| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Masuknya Tuhan kita ke Yerusalem

 


Bayangkan masuknya Yesus dengan penuh sukacita dan kemenangan ke Yerusalem. Kerumunan orang yang bersorak-sorai berbaris di sepanjang jalan di mana Dia mendekat, menunggangi seekor anak keledai. Ranting-ranting pohon palem dan zaitun dikibarkan tinggi-tinggi, sementara sekelompok anak-anak berseru: Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi! (Bdk. Mat 21:9) Di tengah semua kegembiraan ini, Yesus tampak asyik dan tidak terikat. Dalam representasi adegan ini, seorang seniman terkenal melukis sebuah salib besar di kejauhan, jauh melampaui kerumunan orang yang bersorak-sorai. Penglihatan ilahi Yesus tentu saja melihat salib ini. Dia tahu bahwa dalam beberapa hari Dia akan ditangkap sebagai penjahat dan disalib di antara dua pencuri. Rasa tidak berterima kasih manusia terhadap Penebus ilahi bahkan sampai sejauh ini. Kita juga akan mendapatkan saat-saat kebahagiaan dan kemenangan dalam hidup. Namun, seperti Yesus, kita tidak boleh terlalu percaya pada kegembiraan dan penaklukan dunia ini. Peringatan Roh Kudus bahwa “kegembiraan dapat berakhir dengan dukacita” (Ams. 14:13), sayangnya, terlalu benar. Kebahagiaan duniawi hanya berlangsung sebentar dan berakhir dengan duka. Jadi kita harus mencari kebahagiaan sejati dan abadi yang berasal dari rahmat Ilahi dan dari keselarasan terus-menerus dengan kehendak Tuhan. Kebahagiaan ini tidak akan pernah berlalu, melainkan akan abadi di Surga.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Pembentukan Karakter Kristen

 

1. Temperamen kita sering kali menjadi beban bagi diri kita sendiri dan terkadang menjadi sumber gangguan bagi orang lain. Jika kita tidak berbuat apa-apa, hal ini bisa menjadi penyebab kegagalan atau perilaku ekstrem kita yang kemudian kita sesali. Oleh karena itu, perlu dibentuk karakter yang sesuai dengan prinsip-prinsip Kristiani. Kita tidak dalam bahaya kehilangan individualitas kita dengan melatih karakter kita dengan cara ini. Anugerah Tuhan tidak mengubah alam, tetapi meninggikan dan menyempurnakannya. Hal ini seperti tunas yang kita tanam di tanah yang belum digarap dalam diri kita sendiri. Buah pertama mungkin terasa asam, tetapi lama kelamaan akan menjadi lebih manis, namun tetap mempertahankan rasa dan aroma esensial dari tanaman induk. St Hieronimus adalah seorang yang keras kepala dan degil, dan ia tetap demikian bahkan setelah kasih karunia Allah telah mengubah dirinya dan menjadikannya suci. Namun sifat kasarnya pada saat yang sama dilunakkan dan diperkuat oleh rahmat ilahi. St Agustinus mempunyai kecerdasan dan hati yang besar. Ketika ia meninggalkan kesesatan filosofis dan kesombongan duniawi untuk mendedikasikan karunia-karunia ini untuk melayani Tuhan, ia mencapai kedalaman pemikiran yang belum pernah dicapai oleh kebijaksanaan Kristen. Kita harus berperilaku dengan cara yang sama. Jika kita mudah marah, kita harus mengubah kecenderungan marah ini menjadi kebencian terhadap dosa. Jika kita pada dasarnya antusias, kita harus mengubah antusiasme kita menjadi kasih kepada Tuhan dan sesama. Jika kita memiliki semangat yang tinggi dan energik, kita hendaknya mengabdikan diri kita pada pekerjaan baik demi keselamatan kita sendiri dan kerasulan bagi jiwa-jiwa. Seberapa jauh kemajuan yang telah kita capai dalam transformasi karakter kita secara Kristiani? Mari kita periksa kemajuan kita dan bertekad untuk berbuat lebih baik.

2. Santo Fransiskus de Sales menulis sebagai berikut dengan kesederhanaannya yang biasa: “Telah ditemukan cara untuk membuat kacang almond yang pahit menjadi manis, dengan menusuk bagian bawahnya dan memeras sarinya. Mengapa kita tidak bisa membuang kecenderungan jahat kita untuk membuat diri kita lebih baik? Tidak ada orang yang pada dasarnya begitu baik sehingga kebiasaan buruk bisa membuat kita menjadi lebih baik, tidak sama sekali merusaknya. Demikian pula, tidak ada orang yang begitu buruk sifatnya sehingga ia tidak dapat dilatih dalam kebaikan atas karunia Tuhan dan ketekunannya sendiri." Santo Fransiskus de Sales tidak mengajarkan hal ini hanya dalam teori, namun ia menerapkan nasihatnya dalam praktik hingga tingkat yang heroik dalam hidupnya sendiri. Secara alami dia dikaruniai dengan watak yang kuat dan penuh kebencian, dan dia menjadi malaikat yang lemah lembut dan ramah. Sejak masa mudanya dia menyadari cacat dalam karakternya. Ia sendiri mengaku berjuang melawan mereka selama dua puluh dua tahun dengan pertolongan Tuhan. Dia mencapai titik di mana dia dapat tetap diam ketika beliau dihina dan menahan diri untuk tidak membela diri ketika dia difitnah, karena dia telah memperoleh kedamaian batin dan sikap yang sangat tenang. Kelembutan karakter ini memampukan dia untuk mempertobatkan lebih dari tujuh puluh ribu bidah, memenangkan kembali orang-orang berdosa yang keras kepala kepada Yesus Kristus, dan membakar banyak jiwa dengan kasih Allah. Kita harus banyak belajar darinya.

3. Ketika Yesus menawarkan diri-Nya sebagai Model Ilahi kita, Dia menggunakan kata-kata ini: “Belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati.” (Mat. 11:29) Kerendahan hati dan kelemahlembutan merupakan sifat penting dari karakter Kristen. Siapa pun yang tidak berhasil memperolehnya berarti membangun di atas pasir. Dia akan menjadi siksaan bagi orang lain dan juga dirinya sendiri. Yesus juga menunjukkan hal ini, karena setelah Dia bersabda: “Belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati,” Dia menambahkan: “dan jiwamu akan mendapat ketenangan.” (Ibid.) Dengan kata lain, Dia memberi tahu kita bahwa hanya dengan syarat inilah kita akan menemukan kedamaian rohani. Ketika kita telah mencontohkan karakter kita berdasarkan kerendahan hati dan kelembutan-Nya, kita akan berkobar dengan kasih kepada Tuhan dan sesama kita. Hanya dengan cara itulah kita akan berhasil memperoleh karakter Kristiani yang sejati dan mendalam.— —Antonio Kardinal Bacci, Meditasi untuk Setiap Hari, 1959.
 
 
   Antonio Bacci  (4 September 1885 – 20 Januari 1971) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma asal Italia. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes XXIII

Minggu, 24 Maret 2024 Hari Minggu Palma - Mengenangkan Sengsara Tuhan

 
Minggu, 24 Maret 2024
Hari Minggu Palma - Mengenangkan Sengsara Tuhan
   
Diri kita sendirilah yang harus dihamparkan di bawah kaki Kristus, dan bukannya pakaian atau ranting tak bernyawa atau tunas batang pohon. --- St Andreas dari Kreta
   
BACAAN PERARAKAN  
   
Susunan Liturgi Minggu Palma yang lengkap untuk bahasa Indonesia silahkan membuka Buku Misa Minggu dan Hari Raya, Kanisius 2011, mulai halaman 315, bahasa Inggris, "The Roman Missal, Third Edition" mulai halaman 273.

         
Antifon Pembuka (Mat 21:9; PS 491)
   
Terpujilah Putra Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Terpujilah Yang Mahatinggi!
  
Hosanna filio David: benedictus qui venit in nomine Domini. Rex Israel: Hosanna in excelsis.
  
 
 
Pengantar
   
Hari ini kita mengawali Pekan Suci dengan merayakan Minggu Palma. Perayaan ini disebut Minggu Palma karena kita mengenangkan Yesus yang memasuki kota Yerusalem dan dielu-elukan oleh khalayak ramai dengan membawa daun palma. Konon, daun palma merupakan simbol kemenangan dan sering digunakan untuk menyatakan kemangan para martir. Maka, kalau sekarang kita menggunakan daun palma, itu karena kita menyongsong kemartiran Kristus yang mendatangkan kemenangan atas dosa dan kematian.

Marilah kita bersama-sama memohon kepada Tuhan agar Ia berkenan menguduskan dan memberkati daun-daun palma ini yang akan kita pakai untuk mengiringi Kristus dalam menyongsong sengsara-Nya demi keselamatan kita.
 

  

Diocese of Siouxfall

Inilah Injil Suci menurut Markus (11:1-10)
  
"Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan."
        
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari. Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini." Merekapun pergi, dan menemukan seekor keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan, lalu melepaskannya. Dan beberapa orang yang ada di situ berkata kepada mereka: "Apa maksudnya kamu melepaskan keledai itu?" Lalu mereka menjawab seperti yang sudah dikatakan Yesus. Maka orang-orang itu membiarkan mereka. Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya. Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang. Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!"

Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus) 
 

 
atau

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (12:12-16)

   
"Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan."
  
Menjelang Hari Raya Paskah, ketika orang banyak yang datang untuk merayakan pesta mendengar bahwa Yesus sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem, mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru, "Hosanna! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!" Yesus menemukan seekor keledai muda, lalu naik ke atasnya, seperti ada tertulis: Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah Rajamu datang, duduk di atas seekor keledai. Mula-mula para murid Yesus tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan, teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan mereka telah melakukannya juga untuk Dia.

Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus) 
   





         
Perarakan Daun Palma (PS 492-494)
 
Antifon Pembuka (Bdk. Yoh 12:1.12-13; Mzm 24:9-10) 
             
Enam hari sebelum Hari Raya Paskah, tatkala Tuhan memasuki Yerusalem, anak-anak menyongsong Dia. Mereka membawa daun palma dan bersorak gembira:
* Hosanna di tempat yang mahatinggi. Diberkatilah Engkau yang datang dengan membawa kerahiman berlimpah. Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi, supaya masuklah raja mulia. Siapakah itu raja mulia? Allah segala kuasa, Dialah raja mulia.
* Hosanna di tempat yang mahatinggi. Diberkatilah Engkau yang datang dengan membawa kerahiman berlimpah.  


 

 
 
  
MISA

Setelah selesai perarakan, atau upacara masuk meriah, Imam memulai misa dengan doa pembuka, hingga misa berakhir nyanyian yang digunakan adalah nyanyian sengsara 
  
Doa Pembuka  
   
I Allah yang Mahakuasa dan kekal, Engkau telah menyerahkan Juru Selamat kami yang telah menjadi manusia dan direndahkan sampai wafat di salib, sebagai teladan kerendahan bagi umat manusia. Perkenankanlah, agar kami meneladani sengsara-Nya dan pantas untuk bangkit bersama Dia, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
U Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (50:4-7)
      
   
"Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu."
      
Tuhan Allah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataanku aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabuti janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Temperamen kita

 

1. Sebagaimana setiap orang mempunyai ciri-ciri fisiknya masing-masing, ia juga mempunyai wataknya sendiri yang khas. Karakter kitalah yang membedakan kita dan menjadikan kita seperti ini. Temperamen dasar kita sendiri tidak baik atau buruk. Ini adalah watak jasmani dan rohani yang dapat mendorong kita ke arah kebajikan dan ke arah dosa. Tidak ada dua orang yang memiliki karakter yang persis sama, namun kita dapat membagi mereka ke dalam empat kategori utama. Tentu saja ini merupakan klasifikasi yang dibuat-buat, karena setiap orang, pada tingkat yang lebih besar atau lebih kecil, mempunyai atribut-atribut yang sesuai dengan masing-masing kategori.

Secara garis besar kita dapat membedakan (1) tipe optimis, (2) tipe gugup, (3) tipe koleris, dan (4) tipe apatis. Orang yang termasuk dalam kategori pertama adalah orang yang periang, lincah, cerdas, dan sering kali terburu nafsu. Mereka mudah terdorong untuk mulai membidik tujuan yang baik atau buruk, namun biasanya mereka kurang memiliki keteguhan dan kegigihan dalam mencapai tujuan. Seringkali mereka dengan antusias terjun ke dalam suatu usaha, namun meninggalkannya karena kurangnya ketekunan. Pada kategori kedua, sistem saraf berkembang hingga tingkat yang sangat baik dibandingkan dengan bagian lain dari organisme manusia. Orang-orang ini sensitif daripada aktif. Pada saat-saat stabil, mereka dapat mencapai banyak hal dalam waktu yang sangat singkat. Namun mereka mudah patah semangat. Mereka rentan terhadap depresi dan sangat menderita, terkadang murni akibat imajinasi yang tidak teratur. Mereka membutuhkan simpati dan pengertian. Karakter koleris bersifat impulsif dan penuh gairah. Mereka mempunyai kemauan yang sangat besar, namun hal ini perlu dikendalikan dan dialihkan ke jalur yang benar agar tidak meluap ke dalam segala bentuk ekses. Sebaliknya, orang yang apatis adalah orang yang bodoh dan apatis. Mereka tidak pernah terburu-buru. Mereka tidak pernah bersemangat. Mereka dingin, penuh perhitungan, dan kurang antusias. Namun mereka adalah tuan bagi diri mereka sendiri dan jika mereka cerdas dan mampu, mereka dapat melakukan banyak pekerjaan dengan sedikit usaha dan berhasil keluar dari situasi yang paling sulit. Alangkah bermanfaatnya bagi manusia untuk mempelajari dan mengenal tabiatnya sendiri agar mampu membentuknya sebagaimana mestinya.

Orang Kudus hari ini: 23 Maret 2024 St. Turibius dari Mogrovejo

 
 
Public Domain

 Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, hari ini Gereja memperingati St. Turibius dari Mogrovejo, seorang imam Spanyol yang akhirnya menjadi seorang misionaris dan diangkat sebagai Uskup Agung Lima, yang sekarang disebut Peru. St Turibius dari Mogrovejo benar-benar seorang hamba Tuhan yang rendah hati dan berkomitmen, yang kesalehan dan ketaatan pribadinya kepada Tuhan, kasih kepada-Nya dan kasih kepada sesamanya mengilhami banyak orang yang mengikuti jejak dan teladannya. Dia diangkat menjadi uskup agung Lima, Peru, pada tahun 1580. St Turibius dari Mogrovejo menghabiskan banyak waktu memperhatikan kawanannya, mengajar mereka tentang iman dan katekisasi mereka, dan menurut sejarah dan catatan, membaptis tidak kurang dari setengah juta dari mereka, termasuk orang-orang kudus seperti St Martin dari Porres.

Sabtu, 23 Maret 2024 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

 
Sabtu, 23 Maret 2024
Hari Biasa Pekan V Prapaskah

“Gereja tidak mengenal sarana lain dari Pembaptisan, untuk menjamin langkah masuk ke dalam kebahagiaan abadi” (Katekismus Gereja Katolik, 1257)

Antifon Pembuka (Mzm 22(21):20.7)

Tuhan, jangan Kaujauhkan bantuan-Mu dari padaku, tetapi segera tolonglah aku. Aku ini bagaikan cacing dan bukan manusia, cercaan orang dan hinaan rakyat.
 
O Lord, do not stay afar off; my strength, make haste to help me! For I am a worm and no man, scorned by everyone, despised by the people.

Doa Pagi 
   
Allah Bapa kami, Engkau selalu menyelamatkan umat manusia. Tetapi, kini Engkau menggembirakan kami dengan rahmat-Mu yang lebih melimpah. Pandanglah kiranya umat pilihan-Mu, kuatkanlah dan lindungilah kami umat beriman, baik yang sudah maupun yang akan dibaptis. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.     
    
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (37:21-28)

"Aku akan menjadikan mereka satu bangsa."

 
Beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka. Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu orang raja memerintah mereka seluruhnya; mereka tidak lagi menjadi dua bangsa dan tidak lagi terbagi menjadi dua kerajaan. Mereka tidak lagi menajiskan dirinya dengan berhala-berhala, atau dewa-dewa mereka yang menjijikkan, atau dengan semua pelanggaran mereka. Tetapi Aku akan melepaskan mereka dari segala penyelewengan mereka, dengan mana mereka berbuat dosa. Aku akan mentahirkan mereka, sehingga mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahnya. Maka hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala. Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia. Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal; sungguh, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya, dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya. Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku akan memberkati mereka dan melipat gandakan mereka, dan memberikan tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya. Tempat kediaman-Ku pun akan ada pada mereka; Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Kasih dan Keadilan

 
Fr-Lawrence-Lew-CC
1. Kekristenan adalah agama kasih. Hal ini tidak berarti bahwa kasih itu cukup tanpa keadilan, karena tidak akan ada kasih yang nyata tanpa keadilan. Namun keadilan tidak selalu membawa kita sejauh ini. Ada banyak permasalahan kompleks dan tragis yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan keadilan. Hanya kasih Kristiani yang dapat menghibur hati manusia dan menyembuhkan beberapa luka yang lebih dalam dari penderitaan umat manusia yang malang. Memang benar jika dikatakan bahwa Kekristenan adalah kasih. Inilah yang dimaksud Yesus ketika Dia berkata: “Inilah perintah-Ku, supaya kamu saling mengasihi seperti Aku telah mengasihi kamu.” (Yohanes 15:12) “Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.” (1 Yohanes 4:16) Siapa pun yang tidak mempunyai amal kasih bukanlah seorang Kristen sejati. Egoisme adalah penolakan mutlak terhadap agama Kristen. Egois tuli terhadap kesedihan manusia dan hanya mencintai dirinya sendiri. Seorang Kristen harus mengasihi Tuhan di atas segalanya dan mengasihi sesamanya seperti dirinya sendiri.

Jumat, 22 Maret 2024 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

 
Jumat, 22 Maret 2024
Hari Biasa Pekan V Prapaskah (Hari Pantang)
 
Tubuh Kristus yang tanpa dosa harus Ia korbankan untuk dosa kita. (St. Fulgensius dari Ruspe)
 

Antifon Pembuka (Mzm 31 (30):10.16.18)

Sayangilah aku, ya Tuhan, sebab aku menderita. Lepaskanlah aku dari tangan musuh yang mengejar aku. Tuhan, jangan sampai aku kecewa, sebab aku berseru kepada-Mu
  
Have mercy on me, O Lord, for I am in distress. Deliver me from the hands of my enemies and those who pursue me. O Lord, let me never be put to shame, for I call on you.

 
Doa Pagi


Allah Bapa Maha Pengampun, kami ini orang lemah yang sering jatuh. Ampunilah kejahatan kami dan bebaskanlah kami dari belenggu dosa.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                      
                  
Gambar oleh kalhh dari Pixabay
Bacaan dari Kitab Yeremia (20:10-13)    
 
"Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah."
    
Aku telah mendengar bisikan banyak orang, “Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah dia! Mari kita mengadukan dia!” Semua sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh. Kata mereka, “Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!” Tetapi Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku tersandung jatuh, dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil; suatu noda yang selama-lamanya tidak akan terlupakan! Ya Tuhan semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku. Menyanyilah untuk Tuhan, pujilah Dia! Sebab Ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kamis, 21 Maret 2024 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

 
Kamis, 21 Maret 2024
Hari Biasa Pekan V Prapaskah

“Jangan pernah lengah menunjukkan rasa syukur kepada para penderma” (St. Theresia dari Avila)
 

Antifon Pembuka (Ibr 9:15)

Kristus Pengantara Perjanjian Baru. Berkat wafat-Nya, para pilihan memperoleh warisan abadi yang dijanjikan-Nya.

Christ is mediator of a New Covenant, so that by means of his death, those who are called may receive the promise of an eternal inheritance.


Doa Pagi


Allah yang Mahasetia, hadirlah pada umat yang berseru kepada-Mu. Lindungilah kami yang mendambakan belas kasih-Mu. Semoga kami bersih dari segala noda dosa, tetap bertekun dalam cara hidup yang saleh dan akhirnya pantas mewarisi janji-Mu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.            
      
Credit:Sidney de Almeida/istock.com
 Bacaan dari Kitab Kejadian (17:3-9)
   
"Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa."
       
Pada waktu itu, ketika Allah menampakkan diri, maka Abram bersujud. Dan Allah berfirman kepadanya, “Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja. Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu. Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kini kaudiami sebagai orang asing; seluruh tanah Kanaan ini akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka.” Lagi firman Allah kepada Abraham, “Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Rabu, 20 Maret 2024 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Rabu, 20 Maret 2024
Hari Biasa Pekan V Prapaskah
 
Siapa yang tinggal di dalam Sabda Yesus adalah murid Yesus yang sebenarnya. (Katekismus Gereja Katolik, 2466)
 

Antifon Pembuka (bdk. Mzm 18:48-49)
 
Tuhan, Engkau membebaskan daku dari musuh. Engkau memberi aku kemenangan atas segala lawan dan merebut aku dari tangan orang jahat.
  
My deliverer from angry nations, you set me above my assailants; you saved me from the violent man, O Lord.

  
Doa Pagi

Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu kepada kami. Kami mohon, semoga pertentangan-pertentangan yang terjadi dalam rangka menanggapi kedatangan Putra-Mu itu, tidak menghancurkan kami tetapi justru semakin menguji kemurnian dan kesungguhan iman kami.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                          
    
Diocese of SiouxFall

Bacaan dari Nubuat Daniel (3:14-20.24-25.28)
   
"Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya."
      
Sekali peristiwa berkatalah Nebukadnezar, raja Babel, kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, “Apakah benar, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu? Sekarang, jika kamu bersedia, demi mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah kamu menyembah patung yang kubuat ini! Tetapi jika kamu tidak menyembah, seketika itu juga kamu akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?” Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab, “Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada Tuanku dalam hal ini. Jika Allah yang kami puja sanggup melepaskan kami, Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya Raja. Tetapi seandainya tidak, hendaklah Tuanku mengetahui, bahwa kami tidak akan memuja dewa Tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang Tuanku dirikan itu.” Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar. Air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lipat lebih panas dari yang biasa. Kepada beberapa orang yang sangat kuat di antara tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego, dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu. Tetapi terkejutlah Raja Nebukadnezar, lalu bangun dengan segera. Berkatalah ia kepada para menterinya, “Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?” Jawab mereka kepada raja, “Benar, ya Raja!” Kata raja, “Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu. Mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!” Maka berkatalah Nebukadnezar, “Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya tetapi melanggar titah raja, yang menyerahkan tubuh mereka karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah mana pun kecuali Allah mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Penderitaan

 
Credit: wwing/istock.com  
1. Kita semua pasti mengalami kekurangan, karena setiap orang harus hidup tanpa sesuatu pun dalam hidup ini. Beberapa orang tidak pernah berada dalam kondisi kesehatan yang baik. Selain penderitaan yang mereka alami, mereka juga harus menanggung ketidakmampuan mereka untuk bekerja atau bersenang-senang. Yang lainnya tidak mempunyai sarana untuk mencari nafkah. Kehidupan mereka sehari-hari bukan hanya perjuangan melawan kemiskinan namun juga melawan kemelaratan dan kemalangan. Mereka tidak punya cukup roti untuk dimakan, juga tidak punya rumah dimana mereka dan keluarganya bisa tinggal. Sebaliknya, dalam keluarga yang tidak memiliki kebutuhan seperti itu, mungkin tidak ada kedamaian di rumah. Individu juga bisa kekurangan kedamaian jiwa, karena mereka dikuasai oleh ambisi atau rasa iri hati yang palsu. Ada orang yang mempunyai banyak kesenangan dunia, namun kekurangan hal yang paling penting dalam hidup, yaitu kebaikan. Mereka mengalami depresi karena mereka telah menjadi budak dosa.

Selasa, 19 Maret 2024 Hari Raya Santo Yusuf, Suami Santa Perawan Maria



Selasa, 19 Maret 2024

Hari Raya Santo Yusuf, Suami Santa Perawan Maria
 
“Tuhan, dengan memberikan Yusuf kepada Santa Perawan, tidak memberikannya kepada Maria hanya sekedar sebagai pendamping hidupnya, saksi keperawanannya dan pelindung kehormatannya; Ia juga memberikan Yusuf kepada Maria agar ia, melalui ikatan perkawinan, dapat ikut ambil bagian dalam martabat Maria yang agung luhur.” ----- Paus Leo XIII
 
Antifon Pembuka (Bdk. Luk 12:42)

Dialah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat Tuhan menjadi kepala keluarga-Nya.

Behold, a faithful and prudent steward, whom the Lord set over his household

atau (Mzm 92(91):13.14)

Justus ut palma florébit: sicut cedrus Líbani multiplicábitur: plantátus in domo Dómini: in átriis domus Dei nostri.
Ayat. Bonum est confitéri Dómino: et psállere nómini tuo, Altíssime. ℣. Glória Patri, et Fílio, et Spirítui Sancto. Sicut erat in princípio, et nunc, et semper, et in sǽcula sæculórum. Amen. — Justus ut palma florébit …

Pengantar

Pada tanggl 8 Desember 2020 (bertepatan dengan Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda), Paus Fransiskus mengeluarkan Surat Apostolik berjudul Patris Corde (Dengan Hati Seorang Bapa). Surat Apostolik ini sekaligus menandai mulainya Tahun Santo Yusuf yang berlangsung sampai 8 Desember 2021.Penetapan tersebut menandai ulang tahun ke-150 penetapan Santo Yusuf sebagai Pelindung Gereja Universal oleh Beato Pius IX pada 8 Desember 1870. Figur Sentral Patris Corde ialah Santo Yusuf, suami Bunda Maria, ayah Yesus. Paus Pius XII telah menggelari St Yusuf sebagai pelindung para pekerja, dan Paus Yohanes Paulus II menghormatinya sebagai Penjaga Sang Penebus. Peranan Santo Yusuf dalam karya penyelamatan Allah memang tidak menonjol dibandingkan dengan Maria. Dalam Kitab Suci dan juga secara tradisi Yusuf tidak banyak disebut atau diceriterakan. Ucapannya tak sepatah kata pun tercatat dalam Kitab Suci. Namun Santo Yusuf sangat berjasa sebagai pelaksana yang lurus, tekun dan setia, tanpa banyak bicara. Ia penuh tanggung jawab terhadap isterinya Maria, dan juga keluarganya. Hari ini Gereja memberikan penghormatan yang kuat atas peran Santo Yusuf, lebih-lebih karena telah dengan setia mendampingi ibu Maria dalam mengasuh Yesus Putra-nya.
  
Pada Misa ini ada Gloria dan Credo
   
Doa Pagi
   
Allah Bapa yang Mahakuasa, Engkau telah menyerahkan awal misteri keselamatan kepada Santo Yusuf untuk dijaganya dengan setia. Kami mohon, semoga berkat doanya Gereja-Mu selalu membantu mewujudkan karya penyelamatan-Mu itu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  

Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (7:4-5a.12-14a.16)
     
"Tuhan Allah akan memberikan Dia takhta Daud bapa-Nya."
  
Pada suatu malam datanglah firman Tuhan kepada Natan, “Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat istirahat bersama nenek moyangmu, Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Penghiburan Doa

 



1. “Betapa disenangi tempat kediaman-Mu, ya TUHAN semesta alam! Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran TUHAN; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.  Bahkan burung pipit telah mendapat sebuah rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya TUHAN semesta alam, ya Rajaku dan Allahku! Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus-menerus memuji-muji Engkau.” (Mzm. 84:2-5)

Dalam kata-kata yang penuh warna inilah Pemazmur mengungkapkan kerinduannya akan rumah Tuhan, di mana ia dapat beristirahat untuk berdoa dan menemukan kenyamanan bagi jiwanya. Para Orang Kudus juga menemukan kebahagiaan dalam doa berjam-jam yang panjang di hadapan Pencipta mereka. Penghiburan apa pun yang dapat diberikan oleh dunia kepada kita hanyalah bayangan dan sulit dipahami jika dibandingkan dengan kedamaian yang Allah berikan kepada mereka yang, dalam kebesaran iman dan kasih mereka, menutup diri dari segala pemikiran tentang hal-hal duniawi agar dapat berlutut di depan tabernakel-Nya dan berbicara dengan-Nya. Jika kita membutuhkan penghiburan, marilah kita mencari-Nya di depan altar. Hanya di sanalah keinginan kita yang tak terbatas akan perdamaian sejati dan abadi akan terpuaskan.

Orang Kudus hari ini: 18 Maret 2024 St. Sirilus dari Yerusalem, Uskup dan Pujangga Gereja

 
Public Domain
Saudara-saudari terkasih, pada hari ini Gereja memperingati St. Sirilus dari Yerusalem, yang merupakan salah satu bapa Gereja perdana yang dihormati sebagai salah satu Pujangga Gereja yang terhormat atas banyak kontribusinya kepada Gereja. Ia dikenang karena dedikasinya yang besar kepada Tuhan dan Gereja-Nya, atas banyak upaya dan kerja keras yang telah ia lakukan sebagai Uskup Takhta Yerusalem yang terkemuka, dalam menentang ajaran sesat Arianisme yang mengerikan yang sedang berkecamuk di seluruh Gereja, menyesatkan banyak jiwa dari jalan Tuhan. Dia terlibat dalam perjuangan bertahun-tahun melawan kaum Arian, khususnya dengan Metropolitan Acacius dari Kaisarea, seorang pemimpin Arian terkemuka yang mendapat dukungan dari anggota negara dan pemerintahan Romawi yang berkuasa pada saat itu.  
 
St. Sirilus dari Yerusalem dalam tiga kesempatan, diusir dari kursi uskupnya oleh kaum Arian yang memperdebatkan keilahian penuh Kristus. Dia hidup selama tujuh belas tahun di pengasingan. Pada tahun 378, dia akhirnya kembali secara definitif ke Yerusalem yang tercabik-cabik oleh perpecahan. Dia tanpa lelah akan berkhotbah.  St Sirilus harus menghadapi banyak pergumulan dan bahkan pengasingan dari tahtanya, namun ia tetap teguh dalam dedikasi dan keyakinannya, melakukan yang terbaik untuk terus memimpin umat Tuhan ke jalan yang benar, terutama melalui banyak karya teologisnya. menyangkal kepalsuan Arianisme dan ajaran sesat lainnya.

Bacaan Harian: 18 - 24 Maret 2024

Senin, 18 Maret 2024: Hari Biasa Pekan V Prapaskah (U).
Peringatan Fakultatif St. Sirilus dari Yerusalem (P).
Dan. 13:1-9.15-17.19-30.33-62; atau Dan. 13:41c-62; Mzm. 23:1-3a.3b-4.5.6; Yoh. 8:1-11. 

Selasa, 19 Maret 2024: Hari Raya St. Yusuf Suami SP. Maria (P).
2Sam 7:4-5a.12-14a.16; Mzm 89:2-3.4-5.27.29; Rm 4:13.16-18.22; Mat 1:16.18-21.24a atau Luk 2:41-51a. .

Rabu, 20 Maret 2024: Hari Biasa Pekan V Prapaskah (U).
Dan. 3:14-20,24-25,28; MT Dan. 3:52,53,54,55,56; Yoh. 8:31-42. 

Kamis, 21 Maret 2024: Hari Biasa Pekan V Prapaskah (U).
Kej. 17:3-9; Mzm. 105:4-5,6-7,8-9; Yoh. 8:51-59. 

Jumat, 22 Maret 2024: Hari Biasa Pekan V Prapaskah (U).
Yer. 20:10-13; Mzm. 18:2-3a,3bc-4,5-6,7; Yoh. 10:31-42. 

Sabtu, 23 Maret 2024: Hari Biasa Pekan V Prapaskah (U). 
Peringatan Fakultatif St. Turibius dari Mogrovejo, Uskup (P).
Yeh. 37:21-28; MT Yer. 31:10,11-12ab,13; Yoh. 11:45-56. 
 
Minggu, 24 Maret 2024: Hari Minggu Palma - Sengsara Tuhan (M).
Mrk. 11:1-10. Yes. 50:4-7; Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,23-24; Flp. 2:6-11; Mrk. 14:1-15,47 (panjang) atau Mrk. 15:1-39 (singkat). 



Senin, 18 Maret 2024 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

 

Senin, 18 Maret 2024
Hari Biasa Pekan V Prapaskah
Peringatan Fakultatif St.Sirilus dari Yerusalem, Uskup


Janganlah menjadi teman Yesus di masa damai dan musuh-Nya di masa perang! (St. Sirilus dari Yerusalem) 
 
Antifon Pembuka (Mzm 56(55):2)

Kasihanilah aku, ya Allah, sebab orang menginjak-injak aku, sepanjang hari orang memerangi dan menghimpit aku.
 
Have mercy on me, O God, for people assail me; they fight me all day long and oppress me.

 
Doa Pagi

Allah Bapa Maha Pengasih, demi cinta kasih-Mu yang agung kami Kauperkaya dengan berbagai karunia. Bantulah kami berbalik dari hidup berdosa menuju hidup baru dan menjadi layak untuk Kerajaan Surga.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.           
     
Diocese of SiouxFall

Bacaan dari Nubuat Daniel 13:1-9.15-17.19-30.33-6 (Singkat: 13:41c-62)
     
 
"Sungguh, aku rela mati, meskipun aku tidak melakukan suatu pun dari yang mereka tuduhkan."
     
Pada waktu itu Susana dijatuhi hukuman mati atas tuduhan berbuat serong. Maka berserulah Susana dengan suara nyaring, “Allah yang kekal, yang mengetahui apa yang tersembunyi, dan mengenal sesuatu sebelum terjadi, Engkau pun tahu, bahwa mereka itu memberikan kesaksian palsu terhadap aku. Sungguh, aku mati, meskipun aku tidak melakukan sesuatu pun dari yang mereka dustakan tentang aku.” Maka Tuhan mendengarkan suaranya. Ketika Susana dibawa ke luar untuk dihabisi nyawanya, Allah membangkitkan roh suci dalam diri seorang anak muda, Daniel namanya. Anak muda itu berseru dengan suara nyaring, “Aku tidak bersalah terhadap darah perempuan itu!” Maka segenap rakyat berpaling kepada Daniel, katanya, “Apa maksudnya kata-katamu itu?” Daniel pun lalu berdiri di tengah-tengah mereka. Katanya, “Demikian bodohkah kamu, hai orang Israel? Adakah kamu menghukum seorang puteri Israel tanpa pemeriksaan dan tanpa bukti? Kembalilah ke tempat pengadilan, sebab kedua orang itu memberikan kesaksian palsu terhadap perempuan ini!” Maka bergegaslah rakyat kembali ke tempat pengadilan. Orang tua-tua berkata kepada Daniel, “Kemarilah, duduklah di tengah-tengah kami dan beritahulah kami sebab Allah telah menganugerahkan kepadamu martabat orang tua-tua.” Lalu kata Daniel kepada orang yang ada di situ, “Pisahkanlah kedua orang tua-tua tadi jauh-jauh, maka mereka akan diperiksa.” Setelah mereka dipisahkan satu sama lain, Daniel memanggil seorang di antara mereka dan berkata kepadanya, “Hai engkau yang sudah beruban dalam kejahatan, sekarang engkau ditimpa dosa-dosa yang dahulu telah kauperbuat dengan menjatuhkan keputusan-keputusan yang tidak adil, dengan menghukum orang yang tidak bersalah dan melepaskan orang yang bersalah, meskipun Tuhan telah berfirman: Orang yang tak bersalah dan orang benar janganlah kaubunuh. Oleh sebab itu, jikalau engkau sungguh-sungguh melihat dia, katakanlah: Di bawah pohon apakah telah kaulihat mereka bercampur?” Sahut orang tua-tua itu, “Di bawah pohon mesui!” Kembali Daniel berkata, “Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri! Sebab malaikat Allah telah menerima firman dari Allah untuk membela engkau!” Setelah orang itu disuruh pergi, Daniel pun lalu menyuruh bawa yang lain kepadanya. Kemudian berkatalah Daniel kepada orang itu, “Hai keturunan Kanaan dan bukan keturunan Yehuda, kecantikan telah menyesatkan engkau dan nafsu birahi telah membengkokkan hatimu. Kamu sudah biasa berbuat begitu dengan puteri-puteri Israel, dan mereka pun terpaksa menuruti kehendakmu karena takut. Tetapi puteri Yehuda ini tidak mau mendukung kefasikanmu! Oleh sebab itu katakanlah kepadaku: Di bawah pohon apakah telah kaudapati mereka bercampur? Sahut orang tua-tua itu, “Di bawah pohon berangan!” Kembali Daniel berkata, “Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri. Sebab malaikat Allah sudah menunggu-nunggu dengan pedang terhunus untuk membahan engkau, supaya engkau binasa!” Maka berserulah seluruh himpunan itu dengan suara nyaring. Mereka memuji Allah yang menyelamatkan siapa saja yang berharap kepada-Nya. Serentak mereka bangkit melawan kedua orang tua-tua itu, sebab Daniel telah membuktikan dengan mulut mereka sendiri bahwa mereka telah memberikan kesaksian palsu. Lalu mereka diperlakukan sebagaimana mereka sendiri mau mencelakakan sesamanya. Sesuai dengan Taurat Musa kedua orang itu dibunuh. Demikian pada hari itu diselamatkan darah yang tak bersalah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.     

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy