| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Ketamakan dan Ambisi

 
James Tissot | Brooklyn Museum | Public Domain


1. Pengusaha yang tidak bermoral dan karieris memiliki sikap hidup yang buruk. Yang pertama hanya berkaitan dengan mengamankan keuntungan setinggi mungkin dengan cara apa pun, baik yang sah maupun yang terlarang. Penumpukan uang dan kekayaan bagaikan demam yang menyiksa pikiran dan hati. Hal ini memadamkan semua perasaan mulia manusia; apalagi menghancurkan agama.

Karirisme adalah jenis kejahatan yang serupa. Penganut karier didorong oleh keinginan gila untuk mengukir karier bagi dirinya sendiri dengan cara apa pun, bahkan jika ia harus memanfaatkan kebohongan, sanjungan, dan penyuapan dalam mengejar ambisinya. Ambisinya adalah memenangkan kejayaan dan penghargaan serta menduduki posisi tertinggi dan terhormat, yang tentu saja juga menghasilkan gaji terbaik.

Injil memberikan peringatan yang keras kepada dua kelompok orang ini. “Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia, tetapi kehilangan nyawanya sendiri?” (Mat. 16:25) “Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.” (Mat. 6:33; Luk. 12:31)

Minggu, 25 Februari 2024 Hari Minggu Prapaskah II

 

Minggu, 25 Februari 2024
Hari Minggu Prapaskah II
 
Tak seorang pun boleh malu terhadap salib Kristus, yang digunakan-Nya untuk menebus dunia (St. Leo Agung)
   

Antifon Pembuka (Mzm 27:8-9)

Kepada-Mu, ya Tuhan, hatiku berkata, "Kucari wajah-Mu." Wajah-Mu kucari, ya Tuhan, janganlah memalingkan muka daripadaku.

Tibi dixit cor meum, quæsivi vultum tuum, vultum tuum Domine requiram: ne avertas faciem tuam a me.


(Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 84)

Doa Pagi


Allah Bapa yang Mahamulia, Engkau telah memaklumkan kepada kami bahwa Yesus Kristus adalah Putra-Mu terkasih. Ajarilah kami untuk selalu mendengarkan dan melaksanakan Sabda-Nya dan berilah kami pengertian akan misteri sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya demi keselamatan kami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa bersama Engkau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Kitab Kejadian (22:1-2.9a.10-13.15-18)
   
 
"Kurban Bapa Abraham, leluhur kita."
  
Setelah Abraham mendapat anak, Ishak, maka Allah mencobai Abraham. Allah berfirman kepada Abraham, “Abraham.” Abraham menyahut, “Ya Tuhan.” Sabda Tuhan, “Ambillah anak tunggal kesayanganmu, yaitu Ishak, pergilah ke tanah Moria, dan persembahkanlah dia di sana sebagai kurban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.” Maka sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepada Abraham. Abraham lalu mengulurkan tangannya, dan mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat Tuhan dari langit, “Abraham, Abraham!” Sahut Abraham, “Ya Tuhan.” Lalu Tuhan bersabda, “Jangan bunuh anak itu, dan jangan kauapa-apakan dia. Kini Aku tahu bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.” Lalu Abraham menoleh, dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Diambilnya domba itu, dan dipersembahkannya sebagai kurban bakaran pengganti anaknya. Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham, katanya, “Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri – demikianlah firman Tuhan – Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Melalui keturunanmulah segala bangsa di bumi akan mendapat berkat, sebab engkau mentaati sabda-Ku.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Sakramen Tobat

 



1. Dosa adalah karamnya jiwa. Jika dosanya serius, maka itu adalah kecelakaan kapal yang fatal. Pengakuan dosa adalah satu-satunya papan yang bisa kita pegang dengan aman, jika kita ingin dibawa kembali ke pelabuhan kasih karunia Allah. Memang benar, jika ada kebutuhan, kita dapat memperoleh kembali persahabatan dengan Allah melalui tindakan penyesalan yang sempurna dan niat untuk mengaku dosa. Namun tindakan penyesalan yang sempurna menuntut tindakan kasih yang sempurna kepada Allah, dan hal ini tidaklah mudah. Selalu ada keraguan mengenai apakah kita telah mencapai tingkat kesempurnaan yang diperlukan. Sebaliknya, jika kita menerima Sakramen Tobat dengan sikap yang benar, maka hal itu tidak hanya akan memberi kita rahmat, tetapi juga keyakinan dan kedamaian pikiran. Sakramen ini sangat tepat disebut sebagai mahakarya belas kasihan Allah. Apa jadinya nasib kita, kita yang berdosa ini, jika Allah tidak memberikan para Rasul dan penerus mereka dalam imamat kuasa sakramental pengampunan dosa? Kita patut bersyukur kepada Tuhan atas anugerah yang luar biasa ini.

Sabtu, 24 Februari 2024 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

 
Sabtu, 24 Februari 2024
Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Neraka yang sekarang ini jarang dibicarakan orang sesungguhnya tersedia dan abadi untuk mereka yang menutup hatinya kepada Yesus. (Paus Benediktus XVI)


Antifon Pembuka (Mzm 19:8)

Sempurnalah hukum Tuhan dan menyegarkan jiwa. Benarlah kesaksian Tuhan, hikmat bagi orang sederhana.

Doa Pagi 
     
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, arahkanlah hati kami kepada-Mu, agar patuh setia berbakti kepada-Mu. Semoga kami selalu mencari Engkau dan mengamalkan karya cinta kasih.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
            
      
Credit:ThamKC/istock.com

Bacaan dari Kitab Ulangan (26:16-19)
  
"Engkau akan menjadi umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu."
    
Di padang gurun seberang Sungai Yordan Musa berbicara kepada bangsanya, “Pada hari ini Tuhan, Allahmu, memerintahkan engkau melakukan ketetapan dan peraturan; lakukanlah semuanya itu dengan setia, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu. Pada hari ini engkau telah menerima janji dari Tuhan: Ia akan menjadi Allahmu, dan engkau pun akan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan berpegang pada ketetapan, perintah serta peraturan-Nya, dan mendengarkan suara-Nya. Dan pada hari ini pula Tuhan telah menerima janji dari padamu bahwa engkau akan menjadi umat kesayangan-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, dan bahwa engkau akan berpegang pada segala perintah-Nya. Ia pun akan mengangkat engkau di atas segala bangsa seperti telah dijanjikan-Nya, untuk menjadi terpuji, ternama dan terhormat. Maka engkau akan menjadi umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu, seperti yang dijanjikan-Nya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: " Mengapa Itu harus terjadi padaku?"






1. Ketika kita dilanda kemalangan atau kesedihan yang tak terduga, atau terpaksa melakukan pekerjaan yang luar biasa sulit, kita sering lupa menyerahkan diri ke tangan Tuhan dan berdoa memohon pertolongan dan ketenangan pikiran. Sebaliknya, kita merasa jengkel dan kecil hati serta melampiaskan perasaan kita dengan cara yang sangat tidak Kristen. "Mengapa hal itu harus terjadi padaku?" Ini adalah reaksi banyak orang dalam kasus seperti ini. "Itu pasti terjadi padaku!" mereka bilang. Mereka lupa bahwa kekudusan melibatkan pengorbanan, penyangkalan diri dan penyerahan diri pada kehendak Tuhan. "Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya," (Mat. 11:12) kata Injil. Dengan kata lain, jika seseorang ingin memenangkan Surga, ia harus tegas terhadap dirinya sendiri dan mengendalikan segala kecenderungan jahat dalam sifat dirinya.

Orang Kudus hari ini: 23 Februari 2024 St. Polikarpus, Uskup dan Martir

Pater Lawrence Lew OP/Flickr

 Saudara-saudari terkasih, hari ini Gereja memperingati St. Polikarpus, yang adalah seorang Uskup Smirna di Asia Kecil. St. Polikarpus lahir sekitar tahun 69. Ia dikenal sebagai salah satu murid St Yohanes Rasul, Rasul Tuhan terakhir yang masih hidup saat itu, dan dia dipercayakan untuk merawat banyak umat beriman di Gereja yang sering dianiaya tetapi masih berkembang. Dia dianggap sebagai salah satu dari tiga Bapa Gereja, penerus para Rasul, bersama dengan Paus St. Klemens dari Roma dan St. Ignatius dari Antiokhia, yang masing-masing merupakan panutan dan sumber inspirasi yang hebat dalam hak mereka sendiri.  Ketika St. Ignatius dari Antiokhia mengunjungi kota Smirna pada tahun 107, Polikarpus melayani sebagai uskup kota tersebut. St Polikarpus sering berkorespondensi dengan para bapa Gereja lainnya dan merupakan teladan yang baik bagi kawanannya, sangat memperhatikan kebutuhan rohani mereka. St. Polikarpus menulis beberapa surat pastoral, tetapi sebagian besar telah hilang. 

Jumat, 23 Februari 2024 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Jumat, 23 Februari 2024
Hari Biasa Pekan I Prapaskah -- Hari Pantang 
Peringatan Fakultatif St. Polikarpus, Uskup dan Martir

"Allah telah mencipta kita tanpa kita, tetapi ia tidak mau menyelamatkan kita tanpa kita" (Agustinus, semi. 169,11,13). Supaya mendapat belas kasihan-Nya kita harus mengakui kesalahan kita: "Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan" (1 Yoh 1:8-9). (Katekismus Gereja Katolik, 1847)

Antifon Pembuka (Mzm 25 (24):17-18)

Tuhan, lepaskanlah aku dari deritaku. Indahkanlah kehinaan dan kesusahanku dan hapuskanlah segala dosaku.

Set me free from my distress, O Lord. See my lowliness and suffering, and take away all my sins.


Doa Pagi 
    
Allah Bapa Maharahim, dalam masa tobat ini kami mempersiapkan diri untuk merayakan Paskah. Berilah kami rahmat-Mu, agar usaha kami berguna bagi kemajuan rohani kami. 
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
  
Image by Gerd Altmann/Pixabay (CC0)

Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (18:21-28)
   
  
"Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan supaya ia hidup?"
   
Beginilah Tuhan Allah berfirman, "Jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya, dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi, ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya. Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? firman Tuhan Allah. Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan, supaya ia hidup? Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan orang fasik, apa ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukan tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berubah setia, dan karena dosa yang dilakukannya. Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel! Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat, ataukah tindakanmu yang itdak tepat. Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya, dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. Ia insyaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, maka ia pasti hidup, ia tidak akan mati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: "Tuhan, supaya aku dapat melihat."

 



1. Suatu hari ketika Yesus sedang mendekati gerbang Yerikho, ada seorang buta yang sedang duduk di tanah sambil meminta sedekah. Dia mendengar suara kerumunan orang di jalan dan bertanya apa yang terjadi. Dia diberitahu bahwa Yesus sedang lewat. Kemudian dia tiba-tiba mengalami peningkatan iman dan berteriak: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Orang-orang yang berada di depan menegurnya dan menyuruhnya diam. Namun dia berseru dengan suara yang lebih keras lagi: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Kemudian Yesus berhenti dan berbalik ke arahnya. Dia memberi perintah agar pria itu didekatkan kepadanya. “Apa yang kamu ingin Aku lakukan untukmu?” Dia bertanya. "Tuhan," jawab orang buta itu, "supaya aku dapat melihat." Seperti biasa, penuh belas kasihan, Yesus menjawab dengan nada memerintah. "Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Dan seketika itu juga melihatlah ia, lalu mengikuti Dia sambil memuliakan Allah.  (Lukas 18:35-43; Markus 10:46-52)

Bacalah kisah sederhana dan gamblang tentang kejadian ini dalam Injil. Renungkan kebaikan Yesus yang tak terbatas, yang selalu siap membantu kita. Renungkan juga iman yang hidup dan spontan dari orang buta yang malang ini. Jika keimanan kita sama kualitasnya dengan iman kita, maka kita bisa memperoleh apa pun yang kita minta dari Tuhan.

Kamis, 22 Februari 2024 Pesta Takhta St. Petrus, Rasul

 
Kamis, 22 Februari 2024
Pesta Takhta St. Petrus, Rasul

“Dari seluruh dunia hanya seorang, yaitu Petrus telah dipilih untuk mengetuai panggilan para bangsa, semua rasul dan para Bapa Gereja” (St. Leo Agung)
 

Antifon Pembuka (Luk 22:32)

Tuhan bersabda kepada Simon Petrus, "Aku sudah berdoa bagimu, hai Simon supaya imanmu jangan luntur dan supaya engkau setelah bertobat meneguhkan saudara-saudaramu."

The Lord says to Simon Peter: I have prayed for you that your faith may not fail, and, once you have turned back, strengthen your brothers. 
  
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan 
  
Doa Pagi

Allah Bapa Mahakuasa, Engkau telah mendirikan Gereja-Mu di atas wadas, dan mendasari iman kami dengan pengakuan iman para rasul. Kami mohon, selamatkanlah kami dan jangan sampai Gereja-Mu digoncangkan oleh kekuatan apa pun. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
Description     Mosaico con la scritta "Tu es Petrus et super hanc petram", Basilica di San Pietro (Roma) / izin: CC-BY-SA-2.5 Author:SteO153

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (5:1-4)  
  
"Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu."
   
Saudara-saudara yang terkasih, sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak, aku menasihati para penatua di antara kamu: Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan terpaksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. Maka, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Orang Kudus hari ini: 21 Februari 2024 St. Petrus Damianus

  
Public Domain
 
Hari ini, Gereja memperingati Santo Petrus Damianus, seorang santo, yang kehidupan dan karya-karyanya dapat benar-benar mengilhami kita semua untuk setia kepada Tuhan dalam banyak hal, karena dia sendiri menjalani kehidupan yang baik dan saleh, penuh dengan iman dan pengabdian kepada Tuhan. Santo Petrus Damianus lahir di Ravenna, Italia, dan menjadi biarawan Benediktin Camaldolese di biara terkenal Fonte Avellana. Terpilih sebagai kepala biara pada tahun 1043, ia tidak mengambil gelar tersebut, dan malah memilih untuk disebut “Prior-Jenderal.” Santo Petrus Damianus adalah seorang intelektual dan teolog hebat yang menyerahkan kehebatan kehidupan sekuler dan duniawi untuk menjadi seorang biarawan Benediktin. Dia terkenal karena kesalehan dan dedikasinya yang besar terhadap misi dan karya-karyanya, dalam upayanya mereformasi Gereja dan umat Kristiani, dimulai dengan komunitas Benediktinnya sendiri, dan kemudian bersamaan dengan upaya beberapa Paus pada masa itu, dimulai dengan Paus Gregorius VI dan hingga Paus St. Leo IX dan temannya, Paus St. Gregorius VII.  

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Lima Pengadilan

 



1. Kita dapat membedakan lima pengadilan, yang masing-masing menjatuhkan hukuman kepada kita. (1) Yang pertama adalah pengadilan opini publik, yang sangat ditakuti oleh sebagian orang. (2) Lalu ada hati nurani kita sendiri, yang menunjukkan siapa diri kita dan apa yang seharusnya kita lakukan. (3) Yang ketiga adalah pengadilan Tobat dan (4) yang keempat adalah pengadilan perdata. (5) Yang terakhir, ada takhta penghakiman Tuhan yang di hadapannya kita harus menghadap suatu hari nanti dengan segala dosa dan sedikit kebaikan kita.

Opini publik bisa ditipu dengan akal-akalan dan kemunafikan. Hati nurani dapat diabaikan, atau dapat menjadi menyimpang atau mati. Pengadilan Tobat bisa disalahgunakan, dan kita bisa tetap tegar dalam dosa-dosa kita. Otoritas sipil terkadang bisa dihindari; namun juga terbuka terhadap penipuan dan korupsi. Namun pengadilan Tuhan berbeda. Kita akan sendirian di hadapan-Nya – penipuan-penipuan tidak akan ada gunanya. Tidak akan ada alasan, tidak ada pembelaan. Segalanya akan menjadi jelas, dan penghakiman-Nya akan adil dan tidak dapat diubah. Mari kita renungkan hal ini selagi kita punya waktu. Mari kita mengambil solusi yang diperlukan, karena tidak akan ada waktu lagi dalam waktu dekat.

Rabu, 21 Februari 2024 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

 
Rabu, 21 Februari 2024
Hari Biasa Pekan I Prapaskah
Peringatan Fakultatif St. Petrus Damianus, Uskup dan Pujangga Gereja
 
“Bagi orang-orang pilihan Tuhan ada penghiburan yang luar biasa; siksaan itu berlangsung tetapi dalam waktu yang singkat. Kemudian Tuhan membungkuk, menggendong sosok yang terjatuh, membisikkan kata-kata penghiburan. Dengan harapan di hatinya, manusia bangkit dan berjalan kembali menuju kemuliaan kebahagiaan di surga.”— Santo Petrus Damian
      
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 25 (26):6.3.22)

Ya Tuhan, ingatlah akan kerahiman dan kerelaan-Mu yang abadi. Janganlah musuh bergembira atas kami. Ya Allah, bebaskanlah kami dari segala penindasan

Remember your compassion, O Lord, and your merciful love, for they are from of old. Let not our enemies exult over us. Redeem us, O God of Israel, from all our distress.


Doa Pagi

Allah Bapa Maha Pengasih, perhatikanlah umat yang menyerahkan diri kepada-Mu. Semoga kami mampu menguasai raga kami dengan berpantang dan meningkatkan semangat kami dengan karya amal.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    
     
Karya: sterlsev/istock.com
Bacaan dari Nubuat Yunus (3:1-10)    
  
"Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat."
   
Tuhan berfirman kepada Yunus, "Bangunlah dan berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu." Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru, "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan." Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Setelah kabar sampai pada raja kota Niniwe, turunlah raja dari singgasananya; ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di atas abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian, "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah; dan haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal, serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa." Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah atas malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka; dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Inspirasi yang Baik

 

1. Tuhan berbicara kepada kita dengan berbagai cara. Dia berbicara dalam bahasa alam. Langit dan bumi memberi tahu kita tentang Penciptanya. Berjalanlah dalam keheningan di bawah langit malam dan renungkan berjuta bintang di atas. Mustahil untuk tidak merasakan kuasa dan keindahan Tuhan yang tak terbatas. Lihatlah bunga-bunga di padang rumput dan hutan yang sunyi. Lihatlah ke seberang lautan luas, dimana ombaknya pecah dan bergejolak namun tidak pernah melewati batas yang ditentukan oleh Penciptanya. Sangat mudah untuk mengulangi kata-kata St. Agustinus: “Betapa agung dan baiknya Engkau, ya Tuhan!” Suara Tuhan juga dapat didengar dalam khotbah dan instruksi, dalam teladan yang diberikan para Kudus kepada kita, dalam nasihat para bapa pengakuan dan Pemimpin serta orang-orang lain yang tugas hidupnya adalah mencerahkan dan membimbing umat beriman. Mari kita dengarkan suara-suara ini, karena mereka mewakili suara Tuhan.

Selasa, 20 Februari 2024 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

 
Selasa, 20 Februari 2024
Hari Biasa Pekan I Prapaskah
      

“Semoga masa Prapaskah bagi setiap orang Kristen menjadi masa ketika pengalaman akan kasih Allah yang diberikan kepada kita dalam Kristus diperbarui, kasih yang harus kita berikan kembali kepada sesama kita setiap hari, khususnya bagi mereka yang paling menderita dan membutuhkan kasih.” — Paus Benediktus XVI
       
Antifon Pembuka (Mzm 90 (89):1-2)

Tuhan, Engkaulah pelindung kami turun-menurun. Dari awal mula sampai akhirat, Engkau mendampingi kami.

O Lord, you have been our refuge, from generation to generation; from age to age, you are.


Doa Pagi


Allah Bapa, kerinduan kami, pandanglah umat-Mu ini. Semoga dalam menjalani masa tobat, hati kami selalu bergembira karena rindu akan Dikau.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
         
Credit: marabird /istock.com

Bacaan dari Kitab Yesaya (55:10-11)
  
  
"Firman-Ku akan melaksanakan apa yang Kukehendaki."
  
Beginilah firman Tuhan, “Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih pada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman yang keluar dari mulut-Ku: Ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Keheningan Dalam

 


1. Banyak orang membiarkan dirinya terhanyut dalam kebingungan dunia di sekitar mereka. Kehidupan modern telah menjadi sebuah mesin berputar yang menarik manusia ke dalam alat pemutarnya yang sangat besar dan membawa mereka bersamanya. Tidak hanya sulit untuk tetap menjadi seorang Kristen, tetapi bahkan sulit untuk terus menjadi seorang manusia.

Kita tidak bisa mengesampingkan karunia alami berupa kecerdasan, kehendak bebas, dan martabat pribadi yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Terlebih lagi kita tidak bisa melepaskan martabat sebagai orang Kristen. Martabat ini dapat dipertahankan melalui perenungan batin, yang akan dipupuk oleh rahmat ilahi jika kita memintanya dan akan menemukan ekspresi lahiriahnya dalam perbuatan baik. Manusia harus mampu melepaskan diri dari hiruk pikuk kehidupan modern dan sesekali meluangkan waktu untuk merenung. Tidak peduli apa yang terjadi di sekelilingnya, dia harus bisa meluangkan waktu untuk mengangkat pikirannya kepada Tuhan. Kalau tidak, suatu hari dia akan menyadari bahwa kehidupan telah berlalu begitu saja seperti awan, atau, yang lebih buruk lagi, seperti kekalahan dalam pertempuran. Kita tidak akan tersiksa dengan penyesalan yang tidak berguna di ranjang kematian kita jika kita memikirkan hal ini sekarang.

Paus Benediktus XVI, Komentar Hari Ini - Angelus, 13 Februari 2013: Minggu Prapaskah Pertama


 Minggu Prapaskah Pertama

 
“Bertobat” adalah ajakan yang sering kita dengar pada masa Prapaskah, artinya mengikuti Yesus sedemikian rupa sehingga Injil-Nya menjadi pedoman praktis dalam hidup; itu berarti membiarkan Tuhan mengubah kita, untuk berhenti berpikir bahwa kitalah satu-satunya yang membangun hidup kita. Hal ini berarti menyadari bahwa kita adalah makhluk ciptaan, bahwa kita bergantung pada Tuhan, pada kasih-Nya, dan bahwa hanya dengan “kehilangan” hidup kita di dalam Dia, kita dapat memperolehnya. 
 
Hal ini menuntut kita untuk membuat keputusan berdasarkan Firman Tuhan. Saat ini tidak mungkin lagi menjadi Kristen karena sekedar konsekuensi hidup dalam masyarakat yang berakar Kristen: bahkan mereka yang dilahirkan dalam keluarga Kristen dan mendapat pendidikan agama harus setiap hari memperbaharui keputusannya untuk menjadi Kristen, yaitu, untuk mengutamakan Tuhan dalam menghadapi godaan-godaan yang terus-menerus ditimbulkan oleh budaya sekuler dan dalam menghadapi pendapat kritis dari banyak orang di zaman mereka.

Bacaan Harian: 19 - 25 Februari 2024

Senin, 19 Februari 2024: Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U).
Im 19:1-2, 11-18/Mz 19:8, 9, 10, 15/Mat 25:31-46
 
Selasa, 20 Februari 2024: Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U).
Yes 55:10-11/Mz 34:4-5, 6-7, 16-17, 18-19/ Mat 6:7-15
 
Rabu, 21 Februari 2024: Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U).
Yun 3:1-10/Mz 51:3-4, 12-13, 18-19/ Luk 11:29-32
 
Kamis, 22 Februari 2024 Pesta Takhta St. Petrus (P). 
1 Pt 5:1-4/Mz 23:1-3a, 4, 5, 6/Mat 16:13-19
 
Jumat: 23 Februari 2024: Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U). Hari Pantang 
Peringatan Fakultatif St. Polikarpus, Uskup dan Martir (M). 
Yeh18:21-28/Mz 130:1-2, 3-4, 5-7a, 7bc-8/ Mat 5:20-26
 
Sabtu, 24 Februari 2024: Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U). 
Ul 26:16-19/Mz 119:1-2, 4-5, 7-8/Mat 5:43-48
 
Minggu, 25 Februari 2024: Hari Minggu Prapaskah II (U).
Kej 22:1-2, 9a, 10-13, 15-18/Mz 116:10, 15, 16-17, 18-19 (116:9)/Rm 8:31b-34/Mrk 9:2-10

Senin, 19 Februari 2024 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

 
Senin, 19 Februari 2024
Hari Biasa Pekan I Prapaskah
  
Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu --- Rm 10:8
 

Antifon Pembuka (Mzm 123 (122) :2-3)

Sebagaimana mata seorang hamba tertuju kepada tuannya, demikian pula mata kita terarah kepada Allah, agar Ia mengasihi kita. Sayangilah kami, ya Tuhan, sayangilah kami.

Like the eyes of slaves on the hand of their lords, so our eyes are on the Lord our God, till he show us his mercy. Have mercy on us, Lord, have mercy.

Doa Pagi

Allah Bapa Penyelamat orang berdosa, bukalah hati kami untuk menerima ajaran-Mu. Semoga kami bertobat dari dosa dan memperoleh manfaat dari matiraga kami.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.     
Bacaan dari Kitab Imamat (19:1-2.11-18)
   
"Engkau harus mengadili sesamamu dengan kebenaran."
      
Tuhan berfirman kepada Musa, “Berbicaralah kepada segenap jemaat Israel, dan katakan kepada mereka: Kuduskanlah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu, kudus. Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah berdusta seorang kepada sesamanya. Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah Tuhan. Janganlah engkau memeras sesamamu manusia, dan janganlah merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya. Janganlah kaukutuki orang tuli, dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu sandungan; engkau harus takut akan Allahmu; Akulah Tuhan. Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah membela orang kecil secara tidak wajar, dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili sesamamu dengan kebenaran.Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah Tuhan. Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hati, tetapi engkau harus berterus terang menegur sesamamu, dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia. Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy