sesama dengan melakukan amal kasih, hidup secara jujur dan adil, serta menghindakan diri dari segala bentuk kekerasan dan keserakahan.
Marilah, kedua langkah pertobatan dan pembaruan diri ini, kita nyatakan “kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Maka damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus” (Flp 4:6-7).

Ag. Agus Widodo, Pr

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy