| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 15 Juni 2021 Hari Biasa Pekan XI

 


Selasa, 15 Juni 2021
Hari Biasa Pekan XI
 
“Betapa besar belas kasih Yesus Tuhan kepada kita, betapa banyak kasih sayang dan kebaikan-Nya.” (St. Siprianus)
 

Antifon Pembuka (2Kor 8:9)

Yesus meski kaya, telah menjadi miskin karena kalian, agar kalian menjadi kaya karena kemiskinan-Nya.
  
Doa Pembuka


Ya Allah, berkenanlah mengukir Putra-Mu dalam hati kami dan ajarilah kami melaksanakan cinta kasih-Nya sebagaimana telah diberikan teladan-Nya oleh Putra-Mu Yesus Kristus. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (8:1-9)
       
  
"Kristus telah menjadi miskin karena kalian."
     
Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kalian kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap, dan meskipun sangat miskin, mereka kaya dalam kemurahan. Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberi menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. Atas kehendaknya sendiri mereka minta dengan mendesak kami, agar mereka pun diperkenankan ikut memberi pelayanan kepada orang-orang kudus. Dan mereka memberikan lebih banyak daripada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami. Sebab itu kami mendesak Titus, supaya ia mengunjungi kalian, dan menyelesaikan pelayanan kasih itu sebagaimana ia telah memulainya. Maka sekarang hendaknya kalian kaya dalam pelayanan kasih ini, sebagaimana kalian kaya dalam segala sesuatu: dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami. Aku mengatakan hal ini bukan sebagai perintah! Tetapi dengan menunjukkan usaha orang-orang lain untuk membantu, aku mau menguji keikhlasan kasihmu, karena kalian telah mengenal kasih karunia Tuhan kita, Yesus Kristus: Sekalipun kaya, Ia telah menjadi miskin karena kalian, supaya karena kemiskinan-Nya kalian menjadi kaya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah Tuhan, hai jiwaku.
Ayat. (Mzm 146:2.5-6.7.8-9a)
1. Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
2. Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong yang harapannya pada Tuhan, Allahnya: Dialah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya.
3. Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
4. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk. Tuhan mengasihi orang-orang benar, Tuhan menjaga orang-orang asing.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 13:34)
Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan. Kasihilah sesamamu sebagaimana Aku mengasihi kamu.
    
Inilah Injil Suci menurut Matius (5:43-48)
   
"Kasihilah musuh-musuhmu."
    
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian telah mendengar bahwa disabdakan, ‘Kasihilah sesamamu manusia, dan bencilah musuhmu’. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kalian’. Karena dengan demikian kalian menjadi anak-anak Bapamu di surga. Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit bagi orang yang jahat, dan juga bagi orang yang baik. Hujan pun diturunkan-Nya bagi orang yang benar dan juga bagi orang yang tidak benar. Apabila kalian mengasihi orang yang mengasihi kalian, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kalian hanya memberi salam kepada saudaramu saja, apakah lebihnya dari perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu kalian harus sempurna sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya.”
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe

 
Renungan

 
Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat membantu untuk menemukan potensi sesuatu.

Misalnya, serat optik telah sangat membantu dalam komunikasi dan transfer informasi.

Microchip telah membantu mengurangi ukuran peralatan elektronik dan meningkatkan efisiensi mesin.

Sebaliknya, penemuan potensi manusia yang sebenarnya entah bagaimana tertinggal.

Ini bukan hanya tentang potensi keterampilan dan bakat orang tersebut.

Ini tentang kemungkinan spiritual seseorang, terutama di bidang cinta dan pengampunan.

Setiap orang memiliki potensi untuk mencintai mereka yang telah melakukan kesalahan padanya dan memaafkan mereka.

Almarhum Paus Yohanes Paulus II menunjukkan potensi ini ketika dia memaafkan orang yang menembaknya dengan mengunjunginya di penjara dan dia bahkan memeluknya.

Tindakan itu seharusnya membuat kita merenungkan kesanggupan kita sendiri untuk mencintai dan memaafkan.

Jika Yesus berkata bahwa kita harus sempurna sama seperti Bapa  kita sempurna, maka kita juga harus berdoa dan meminta Bapa untuk membantu kita menemukan dan melepaskan dalam diri kita kesanggupan untuk mengasihi dan mengampuni.


Antifon Komuni (Mat 5:44)

Kasihanilah musuh-musuhmu, dan doakanlah mereka yang menganiaya kamu.

Doa Malam

Allah Bapa Mahapengasih, orang baik dan orang jahat sama-sama Kausinari matahari-Mu, sebab Engkau menghendaki semua orang menerima cinta kasih-Mu yang berlimpah. Kami mohon, semoga segala yang kami usahakan ini benar-benar tumbuh dari cinta kasih murni. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RENUNGAN PAGI

Senin, 14 Juni 2021 Hari Biasa Pekan XI


Senin, 14 Juni 2021
Hari Biasa Pekan XI

Kamu telah disucikan dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita --- St. Siprianus

Antifon Pembuka (Mzm 98:3cd)

Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.

Doa Pagi


Allah Bapa sumber sukacita kami, semoga kami selalu patuh setia pada kabar sukacita-Mu, dan ajarilah kami kiranya mengabadikan segala yang ada pada kami bagi kerajaan-Mu di dunia.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.       Amin.
   
Bacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (6:1-10)
 
 
"Dalam segala hal kami menunjukkan bahwa kami ini pelayan Allah."
  
Saudara-saudara, sebagai teman-teman sekerja, kami nasihati kalian, janganlah sia-siakan kasih karunia yang telah kalian peroleh dari Allah. Sebab Allah bersabda, “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan dikau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.” Camkanlah, sekarang inilah saat perkenanan itu! Hari inilah keselamatan itu! Dalam segala hal kami tidak memberi alasan seorang pun tersandung, supaya pelayanan kami jangan sampai dicela. Sebaliknya dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami ini pelayan Allah, yaitu dalam menahan dengan penuh kesabaran segala penderitaan, kesesakan dan kesukaran, dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berpayah-payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa; dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik; dalam mewartakan kebenaran dan kekuasaan Allah; dengan menggunakan senjata-senjata keadilan baik untuk menyerang ataupun untuk bertahan; ketika dihormati atau dihina; ketika diumpat atau dipuji; ketika dianggap sebagai penipu, namun terpercaya; sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai orang yang nyaris mati, namun tetap hidup; sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati; sebagai orang yang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, padahal kami memiliki segala sesuatu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Atau Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4; Ul:2b)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 119:105)
Sabda-Mu adalah pelita bagi kakiku, dan cahaya bagi jalanku.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:38-42)
 
"Jangan melawan orang yang berbuat jahat kepadamu."
 
Dalam kotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian mendengar, bahwa dahulu disabdakan, ‘Mata ganti mata; gigi ganti gigi.’ Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Janganlah kalian melawan orang yang berbuat jahat kepadamu. Sebaliknya, bila orang menampar pipi kananmu, berikanlah pipi kirimu. Bila orang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Bila engkau dipaksa mengantarkan seseorang berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berikanlah kepada orang apa yang dimintanya, dan jangan menolak orang yang mau meminjam sesuatu dari padamu.”
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe
 
Renungan 
     
Kebenaran fundamental dan dasar dari Kekristenan dapat diungkapkan dengan cukup sederhana - mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama.

Itu juga yang Yesus katakan dalam Injil ketika ditanya tentang hukum yang mana yang terbesar (Mat 22:36-37 / Mrk 12:30-31 / Luk 10:27)

Tetapi apa yang dapat diungkapkan dengan sederhana belum tentu berarti bahwa hal itu dapat dicapai dengan begitu mudah, seperti yang kita dengar dalam perikop Injil hari ini.

Antara lain, inilah yang Yesus ajarkan:
‘Janganlah kalian melawan orang yang berbuat jahat kepadamu. Sebaliknya, bila orang menampar pipi kananmu, berikanlah pipi kirimu, dll. Itu tampaknya menjadi tujuan tertinggi dari Kekristenan dan tentu saja cukup sulit untuk dicapai.

Tetapi sebelum kita berpikir tentang mencoba untuk mencapai tahap lanjut dari pemuridan Kristen, akan lebih baik untuk mengetahui apa persyaratan dasarnya.

Bacaan pertama menyatakan antara lain kualitas-kualitas dasar ini - kemurnian, kesabaran, kebaikan, kesucian.

Marilah kita memohon kepada Tuhan untuk memberikan kita rahmat untuk mencapai kualitas dasar ini sebagai seorang murid.

Sehingga dalam segala hal yang kita lakukan, kita akan menghidupi kebenaran fundamental dan dasar Kekristenan - untuk mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama..
(RENUNGAN PAGI)
   
Antifon Komuni (Mat 5:39)

Janganlah melawan orang yang berbuat jahat kepadamu. Sebaliknya, bila orang menampar pipi kananmu, berikanlah pipi kirimu.

 

Minggu, 13 Juni 2021 Hari Minggu Biasa XI


Minggu, 13 Juni 2021
Hari Minggu Biasa XI

“Misteri Gereja Kudus itu diperlihatkan ketika didirikan. Sebab Tuhan Yesus mengawali Gereja-Nya dengan mewartakan kabar bahagia, yakni kedatangan Kerajaan Allah yang sudah berabad-abad lamanya dijanjikan dalam Alkitab: “Waktunya telah genap, dan Kerajaan Allah sudah dekat” (Mrk 1:15; lih Mat 4:17). Kerajaan itu menampakkan diri kepada orang-orang dalam sabda, karya dan kehadiran Kristus. Memang, sabda Tuhan diibaratkan benih, yang ditaburkan di ladang (lih. Mrk 4:14), mereka yang mendengarkan sabda itu dengan iman dan termasuk kawanan kecil Kristus (lih. Luk 12:32), telah menerima kerajaan itu sendiri. Kemudian benih itu bertunas dan bertumbuh atas kekuatannya sendiri hingga waktu panen (lih. Mrk 4:26-29). Mukjizat-mukjizat Yesus pun menguatkan, bahwa Kerajaan itu sudah tiba di dunia: “Jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu” (Luk 11:20; lih. Mat 12:28). Tetapi terutama Kerajaan itu tampil dalam Pribadi Kristus sendiri, Putera Allah dan Putera manusia, yang datang “untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Mrk 10:45). (Lumen Gentium, 5)

Antifon Pembuka (Mzm 27:7,9)

Dengarlah, Tuhan, seruan yang kusampaikan. Engkaulah, pertolonganku, janganlah membuang aku, dan janganlah meninggalkan aku, ya Allah Penyelamatku.

Exaudi Domine vocem meam, qua clamavi ad te: adiutor meus esto, ne derelinquas me neque despicias me, Deus salutaris meus.

O Lord, hear my voice, for I have called to you; be my help. Do not abandon or forsake me, O God, my Savior!


Doa Pagi

Ya Allah, Engkaulah kekuatan bagi semua orang yang berharap kepada-Mu. Dengarkanlah permohonan kami, karena tanpa Dikau, kami yang lemah ini tak sanggup melakukan apa pun. Bantulah kami dengan rahmat-Mu agar dalam melaksanakan perintah-perintah-Mu, kami menyukakan hati-Mu dalam niat yang baik dan dan dalam tindakan.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.       Amin.    
 
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (17:22-24)
      
   
"Allah meninggikan pohon yang rendah"
      
Beginilah firman Tuhan Allah, “Aku sendiri akan mengambil sebuah carang dari puncak pohon aras yang tinggi, dan menanamnya; Aku akan mematahkannya dari pucuk yang paling ujung dan yang masih muda, dan Aku sendiri akan menanamnya di atas sebuah gunung yang menjulang tinggi ke atas; di atas gunung Israel yang tinggi akan Kutanam dia, agar ia bercabang-cabang dan berbuah, dan menjadi pohon aras yang hebat; segala macam burung dan unggas akan tinggal di bawahnya, mereka akan bernaung di bawah cabang-cabangnya. Maka segala pohon di ladang akan mengetahui, bahwa Aku, Tuhan, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu-kering, dan membuat pohon yang layu-kering bertaruk kembali. Aku, Tuhan, telah mengatakannya dan akan membuatnya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 2/4, PS 831
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, kar'na baiklah Dia!
Ayat. (Mzm 92:2-3.13-14.15-16; Ul: 2a)
1. Sungguh baik menyanyikan syukur kepada Tuhan, dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, Yang Mahatinggi, memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi, dan kesetiaan-Mu di waktu malam.
2. Orang benar akan bertunas seperti pohon kurma, akan tumbuh subur seperti pohon ara di Libanon mereka yang ditanam di bait Tuhan akan bertunas di pelataran Allah kita.
3. Pada masa tua pun mereka masih berbuah menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan bahwa Tuhan itu benar bahwa Ia Gunung Batuku, dan tidak ada kecurangan pada-Nya.
  
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (2Kor 5:6-10)
   
"Kami berusaha, entah di dalam tubuh entah di luarnya, supaya kami berkenan kepada Allah."
    
Saudara-saudara, hati kami senantiasa tabah! Meskipun kami sadar bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan, sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat; toh hati kami tabah! Tetapi, kami lebih suka beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan. Sebab itu kami berusaha, entah di dalam tubuh entah di luarnya, supaya kami berkenan kepada Allah. Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut ia peroleh, sesuai dengan yang ia lakukan dalam hidup ini, baik atau pun jahat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus akan hidup selama-lamanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:26-34)
    
"Memang biji itu paling kecil di antara segala jenis benih, tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh menjadi lebih besar."
     
Sekali peristiwa Yesus mengajar di hadapan orang banyak, katanya, “Beginilah hal Kerajaan Allah: Kerajaan Allah itu seumpama orang yang menaburkan benih di tanah. Malam hari ia tidur, siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas, dan tunas itu makin tinggi! Bagaimana terjadinya, orang itu tidak tahu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkai, lalu bulir, kemudian butir-butir yang penuh isi pada bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba.” Yesus berkata lagi, “Dengan apa hendaknya kita bandingkan Kerajaan Allah itu? Atau dengan perumpamaan manakah kita hendak menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil di antara segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar daripada segala sayuran yang lain, dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya.” Dalam banyak perumpamaan semacam itu Yesus memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka. Tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe


 Renungan 
  

Ketika sesuatu jatuh ke tanah, ia berada dalam posisi yang sangat rentan karena akan diinjak. Berada di tanah tentu tidak pada posisi yang superior.

Dan ketika kita merasa sedih secara emosional, maka kita akan rentan terhadap ledakan dan perilaku lain yang hanya akan menyeret kita lebih jauh ke bawah.

Jadi baik secara fisik, atau emosional, atau spiritual, ketika kita sedang tertekan kita akan rentan dan rentan terhadap semua hal yang tidak baik dan tidak baik.

Ungkapan yang sering digunakan adalah kita akan menyebut sesuatu atau seseorang "turun dan keluar".

Tapi apakah turun juga berarti keluar? Kita mengucapkannya begitu sering sehingga menjadi seperti mantra: turun dan keluar, sedemikian rupa sehingga ketika seseorang jatuh, itu berarti ia keluar, atau harus keluar.

Tetapi ketika kita mendengarkan perumpamaan Yesus dalam Injil tentang benih, maka kita akan melihat bahwa turun tidak berarti keluar.

Padahal, turun berarti naik, jadi bukan turun dan keluar, tapi turun dan naik. Benih menunjukkan itu kepada kita.

Hanya ketika mereka turun di tanah atau di tanah mereka akan mulai bertunas dan tumbuh dan berbuah dan mengeluarkan cabang-cabang besar sehingga burung-burung di udara dapat berlindung di bawah naungan mereka.
     
Dalam kebangkitan dari kematian, Yesus menunjukkan kepada kita bahwa turun bukanlah keluar; sebenarnya itu turun dan naik. Pokoknya dikatakan juga bahwa apa yang turun harus naik!
 
Mari kita melihat Yesus di kayu Salib dan Dia akan membangkitkan kita. Mari kita juga melihat Hati Kudus Yesus dan mengetahui bahwa itulah yang akan Dia lakukan. Itu adalah janji dari Hati-Nya.
[RENUNGAN PAGI)

Antifon Komuni (Mzm 27:4)

Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuinginkan: diam di rumah Tuhan seumur hidupku.

Unam petii a Domino, hanc requiram: ut inhabitem in domo Domini omnibus diebus vitæ meæ.

There is one thing I ask of the Lord, only this do I seek: to live in the house of the Lord all the days of my life.

Atau (Bdk. Yoh 17:11)

Bapa yang Kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita, Sabda Tuhan.

Holy Father, keep in your name those you have given me, that they may be one as we are one, says the Lord.

 

Sabtu, 12 Juni 2021 Peringatan Wajib Hati Tersuci SP. Maria

Sabtu, 12 Juni 2021
Peringatan Wajib Hati Tersuci SP. Maria

“Apa yang Gereja Katolik percaya dan ajarkan tentang Maria, berakar dalam iman akan Kristus, tetapi sekaligus juga menjelaskan iman akan Kristus.” (Katekismus Gereja Katolik, 487)


Antifon Pembuka (Mzm 12:6)


Hatiku bergembira karena Engkau menyelamatkan daku. Aku bernyanyi bagi-Mu karena kebaikan-Mu terhadapku. 


Doa Pembuka

Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, Engkau telah memenuhi hati Santa Perawan Maria dengan rahmat-Mu, sehingga ia menjadi kediaman yang pantas bagi Roh Kudus. Semoga berkat jasa dan doa restunya kami pun diterima dalam bait kemuliaan-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.       Amin.
    
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (5:14-21)
 
"Dia yang tidak mengenal dosa, telah dibuat-Nya menjadi dosa bagi kita."
  
Saudara-saudara, kasih Kristus menguasai kami. Sebab kami mengerti bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka semua orang telah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, agar mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, melainkan untuk Dia yang telah mati dan dibangkitkan bagi mereka. Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang pun seturut ukuran manusia, dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. Jadi barangsiapa ada dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru. Yang lama telah berlalu, dan sungguh, yang baru sudah datang. Semuanya ini datang dari Allah yang telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dengan perantaraan Kristus, dan yang telah mempercayakan pelayanan perdamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus tanpa memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi kami ini utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kalian dengan perantaraan kami. Maka dalam nama Kristus kami meminta kepada kalian: berilah dirimu didamaikan dengan Allah! Kristus yang tidak mengenal dosa, telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, agar dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.8-9.11-12)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak terus menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.
4. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takut akan Dia!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 119:36a.29b) 
Condongkanlah hatiku kepada peringatan-peringatan-Mu, dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku.
      
Inilah Injil Suci menurut Matius (5:33-37)
 
"Aku berkata kepadamu, jangan sekali-kali bersumpah."
 
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian telah mendengar apa yang disabdakan kepada nenk moyang kita, ‘Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di hadapan Tuhan’. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Jangan sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Agung. Jangan pula bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun. Jika ya, hendaklah kalian katakan:ya, jika tidak, hendaklah kalian katakan:tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat.”
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe


Renungan
 
Ketika datang untuk membuat janji, ada waktu yang harus kita tepati.

Namun, dalam hal menjaga waktu untuk janji temu, bagaimana kita bisa datang lebih awal, tepat waktu, dan terlambat?

Jika kita sering terlambat untuk janji dan pertemuan, maka kita harus bertanya pada diri sendiri apakah kita serius dengan kata-kata kita dan dengan apa yang kita katakan.

Jadi jika kita menyepakati waktu untuk rapat atau janji, dan kita tidak menepatinya karena sering terlambat, lalu bagaimana dengan janji kita?

Jika kita tidak bisa menjaga kata-kata kita dalam hal-hal kecil, lalu seberapa yakin kita bahwa kita akan menjaga kata-kata kita dalam hal-hal besar?

Itulah yang Yesus soroti dalam Injil hari ini - apakah kita membuat komitmen kepada Tuhan atau kepada manusia, kita harus serius tentang hal itu.

Bersikap serius tentang komitmen kita tidak hanya mencerminkan karakter kita.

Ini juga merupakan indikasi bahwa kasih Kristus telah menguasai kita, dan bahwa kita tidak lagi hidup untuk diri kita sendiri tetapi untuk Dia yang telah mati dan telah bangkit untuk kita.

Jadi menjaga kata-kata kita memiliki dimensi spiritual - itu menunjukkan bahwa kita adalah ciptaan baru di dalam Kristus. Ciptaan lama telah hilang dan itu semua adalah pekerjaan Tuhan.

Ya, Allahlah yang berkomitmen untuk menyelamatkan kita di dalam Yesus Kristus. Marilah kita juga berkomitmen untuk setia kepada-Nya.
 



Doa Malam


Allah Bapa Maha Pengasih, pada peringatan Bunda Putra-Mu, kami Kauperkenankan ikut serta dalam penebusan kekal. Penuhilah kami dengan rahmat-Mu, agar penyelamatan-Mu semakin kami rasakan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
  

RENUNGAN PAGI

Jumat, 11 Juni 2021 Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus

 

Jumat, 11 Juni 2021
Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus
   
Selama hidup-Nya, sakratul maut-Nya di taman Zaitun dan dalam kesengsaraan-Nya, Yesus mengenal dan mencintai kita semua dan setiap orang dan menyerahkan Diri untuk setiap kita: "Putera Allah" telah "mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku" (Gal 2:20). Ia mencintai kita dengan hati seorang manusia. Atas dasar itu, maka hati Yesus tersuci, yang ditembus oleh dosa kita dan demi keselamatan kita Bdk. Yoh 19:34. dilihat sebagai tanda pengenal paling ampuh dan sebagai lambang cinta, yang dengannya Penebus ilahi tetap mencintai Bapa abadi dan semua manusia" (Pius XII, Ens. "Haurietis aquas": DS 3924) Bdk. DS 3812. (Katekismus Gereja Katolik, 478)


Antifon Pembuka (Mzm 33 (32): 11, 19)

Rancangan Hati-Nya dari angkatan ke angkatan untuk melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

The designs of his Heart are from age to age, to rescue their souls from death and to keep them alive in famine.


Cogitationes Cordis eius in generatione et generationem: ut eruat a morte animas eorum et alat eos in fame.
S. Exsultate iusti in Domino
U. Rectos decet collaudatio.
Gloria Patri et Filio et Spiritui Sancto
, sicut erat in principio, et nunc et semper; et in saecula saeculorum. Amen.
 
   
Pada Misa ini Gloria dan Credo diucapkan/dinyanyikan
      
Doa Pagi
   
Allah Yang Mahakuasa, perkenankanlah kami untuk memuliakan Hati Putra-Mu dan mengenang karya besar cinta kasih-Nya bagi kami. Jadikanlah kami layak untuk menimba anugerah yang mengalir secara berlimpah dari sumber ilahi itu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.       
   
Bacaan dari Kitab Hosea (11:1.3-4.8c-9)
    
 
"Hati-Ku berbalik dari segala murka."
    
Beginilah firman Tuhan, “Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir anak-Ku itu Kupanggil. Akulah yang mengajar Efraim berjalan dan mengangkat mereka di tangan-Ku, tetapi mereka tidak mau insaf, bahwa Akulah yang menyembuhkan mereka. Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti orang yang mengambil kekang dari rahang mereka, yang membungkuk di hadapan mereka untuk memberi makan. Hati-Ku berbalik dari segala murka. Belaskasihan-Ku bangkit serentak. Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang bernyala-nyala itu, tidak akan membinasakan Efraim lagi. Sebab Aku ini Allah, dan bukan manusia. Aku ini Yang Kudus di tengah-tengahmu, dan Aku tidak datang untuk menghanguskan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 864
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
Ayat. (MT Yes 12:2-3.4bcd.5-6)
1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka, kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
2. Pada waktu itu kami akan berkata, “Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!”
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!”

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (3:8-12.14-19)
    
“Supaya kamu dapat memahami betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus.”
         
Saudara-saudara terkasih, aku ini yang paling hina di antara segala orang kudus. Tetapi kepadaku telah dianugerahkan kasih karunia untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus yang tidak terduga itu. Aku diutus menyatakan apa isi rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, pencipta segala sesuatu. Maksudnya supaya sekarang ini pelbagai ragam hikmat Allah diberitahukan oleh jemaat kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di surga, sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan Allah dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan menghadap kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya. Itulah sebabnya, aku bersujud di hadapan Bapa, pokok segala keturunan di surga dan di bumi. Aku berdoa supaya seturut kekayaan kemuliaan-Nya, Ia menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya yang tinggal di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu, Kristus diam di dalam hatimu, dan kamu berakar serta beralas dalam kasih. Aku berdoa supaya kamu bersama dengan semua orang kudus dapat memahami betapa lebar dan panjangnya, dan betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus; juga supaya kamu dapat mengenal kasih Kristus itu, sekalipun melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (1Yoh 4:10b, 2/4)
Allah telah mengasihi kita, dan telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (19:31-37)
    
"Lambung Yesus terbuka, dan mengalirlah darah serta air keluar."
    
Hari Yesus wafat adalah hari persiapan Paskah. Supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib, sebab Sabat itu adalah hari yang besar maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang yang disalibkan itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit, lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus. Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus, dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya. Tetapi salah seorang dari prajurit itu menikam lambung Yesus dengan tombak, dan segera mengalirlah darah serta air keluar. Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberi kesaksian ini, dan kesaksiannya benar! Dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci, “Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan” dan nas lain yang mengatakan, “Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam.”
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe

 
Renungan

 
Jika kita bertanya pada diri sendiri apa hadiah terbesar dari Tuhan, kita pasti akan sampai pada jawaban ini.

Anugerah terbesar dari Allah tentunya adalah Putra tunggal-Nya Yesus.

Dan hadiah terbesar Yesus bagi kita adalah kasih-Nya bagi kita: "Kasihilah satu sama lain seperti Aku telah mengasihi kamu."

Dan Yesus menunjukkan bahwa Dia mengasihi kita sampai akhir dengan menyerahkan nyawa-Nya bagi kita.

Gereja menggunakan gambar hati Kudus untuk melambangkan cinta ini.

Hati Yesus dimahkotai dengan duri tetapi tetap menyala dengan cinta untuk kita.

Di dalam Hati Kudus Yesuslah hati kita sendiri akan menemukan cinta yang kita cari, dan itu adalah cinta yang Yesus ingin berikan kepada kita.

Di dalam Hati Kudus Yesus kita akan menemukan kedamaian dan sukacita yang kita rindukan.

Ya, hati kita tidak akan tenang sampai mereka beristirahat dalam kasih Hati Kudus Yesus.

Jadi Hari Raya Hati Kudus Yesus mengingatkan kita bahwa Yesus selalu mengasihi kita dan mendekap kita dekat dengan hati-Nya.

Hatinya terbakar dengan cinta untuk kita. Semoga hati kita juga berkobar dengan kasih bagi Yesus dan sesama. . (RENUNGAN PAGI)
    
Antifon Komuni (Yoh 7:37-38)

Tuhan bersabda, "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, dari dalam hatinya akan mengalir air hidup."

Thus says the Lord: Let whoever is thirsty come to me and drink. Streams of living water will flow from within the one who believes in me.

atau (Yoh 19:34)
  
Seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

One of the soldiers with a spear opened His side, and immediately there came out blood and water.

Unus mílitumláncea látus éjus apéruit,et contínuo exívit sánguis et áqua.

 

Kamis, 10 Juni 2021 Hari Biasa Pekan X

 


Kamis, 10 Juni 2021
Hari Biasa Pekan X

"Orang-orang muda yang terkasih, kebahagiaan yang kamu cari, kebahagiaan yang berhak kamu nikmati memiliki nama dan wajah: itu adalah Yesus dari Nazaret, tersembunyi di dalam Ekaristi." -Paus Benediktus XVI

Antifon Pembuka (Mzm 85:13)

Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan.

Doa Pagi

  Allah Bapa Maha Pengasih, kami mohon curahilah kami Roh Kudus, agar dapat melihat siapakah Engkau sebenarnya. Semoga cahaya-Mu menyinari hidup kami, dan semoga cinta kasih dan kebebasan semakin berkembang dengan suburnya di tengah-tengah kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.      

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (3:15-4:1.3-6)
 
"Allah membuat terang-Nya bercahaya dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah."
     
Saudara-saudara, memang benar, setiap kali orang-orang Israel membaca kitab Musa ada selubung yang menutup hati mereka, sampai pada hari ini. Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya. Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Dan dengan muka yang tidak terselubung kita semua mencerminkan kemuliaan Allah. Dan karena kemuliaan itu datang dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar. Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati. Jika Injil yang kami wartakan masih tetap tertutup maka hanya tertutup untuk mereka yang akan binasa, yaitu orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang tidak lain adalah gambaran Allah sendiri. Sebab yang kami wartakan bukan diri kami sendiri! Yang kami wartakan adalah Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan kami sendiri sebagai hambamu karena kehendak Yesus. Sebab Allah yang telah bersabda, “Dari dalam gelap akan terbit terang!” Dialah juga yang membuat terang-Nya bercahaya dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya. Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 13:34) 
Perintah baru Kuberikan kepada kalian, sabda Tuhan, yaitu supaya kalian saling mengasihi, sebagaimana Aku telah mengasihi kalian. Alleluya.
   
Inilah Injil Suci menurut Matius (5:20-26)
 
"Barangsiapa marah terhadap saudaranya harus dihukum." 
  
Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kalian telah mendengar apa yang disabdakan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya, harus dihukum! Barangsiapa berkata kepada saudaranya: ‘Kafir!’ harus dihadapkan ke mahkamah agama, dan siapa yang berkata: ‘Jahil!’ harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah, dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dia di tengah jalan, supaya lawanmu jangan menyerahkan engkau kepada hakim, dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar utangmu sampai lunas.”
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe


Renungan


Salah satu aspek yang paling menantang dari menjadi manusia adalah dalam hubungan kita dengan orang lain.

Karena dalam hubungan ini, selalu ada kebutuhan untuk pengertian, untuk berkomunikasi, untuk mencintai dan untuk peduli.

Ini menjadi agak sulit ketika hubungan tegang.

Dalam hubungan yang tegang, kita mungkin ingin menghindari kesalahpahaman dan luka lebih lanjut dengan menjaga "jarak aman" dari yang lain.

Tetapi dengan menjaga "jarak aman", kita hanya berakhir dalam keheningan yang tidak nyaman atau bahkan "perang dingin".

Oleh karena itu, dalam Injil, Yesus mengeluarkan ajaran yang menantang ini:
"Jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah, dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu."
   
Dengan kata lain, tindakan rekonsiliasi harus selalu dimulai oleh orang yang dirugikan. Kedengarannya aneh bukan?

Tetapi menjaga jarak aman dan dengan menjaga keheningan sama saja dengan menghindari masalah.

Juga tidak menunggu pihak yang telah berbuat salah untuk datang kepada kita dan meminta maaf merupakan pilihan yang bermanfaat. Mungkin penantian yang sia-sia.

Tetapi ketika kita datang ke depan altar Tuhan untuk mempersembahkan diri kita dalam persatuan dengan Yesus, marilah kita memohon kepada Tuhan karunia hikmat dan pengertian, bahkan sebelum kita memulai tugas rekonsiliasi dengan orang-orang yang kita hindari.

Marilah kita memohon kepada Tuhan untuk mencurahkan kasih-Nya untuk menyembuhkan luka hati dan amarah serta dendam kita.

Kita perlu disembuhkan oleh Tuhan sebelum kita dapat maju dan didamaikan dengan orang lain.


Antifon Komuni (Yoh 6:64b, 69b)
 
Sabda-Mu adalah roh dan kehidupan, ya Tuhan. Engkaulah yang memiliki sabda kehidupan kekal. 
 
Doa Malam

Tuhan, buatlah aku mencintai-Mu lewat saudara-saudara yang ada di sekitar hidupku. Dengan mencintai mereka yang tampak dan hadir di hadapanku, Engkau memperkenankan aku untuk semakin mencintai-Mu dan memancarkan kasih-Mu bagi sesama. Amin.


RENUNGAN PAGI

Rabu, 09 Juni 2021 Hari Biasa Pekan X


Rabu, 09 Juni 2021
Hari Biasa Pekan X   

Untuk Yesus, Mesias Israel, yang terbesar dalam Kerajaan surga, sesuai dengan perkataan-Nya sendiri, memang wajar melaksanakan hukum sepenuhnya, juga perintah yang terkecil sekalipun. Ia malahan satu-satunya orang yang bisa melaksanakan hal itu secara sempurna. Bdk. Yoh 8:46. Seperti orang Yahudi sendiri akui, mereka tidak pernah mampu memenuhi hukum sepenuhnya, tanpa melanggar perintah yang terkecil sekalipun Bdk. Yoh 7:19; Kis 13:38-41; 15:10.. Karena itu, pada perayaan perdamaian tahunan, anak-anak Israel memohon ampun kepada Allah, karena pelanggaran mereka terhadap hukum. Hukum merupakan satu keseluruhan dan, sebagaimana santo Yakobus peringatkan: "Barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya" (Yak 2:10) Bdk. Gal 3:10;5:3.. (Katekismus Gereja Katolik, 578)


Antifon Pembuka (99:9)

Luhurkanlah Tuhan, Allah kita dan sujudlah menyembah di hadapan gunung kudus-Nya! Sebab kuduslah Tuhan Allah kita.

Doa Pembuka


Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, Engkau telah mengikat perjanjian dengan kami dalam diri Yesus, Putra-Mu terkasih. Semoga kami Kaucurahi Roh-Nya, agar kami mengimani Engkau dan saling menaruh cinta kasih satu sama lain.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
    
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (3:4-11)
    
  
"Kami dijadikan pelayan suatu perjanjian baru, bukan yang terdiri dari suatu hukum yang tertulis, melainkan dari roh."
      
Saudara-saudara, besarlah keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus. Dari diri kami sendiri, kami merasa tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri. Tetapi kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. Dialah yang membuat kami sanggup menjadi pelayan suatu perjanjian baru; bukan perjanjian yang terdiri dari hukum yang tertulis, melainkan dari Roh. Sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan. Pelayanan yang terukir dengan huruf pada loh-loh itu mematikan. Meskipun demikian, pelayanan itu disertai kemuliaan Allah pada waktu diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, wajah Musa bercahaya begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian, betapa lebih besar lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh! Jadi, kalau pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu begitu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan Roh yang memimpin kepada pembenaran. Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti. Sebab jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi yang tidak pudar itu disertai dengan kemuliaan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kuduslah Engkau, ya Tuhan Allah kami.
Ayat. (Mzm 99:5.6.7.8.9)
1. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduskanlah Ia!
2. Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab mereka.
3. Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang pada peringatan-peringatan-Nya, dan pada ketetapan yang diberikan-Nya kepada mereka.
4. Tuhan, Allah kami, Engkau telah menjawab mereka, bagi mereka, Engkaulah Allah yang mengampuni tetapi juga membalas perbuatan-perbuatan mereka.
5. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.

Inilah Injil Suci menurut Matius (5:17-19)
   
"Aku datang untuk menggenapi hukum."
     
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, "Janganlah kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu, 'Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu yota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.' Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga."
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe

 
Renungan
    
  Setiap kali kita mendengar istilah "Hukum dan Para Nabi" dalam Alkitab, kita mungkin berpikir tentang perintah dan hukum dan aturan.

Tidak diragukan lagi itu adalah makna langsung yang jelas, namun ada sesuatu yang lebih mendasar dan esensial tentang Hukum dan Para Nabi.

Dan itu adalah perjanjian, yang melambangkan hubungan antara Tuhan dan umat-Nya.

Hubungan itu dapat diringkas hanya dalam satu kalimat: "Kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Tuhanmu."

Atas kalimat itu, Tuhan mengikat diri-Nya untuk melindungi dan menjaga umat-Nya, serta untuk mencintai dan merawat umat-Nya.

Tuhan memenuhi janji perjanjian itu ketika Dia menjawab doa nabi Elia pada bacaan pertama.

Tuhan kembali memenuhi janji itu ketika Dia mengutus Anak-Nya Yesus untuk menunjukkan kasih-Nya bagi kita dan untuk menyelamatkan kita.

Tuhan kita adalah Tuhan yang setia. Dia tidak meninggalkan umat-Nya.

Dia akan menjawab doa kita, sama seperti Dia menjawab doa nabi Elia, terutama dalam kebutuhan dan kesulitan kita.

Kita hanya perlu menaruh iman dan kepercayaan kita kepada Tuhan dan setia kepada-Nya.

Hakikat dan hakekatnya itulah yang dimaksud dengan Hukum dan Para Nabi.  
(RENUNGAN PAGI)
 
Yesus Kristus yang telah mati untuk kita, itulah yang kucari. (St. Ignatius dari Antiokhia)

Antifon Komuni (Mat 5:17)

Aku datang bukan untuk membatalkan hukum Taurat atau ajaran nabi, melainkan untuk menyempurnakannya.

 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy