| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 08 November 2013 Hari Biasa Pekan XXXI

Jumat, 08 November 2013
Hari Biasa Pekan XXXI

Dengan doa, kita menemukan kekuatan untuk menghadirkan Kristus dalam diri kita dan sesama --- St Karolus Borromeus


Antifon Pembuka (Mzm 98:83cd.4)

Segala ujung bumi telah melihat keselamatan karya Allah. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah.

Doa Pagi

Tuhan, berkatilah hari ini agar kami sebagai anak-anak terang, warga Kerajaan Surga mampu mengisi kegiatan bukan hanya perkara duniawi, tetapi dengan cerdik mendahulukan hal-hal surgawi. Sebab Engkaulah jalan kebenaran dan terang bagi kami. Amin.

Paulus melihat sebuah kebutuhan untuk memberikan nasihat kepada umatnya. Adalah tugasnya untuk memberitakan Injil. Tidak ada keinginan lain selain meneruskan kasih Kristus, sehingga banyak orang boleh mengenal Kristus.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (15:14-21)
      
    
"Aku menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi supaya mereka diterima Allah sebagai persembahan yang berkenan di hati-Nya."
  
Saudara-saudara, aku sendiri yakin bahwa kalian penuh dengan kebaikan dan segala pengetahuan, dan bahwa kalian sanggup untuk saling menasihati. Namun karena kasih karunia yang telah dianugerahkan Allah kepadaku, aku di sana-sini dengan agak berani telah menulis kepadamu untuk mengingatkan kalian, bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi. Aku boleh melayani pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan di hati-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus. Maka aku boleh bermegah dalam Kristus tentang pelayananku bagi Allah. Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus dengan perantaraanku. Demikian Ia telah memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, berkat perkataan dan perbuatan, berkat tanda-tanda serta mukjizat-mukjizat, dan berkat kuasa Roh. Demikianlah dalam perjalanan keliling dari Yerusalem sampai ke Ilirikum aku telah mewartakan Injil Kristus dengan sepenuh-penuhnya. Dan dalam pewartaan itu aku menganggap sebagai kehormatanku, bahwa aku tidak melakukannya di tempat-tempat di mana nama Kristus telah dikenal orang, supaya aku jangan membangun di atas dasar, yang telah diletakkan orang lain. Tetapi aku mengikuti ayat Kitab Suci yang berbunyi: "Mereka yang belum pernah menerima berita tentang Dia, akan melihat Dia, dan mereka yang belum pernah mendengar tentang Dia, akan mengertinya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Bergembiralah dan bermazmurlah!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Sempurnalah kasih Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.

Sebagai pengikut Yesus, "anak-anak terang", kita diingatkan supaya dalam mengejar Kerajaan Allah harus cerdik seperti bendahara dalam mempersiapkan nasibnya di kemudian hari. Kita ditantang untuk dapat dipercaya dalam perkara-perkara kecil, supaya dengan itu kita mendapat kepercayaan pada perkara-perkara yang lebih besar.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (16:1-8)
   
"Anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang."
   
Pada suatu ketika berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya. Maka si kaya itu memanggil bendaharanya dan berkata, 'Apakah yang telah kudengar tentang dirimu? Berilah pertanggungjawaban atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh bekerja sebagai bendahara lagi.' Berkatalah bendahara itu dalam hatinya, 'Apakah yang harus kuperbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu. Aku tahu apa yang akan kuperbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang mau menampung aku di rumah mereka.' Lalu ia memanggil satu demi satu orang yang berutang kepada tuannya. Berkatalah ia kepada yang pertama, 'Berapa besar utangmu pada tuanku?' Jawab orang itu, 'Seratus tempayan minyak.' Lalu kata bendahara itu, 'Inilah surat utangmu. Duduklah dan buatlah surat utang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan.' Kemudian ia berkata kepada yang lain, 'Dan Saudara, berapa utangmu?' Jawab orang itu, 'Seratus pikul gandum.' Katanya kepada orang itu, 'Inilah surat utangmu. Buatlah surat utang lain: Delapan puluh pikul.' Bendahara yang tidak jujur itu dipuji tuannya, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Berbuat baik itu sangat mulia, namun belum tentu benar. Misalnya, mencuri uang untuk membantu orang miskin. Niat itu sangat baik dan mulia, namun caranya salah. Jadi, sebelum melakukan sesuatu, kita perlu mempertimbangkan dengan matang. Bendahara itu memang cukup baik dan cerdik, tapi perbuatannya merugikan tuannya. Apalagi perbuatannya itu untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Sangat tidak tepat di mata Tuhan. Mari kita bertindak lebih bijak agar menyenangkan hati Tuhan dan membahagiakan sesama.

Doa Malam

Bapa, kami menghadap-Mu dengan hati penuh syukur atas ajaran Putra-Mu bahwa hidup beriman itu juga membutuhkan pengolahan dan akal sehat agar dapat menghayatinya dengan baik. Semoga Roh-Mu senantiasa menerangi hati kami dalam mengikuti jejak Putra-Mu, Tuhan kami, Yesus Kristus, kini dan selama-lamanya. Amin.
  
RUAH

Kamis, 07 November 2013 Hari Biasa Pekan XXXI

Kamis, 07 November 2013
Hari Biasa Pekan XXXI
  
Setiap kebenaran, entah dari siapa yang mewartakannya, selalu datang dari Roh Kudus --- St Ambrosius
  
Antifon Pembuka (Rom 14:8)
  
Jika kita hidup, kita hidup bagi Tuhan dan jika kita mati, kita mati bagi Tuhan. Jadi, baik hidup maupun mati, kita tetap milik Tuhan.

Doa Pagi

Syukur kepada-Mu, ya Tuhan, atas sabda dan anugerah hidup yang Engkau berikan hingga pagi hari ini. Engkau menyadarkan kami bahwa hidup ini adalah milik-Mu dan mati pun adalah milik-Mu. Ajarilah kami hari ini untuk memaknai dan mempertanggungjawabkan langkah laku kami di hadapan-Mu. Engkau yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

Sebagai orang beriman, kita hidup dan mati untuk Tuhan. Tak seorang pun menjadi tuan atas dirinya sendiri. Kita semua adalah milik Tuhan. Segala sesuatu yang kita lakukan hanya untuk kemuliaan nama Tuhan.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (14:7-12)
  
"Entah hidup, entah mati, kita tetap milik Tuhan."
   
Saudara-saudara, tiada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri. Sebab jika kita hidup, kita hidup bagi Tuhan, dan jika kita mati, kita mati bagi Tuhan. Jadi entah kita hidup entah mati, kita tetap milik Tuhan. Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup. Tetapi engkau, mangapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapa engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. Sebab dalam Kitab Suci tertulis, “Demi Aku hidup,” demikianlah sabda Tuhan, “semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah.” Demikianlah masing-masing di antara kita akan memberi pertanggungjawaban kepada Allah tentang dirinya sendiri.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan, Engkaulah penyelamatku.
atau
Aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang hidup.
Ayat. (Mzm 27:1.4.13-14)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan!

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepada kalian.

Seorang gembala bersukacita tatkala menemukan kembali dombanya yang hilang. Seorang wanita juga bergembira karena menemukan kembali dirhamnya yang hilang. Demikian juga, Tuhan bersukacita karena seorang berdosa bertobat dan kembali kepada-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (15:1-10)
  
"Akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat."
  
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasa datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya, “Orang ini menerima orang-orang berdosa dan makan bersama dengan mereka.” Maka Yesus menyampaikan perumpamaan berikut kepada mereka, “Siapakah di antaramu yang mempunyai seratus ekor domba lalu kehilangan seekor, tidak meninggalkan yang 99 ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau telah menemukannya, ia lalu meletakkannya di atas bahu dengan gembira. Setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, ‘Bersukacitalah bersama aku, sebab dombaku yang hilang telah kutemukan’. Aku berkata kepadamu, demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan. Atau wanita manakah yang mempunyai sepuluh dirham, lalu kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya? Dan kalau telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, ‘Bersukacitalah bersama aku, sebab dirhamku yang hilang telah kutemukan’. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Semua orang dipanggil kepada keselamatan. Namun seringkali panggilan Tuhan justru ditanggapi orang-orang sederhana, bersahaja, rendah hati, dan merasa berdosa. Sebaliknya orang yang merasa pintar dan suci sangat sulit mengerti dan menanggapi panggilan Tuhan. Kita pun akan mengalami kasih Tuhan bila mau mendengarkan dan melaksanakan kehendak-Nya. Mari kita menanggapi panggilan Tuhan dengan sikap rendah hati.

Doa Malam

Bapa yang Mahabaik, kami mengucap syukur kepada-Mu atas bimbingan-Mu sepanjang hari ini sehingga sedikit demi sedikit kami dapat meresapi sabda-Mu untuk tidak menghakimi sesama kami. Ampunilah dosa kami, bila tanpa sadar atau gegabah kami masih juga jatuh dalam dosa menghakimi sesama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
RUAH

Rabu, 06 November 2013 Hari Biasa Pekan XXXI

Rabu, 06 November 2013
Hari Biasa Pekan XXXI

“Perayaan Misa juga tidak boleh dianggap sebagai tindakan formal belaka, yang dilaksanakan setiap kali kita mengadakan pertemuan atau kegiatan lain, hanya karena kita biasa merayakan Misa pada kesempatan seperti ini.”

“Inilah yang menjadikan Liturgi duniawi Gereja begitu indah: keindahan liturgi terkait pada hakikat liturgi sendiri, dan tidak tergantung pada upaya kita untuk memperindahnya. Kita harus membiarkan keelokan ilahi ini terungkap dengan sendirinya melalui perayaan Liturgi. Melalui Iman, kasih, keheningan dan kerapian, serta hormat pada lambang-lambang, perbuatan dan kata-kata liturgi: sikap-sikap seperti ini mutlak agar indahnya acara-acara suci dapat dirasakan dan dihayati.”

“Sayangnya, telah beredar mentalitas dan praktek yang menurutnya liturgi harus terus berubah, disesuaikan pada setiap komunitas, menjadi menarik berkat kreativitas kita. Namun perayaan-perayaan yang bersumber pada logika seperti ini tidak akan memperlihatkan eloknya Gereja yang sebenarnya! Kecenderungan untuk terus mencari solusi yang baru untuk menjadikan liturgi menarik, justru menunjukkan bahwa kita tidak mampu menciptakan keindahan liturgi yang nyata.”

(Homili Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Antonio Guido Filipazzi dalam Misa Pembukaan Konferensi Liturgi di Makassar, 15 Oktober 2013.)

Antifon Pembuka (Mzm 112:1.4)

Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Bagi orang benar ia bercahaya laksana lampu di dalam gelap, Ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil.

Doa Pagi

Allah yang kekal, dalam terang Sabda-Mu, bantulah kami untuk mampu memiliki sikap kelepasan dari segala kelekatan atas apa yang kami miliki dan kami sulit untuk melepaskannya. Ajarilah kami semakin bijaksana dalam hidup dan memandang apa yang penting di balik setiap kebutuhan hidup. Semoga kebijaksanaan itu membuat kami mampu semakin peka akan kebutuhan setiap orang yang ada di sekitar kami. Yakinkanlah kami bila hati kami sedih dan putus harapan bahwa sabda Putera-Mu akan terlaksana dalam diri setiap orang yang menaruh harapan pada-Nya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus Kepada Umat di Roma (13:8-10)
  
"Kasih itu kegenapan hukum."
      
Saudara-saudara, janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat. Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tangapan
Ref. Orang baik menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman.
Ayat. (Mzm 112:1-2.4-5.9)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.
2. Bagi orang benar ia bercahaya laksana lampu di dalam gelap, ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil. Orang baik menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya.
3. Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah kalian, bila dinista karena nama Kristus, sebab Roh Allah ada padamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:25-33)
    
"Yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku."
  
Pada suatu ketika orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka, "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya. Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Ada kisah tentang seorang teman, yang berniat untuk menjadi imam dengan masuk seminari. Selulus SMU, dia masuk seminari, namun hanya kuat bertahan 7 hari di asrama lalu ia mengundurkan diri. Tentu Anda tertarik untuk bertanya, mengapa? Ternyata ia tidak betah tinggal di seminari karena ia selalu rindu dengan mantan kekasihnya yang baru ia putuskan seminggu sebelum masuk seminari. Ia selalu bernyanyi: ”Ada bayanganmu di mataku, dan senyummu membuatku rindu…dst.”

Ini hanyalah salah satu contoh cerita nyata yang ingin menggambarkan bahwa untuk mengikuti Tuhan secara total sebagai murid-murid-Nya, harus berani meninggalkan apa yang paling dicintai dalam hidup. Hal ini bukan saja berlaku untuk jalan panggilan khusus menjadi imam atau biarawan/wati; namun juga jalan hidup sebagai awam.

Spiritualitas ”lepas bebas” harus menjadi milik semua orang. Apa itu spiritualitas lepas bebas? Kita memandang segala sesuatu yang ada di dunia ini sebagai sesuatu yang menghantar kita pada penyucian diri dan mendekat kepada Tuhan. Harta duniawi atau pribadi-pribadi yang kita sayang tidak akan kita bawa ketika kita menghadap Tuhan nantinya. Semua harus kita lepaskan. Maka, barang-barang dunia dan ikatan-ikatan relasi itu tidak boleh lebih tinggi posisinya dari relasi kita dengan Tuhan. Persoalannya adalah tubuh kita secara fisik ini mudah terikat pada hal-hal duniawi, ketimbang hal-hal rohani.

Tuhan, ajarilah aku untuk berani menempatkan hal-hal duniawi sebagai sesuatu yang dapat aku lepaskan untuk semakin mencintai Engkau. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 05 November 2013 Hari Biasa Pekan XXXI

Selasa, 05 November 2013
Hari Biasa Pekan XXXI

“Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati” (Rm 12:6-8a)

Antifon Pembuka (Rom 12:5)

Bersama-sama kita semua merupakan satu tubuh dalam Kristus. Tetapi masing-masing kita adalah anggota yang tergantung satu sama lain.

Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, pekerjaan dan hati kami tak mampu membalas cinta Putra-Mu yang sebesar itu. Kami mohon ampun ya Bapa untuk segala kejahatan yang membutakan hati kami untuk mendengarkan tawaran-Mu itu. Bersihkanlah kami dari segala dosa yang tersimpan dalam hati agar suara-Mu dapat dengan jelas kami dengar. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Dalam tubuh Kristus, Gereja, ada begitu banyak peran. Hal ini terjadi karena masing-masing orang mempunyai talenta dan tanggung jawab yang berbeda. Namun di atas segalanya cinta harus menjadi dasarnya. Semua harus mencintai satu sama lain sebagai saudara.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (12:5-16a)
   
"Kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain."
        
Saudara-saudara, kita ini, walaupun banyak, merupakan satu tubuh dalam Kristus, masing-masing adalah anggota satu sama lain. Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita. Jika karunia itu untuk bernubuat, baiklah kita bernubuat sesuai dengan iman kita. Jika untuk melayani, baiklah kita melayani. Jika untuk mengajar, baiklah kita mengajar. Jika untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia membagi-bagi dengan hati yang ikhlas. Siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia memimpin dengan rajin. Siapa yang menunjukkan kemurahan hati, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita. Kasihmu janganlah berpura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. Hendaklah kalian saling menaruh kasih sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Janganlah kerajinanmu berkurang, hendaklah rohmu menyala-nyala, dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa. Bantulah orang-orang kudus dalam kekurangan dan berusahalah selalu memberi tumpangan! Berkatilah orang yang menganiaya kalian! Berkatilah dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis. Hendaklah kalian sehati sebudi dalam hidupmu bersama. Janganlah kalian memikirkan yang muluk-muluk, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, lindungilah aku dalam damai-Mu.
Ayat. (Mzm 131:1.2.3)
1. Tuhan, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku.
2. Sungguh, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.
3. Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Datanglah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepada kalian.

Sungguh, berbahagialah orang yang boleh makan bersama dengan Allah dalam Kerajaan-Nya. Dan Tuhan mengundang kita semua untuk ambil bagian dalam perjamuan tersebut. Hanya, tidak semua orang mau menjawab tawaran Tuhan itu. Banyak orang mencari alasan dan memaafkan diri untuk menghadirinya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:15-24)
 
"Pergilah ke semua jalan dan persimpangan dan paksalah orang-orang yang ada di situ masuk, karena rumahku harus penuh."
  
Pada waktu itu Yesus diundang makan oleh seorang Farisi. Sementara perjamuan berlangsung, seorang dari tamu-tamu berkata kepada Yesus, “Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah.” Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Ada seorang mengadakan perjamuan besar. Ia mengundang banyak orang. Menjelang perjamuan dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan, ‘Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap’. Tetapi mereka semua minta dimaafkan. Yang pertama berkata, ‘Aku baru membeli ladang dan harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan. Yang lain berkata, ‘Aku baru membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan’. Yang lain lagi berkata, ‘Aku baru saja menikah, dan karena itu aku tidak dapat datang’. Maka kembalilah hamba itu dan menyampaikan semua itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya, ‘Pergilah segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan cacat, orang-orang buta dan lumpuh’. Kemudian hamba itu melaporkan, ‘Tuan, apa yang Tuan perintahkan sudah dilaksanakan. Sekalipun demikian, masih ada tempat’. Maka tuan itu berkata, ‘Pergilah ke semua jalan dan persimpangan dan paksalah orang-orang yang ada di situ masuk, karena rumahku harus penuh’. Sebab aku berkata kepadamu: Tidak ada seorang pun dari para undangan itu akan menikmati jamuan-Ku.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Saat bersama untuk makan dan minum tentu semua orang merasa gembira dan sukacita. Tidak ada satu pun orang yang bersedih hati. Semua saling berbagi sukacita dan rasa syukur. Apalagi semuanya serba gratis dan halal. Sangat mengherankan, bila banyak orang menolak undangan perjamuan ini. Inilah lambang orang-orang Yahudi sebagai bangsa pilihan Allah tetapi menolak keselamatan Allah. Akhirnya, Allah memanggil bangsa lain yang mau menanggapi undangan-Nya. Gereja (kita) adalah bangsa pilihan baru.

Doa Malam

Tuhan Yesus, bebaskanlah aku dari hati yang membeku, pikiran yang bebal dan sikap yang sempit. Berbelas kasihlah kepadaku jika hari ini aku tidak tahu menghargai dan menghormati sesamaku. Aku terlalu acuh tak acuh terhadap sesamaku, seperti para tamu undangan yang dikisahkan dalam Injil hari ini, yang bersikap acuh tak acuh terhadap pihak pengundang. Semoga belas kasih-Mu membarui hidupku, sebab Engkalah Tuhan dan Penebusku, kini dan sepanjang masa. Amin.
 
RUAH

Senin, 04 November 2013 Peringatan Wajib St. Karolus Borromeus, Uskup

Senin, 04 November 2013
Peringatan Wajib St. Karolus Borromeus, Uskup

Allah berbicara kepada kita dalam keheningan hati dan kita mendengarkan-Nya (Beata Teresa dari Kalkuta)


Antifon Pembuka (Yeh 14:11.23-24)

Tuhan bersabda, "Aku akan memperhatikan domba-domba-Ku, mengangkat seorang gembala sebagai pemimpin dan Aku, Tuhan sendiri, menjadi Allah mereka.

Pengantar


Karolus Borromeus lahir di Rocca d'Arona, Milan, Italia pada 2 Oktober 1538. Ia mengikuti pendidikan calon imam pada usia dewasa dan ditahbiskan menjadi imam pada 4 September 1563 oleh Uskup Frederikus Cesi. Tiga bulan berikutnya, tepat pada 7 Desember 1563 ia ditahbiskan menjadi uskup di Kapel Sistina oleh Kardinal Giovanni Serbelloni dan kemudian diangkat sebagai Uskup Agung Milan pada 12 Mei 1564. Tugas berat sebagai Uskup Agung dilakoninya hingga napas terakhir, pada 3 November 1584. Karolus dibeatifikasi oleh Paus Paulus V pada 12 Mei 1602 dan kemudian dinyatakan sebagai Santo oleh paus yang sama, pada 1 November 1610, tepat pada hari raya semua orang kudus. (Sumber: Cafe Rohani/en.wikipedia.org)

Doa Pagi


Allah Bapa yang Mahabaik, berilah kami rahmat untuk dapat merasakan kebaikan-Mu sepanjang hari ini seperti telah dialami oleh Santo Karolus Borromeus. Semoga karena rahmat-Mu pula, kami mampu menjadi saluran kasih dan rahmat-Mu bagi sesama yang kami jumpai hari ini. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (11:29-36)
  
"Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua."
   
Saudara-saudara, Allah tak pernah menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya. Dahulu kalian tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang kalian mendapat kemurahan karena orang-orang Israel tidak taat. Demikian pun sekarang mereka tidak taat, supaya memperoleh kemurahan berkat kemurahan yang telah kalian peroleh. Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua. Alangkah dalamnya kekayaan, kebijaksanaan dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-Nya, tak terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? Atau siapakah yang pernah memberi Allah sesuatu, sehingga Allah wajib menggantinya? Sebab segala sesuatu berasal dari Allah, ada karena Allah, dan menuju kepada Allah. Bagi Dialah kemuliaan selama-lamanya. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 69:30-31.33-34.36-37)

1. Aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan lagu syukur.
2. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.
3. Sebab Allah akan menyelamatkan Sion dan membangun kota-kota Yehuda, supaya orang-orang diam di sana dan memilikinya; anak cucu hamba-hamba-Nya akan mewarisinya, dan orang-orang yang mencintai nama-Nya akan diam di situ.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alelluya
Ayat. Jika kalian tetap dalam firman-Ku, kalian benar-benar murid-Ku, dan kalian akan mengetahui kebenaran.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:12-14)
     
"Janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, melainkan undanglah orang-orang miskin dan cacat."
   
Yesus bersabda kepada orang Farisi yang mengundang Dia makan, “Bila engkau mengadakan perjamuan siang atau malam, janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu, atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula, dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. Tetapi bila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta. Maka engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalas engkau. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Suatu ketika Yesus diundang untuk makan di rumah seorang pemimpin Farisi. Kesempatan ini digunakan oleh Yesus untuk mengajarkan kebijaksanaan baru.

Mengundang para sahabat, orang tua dan keluarga dekat merupakan suatu tanda cinta kasih yang mudah dan spontan. Yesus mengajarkan bahwa kita mestinya mengundang orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta untuk ikut dalam suatu perjamuan. Mengapa? Karena bagi Yesus ini, mereka ini akan memberikan kebahagiaan istimewa lantaran mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya. Tuhanlah yang akan memperhitungkannya pada hari kebangkitan orang benar.

Komunitas yang dibentuk oleh Kristus adalah komunitas yang dikhususkan bagi orang-orang kecil, bukan orang yang menganggap dirinya elit. Sebuah komunitas yang di dalamnya terdapat orang-orang miskin, cacat dan para pendosa yang mau bertobat.

Mengapa Tuhan memilih orang-orang ini untuk ikut dalam perjamuan? Mengapa bukan orang-orang terbaik sesuai kategori pemikiran kita? Rasul Paulus mengatakan bahwa Tuhanlah yang punya kehendak untuk memilih dan menentukan siapa yang masuk dan ikut dalam perjamuan kekal bersama-Nya. Mereka yang berhak mengikuti perjamuan kekal adalah orang-orang yang setia mengikuti kehendak dan rencana Tuhan. Mereka yang bertobat adalah mereka yang menyadari akan rencana dan kehendak Tuhan serta menaatinya.

Tuhan sendiri yang punya rencana dan kuasa untuk menentukan orang-orang pilihan-Nya untuk ikut dalam perjamuan-Nya. Seperti dalam suratnya kepada jemaat di Roma, Rasul Paulus menulis, “Alangkah dalamnya kekayaan, kebijaksanaan, dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalannya” (Roma 11:33). Segala-galanya ada di dalam rencana Tuhan, bukan rencana kita.

Jika demikian, apa yang harus kita lakukan? Berikanlah yang terbaik kepada semua orang tanpa menuntut balasan. Hidup kita akan menjadi pemberian diri yang terbaik bagi Tuhan dan sesama, asalkan kita dapat menerima segala yang baik dan yang buruk. Jangan hanya memilih salah satu saja (Ayb 2:10b). Dengan begitu kita akan sadar dan merasakan sukacita hidup karena memberi dan memberi tanpa pamrih. Inilah kebijaksanaan baru dari Tuhan untuk kita. (MOMO/Cafe Rohani)

Bacaan Harian 04 - 10 November 2011

Bacaan Harian 04 - 10 November 2011

Senin, 04 November: Peringatan Wajib St. Karolus Borromeus, Uskup (P).
Rm 11:29-36; Mzm 69:30-31.33-34.36-37; Luk 14:12-14.

Selasa, 05 November: Hari Biasa Pekan XXXI (H).
Rm 12:5-16a; Mzm 131:1.2.3; Luk 14:15-24.

Rabu, 06 November: Hari Biasa Pekan XXXI (H).
Rm 13:8-10; Mzm 112:1-2.4-5.9; Luk 14:25-33.

Kamis, 07 November: Hari Biasa Pekan XXXI (H).
Rm 14:7-12; Mzm 27:1.4.13-14; Luk 15:1-10.

Jumat, 08 November: Hari Biasa Pekan XXXI (H).
Rm 15:14-21; Mzm 98:1-4; Luk 16:1-8.

Sabtu, 09 November: Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran (P).
Yeh 47:1-2.8-9.12; Mzm 46:2-3.5-6.8-9; 1Kor 3:9b-11.16-17; Yoh 2:13-22.


Minggu, 10 November: Hari Minggu Biasa XXXII (H).
2Mak 7:1-2.9-14; Mzm 17:1.5-6.8b.15; 2Tes 2:16 - 3:5; Luk 20:27-38.

Peralatan Liturgi

 photo 20131103_zpsf6a4fc09.jpg


Copyright © 2013 Tegar Andito

Kobus: Kepercayaan






silahkan klik gambar untuk memperbesar

Minggu, 03 November 2013 Hari Minggu Biasa XXXI

Minggu, 03 November 2013
Hari Minggu Biasa XXXI
    
Kristus datang untuk membawa kita kepada belas kasih Allah yang menyelamatkan (Paus Fransiskus)


Antifon Pembuka (bdk. Mzm 38:22-23)

Jangan tinggalkan daku, ya Tuhan, Allahku, jangan jauh dariku! Bersegeralah menolong aku, ya Tuhan, Penyelamatku.

Doa Pagi

Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu untuk mencari dan menyelamatkan umat-Mu yang tersesat dan hilang. Kami mohon, bukalah hati kami untuk dengan gembira menerima kehadiran-Nya yang membawa anugerah keselamatan dan kehidupan bagi kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (11:22-12:2)
  
"Semua orang Kaukasihani, sebab Engkau mengasihi segala yang ada."

   
Tuhan, laksana sebutir debu di atas neraca, atau seperti embun pagi yang jatuh ke bumi, demikianlah seluruh jagat di hadapan-Mu. Tetapi justru karena Engkau berkuasa atas segala sesuatu, maka semua orang Kaukasihani, dan dosa manusia tidak Kauperhatikan, supaya mereka bertobat. Sebab Engkau mengasihi segala yang ada, dan tidak benci kepada barang apa pun yang telah Kaubuat. Sebab andaikata sesuatu Kaubenci, niscaya tidak Kauciptakan. Bagaimana sesuatu dapat bertahan, jika tidak Kaukehendaki, atau bagaimana dapat tetap terpelihara, kalau tidak Kaupanggil? Engkau menyayangkan segala-galanya sebab semua itu milik-Mu, ya Penguasa penyayang hidup! Roh-Mu yang baka ada di dalam segala sesuatu. Dari sebab itu orang-orang yang jatuh Kauhukum berdikit-dikit. Mereka Kautegur dengan mengingatkan dalam hal mana mereka sudah berdosa, supaya setelah menjauhi kejahatan itu mereka percaya kepada Dikau, ya Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk-tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 145:1-2.8-9.10-11.13cd-14; Ul: lh.1)

1. Aku hendak mengagungkan Dikau, ya Allah, ya Rajaku, aku hendak memuji nama-Mu untuk selama-lamanya. Setiap hari aku hendak memuji Engkau dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya.
2. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
3. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
4. Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya, dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (1:11-2:2)
   
"Semoga nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu dan kamu di dalam Dia."
  
Saudara-saudara, kami senantiasa berdoa untuk kamu, supaya Allah kita menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik, dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu. Dengan demikian nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu, dan kamu di dalam Dia, sesuai dengan kasih karunia Allah kita dan Tuhan kita Yesus Kristus. Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan berkumpulnya kita dengan Dia, kami minta kepadamu, Saudara-saudara, jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh maupun oleh kabar atau surat yang dikatakan dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 3:16)
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:1-10)
   
"Anak manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
  
Sekali peristiwa Yesus memasuki Kota Yerikho dan berjalan melintasi kota itu. Di situ ada seorang kepala pemungut cukai yang amat kaya, bernama Zakheus. Ia berusaha melihat orang apakah Yesus itu, tetapi tidak berhasil karena orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. Ketika sampai ke tempat itu, Yesus melihat ke atas dan berkata, “Zakheus, segeralah turun! Hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya, “Ia menumpang di rumah orang berdosa!” Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan, “Tuhan, separuh dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Kata Yesus kepadanya, “Hari ini telah terjadi keselamatan atas rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Sebab Anak Mausia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

Renungan


Beberapa waktu yang lalu, saya prihatin membaca berita di surat kabar. Jarang sekali saya membaca berita yang menyenangkan atau membawa kedamaian hati. Berita-berita yang muncul selalu seputar korupsi, perselingkuhan, perceraian, kematian, pembunuhan, penebangan hutan, tabrakan kendaraan dan sebagainya. Lantas muncul pertanyaan dalam benak saya setelah membaca berita-berita tersebut, “Apa yang mereka cari?”

Injil hari ini mengisahkan usaha Zakheus untuk bisa melihat Yesus. Seorang pemungut cukai, yang dianggap pendosa, sedang berusaha melihat Orang apakah Yesus itu. Pendosa ialah orang yang menjauhkan diri dari cinta Tuhan, tetapi dalam Injil hari ini, kita melihat sebaliknya si pendosa justru ingin mencari dan melihat Tuhan.

Tindakan yang ditunjukkan oleh Zakheus supaya bisa melihat Yesus telah menunjukkan suatu usaha yang serius. Keterbatasan fisik tidak menghalangi Zakheus untuk berusaha. Hingga akhirnya, Zakheus mendapatkan apa yang “dicari”nya ketika Yesus memandangnya dan berkata, “Hari ini Aku harus menumpang di rumahmu!” Ucapan tersebut seakan juga mau mengatakan, “Semua orang Kaukasihani, dan dosa manusia tidak Kauperhatikan, supaya mereka bertobat” (Keb 11:23). Karena itu, “Carilah maka kamu akan mendapat.”

Zakheus sudah mendapatkan apa yang dicarinya. Bahkan, dia merasa telah mendapatkan segala-galanya, sehingga apa yang selama ini dia cari tidak ada gunanya lagi. Sebagai bukti, uang hasil memungut pajak dikembalikan kepada masyarakat, bahkan dia berjanji akan mengganti 4 kali lipat. Sebuah pertobatan yang lauar biasa. Bagi orang yang dalam hidupnya hanya mengejar materi bisa saja akan menganggap tindakan Zakheus sebagai tindakan bodoh, tetapi bagi orang yang melihat tindakan Zakheus dari sisi rohani, pertobatannya, dia akan tahu bahwa Zakheus sudah mendapatkan Sang segala-galanya.

Pertanyaan, “Apa yang kamu cari” perlu terus didengungkan dalam hidup kita. Jawaban dan tindakan kita menunjukkan apa sebenarnya yang kita cari. Jawaban, “Aku mencari Tuhan” bukanlah jawaban yang mudah untuk zaman ini. Jawaban tersebut akan ditantang oleh tawaran-tawaran dunia saat ini: uang, kekayaan, jabatan, kenikmatan, kesuksesan, kehormatan dan sebagainya. Bahkan tidak jarang, demi mendapatkan semuanya itu, seseorang rela meninggalkan Sang Segala-galanya, yaitu Tuhan sendiri.

Tuhan akan selalu hadir dalam hidup kita dan akan selalu mencurahkan rahmat-Nya. “Dia mengasihi segala yang ada, dan Dia tidak benci kepada barang apa pun yang telah dibuat-Nya” (Keb 11:24). Kita hanya diminta untuk mau bekerja sama dan berusaha mencari dengan sungguh-sungguh rahmat Tuhan tersebut, sehingga Dia pun akan memandang kita dan berkata, “Aku harus menumpang di rumahmu (hatimu).”

Kehadiran Tuhan dalam hati manusia akan membawa pertobatan, sukacita dan membuat kita memiliki Sang Segala-galanya. Maka pertanyaan refleksi untuk kita, “Sudahkah aku mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh dan mendengar suara serta permintaan-Nya untuk tinggal di rumahku?” (Petrus Harsa Trihapsara, O.Carm/RUAH)

Sabtu, 02 November 2013 Peringatan Arwah Semua Orang Beriman

Sabtu, 02 November 2013
Peringatan Arwah Semua Orang Beriman

   
... Sudah sejak zaman dahulu Gereja menghargai peringatan akan orang-orang mati dan membawakan doa dan terutama kurban Ekaristi Bdk. DS 856. untuk mereka, supaya mereka disucikan dan dapat memandang Allah dalam kebahagiaan. Gereja juga menganjurkan amal, indulgensi, dan karya penitensi demi orang-orang mati. .... (Katekismus Gereja Katolik 1032)


Antifon Pembuka (bdk. 1Tes 4:14; 1Kor 15:22)


Sebagaimana Yesus telah wafat dan bangkit, demikian semua orang yang meninggal dalam Dia, akan dijemput Allah bersama Yesus. Dan seperti semua manusia mati dalam Adam, demikian semua orang dihidupkan kembali dalam Kristus.


atau

Ezra 2:34-35 / Mzm 65:2-5 (Graduale Romanum, 669)
Ref. Requiem æternam dona eis Domine: et lux perpetua luceat eis.
1. Te decet hymnus, Deus, in Sion; et tibi reddetur votum in Ierusalem.
2. Qui audis orationem, ad te omnis caro veniet propter iniquitatem.
3. Etsi prævaluerunt super nos impietates nostræ, tu propitiaberis eis.
4. Beatus quem elegisti et assumpsisti, inhabitabit in atriis tuis..
5. Replebimur bonis domus tuæ, sanctitate templi tui.

Doa Pagi


Ya Allah, kami mohon, berkenanlah mendengarkan doa-doa kami. Engkau telah menganugerahkan kepada kami iman yang kokoh akan Putra-Mu yang bangkit dari antara orang mati. Semoga Engkau meneguhkan harapan kami bahwa bersama hamba-hamba-Mu yang telah meninggal kami pun akan bangkit untuk hidup abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, kini sepanjang segala masa. Amin.


Bacaan dari Kitab Kedua Makabe (12:43-46)
 
"Kami yakin bahwa orang yang meninggal dengan saleh akan menerima pahala yang indah."
 
Setelah menguburkan tentara yang gugur dalam pertempuran, Yudas, panglima Israel, menyuruh mengumpulkan uang di tengah-tengah pasukan. Lebih kurang dua ribu dirham perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk mempersembahkan kurban penghapus dosa. Ini sungguh suatu perbuatan yang sangat baik dan tepat, karena Yudas memikirkan kebangkitan. Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati. Lagipula Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh. Dari sebab itu maka disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 801
Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
atau
Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan
atau
Aku menanti-nantikan Tuhan, aku mengharapkan firman-Nya.
Ayat. (Mzm 130:1b-2.3-4.5-6ab; Ul:lh.5)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang takwa kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih daripada pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dan segala kesalahannya.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (2Kor 4:14 -5:1)
 
"Yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal."
  
Saudara-saudara, kami yakin bahwa Allah, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur yang semakin melimpah bagi kemuliaan Allah. Sebab itu kami tidak tawar hati! Meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari hari ke hari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tidak kelihatan, karena yang kelihatan itu sementara, sedangkan yang tak kelihatan itu kekal. Kami tahu, jika kemah kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu kediaman di surga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang bukan buatan tangan manusia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
 atau
 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (Singkat: 15:20-23)
 
"Semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus."
 
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (Panjang: 15:12-34)

Saudara-saudara, jika kami beritakan bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Kalau kebangkitan orang mati tidak ada, maka Kristus pun tidak dibangkitkan. Dan andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah pula kepercayaanmu. Apalagi, andaikata betul demikian, kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan bahwa Ia telah membangkitkan Kristus, padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, andaikata benar bahwa orang mati tidak dibangkitkan. Sebab andaikata benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus pun tidak dibangkitkan. Dan kalau Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaanmu, dan kamu masih hidup dalam dosamu. Dengan demikian binasa pulalah orang-orang yang mati dalam Kristus. Dan jikalau kita berharap pada Kristus dalam hidup ini saja, maka kita adalah orang-orang yang paling malang di antara semua manusia. Namun ternyata Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut. Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau dikatakan, bahwa “segala sesuatu telah ditaklukkan”, maka teranglah, bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak termasuk didalamnya. Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya dibawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua. Jika demikian, apakah faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati? Kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal? Dan kami juga—mengapakah kami setiap saat membawa diri kami ke dalam bahaya? Saudara-saudara, tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut. Demi kebanggaanku akan kamu dalam Kristus Yesus, Tuhan kita, aku katakan, bahwa hal ini benar. Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka “marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati.” Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah. Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 6:40)
Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku, jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:37-40)
  
"Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal."
   
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, "Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Pernah naik kapal besar adalah suatu pengalaman yang indah. Ketika di pelabuhan, kita ingin agar kapal segera bertolak dan berlayar di lautan. Namun, ketika sudah lama di lautan kita juga ingin agar kapal segera berlabuh. Berlabuh dan berlayar adalah pengalaman yang menyenangkan.

Meski sering terjadi kecelakaan di laut, karenak esalahan manusia, kondisi kapal yang tidak layak, atau karena ombak yang sangat besar, berlabuh dan berlayar tetap merupakan pengalaman yang indah dan menyenangkan. Tak heran, mengapa banyak orang lebih suka liburan di pantai daripada di tempat lain, karena pandangan yang luas dan lepas memang memberikan kedamaian dan ketenangan.

Hari ini Gereja mengenang arwah semua orang beriman. Dengan peringatan ini, kita diajak untuk mengenang bagaimana kematian itu terjadi. Tidak ada yang salah dengan kematian, karena rencana Tuhan selalu indah bagi kita. Maka, dalam peringatan ini, pantas sekali kita merenungkan apa yang diungkapkan Nabi Ayub, “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan” (Ayb 1:21).

Peringatan hari ini mengajak kita untuk terus menyadari bahwa hidup di dunia adalah suatu kesempatan indah yang diberikan Tuhan untuk mengalami hal-hal rohani. Kita diberi segala kebaikan yang ada di bumi. Dengan iman, kita menggunakan, menguduskan dan mensyukuri segalanya. Maka indah sekali ketika Yesus mengatakan “Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku tidak akan Kubuang” (Yoh 6:37).

Apa arti ungkapan Yesus ini? Dalam iman dan kesetiaan kepada-Nya, kehidupan yang berat dan kematian sekalipun tidak akan memisahkan kita dari Dia. Hidup ini hanyalah sementara, kita berlabuh untuk berlayar ke kehidupan berikutnya. Namun, hidup sekarang ini amatlah berarti bagi kita untuk menuju kehidupan berikutnya. Karena itu, jangan pernah menjalani hidup tanpa tujuan, tanpa iman, kasih dan harapan. Sebab, itulah jaminan hidup kekal kita.

Semoga jiwa semua orang beriman beristirahat dalam damai dan sampai kepada pelabuhan abadi. (Cafe Rohani/Kartolo Malau, O.Carm)

Doa bagi anggota keluarga yang telah meninggal


Ya Allah, Engkaulah Tuhan atas segala ciptaan. Engkau telah menghancurkan maut dan memberi hidup kepada ciptaan-Mu. Kami berdoa bagi anggota keluarga kami yang telah meninggal (... sebutkan nama-namanya). Ampunilah segala dosanya (mereka) dan berilah kepada (para) hamba-Mu ini kesejahteraan, sukacita, kebahagiaan serta istriahat dalam damai dan suatu saat sampai kepada pelabuhan abadi di dalam Kerajaan-Mu. Kepada-Mu, ya Allah yang Maharahim, kami mempersembahkan doa permohonan ini, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy